ABSTRAK ABSTRACT - Repository - Universitas Gunadarma
ABSTRAK ABSTRACT - Repository - Universitas Gunadarma
ABSTRAK ABSTRACT - Repository - Universitas Gunadarma
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pada sisi tengah kedua kutub<br />
tersebut, dapat dilihat dari kategori<br />
subjek (lihat gambar IV.1). Ini<br />
berarti subjek cenderung rata-rata<br />
sama dalam menilai perilaku<br />
menunda dalam memulai atau<br />
menyelesaikan suatu tugas. Salah<br />
satu alasan mereka untuk menyetujui<br />
dan tidak menyetujui prokrastinasi<br />
karena tergantung pada bentuk tugas<br />
yang mereka terima. Jika tugas yang<br />
diberikan mudah dikerjakan maka<br />
tidak akan terjadi penundaan, namun<br />
jika tugas tersebut sulit maka akan<br />
membutuhkan waktu yang lebih lama<br />
dalam penyelesaiannya dan sangat<br />
mungkin untuk dikerjakan lain kali.<br />
b. Deskripsi Subjek Berdasarkan<br />
Jenis Kelamin<br />
Berdasarkan deskriptif subjek<br />
penelitian yakni jenis kelamin dapat<br />
diketahui bahwa perempuan<br />
sikapnya lebih tinggi (95,31)<br />
dibandingkan dengan laki-laki<br />
(95,17). Meskipun jumlah subjek<br />
laki-laki dalam penelitian ini lebih<br />
banyak dibandingkan subjek<br />
perempuan, ternyata perempuan<br />
cenderung lebih mendukung sikap<br />
terhadap prokrastinasi dibandingkan<br />
dengan laki-laki. Subjek perempuan<br />
cenderung memiliki kemampuan<br />
dalam teknologi yang lebih rendah<br />
dibandingkan laki-laki. Sehingga<br />
membuat subjek perempuan sulit<br />
untuk mengikuti pelajaran dengan<br />
baik yang medukung subjek<br />
perempuan untuk melakukan<br />
prokrastinasi.<br />
c. Deskripsi Subjek Berdasarkan<br />
Seringnya Mengakses Facebook<br />
Berdasarkan deskriptif subjek<br />
penelitian yakni seringnya dalam<br />
mengakses facebook dapat diketahui<br />
bahwa mahasiswa yang setiap hari<br />
mengakses facebook (95,77) lebih<br />
tinggi dibandingkan dengan<br />
mahasiswa yang mengakses<br />
16<br />
facebook dua hari sekali (94,48)<br />
dalam menilai prokrastinasi. Ini<br />
berarti, semakin sering mahasiswa<br />
mengakses facebook maka akan<br />
menilai positif (mendukung)<br />
terhadap prokrastinasi. Sedangkan<br />
semakin jarang mahasiswa<br />
mengakses facebook maka akan<br />
menilai negatif (menolak) terhadap<br />
prokrastinasi.<br />
KESIMPULAN<br />
Dari hasil penelitian ini didapatkan<br />
kesimpulan bahwa subjek penelitian<br />
ini mempunyai kecenderungan sikap<br />
terhadap prokrastinasi yang rata-rata/<br />
sedang, dengan gambaran sebagai<br />
berikut 0,87% responden memiliki<br />
sikap terhadap prokrastinasi yang<br />
sangat rendah, 10% responden<br />
memiliki sikap terhadap prokrastinasi<br />
yang rendah, 87,83% responden<br />
memiliki sikap terhadap prokrastinasi<br />
yang rata-rata/ sedang, 1,3%<br />
responden memiliki sikap terhadap<br />
prokrastinasi yang tinggi, dan 0%<br />
responden memiliki sikap terhadap<br />
prokrastinasi yang sangat tinggi.<br />
Berdasarkan hasil penelitian ini<br />
juga menunjukkan bahwa dari lima<br />
hipotesis yang diajukan dalam<br />
penelitian ini dua diantaranya dapat<br />
diterima, sedangkan tiga hipotesis<br />
lainnya ditolak. Secara rinci hasil<br />
tersebut adalah sebagai berikut:<br />
a. Tidak terdapat hubungan positif<br />
yang signifikan antara<br />
neuroticism dengan sikap<br />
terhadap prokrastinasi pada<br />
mahasiswa pengguna facebook.<br />
b. Tidak terdapat hubungan negatif<br />
yang signifikan antara<br />
extraversion dengan sikap<br />
terhadap prokrastinasi pada<br />
mahasiswa pengguna facebook.<br />
c. Tidak terdapat hubungan positif<br />
yang signifikan antara openness<br />
to experience dengan sikap<br />
terhadap prokrastinasi pada<br />
mahasiswa pengguna facebook.