PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA.pdf
PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA.pdf
PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN MATEMATIKA.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
140<br />
dengan cara sederhana dari konkret ke abstrak, dari cara intuitif ke analisa dari eksplorasi<br />
(penyelidikan) kepenguasaan dalam jangka watu yang cukup lama, dalam waktu yang<br />
terpisah-pisah mulai dari tahap yang paling rendah hingga yang paling tinggi.<br />
Uraian di atas dapat diperjelas dengan materi fungsi berikut ini. Fungsi pada<br />
mulanya diperkenalkan kepada siswa SD dengan bentuk = 4 + 7, kemudian<br />
diperluas lagi pada waktu siswa berada di SMP dengan menggunakan notasi y = 4x + 7 dan<br />
selanjutnya pada waktu siswa berada di SMA mungkin dapat diperluas lagi menjadi y =<br />
f(x).<br />
2. Pendekatan Deduktif<br />
Pendekatan deduktif berdasarkan pada penalaran deduktif. Soedjana (1986)<br />
mengatakan bahwa pendekatan deduktif merupakan cara berpikir untuk menarik<br />
kesimpulan dari hal yang umum menjadi kasus yang khusus. Penarikan kesimpulan<br />
secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir yang disebut silogisme. Dalam<br />
silogisme ini biasanya terdiri dari dua pernyataan yang benar dan sebuah kesimpulan<br />
(konklusi). Kedua pernyataan pendukung silogisme itu disebut premis (hipotesis) yang<br />
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu premis mayor dan premis minor. Dari kedua premis<br />
inilah dapat diperoleh sebuah kesimpulan.<br />
Pada hakikatnya matematika merupakan suatu ilmu yang diadakan atas akal<br />
(rasio) yang berhubungan dengan benda-benda yang membutuhkan pemikiran abstrak. Di<br />
samping itu dapat dipahami pula, bahwa matematika itu adalah ilmu yang deduktif,<br />
sehingga mengajarkannya juga harus menggunakan pendekatan deduktif. Ruseffendi<br />
(1988) mengatakan bahwa pendekatan deduktif tidak asing lagi bagi kita, sebab<br />
pendekatan itu merupakan ciri khas dari pengajaran matematika.<br />
Uraian di atas dapat diperjelas dengan contoh berikut, jika dua pasang sudut dari<br />
dua segitiga sama besar, maka pasangan sudutnya yang ketiga sama pula”. Pernyataan di<br />
atas dapat dibuat silogismenya sebagai berikut :<br />
Premis mayor : Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180 o.<br />
Premis minor : Dua pasang sudut dua segitiga sama besar<br />
Kesimpulan : Pasangan sudut yang ketiga dari dua segitiga itu sama<br />
Contoh di atas menunjukkan kepada kita bahwa penarikan kesimpulan pada kedua<br />
premis itu merupakan bukti bahwa matematika itu adalah ilmu yang dipelajari dengan<br />
MIPMIPA, Vol. 5, No. 2, Juli 2006: 138-145