Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...
Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...
Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Intensifikasi (TRI) tahun 1975. 1<br />
Tujuan utama dari sistem Tebu Rakyat Intensifikasi<br />
tersebut adalah:<br />
1. Mengalihkan pengusahaan tebu yang semula berada di tangan pabrik gula<br />
dengan sistem sewa, ke tangan petani yang harus mengusahakan sendiri<br />
tanaman tebu di atas lahannya.<br />
2. Memperbaiki penghasilan petani tebu dengan meningkatkan produktifitas<br />
melalui pengelolaan usaha tani yang lebih intensif.<br />
3. Menjamin peningkatan dan kemantapan produksi gula.<br />
Di <strong>Sumatera</strong> Utara, program Tebu Rakyat Intensifikasi mulai diterapkan<br />
sekitar tahun 1986, yaitu di Kabupaten Langkat dan meluas di Kabupaten Deli<br />
Serdang sekitar tahun 1988. Dalam program ini, pemerintah mengalihkan sistem<br />
penyewaan lahan petani menjadi pengusahaan sendiri oleh petani di bawah<br />
bimbingan pabrik gula (PG) dan Bank Rakyat Indonesia sebagai institusi bantuan<br />
permodalan (dalam bentuk kredit). 2 Kedua kabupaten ini letaknya bersebelahan dan<br />
terkenal sebagai daerah perkebunan. Di samping sebagai daerah perkebunan tebu,<br />
daerah ini juga merupakan daerah perkebunan karet dan kelapa sawit. 3<br />
1 TRI atau Tebu Rakyat Intensifikasi diatur dalam Inpres No. 9 tahun 1975 yang dikeluarkan<br />
tanggal 22 April 1975. Lihat dalam Mubyarto dan Daryanti, Gula: Kajian Sosial-Ekonomi,<br />
Yogyakarta: Aditya Media, 1991, hal. 14-19<br />
2<br />
Di antara<br />
2 Roosgandha Elizabeth, Restrukturisasi Ketenagakerjaan dalam Proses Modernisasi<br />
Berdampak Perubahan Sosial pada Masyarakat Petani, Bandung: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan<br />
Kebijakan Pertanian Bogor, 2002, hal. 2<br />
3 Hal ini tidak terlepas dari peran Jacobus Nienhuys yang membuka perkebunan tembakau<br />
untuk pertama kali pada tahun 1863 di wilayah Kesultanan Deli. Lihat dalam Karl J. Pelzer, Toean<br />
<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara