25.07.2013 Views

صﺧﻟﻣﻟا - Digilib UIN Malang

صﺧﻟﻣﻟا - Digilib UIN Malang

صﺧﻟﻣﻟا - Digilib UIN Malang

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Istilah kepribadian sendiri dalam (Kartono, 1980) adalah satu totalitas<br />

terorganisir dari disposisi-disposisi psikhis manusia yang individuil, yang<br />

memberi kemungkinan untuk memperbedakan ciri-cirinya yang umum<br />

dengan pribadi lainnya<br />

Definisi senada diungkap oleh Morton Prince (dalam Kartono, 1980)<br />

kepribadian adalah jumlah total dari semua disposisi pembawaan, implus-<br />

implus, kecenderungan-kecenderungan, selera-selera, nafsu-nafsu, instinkt-<br />

instinkt individual, disposisi-disposisi dan tendensi-tendensi yang diperoleh<br />

melalui pengalaman.<br />

Bagi Freud, kepribadian tersusun dari 3 sistem pokok, yakni: id, ego<br />

dan superego. Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini<br />

mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja, dinamisme, dan<br />

mekanismenya sendiri, namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama<br />

lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisah-misahkan pengaruhnya<br />

dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusia (Hall &<br />

Lindzey, 1993).<br />

Secara lebih luas kepribadian didefinisikan oleh Eysenck (dalam<br />

Alwisol, 2004) bahwa kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku<br />

aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh<br />

keturunan dan lingkungan. Pola tingkah laku itu berasal dan dikembangkan<br />

melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir<br />

perilaku, sektor kognitif, sektor konatif, sektor afektif dan sektor somatik.<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!