studi-media-tanam-pada-pertumbuhan-tanaman-suplir
studi-media-tanam-pada-pertumbuhan-tanaman-suplir
studi-media-tanam-pada-pertumbuhan-tanaman-suplir
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
GITA ROSIDAH. 0410420020-42. Studi Media Tanam <strong>pada</strong> Pertumbuhan<br />
Tanaman Suplir (Adiantum tenerum Sw). Di bawah bimbingan Ir. Ellis Nihayati,<br />
MS sebagai Pembimbing Utama, Ir. Sitawati, MS sebagai Pembimbing<br />
Pendamping.<br />
Tanaman <strong>suplir</strong> (Adiantum tenerum Sw.) ialah <strong>tanam</strong>an hias daun yang<br />
perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan di Indonesia agar tidak punah.<br />
Tanaman <strong>suplir</strong> memiliki nilai ekonomis karena bentuk daunnya yang sangat<br />
menarik dan artistik. Tanaman <strong>suplir</strong> dapat diperbanyak melalui perbanyakan secara<br />
generatif maupun vegetatif. Perbanyakan secara generatif menggunakan spora,<br />
sedangkan perbanyakan vegetatif menggunakan pemisahan rumpun atau anakan.<br />
Pada perbanyakan <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong> dengan menggunakan pemisahan rumpun, faktor<br />
yang mempengaruhi <strong>pertumbuhan</strong> <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong> ialah <strong>media</strong> <strong>tanam</strong>. Permasalahan<br />
yang sering terjadi <strong>pada</strong> <strong>media</strong> <strong>tanam</strong> <strong>suplir</strong> ialah drainase dan aerasi yang tidak baik<br />
sehingga rumpun <strong>suplir</strong> akan mengalami kelayuan daun, akar rusak (membusuk)<br />
sehingga akhirnya <strong>suplir</strong> mati. Media <strong>tanam</strong> yang ideal bagi <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong> ialah<br />
<strong>media</strong> <strong>tanam</strong> yang cukup lembab (RH 50 % - 80 %), memiliki porositas yang baik,<br />
sehingga drainase dan aerasinya bagus (Rukmana, 2003). Saat ini <strong>media</strong> <strong>tanam</strong> yang<br />
digunakan petani untuk menumbuhkan <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong> masih beragam dan belum<br />
diketahui komposisi <strong>media</strong> mana yang sangat sesuai untuk <strong>pertumbuhan</strong> <strong>tanam</strong>an<br />
<strong>suplir</strong>, sehingga <strong>pada</strong> penelitian ini perlu dikaji tentang komposisi <strong>media</strong> <strong>tanam</strong> yang<br />
terbaik untuk <strong>pertumbuhan</strong> <strong>suplir</strong>.<br />
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi <strong>media</strong> <strong>tanam</strong><br />
yang sesuai untuk <strong>pertumbuhan</strong> <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong> (Adiantum tenerum Sw.). Hipotesis<br />
dari penelitian ini ialah Media campuran daun kaliandra kering : arang sekam :<br />
cocopeat (1:1:1) dapat memberikan <strong>pertumbuhan</strong> yang terbaik <strong>pada</strong> <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong><br />
(Adiantum tenerum Sw.).<br />
Penelitian dilaksanakan di Dukuh Buwek Desa Sitirejo Kecamatan Wagir<br />
Kabupaten Malang. Ketinggian tempat + 440 m dpl, suhu rata - rata 23,8 0 C,<br />
intensitas cahaya matahari 1200 footcandles (fc), kelembaban udara 79,6 %.<br />
Penelitian dilaksanakan <strong>pada</strong> bulan Februari – April 2008. Alat yang dipergunakan<br />
adalah paranet 60 %, penggaris, gelas plastik (230 ml), luxmeter, termohigrometer,<br />
kamera dan alat – alat untuk analisis sifat fisik dan kimia <strong>media</strong> <strong>tanam</strong>. Bahan –<br />
bahan yang digunakan adalah rumpun <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong> (Adiantum tenerum Sw. cv.<br />
Marsha’s Pride), pot, tanah, daun kaliandra kering, arang sekam, cocopeat dan<br />
kompos.<br />
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6<br />
perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Masing-masing perlakuan terdiri dari 5<br />
<strong>tanam</strong>an untuk setiap ulangan. Adapun perlakuan yang dipergunakan dalam<br />
penelitian ini sebagai berikut: (A1) <strong>media</strong> tanah, (A2) <strong>media</strong> daun kaliandra kering,<br />
(A3) <strong>media</strong> daun kaliandra kering + tanah (1:1), (A4) <strong>media</strong> daun kaliandra kering +<br />
arang sekam + cocopeat (1:1:1), (A5) <strong>media</strong> kompos + arang sekam (1:1), (A6)
<strong>media</strong> kompos + arang sekam + cocopeat (1:1:1). Pengamatan <strong>tanam</strong>an dilakukan<br />
secara destruktif dan non-destruktif. Parameter destruktif yang diamati meliputi<br />
jumlah akar dan panjang akar. Pengamatan non-destruktif meliputi panjang <strong>tanam</strong>an,<br />
jumlah fronds per stipe, jumlah sirip daun per stipe, panjang stipe, jumlah stipe per<br />
rumpun, saat muncul coil, jumlah coil, dan panjang coil. Data yang diperoleh<br />
dianalisis dengan analisis ragam atau uji F dengan taraf nyata (p = 0,05) dan jika<br />
terjadi perbedaan dilanjutkan dengan uji BNT 5 %.<br />
Dari perlakuan yang telah dilaksanakan, perbedaan komposisi <strong>media</strong> <strong>tanam</strong><br />
tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Hal ini menunjukkan<br />
bahwa <strong>media</strong> <strong>tanam</strong> tanah, daun kaliandra kering, daun kaliandra kering + tanah<br />
(1:1), daun kaliandra kering + arang sekam + cocopeat (1:1:1), kompos + arang<br />
sekam (1:1), <strong>media</strong> kompos + arang sekam + cocopeat (1:1:1) menghasilkan<br />
<strong>pertumbuhan</strong> yang sama <strong>pada</strong> <strong>tanam</strong>an <strong>suplir</strong>, yaitu memiliki rata – rata jumlah akar<br />
42, panjang akar 12 cm, panjang <strong>tanam</strong>an 25 cm, jumlah fronds per stipe 7, jumlah<br />
sirip daun per stipe 65, panjang stipe 10 cm, jumlah stipe per rumpun 5, saat muncul<br />
coil 11 hst, jumlah coil 3, dan panjang coil 18 cm.