08.08.2013 Views

buku fosfat alam.pdf - Balai Penelitian Tanah - Departemen Pertanian

buku fosfat alam.pdf - Balai Penelitian Tanah - Departemen Pertanian

buku fosfat alam.pdf - Balai Penelitian Tanah - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

utama yaitu tanah mineral (mineral soils) jenuh air dan tanah<br />

gambut (peat soils).<br />

<strong>Tanah</strong> mineral yang dijumpai di wilayah pasang surut<br />

terbentuk dari bahan endapan marin yang proses pengendapannya<br />

dipengaruhi air laut. Pada wilayah agak ke d<strong>alam</strong>, pengaruh<br />

sungai relatif masih kuat sehingga tanah bagian atas terbentuk<br />

dari endapan sungai sedangkan bagian bawah terdapat bahan<br />

sulfidik (pirit) dari pengendapan lumpur yang terjadi lebih dahulu.<br />

Berdasarkan tipologi lahannya, dibedakan menjadi lahan sulfat<br />

masam potensial (SMP) dan lahan sulfat masam aktual (SMA).<br />

Lahan SMP merupakan lahan yang mempunyai bahan sulfidik<br />

(pirit) pada ked<strong>alam</strong>an 0-100 cm dari permukaan tanah,<br />

mempunyai pH > 3,5 yang makin tinggi selaras dengan<br />

ked<strong>alam</strong>an tanah. Sedangkan lahan SMA mempunyai pH tanah<br />

lapang < 3,5, mempunyai horizon sulfurik atau tanda-tanda<br />

horizon sulfurik yang disebabkan teroksidasinya pirit akibat<br />

drainase berlebihan.<br />

<strong>Tanah</strong> gambut terbentuk dari lapukan bahan organik yang<br />

berasal dari penumpukan sisa jaringan tumbuhan pada masa<br />

lampau, dengan ked<strong>alam</strong>an bervariasi tergantung keadaan<br />

topografi tanah mineral di bawah lapisan gambut. Tingkat<br />

dekomposisi bahan organik dapat dibedakan menjadi tiga<br />

tingkatan yaitu fibrik, hemik, dan saprik. Selanjutnya lahan gambut<br />

dibedakan berdasarkan ked<strong>alam</strong>annya menjadi gambut dangkal<br />

(ked<strong>alam</strong>an 50-100 cm) dengan tingkat dekomposisi hemik<br />

sampai saprik; gambut sedang (> 100-200 cm) dengan tingkat<br />

dekomposisi hemik sampai saprik; dan gambut d<strong>alam</strong> (> 200-300<br />

cm) dengan tingkat dekomposisi fibrik sampai hemik; dan gambut<br />

xxviii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!