Penamas: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat - PDII â LIPI
Penamas: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat - PDII â LIPI
Penamas: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat - PDII â LIPI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Goresan Pena<br />
Ketika sebuah tradisi bersentuhan dengan kepentingan berbangsa,<br />
maka lahirlah suatu kebijakan yang harus diikuti. Bahkan soal<br />
pencatatan, telah menjadi syarat keabsahan sebuah ikatan<br />
perkawinan. Maka pencatatan menjadi hal penting. Artinya, jika<br />
seseorang calon pengantin ingin dicatatkan peristiwa nikahnya,<br />
berarti ingin diakui keabsahan hubungan bersuami istri. Masalah<br />
keabsahan perkawinan ini, akan memberikan akibat hukum yang<br />
panjang. Dikatakan panjang karena menyangkut kepentingan status<br />
seseorang dalam hubungan darah. Hubungan darah akan<br />
menentukan besaran hak waris di kemudian hari. Masalah<br />
hubungan darah melebar kepada persoalan ikatan keluarga: kedl<br />
(nucleus family) dan keluarga besar. Untuk mendalami persoalan<br />
tersebut, secara teoritis akan melibatkan teori kinship dalam studi<br />
antropologi.<br />
Tulisan-tulisan dalamjurnal <strong>Penamas</strong> edisi kali ini mernang tidak<br />
menganalisis ke arah yang terlalu jauh seperti itu. Tetapi "hanya"<br />
berkutat pada persoalan biaya pencatatan nikah, sega!a implikasi<br />
pada budaya lokal. Pertama, dimensi birokrasi, yang mengangkat<br />
persoalan kualitas publik oleh Pemerintah, dalam hal ini<br />
Kementerian <strong>Agama</strong>. Kedua, dimensi teorilis, yang menyangkut<br />
teari ilmu sasial di ranah kehidupan keluarga.<br />
Tulisan-tulisan yang disajikan dalam edisi kali ini sebagian besar<br />
adalah hasH penelitian dari masing-masing penulisnya, yang<br />
berangkat dari persoa!an biaya nikah di KUA dengan latar belakang<br />
sasia! yang berbeda-beda. Peristiwa pernikahan sebagai realitas,<br />
juga berkelindan dengan adat-istiadat dan harga diri atau prestise<br />
keluarga. Maka di dalamnya terjadi tarik menarik antar<br />
kepentingan: budaya, agama, dan legalitas administratif. Biaya<br />
untuk semua itu, telah memengaruhi persoalan pengeluaran dana<br />
untuk pencatatan nikah tersebul. Dalamteori sosia!, bisa meminjam<br />
penjelasan dari teori materialism kebudayaan.