7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI ... - RarePlanet
7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI ... - RarePlanet
7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI ... - RarePlanet
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>7.</strong> <strong>TINDAK</strong> <strong>LANJUT</strong>: <strong>MEMBANGUN</strong> <strong>USAHA</strong><br />
<strong>EKONOMI</strong> KONSERVASI DI KELOMPOK UBSP<br />
MELALUI RADIO DISKUSI KOMUNITAS
Berdasarkan dari pertemuan parapihak I Model konseptual Cagar Alam Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya di kawasan Hutan Batang<br />
Toru Blok Barat diperoleh faktor kontribusi ancaman langsung adalah Pembukaan Hutan untuk kepentingan usaha pertanian atau perladangan<br />
(dalam model konseptual sebagai faktor utama; perambahan liar), dan faktor kontribusi ancaman kedua dikarenakan keterbatasan ekonomi<br />
(kemiskinan).<br />
Dan model konseptual tersebut juga memberikan strategi untuk penyingkiran hambatan, yaitu menjalankan strategi pembentukan kelompok<br />
usaha ekonomi yaitu Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) yang secara prakteknya sama dengan Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP)<br />
untuk Hal ini juga dikuatkan dengan hasil Survei Kualitatif yang menyatakan pengetahuan masyarakat terhadap pelestarian hutan sangat baik<br />
(85%), yang artinya pengetahuan tentang pelestarian hutan di tengah-tengah masyarakat sangat tinggi, namun kenapa masih terjadi pembukaan<br />
hutan? Setelah ditelusuri model konseptual dan hasil Survei Kualitatif sebelumnya diperoleh masukan data bahwa kemiskinan atau lebih menjadi<br />
ketidak ada modal usaha, untuk lebih jelas akan di utarakan di bawah ini.<br />
Keberadaan Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) telah menjawab kebutuhan modal masyarakat untuk beralih dari aktivitas perambahan liar,<br />
juga UBSP telah menjadi alat pengorganisiran dan penekanan efektif. Karena di dalam UBSP tersebut terdapat seri pendidikan dengan<br />
pendekatan marketing sosial, yang mampu menjadikan Radio siaran swasta merupakan tempat belajar bersama dan sebagai sarana komunikasi<br />
efektif dalam memeberikan pengetahuan, sikap dan komunikasi interpersonal, serta perubahan perilaku petani perambah menjadi petani yang<br />
menetap dalam mengembangkan usaha pertanian yang konservasi.<br />
Hasil kerja Proyek Kampanye Bangga Yayasan Pekat dengan dukungan penuh RARE selama 24 bulan di beberapa desa sekitar CA Dolok<br />
Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya di kawasan Hutan Batang Toru di bagian Kabupaten Tapanuli Selatan berhasil memberikan jawaban<br />
kepada petani perambah untuk tidak lagi membuka hutan sebagai perluasan lahan usaha kebun mereka, atau beramai-ramai ke hutan di musim<br />
penerimaan murid baru atau kenaikan kelas di sekolah bagi anak-anak mereka untuk mengambil kayu dijual sebagai ongkos biaya sekolah anakanak.<br />
Hal ini tidak menjadi halangan bagi mereka, karena akses untuk mendapatkan biaya tersebut telah terjawab dalam kelompok UBSP yang<br />
menyediakan modal usaha dan biaya sekolah anak-anak mereka.<br />
Saat ini memasuki tahap pemeliharaan dan pencegahan kembalinya perilaku lama melibatkan upaya penyertaan perilaku terbaru, maka Yayasan<br />
Pekat tetap mempergunakan saluran komunikasi yang selama ini efektif dilakukan di tengah-tengah masyarakat sekitar CA Dolok Sibualbuali<br />
dan SA Dolok Lubuk Raya, yaitu melalui saluran media massa radio, disamping daerah cakupan menjadi besar, juga format diskusi radio, kupon<br />
radio dan wawancara petani dengan ahli sudah berjalan dan mampu merubah perilaku petani perambah menjadi petani yang tidak merambah<br />
kembali.
untuk menerapkan project ini (diperkirakan 10.000 USD) selama 12 bulan kedepan, Secara umum, dan terlebih penting lagi untuk Tapanuli<br />
Selatan, perlu ditekankan dari awal bahwa sumber daya yang disediakan oleh program adalah dalam bentuk masukan dan proses pendidikan<br />
masyarakat, sedangkan dana pendamping hanya tersedia secara terbatas dalam rangka mendukung rencana aksi pelestarian pada tahap setelah<br />
proses pendidikan. Kesediaan desa untuk menyumbang, paling sedikit di awal program dalam bentuk penyediaan tempat untuk berkumpul,<br />
waktu yang disediakan untuk mengikuti kegiatan proyek, lahan untuk uji coba dan latihan, dan tanggung jawab untuk mengorganisir pertemuan.<br />
Dengan berjalan kembali program radio di dalam proyek ini, maka diharapkan makin banyak orang yang terjangkau. Radio mampu menjadi<br />
medium penjangkauan terus menerus di tengah-tengah masyarakat yang buta aksara dan minimalnya informasi sampai kedesa menjadi sebuah<br />
alternatif yang murah dan tepat sasaran. Sehingga pesan-pesan dan kampanye yang disampaikan akan menjadi lebih efektif dan mampu<br />
mempertahakan perilaku petani perambah menjadi petani yang tidak perambah lagi.
<strong>7.</strong>1. ELEMEN KUNCI RENCANA OPERASI PENYINGKIRAN HAMBATAN<br />
Tujuan :<br />
<strong>7.</strong>1.1. OBJEKTIF-OBJEKTIF PROYEK & PELAKSANAAN<br />
Upaya mengurangi pembukaan hutan untuk lahan baru dan sekaligus mengembangkan usaha ekonomi konservasi di dalam kelompok Usaha<br />
Bersama Simpan Pinjam sebagai peningkatan kualitas sumberdaya alam di sekitar CA Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya.<br />
Objective<br />
Pada September 2011, 4 desa di sekitar CA Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya di Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat akan<br />
mendirikan usaha ekonomi konservasi bersama di masing-masing kelompok UBSP<br />
Pada September 2011, Tersusunnya Rencana Pendirian Kelompok Inti Usaha Bersama Simpan Pinjam di Tapanuli Selatan sebagai payung<br />
kelompok-kelompok UBSP yang tersebar di sekitar CA Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya<br />
Metodologi yang digunakan dalam Penilaian Proyek<br />
Dalam mengimplementasikan UBSP, Yayasan Pekat bepegang teguh pada prinsip-prinsip pendampingan yang mendorong tumbuhnya<br />
keswadayaan masyarakat melalui kesempatan pengembangan potensi dan penguatan kapasitas human capital dan modal sosial (social capital).<br />
Dan pendekatan melalui Sosial Marketing dengan materi kampanye radio dan medium kampanye lainnya seperti Spanduk Kedai, Lembar Fakta,<br />
Papan Informasi Desa, Poster, dan lainnya<br />
UBSP dipilih sebagai strategi penyingkir halangan, di dalam UBSP mampu menjawab pemasalahan-permasalahan social, budaya, ekonomi dan<br />
perambahan liar yang selama ini menjadi penyebab pembukaan hutan untuk lahan pertanian atau perladangan, atau pengambilan kayu bakar<br />
guna kepentingan ekonomi dan uang tunai di kalangan masyarakat desa sekitar hutan.<br />
Masalah yang dihadapi masyarakat desa adalah perlunya sebuah kekuatan kelompok yang kuat dan mampu memberikan pengetahuan dan modal<br />
usaha, sehingga dapat mencegah terjadinya pembukan hutan untuk mengatasi permasalahan pertanian dan perkebunan di desa, dimana bertani<br />
dan berladang merupakan pekerjaan pokok dari masayarakat desa, dan merupakan sumber penghidupan dalam menghidupkan keluarga dan
menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih baik dari mereka sendiri yang hanya mampu menyelesaikan pendidikan formal sampai<br />
di tingkat SD atau SMP yang tertinggi.<br />
Di dalam kegiatan pengembangan UBSP di 4 desa akan difokuskan kepada komunitas petani di 4 desa (287 KK), ke empat desa ini masuk<br />
dalam wilayah administrasi kecamatan Marancar dan berada diantara dua gunung yaitu CA Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya.<br />
Diperkirakan ke empat desa tersebut memiliki jumlah orang lebih kurang 2000 jiwa.<br />
Melalui radio sebagai medium kampanye dan penyampaian pesan-pesan juga diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat petani yang<br />
terbiasa serba instan. Apalagi banyak masyarakat petani di sekitar kawasan CA dan SA ini masih buta aksara, penyampaian dengan medium<br />
radio sangat efektif dan mudah dipahami masyarakat petani.<br />
Dalam kaitanya dengan project Yayasan Pekat dengan mitra RARE akan dimulai pada Bulan September 2010.<br />
Metodologi Implementasi yang Diajukan<br />
Untuk fasilitasi proyek pengembangan usaha kelompok UBSP adalah :<br />
Pendidikan Motivasi; 6 kali dalam setahun<br />
Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Tim Manajemen, Pengurus dan Pengawas yang mampu menjalankan UBSP secara profesional<br />
Untuk mempercepat perkembangan UBSP dengan memperkuat usaha konservasi UBSP pada wilayah pengembangan UBSP kedepannya,<br />
kemudian untuk memperluas kesadaran kritis masyarakat melalui pendidikan kritis dan menjaga UBSP agar tetap dengan tujuan semula. Dalam<br />
pendidikan motivasi ini bisa dilakukan pendidikan tentang pembibitan coklat, karet, pembibitan atau pembesaran ikan tawar dan lainnya.<br />
Pendidikan Manajemen Organisasi UBSP; 2 kali dalam setahun<br />
Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Tim Manajemen, Pengurus dan Pengawas yang mampu menjalankan UBSP secara profesional<br />
Untuk mempercepat perkembangan UBSP dengan memperbanyak sosialisasi UBSP pada wilayah pengembangan UBSP kedepannya, terutama<br />
berdirinya Kelompok Inti UBSP sebagi paying dari keseluruhan kelompok-kelompok UBSP di desa.<br />
Pelatihan Audit; 2 kali dalam setahun<br />
Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Tim Manajemen, Pengurus dan Pengawas yang mampu menjalankan UBSP secara profesional<br />
Untuk mempercepat perkembangan UBSP dengan memperbanyak sosialisasi UBSP pada wilayah pengembangan UBSP kedepannya
Safari Desa; antar desa-antar kelompok<br />
Kegiatan ini diharapkan sebagai ajang belajar antar desa yang terlibat serta terdapat penukaran informasi yang berkaitan dengan perkembangan<br />
desa dan kelompok UBSP. Kegiatan ini juga secara tidak langsung merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi di masing-masing kelompok<br />
UBSP.<br />
Pendokumentasian (Pembelajaran yang terbaik dalam Project/monitoring & evaluasi); Dalam pendokumentasian ini akan dilakukan sebuah<br />
lokakarya pendokumentasian ini dilakukan untuk mengefesiensikan proses pendokumentasian<br />
Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah salah satu metodologi penguatan ekonomi rakyat yang efektif untuk membangun kepercayaan dan<br />
memobilisasi basis akar rumput untuk mendukung program pembangunan pedesaan dan mencegah terjadinya penuruan kualitas dan kuantitas<br />
hutan.<br />
Tiga pilar UBSP : Pendidikan, Swadaya, dan Solidaritas, menjadi dasar yang kokoh bagi keberlangsungan hidup UBSP.<br />
Pendidikan mendidik bagaimana anggota UBSP mengelola keuangan pribadi maupun potensi alam di desa yang berbasis konservasi dan<br />
lingkungan. Pendidikan mengajarkan kepada anggota UBSP bagaimana menyiapkan pensiun secara mandiri. Mengajarkan berwirausaha dan<br />
menjadi entrepreneur yang sukses. Serta yang tak kalah penting dalam pendidikan ini menjadi anggota lebih percaya diri dan kelak menjadi<br />
pelopor perubahan di desa.<br />
Swadaya, membuat UBSP sebagai lembaga harus mandiri, menghimpun modal hanya dari anggotanya, bukan tergantung pada bantuan pihak<br />
luar. Dan terbukti, tidak ada satupun UBSP yang dilakukan Yayasan Pekat baik sendiri maupun dengan mitra kerja lainnya yang mendapat<br />
pinjaman dari luar.<br />
Solidaritas, bahwa antara sesama anggota UBSP harus saling setia. Membantu satu sama lain melalui UBSP sebagai lembaga milik bersama.<br />
Simpan dan pinjam hanya di UBSP. Menyimpan berarti mempercayakan uangnya untuk dikelola dan menolong anggota lain. Meminjam berarti<br />
mendapat pertolongan dan memberikan pendapatan bagi UBSP yang pada akhirnya, pendapatan tersebut didistribusikan kembali kepada anggota<br />
dalam bentuk dividen maupun bunga simpanan yang bersaing. Produk-produk bernuansa solidaritas di UBSP berupa solidaritas kesehatan,<br />
solidaritas rawat inap, solidaritas duka, bantuan kepada ibu bersalin, hadiah kepada anak yang lahir dari orang tua yang keduanya anggota<br />
UBSP.<br />
Kelompok usaha UBSP yang benar -benar berhasil diharapkan kelangsungan keberadaannya. Kelangsungan keberadaan UBSP harus didasarkan<br />
prinsip efisensi dan efektivitas. Prinsip efisiensi dan efektivitas dapat terwujud jika para pengelola dalam hal ini pengurus, manajer betul-betul
mengarahkan usaha simpan pinjam untuk kepentingan anggota. Keberhasilan UBSP bukan hanya tergantung kepada besarnya modal yang<br />
diusahakan melainkan pelaksanaannya lebih mendekati adanya saling percaya antar anggota dengan para pengurus dan saling percaya antar<br />
anggota. Artinya, didalam UBSP anggota saling memberi dan menerima untuk kepentingan bersama. Pelatihan ToT tentang prinsip-prinsip dasar<br />
UBSP merupakan sebuah hal yang sangat penting, dan didalam pelaksanaan tersebut akan di sampaikan bahwa Kelompok UBSP yang dimulai<br />
dengan pendidikan, dikembangkan dan dikontrol melalui pendidikan.<br />
Keberlanjutan Project<br />
Dan akhirnya Yayasan berkeyakinan kedepan atau di tahun 2011 kelompok-kelompok UBSP yang sudah terbentuk saat ini akan membentuk<br />
sebuah wadah UBSP Inti yang berorientasi pada konservasi dan lingkungan, dan di mungkinkan kelompok UBSP dibentuk akan diberi nama<br />
Kelompok Usaha UBSP Inti Hijau. Kelompok ini akan berjalan sebagaimana semangat yang telah tumbuh dan berkembang dimasing-masing<br />
anggotanya yang setiap waktu akan bertambah jumlahnya.<br />
<strong>7.</strong>1.2. PARA MITRA & PERANAN<br />
Cagar Alam Dolok Sibualbuali dan Suaka Alam Dolok Lubuk Raya kedua kawasan ini masuk dalam kawasan Hutan Batang Toru di kabupaten<br />
Tapanuli Selatan dan merupakan kawasan lindung yang dibawah pengawasan dan pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam<br />
(BBKSDA), untuk pengawasan dilapangan BBKSDA memiliki kantor resort di Tapanuli Selatan. Para pemangku kepentingan utama yang<br />
terlibat dalam program ini atau mereka yang akan mempengaruhi kesuksesan program desa bangga ini adalah :<br />
Nama Pemangku<br />
Kepentingan<br />
Lembaga<br />
Peran Dalam Proyek<br />
Nomer<br />
telefon/HP<br />
Hardiman<br />
BBKSDA Sumatera Utara di Padang<br />
Sidempuan<br />
Mitra Proyek dalam hal melakukan kegiatan monitoring<br />
dan pengawasan<br />
-<br />
Kepala Desa<br />
Aek Nabara, Janji Manaon, Sugi Jae, Sugi<br />
Julu<br />
Mitra Proyek dalam hal melakukan pengembangan<br />
kapasitas masyarakat dan kegiatan pengawasan serta<br />
monitoring<br />
-<br />
Camat<br />
Marancar<br />
Mitra Proyek dalam hal melakukan pengembangan<br />
-
Nama Pemangku<br />
Kepentingan<br />
Lembaga<br />
Peran Dalam Proyek<br />
Nomer<br />
telefon/HP<br />
kapasitas masyarakat dan kegiatan pengawasan serta<br />
monitoring<br />
Miskun Mendez<br />
Yayasan Paras<br />
Mitra Proyek dalam hal pengembangan kelompok<br />
UBSP<br />
0812 6453 7590<br />
Muhammad Hidayat JRK Sumut Mitra Proyek dalam hal pengembangan Radio 0813 6130 9133<br />
Pimpinan Perusahaan Radio<br />
Linda Hendra<br />
Radio Baharuddin FM Stereo Padang<br />
Sidempuan<br />
PT. Bangbara Heudeung Percetakan di<br />
Medan<br />
Mitra Proyek dalam hal pengembangan Radio<br />
Mitra Proyek dalam hal pengembangan desain<br />
Sulaiman Harahap Bamus Harajaoan Luat Marancar Mitra Proyek dalam hal pengembangan sosial budaya<br />
Ahmad Afandi Nasution Yayasan Pekat Mitra Proyek dalam hal pengembangan kelompok<br />
Deffian Syaiful Yayasan Pekat Mitra Proyek dalam hal pendampingan kelompok
Hardiman<br />
Kepala Desa<br />
Camat<br />
Miskun Mendez<br />
Muhammad Hidayat<br />
Pimpinan Radio<br />
Linda Hendra<br />
Sulaiman Harahap<br />
Ahmad Affandi Nst<br />
Deffian Syaiful<br />
KESELURUHAN PROYEK<br />
Pendidikan Motivasi; 6 kali dalam setahun C I A I C A I C R R R A I R R<br />
Pendidikan Manajemen Organisasi UBSP; 2 kali dalam setahun R I A I C R I R I R R R A I R R<br />
Pelatihan Audit; 2 kali dalam setahun C I A I C A I R I R R R A I R R<br />
Safari Desa A I A I A I A I C R C R R A I R R<br />
Pendokumentasian R I R I R I C A I C R I C R R R I R R<br />
KETERANGAN :<br />
R – Responsible/Penanggungjawab: Adalah mereka yang melakukan kerja atau menyediakan sumber daya untuk menyelesaikan tugas.<br />
A – Accountable/Dapat dipercaya : (Juga yang menyetujui) adalah mereka yang pada akhirnya bertanggung jawab atas<br />
keakuratan dan keseluruhan penyelesaian tugas. Mereka mengawasi atau mengakhiri kerja yang dilakukan oleh Penanggungjawab/R.<br />
C – Consulted/Pemberi konsultasi: Adalah mereka yang opininya diminta untuk tugas tersebut.<br />
I – Informed/Pemberi Informasi: Adalah mereka yang mereka yang menjamin informasi kemajuan proyek tetap up-to-date.
<strong>7.</strong>2. YAYASAN PEKAT<br />
Yayasan Pekat berdiri tahun 2001, di Medan, dan bekerja untuk bidang konservasi dan penguatan ekonomi mikro, melalui pendidikan,<br />
penyuluhan, penelitian dan pengembangan ekonomi alternative yang berbasis pada kebutuhan masyarakat yang serasi dengan perikehidupan dan<br />
lingkungan.<br />
Sejak tahun 2005 Yayasan Pekat sudah bekerja di tengah-tengah masyarakat sekitar hutan Batang Toru Blok Barat, yang merupakan habitat<br />
orangutan sumatera. Keberadaan orangutan sumatera yang dilindungi dan terancam keberadaannya ini membuat yayasan Pekat melakukan kerjakerja<br />
konservasi dan menumbuh kembangkan ekonomi alternative di sekitar desa-desa yang langsung bersentuhan dengan keberadaan habitat<br />
orangutan sumatera (pongo abelii), dengan harapan mampu meredam terjadinya degradasi luasan hutan dan punahnya satwa endemic sumatera,<br />
seperti harimau sumatera, burung rangkong, tapir sumatera, beruang madu, kambing hutan, dan khususnya orangutan sumatera.<br />
Pada tahun 2004-2007, Yayasan Pekat dengan CII melakukan project kegiatan Pemeberdayaan Masyarakat Desa Aek Nabara (Marancar) dan<br />
Wek I (Batang Toru), hasil kegiatan ini adalah terealisasinya 3000 meter saluran irigasi untuk pertanian masyarakat desa Aek Nabara, kemudian<br />
berdirinya Perpustakaan Desa, serta pelatihan pertanian ekologis, dan lahirnya perdes yang mengadopsi beberapa butir-butir hukum adat di desa<br />
yang masih relevan dan bertahan untuk keberlanjutan hutan dan satwa orangutan. Untuk desa Wek I, Yayasan Pekat bersama masyarakat<br />
berhasil mendirikan sebuah bangunan pos jaga hutan, dan konsensi bersama masyarakat pendatang (nias) dan penduduk asli di Wek 1. Dan<br />
project ini juga berhasil melahirkan beberapa lokasi sebagai lubuk larangan.<br />
Tahun 2007-2008, Yayasan Pekat dengan ESP-USAID melakukan kegiatan project Pemberdayaan Masyarakat DAS Deli di Kota Medan dan<br />
Kabupaten Deli Serdang, hasil kegiatan ini adalah terbentuknya rumah bibit di 4 desa/kelurahan, dan 4 taman hijau di 4 sekolah lanjutan, serta<br />
terbentuknya 5 kelompok UBSP perempuan di bantaran DAS Deli, kini kelompok tersebut tetap berjalan dan mampu membiayai aktivitas<br />
konservasi dari kelompok UBSP yang telah dibentuk dan berjalan ini. Staff lapangan Yayasan Pekat selanjutnya melakukan peran<br />
pendampingan, dan tahun 2009, kelompok UBSP tersebut mendapat dukungan penuh dari Dinas KLH Kota Medan.<br />
Tahun 2008-2009, Yayasan Pekat bersama Field Foundation dan Yayasan Paras membentuk sebuah konsorsium yang dinaman YAYASAN<br />
PEKAT FP3 (Action For Livelihoods & Environments Field-Pekat-Paras Partnership) yang melakukan program Model Desa Konservasi<br />
(MCVs) di Aceh Selatan – NAD (3 desa) dan Langkat – Sumut (3 desa), program ini didanai oleh OCSP-USAID.<br />
Tahun 2008-2010 ini Yayasan Pekat melakukan studi kelayakan dalam program pride campaign, dan melalui model konseptual diperoleh sebuah<br />
penilaian penyingkiran hambatan dan tinjauan luas keberlangsungan (BRAVO) yang dilakukan. Rare mengkonfirmasikan bahwa penyingkir<br />
halangan terhadap pembukaan lahan hutan dan meningkatkan pengetahuan dan penghasilan masyarakat di desa-desa sekitar habitat orangutan<br />
sumatera tersebut memberikan kelayakan dan dampak yang tinggi jika dilakukan sebagaimana mestinya.
<strong>7.</strong>2.1. TIM PROYEK<br />
Pimpinan proyek/Manajer Kampanye adalah Efrizal Adil Lubis adalah staff Yayasan Pekat yang akan bertanggung jawab atas kelangsungan dan<br />
keberhasilan proyek ini. Efrizal telah bekerja di Yayasan Pekat serta di bidang konservasi ini selama 13 tahun, dan mempunyai gelar di bidang<br />
manajemen dan kesehatan lingkungan. Proyek ini sebenarnya akan dilakukan oleh Yayasan Pekat berdasarkan biaya yang ada (lihat anggaran)<br />
<strong>7.</strong>2.2. MITRA KERJA<br />
Yayasan Pekat dalam project ini tidak berdiri sendiri, tetapi akan melakukan kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat, pemerintah<br />
daerah, dan memungkinkan dengan privat sector yang interest terhadap lingkungan hidup. Untuk diawal project Yayasan Pekat akan bermitra<br />
dengan RARE sebagai mitra utamanya, sedangakan selanjutnya bermitra dengan Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara (FP-UGN).<br />
Dan dengan Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, BBKSDA Sumut dan BAPPEDA Kabupaten Tapanuli Selatan, begitu juga dengan<br />
perorangan, seperti Bpk. Sohibul Anshori Siregar, MA (Dosen Fisipol UMSU), Rondang S. Siregar (Ex-Project Manager Batang Toru-CII), dan<br />
Bamus Harajaoan Luat Marancar<br />
NAMA MITRA<br />
PERAN YANG DIHARAPKAN<br />
RARE<br />
Yayasan Pekat<br />
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam<br />
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (DISHUTBUN)<br />
Kabupaten Tapanuli Selatan<br />
Dinas Pertanian dan Peternakan (DISTANAK)<br />
Kabupaten Tapanuli Selatan<br />
Dana dan supervisi<br />
Pendampingan selama Persiapan, Pelaksanaan dan pasca program kelompok UBSP dan Seri<br />
pendidikan<br />
Menyediakan ahli dibidang konservasi, pemberi informasi tentang konservasi, melakukan<br />
monitoring kawasan<br />
Menyediakan bantuan bibit tanaman kayu bakar<br />
Menyediakan tenaga penyuluh dan pelatih pertanian
Kelompok Tani<br />
Kepala Desa<br />
Tokoh Adat dan agama<br />
Membantu persiapan dan pelaksanaan program<br />
Membantu menyediakan lahan untuk pelatihan, ruang pertemuan untuk seri pendidikan atau<br />
diskusi, serta waktu dalam pelaksanaan program<br />
Membantu dalam mengumpulkan dan memberikan manfaat dan guna kelompok UBSP dengan<br />
seri pendidikannya<br />
<strong>7.</strong>3. JADWAL PROYEK<br />
Yayasan Pekat akan menempatkan staff lapangan di desa target (live in) dan untuk pengurusan administrasi tetap berada di kantor Yayasan<br />
Pekat yang berada di Medan. Penempatan staf lapangan dimulai sejak September 2010 s/d September 2011. Diperkirakan September 2011<br />
ancaman Pembukaan hutan untuk lahan pertanian/perkebunan atau pemukiman dapat menurun dan berkembangnya kelompok usaha UBSP yang<br />
kuat serta lahirnya Kelompok UBSP Inti.
<strong>7.</strong>3.1. JADWAL KEGIATAN PROYEK<br />
Tabel <strong>7.</strong>1 Rencana Kegiatan Implementasi Kelompok UBSP September 2010 s/d September 2011<br />
Langkah-langkah<br />
Pendidikan Motivasi<br />
Pendidikan Manajemen Organisasi UBSP<br />
Pelatihan Audit<br />
Safari Desa<br />
Pendokumentasian (Monev) bersama<br />
Time Table<br />
Tahun 2010 Tahun 2011<br />
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9<br />
Keterangan<br />
6 kali dalam setahun<br />
2 kali dalam setahun<br />
2 kali dalam setahun<br />
2 kali dalam setahun
<strong>7.</strong>4. PEMBIAYAAN PROJECT<br />
Tabel <strong>7.</strong>2 Usulan Anggaran Dana Kampanye Pride Hutan Batang Toru, September 2010 s/d September 2011<br />
No. Kegiatan item unit satuan Frekuensi USD 9500<br />
A<br />
B<br />
Juli 2009-Juni 2010<br />
Fase Pertama RARE Y.Pekat Masyarakat<br />
Program Radio Fokus Group Diskusi<br />
Beli Kaset Mini<br />
Set<br />
1 5,000 60 300,000<br />
Beli Kaset DVD/CD paket 1<br />
12<br />
150,000<br />
900,000 900,000<br />
Beli Kaset DVD Comcoder set 1<br />
60<br />
45,000<br />
1,350,000 1,350,000<br />
Biaya Edit Radio paket 1<br />
48<br />
50,000<br />
1,200,000 1,200,000<br />
Biaya Edit Video paket 1<br />
4<br />
250,000<br />
500,000 500,000<br />
Biaya Cetak Kupon Mandiri Radio rim 1<br />
10<br />
500,000<br />
2,500,000 2,500,000<br />
Ruang Pertemuan Kampung Paket 1<br />
12<br />
150,000<br />
1,800,000<br />
6,450,000 6,750,000 1,800,000<br />
Pengembangan Petani<br />
Cetak Lembar Fakta<br />
Rim<br />
1 600,000 12 3,600,000 3,600,000<br />
Cetak Poster Rim 1<br />
4<br />
1,750,000<br />
3,500,000 3,500,000<br />
Cetak Spanduk Kedai Paket 1<br />
60<br />
100,000<br />
3,000,000 3,000,000<br />
Cetak Papan Nama Kelompok paket 6<br />
1<br />
100,000<br />
600,000<br />
Cetak T.Shirt Potong 150<br />
1<br />
45,000<br />
3,375,000 3,375,000<br />
Cetak Brosur Rim 5<br />
1<br />
500,000<br />
1,250,000 1,250,000
Cetak Pin/lencana set 100<br />
Ruang Pertemuan Kampung Paket 1<br />
ATK Paket 1<br />
3,500<br />
150,000<br />
150,000<br />
1<br />
12<br />
12<br />
350,000<br />
900,000 900,000<br />
1,800,000<br />
C<br />
15,625,000 16,575,000 1,800,000<br />
Festival Hijau Marancar<br />
Sewa Tempat/Teratak<br />
Unit<br />
6 350,000 1 1,050,000 1,050,000<br />
Sewa Kursi Unit 250<br />
1<br />
1,500<br />
375,000<br />
Biaya Transportasi Kelompok UBSP Paket 6<br />
1<br />
300,000<br />
900,000 900,000<br />
Sewa Sound System + panggung Paket 1<br />
1<br />
1,500,000<br />
750,000 750,000<br />
Cetak Spanduk Kegiatan Potong 10<br />
1<br />
150,000<br />
1,500,000<br />
Biaya Acara Hiburan paket 5<br />
1<br />
500,000<br />
2,500,000<br />
D<br />
Pendidikan Motivasi<br />
Honor Narasumber<br />
Konsumsi<br />
Sewa Tempat Pertemuan<br />
orang<br />
Paket<br />
Paket<br />
6,700,000 2,700,000 375,000<br />
1 500,000 6 3,000,000<br />
1 150,000 6 900,000<br />
1 150,000 6 900,000<br />
3,000,000 900,000 900,000<br />
E<br />
Pelatihan Manajemen Organisasi UBSP<br />
Honor Narasumber<br />
Biaya Transportasi Narasumber<br />
Sewa Gedung pertemuan<br />
Sewa Tempat Tinggal Pertemuan<br />
orang<br />
orang<br />
Unit<br />
kamar<br />
1 1,000,000 1 1,000,000<br />
1 650,000 2 650,000 650,000<br />
1 1,800,000 1 900,000 900,000<br />
8 600,000 1 2,400,000 2,400,000
G<br />
Konsumsi<br />
orang<br />
20 150,000 1 1,500,000 1,500,000<br />
Biaya Fotocopy bahan materi pelatihan<br />
exp<br />
20 75,000 1 750,000 750,000<br />
Biaya Transportasi Peserta<br />
orang<br />
15 150,000 1 2,250,000<br />
9,450,000 6,200,000<br />
Pelatihan Audit<br />
Sewa Tempat/Rumah Hari 1<br />
1<br />
150,000<br />
Fee Fasilitator Orang 1<br />
1<br />
1,000,000<br />
1,000,000<br />
Konsumsi Pertemuan Paket 1<br />
1<br />
500,000<br />
500,000<br />
ATK Paket 1<br />
1<br />
150,000<br />
150,000<br />
Stationary/meeting kits Paket 1<br />
12<br />
75,000<br />
450,000 450,000<br />
150,000<br />
-<br />
H<br />
Pendokumentasian (Pembelajaran yang terbaik dalam Project)<br />
1 Mothly Meeting Paket<br />
2 Workshop Pendokumentasian<br />
Rental/sewa Motor<br />
Sewa Tempat/Rumah<br />
Konsumsi Pertemuan<br />
ATK<br />
Unit<br />
Hari<br />
Paket<br />
Paket<br />
1 500,000 4 2,000,000<br />
2,100,000 450,000 150,000<br />
2 100,000 2 400,000<br />
1 150,000 2 300,000<br />
1 1,000,000 1 1,000,000<br />
1 150,000 1 150,000<br />
I<br />
Safari Desa; antar desa-antar kelompok<br />
Rental/Sewa Mobil<br />
Konsumsi<br />
Unit<br />
Paket<br />
2,150,000 1,400,000 300,000<br />
2 350,000 4 1,400,000 1,400,000<br />
1 100,000 20 2,000,000
L<br />
Biaya Operasional & Kantor<br />
Honor Administrasi & keuangan<br />
Honor Field Staff<br />
Biaya Transportasi<br />
ATK<br />
orang<br />
orang<br />
Paket<br />
Paket<br />
3,400,000 1,400,000<br />
1 3,250,000 12 19,500,000 19,500,000<br />
1 2,200,000 12 13,200,000 13,200,000<br />
1 2,000,000 12 12,000,000 12,000,000<br />
1 300,000 12 1,800,000 1,800,000<br />
46,500,000 46,500,000<br />
-<br />
-<br />
Total Jumlah (Rp)<br />
Jumlah Yang Diajukan (Rp)<br />
Jumlah Yang Diajukan (USD)<br />
95,375,000 82,875,000 5,325,000<br />
95,375,000<br />
10,039
<strong>7.</strong>5. PENILAIAN DAMPAK DAN RESIKO<br />
Program Kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam sangat mungkin merealisasi dampak konservasi. Aktivitas masyarakat secara bertahap akan<br />
beralih di kebun atau sawah yang telah tersedia, pemanfaatan lahan yang sudah ada dengan menambah jenis tanaman produktif, seperti tanaman<br />
karet, pohon nira, dan meningkatkan budidaya ikan air tawar akan dilakukan di kebun sehingga intensitas masyarakat ke hutan untuk membuka<br />
hutan bagi perluasan ladang, atau mengambil kayu bakar menurun. Jika ini terjadi secara berkelanjutan, maka hutan yang menjadi habitat<br />
orangutan sumatera (pongo abelii) akan terselamatkan. Namun demikian proses ini akan mulai terjadi pada tahun ke 3.<br />
Untuk tahun pertama dan kedua lebih kepada pembentukan kelompok dan pengembangan kekuatan social capital di kalangan petani pelaku<br />
perambahan liar. Strategi yang akan diterapkan adalah dengan mengembangkan lembaga ekonomi Usaha Bersama Simpan Pinjam sebagai<br />
alternatif sumber ekonomi dan pendidikan yang berorientasi konservasi dan lingkungan hidup.<br />
Strategi ini didasarkan pada survey kualitatif yang telah dilakukan bahwa pengetahuan terhadap manfaat dan bahaya kerusakan hutan di tengah<br />
masyarakat umumnya memahami, namun kondisi tetap terjadi perambahan hutan.<br />
Dari data survey yang diperoleh 40% (154 orang) petani di 4 desa target merupakan pelaku pembuka hutan untuk memperluas lahan pertanian<br />
atau perkebunan, dan diharapkan dalam tahun pertama akan menurun menjadi 25% (96 orang) ikut dalam kelompok UBSP dan hal ini<br />
menurunkan pelaku pembukaan hutan. Untuk mendukung pencapaian strategi biogas tersebut, pada bulan Juli 2009 mulai diinisiasi kerjasama<br />
dengan berbagai pihak, terutama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan.<br />
Tujuan dampak konservasi dapat bertahan dalam jangka panjang karena ketika kebutuhan ekonomi telah terpenuhi di UBSP dan kebun sendiri,<br />
maka masyarakat akan merasakan manfaat dari UBSPdengan pendidikan yang berorientasi kepada konservasi dan lingkungan.
Faktor-faktor Resiko Konsekuensi Strategi Mitigasi<br />
• Pemerintah mengabaikan konsep-konsep yang<br />
dibuat oleh masyarakat; seperti Peraturan<br />
Desa (Perdes)<br />
• Beberapa Masyarakat menolak untuk berhenti<br />
membuka kawasan hutan untuk perkebunan<br />
• Anggota masyarakat tidak mau tergabung<br />
dalam UBSP karena kuatir atas aturan yang<br />
mengikat<br />
Kebijakan /Program pemerintah tidak sejalan dengan<br />
kaidah konservasi<br />
Kegiatan eksploitasi masih terus berlangsung yang<br />
akan mengancam kondisi kawasan<br />
Kegiatan pembukaan hutan dan kekurangan ekonomi<br />
ditengah-tengah masyarakat tetap berlangsung dan<br />
perilaku merugikan sumberdaya alam di desa tetap<br />
tidak terjaga dan mengakibatkan bencana ekologi<br />
Memastikan dukungan publik yang meluas<br />
bagi kampanye melalui kampanye Pride yang<br />
menekankan perntingnya dukungan terhadap<br />
aksi yang dilakukan oleh masyarakat<br />
Strategi ini (dan petisi yang akan merupakan<br />
hasil dari strategi tersebut) akan membuat<br />
desakan penting terhadap staf pemerintah<br />
untuk mengeluarkan ijin.<br />
Melobi pemimpin-pemimpin politis kunci yang<br />
cenderung mudah menerima aktifitas<br />
lingkungan hidup dan mendorong mereka<br />
untuk menggerakkan rencana tersebut melalui<br />
proses legislative.<br />
Berkolaborasi dengan aparat desa dan<br />
lembaga-lembaga adat untuk mendorong<br />
membuat peraturan di tingkat desa ( Perdes)<br />
serta membengkitan kearifan-kearifan local<br />
yang pernah berlaku sebagai jalan terakhir.<br />
Melobi tokoh-tokoh adat, agama dan pemuda<br />
yang cenderung mudah menerima program<br />
UBSP dengan seri pendidikannya.<br />
Mengajak para tokoh adat, agama, dan<br />
pemuda untuk berkunjung ke salah satu desa<br />
di Sumatera Utara yang telah menjalankan<br />
program kelompok UBSP dan seri<br />
pendidikannya.