05.04.2014 Views

2. Panduan Penyusunan Proposal, Protokol dan ... - Badan Litbangkes

2. Panduan Penyusunan Proposal, Protokol dan ... - Badan Litbangkes

2. Panduan Penyusunan Proposal, Protokol dan ... - Badan Litbangkes

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

8. Hipotesis<br />

Hipotesis tidak selalu ada dalam suatu protokol penelitian, kecuali dalam suatu penelitian untuk<br />

mencari pembuktian. Hipotesis merupakan suatu pernyataan tentang hubungan antara variabel<br />

bebas (independent) <strong>dan</strong> vriabel terikat (dependent) yang menjadi pusat perhatian. Hipotesis juga<br />

memberi petunjuk tentang tipe data yang harus dikumpulkan <strong>dan</strong> tipe analisis yang harus dilakukan<br />

untuk mengukur hubungan yang ada. Dalam menuliskan hipotesis pertama-tama perlu dipikirkan<br />

tentang masalah pokok yang menjadi sasaran penelitian (variabel terikat), kemudian perlu<br />

dipertimbangkan faktor-faktor yang mungkin menyebabkan, menentukan, atau mempengaruhi situasi<br />

masalah (variabel bebas).<br />

9. Metode Penelitian<br />

9.1. Kerangka Teori<br />

Penelitian apa pun tidak akan terlepas dari kerangka teori. Penelitian tidaklah berarti tanpa teori sama<br />

sekali. Paling tidak sebagai pegangan atau pedoman untuk memberikan asumsi atau postulat, prinsip,<br />

teori, konsep, preposisi <strong>dan</strong> definisi operasional. Kerangka teori merupakan kerangka yang dibangun<br />

dari berbagai teori yang ada <strong>dan</strong> saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka<br />

konsep. Kerangka teori perlu diungkapkan kerangka acuan komprehensif mengenai konsep, prinsip,<br />

atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Kerangka<br />

teori dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan<br />

dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati<br />

permasalahan yang sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan<br />

memiliki landasan empiris yang kuat.<br />

9.<strong>2.</strong> Kerangka Konsep<br />

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus, sehingga konsep<br />

tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk<br />

atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Melalui pengembangan kerangka kerja konseptual,<br />

memungkinkan kita untuk menguji beberapa hubungan antar variabel, sehingga kita dapat<br />

mempunyai pemahaman yang komprehensif atas masalah yang se<strong>dan</strong>g kita teliti.<br />

Kerangka konsep penelitian merupakan uraian tentang hubungan antara variabel yang terkait dalam<br />

masalah terutama yang akan diteliti, sesuai dengan rumusan masalah <strong>dan</strong> kajian pustaka. Kerangka<br />

konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin<br />

diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep penelitian<br />

harus dinyatakan dalam bentuk skema atau diagram. Penjelasan kerangka konsep penelitian<br />

diperlukan dalam bentuk narasi mencakup identifikasi variabel, jenis serta hubungan antar variabel.<br />

Kerangka konsep bukan alur rencana kerja/kegiatan.<br />

19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!