Penelitian amfipoda sebagai biota uji biologis sedimen ... - PDII â LIPI
Penelitian amfipoda sebagai biota uji biologis sedimen ... - PDII â LIPI
Penelitian amfipoda sebagai biota uji biologis sedimen ... - PDII â LIPI
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
RINGKASAN EKSEKUTIF<br />
Dalam upaya pencegahan pencemaran laut perlu dilakukan pemantauan untuk<br />
melindungi kehidupan organisme laut yang ada di dalamnya. Monitoring pencemaran<br />
dengan kajian parameter fisika dan kimia belum cukup untuk mengevaluasi sejauh<br />
mana pencemaran tersebut merugikan bagi <strong>biota</strong> yang hidup di dalamnya. Untuk<br />
tujuan tersebut perlu dilakukan <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong> yang dapat menduga pengaruh dari<br />
pencemaran tersebut terhadap <strong>biota</strong>.<br />
Pertimbangan utama dalam pemilihan <strong>biota</strong> <strong>uji</strong> adalah <strong>biota</strong> yang dipilih harus<br />
sensitif terhadap bahan yang akan digunakan dalam <strong>uji</strong> (toksikan); diketahui<br />
kelimpahannya dalam suatu perairan; distribusinya dan tersedia sepanjang tahun; arti<br />
ekonomisnya; kemudahan pemeliharaan dalam budidayanya dan pengetahuan akan<br />
kebutuhan makanannya dan keadaan lingkungannya; keadaan fisiknya secara umum;<br />
bebas dari parasit dan penyakit (Rand and Petrocelli, 1985). Lebih dari 165 jenis <strong>biota</strong><br />
<strong>uji</strong> telah diusulkan oleh APHA, ASTM, dan US EPA untuk <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong> (Buikema et<br />
al., 1982) namun kebanyakan dari <strong>biota</strong> tersebut adalah <strong>biota</strong> subtropis, yang<br />
penggunaannya di daerah tropis perlu ditinjau kembali Berdasarkan pertimbangan<br />
tersebut di atas, penelitian mengenai penggunaan berbagai jenis hewan laut tropis dari<br />
berbagai tingkat hidup dalam <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong> diperlukan untuk menentukan <strong>biota</strong> <strong>uji</strong><br />
baku. <strong>Penelitian</strong> ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan <strong>amfipoda</strong> meiobentik<br />
<strong>sebagai</strong> <strong>biota</strong> <strong>uji</strong> dalam <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong> (bioassay) <strong>sedimen</strong>. Berbagai jenis amfipod telah<br />
digunakan dalam monitoring kualitas <strong>sedimen</strong> (Castro et al., 2006; Cesar et aI., 2004;<br />
Riba et al., 2004; Costa et al., 1998). Di Indonesia, amfipod belum pemah di<strong>uji</strong><br />
kelayakannya <strong>sebagai</strong> <strong>biota</strong> <strong>uji</strong> dalam <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong> <strong>sedimen</strong>.<br />
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan <strong>biota</strong> <strong>uji</strong> yang sesuai dan baku<br />
untuk <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong> <strong>sedimen</strong>. Sedangkan sasaran dari penelitian ini adalah untuk dapat<br />
\<br />
mengetahui tingkat sensitivitas amfipod, Grandidierella sp <strong>sebagai</strong> <strong>biota</strong> <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong><br />
<strong>sedimen</strong>. Kegiatan pada tahun 2010 ini meliputi kegiatan lapangan dan eksperimen di<br />
laboratorium. Kegiatan di lapangan bertujuan untuk mempelajari distribusi dan<br />
kelimpahan amfipod, Grandidierella sp pada bulan Maret, Mei dan Agustus, analisa<br />
grail! size <strong>sedimen</strong> in situ serta pengumpulan <strong>amfipoda</strong> <strong>sebagai</strong> induk yang akan<br />
dipijahkan di laboratorium. Pengambilan sampal <strong>sedimen</strong> terkontaminasi dilakukan di<br />
6 stasiun di Teluk Jakarta yaitu sekitar muara Ancol dan Sunter. Kegiatan di<br />
laboratorium meliputi upaya pemijahan dan pemeliharaan larva <strong>amfipoda</strong> serta <strong>uji</strong><br />
11