25.07.2013 Views

صﺧﻟﻣﻟا - Digilib UIN Malang

صﺧﻟﻣﻟا - Digilib UIN Malang

صﺧﻟﻣﻟا - Digilib UIN Malang

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

atasan menjadi orang yang fungsional secara keseluruhan / utuh, termasuk<br />

cara berfikir yang baik dan fisik yang sehat.<br />

Kahneman (dalam Sterns, 2007) menyebut Well Being (WB) sebagai<br />

pengalaman yang membuat hidup bahagia. Ryff & Singer menggali WB<br />

dalam konteks aplikasi kehidupan dan memberikan batasan istilah, tidak<br />

hanya pencapaian kebahagiaan tetapi juga sebagai tujuan yang mengarah<br />

kepada kesempurnaan.<br />

Definisi berbeda dijelaskan oleh Ryff (dalam Halim, 2005)<br />

psychological well-being (PWB) sebagai hasil evaluasi atau penilaian<br />

seseorang terhadap dirinya yang merupakan evaluasi atas pengalaman-<br />

pengalaman hidupnya. Evaluasi terhadap pengalaman akan dapat<br />

menyebabkan seseorang menjadi pasrah terhadap keadaan yang membuat<br />

kesejahateraan psikologisnya menjadi rendah atau berusaha untuk<br />

memperbaiki keadaan hidupnya agar kesejahteraan psikologisnya<br />

meningkat.<br />

Definisi kesejahteraan psikologis yang berkembang selama ini ada dua.<br />

Definisi pertama berdasarkan pendapat Bradburn (Ryff, 1989). Berdasarkan<br />

penelitian yang dilakukan Bradburn untuk meneliti perubahan sosial pada<br />

level makro (perubahan yang terjadi akibat tekanan politik, urbanisasi,<br />

pekerjaan, dan pendidikan), serta rujukan Bradburn pada buku terkenal<br />

karangan Aristoteles yang berjudul “Nichomachean Ethics”. Ia<br />

menerjemahkan kesejahteraan psikologis menjadi happiness (kebahagiaan).<br />

Dalam Nichomachean Ethics dijelaskan bahwa tujuan tertinggi yang ingin<br />

46

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!