tahunan/perkebunan, serta 115.769 ha untuk pengembangan mangrove/perikanan air payau. xxxiv
Tabel 12. Potensi lahan kering masam untuk pertanian tanaman semusim dan tahunan Provinsi Dataran rendah Dataran tinggi Iklim basah Iklim kering Iklim basah Iklim kering TP TT TP TT Ternak TP TT TT NAD 20,472 698,520 41,787 124,751 10,741 191,900 1,088,171 Sumut 277,623 1,741,164 126,022 87,281 82,789 43,898 2,358,777 Sumbar 106,276 1,006,729 20,889 54,687 1,188,581 Riau 380,636 3,396,423 3,777,059 Jambi 811,608 1,636,906 37,492 52,820 2,538,826 Sumsel 1,635,519 2,160,283 27,065 66,964 3,889,831 Bengkulu 166,493 595,602 12,716 28,217 803,028 Lampung 912,609 687,121 18,158 12,624 67,760 1,698,272 BangkaBelitung 1,147,365 1,147,365 Sumatera 4,311,236 13,070,113 41,787 142,909 136,763 198,067 545,137 43,898 18,489,910 DKI 7,404 18 7,422 Jabar 164,925 621,033 7 113,093 73,968 973,026 Jateng 394,940 2,730 10,051 48,526 456,247 DIY 21,185 21,185 Jatim 159,063 53,016 34,660 16,840 263,579 Banten 19,801 308,412 6,959 335,172 Jawa 192,130 1,504,651 0 62,746 0 123,144 164,113 16,840 2,063,624 Bali 30 30 NTB 155 155 NTT 3,728 1,826 3,046 8,600 Bali+NT - 155 3,728 1,856 0 3,046 - 0 8,785 Kalbar 2,678,363 4,112,591 26,911 16,267 6,834,132 Kalteng 1,500,146 4,572,399 70,677 79,845 6,223,067 Kalsel 886,355 631,837 2,285 1,520,477 Kaltim 4,622,804 3,062,196 492,225 229,556 8,406,781 Kalimantan 9,687,668 12,379,023 0 0 0 592,098 325,668 0 22,984,457 Sulut 480,441 32,027 36,171 548,639 Sulteng 1,429 564,077 4,910 57,213 38,734 223,218 889,581 Sulsel 15,595 454,721 19,767 583,948 1,074,031 Sultra 301,852 29,950 103,176 3,143 438,121 Gorontalo 2,224 5,097 1,020 8,341 Sulawesi 17,024 1,803,315 39,957 181,176 0 70,761 846,480 0 2,958,713 Maluku 482,827 41,247 71 62,341 14 586,500 Papua 4,074,171 3,872,551 43,485 30,389 73,329 8,093,925 Maluku Utara 505,906 97,430 198,317 10 10,918 812,581 Papua+Maluku 4,074,171 4,861,284 97,430 283,049 0 30,470 146,588 14 9,493,006 Indonesia 18,282,229 33,618,541 182,902 671,736 136,763 1,017,586 2,027,986 60,752 55,998,495 Keterangan: TP: tanaman semusim TT: tanaman tahunan Jumlah 35
- Page 1 and 2: DEPOSIT, PENYEBARAN DAN KARAKTERIST
- Page 3 and 4: sehingga terjadi difusi ion hidroge
- Page 5 and 6: fosfat dunia, dan sejumlah 57% meru
- Page 7 and 8: Tabel 2. Penyebaran deposit fosfat
- Page 9 and 10: Tabel 3. Produksi fosfat alam dunia
- Page 11 and 12: yaitu di daerah Tuban, Lamongan, Gr
- Page 13 and 14: hidroksiapatit, dengan kisaran kand
- Page 15 and 16: logam berat yang cukup tinggi dalam
- Page 17 and 18: di lapangan tergantung banyak fakto
- Page 19 and 20: praktek pemalsuan baik oleh produse
- Page 21 and 22: Sri Adiningsih and Sri Rochayati. 1
- Page 23 and 24: PENYEBARAN LAHAN MASAM, POTENSI DAN
- Page 25 and 26: fiksasi P tinggi, kandungann besi d
- Page 27 and 28: Tabel 9. Penyebaran tanah masam ber
- Page 29 and 30: sangat dalam (> 300 cm) dengan ting
- Page 31 and 32: Tabel 11. Perkiraan luas berbagai l
- Page 33: terdapat di kawasan yang beriklim b
- Page 37 and 38: Tabel 13. Potensi lahan rawa untuk
- Page 39 and 40: lahan kering yaitu berupa rendahnya
- Page 41 and 42: jagung), Kalbar untuk lada dan jagu
- Page 43 and 44: (10,3 juta ha) maupun budi daya keh
- Page 45 and 46: Soepardi, H. G. 2001. Strategi usah
- Page 47 and 48: Namun demikian tidak semua fosfat a
- Page 49 and 50: cara yang paling efektif untuk meng
- Page 51 and 52: Penelitian serupa telah dilaksanaka
- Page 53 and 54: terhadap kelarutan P-alam dalam tan
- Page 55 and 56: 1. Dapat menghemat energi dan memel
- Page 57 and 58: 6. Fosfat alam adalah bahan baku un
- Page 59 and 60: Hikmatullah, N. Suharta, dan A. Hid
- Page 61 and 62: Prasetyo, B.H., Y. Sulaeman, D. Sub
- Page 63 and 64: kemasaman tanah bila bahan ini tero
- Page 65 and 66: Fosfat alam merupakan salah satu pu
- Page 67 and 68: ergambut, dengan kedalaman lapisan
- Page 69 and 70: tanah yang mengandung pirit ini ber
- Page 71 and 72: smektit yang jenuh basa-basa, juga
- Page 73 and 74: sampai sangat tinggi sekali (9,16-2
- Page 75 and 76: konvensional seperti SP-36 saat ini
- Page 77 and 78: dengan takaran 400 kg ha -1 + kapta
- Page 79 and 80: uah mentimun yang hampir sama. Hal
- Page 81 and 82: Attanandana, T. And S. Vacharotayan
- Page 83 and 84: Suping, S., Didi Ardi, dan Wiwik Ha
- Page 85 and 86:
efisiensi pemupukan fosfat. Kation
- Page 87 and 88:
Penurunan permukaan gambut (subside
- Page 89 and 90:
Kapasitas Tukar Kation dan Basa-bas
- Page 91 and 92:
tebal dan miskin akan unsur hara, d
- Page 93 and 94:
Tabel 21. Komposisi gambut hutan tr
- Page 95 and 96:
Tabel 22. Pengaruh sumber dan takar
- Page 97 and 98:
dominasi asam p-hidroksi benzoat da
- Page 99 and 100:
sebaliknya pada perlakuan SP-36 per
- Page 101 and 102:
memerlukan ameliorasi juga memerluk
- Page 103 and 104:
tersebut dalam tanah. Adanya akumul
- Page 105 and 106:
DAFTAR PUSTAKA Andriesse, J. P. 197
- Page 107 and 108:
Prasetyo, T. B. 1996. Perilaku Asam
- Page 109 and 110:
_______________. 1976. Survai dan P
- Page 111 and 112:
tanah dari sumber pupuk yang diberi
- Page 113 and 114:
penelitian penggunaan P-alam lokal
- Page 115 and 116:
Tabel 26. Jumlah unsur P yang diser
- Page 117 and 118:
pada Tabel 27. Penggunaan pupuk P-a
- Page 119 and 120:
Hasil penelitian Harjono (1988) pen
- Page 121 and 122:
serapan P oleh tanaman kakao relati
- Page 123 and 124:
Radjagukguk, B. 1983. Masalah penga
- Page 125 and 126:
hutan cadangan seluas ± 31 juta ha
- Page 127 and 128:
Tabel 32. Deposit fosfat alam di In
- Page 129 and 130:
fluorapatit yang disebut francolite
- Page 131 and 132:
No. Provinsi Kabupaten Kecamatan De
- Page 133 and 134:
erbagai sumber pencemar point sourc
- Page 135 and 136:
absorbsi dari nutrien-nutrien yang
- Page 137 and 138:
antara 25-50% asam dan ketersediaan
- Page 139 and 140:
mempunyai kemampuan yang berbeda da
- Page 141 and 142:
Beberapa logam dan komponennya meru
- Page 143 and 144:
Cunningham, S.D., W.R. Berti dan J.