7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI ... - RarePlanet
7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI ... - RarePlanet
7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI ... - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>7.</strong>2. YAYASAN PEKAT<br />
Yayasan Pekat berdiri tahun 2001, di Medan, dan bekerja untuk bidang konservasi dan penguatan ekonomi mikro, melalui pendidikan,<br />
penyuluhan, penelitian dan pengembangan ekonomi alternative yang berbasis pada kebutuhan masyarakat yang serasi dengan perikehidupan dan<br />
lingkungan.<br />
Sejak tahun 2005 Yayasan Pekat sudah bekerja di tengah-tengah masyarakat sekitar hutan Batang Toru Blok Barat, yang merupakan habitat<br />
orangutan sumatera. Keberadaan orangutan sumatera yang dilindungi dan terancam keberadaannya ini membuat yayasan Pekat melakukan kerjakerja<br />
konservasi dan menumbuh kembangkan ekonomi alternative di sekitar desa-desa yang langsung bersentuhan dengan keberadaan habitat<br />
orangutan sumatera (pongo abelii), dengan harapan mampu meredam terjadinya degradasi luasan hutan dan punahnya satwa endemic sumatera,<br />
seperti harimau sumatera, burung rangkong, tapir sumatera, beruang madu, kambing hutan, dan khususnya orangutan sumatera.<br />
Pada tahun 2004-2007, Yayasan Pekat dengan CII melakukan project kegiatan Pemeberdayaan Masyarakat Desa Aek Nabara (Marancar) dan<br />
Wek I (Batang Toru), hasil kegiatan ini adalah terealisasinya 3000 meter saluran irigasi untuk pertanian masyarakat desa Aek Nabara, kemudian<br />
berdirinya Perpustakaan Desa, serta pelatihan pertanian ekologis, dan lahirnya perdes yang mengadopsi beberapa butir-butir hukum adat di desa<br />
yang masih relevan dan bertahan untuk keberlanjutan hutan dan satwa orangutan. Untuk desa Wek I, Yayasan Pekat bersama masyarakat<br />
berhasil mendirikan sebuah bangunan pos jaga hutan, dan konsensi bersama masyarakat pendatang (nias) dan penduduk asli di Wek 1. Dan<br />
project ini juga berhasil melahirkan beberapa lokasi sebagai lubuk larangan.<br />
Tahun 2007-2008, Yayasan Pekat dengan ESP-USAID melakukan kegiatan project Pemberdayaan Masyarakat DAS Deli di Kota Medan dan<br />
Kabupaten Deli Serdang, hasil kegiatan ini adalah terbentuknya rumah bibit di 4 desa/kelurahan, dan 4 taman hijau di 4 sekolah lanjutan, serta<br />
terbentuknya 5 kelompok UBSP perempuan di bantaran DAS Deli, kini kelompok tersebut tetap berjalan dan mampu membiayai aktivitas<br />
konservasi dari kelompok UBSP yang telah dibentuk dan berjalan ini. Staff lapangan Yayasan Pekat selanjutnya melakukan peran<br />
pendampingan, dan tahun 2009, kelompok UBSP tersebut mendapat dukungan penuh dari Dinas KLH Kota Medan.<br />
Tahun 2008-2009, Yayasan Pekat bersama Field Foundation dan Yayasan Paras membentuk sebuah konsorsium yang dinaman YAYASAN<br />
PEKAT FP3 (Action For Livelihoods & Environments Field-Pekat-Paras Partnership) yang melakukan program Model Desa Konservasi<br />
(MCVs) di Aceh Selatan – NAD (3 desa) dan Langkat – Sumut (3 desa), program ini didanai oleh OCSP-USAID.<br />
Tahun 2008-2010 ini Yayasan Pekat melakukan studi kelayakan dalam program pride campaign, dan melalui model konseptual diperoleh sebuah<br />
penilaian penyingkiran hambatan dan tinjauan luas keberlangsungan (BRAVO) yang dilakukan. Rare mengkonfirmasikan bahwa penyingkir<br />
halangan terhadap pembukaan lahan hutan dan meningkatkan pengetahuan dan penghasilan masyarakat di desa-desa sekitar habitat orangutan<br />
sumatera tersebut memberikan kelayakan dan dampak yang tinggi jika dilakukan sebagaimana mestinya.