04.06.2013 Views

pengaruh komposisi larutan perendam dalam memperpanjang ...

pengaruh komposisi larutan perendam dalam memperpanjang ...

pengaruh komposisi larutan perendam dalam memperpanjang ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ABSTRAK<br />

PENGARUH KOMPOSISI LARUTAN PERENDAM DALAM<br />

MEMPERPANJANG KESEGARAN ANGGREK POTONG<br />

DENDROBIUM<br />

Ahmad Aditya Kurniawan 1) , Prof.Dr.Ir. Tatik Wardiyati, MS. 2) , dan Ir. Ellis Nihayati, MS. 3)<br />

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang tepat antara ekstrak<br />

daun sirih, asam sitrat, dan gula untuk <strong>memperpanjang</strong> kesegaran bunga anggrek potong Dendrobium dan<br />

memanfaatkan senyawa alami ekstrak daun sirih sebagai bakterisida pengganti bahan kimia AgNO3 <strong>dalam</strong><br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>. Bahan yang digunakan ialah anggrek potong Dendrobium Sonia dengan 70-80% bunga<br />

telah mekar. Kemudian direndam <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> ekstrak daun sirih 50 g.l -1 , 100 g.l -1 , 150 g.l -1 , 200<br />

g.l -1 , 250 g.l -1 , asam sitrat 0,5 g.l -1 , gula 100 g.l -1 , AgNO3 0,5 g.l -1 dan air. Penelitian menggunakan rancangan<br />

acak kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br />

penggunaan <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> antara ekstrak daun sirih, asam sitrat, gula, air dan AgNO3 tidak<br />

ber<strong>pengaruh</strong> <strong>dalam</strong> <strong>memperpanjang</strong> kesegaran bunga anggrek potong dan persentase jumlah kuncup mekar<br />

tetapi ber<strong>pengaruh</strong> terhadap jumlah air yang diserap. Anggrek potong yang direndam menggunakan air mampu<br />

menyerap air 5,28 ml selama pajang, lebih banyak 2,07 ml daripada penggunaan ekstrak daun sirih 250 g.l -1 +<br />

asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 yang hanya mampu menyerap <strong>larutan</strong> sebanyak 3.21 ml. Penggunaan<br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> ekstrak daun sirih 250 g.l -1 , asam sitrat 0,15 g.l -1 , dan gula 100 g.l -1 , mempunyai tren positif<br />

yang mampu <strong>memperpanjang</strong> kesegaran anggrek potong selama 22 hari, lebih lama 4 hari dibandingkan<br />

penggunaan <strong>larutan</strong> AgNO3 0,5 g.l -1 , asam sitrat 0,15 g.l -1 , dan gula 100 g.l -1 ,dan lebih lama 8,5 hari bila<br />

dibandingkan penggunaan air. Penggunaan ekstrak daun sirih 250 g.l -1 , dapat menekan pertumbuhan bakteri<br />

<strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> dengan total kerapatan bakteri 2,4 x 10 4 /ml, lebih baik dibandingkan dengan<br />

penggunaan AgNO3 0,5 g.l -1 , yang mempunyai total kerapatan bakteri sebesar 5,1 x 10 4 /ml.<br />

Kata kunci: anggrek potong, <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>, ekstrak daun sirih, perak nitrat, masa pajang<br />

ABSTRACT<br />

The purpose of this research is to get the best holding composition of Piper betle leaf extract, citric<br />

acid and sugar to prolong vase life of Dendrobium cut flowers and to explore leaf extract of Piper betle as<br />

bactericide to prolong vase life of dendrobium cut flowers. Material that used are Dendrobium Sonia cut flowers<br />

at 70-80% bud opening stages and then they were holded with solution of leaf extract of Piper betle (50 g.l -1 ,<br />

100 g.l -1 , 150 g.l -1 , 200 g.l -1 , 250 g.l -1 ), citric acid 0,15 g.l -1 , sugar 100 g.l -1 , AgNO3 0.5 g.l -1 and water. The<br />

experiment design is completely randomized design with 7 treatments and 4 replications. The result show that<br />

the holding composition had not effect to prolong vase life of Dendrobium cut flower and percentage of<br />

blooming bud, but have significant effect to increase water absorbed by cut flower. Holding composition that<br />

contain of water, absorbed a lot of water until 5,28 ml than the other holding composition in cut flower. Leaf<br />

extract of Piper betle 250 g.l -1 , citric acid 0,15 g.l -1 , dan sugar 100 g.l -1 , have a good performance to prolong<br />

vase life of Dendrobium cut flowers until 22 days, it was 4 days longer than holding composition which contain<br />

AgNO3 0,5 g.l -1 + citric acid 0,15 g.l -1 + sugar 100 g.l -1 , and 8,5 days longer than holding composition contain<br />

of water. The leaf extract of Piper betle 250 g.L -1 as bactericide in holding composition is more effective to<br />

decrease the growth rate of bacteria which have 2,4 x 10 4 /ml growth rate of becteria in holding composition<br />

than AgNO3, 0,5 g.l -1 which have 5,1 x 10 4 /ml growth rate of becteria in holding composition.<br />

Key words: Dendrobium cut flowers, holding composition, leaf extract of Piper betle, silver nitrat, vase life<br />

1) Alumni Fakultas Pertanian UNIBRAW<br />

2) Staf pengajar Fakultas Pertanian UNIBRAW<br />

3) Staf pengajar Fakultas Pertanian UNIBRAW<br />

1


PENDAHULUAN<br />

Tanaman anggrek merupakan<br />

komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan<br />

sangat prospektif untuk dibudidayakan.<br />

Anggrek potong Dendrobium sangat populer<br />

dan lebih disukai karena mempunyai<br />

kesegaran <strong>dalam</strong> masa pajang atau vase life<br />

yang lama bila digunakan <strong>dalam</strong> rangkaian.<br />

Menurut Amiarsi, Astuti, Aminah, Yanis<br />

dan Syaifullah (2005), anggrek potong<br />

Dendrobium mempunyai vase life selama 13<br />

hari, sedangkan dengan pemberian<br />

<strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> berupa<br />

campuran 0,5 g perak nitrat (AgNO3) + 100<br />

g gula pasir + 0,15 g asam sitrat <strong>dalam</strong> satu<br />

liter air yang direndam selama 90 menit,<br />

dapat <strong>memperpanjang</strong> vase life anggrek<br />

potong Dendrobium selama 20 hari.<br />

Penggunaan perak nitrat (AgNO3)<br />

sebagai salah satu bahan pembuat <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> bunga potong berperan penting<br />

karena dapat mencegah pertumbuhan bakteri<br />

penyebab kebusukan tangkai (bakterisida).<br />

Namun demikian perak nitrat (AgNO3)<br />

mempunyai banyak kekurangan antara lain:<br />

tidak dijual bebas di pasaran dan<br />

mempunyai harga yang mahal. Selain itu<br />

perak nitrat juga bersifat racun, bahan yang<br />

mudah terbakar, dapat menyebabkan iritasi<br />

pada mata, dapat merusak selaput lendir,<br />

dapat menyebabkan noda perak hitam<br />

dikulit dan berbahaya bagi lingkungan<br />

(Anonymous, 2008c). Oleh Karena itu<br />

diperlukan bahan alternatif pengganti perak<br />

nitrat yang mempunyai harga relatif<br />

terjangkau, dapat dibuat sendiri oleh<br />

mayarakat, yaitu ekstrak daun sirih, bahan<br />

alami tidak beracun tanpa meninggalkan<br />

residu setelah penggunaan.<br />

Ekstrak daun sirih dapat digunakan<br />

sebagai bakterisida alami yang dapat<br />

membunuh bakteri atau mikroorganisme<br />

pada <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> bunga potong, karena<br />

mempunyai kandungan minyak atsiri seperti<br />

tanin, fenol dan saponin sebagai bakterisida.<br />

Penelitian ini akan menggunakan ekstrak<br />

daun sirih sebagai pengganti perak nitrat<br />

<strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> bunga potong yang<br />

dikombinasikan dengan penggunaan <strong>larutan</strong><br />

asam sitrat dan gula pasir. Diharapkan<br />

dengan penggunaan kombinasi <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> antara ekstrak duan sirih, asam<br />

sitrat dan gula yang tepat akan dapat<br />

<strong>memperpanjang</strong> masa kesegaran bunga<br />

anggrek potong Dendrobium dan menekan<br />

pertumbuhan bakteri.<br />

Penelitian ini bertujuan untuk (1)<br />

mendapatkan <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong><br />

yang tepat antara ekstrak daun sirih, asam<br />

sitrat dan gula untuk <strong>memperpanjang</strong> masa<br />

kesegaran bunga anggrek potong<br />

Dendrobium, (2) memanfaatkan ekstrak<br />

daun sirih sebagai bakterisida <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> untuk <strong>memperpanjang</strong> masa<br />

kesegaran bunga anggrek potong<br />

Dendrobium pengganti bahan kimia AgNO3.<br />

Sedangkan hipotesis yang diusulkan adalah:<br />

(1) Penggunaan <strong>komposisi</strong> ekstrak daun<br />

sirih sebesar 250 g.l -1 + 100 g gula pasir +<br />

0,15 g asam sitrat <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>,<br />

dapat <strong>memperpanjang</strong> masa kesegaran<br />

anggrek potong Dendrobium. (2)<br />

Penggunaan ekstrak daun sirih <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> dapat menggantikan fungsi bahan<br />

kimia AgNO3 sebagai bakterisida untuk<br />

menekan laju pertumbuhan bakteri dan<br />

<strong>memperpanjang</strong> masa kesegaran bunga<br />

anggrek potong Dendrobium.<br />

BAHAN DAN METODE<br />

Penelitian dilaksanakan pada bulan<br />

Juni sampai dengan Agustus 2008,<br />

bertempat di Laboratorium Central, Fakultas<br />

Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.<br />

Bunga anggrek potong Dendrobium<br />

Sonia yang digunakan memiliki panjang<br />

tangkai sekitar 30-40 cm, mempunyai 8-12<br />

kuntum bunga dan 70% - 80% bunga telah<br />

mekar <strong>dalam</strong> satu tangkai. Bahan <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> yang digunakan ialah ekstrak<br />

daun sirih: 50 g.l -1 , 100 g.l -1 , 150 g.l -1 , 200<br />

g.l -1 dan 250 g.l -1 . Asam Sitrat: 0,15 g.l -1 ,<br />

gula 100 g.l -1 , air dan AgNO3 0,5 g.l -1 .<br />

Ekstrak daun sirih masing-masing ditambah<br />

Asam Sitrat 0.15 g dan gula pasir 100 g, lalu<br />

diaduk merata. Sehingga didapatkan<br />

<strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> untuk bunga<br />

potong Dendrobium. Pembuatan <strong>larutan</strong><br />

AgNO3 sebagai kontrol yaitu dengan cara<br />

AgNO3 (Perak nitrat) sebanyak 0.5 g, Asam<br />

sitrat sebanyak 0.15 g dan gula pasir 100 g,<br />

dilarutkan <strong>dalam</strong> satu liter air hingga merata,<br />

2


lalu digunakan sebagai <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong><br />

<strong>dalam</strong> anggrek potong Dendrobium. Sebagai<br />

kontrol langsung digunakan air, sehingga<br />

terdapat tujuh <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>.<br />

Perlakuan terdiri dari:<br />

1. Kontrol dengan air<br />

2. AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 +<br />

gula 100 g.l -1<br />

3. Ekstrak daun sirih 50 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

4. Ekstrak daun sirih 100 g.L -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

5. Ekstrak daun sirih 150 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

6. Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

7. Ekstrak daun sirih 250 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

Tangkai bunga anggrek potong,<br />

dipotong miring sepanjang 2 cm, lalu<br />

tangkai bunga dimasukkan <strong>dalam</strong> cup bunga<br />

potong yang terlebih dahulu diisi dengan<br />

tujuh jenis <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>. Setelah<br />

anggrek potong direndam <strong>dalam</strong> cup, lalu<br />

dimasukkan <strong>dalam</strong> botol aqua masingmasing<br />

tiga anggrek potong ber-cup untuk<br />

setiap botol aqua.<br />

Rancangan percobaan yang digunakan<br />

ialah Rancangan Acak Kelompok dengan 4<br />

ulangan, setiap ulangan terdapat 3 sampel<br />

tanaman.<br />

Pengamatan dilakukan 2 hari sekali<br />

dengan parameter pengamatan yaitu pH<br />

<strong>larutan</strong>, RH dan suhu ruangan, umur<br />

kesegaran anggrek potong, persentase<br />

kuncup mekar, jumlah air yang diserap, dan<br />

jumlah bakteri <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>..<br />

Data dianalisa dengan ANOVA taraf nyata<br />

5%, jika terdapat beda nyata maka akan<br />

diteruskan dengan uji BNT 5%.<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Umur kesegaran atau masa kesegaran<br />

bunga anggrek potong merupakan<br />

komponen utama penentu kualitas bunga<br />

anggrek potong yang dihitung sejak bunga<br />

dipanen hingga menjadi layu atau gugur.<br />

Dalam penelitian ini untuk <strong>memperpanjang</strong><br />

masa kesegaran bunga anggrek potong<br />

digunakan <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang<br />

mengandung air sebagai pelarut, gula<br />

sebagai cadangan makanan, asam sitrat<br />

untuk menurunkan pH air dan bakterisida<br />

sebagai penghambat pertumbuhan bakteri<br />

yang berupa AgNO3 (perak nitrat) dan<br />

ekstrak daun sirih.<br />

Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br />

penggunaan berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> antara ekstrak daun sirih, gula,<br />

asam sitrat, air dan AgNO3 tidak<br />

ber<strong>pengaruh</strong> nyata <strong>dalam</strong> <strong>memperpanjang</strong><br />

umur kesegaran bunga anggrek potong<br />

Dendrobium seperti pada tabel 1.<br />

Penggunaan ekstrak daun sirih 250 g.l -1 +<br />

asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 <strong>dalam</strong><br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> mempunyai tren positif<br />

yang dapat <strong>memperpanjang</strong> umur kesegaran<br />

bunga anggrek potong dan untuk mencegah<br />

pertumbuhan bakteri <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong>. Hal ini disebabkan oleh<br />

tersedianya cadangan makanan <strong>dalam</strong><br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> berupa gula sehingga<br />

bunga anggrek potong tetap dapat<br />

melakukan aktivitas metabolismenya secara<br />

baik dan didukung dengan adanya ekstrak<br />

daun sirih sebagai bakterisida yang dapat<br />

mencegah pertumbuhan bakteri pada <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> bunga anggrek potong<br />

Dendrobium. seperti disajikan <strong>dalam</strong><br />

Gambar 1.<br />

vase life<br />

(hari)<br />

25<br />

20<br />

15<br />

10<br />

5<br />

0<br />

K1 K2 E1 E2 E3 E4 E5<br />

Larutan Perendam<br />

Gambar 1. Diagram umur kesegaran bunga<br />

anggrek potong pada berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong><br />

perandam.<br />

Ket: K1: air; K2: AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E1: Ekstrak daun sirih<br />

50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ;<br />

E2: Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E3: Ekstrak daun sirih<br />

150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ;<br />

E4: Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 : E5; Ekstrak daun sirih<br />

250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

3


Tabel 1. Pengaruh berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> terhadap umur kesegaran bunga<br />

anggrek potong, persentase kuncup mekar dan jumlah air yang diserap.<br />

Perlakuan<br />

Vase life<br />

(Hari)<br />

Kuncup<br />

mekar<br />

(%)<br />

Air yang<br />

diserap<br />

(ml)<br />

Air PDAM 13,50 55,36 5,28b<br />

AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100<br />

g.l -1 18,00 55,74 2,70a<br />

Ekstrak daun sirih 50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1<br />

+ gula 100 g.l -1 19,00 68,97 3,51a<br />

Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1<br />

+ gula 100 g.l -1 17,50 63,64 2,98a<br />

Ekstrak daun sirih 150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1<br />

+ gula 100 g.l -1 16,50 67,80 2,58a<br />

Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1<br />

+ gula 100 g.l -1 18,00 62,30 2,58a<br />

Ekstrak daun sirih 250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1<br />

+ gula 100 g.l -1 22,00 61,67 3,21a<br />

BNT 5% tn tn 1,384<br />

Keterangan: angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda<br />

nyata pada uji BNT 5%; tn menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%;<br />

Penggunaan <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang<br />

mengandung cadangan makanan dan<br />

bakterisida berupa ekstrak daun sirih 250 g.l -<br />

1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ,<br />

mempunyai umur kesegaran 22 hari, lebih<br />

lama 8,5 hari bila dibandingkan dengan<br />

penggunaan air yang mempunyai umur<br />

kesegaran selama 13,5 hari dan lebih lama<br />

sekitar 4 hari dibandingkan dengan<br />

penggunaan <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang<br />

mengandung 0,5g perak nitrat (AgNO3) +<br />

100g gula pasir + 0,15g asam sitrat<br />

mempunyai umur kesegaran selama 18 hari,<br />

seperti pada gambar 1 dan tabel 1. Hal ini<br />

sesuai dengan penelitian Murtiningsih dan<br />

Yulianingsih (1991), yang menyatakan<br />

penggunaan sukrosa pada bunga anggrek<br />

potong Vanda Genta Bandung dapat<br />

<strong>memperpanjang</strong> umur kesegaran 152%<br />

daripada penggunaan air suling sebagai<br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>. Dalam penelitian yang<br />

lain menyebutkan bahwa penggunaan 0,5 g<br />

perak nitrat (AgNO3) + 100 g gula pasir +<br />

0,15 g asam sitrat <strong>dalam</strong> satu liter air<br />

mampu memperlama masa pajang bunga<br />

anggrek potong (Amiarsi et al 2005).<br />

Menurut Halevy dan Mayak (1981),<br />

AgNO3 merupakan senyawa kimia yang<br />

mampu mengendalikan dan mencegah<br />

pertumbuhan bakteri <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> bunga potong. Namun <strong>dalam</strong><br />

penelitian, penggunaan ekstrak daun sirih<br />

<strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> mempunyai total<br />

kerapatan koloni sebesar 2,4 x 10 4 /ml, lebih<br />

baik <strong>dalam</strong> mengendalikan dan mencegah<br />

pertumbuhan bakteri daripada penggunaan<br />

senyawa AgNO3 yang mempunyai total<br />

kerapatan bakteri sebesar 5,1 x 10 4 / ml, dan<br />

lebih baik daripada penggunaan penggunaan<br />

air sebagai <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> dengan total<br />

kerapatan koloni sebesar 4,7 x 10 4 / ml<br />

seperti pada tabel 2. Hal ini dapat terjadi<br />

diduga karena <strong>dalam</strong> pelaksanaan penelitian,<br />

air yang dipakai untuk membuat <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> AgNO3 dan air PDAM sebagai<br />

kontrol tidak direbus dahulu, seperti pada<br />

pembuatan <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang<br />

mengandung ekstrak daun sirih sehingga<br />

jumlah bakteri diduga menjadi tinggi. Selain<br />

itu juga dapat dikarenakan ekstrak daun sirih<br />

ialah bakterisida alami yang mengandung<br />

senyawa chavicol, tannin, saponin dan fenol<br />

sebagai anti bakteri, antioksidan dan sebagai<br />

fungisida (Anonymous, 2007b), sehingga<br />

mampu mengendalikan dan menekan<br />

pertumbuhan bakteri <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> seperti pada gambar 2.<br />

Hal itu terjadi karena konsentrasi<br />

senyawa kimia AgNO3 <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> kurang tinggi, sehingga kurang<br />

4


Tabel 2. Pengaruh berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> terhadap jumlah koloni bakteri<br />

<strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>.<br />

Bakteri<br />

Perlakuan<br />

fp<br />

Kerapatan<br />

Koloni/ml<br />

Air 10 3 4,7 x 10 4<br />

AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 5,1 x 10 4<br />

Ekstrak daun sirih 50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3<br />

3,8 x 10 4<br />

Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 3,5 x 10 4<br />

Ekstrak daun sirih 150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 2,8 x 10 4<br />

Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 3,3 x 10 4<br />

Ekstrak daun sirih 250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 2,4 x 10 4<br />

efektif <strong>dalam</strong> mengendalikan pertumbuhan<br />

bakteri. Tetapi pengggunaan senyawa kimia<br />

AgNO3 <strong>dalam</strong> konsentrasi yang tinggi dapat<br />

berbahaya bagi lingkungan dan<br />

pengguna, karena senyawa kimia AgNO3<br />

dapat menyebabkan keracunan, iritasi mata,<br />

kulit dan berbahaya bagi lingkungan<br />

(Anonymous 2008c).<br />

Jumlah<br />

Bakteri<br />

(x 10 4 / ml)<br />

6<br />

4<br />

2<br />

0<br />

K1 K2 E1 E2 E3 E4 E5<br />

Larutan Perendam<br />

Gambar 2. Diagram jumlah total koloni bakteri<br />

pada berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>.<br />

Ket: K1: air; K2: AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E1: Ekstrak daun sirih<br />

50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ;<br />

E2: Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E3: Ekstrak daun sirih<br />

150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ;<br />

E4: Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 : E5; Ekstrak daun sirih<br />

250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

Hasil penelitian juga menunjukkan<br />

tidak terdapat beda nyata pada penggunaan<br />

berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> antara<br />

ekstrak daun sirih, gula, asam sitrat, air dan<br />

AgNO3, terhadap persentase kemekaran<br />

kuncup bunga anggrek potong seperti pada<br />

tabel 1. Tetapi penggunaan ekstrak daun<br />

sirih 50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula<br />

100 g.l -1 <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> ialah<br />

perlakuan yang lebih baik dibandingkan<br />

semua perlakuan untuk memperbanyak<br />

persentase kemekaran kuncup bunga<br />

anggrek potong hingga 68,97%. Penggunaan<br />

air sebagai <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> hanya mampu<br />

memekarkan kuncup bunga anggrek sebesar<br />

55,36%.<br />

Hal ini terjadi karena di<strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> tersebut terdapat cadangan<br />

makanan yang berupa gula untuk anggrek<br />

potong, sehingga anggrek potong mampu<br />

melakukan aktivitas metabolismenya untuk<br />

mendapatkan energi bagi pemekaran kuncup<br />

bunga. Sesuai dengan penelitian yang<br />

dilakukan oleh Murtiningsih dan<br />

Yulianingsih (1991), menyatakan bahwa<br />

penggunaan sukrosa pada <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong><br />

mampu merangsang mekarnya kuncup<br />

bunga anggrek potong Vanda Genta<br />

Bandung, lebih banyak daripada dengan<br />

menggunakan air. Murtiningsih, Suyanti,<br />

dan Setyadjit (2000), juga melaporkan<br />

bahwa penggunaan gula 15% <strong>dalam</strong> larutam<br />

<strong>perendam</strong> bunga sedap malam potong<br />

mampu meningkatkan jumlah kuncup mekar<br />

bunga sedap malam potong. Selain itu<br />

Amiarsi et al (2001) juga menyatakan<br />

penambahan gula pasir 10% ke <strong>dalam</strong><br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> bunga anggrek<br />

Dendrobium Woch sien mampu<br />

mempertinggi kemekaran kuncup bunga<br />

anggrek potong.<br />

Jumlah air yang diserap oleh bunga<br />

anggrek potong yang mempunyai beda nyata<br />

antar perlakuan seperti pada tabel 1. Umur<br />

kesegaran bunga anggrek potong dan<br />

persentase kuncup yang mekar tidak berbeda<br />

5


nyata antar Penyerapan air pada anggrek<br />

potong juga mempegaruhi kualitas dari<br />

anggrek potong. Air pada <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong><br />

akan digunakan anggrek potong untuk<br />

menggantikan air yang hilang karena proses<br />

metabolisme, yaitu respirasi dan transpirasi.<br />

Sehingga untuk mempertahankan kesegaran<br />

bunga anggrek potong, maka jumlah air<br />

yang dibutuhkan minimal setara dengan<br />

jumlah air yang dibutuhkan untuk<br />

melakukan proses metabolisme. Selain itu<br />

air juga dapat berperan untuk menjaga<br />

tekanan turgor sehingga dapat<br />

<strong>memperpanjang</strong> kesegaran bunga anggrek<br />

potong (Amiarsi et al 2002).<br />

Hasil penelitian menunjukkan<br />

penggunaan <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> berupa air<br />

pada bunga anggrek potong mampu<br />

menyerap air lebih banyak yaitu rata-rata<br />

sebesar 5,28 ml selama masa pajang. Seperti<br />

disajikan <strong>dalam</strong> Gambar 3.<br />

Jumlah<br />

air<br />

yang<br />

diserap<br />

(ml)<br />

6<br />

5<br />

4<br />

3<br />

2<br />

1<br />

0<br />

K1 K2 E1 E2 E3 E4 E5<br />

Larutan Perendam<br />

Gambar 3. Diagram jumlah air yang diserap<br />

bunga anggrek potong pada berbagaia <strong>komposisi</strong><br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong>.<br />

Ket: K1: air; K2: AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E1: Ekstrak daun sirih<br />

50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ;<br />

E2: Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E3: Ekstrak daun sirih<br />

150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ;<br />

E4: Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat<br />

0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 : E5; Ekstrak daun sirih<br />

250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

Air sebagai <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> dapat<br />

diserap lebih baik oleh bunga potong<br />

dibandingkan dengan perlakuan yang lain,.<br />

Diduga karena air merupakan air murni<br />

sehingga lebih mudah melewati membran<br />

semipermeabel bila dibandingkan dengan<br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang mengandung gula.<br />

Karena <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang mengandung<br />

gula juga mempunyai potensial osmotik<br />

yang lebih tinggi dan potensial air yang<br />

lebih rendah sehingga akan menekan laju<br />

osmosis <strong>dalam</strong> menyerap <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong><br />

pada bunga anggrek potong. Akan tetapi<br />

penggunaan air sebagai <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong><br />

<strong>dalam</strong> bunga anggrek potong mempunyai<br />

umur kesegaran bunga potong yang singkat,<br />

persentase kemekaran kuncup bunga yang<br />

rendah dan memiliki kerapatan koloni<br />

bakteri yang tinggi.<br />

Hal ini disebabkan karena air tidak<br />

mengandung gula yang merupakan sumber<br />

energi untuk kelangsungan proses<br />

metabolisme sehingga bunga anggrek<br />

potong tidak mampu untuk melakukan<br />

proses metabolisme secara baik yang<br />

akhirnya kuntum bunga anggrek cepat layu<br />

dan gugur meskipun mampu menyerap air<br />

lebih banyak dari perlakuan yang lain.<br />

Aktivitas bakteri yang tinggi <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> akan membentuk gas ethilen yang<br />

tinggi pula sehingga menyebabkan bunga<br />

anggrek potong cepat layu dan gugur dan<br />

kualitasnya menjadi rendah (Salunkhe,<br />

Bhatt, dan Desai, 1990). Aktivitas bakteri<br />

yang tinggi juga akan menimbulkan<br />

kerusakan jaringan pada bunga anggrek<br />

potong Dendrobium yang dapat<br />

menghambat translokasi air dan<br />

meningkatkan laju respirasi sehingga bunga<br />

anggrek potong cepat layu dan gugur.<br />

Tingginya pertumbuhan bakteri <strong>dalam</strong><br />

<strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> air disebabkan karena<br />

tidak adanya <strong>larutan</strong> bakterisida berupa<br />

senyawa AgNO3 dan ekstrak daun sirih yang<br />

mampu untuk mengendalikan pertumbuhan<br />

bakteri.<br />

KESIMPULAN<br />

a) Penggunaan berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> antara ekstrak daun sirih,<br />

asam sitrat, gula, air dan perak nitrat<br />

tidak mampu <strong>memperpanjang</strong> umur<br />

kesegaran bunga anggrek potong<br />

Dendrobium demikian juga terhadap<br />

persentase jumlah kuncup yang mekar.<br />

Tetapi mampu meningkatkan jumlah air<br />

yang diserap, anggrek potong yang<br />

direndam menggunakan air mampu<br />

menyerap air 5,28 ml selama pajang,<br />

lebih banyak 2,07 ml daripada<br />

6


penggunaan ekstrak daun sirih 250 g.l -1<br />

+ asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1<br />

b)<br />

yang hanya mampu menyerap <strong>larutan</strong><br />

sebanyak 3,21 ml.<br />

Penggunaan berbagai <strong>komposisi</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> tidak ber<strong>pengaruh</strong> nyata<br />

<strong>dalam</strong> <strong>memperpanjang</strong> kesegaran<br />

anggrek potong Dendrobium, tetapi<br />

penggunaan ekstrak daun sirih<br />

mempunyai tren yang positif <strong>dalam</strong><br />

<strong>memperpanjang</strong> kesegaran anggrek<br />

potong. Ekstrak daun sirih 250 g.l -1 +<br />

asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 s<br />

dapat <strong>memperpanjang</strong> umur kesegaran<br />

bunga anggrek potong Dendrobium<br />

c)<br />

selama 22 hari, lebih lama 4 hari<br />

dibanding penggunaan 0,5 g perak nitrat<br />

(AgNO3) + 100 g gula pasir + 0,15 g<br />

asam sitrat dan lebih lama 8,5 hari<br />

dibandingkan penggunaan air.<br />

Penggunaan ekstrak daun sirih 250 g.L -1<br />

dapat menekan pertumbuhan bakteri<br />

<strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> dengan total<br />

kerapatan koloni bakteri sebesar 2.4 x<br />

10 4<br />

/ ml, lebih baik dibandingkan<br />

penggunaan senyawa AgNO3 0,5 g.l -1<br />

yang mempunyai total kerapatan bakteri<br />

sebesar 5,1 x 10 4 / ml.<br />

SARAN<br />

Untuk mempertahankan umur<br />

kesegaran bunga anggrek potong<br />

Dendrobium Sonia, disarankan<br />

menggunakan <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong> yang terdiri<br />

dari campuran ekstrak daun sirih 250 g.l -1 +<br />

asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 .<br />

Senyawa AgNO3 yang berfungsi<br />

sebagai bakterisida <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong> <strong>perendam</strong><br />

bunga potong, dapat digantikan fungsinya<br />

dengan menggunakan ekstrak daun sirih<br />

yang lebih efektif dan lebih aman bagi<br />

pengguna dan lingkungan. Untuk penelitian<br />

selanjutnya dapat ditambahkan jumlah<br />

sampel percobaan agar terdapat perbedaan<br />

<strong>dalam</strong> perlakuan dan ditambahkan<br />

konsentrasi ekstrak daun sirih <strong>dalam</strong> <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> agar mendapatkan konsentrasi<br />

ekstrak daun sirih yang optimal untuk<br />

menekan pertumbuhan bakteri.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

Amiarsi, D., Yulianingsih, Murtiningsih dan<br />

Sjaifullah. 2001. Pengaruh <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> <strong>dalam</strong> pengemasan dan<br />

pengangkutan Bunga Anggrek<br />

Dendrobium Woch Shien potong. Jurnal<br />

hortikultura. 11(4): 269-274.<br />

Amiarsi, D., Yulianingsih, Murtiningsih dan<br />

Sjaifullah. 2002. Penggunaan <strong>larutan</strong><br />

<strong>perendam</strong> pulsing untuk<br />

mempertahankan kesegaran bunga<br />

mawar potong Idole <strong>dalam</strong> suhu<br />

ruangan. Jurnal hortikultura. 12(3):<br />

178-183.<br />

Amiarsi, D., U. Astuti, S. Aminah, M.<br />

Yanis dan Syaifullah. 2005.<br />

Teknologi pengawetan bunga potong<br />

anggrek Dendrobium.<br />

http://www.Jakarta.litbang.go.id-<br />

BPTP.Jakarta<br />

Anonymous. 2007b. Sirih.<br />

http://www.wapedia-wiki:sirih.co.id<br />

Anonymous. 2008c. Safety data for<br />

silver nitrate.<br />

http://msds.chem.ox.ac.uk/Oxford<br />

University<br />

Halevy and S. Mayak. 1981. Senescence<br />

and postharvest physiology of cut<br />

flower part 2. Horticulture review.<br />

Vol. 3. Janick AVI Publishing<br />

Company, inc Wesport, Connecticut.<br />

Hal 39-143<br />

Murtiningsih W dan Yulianingsih. 1991.<br />

<strong>memperpanjang</strong> kesegaran bunga<br />

anggrek potong Vanda genta<br />

bandung. Jurnal Hortikultura. 1 (4) :<br />

23-26<br />

Murtiningsih W, Suyanti, dan Setyadjit.<br />

2000. Peranan Pulsing terhadap<br />

mutu bunga sedap malam potong.<br />

Jurnal Hortikultura. 10 (3): 209-213<br />

Salunkhe. D. K., Bhatt. N. R., Desai. B.<br />

B. 1990. Postharvest biotechnology<br />

of flowers and ornamental plants.<br />

Naya Prokash 206. Bidhan Sarani.<br />

Calcuta. p 32-33.<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!