17.05.2014 Views

Penelitian amfipoda sebagai biota uji biologis sedimen ... - PDII – LIPI

Penelitian amfipoda sebagai biota uji biologis sedimen ... - PDII – LIPI

Penelitian amfipoda sebagai biota uji biologis sedimen ... - PDII – LIPI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

iologis <strong>sedimen</strong> dengan <strong>amfipoda</strong> meiobentik, Grandidierella sp. Analisa logam<br />

berat juga dilakukan untuk menganalisa kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Ni dan<br />

Zn dalam <strong>sedimen</strong> terkontaminasi.<br />

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar habitat amfipod<br />

didominasi _oleh pasir dengan salinitas air sekitar 20-30 ppt. Jenis amfipod,<br />

Grandidierella sp ditemukan melimpah pada bulan Agustus pada muara Sungai<br />

Kurus. Dari <strong>uji</strong> reference toxicant pertama diperoleh LCso 48 jam sebesar 0,73 mglL<br />

Cd sedangkan <strong>uji</strong> reference toxicant kedua nilai LCso 48 jam tidak dapat dihitung<br />

karena tingkat mortalitasnya lebih dari 10%. Hasil <strong>uji</strong> <strong>biologis</strong> <strong>sedimen</strong> menunjukkan<br />

mortalitas amfipod hasil pemaparan <strong>sedimen</strong> muara Sungai Sunter (47,5-75%) lebih<br />

tinggi daripada <strong>sedimen</strong> muara Sungai Ancol (47,5-71,25%). Mortalitas di reference<br />

<strong>sedimen</strong>t (<strong>sedimen</strong> tempat hidup amfipod) sebesar 13,75%. Adanya perbedaan antara<br />

Teluk Jakarta dengan reference <strong>sedimen</strong>t karena perbedaan grain size dimana di<br />

muara sungai Ancol dan Sunter didominasi oleh silt sedangkan di reference <strong>sedimen</strong>t<br />

didominasi o1eh pasir. Selain itu hasil analisa logam berat dalam <strong>sedimen</strong><br />

menunjukkan bahwa persentase tertinggi adalah logam Cd dalam fraksi labil (Easy<br />

Reducible+Reducible+Organic) mencapai 84%, diikuti logam Pb sebesar 66,7%.<br />

Fraksi labil ini mudah berubah dan merupakan fasa yang berbahaya didalam<br />

lingkungan. Logam logam tersebut dapat berubah tergantung kondisi fisik dan<br />

geokimia di sekitarnya. Menurut Risk Assessment Code, Cd di Teluk Jakarta masuk<br />

dalam kriteria resiko sedang hingga tinggi (dilihat dari persentase Easily Reducible<br />

mencapai 13,4-54%) sedangkan logam lain seperti Pb, Cu, Zn dan Ni masih dalam<br />

resiko rendah. Penyebab mortalitas amfipod dalam penelitian ini diduga karena fraksi<br />

labil dari logam Cd yang mudah diuptake oleh <strong>biota</strong> dan adanya perbedaan grain size<br />

dengan habitat aslinya.<br />

Kesimpulan dari penelitian ini adalah amfipod Grandidierella sp memberrikan<br />

respon yang berbeda terhadap <strong>sedimen</strong> tercemar (<strong>sedimen</strong> muara Ancol dan Sunter)<br />

dengan reference <strong>sedimen</strong>t disebabkan perbedaan grain size dan fraksi labil d dalam<br />

<strong>sedimen</strong>. Amfipod Grandidierella sp dapat menjadi kandidat <strong>biota</strong> <strong>uji</strong> tropis untuk <strong>uji</strong><br />

<strong>biologis</strong> <strong>sedimen</strong>, namun perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh faktorfaktor<br />

nonkontaminan seperti amonia, suhu, salinitas dan grain size terhadap<br />

ketahanan hidup amfipod.<br />

111

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!