27.12.2013 Views

analisis konsep seni arsitektur pada karya kenzo tange - USU ...

analisis konsep seni arsitektur pada karya kenzo tange - USU ...

analisis konsep seni arsitektur pada karya kenzo tange - USU ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ABSTRAK<br />

Arsitaktur adalah bagian dari kebudayaan manusia yang berkaitan dengan berbagai segi<br />

kehidupan, antara lain: <strong>seni</strong>, teknik, ruang/ tata ruang, geografi, dan sejarah. Namun ada<br />

beberapa batasan dan pengeritian tentang <strong>arsitektur</strong>, tergantung dari segi mana kita<br />

memandangnya.<br />

Sejak Jepang memasuki masa modernisasi, perkembangan <strong>arsitektur</strong> semakin maju. Pada<br />

saat itu mulai muncul <strong>arsitektur</strong>-<strong>arsitektur</strong> gaya baru yang terbuat dari batu dan batu-bata.<br />

Contohnya pabrik-pabrik dan kantor-kantor pemerintahan. Tetapi perkembangan <strong>arsitektur</strong> gaya<br />

baru tersebut tidak bertahan lama, karena <strong>pada</strong> tahun 1923 terjadi gempa besar yang<br />

menghancurkan tokyo. Karena gempa resebut gerakan modernisasi <strong>arsitektur</strong> semakin meningkat<br />

cepat, sehingga muncullah berbagai <strong>karya</strong>-<strong>karya</strong> <strong>arsitektur</strong> penting dan dan juga arsitek-arsitek<br />

modern yang terkenal, salah satunnya adalah Kenzo Tange. Ia adalah bapak <strong>arsitektur</strong> modern<br />

pringkat 6 di dunia.<br />

Kenzo Tange banyak belajar teknik-teknik <strong>arsitektur</strong> dari <strong>arsitektur</strong> Barat. Tetapi dalam<br />

desainnya ia tetap kembali <strong>pada</strong> kepribadian orang Jepang, yaitu sederhana dan menyatu <strong>pada</strong><br />

alam. Kenzo Tange berusaha memedukan gaya <strong>arsitektur</strong> tradisional dengan modern tampa<br />

memisahkan nilai tradisionalnya. Gaya tradisionalnya dapat dilihat dari unsur kayu yang<br />

dominan kayu dibiarkan tiak halus dan bermotif bergaris-garis. Kayu memiliki nilai kelenturan<br />

yang tinggi, mudah dibentuk dan ringan, sehingga terkesan hangat, lunak, alami dan<br />

menyegarkan. Tange juga memberikan unsur yang dekat dengan alam yang memberikan<br />

kesederhanaan tetapi memiliki nilai keindahan juga. Gaya modern dapat dilihat dari penggunaan<br />

beton, baja, dan juga bangunannya, seperti kolam renang dan juga National Gymnasium.<br />

Meskipun terbuat dari beton, tetapi Tange menyusunnya seperti menyusun kayu. Tange memilih<br />

<strong>arsitektur</strong>nya dengan bebas, gaya dan bentuknya disesuaikan menurt selera dan status sosial<br />

ekonomi Jepang. Ia juga mengambil <strong>arsitektur</strong> kuil Shinto dan Budha sebagai bentuk<br />

kesederhanaan dan kealamiaannya. Konsep keindahannya terlihat dari kesederhanaan,<br />

keselarasan, dan keseimbangan yang menjadi inspirasi <strong>pada</strong> bidang bangunan. Percampuran<br />

bentuk bangunan menghasilkan gaya tersendiriyang memperlihatkan pola piker akademis Tange.<br />

Perpaduan yang dibuat Tange adalah prinsip umm keindahan, yang mempertemukan elemen<br />

yang terjalin dlam ukuran yang tepat.<br />

Universitas Sumatera Utara


Selain membuat <strong>arsitektur</strong> yang bersifat institusional, ia juga membuat <strong>arsitektur</strong><br />

berdasarkan hitungan-hitungan kuantitatif. Tange memberikan isi bangunannya dalam ruang<br />

berbentuk kota yang luas, sehingga kelihatan lebih megah. Cirri <strong>arsitektur</strong> Jepang dapat dilihat<br />

dari bentuk kerpolosan bidang, tidak ada hiasan, garis tegak yang mendatar. Hasil <strong>karya</strong> Tange<br />

sangat terkenal di dunia.<br />

Tange mengungkapkan ketidak-pedulian <strong>pada</strong> kata tradisional kuno, tetapi bangunanbangunannya<br />

yang berhasil, seluruhnya mengakar <strong>pada</strong> tradisi Jepang baik langsung maupun<br />

tidak langsung, contohnya keharmonisan antara bentuk dengan bahan-bahan bangunan yang<br />

diperlukan yang ada tersedia di selurh negeri Jepang.<br />

Konsep perancangan <strong>arsitektur</strong> Kenzo Tange banyak sekali dipengaruhi oleh para arsitek<br />

Eropa Barat, khusunya Le Corbusier. Dengan lihai ia menipulasi dengan bentuk-bentuk geometri<br />

(kubisme) yang sederhana, lalu membbuhkan ornementasi, sehingga menarik. Oleh karena itu<br />

melahirkan <strong>karya</strong> <strong>seni</strong> yang megah.<br />

Perubahan-perbahan <strong>konsep</strong> rancangan Kenzo Tange, umumnya terjadi karena pengaruh<br />

global. Yang dilakukan Kenzo Tange dalam <strong>konsep</strong> perancangannya adalah dengan memberikan<br />

sentuhan <strong>pada</strong> bangunannya. Ada dua hal yang tampak jelas yang merupakan garis dasar<br />

<strong>arsitektur</strong> Kenzo Tange serta <strong>konsep</strong> perancangannya. Pertama, kepiawaian atau kecakapan<br />

permainan bangunan geometri sederhana, yang tidak dijumpai <strong>pada</strong> bangunan lain. kedua,<br />

kejituan membuat bangunannya dalam ruang yang luas, sehingga terlihat megah dan mewah.<br />

Dan <strong>tange</strong> selalu ingin menapilkan gedungnya terlihat menonjol. Oleh karena hasil <strong>karya</strong>nya,<br />

tidak hanya menjadikan <strong>seni</strong> <strong>arsitektur</strong> di Jepang tetapi <strong>seni</strong> <strong>arsitektur</strong> di dunia juga berkembang<br />

pesat.<br />

Universitas Sumatera Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!