27.05.2013 Views

penyakit menular pada intensifikasi unggas lokal dan cara

penyakit menular pada intensifikasi unggas lokal dan cara

penyakit menular pada intensifikasi unggas lokal dan cara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal<br />

dilemahkan/attenuated fowlpox vaccine<br />

(MOCKETT, 1990).<br />

Penyakit Marek<br />

Kasus <strong>penyakit</strong> Marek didapati <strong>pada</strong> ayam<br />

baik <strong>lokal</strong> dengan pemeliharaan intensif<br />

maupun ayam ras. Keluhan sewaktu masih<br />

dara adalah a<strong>dan</strong>ya kelumpuhan <strong>dan</strong><br />

kekurusan, di saat dewasa tidak bertelur. Virus<br />

Marek menyerang syaraf ayam sehingga dapat<br />

menimbulkan kelumpuhan atau kejang-kejang,<br />

menyerang mata menimbulkan kebutaan,<br />

menyerang kulit mengakibatkan koreng <strong>pada</strong><br />

folikel (pangkal) bulu, atau menyerang organ<br />

interna dengan menimbulkan tumor. Tumor<br />

Marek melakukan invasi kedalam ovari ayam<br />

muda menimbulkan atrofi ovary (ovari kecil)<br />

sehingga tidak memproduksikan telur.<br />

Penyebab Marek adalah virus Marek dari<br />

famili herpes yang didapatkan oleh ayam<br />

melalui pintu masuk saluran pernafasan. Virus<br />

Marek di kan<strong>dan</strong>g beterbangan sebagai partikel<br />

debu bulu/<strong>dan</strong> druff berasal dari ayam yang<br />

pernah tertular. Virus Marek dalam debu bulu<br />

ini mampu hidup beberapa bulan sampai<br />

tahunan, menjadikan bahaya tersendiri bagi<br />

pemakaian kan<strong>dan</strong>g bekas. Usaha pencegahan<br />

yang dapat dilakukan dengan vaksinasi Marek<br />

saat DOC (umur 1-2 hari) dengan vaksin live<br />

se<strong>cara</strong> intramuscular/IM (LEESON and<br />

SUMMERS, 2000), desinfeksi total kan<strong>dan</strong>g<br />

indukan/pemanas <strong>dan</strong> peralatan bekas pakai,<br />

jangan kontak dengan ayam yang umurnya<br />

lebih tua karena mereka karrier (sumber,<br />

pembawa) virus Marek. Virus Marek tidak<br />

ditularkan vertikal (dari induk maupun telur)<br />

sehingga sumber telur bibit dapat diperoleh<br />

dari berbagai sumber/induk tanpa resiko<br />

tertular.<br />

Infectious Coryza<br />

Bakteri penyebab <strong>penyakit</strong> coryza adalah<br />

Haemophilus paragallinarum, menyerang<br />

ayam <strong>pada</strong> daerah saluran nafas atas <strong>dan</strong> sinus,<br />

terutama sinus infra orbital. Ayam di saat masa<br />

indukan memiliki resistensi umur terhadap<br />

<strong>penyakit</strong> ini, sehingga jarang terserang coryza.<br />

Penyakit ini lebih mengganggu ayam dara <strong>dan</strong><br />

petelur; meskipun jarang membunuh tetapi<br />

menimbulkan gangguan pertumbuhan <strong>dan</strong><br />

produksi telur. Sumber penularan lewat kontak<br />

langsung <strong>dan</strong> melalui aerosol mengandung<br />

bakteri dari penderita coryza masa akut<br />

maupun setelah terlihat sembuh sebagai karier<br />

(pembawa). Sumber lain air minum <strong>dan</strong> pakan<br />

yang terkontaminasi. Pencegahan dengan<br />

segregasi (pemisahan) umur. Intensifikasi<br />

pemeliharaan dengan melakukan prinsip: satu<br />

kan<strong>dan</strong>g satu umur, menjaga jarak kan<strong>dan</strong>g<br />

agar tidak terjangkau oleh aerosol yang<br />

beterbangan, meniadakan kemungkinan<br />

pertukaran ayam, peralatan <strong>dan</strong> manusia.<br />

Usaha yang lain adalah melakukan sanitasi air<br />

minum <strong>dan</strong> wadahnya se<strong>cara</strong> rutin. Vaksin<br />

Coryza dapat mengurangi kerugian bila<br />

sewaktu-waktu ayam terinfeksi bakteri ini.<br />

Vaksinasi dapat dilakukan 2x berjarak 5-6<br />

minggu dimasa dara/setelah lepas dari kan<strong>dan</strong>g<br />

indukan. Vaksin yang baik mengandung isolat<br />

H. paragallinarum strain A, B, <strong>dan</strong> C<br />

(BLACKALL, 1995). Pengobatan dengan<br />

antibiotika.<br />

Colibacillosis<br />

Penyakit <strong>unggas</strong> oleh infeksi bakteri<br />

Escherichia coli strain ganas dapat terjadi <strong>pada</strong><br />

semua umur ayam mulai dari DOC sampai<br />

petelur. E. coli ganas berasal dari berak ayam<br />

dengan jalan infeksi horizontal lewat<br />

kontaminasi udara, air, pakan, peralatan,<br />

lingkungan kan<strong>dan</strong>g <strong>dan</strong> infeksi vertikal<br />

melalui kerabang telur tetas. Bakteri ini<br />

mampu menyerang organ pernafasan sampai<br />

ke kantung udara, serta selaput serosa organ<br />

dalam rongga perut. Infeksi dari telur tetas<br />

menimbulkan ra<strong>dan</strong>g pusar (omphalitis) anak<br />

ayam <strong>dan</strong> infeksi yolk sac. Kondisi septisemia<br />

dapat timbul dari infeksi pernafasan, usus,<br />

maupun omphalitis. Infeksi E. coli sering<br />

didahului oleh kondisi stress, infeksi virus atau<br />

bakteri lain. Pencegahan dengan meningkatkan<br />

biosekuriti <strong>dan</strong> menghindarkan stress (kurang<br />

ventilasi, berdebu, akumulasi gas ammonia,<br />

kehujanan). Vaksin inaktif (bacterin) dapat<br />

digunakan <strong>pada</strong> breeder agar DOC mendapat<br />

kekebalan pasif sekitar 2 minggu (HELLER et<br />

al, 1990).<br />

317

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!