07.07.2014 Views

Bagian 4 – Australia kini - Australian Citizenship

Bagian 4 – Australia kini - Australian Citizenship

Bagian 4 – Australia kini - Australian Citizenship

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Bagian</strong> 4<br />

<strong>Australia</strong> <strong>kini</strong><br />

<strong>Australia</strong> merupakan salah satu daratan raksasa yang tertua di dunia.<br />

<strong>Australia</strong> negara terbesar keenam di dunia.<br />

38<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


<strong>Australia</strong> <strong>kini</strong><br />

Dalam halaman-halaman berikut ini Anda akan mengetahui tentang apa yang membuat negeri ini begitu istimewa.<br />

Anda akan mengenal lebih banyak tentang kebudayaan kami, pembaharu kami dan identitas nasional kami. Di<br />

dunia saat ini, <strong>Australia</strong> merupakan mitra bisnis dan perdagangan yang dinamis dan warga global yang disegani.<br />

Kami menghargai kontribusi para pendatang baru pada pertumbuhan dan pembaruan negeri kami yang tak hentihentinya.<br />

Tanahnya<br />

<strong>Australia</strong> memiliki kekhasan dalam banyak hal. Dari ketujuh benua di dunia, <strong>Australia</strong> satu-satunya yang dihuni<br />

oleh satu bangsa saja. Kami memiliki kepadatan penduduk terendah di dunia, dengan hanya dua orang per<br />

kilometer persegi.<br />

<strong>Australia</strong> merupakan salah satu daratan raksasa tertua di dunia. <strong>Australia</strong> negara terbesar keenam di dunia. Juga<br />

benua berpenduduk yang paling kering, sehingga di kebanyakan bagian dari <strong>Australia</strong> air merupakan sumber yang<br />

amat berharga.<br />

Banyak dari daratan tersebut yang bertanah gersang, dengan hanya 6 persen yang sesuai untuk bercocok tanam.<br />

Daerah pedalaman yang kering disebut daerah terpencil (the outback). Orang-orang yang hidup dan bekerja di<br />

lingkungan terpencil dan keras ini amat dihormati. Banyak di antara mereka yang menjadi bagian dari cerita rakyat<br />

<strong>Australia</strong>.<br />

Karena <strong>Australia</strong> merupakan negara yang amat besar, iklimnya bervariasi di bagian-bagian benua tersebut. Ada<br />

daerah-daerah tropis di <strong>Australia</strong> utara dan gurun pasir di tengahnya.<br />

Lebih jauh ke selatan, suhu dapat berubah dari musim dingin yang sejuk dengan salju gunung, sampai gelombang<br />

panas pada musim panas.<br />

Sebagai tambahan dari enam negara bagian dan dua teritori daratan, Pemerintah <strong>Australia</strong> juga menatalaksana,<br />

sebagai teritori, Pulau-Pulau Ashmore dan Cartier, Pulau-Pulau Christmas, Pulau-Pulau Cocos (Keeling), Teritori<br />

Jervis Bay, Pulau-Pulau Laut Coral, Pulau Heard dan Pulau-Pulau McDonald di Teritori Antartika <strong>Australia</strong>, dan<br />

Pulau Norfolk.<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 39


Situs Warisan Dunia<br />

Lebih dari 11 persen benua merupakan tanah lindung Pribumi, taman lindung atau suaka nasional yang dikelola<br />

untuk pelestarian alam sesuai dengan standar internasional. Tujuhbelas situs terdaftar di Daftar Warisan Dunia dari<br />

Organisasi Pendidikan, Ilmiah dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations Educational, Scientific<br />

and Cultural Organization / UNESCO).<br />

Situs-situs Fosil Mamalia <strong>Australia</strong> di South<br />

<strong>Australia</strong> and Queensland<br />

Hutan Tropis Gondwana di New South Wales<br />

dan Queensland<br />

Kakadu National Park (Taman Nasional) di<br />

Northern Territory<br />

Pulau Fraser di seberang pantai bagian<br />

selatan Queensland<br />

Great Barrier Reef di Queensland<br />

Pulau Lord Howe di seberang pantai New<br />

South Wales<br />

Blue Mountains dan Jajarannya di sebelah<br />

barat Sydney<br />

Pulau Heard dan Pulau-Pulau McDonald di<br />

Teritori Antartika <strong>Australia</strong><br />

Pulau Macquarie di sebelah selatan Tasmania<br />

40<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Purnululu National Park di Western <strong>Australia</strong><br />

Sydney Opera House<br />

Wet Tropics (Daerah Tropis yang Basah)<br />

Queensland<br />

Royal Exhibition Building (Gedung Pameran)<br />

dan Taman Carlton Gardens di Melbourne<br />

Padang Belantara Tasmania<br />

Willandra Lakes di New South Wales<br />

Kami mendorong Anda untuk<br />

memperluas pengalaman Anda<br />

tentang <strong>Australia</strong> dengan<br />

mengunjungi tempat-tempat<br />

tersebut dan tempat-tempat<br />

menonjol yang menakjubkan<br />

lainnya. Anda dapat berjalan di<br />

padang pasir atau menelusuri pantai,<br />

mendaki gunung atau menjelajah<br />

hutan tropis. Setiap langkah yang<br />

Anda lakukan merupakan langkah<br />

yang lebih dekat untuk menjadi<br />

bagian dari tanah yang amat luas<br />

dan semarak ini.<br />

Shark Bay (Teluk) di Western <strong>Australia</strong><br />

Uluru-Kata Tjuta National Park di Northern<br />

Territory<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 41


Negeri yang amat luas<br />

Sangat luasnya <strong>Australia</strong> telah memunculkan<br />

inovasi dan penemuan.<br />

Pada masa-masa awal, orang-orang di ‘outback’<br />

terkadang harus mengadakan perjalanan<br />

beberapa hari untuk pergi ke dokter terdekat.<br />

Dulu banyak anak-anak yang hidup di daerah<br />

hutan (bush) tinggal terlalu jauh untuk masuk<br />

sekolah setiap hari.<br />

Keluarga di daerah terpencil (outback) merasa<br />

hidup terisolasi sangat susah. Tempat-tempat<br />

peternakan yang besar dapat beribu kilometer<br />

persegi luasnya. Wanita dan anak-anak yang<br />

hidup di situ mungkin tidak melihat orang lain<br />

selama berbulan-bulan. Di situ tidak ada telepon<br />

dan mereka merasa amat sangat terisolasi dan<br />

rentan.<br />

Inilah masalah yang diatasi oleh bangsa <strong>Australia</strong><br />

yang gigih dengan kepiawaian dan inovasinya.<br />

Radio kayuh<br />

Pada tahun 1929, Alfred Traegar, dari Adelaide,<br />

mendesain radio dengan sumber listrik yang<br />

dikayuh (pedal-powered radio) yang pertama.<br />

Pengguna dapat melakukan radio dua-arah<br />

dengan mengayuh pedal dengan kaki mereka.<br />

Rumah pekarangan yang sepi, setasiun misi yang<br />

terpencil, dan komunitas Aborigin, semuanya<br />

menarik manfaat penemuan tersebut. Para<br />

wanita yang terisolasi <strong>kini</strong> dapat berteman satu<br />

sama lain di seberang gelombang udara.<br />

Sekolah Lewat Udara (School of the Air)<br />

Sampai tahun 1950an, anak-anak yang hidup di<br />

tempat-tempat terisolasi harus tinggal di asrama<br />

sekolah atau menyelesaikan pelajaran mereka<br />

lewat pos.<br />

Adelaide Miethke, Wakil Presiden Royal Flying<br />

Doctor Service di South <strong>Australia</strong>, menyadari<br />

bahwa layanan radio Flying Doctor juga dapat<br />

membantu anak-anak yang belajar di rumah<br />

berbicara dengan guru-guru mereka. Layanan<br />

Alice Springs mulai mengudarakan pelajaran duaarah<br />

ini pada tahun 1948. School of the Air secara<br />

resmi didirikan beberapa tahun kemudian. School<br />

of the Air <strong>Australia</strong> ini juga telah membantu<br />

banyak negara lain untuk mengadakan programprogram<br />

mereka sendiri yang mirip.<br />

Radio kayuh tua ini <strong>kini</strong> telah diganti dengan<br />

penerima frekuensi tinggi (high frequency<br />

receivers), namun Royal Flying Doctor Service<br />

<strong>Australia</strong> dan School of the Air masih terus<br />

melayani dan menguntungkan mereka yang<br />

tinggal di masyarakat terpencil di <strong>Australia</strong>.<br />

Radio kayuh ini membantu mendirikan dua<br />

lembaga yang hebat, yaitu Layanan Dokter<br />

Terbang (Royal Flying Doctor Service) dan Sekolah<br />

Lewat Udara (School of the Air).<br />

Royal Flying Doctor Service<br />

Pendeta John Flynn (Reverend John Flynn) hidup<br />

dan bekerja di antara masyarakat terpencil.<br />

Gagasannya ialah membawa dokter ke pasien di<br />

daerah terpencil (outback) secepat mungkin, lewat<br />

udara. Ia menerima bantuan dari pemerintah,<br />

maskapai penerbangan Qantas, dan sumbangan<br />

amal. Royal Flying Doctor Service mulai pada tahun<br />

1928 tetapi masih ada orang-orang di tempat<br />

terpencil yang belum dapat memanggil layanan<br />

tersebut. Pengenalan radio kayuh memastikan<br />

mereka yang di tempat-tempat terpencil dapat<br />

memanggil dokter secepat mungkin.<br />

Anak-anak yang belajar lewat School of the Air di New South Wales<br />

42<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Identitas <strong>Australia</strong><br />

Identitas <strong>Australia</strong> telah dibentuk oleh warisan kami, kebudayaan kami yang khas dan jiwa wiraswasta bangsa kami.<br />

Olah raga dan rekreasi<br />

Banyak orang <strong>Australia</strong> yang gemar olah raga<br />

dan banyak juga yang telah mencapai hasil yang<br />

mengesankan di tingkat internasional.<br />

Kami bangga akan reputasi sebagai bangsa yang<br />

sportif (‘good sports’). Olahragawan <strong>Australia</strong>, baik<br />

pria maupun wanita, dikagumi sebagai duta nilai-nilai<br />

kerja keras, bermain secara sportif dan kerjasama<br />

kelompok.<br />

Di sepanjang sejarah kami, olah raga telah memberi<br />

ciri rakyat <strong>Australia</strong> dan mempersatukan kami. Dari<br />

awal pemukiman, olah raga memberikan suatu jalan<br />

keluar dari kenyataan keberadaan yang keras. Bahkan<br />

dalam masa perang, anggota Angkatan Pertahanan<br />

<strong>Australia</strong> mengusahakan kompetisi-kompetisi untuk<br />

membantu meringankan tekanan medan perang.<br />

Olah raga juga memberikan kesamaan yang<br />

memungkinkan para pemain dan penonton merasa<br />

diikutsertakan dan sebagai bagian dari sesuatu yang<br />

penting bagi masyarakat <strong>Australia</strong>.<br />

Banyak orang <strong>Australia</strong> berpartisipasi dalam tim<br />

olah raga. Kriket, bola basket, bola jaring, hoki dan<br />

berbagai macam sepak bola (<strong>Australia</strong>n football, rugby<br />

union, rugby league dan soccer) merupakan beberapa<br />

olah raga yang paling populer.<br />

Ian Thorpe, pemegang medali emas Olimpiade lima kali<br />

Renang, tenis, atletik, golf dan bersepeda merupakan<br />

kegiatan rekreasi yang populer. Warga <strong>Australia</strong> juga<br />

hebat dalam olah raga tersebut di pertandingan<br />

internasional. Kegiatan fisik populer lainnya, antara<br />

lain jalan-jalan di daerah hutan (bushwalking),<br />

berselancar (surfing) dan main ski.<br />

Orang <strong>Australia</strong> juga bermain dan gemar menonton<br />

sepak bola (juga dikenal sebagai soccer), liga rugbi<br />

(rugby league), persatuan rugbi (rugby union) and<br />

sepak bola dengan Aturan Main <strong>Australia</strong>. ‘Aussie<br />

Rules’ merupakan permainan khas <strong>Australia</strong>.<br />

<strong>Australia</strong> terutama bangga akan keberhasilan<br />

internasionalnya dalam permainan kriket. Tim kriket<br />

<strong>Australia</strong> dan Inggris telah lama bersaing ketat sejak<br />

abad ke19.<br />

Piala Melbourne (Melbourne Cup), pacuan kuda yang<br />

menghentikan bangsa (‘the race that stops the nation’),<br />

adalah salah satu lomba pacuan kuda yang paling kaya<br />

dan menantang di dunia. Melbourne Cup pertama<br />

diadakan pada tahun 1861. Setiap hari Selasa pertama<br />

dalam bulan November, Melbourne Cup Day, telah<br />

menjadi hari besar umum di Victoria sejak tahun 1877.<br />

Anggota tim <strong>Australia</strong>n Women’s National Football<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 43


Sir Donald Bradman (1908 – 2001)<br />

Sir Donald Bradman adalah pemukul kriket terhebat sepanjang masa dan<br />

seorang legenda olah raga <strong>Australia</strong>.<br />

Dibesarkan di Bowral, New South Wales, Donald Bradman bermain dalam<br />

permainan kriketnya yang pertama untuk tim <strong>Australia</strong> pada tahun 1928.<br />

Ia kecil dan ringan namun larinya cepat mengagumkan. Pada perjalanan<br />

pertamanya di Inggris pada tahun 1930, ia memecahkan hampir semua rekor<br />

pukulan. Saat mencapai usia 21 tahun ia telah menjadi legenda <strong>Australia</strong>.<br />

Pada perjalanan Bradman terakhir pada tahun 1948, timnya dikenal sebagai<br />

‘Tak Terkalahkan’ (‘The Invincibles’) karena mereka tidak pernah kalah dalam<br />

permainan melawan Inggris.<br />

Sir Donald Bradman, dikenal sebagai ‘The Don’, diakui sebagai pemukul kriket<br />

dunia yang terbaik sampai saat ini. Pukulan tes rata-ratanya 99.94.<br />

Kesenian<br />

<strong>Australia</strong> memiliki pagelaran seni yang semarak yang<br />

meliputi kebudayaan tradisional Pribumi yang meriah<br />

dan pilihan yang kaya dari kebudayaan migran. Segala<br />

macam kesenian visual dan kesenian pertunjukan<br />

<strong>Australia</strong>, antara lain film, seni, teater, musik dan<br />

tarian, menarik kekaguman baik di <strong>Australia</strong> sendiri<br />

maupun dari luar negeri.<br />

Kesusasteraan<br />

<strong>Australia</strong> memiliki tradisi kesusasteraan yang kuat<br />

yang mulai dari budaya bercerita penduduk Pribumi<br />

<strong>Australia</strong> dan bersambung ke cerita-cerita lisan nara<br />

pidana yang datang pada akhir abad ke18.<br />

Banyak tulisan awal <strong>Australia</strong> tentang daerah hutan<br />

di tempat terpencil (bush) dan kesulitan hidup di<br />

lingkungan yang demikian keras. Penulis seperti Henry<br />

Lawson dan Miles Franklin menulis sajak dan kisahkisah<br />

tentang bush dan cara hidup <strong>Australia</strong>.<br />

Seorang pengarang novel, Patrick White, menjadi<br />

penerima Hadiah Nobel di bidang Sastra pada tahun<br />

1973. Pengarang novel <strong>Australia</strong> zaman modern antara<br />

lain Peter Carey, Colleen McCullough dan Tim Winton.<br />

Judith Wright (1915 – 2000)<br />

Judith Wright seorang<br />

penyair yang menonjol,<br />

pelestari dan pejuang<br />

hak-hak rakyat Aborigin.<br />

Dia seorang penyair<br />

<strong>Australia</strong> yang<br />

paling disayangi.<br />

Dia mengekpresikan<br />

cintanya pada <strong>Australia</strong><br />

dan rakyatnya dalam<br />

sajaknya. Dia menerima<br />

banyak penghargaan,<br />

antara lain<br />

Encyclopaedia Britannica Prize untuk sastra dan<br />

Queen’s Gold Medal for Poetry (Medali Emas Ratu<br />

untuk Puisi). Dia anggota <strong>Australia</strong>n Conservation<br />

Committee (Komite Konservasi <strong>Australia</strong>) dan<br />

Aboriginal Treaty Committee (Komite Perjanjian<br />

Aborigin).<br />

Judith Wright dikenang akan kepiawaiannya<br />

sebagai penyair, karena memajukan<br />

kesusasteraan <strong>Australia</strong> dan untuk reformasi<br />

sosial dan lingkungan.<br />

44<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Teater dan film<br />

Drama, film dan pembuat film <strong>Australia</strong> diakui dan<br />

dicintai baik di dalam maupun luar <strong>Australia</strong>. Artisartis<br />

<strong>Australia</strong> seperti Cate Blanchett dan Geoffrey<br />

Rush, dan pembuat fim seperti Peter Weir telah<br />

memenangkan banyak penghargaan internasional<br />

untuk keunggulannya dalam dunia film.<br />

Seni<br />

Karya seni <strong>Australia</strong> yang paling diakui ialah lukisan<br />

ikonik Pribumi dan pemandangan bush oleh para<br />

pelukis pada abad ke19 seperti Tom Roberts, Frederick<br />

McCubbin dan Arthur Streeton. Pada pertengahan<br />

abad ke-20, seniman Russell Drysdale dan Sidney<br />

Nolan melukiskan kekerasan ‘outback’ dalam warnawarna<br />

yang berani. Lebih baru lagi, Brett Whiteley<br />

memperoleh sambutan hangat internasional atas<br />

gayanya yang khas dan hidup.<br />

Musik and tarian<br />

Rakyat <strong>Australia</strong> telah merangkul dan mengungguli<br />

di segala bidang musik dan kontribusinya pada musik<br />

klasik, country dan rock telah telah diakui secara<br />

internasional. Yang paling dikenal adalah didgeridoo,<br />

alat musik tua rakyat Aborigin, dengan suaranya yang<br />

murni <strong>Australia</strong>.<br />

Tarian <strong>Australia</strong> telah maju pesat berkat usaha penari<br />

dan pencipta tarian seperti Sir Robert Helpmann, Meryl<br />

Tankard dan Stephen Page.<br />

Prestasi dan penemuan baru<br />

di bidang sains<br />

Rakyat Autralia memiliki rekor kuat untuk prestasi di<br />

bidang sains dan kemajuan di bidang kedokteran,<br />

teknologi, pertanian, pertambangan dan manufaktur.<br />

Sepuluh orang <strong>Australia</strong> telah menerima Hadiah Nobel<br />

untuk penemuan sains dan medis.<br />

Para ilmuwan yang berprestasi juga menerima<br />

penghargaan <strong>Australia</strong>ns of the Year Awards. Pada<br />

tahun 2005, penghargaan diberikan pada Professor<br />

Fiona Wood, yang mengembangkan kulit semprot<br />

(spray-on skin) untuk korban luka bakar. Pada tahun<br />

2006, penghargaan diberikan pada Professor Ian<br />

Frazer, yang mengembangkan vaksin kanker rahim.<br />

Pada tahun 2007, Professor Tim Flannery, seorang<br />

ilmuwan lingkungan yang unggul, juga menerima<br />

penghargaan tersebut.<br />

Dirigen Orkestra dan penerima kewarganegaraan baru Vladimir<br />

Verbitsky dengan Western <strong>Australia</strong>n Symphony Orchestra<br />

Professor Fred Hollows<br />

(1929 – 1993)<br />

Professor Fred Hollows<br />

seorang optalmologis<br />

(dokter mata) yang<br />

penuh gairah, yang<br />

membantu memulihkan<br />

penglihatan mata lebih<br />

dari satu juta orang di<br />

<strong>Australia</strong> dan negaranegara<br />

berkembang.<br />

Fred Hollows lahir di<br />

New Zealand. Pada<br />

tahun 1965, ia pindah<br />

ke <strong>Australia</strong> and<br />

kemudian menjadi kepala suatu Departemen<br />

Mata di suatu rumah sakit Sydney.<br />

Dia amat sangat percaya pada kesetaraan bagi<br />

semua orang dan membantu mendirikan Layanan<br />

Medis Aborigin yang pertama. Kini terdapat 60<br />

layanan tersebut di seluruh <strong>Australia</strong>.<br />

Sampai tahun 1980, Fred Hollows mengadakan<br />

perjalanan keliling dunia guna membantu<br />

mendirikan program kesehatan mata di negaranegara<br />

berkembang. Dia menjadi warga negara<br />

<strong>Australia</strong> dalam bulan April 1989.<br />

Karya mulia Professor Hollows berlanjut lewat<br />

isterinya, Gabi, dan The Fred Hollows Foundation.<br />

Professor Wood dan Professor Frazer keduanya pindah<br />

ke <strong>Australia</strong> dari Inggris. Mitra penemu (co-inventor)<br />

Professor Frazer adalah almarhum Dr Jian Zhou, yang<br />

pindah dari Cina dan juga menjadi warga negara<br />

<strong>Australia</strong>.<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 45


<strong>Australia</strong>ns of the Year Awards<br />

Sejak tahun 1960, pemberian penghargaan <strong>Australia</strong>ns of the Year telah merayakan prestasi dan kontribusi tokohtokoh<br />

<strong>Australia</strong>. Siapa saja dapat menominasi seorang <strong>Australia</strong> dari lapisan masyarakat mana saja untuk menerima<br />

penghargaan. Peraih penghargaan <strong>Australia</strong>ns of the Year adalah mereka yang telah unggul dalam karya mereka<br />

dan pengabdian kepada bangsa.<br />

2009 Professor Michael Dodson AM<br />

Tokoh Pribumi<br />

2008 Lee Kernaghan OAM<br />

Penyanyi, Musikus dan Pendiri Tur<br />

‘Pass the Hat Around’<br />

2007 Professor Tim Flannery<br />

Ilmuwan, Pengarang dan Pelestari<br />

2006 Professor Ian Frazer<br />

Imunologis Klinis<br />

2005 Professor Fiona Wood AM<br />

Dokter Bedah Plastik dan Spesialis<br />

Luka Bakar<br />

2004 Steve Waugh<br />

Kapten Test Cricket dan Humanitarian<br />

2003 Professor Fiona Stanley AC<br />

Dokter Spesialis Anak-Anak<br />

(Paediatrician) dan Ahli Wabah<br />

(Epidemiologist)<br />

2002 Patrick Rafter<br />

Juara Tenis Terbuka AS dan Pendiri<br />

‘Cherish the Children Foundation’<br />

2001 Lt General Peter Cosgrove AC MC<br />

Komando Angkatan Darat <strong>Australia</strong><br />

2000-2002<br />

2000 Sir Gustav Nossal AC CBE FAA FRS<br />

Peneliti Biologi<br />

1999 Mark Taylor<br />

Kapten Test Cricket<br />

1998 Cathy Freeman<br />

Juara Atletik Dunia dan Olimpiade<br />

dan Duta Pribumi<br />

1997 Professor Peter Doherty<br />

Peraih Hadiah Nobel dalam Ilmu<br />

Kedokteran<br />

1996 Doctor John Yu AM<br />

Dokter Spesialis Anak-Anak<br />

(Paediatrician)<br />

1995 Arthur Boyd AC OBE<br />

Seniman<br />

1994 Ian Kiernan OAM<br />

Juru Kampanye ‘Clean Up <strong>Australia</strong>’<br />

1992 Mandawuy Yunupingu<br />

Tokoh Pribumi<br />

1991 Archbishop Peter Hollingworth AO OBE<br />

Pembela Keadilan Sosial<br />

1990 Professor Fred Hollows AC<br />

Optalmologis (Dokter Mata)<br />

1989 Allan Border AO<br />

Kapten Test Cricket<br />

1988 Kay Cottee AO<br />

Pemecah Rekor Wanita Pelayar Yacht Solo<br />

(Solo Yachtswoman)<br />

1987 John Farnham<br />

Penyanyi dan Musikus<br />

1986 Dick Smith<br />

Petualang dan Filantropis<br />

1985 Paul Hogan AM<br />

Aktor<br />

1984 Lowitja O’Donoghue CBE AM<br />

Tokoh Pribumi<br />

1983 Robert de Castella MBE<br />

Juara Dunia Lari Maraton<br />

1982 Sir Edward Williams KCMG KBE<br />

Komisioner, <strong>Australia</strong>n Royal<br />

Komisi Penyelidikan terhadap Narkoba<br />

1981 Sir John Crawford AC CBE<br />

Arsitek dalam masa Pertumbuhan<br />

<strong>Australia</strong> Paska-Perang<br />

1980 Manning Clark AC<br />

Sejarawan<br />

46<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Prestasi mereka menginspirasi kami tentang apa lagi yang kami dapat persembahkan pada negeri kami.<br />

Penghargaan <strong>kini</strong> meliputi Young <strong>Australia</strong>ns of the Year untuk kaum muda, Senior <strong>Australia</strong>ns of the Year untuk<br />

para senior dan <strong>Australia</strong>’s Local Hero untuk pahlawan setempat.<br />

1979* Senator Neville Bonner AO<br />

Senator Aborigin Pertama<br />

1979* Harry Butler CBE<br />

Pelestari dan Naturalis<br />

1978* Alan Bond<br />

Wiraswasta<br />

1978* Galarrwuy Yunupingu AM<br />

Tokoh Pribumi<br />

1977* Sir Murray Tyrrell KCVO CBE<br />

Sekretaris Kantor untuk Gubernur<br />

Jenderal<br />

1977* Dame Raigh Roe DBE<br />

Tokoh Asosiasi Wanita Pedesaan<br />

(Country Women’s Association)<br />

1976 Sir Edward ‘Weary’ Dunlop AC CMG OBE<br />

Dokter Bedah Militer<br />

1975* Sir John Cornforth AC CBE<br />

Peraih Hadiah Nobel di bidang Ilmu Kimia<br />

1975* Major General Alan Stretton AO CBE<br />

Komando ‘Darwin Relief Operation’<br />

(Operasi Bantuan kemanusiaan Darwin)<br />

paska Topan Tracy<br />

1974 Sir Bernard Heinze AC<br />

Dirigen and Musikus<br />

1973 Patrick White<br />

Peraih Hadiah Nobel di bidang<br />

Kesusasteraan<br />

1972 Shane Gould MBE<br />

Juara Renang Olimpiade<br />

1971 Evonne Goolagong Cawley AO MBE<br />

Juara Tenis Wimbledon dan Perancis<br />

Terbuka<br />

1969 The Rt Hon Richard Gardiner Casey Baron<br />

of Berwick, Victoria and of the City of<br />

Westminister KG GCMG CH<br />

Gubernur Jenderal <strong>Australia</strong> 1965-69<br />

1968 Lionel Rose MBE<br />

Juara Tinju tingkat Dunia<br />

1967 The Seekers<br />

Grup Musik<br />

1966 Sir Jack Brabham OBE<br />

Juara Balap Mobil tingkat Dunia<br />

1965 Sir Robert Helpmann CBE<br />

Aktor, Penari, Produser dan Pencipta<br />

Tarian<br />

1964 Dawn Fraser MBE<br />

Juara Renang Olimpiade<br />

1963 Sir John Eccles AC<br />

Peraih Hadiah Nobel di bidang<br />

Kedokteran<br />

1962 Alexander ‘Jock’ Sturrock MBE<br />

Pemimpin Regu (Skipper) America’s Cup<br />

Challengers<br />

1961 Dame Joan Sutherland OM AC DBE<br />

Penyanyi Soprano<br />

1960 Sir MacFarlane Burnet OM AK KBE<br />

Peraih Hadiah Nobel di bidang<br />

Kedokteran<br />

*Antara 1975 dan 1979 Dewan Hari <strong>Australia</strong> Canberra<br />

juga mengakui seorang ‘<strong>Australia</strong>n of the Year’.<br />

Huruf-huruf gelar di belakang nama penerima<br />

penghargaan di atas berlaku pada saat penghargaan<br />

diterima.<br />

1970 His Eminence Cardinal Sir Norman<br />

Gilroy KBE<br />

Kardinal Kelahiran <strong>Australia</strong> Pertama<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 47


Mata uang <strong>Australia</strong><br />

Mata uang kami berisi gambar orang-orang dan ikon yang penting bagi <strong>Australia</strong>. Warga <strong>Australia</strong> tersohor yang<br />

terpilih untuk ditampilkan pada mata uang kami adalah mereka yang telah memperlihatkan prakarsa dan bakat<br />

yang besar di bidang seperti reformasi sosial, sains, politik, prestasi militer dan kesenian.<br />

Gedung Parlemen Lama dan Baru<br />

Ratu Elizabeth II (lahir tahun 1926)<br />

Uang kertas $5 memperlihatkan Gedung Parlemen<br />

Lama (Old Parliament House) maupun Baru (New<br />

Parliament House di Canberra.<br />

Dame Mary Gilmore (1865 – 1962)<br />

Ratu Elizabeth II adalah Kepala Negara <strong>Australia</strong>. Beliau<br />

Ratu <strong>Australia</strong> dan Inggris Raya (United Kingdom) dan<br />

tinggal di Inggris (England). Beliau seorang sosok yang<br />

kuat dan stabil dalam pemerintahannya yang panjang<br />

dan populer.<br />

AB ‘Banjo’ Paterson (1864 – 1941)<br />

Dame Mary Gilmore seorang pengarang, jurnalis,<br />

penyair dan juru kampanye untuk reformasi sosial. Dia<br />

dikenang untuk tulisannya dan karena angkat bicara<br />

demi kaum perempuan, kaum Pribumi <strong>Australia</strong>n dan<br />

orang miskin.<br />

Pendeta John Flynn (1880 – 1951)<br />

Andrew Barton Paterson seorang penyair, penggubah<br />

lagu dan jurnalis. Dia menulis dengan nama penanya<br />

‘Banjo’ Paterson dan dikenang untuk ‘Waltzing<br />

Matilda’, lagu rakyat yang paling populer di <strong>Australia</strong>.<br />

Mary Reibey (1777 – 1855)<br />

Pendeta John Flynn memulai layanan penerbangan<br />

medis pertama di dunia, yaitu Royal Flying<br />

Doctor Service of <strong>Australia</strong>. Dia dikenang telah<br />

menyelamatkan banyak jiwa dengan membawa<br />

layanan kesehatan ke daerah-daerah terpencil<br />

<strong>Australia</strong>.<br />

Mary Reibey seorang perintis usahawati di koloni New<br />

South Wales. Setiba di <strong>Australia</strong> sebagai pemukim<br />

nara pidana remaja, dia menjadi seorang tokoh yang<br />

disegani di masyarakat.<br />

48<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Edith Cowan (1861 – 1932)<br />

David Unaipon (1872 – 1967)<br />

Edith Cowan seorang pekerja sosial, politikus dan<br />

feminis. Dia seorang wanita pertama yang dipilih<br />

untuk Parlemen <strong>Australia</strong>.<br />

David Unaipon seorang penulis, pidatowan dan<br />

penemu. Dia dikenang untuk kontribusinya pada sains<br />

dan kesusasteraan, dan karena meningkatkan kondisi<br />

orang-orang Aborigin.<br />

Sir John Monash (1865 – 1931)<br />

Dame Nellie Melba (1861 – 1931)<br />

Sir John Monash seorang insinyur, administrator dan<br />

salah satu komando militer <strong>Australia</strong> terbesar. Dia<br />

dikenang untuk kepemimpinannya, kecerdasannya dan<br />

kepiawaian bicaranya.<br />

Dame Nellie Melba seorang soprano yang termasyur<br />

di dunia. Dikenal di seluruh dunia sebagai ‘Queen of<br />

Song’ (Ratu Lagu), ia penyanyi <strong>Australia</strong> yang pertama<br />

yang termasyhur di dunia internasional.<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 49


Hari-hari besar dan perayaan nasional<br />

Hari-hari besar <strong>Australia</strong> mencerminkan warisan Kristen-Yahudi kami dan merayakan saat-saat penting yang telah<br />

membentuk identitas <strong>Australia</strong> sejak pemukiman bangsa Eropa.<br />

Tanggal-tanggal yang telah ditetapkan<br />

Tahun Baru 1 Januari<br />

Kami merayakan awal tahun yang baru.<br />

Hari <strong>Australia</strong> 26 Januari<br />

Kami merayakan apa makna menjadi orang <strong>Australia</strong><br />

dan mengenang kedatangan Armada Pertama di<br />

Sydney Cove padat tahun 1788.<br />

Hari Anzac 25 April<br />

Kami mengenang pendaratan Korps Angkatan Darat<br />

<strong>Australia</strong> dan Selandia Baru (ANZAC) di Gallipoli dalam<br />

Perang Dunia I. Kami juga menghormati semua warga<br />

<strong>Australia</strong> yang telah mengabdikan diri dan gugur<br />

dalam pertempuran.<br />

Hari Natal 25 Desember<br />

Hari pemberian kado berdasarkan peringatan Kristen<br />

akan kelahiran Yesus Kristus.<br />

Boxing Day (sehari setelah Natal) 26 Desember<br />

<strong>Bagian</strong> dari perayaan Natal.<br />

Tanggal-tanggal yang tidak tetap<br />

Hari Buruh atau Hari Delapan Jam<br />

Merayakan kemenangan pekerja <strong>Australia</strong><br />

memperjuangkan pekerjaan delapan jam sehari –<br />

yang pertama di dunia.<br />

Paskah<br />

Memperingati cerita Kristen tentang wafat dan<br />

kebangkitan kembali Yesus Kristus.<br />

Ulang Tahun Ratu<br />

Merayakan kelahiran Kepala Negara <strong>Australia</strong>, Ratu<br />

Elizabeth II. Perayaan ini dilangsungkan pada hari Senin<br />

kedua bulan Juni di setiap negara bagian dan teritori,<br />

kecuali Western <strong>Australia</strong>.<br />

Hari besar umum lainnya<br />

Hari besar umum lainnya dilangsungkan di berbagai<br />

negara bagian, teritori dan kota. Misalnya, <strong>Australia</strong>n<br />

Capital Territory memiliki Canberra Day, South <strong>Australia</strong><br />

memiliki Hari Relawan (Volunteers Day) dan Western<br />

<strong>Australia</strong> memiliki Hari Pendirian (Foundation Day).<br />

Kembang api pada malam Tahun Baru di Sydney Harbour 2005<br />

50<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Bangsa <strong>Australia</strong><br />

<strong>Australia</strong> memiliki populasi sekitar 22 juta orang dan<br />

salah satu masyarakat yang paling beraneka-ragam di<br />

dunia. Pribumi <strong>Australia</strong>n terdiri dari 2,5 persen dari<br />

keseluruhan populasi. Lebih dari seperempat penduduk<br />

<strong>Australia</strong> dilahirkan di luar negeri, dan telah bermigrasi<br />

dari lebih dari 200 negara. Keanekaragaman populasi<br />

memberi <strong>Australia</strong> kekayaan bahasa, kepercayaan,<br />

tradisi dan budaya yang beraneka-ragam.<br />

Hubungan formal <strong>Australia</strong> dengan Britania Raya<br />

telah semakin surut dikikis waktu, namun pengaruh<br />

Britania Raya terus bertahan dalam lembaga-lembaga<br />

<strong>Australia</strong>. Hubungan formal ini juga masih tahan<br />

dalam banyak nilai kami, dan tentu saja juga dalam<br />

bahasa nasional kami. Bahasa Inggris tetap merupakan<br />

bagian penting dari identitas nasional kami walaupun<br />

lebih dari 200 bahasa yang berbeda digunakan dalam<br />

percakapan di rumah maupun dalam komunitas<br />

(termasuk banyak bahasa Pribumi).<br />

Ekonomi <strong>Australia</strong><br />

<strong>Australia</strong> memiliki ekonomi yang stabil dan bersaing.<br />

Kami menghargai angkatan tenaga kerja kami yang<br />

bersemangat dan piawai. Kualitas hidup yang dihayati<br />

oleh penduduk di <strong>Australia</strong> merupakan salah satu<br />

kualitas tertinggi di dunia.<br />

Dick Smith (lahir 1944)<br />

Pasar<br />

Lembaga keuangan <strong>Australia</strong> yang stabil dan modern<br />

serta pajak dan peraturan perdagangan yang ketat<br />

memberikan kepastian pada kegiatan bisnis. Industri<br />

layanan, yang meliputi industri wisata, pendidikan dan<br />

layanan keuangan, merupakan hampir 70% Gross<br />

Domestic Product /GDP (Pendapatan Kotor Dalam<br />

Negeri) <strong>Australia</strong>.<br />

Ekonomi <strong>Australia</strong> yang stabil menjadikan <strong>Australia</strong><br />

tempat tujuan yang menarik bagi investasi. Pasar<br />

saham <strong>Australia</strong> terbesar kedua dalam wilayah Asia-<br />

Pasifik setelah Jepang.<br />

Perdagangan<br />

Mitra-mitra dagang terbesar <strong>Australia</strong> adalah Jepang,<br />

Cina, Amerika Serikat, Korea Selatan, Selandia Baru<br />

dan Inggris Raya. Kami pengekspor gandum, wol, biji<br />

besi, mineral dan emas. Kami juga mengekspor energi<br />

dalam bentuk gas alam cair dan batu bara. Ekonomi<br />

kami terbuka dan perdagangan terkesan selalu sebagai<br />

bagian vital dari kemakmuran ekonomi kami. Ekspor<br />

<strong>Australia</strong> baru-baru ini berjumlah jauh lebih dari $200<br />

milyar.<br />

Pertambangan<br />

<strong>Australia</strong> kaya akan sumber alam seperti batu-bara,<br />

tembaga, gas alam cair, dan pasir mineral. Komoditi ini<br />

sangat dicari, terutama di negara-negara berkembang<br />

di Asia.<br />

Dick Smith seorang tokoh terkenal pengusaha<br />

<strong>Australia</strong>, petualang dan<br />

filantropis.<br />

Dick Smith memperoleh<br />

kekayaannya pertama<br />

di bidang usaha barangbarang<br />

listrik. Dia<br />

telah menggunakan<br />

kekayaannya untuk<br />

memajukan <strong>Australia</strong>.<br />

Dia memulai perusahaan<br />

makanan ‘<strong>Australia</strong>n-only’<br />

(hanya dari <strong>Australia</strong>) dan<br />

telah menanamkan modal<br />

jutaan dolar untuk membantu agar perusahaanperusahaan<br />

tetap milik <strong>Australia</strong>.<br />

Namanya disebut pada ‘<strong>Australia</strong>n of the year’<br />

pada 1986 dan dia telah meraih penghargaan<br />

untuk kemajuan teknis dan pelestarian<br />

lingkungan. Dia salah satu yang berhasil melintasi<br />

<strong>Australia</strong>, dan Laut Tasman dengan balon<br />

berudara panas. Dia terkenal akan semangat<br />

petualangannya, keberhasilannya dalam usaha<br />

dan kecintaannya yang dalam pada <strong>Australia</strong>.<br />

Sektor ekspor terbesar <strong>Australia</strong> adalah mineral dan bahan bakar<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 51


<strong>Australia</strong> sebagai warga global<br />

<strong>Australia</strong> bangga akan peranannya sebagai warga<br />

internasional yang baik. Kami memperlihatkan hal ini<br />

dengan membantu mereka yang kurang beruntung di<br />

seluruh dunia.<br />

Bantuan internasional <strong>Australia</strong> dan<br />

usaha kemanusiaan<br />

Program bantuan internasional Pemerintah <strong>Australia</strong><br />

mendukung negara-negara berkembang untuk<br />

mengurangi kemiskinan dan meraih perkembangan<br />

yang lestari. Kami memberikan dukungan tersebut ke<br />

negeri tetangga kami dan di seluruh dunia dengan<br />

membantu rakyat dan pemerintahnya.<br />

Rakyat <strong>Australia</strong> memperlihatkan kemurahan hati<br />

yang sangat besar ketika bencana menimpa di negara<br />

kami atau di luar negeri. Kami juga secara berkala<br />

menyumbang pada negara-negara yang mengalami<br />

penderitaan terus menerus. Komitmen <strong>Australia</strong> pada<br />

program bantuan kami mencerminkan unsur ini dari ciri<br />

rakyat <strong>Australia</strong>.<br />

Pada tahun 1971, <strong>Australia</strong> menjadi anggota<br />

penuh Organisation for Economic Cooperation and<br />

Development /OECD (Organisasi untuk Kerjasama<br />

dan Perkembangan Ekonomi). OECD bertujuan<br />

memperbaiki kondisi ekonomi, sosial dan pekerjaan<br />

di 30 negara anggotanya dan di negara-negara<br />

berkembang lainnya. Bersamaan dengan itu, OECD<br />

bertujuan untuk mengembangkan perdagangan dunia.<br />

<strong>Australia</strong> amat sangat mendukung kerjasama yang<br />

lebih dekat di wilayah Asia-Pasifik. <strong>Australia</strong> anggota<br />

aktif dari Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),<br />

East Asia Summit (EAS), ASEAN Regional Forum (ARF)<br />

dan Pacific Islands Forum (PIF).<br />

Dr Catherine Hamlin AC<br />

(lahir tahun 1924)<br />

Dr Catherine Hamlin seorang gynaecologist (ahli<br />

kesehatan dan penyakit<br />

wanita), terkenal<br />

menyelamatkan wanitawanita<br />

muda Etiopia<br />

dari kehidupan penuh<br />

penderitaan.<br />

Sejak 1959, Catherine<br />

Hamlin telah bekerja di<br />

Addis Ababa di Etiopia<br />

membantu para ibu yang<br />

menderita luka lubang<br />

di vagina atau dubur<br />

akibat melahirkan yang dikenal sebagai ‘obstetric<br />

fistula’. Ibu-ibu dengan masalah ini tidak dapat<br />

mengendalikan fungsi tubuhnya sehingga mereka<br />

disingkirkan dari masyarakat.<br />

Operasi bantuan kemanusiaan <strong>Australia</strong> di Indonesia setelah tsunami<br />

Samudra Hindia pada tahun 2004<br />

Partisipasi aktif <strong>Australia</strong> di<br />

forum-forum internasional<br />

<strong>Australia</strong> telah merupakan anggota aktif Perserikatan<br />

Bangsa Bangsa (PBB) sejak permulaannya pada tahun<br />

1945. Di bawah Konvensi Pengungsi PBB tahun 1951,<br />

<strong>Australia</strong> memberikan perlindungan bagi mereka<br />

yang telah diidentifikasi sebagai pengungsi menurut<br />

Konvensi Pengungsi PBB tahun 1951. Kami juga<br />

berkontribusi pada usaha penjagaan perdamaian<br />

PBB dan tanggapan kemanusiaan dan darurat bagi<br />

negara-negara berkembang, dan memiliki keterlibatan<br />

yang kuat dalam Organisasi Pendidikan, Sains dan<br />

Kebudayaan PBB.<br />

Catherine dan suaminya mendirikan Rumah Sakit<br />

Fistula Addis Ababa. Atas usaha mereka tersebut,<br />

ribuan ibu dapat pulang kembali ke rumah dan<br />

meniti hidup sepenuhnya sebagai orang yang sehat<br />

di desa mereka.<br />

Pada tahun1995, Dr Catherine Hamlin diangkat<br />

menjadi ‘Companion of the Order of <strong>Australia</strong>’,<br />

penghargaan tertinggi <strong>Australia</strong>n. Dia melanjutkan<br />

kerjanya bagi para wanita di Etiopia.<br />

<strong>Australia</strong> sekarang ini merupakan negeri yang luas<br />

sekali yang sedang bertumbuh, yang bangga atas<br />

prestasinya di bidang olah raga, kesenian dan sains.<br />

Kami menghargai kualitas hidup bangsa kami, namun<br />

selalu berusaha meraih lebih tinggi lagi.<br />

Lewat bantuan kemanusiaan dan perkembangan,<br />

<strong>Australia</strong> telah melaksanakan rasa sportif (fair play) lebih<br />

jauh dari lapangan olah raga ke dalam komunitas global.<br />

52<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita<br />

Peraih Hadiah Nobel <strong>Australia</strong>


<strong>Australia</strong> terkenal akan penelitian ilmiah dan medisnya. Sepuluh warga <strong>Australia</strong> telah menjadi Peraih Hadiah Nobel<br />

dalam bidang-bidang tersebut.<br />

Professor William Bragg (1862 – 1942) dan Lawrence Bragg (1890 – 1971) Ahli Ilmu Fisika.<br />

William Bragg (ayah) dan Lawrence Bragg (anak) berdua memenangkan Hadiah Nobel gabungan di bidang Ilmu<br />

Fisika pada tahun 1915, ‘untuk layanan mereka dalam analisis struktur kristal dengan alat sinar-X’.<br />

Sir Howard Walter Florey (1898 – 1968) seorang Ahli Ilmu Patologi.<br />

Dilahirkan di Adelaide, South <strong>Australia</strong>, Howard Florey menerima Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran<br />

pada tahun 1945 (gabungan) ‘untuk penemuan penisilin dan efek penyembuhan dalam berbagai penyakit<br />

menular’.<br />

Sir Frank Macfarlane Burnet (1899 – 1985) Ilmuwan Kedokteran dan Biologi.<br />

Dilahirkan di Victoria, Frank Burnet dianugerahi Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1960<br />

(gabungan) ‘untuk penemuan toleransi imunologis perolehan’<br />

Sir John Carew Eccles (1903 – 1997) Fisiolog.<br />

John Eccles lahir di Melbourne dan menerima Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1963<br />

(gabungan) ‘untuk penemuan tentang mekanisme ionik yang terlibat dalam eksitasi dan inhibisi dalam bagianbagian<br />

sekeliling dan pusat selaput sel syaraf’.<br />

Professor John Warcup Cornforth (1917 – 2007) Ahli Kimia.<br />

John Cornforth lahir di Sydney dan peraih Hadiah Nobel di bidang Kimia pada tahun 1975 (gabungan) ‘untuk<br />

karyanya tentang kimiastereo (stereochemistry) dari reaksi berkatalis enzim (enzyme-catalyzed reaction)’.<br />

Professor Peter Doherty (lahir tahun 1940) Imunolog.<br />

Peter Doherty lahir di Queensland dan peraih Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1996<br />

(gabungan) ‘untuk penemuan tentang sifat khas daya tahan tubuh yang dimediasi oleh sel’.<br />

Professor Barry Marshall (lahir tahun 1951) Ahli Gastroenterologi dan<br />

Doctor Robin Warren (born 1937) Ahli Patologi.<br />

Barry Marshall dan Robin Warren penerima Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran (gabungan) pada<br />

tahun 2005 untuk ‘penemuan bacterium Helicobacter pylori dan peranannya dalam gastritis dan penyakit radang<br />

sariawan lambung perut’.<br />

Professor Elizabeth Helen Blackburn (lahir tahun 1948) Ahli Biologi.<br />

Elizabeth Blackburn dilahirkan di Hobart dan menerima Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada<br />

tahun 2009 (gabungan) untuk penemuan ‘bagaimana kromosom dilindungi oleh telomere dan enzim telomerase’.<br />

<strong>Australia</strong> juga memiliki seorang Peraih Hadiah Nobel di bidang Kesusasteraan.<br />

Patrick White (1912–1990) Pengarang Novel dan Sandiwara.<br />

Dilahirkan di London dengan orangtua <strong>Australia</strong>, Patrick White dianugerahi Hadiah Nobel di bidang Kesusasteraan<br />

pada tahun 1973 ‘untuk seni bercerita yang bersifat epik dan kejiwaan yang telah memperkenalkan suatu benua<br />

baru ke dalam kesusasteraan’.<br />

<strong>Bagian</strong> 4 – <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> 53


<strong>Bagian</strong> 5<br />

Cerita <strong>Australia</strong> kami<br />

Kebudayaan Pribumi <strong>Australia</strong> merupakan kebudayaan<br />

yang berkesinambungan yang tertua di dunia.<br />

54<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Cerita <strong>Australia</strong> kami<br />

Sejarah singkat <strong>Australia</strong> ini sama sekali bukan cerita<br />

lengkap, namun akan memberikan gambaran tentang<br />

peristiwa-peristiwa yang telah membentuk negara<br />

kami dan kebudayaan kami. Selama beribu-ribu tahun<br />

daratan dihuni dan dipelihara oleh kaum Pribumi.<br />

Kedatangan Armada Pertama pada tahun 1788 berarti<br />

dunia mereka akan berubah untuk selamanya. Selama<br />

lebih dari 200 tahun <strong>Australia</strong> telah belajar banyak<br />

tentang kesetaraan dan hak asasi manusia pada<br />

jalannya menuju multikulturalisme dan rekonsiliasi.<br />

Reformasi yang kami telah laksanakan berarti bahwa<br />

masyarakat <strong>Australia</strong> di mana Anda bergabung saat<br />

ini, adalah masyarakat di mana setiap orang merasa<br />

dikut-sertakan dan dihargai.<br />

Bangsa Pribumi <strong>Australia</strong><br />

Kebudayaan Pribumi <strong>Australia</strong> merupakan kebudayaan<br />

yang berkesinambungan yang tertua di dunia. Bangsa<br />

Pribumi <strong>Australia</strong> telah hidup di sini selama antara<br />

40 000 dan 60 000 tahun.<br />

Kebudayaan Aborigin dan penduduk Pribumi Selat<br />

Torres berbeda satu sama lain. Mereka memiliki bahasa<br />

dan adat mereka sendiri.<br />

Ditinjau dari sejarah, orang-orang Aborigin berasal<br />

dari daratan utama <strong>Australia</strong> dan Tasmania. Penduduk<br />

Pribumi Selat Torres berasal dari pulau-pulau yang<br />

terletak antara bagian paling ujung Queensland dan<br />

Papua New Guinea. Penduduk Pribumi Selat Torres<br />

memiliki banyak kemiripan budaya dengan bangsa<br />

Papua New Guinea dan pulau-pulau Pasifik lainnya.<br />

Bahasa<br />

Sebelum pemukiman Inggris, lebih dari 700 bahasa<br />

dan dialek digunakan oleh orang-orang Aborigin dan<br />

penduduk pribumi Selat Torres. Sekitar 145 bahasa<br />

masih digunakan sampai sekarang. Tidak ada bahasa<br />

tertulis. Sejarah lisan dari kebudayaan Pribumi amat<br />

sangat penting karena menceritakan rakyat dan tanah<br />

airnya. Misalnya, cerita-cerita seperti yang mengisahkan<br />

banjir di Port Phillip Bay di Victoria mengacu pada<br />

peristiwa yang sebenarnya terjadi 10 000 tahun silam.<br />

Masa Mimpi (The Dreaming)<br />

dan seni Pribumi<br />

Suku Pribumi yang berbeda-beda memiliki nama yang<br />

berbeda untuk apa yang kami sebut, dalam bahasa<br />

Inggris, ‘the Dreaming’. Masa Mimpi (The Dreaming,<br />

atau Dreamtime) adalah sistem pengetahuan, iman<br />

dan praktek yang menuntun kehidupan rakyat<br />

Pribumi. Hal ini memberi pedoman bagaimana mereka<br />

harus hidup dan berperilaku. Mereka yang tidak<br />

mematuhi peraturan-peraturannya dihukum.<br />

Seni Aborigin Kakadu<br />

Cerita-cerita tentang Masa Mimpi dikisahkan kepada<br />

anak-anak oleh orangtua dan tua-tua mereka. Ceritacerita<br />

ini mengajarkan pada anak-anak bagaimana<br />

tanah mereka terbentuk dan dihuni, serta bagaimana<br />

harus berperilaku dan mengapa. Cerita-cerita tersebut<br />

juga memberi anak-anak pelajaran berharga yang<br />

praktis, misalnya di mana mendapatkan makanan.<br />

Musik, nyanyian dan tarian Pribumi menceritakan ‘Masa<br />

Mimpi’ dan kehidupan sehari-hari. Ketika orang-orang<br />

Pribumi bernyanyi dan menari, mereka merasa adanya<br />

hubungan yang dalam dengan leluhur mereka.<br />

Bentuk asli seni Aborigin adalah pahatan atau lukisan<br />

di batu-batu atau gambaran di tanah. Beberapa di<br />

antaranya telah berumur 30 000 tahun. Mereka dari<br />

Central <strong>Australia</strong> (Pusat <strong>Australia</strong>) melukis dengan<br />

titik-titik dan lingkaran yang melambangkan tanah<br />

atau cerita-cerita dari ‘Masa Mimpi’. Mereka di bagian<br />

utara <strong>Australia</strong> melukis figur-figur manusia, binatang<br />

dan roh-roh.<br />

Masa Mimpi berlanjut sebagai hal yang penting bagi<br />

kaum Pribumi sampai sekarang.<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 55


Bangsa Eropa pertama ke<br />

<strong>Australia</strong><br />

Ekplorasi awal bangsa Eropa<br />

Pada abad ke17, penjelajah Eropa menemukan<br />

bagian-bagian dari tanah yang mereka sebut ‘Terra<br />

Australis Incognita’, tanah di selatan yang tak dikenal.<br />

Pada tahun 1606 seorang Belanda, Willem Janszoon,<br />

membuat peta bagian barat Semenanjung Cape York<br />

(Cape York Peninsula) di ujung utara <strong>Australia</strong>. Sekitar<br />

tahun itu, sebuah kapal Spanyol di bawah pimpinan<br />

Luis Vaez de Torres berlayar melalui selat di sebelah<br />

utara benua ini.<br />

Pada akhir tahun 1600-an, para pelaut Belanda<br />

menjelajah pesisir Western <strong>Australia</strong>. Orang Belanda<br />

menamakan tanah ini ‘Belanda Baru’ (New Holland).<br />

Pada tahun 1642, Abel Tasman menemukan pesisir<br />

sebuah pulau baru yang dinamakannya ‘Van Diemen’s<br />

Land’ (sekarang Tasmania). Ia juga memetakan ribuan<br />

mil pesisir <strong>Australia</strong> tersebut. Peta New Holland-nya yang<br />

belum lengkap memperlihatkan bahwa ia yakin tanah<br />

tersebut menyatu ke sebelah utara Papua New Guinea.<br />

William Dampier adalah orang Inggris pertama yang<br />

menginjakkan kaki di tanah <strong>Australia</strong>. Pada tahun<br />

1684, ia mendarat di pantai barat laut. Tanah tersebut<br />

kering dan berdebu sehingga ia tidak menganggapnya<br />

berguna untuk perdagangan ataupun pemukiman.<br />

Kapten James Cook (Captain James Cook)<br />

Pesisir timur <strong>Australia</strong> tidak dijelajahi oleh orang<br />

Eropa sampai seorang Inggris bernama James<br />

Cook mencapainya pada tahun 1770 di kapalnya,<br />

‘Endeavour’. Cook telah dikirim oleh Pemerintah<br />

Inggris dalam sebuah pelayaran ke Pasifik Selatan. Dia<br />

memetakan pesisir timur dan mendarat di Botany Bay,<br />

di sebelah selatan kota Sydney modern. James Cook<br />

menamakannya ‘New South Wales’, dan menyatakan<br />

daerah tersebut untuk Raja George III (King George III).<br />

Peta New Holland oleh Abel Tasman pada tahun 1644<br />

Transportasi nara pidana<br />

<strong>Australia</strong> unik dalam hal kebanyakan pemukim pertama<br />

dari bangsa Eropa adalah nara pidana. Setelah Amerika<br />

Serikat berhasil mencapai kemerdekaan, Britania Raya<br />

tidak lagi dapat mengirimkan nara pidananya ke sana.<br />

Penjara Inggris menjadi amat padat. Ketika jumlah nara<br />

pidana bertumbuh menjadi terlalu besar, Pemerintah<br />

Inggris terpaksa mencarikan tempat baru bagi<br />

mereka. Pada tahun 1786, Britania Raya memutuskan<br />

mengirimkan nara pidana ke koloni baru New South<br />

Wales. Hal ini disebut ‘transportasi’.<br />

Koloni pertama<br />

Gubernur koloni pertama New South Wales adalah<br />

Kapten Arthur Phillip (Captain Arthur Phillip). Dia<br />

membawa armada pertama yang terdiri dari 11<br />

kapal dengan selamat dari Inggris ke belahan dunia<br />

sebalik. Dia sangat memperhatikan akan makanan dan<br />

kesejahteraan nara pidana dan hanya beberapa yang<br />

mati dalam pelayaran tersebut.<br />

Kapten Phillip memimpin Armada Pertama masuk ke<br />

Sydney Cove pada tanggal 26 Januari 1788. Pada hari<br />

peringatan inilah kami merayakan <strong>Australia</strong> Day setiap<br />

tahun.<br />

Armada Pertama berlayar dari Inggris, tiba di Sydney Cove pada tahun 1788<br />

Tahun-tahun awal<br />

Tahun-tahun awal pemukiman amat keras. Gubernur<br />

Phillip memastikan orang-orang tidak kelaparan<br />

dengan memberikan jatah yang sama, termasuk dirinya<br />

sendiri dan para opsirnya. Akal sehat dan tekadnya<br />

telah membantu koloni bertahan dalam tahun-tahun<br />

pertama yang sulit itu.<br />

Kerja keras pada awal pemukiman dilakukan oleh buruh<br />

paksa nara pidana. Mereka dicambuk jika tidak bekerja<br />

keras atau jika mereka melarikan diri atau mabuk. Jika<br />

mereka melakukan kejahatan serius, mereka dikirim ke<br />

pemukiman yang terpencil atau digantung. Nara pidana<br />

yang telah menyelesaikan masa hukuman mereka<br />

menjadi pria dan wanita merdeka dan bergabung ke<br />

dalam komunitas untuk bekerja dan berkeluarga.<br />

56<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Peluang-peluang baru<br />

Penduduk Eropa pertama di <strong>Australia</strong> terdiri dari<br />

orang-orang Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia.<br />

Di masa lampau orang-orang Skotlandia, Wales dan<br />

Irlandia seringkali berperang melawan Inggris, namun<br />

di <strong>Australia</strong>, keempat kelompok tersebut hidup dan<br />

bekerja-sama secara erat.<br />

Nara pidana dan mantan nara pidana mulai<br />

menemukan peluang-peluang baru dalam koloni<br />

tersebut. Para pejabat militer menggunakan waktu<br />

mereka untuk mencari uang dengan berdagang dan<br />

mempekerjakan para nara pidana dan mantan nara<br />

pidana untuk membantu mereka. Segera setelah itu,<br />

beberapa dari mantan nara pidana mulai mendirikan<br />

bisnis sendiri sebagai pedagang. Mantan nara pidana<br />

lain berhasil baik sebagai petani, pedagang kecil, pemilik<br />

toko dan pub/bar. Mantan nara pidana wanita juga<br />

berhasil dalam bisnis dan dalam banyak hal menikmati<br />

kemerdekaan yang lebih dari wanita di Inggris.<br />

Caroline Chisholm (1808 – 1877)<br />

Caroline Chisholm seorang tokoh reformis sosial<br />

yang memperbaiki<br />

kondisi kaum wanita<br />

lajang dalam kolonikoloni<br />

awal.<br />

Caroline tiba di<br />

<strong>Australia</strong> bersama<br />

suaminya seorang opsir<br />

tentara dan lima anak<br />

mereka pada tahun<br />

1838. Ia membantu<br />

para pendatang<br />

wanita yang hidup di<br />

jalanan Sydney. Dalam<br />

beberapa tahun ia<br />

mendirikan 16 asrama wanita migran di sekitar<br />

koloni.<br />

Caroline bekerja keras untuk memperbaiki<br />

kehidupan di kapal untuk mereka yang berlayar<br />

ke koloni-koloni. Dia juga menguruskan program<br />

pinjaman bagi orang-orang melarat guna<br />

membantu memutus lingkaran ketergantungan<br />

dan kemiskinan.<br />

Kini banyak sekolah <strong>Australia</strong> yang dinamai<br />

menurut Caroline Chisholm. Dia terkenal sebagai<br />

‘sahabat migran’ dan dikenang akan usahanya<br />

yang tak kenal lelah untuk membantu orangorang<br />

memulai kehidupan baru.<br />

Gubernur yang bijak<br />

Selain Gubernur Phillip, Gubernur Lachlan Macquarie<br />

(Governor Lachlan Macquarie) juga menjabat<br />

kedudukan penting dalam sejarah awal kami. Dia<br />

memerintah koloni New South Wales antara tahun<br />

1810 dan 1821. Dia mengembangkan koloni sebagai<br />

pemukiman bebas, bukan koloni nara pidana.<br />

Dia memperbaiki praktek-praktek pertanian dan<br />

membangun jalan-jalan baru serta fasilitas umum. Dia<br />

mendorong eksplorasi <strong>Australia</strong>.<br />

Macquarie juga menaruh uang pada pendidikan<br />

dan menghormati hak-hak mantan nara pidana. Dia<br />

memberi beberapa mantan nara pidana posisi jabatan<br />

sebagai hakim dan pegawai negeri.<br />

Gubernur Macquarie dihormati dalam sejarah untuk<br />

perubahan-perubahan positif yang dilakukannya pada<br />

koloni. Universitas Macquarie (Macquarie University) di<br />

New South Wales dinamai menurut namanya.<br />

Pusaka nara pidana kami<br />

Setelah masa jabatan Macquarie, posisi Gubernur<br />

dianggap terlalu besar kuasanya untuk seorang, jadi<br />

pada tahun 1823 Dewan Legislatif New South Wales<br />

dibentuk untuk menasihati Gubernur berikutnya.<br />

Dewan Legislatif tersebut kemudian mencoba<br />

mereformasi koloni sehingga para nara pidana dihukum<br />

sepatutnya dan tidak hidup terlalu enak. Walaupun<br />

demikian, hal itu tidak dapat menutup pintu peluang<br />

bagi nara pidana yang hidup di New South Wales dan<br />

koloni lain yang didirikan di sekeliling <strong>Australia</strong> dalam<br />

awal abad ke19.<br />

Keseluruhannya, lebih dari 160 000 nara pidana<br />

dipindahkan ke <strong>Australia</strong>. Britania Raya berhenti<br />

mengirim nara pidana ke New South Wales pada<br />

tahun 1840, ke Tasmania pada tahun 1852 dan ke<br />

Western <strong>Australia</strong> pada tahun 1868.<br />

Anak-anak nara pidana dari awal sudah merdeka,<br />

sehingga pemisah antara mantan nara pidana dan para<br />

pemukim lambat laun lenyap. Mulai tahun 1850-an,<br />

orang-orang koloni memerintah diri mereka sendiri<br />

dan ingin membangun masyarakat terhormat. Orangorang<br />

koloni menjadi malu akan masa lampau mereka<br />

selaku nara pidana dan tidak mau membicarakannya.<br />

Sekitar seabad kemudian, perasaan malu ini berubah.<br />

Rakyat <strong>Australia</strong> menjadi bangga akan asal mula mereka<br />

sebagai nara pidana dan banyak di antaranya <strong>kini</strong><br />

senang menemukan leluhurnya seorang nara pidana.<br />

Dalam semangat penerimaan, rakyat <strong>Australia</strong> menjadi<br />

bangsa yang tidak peduli tentang latar belakang<br />

keluarga seseorang atau perilaku masa lampau. Kami<br />

menerima orang saat bertemu dengan mereka dan<br />

memberikannya ‘kesempatan yang adil’.<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 57


Kaum Pribumi setelah pemukiman<br />

bangsa Eropa<br />

Diperkirakan terdapat antara 750 000 dan 1,4 juta<br />

orang Aborigin dan penduduk Pribumi Selat Torres<br />

di <strong>Australia</strong> pada awal pemukiman bangsa Eropa.<br />

Jumlahnya meliputi sekitar 250 bangsa individu dan<br />

lebih dari 700 kelompok bahasa.<br />

Ketika pertama bermukim di <strong>Australia</strong>, Pemerintah<br />

Inggris tidak membuat piagam perjanjian dengan<br />

rakyat Aborigin. Kaum Pribumi memiliki sistem<br />

ekonomi sendiri serta keterkaitan dengan tanah<br />

pusakanya yang sangat tua. Pemerintah tidak<br />

dapat mengkui hal ini karena tidak ada sistem atau<br />

kepercayaan semacam itu di Eropa. Rakyat Aborigin<br />

tidak bercocok tanam atau mendirikan rumah untuk<br />

ditinggali pada satu tempat tertentu seperti yang<br />

dilakukan oleh orang Inggris, sehingga Pemerintah<br />

menganggap mereka tidak mempunyai pengertian<br />

tentang kepemilikan. Pemerintah merasa bebas untuk<br />

menguasai benua.<br />

Dampak fatal<br />

Para Gubernur mula-mula disuruh membiarkan orangorang<br />

Aborigin, namun para pemukim Inggris pindah<br />

sampai ke tanah Aborigin dan banyak orang Aborigin<br />

dibunuh. Para pemukim biasanya tidak dihukum<br />

walaupun melakukan kejahatan ini.<br />

Beberapa orang Aborigin dan pemukim bangsa<br />

Eropa dapat hidup berdampingan dengan damai.<br />

Beberapa pemukim mempekerjakan orang-orang<br />

Aborigin di pertanian domba dan sapi. Gubernur<br />

Macquarie menawarkan pada orang-orang Aborigin<br />

tanah untuk diri mereka sendiri untuk pertanian dan<br />

mendirikan sekolah untuk anak-anak Aborigin. Namun<br />

sedikit sekali orang Aborigin yang ingin hidup seperti<br />

para pemukim. Mereka tidak mau kehilangan adat<br />

kebudayaan mereka.<br />

Kami tidak tahu berapa banyak dari kaum Pribumi<br />

yang dibunuh dalam perebutan tanah tapi kami tahu<br />

ratusan ribu orang Aborigin yang mati. Pembunuh<br />

yang paling besar orang Aborigin ialah berbagai<br />

penyakit yang dibawa oleh bangsa Eropa ke negeri<br />

ini. Nyawa yang direnggut maut dari rakyat Aborigin<br />

merupakan bencana besar. Di Victoria dalam tahun<br />

1830-an, jumlah penduduk Aborigin sekitar 10 000<br />

orang. Dalam tahun 1853, hanya 1907 orang Aborigin<br />

yang masuk hitungan.<br />

Tonggak-tonggak sejarah<br />

Penjelajahan di pedalaman<br />

Di New South Wales, para pemukim awal mengalami<br />

penderitaan yang amat berat. Sedikit sekali dari<br />

tanah <strong>Australia</strong> yang subur. Orang-orang Aborigin<br />

telah belajar menangani dan hidup dalam lingkungan<br />

tersebut, walaupun mereka juga menderita di masamasa<br />

kekeringan.<br />

Rintangan besar pertama yang dihadapi oleh para<br />

pemukim Sydney dalam menjelajah pedalaman<br />

adalah jajaran gunung 50 kilometer di sebelah barat<br />

Sydney, yaitu Blue Mountains (Pergunungan Biru).<br />

Pada tahun 1813, tiga pria, Blaxland, Wentworth dan<br />

Lawson, akhirnya berhasil menyeberangi gununggunung<br />

tersebut. Jalan besar dan rel kereta api di Blue<br />

Mountains masih mengikuti rute yang mereka jalani.<br />

Di sebelah lain gunung-gunung tersebut penjelajah<br />

menemukan tanah terbuka yang bagus untuk beternak<br />

domba dan sapi. Lebih dalam lagi masuk ke pedalaman,<br />

mereka menemui padang gurun yang kering. Mereka<br />

mengalami kesulitan air dan bekal makanan tidak cukup<br />

untuk bertahan. Penjelajah kelahiran Jerman, Ludwig<br />

Leichhardt, hilang dalam usahanya melintas benua dari<br />

timur ke barat pada tahun 1848.<br />

Pada tahun 1860 Burke dan Wills berangkat dari<br />

Melbourne untuk melintas <strong>Australia</strong> dari selatan<br />

ke utara. Mereka menuntun ekspedisi besar tetapi<br />

pelintasan mereka amat sulit. Burke dan Wills<br />

bukanlah orang-orang yang berpengalaman di daerah<br />

hutan (bush). Mereka menerima bantuan ahli orang<br />

Aborigin dari suku Yandruwandha namun kedua<br />

penjelajah meninggal dalam perjalanan pulang.<br />

Walaupun Burke dan Wills gagal menyelesaikan<br />

ekspedisi mereka, kisah mereka dikenang dalam seni<br />

dan sastra. Hal ini merupakan contoh yang tragis dari<br />

tanah kami yang keras.<br />

Ekspedisi Burke dan Wills melintas <strong>Australia</strong>, 1860<br />

58<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Para pemukim dan perintis<br />

Biarpun para pemukim memiliki lahan yang subur,<br />

kehidupan masih amat keras. Setelah masa-masa banjir<br />

dan kekeringan, para petani sering harus mulai lagi.<br />

Mencapai tahun 1838, wol merupakan ekspor utama<br />

<strong>Australia</strong> dan jika terjadi kekeringan atau harga wol<br />

di luar negeri jatuh, para pemukim kehilangan mata<br />

pencaharian mereka. Walaupun demikian, orang-orang<br />

bangkit kembali dan perjuangan dimulai lagi. ‘Aussie<br />

battler’ (pejuang <strong>Australia</strong>) adalah nama yang kami<br />

berikan kepada orang yang bertahan dalam masamasa<br />

sulit. Para pejuang <strong>Australia</strong> mewakili semangat<br />

berjuang dan bertahan rakyat <strong>Australia</strong>. Perintis pria dan<br />

wanita diberi kehormatan karena keberanian mereka<br />

dalam masa-masa sulit ini. Para wanita seringkali<br />

mengurus bisnis atau peternakan ketika para pria tidak<br />

di rumah atau telah meninggal.<br />

Pasukan tentara Pemerintah berlaku keras terhadap para<br />

penggali ketika mereka memungut biaya lisensi untuk<br />

menggali emas. Pada tanggal 11 November 1854,<br />

10 000 orang berkumpul di Bakery Hill, Ballarat, untuk<br />

mengangkat piagam hak-hak dasar demokrasi. Mereka<br />

ingin dapat menggali emas tanpa membayar lisensi yang<br />

mahal. Mereka juga ingin dapat memberikan suara pada<br />

orang yang mewakili mereka di Parlemen Victoria.<br />

Sekelompok kecil membangun tembok pertahanan di<br />

tempat penggalian Eureka dan mengibarkan bendera<br />

pemberontakan mereka dengan gambar Southern<br />

Cross. Para pejabat pemerintah mengirim prajurit untuk<br />

menyerang tembok pertahanan tersebut pada pagi hari<br />

tanggal 3 Desember 1854. Segera para penggali emas<br />

dikuasai dan sekitar 30 terbunuh.<br />

Dalam masa-masa sulit pada tahun-tahun awal<br />

tersebutlah semangat pertemanan (mateship)<br />

<strong>Australia</strong> mulai. Semangat ini kuat di antara pria yang<br />

melakukan perjalanan lewat tempat terpencil (outback),<br />

pencukuran domba dan penggiringan ternak. Para<br />

pemukim juga saling membantu mengatasi kesulitan.<br />

Tradisi ini masih kuat sebagai bagian kehidupan<br />

<strong>Australia</strong>, misalnya, ribuan orang membaktikan diri<br />

secara sukarela memerangi kebakaran hutan (bushfire).<br />

Perburuan emas<br />

Penemuan emas di NSW pada awal tahun 1851 telah<br />

dilukiskan sebagai ‘penemuan yang mengubah suatu<br />

bangsa’. Segera setelah itu, emas juga diketemukan di<br />

Victoria, koloni baru yang berdiri sendiri.<br />

Sampai akhir tahun 1852, 90 000 orang telah<br />

melakukan perjalanan ke Victoria dari seluruh penjuru<br />

<strong>Australia</strong> dan seantero dunia untuk mencari emas.<br />

Bendera Eureka<br />

Ketika para pemimpin pemberontakan diadili untuk<br />

pengkhianatan tingkat tinggi, tak ada juri yang<br />

menyatakannya bersalah. Komisi Kerajaan (Royal<br />

Commission) mendapatkan pemerintah telah bersalah<br />

dan banyak tuntutan para petambang kemudian<br />

terpenuhi. Keinginan mereka untuk perwakilan politik<br />

juga dikabulkan. Dalam setahun, Peter Lalor, pimpinan<br />

pemberontak tersebut, menjadi anggota Parlemen<br />

Victoria.<br />

Setelah bertahun-tahun kemudian, pemberontakan<br />

Eureka menjado lambang protes dan keyakinan kami<br />

akan kesempatan yang adil.<br />

Emas ditemukan di koloni-koloni New South Wales dan Victoria<br />

pada tahun 1851<br />

Pemberontakan Eureka diperingati sebagai saat<br />

gerakan demokratis besar dalam sejarah <strong>Australia</strong>. Di<br />

ladang emas Ballarat pada tahun 1854, penggali emas<br />

memprotes besar-besaran terhadap cara keras para<br />

pegawai pemerintah menangani ladang emas tersebut.<br />

Perburuan emas dalam banyak hal telah mengubah<br />

<strong>Australia</strong>. Dalam tahun-tahun perburuan emas, jumlah<br />

keseluruhan populasi <strong>Australia</strong> meningkat dari 43 000<br />

dalam tahun 1851 menjadi 1,7 juta pada tahun 1870.<br />

Rel kereta api dan telegraf dibangun pada tahun 1850-<br />

an untuk menghubungkan penduduk yang jumlahnya<br />

terus meningkat.<br />

Deposit emas yang besar ditemukan di semua koloni<br />

kecuali South <strong>Australia</strong>. Ekonomi berkembang dan emas<br />

mengambil alih wol sebagai komodii ekspor kami yang<br />

paling berharga. Pada sekitar tahun 1890, mungkin<br />

<strong>Australia</strong> memiliki standar hidup tertinggi di dunia.<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 59


‘Squatter’ dan petani<br />

Sejak masa awal koloni, orang-orang yang dikenal<br />

sebagai ‘squatter’ (peternak domba dan sapi yang<br />

menduduki tanah tanpa izin) telah menduduki lahan<br />

yang sangat luas untuk usaha peternakan. Walaupun<br />

mereka biasanya tidak harus membayar untuk<br />

lahan tersebut, para squatter menganggap telah<br />

memilikinya. Setelah perburuan emas pertama telah<br />

usai, terjadilah pergumulan untuk mengambil kembali<br />

lahan dari para squatter.<br />

Dalam tahun 1860-an, Pemerintah menginginkan<br />

untuk menjual tanah-tanah yang diduduki para<br />

‘squatter’ kepada para pekerja dan keluarga mereka<br />

untuk usaha pertanian. Para squatter berusaha<br />

mempertahankan lahan seluas mungkin untuk mereka<br />

sendiri dengan mengklaim banyak hak atas tanah,<br />

terutama yang terletak di tempat yang terbaik.<br />

Dari tahun 1860-an, orang-orang dari Iran, Mesir dan<br />

Turki datang untuk menjalankan kafilah unta melewati<br />

pedalaman (outback) <strong>Australia</strong>. Bersama dengan<br />

pengusaha unta India, mereka secara umum disebut<br />

orang ‘Afghan’ karena pakaian mereka mirip satu<br />

dengan yang lain dan kebanyakan berkepercayaan<br />

Islam. Para pengusaha unta ini dianggap ‘perintis<br />

tanah pedalaman’. Sekitar 4000 orang India dan<br />

6000 penduduk Pribumi Pulau Pasifik juga bekerja di<br />

bidang industri gula dan pisang di Queensland.<br />

Sejak tahun 1880-an, para pekerja dari Lebanon<br />

berdatangan ke <strong>Australia</strong>. Banyak orang Lebanon ini<br />

terlibat dalam industri kain dan pakaian. Keluarga<br />

Lebanon lambat laun memiliki hampir semua bisnis<br />

bahan kain di daerah pedesaan <strong>Australia</strong>, suatu tradisi<br />

yang berlanjut sampai <strong>kini</strong>.<br />

Pengusaha pertanian baru menghadapi lingkungan<br />

yang sulit, yang terletak jauh dari pasar sampai saat rel<br />

kereta api dibangun. Kesempatan untuk mendapatkan<br />

upah yang tinggi di kota selalu membuat kehidupan<br />

di lahan dan bekerja dengan imbalan kecil tidaklah<br />

menarik.<br />

Walaupun demikian pengusaha pertanian berhasil baik<br />

di South <strong>Australia</strong>, dan tradisi <strong>Australia</strong> menemukan<br />

mesin-mesin guna mempermudah usaha pertanian<br />

mulai di sana. ‘Stump-jump plough’ (bajak lompat<br />

tonggak) tahun 1870-an, misalnya, mempermudah<br />

menyiapkan lahan yang keras untuk penanaman<br />

bahan makanan.<br />

Migrasi dalam tahun 1800-an<br />

Dalam awal tahun 1800-an, para pemukim Inggris,<br />

Skotlandia, Wales dan Irlandia merupakan kelompokkelompok<br />

utama dalam koloni-koloni. Pusaka mereka<br />

merupakan dasar bangsa yang baru. Pelengah waktu,<br />

kegiatan budaya dan praktek agama di <strong>Australia</strong><br />

sama dengan yang di Inggris Raya. Namun ada<br />

juga kelompok-kelompok kecil dari Eropa dan Asia.<br />

Kedatangan orang Eropa dalam tahun 1800-an<br />

meliputi orang-orang Italia, Yunani, Polandia, Malta<br />

dan Rusia serta pemukim Perancis yang bekerja di<br />

industri air anggur. Mereka kebanyakan pemuda yang<br />

mencari pekerjaan dan peruntungan, atau pelaut yang<br />

telah membelot dari kapal mereka.<br />

Pendatang Cina mulai berdatangan ke <strong>Australia</strong><br />

setelah tahun 1842. Jumlah mereka semakin<br />

bertambah setelah penemuan emas dan di ladangladang<br />

emas terjadi ketegangan rasial. Hal ini<br />

terkadang membawa kericuhan melawan orang-orang<br />

Cina, seperti yang terjadi di Bendigo pada tahun<br />

1854. Ketegangan rasial mengakibatkan pembatasan<br />

imigrasi pertama di Victoria pada tahun 1855 dan New<br />

South Wales pada tahun 1861.<br />

Setelah perburuan emas tahun 1850-an, kebanyakan<br />

orang Cina pulang ke negara mereka. Di antara<br />

mereka yang tinggal adalah pengusaha kebun pasar<br />

Cina yang memasok buah-buahan dan sayur-mayur<br />

segar yang sangat dibutuhkan di daerah di mana<br />

airnya sulit didapatkan.<br />

Pengusaha unta ‘Afghan’ di ‘outback’ <strong>Australia</strong><br />

Tanah suaka Aborigin<br />

Setelah pertempuran masa lalu antara orang-orang<br />

Aborigin dan pemukim untuk memperebutkan<br />

tanah sudah berlalu, rakyat Aborigin hidup di<br />

pinggiran masyarakat. Ada juga yang bekerja di pusat<br />

peternakan dan sapi di pedalaman terpencil demi upah<br />

yang amat rendah. Pemerintah koloni mendirikan<br />

tanah suaka tempat tinggal rakyat Aborigin, akan<br />

tetapi tempat tersebut tidak memperbolehkan orang<br />

Aborigin untuk mengikuti adat kehidupan mereka.<br />

Mereka tidak dapat berburu dan mengumpulkan<br />

bahan makanan seperti yang mereka inginkan.<br />

Pada akhir tahun 1800-an, pemerintah kolonial<br />

mencabut hak-hak rakyat Aborigin. Mereka<br />

memerintahkan orang Aborigin di mana mereka harus<br />

tinggal. Mereka memerintahkan dengan siapa mereka<br />

dapat kawin dan mereka mengambil banyak anak<br />

Aborigin dari orangtua mereka. Anak-anak ini dikirim<br />

ke keluarga ‘kulit putih’ atau rumah piatu pemerintah.<br />

Praktek-praktek tersebut sudah tidak dilakukan lagi,<br />

tetapi tetap menyebabkan duka yang dalam untuk<br />

rakyat Aborigin dan bagi banyak orang <strong>Australia</strong>.<br />

60<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Hak Pilih (Suffrage)<br />

‘Suffragette’ adalah istilah yang digunakan di seluruh<br />

dunia untuk wanita yang berkampanye untuk hak<br />

memberikan suara dalam pemilihan. Pada tahuntahun<br />

1880-an dan 1890-an, setiap koloni memiliki<br />

minimal satu perhimpunan hak pilih. Para ‘suffragette’<br />

mengumpulkan ribuan tanda tangan dalam petisipetisi<br />

untuk diberikan pada parlemen koloni mereka.<br />

Para wanita di South <strong>Australia</strong> memenangkan hak<br />

memberikan suara dan mencalonkan diri untuk dipilih<br />

ke parlemen pada tahun 1895. Para wanita di Western<br />

<strong>Australia</strong> memenangkan hak memberikan suara pada<br />

tahun 1899.<br />

Pada tahun 1902, <strong>Australia</strong> merupakan negara pertama<br />

yang memberi para wanita baik hak memberikan<br />

suara maupun hak untuk dipilih ke Parlemen <strong>Australia</strong>.<br />

Para wanita (dan pria) Pribumi tidak diberi izin hak<br />

memberikan suara sampai tahun 1962.<br />

Edith Cowan menjadi anggota parlemen wanita<br />

yang pertama ketika dia dipilih ke Parlemen Western<br />

<strong>Australia</strong>n pada tahun 1923. Dan sampai tahun<br />

1943 barulah seorang wanita, Enid Lyons, dipilih ke<br />

Parlemen <strong>Australia</strong>.<br />

Federasi<br />

Koloni-koloni telah berkembang secara terpisah,<br />

namun sampai akhir abad ke-19 rasa memiliki yang<br />

umum telah berkembang. Perasaan ini diekpresikan<br />

dalam kata-kata ‘Advance <strong>Australia</strong> Fair’. Lagu ini<br />

digubah oleh Peter Dodds McCormick dan pertama<br />

kali dinyanyikan di Sydney pada tahun 1878. Kini<br />

menjadi lagu kebangsaan kami.<br />

Menjelang akhir abad ke-19, dilakukan dua upaya<br />

untuk mempersatukan koloni-koloni. Dalam tahun<br />

1889, Sir Henry Parkes menuntut pembentukan<br />

bangsa baru yang kuat. Konperensi Federasi<br />

Australasia diadakan pada tahun 1890 guna<br />

mendiskusikan gagasan suatu federasi <strong>Australia</strong>.<br />

Setelah tersendat-sendat, akhirnya gerakan ke arah<br />

federasi maju pesat pada tahun 1893. Para pemilih<br />

memilih anggota convensi konstitusional berikutnya.<br />

Para pemilih memberikan suara dalam dua putaran<br />

referendum untuk menerima Konstitusi tersebut.<br />

Kenyataan bahwa proses federasi didasarkan pada<br />

keinginan rakyat memperlihatkan bagaimana<br />

progresifnya <strong>Australia</strong> saat itu.<br />

Catherine Spence (1825 – 1910)<br />

Catherine Spence seorang penulis, pengkotbah,<br />

pejuang hak-hak wanita (feminis) dan suffragette.<br />

Catherine Spence<br />

pindah ke <strong>Australia</strong><br />

dari Skotlandia. Dia<br />

menulis novel-novel<br />

yang memenangkan<br />

hadiah tentang<br />

kehidupan <strong>Australia</strong><br />

dan juga buku-buku<br />

sekolah.<br />

Dia membantu<br />

mendirikan organisasi<br />

untuk menolong<br />

anak-anak tuna wisma dan mendukung taman<br />

kanak-kanak baru serta sekolah menengah untuk<br />

gadis-gadis.<br />

Dia wanita pertama yang mencalonkan diri untuk<br />

dipilih ke parlemen dan mendapatkan banyak<br />

suara, namun dia tidak berhasil memenangkan<br />

kursinya. Pada tahun 1891 dia menjadi Wakil<br />

Ketua Liga Wanita Suffrage di South <strong>Australia</strong>.<br />

Catherine Spence adalah lambang apa yang dapat<br />

diraih oleh wanita, bahkan dalam saat-saat yang<br />

membatasi.<br />

Hari Federasi di Brisbane, 1901<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 61


Pemerintah Inggris menyetujui <strong>Australia</strong> dapat<br />

memerintah diri sendiri dan Pemerintah <strong>Australia</strong><br />

pertama disumpah di hadapan khalayak ramai di<br />

taman Centennial Park Sydney pada tanggal 1 Januari<br />

1901. Perdana Menteri bangsa yang baru adalah<br />

Edmund Barton, yang telah memimpin gerakan untuk<br />

federasi di New South Wales.<br />

<strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> satu bangsa namun masih di dalam<br />

Kerajaan Inggris Raya. <strong>Australia</strong> tidak mendapatkan<br />

kekuasaan penuh atas pertahanan dan urusan<br />

luar negeri sampai tahun 1931. Walaupun rasa<br />

nasionalisme telah tumbuh, perasaan sebagai bangsa<br />

Inggris masih tetap kuat.<br />

Sejalan dengan pertumbuhan Partai buruh, semua<br />

partai lainnya digabung menjadi Partai Liberal pada<br />

tahun 1910. Partai tersebut telah memiliki banyak<br />

nama. Antara kedua Perang Dunia menjadi Partai<br />

Nasionalis dan kemudian Partai Serikat <strong>Australia</strong><br />

(United <strong>Australia</strong> Party). Pada tahun 1944 Partai Liberal<br />

yang kita kenal sekarang didirikan. Hal ini terjadi<br />

setelah suatu konperensi yang diselenggarakan oleh<br />

Robert Menzies yang melibatkan banyak partai non-<br />

Buruh. Sir Robert Menzies bertahan menjadi Perdana<br />

Menteri dengan pengabdian terpanjang.<br />

Setelah Perang Dunia I, Partai Pedesaan (Country Party)<br />

dibentuk memajukan kepentingan para pengusaha<br />

pertanian. Sekarang dikenal sebagai Nasional dan<br />

biasanya bertindak dalam koalisi dengan Partai Liberal.<br />

Immigration Restrictions Act 1901<br />

Kebijakan ‘<strong>Australia</strong> Putih’ menjadi undang-undang<br />

ketika Immigration Restrictions Act 1901 dikeluarkan<br />

dalam bulan Desember 1901. Undang-undang ini<br />

membatasi pendatang baru bekerja di <strong>Australia</strong> dan<br />

membatasi migrasi orang-orang ‘non-kulit putih’.<br />

Siapa saja dengan latar belakang non-Bangsa Eropa<br />

diharuskan mengikuti tes dikte 50 kata dalam suatu<br />

bahasa Eropa. Anggota-anggota Kamar Dagang Cina,<br />

pengacara (barrister) William Ah Ket dan para tokoh<br />

pengusaha Cina mengadakan protes-protes umum,<br />

namun usaha tersebut tidak berhasil mengubah<br />

undang-undang tersebut.<br />

Sir Edmund Barton<br />

Lahirnya partai-partai politik<br />

Sampai tahun 1880-an, para pekerja di <strong>Australia</strong><br />

telah membangun serikat-serikat perdagangan yang<br />

kuat. Dalam masa-masa sulit seperti depresi ekonomi<br />

dan kekeringan, serikat-serikat tersebut mengadakan<br />

protes dan pemogokan untuk melindungi upah dan<br />

kondisi mereka. Para pekerja kemudian berganti<br />

haluan ke politik. Pada tahun 1891, mereka<br />

menciptakan Partai Buruh.<br />

Tugas pertama Partai Buruh adalah untuk<br />

memenangkan kembali dan memperbaiki upah dan<br />

kondisi pekerja. Golongan kelas-menengah hidup<br />

lebih enak daripada para pekerja namun mereka<br />

mengerti situasi para pekerja. Badan-badan resmi<br />

diciptakan untuk menetapkan upah dan menghindari<br />

pemogokan. Dalam tahun 1907, Commonwealth<br />

Court of Conciliation and Arbitration (Pengadilan<br />

Persemakmuran Konsiliasi dan Arbitrasi) menentukan<br />

upah minimal pada tingkat yang memungkinkan<br />

seorang pekerja, isterinya, dengan tiga anak mereka<br />

hidup dalam kondisi ’hemat’ yang nyaman.<br />

Pendatang dari Cina, India, serta penduduk Kepulauan<br />

Pasifik dan orang dari Timur Tengah digantikan<br />

dengan pendatang dari Eropa selatan dalam negeri<br />

<strong>Australia</strong> yang baru saja menjadi federasi, namun<br />

kontribusi kebudayaan mereka sudah menjadi bagian<br />

dari identitas sosial <strong>Australia</strong>.<br />

Perang Dunia I, 1914 – 1918<br />

Selain dari pertempuran kecil-kecilan antara pemukim<br />

dan rakyat Aborigin, <strong>Australia</strong> merupakan negeri yang<br />

sungguh damai. Tidak pernah terjadi perang saudara<br />

atau revolusi. Pemukim pertama amat setia pada<br />

Inggris Raya.<br />

62<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Namun selaku Bangsa Eropa yang berada di daerah<br />

dekat dengan Asia, <strong>Australia</strong> juga merasa mudah<br />

diserang, terutama setelah Jepang menjadi sangat<br />

kuat. <strong>Australia</strong> mengandalkan Britania Raya dan<br />

kekuatan angkatan lautnya untuk mempertahankan<br />

kami. <strong>Australia</strong> berperang dalam kedua Perang Dunia<br />

untuk menjaga agar Britania Raya tetap kuat dan<br />

untuk melindungi diri kami sendiri.<br />

Serdadu <strong>Australia</strong> masuk ke dalam Perang Dunia I<br />

pada tahun 1915 dengan menyerang Turki, sekutu<br />

Jerman. Orang-orang <strong>Australia</strong> dan Selandia Baru<br />

diberi tugas menyerang Semenanjung Gallipoli di<br />

bagian mereka sendiri.<br />

Mereka didaratkan di bagian pantai yang salah<br />

dan harus mendaki jurang yang curam sementara<br />

ditembaki oleh pasukan Turki. Mereka berhasil<br />

mencapai puncak jurang dan berlindung di galian<br />

parit, walaupun banyak kaum muda tersebut yang<br />

gugur. Waktu itu, warga <strong>Australia</strong> yang tinggal di<br />

<strong>Australia</strong> amat membanggakan semangat prajuritprajurit<br />

Anzac tersebut.<br />

Tanggal pendaratan di Gallipoli (25 April) merupakan<br />

hari libur nasional. Hari itu disebut Anzac Day menurut<br />

nama Korps <strong>Australia</strong> dan Selandia baru.<br />

Setelah Gallipoli, angkatan pertahanan <strong>Australia</strong><br />

bertempur di Garis Depan <strong>Bagian</strong> Barat di Perancis. Di<br />

situlah mereka mendapat julukan ‘diggers’ (penggali)<br />

karena mereka membuang banyak waktu untuk<br />

menggali dan memperbaiki parit mereka. Di bawah<br />

pimpinan komandan mereka, Jenderal John Monash<br />

(General John Monash), ‘diggers’ <strong>Australia</strong> mendapat<br />

banyak kemenangan dalam pertempuran terakhir<br />

melawan Jerman.<br />

Pria dan wanita yang menjadi anggota angkatan<br />

bersenjata <strong>Australia</strong> juga bertugas di Timur Tengah,<br />

berpartisipasi dalam pertahanan Terusan Suez serta<br />

kemenangan Sekutu atas Semenanjung Sinai.<br />

Simpson dan keledainya –<br />

John Simpson Kirkpatrick<br />

(1892 – 1915)<br />

John Simpson<br />

Kirkpatrick seorang<br />

pejuang dan legenda<br />

<strong>Australia</strong>.<br />

Sebagai Prajurit John<br />

Simpson, dia ikut<br />

dalam pertempuran<br />

di Gallipoli dalam<br />

korps medis ambulans<br />

sebagai pengangkut<br />

tandu. Sungguh sulit<br />

untuk mengangkut<br />

tandu melewati bukitbukit<br />

dan jurang. Melawan perintah angkatan<br />

darat, dia menggunakan keledainya, yang<br />

bernama Duffy, untuk membantu mengangkut<br />

serdadu yang terluka kembali ke tempat yang<br />

aman.<br />

Siang malam, berjam-jam, mereka menempuh<br />

risiko melakukan perjalanan antara pertempuran<br />

dan markas di pantai.<br />

Prajurit John Simpson tiba di Gallipoli pada<br />

tanggal 25 April 1915. Dia terbunuh hanya empat<br />

minggu kemudian karena ditembak senjata<br />

musuh. Para serdadu di markas tepi pantai<br />

tersebut diam-diam dengan penuh kesedihan<br />

menyaksikan Duffy, yang masih membawa<br />

seorang serdadu yang terluka, berlari kecil ke<br />

arah pantai tanpa tuan mudanya di sampingnya.<br />

Semenanjung Gallipoli dalam Perang Dunia I<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 63


Legenda Anzac<br />

Tradisi Anzac dikukuhkan pada tanggal 25 April 1915 ketika Korps Angkatan Darat <strong>Australia</strong> dan Selandia<br />

Baru (<strong>Australia</strong>n and New Zealand Army Corps / ANZAC) mendarat di Semenanjung Gallipoli di Turki.<br />

Hari itu menandai mulainya kampanye yang berlangsung selama delapan bulan dan mengakibatkan<br />

sekitar 25 000 warga <strong>Australia</strong> menjadi korban, termasuk 8700 yang terbunuh atau mati karena luka<br />

ataupun penyakit. Keberanian dan semangat mereka yang bertempur di Semenanjung Gallipoli<br />

membentuk suatu legenda, dan ‘Anzac’ menjadi bagian bahasa bagi bangsa <strong>Australia</strong> dan Selandia Baru.<br />

Pada tahun 1916, hari pendaratan tersebut diperingati di <strong>Australia</strong>, Selandia Baru dan Inggris, dan juga<br />

oleh pasukan-pasukan di Mesir. Tahun itu, tanggal 25 April disebut ‘Anzac Day’.<br />

Sampai pada tahun 1920-an, upacara Anzac Day dilaksanakan di seluruh <strong>Australia</strong> dan negaranegara<br />

bagian menetapkan Anzac Day sebagai hari libur umum. Tanda peringatan perang yang besar<br />

didirikan di ibu-ibu kota di seluruh <strong>Australia</strong>, dan monumen-monumen di kota-kota besar maupun kecil<br />

memperingati para pria dan wanita muda yang gugur dalam konflik pada waktu itu dan kemudian.<br />

Anzac Day <strong>kini</strong> merupakan hari untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang telah berjuang<br />

dalam peperangan, konflik dan operasi perdamaian. Hari itu sebenarnya bukan perayaan militer. Juga<br />

bukan merayakan kemenangan – kampanye Gallipolli merupakan suatu kekalahan. Hari itu untuk<br />

menghormati kualitas anggota angkatan <strong>Australia</strong> biasa, pria dan wanita, semangat ‘pertemanan’, serta<br />

daya tahan dan rasa sukacita dalam menghadapi kesengsaraan. Kini Anzac Day diperingati di <strong>Australia</strong><br />

dan seluruh dunia. Anggota angkatan <strong>Australia</strong> dari Perang Dunia II dan konflik-konflik lain, serta penjaga<br />

perdamaian dan veteran dari negara-negara Sekutu, semua berbaris dengan bangga di parade Anzac Day.<br />

Peringatan Subuh Anzac Day (Anzac Day Dawn Service) di Gallipoli<br />

64<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Depresi Besar, 1929 – 1932<br />

Depresi Besar adalah masa penderitaan yang berat bagi bangsa <strong>Australia</strong>. Masa tersebut mulai bersamaan dengan<br />

runtuhnya Pasar Saham New York, namun juga ada faktor lain yang membawa ke masa Depresi tersebut. Hal ini<br />

meliputi jatuhnya harga-harga ekspor dan penjualan, jatuhnya pinjaman luar negeri dan pembelanjaan pemerintah<br />

serta jatuhnya bidang konstruksi. Sampai tahun 1932, hampir 32 persen warga <strong>Australia</strong> tidak dapat bekerja.<br />

Dampak Depresi pada masyarakat <strong>Australia</strong> sungguh<br />

meluluhkan. Tanpa pekerjaan dan pemasukan yang<br />

tetap, banyak yang kehilangan rumah mereka. Mereka<br />

terpaksa tinggal di naungan sementara tanpa pemanas<br />

atau sanitasi. Banyak bapak yang menelantarkan<br />

keluarga mereka atau mulai minum minuman keras.<br />

Anak-anak dari kelas pekerja mulai meninggalkan<br />

sekolah pada usia 13 atau 14 tahun. Banyak wanita<br />

beroleh pekerjaan kasar dan juga merawat anak-anak<br />

dan rumah tangga sendiri.<br />

Pada masa menjelang masa Depresi tersebut,<br />

Pemerintah <strong>Australia</strong> tidak memiliki program pusat<br />

pengurangan pengangguran. Selain dari beberapa<br />

organisasi amal dan swasta, kaum miskin harus<br />

menyandarkan diri pada proyek pekerjaan dan proyek<br />

pekerjaan umum.<br />

Ekonomi mulai membaik pada tahun 1932 namun,<br />

dalam banyak hal, kerusakan pada keluarga tidak<br />

dapat diperbaiki. Selama masa Depresi Besar,<br />

ditekankan peranan vital amal dan para sukarelawan<br />

<strong>Australia</strong>.<br />

Dapur sup selama masa Depresi Besar<br />

Sir Charles Kingsford Smith (1897 – 1935)<br />

Sir Charles Kingsford Smith seorang pilot pemberani, perintis aviasi dan<br />

pahlawan <strong>Australia</strong>.<br />

Dalam Perang Dunia I, Charles Kingsford Smith berjuang di Gallipoli dan<br />

terbang pada Korps Penerbangan Kerajaan Inggris Raya (Britain’s Royal Flying<br />

Corps).<br />

Keberhasilan terbesarnya ialah penyeberangan pertama Samudera Pasifik<br />

dari California ke Queensland pada tahun 1928. Ketika pesawatnya, Southern<br />

Cross, akhirnya mendarat di <strong>Australia</strong>, 25 000 pemujanya menanti untuk<br />

mengelu-elukan pahlawan mereka yang dipanggil ‘Smithy’. Pada tahun 1932<br />

dia diberi gelar kebangsaan (knighted) untuk pengabdiannya pada aviasi.<br />

Tragisnya, pada tahun 1935, dia jatuh bersama pesawatnya dalam<br />

penerbangannya dari Inggris ke <strong>Australia</strong> dan tidak pernah ditemukan.<br />

Sir Charles Kingsford Smith telah disebut sebagai Aviator termasyhur di dunia dan dia dikenang akan<br />

pemberiannya pada rakyat, di tengah masa Depresi, seorang pahlawan <strong>Australia</strong> sejati yang pantas<br />

dikagumi.<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 65


Perang Dunia II, 1939 - 1945<br />

Dalam Perang Dunia II, warga <strong>Australia</strong> berjuang<br />

untuk Sekutu di padang pasir Afrika Utara dan<br />

banyak tempat lainnya. Di Afrika Utara, mereka<br />

berjuang dalam pengepungan Jerman dan Italia yang<br />

berlarut-larut di kota kecil Tobruk. Musuh menjuluki<br />

mereka ‘Tikus Besar Tobruk’ (Rats of Tobruk) karena<br />

mereka tersudut dan terpaksa makan apa saja yang<br />

mereka temukan. Orang-orang <strong>Australia</strong> berjuang<br />

dan bertahan dalam kondisi yang keras dan karena<br />

itu mereka mengangkat julukan tersebut untuk<br />

menamakan dirinya sendiri. Pengepungan tersebut<br />

memperlihatkan mereka memiliki semangat tempur<br />

yang gigih seperti diggers di Perang Dunia I. Serdaduserdadu<br />

tersebut telah mengerti bahwa mereka<br />

memiliki tradisi yang patut diagungkan.<br />

Setelah Jepang mulai serangan perangnya di Pasifik,<br />

para angkatan <strong>Australia</strong> pulang kembali ke negaranya.<br />

Namun sebelum mereka sempat tiba, Papua dan<br />

New Guinea perlu dibela. Tugas yang amat besar<br />

ini diserahkan pada serdadu-serdadu biasa dan<br />

serdadu-serdadu muda wajib militer yang kurang<br />

sekali mendapat pelatihan. Mereka memerangi<br />

musuh di rimba belantara, di sepanjang jalan setapak<br />

yang curam dan berlumpur, yang dikenal sebagai<br />

Jejak Kokoda (Kokoda Track). Pasukan <strong>Australia</strong><br />

menghentikan ekspansi Jepang dan Kokoda Track<br />

telah bergabung dengan Semenanjung Gallipoli Anzac<br />

sebagai tempat ziarah bagi banyak warga <strong>Australia</strong>.<br />

Salah satu ingatan tertajam <strong>Australia</strong> akan perang<br />

tersebut ialah perlakuan kejam terhadap orang-orang<br />

tersebut oleh tentara Jepang. Walaupun tawanan<br />

perang <strong>Australia</strong> berusaha sekuat tenaga mereka<br />

untuk saling menjaga, dengan atasan dan serdadu<br />

biasa memperlakukan satu sama lain setara, banyak<br />

warga <strong>Australia</strong> yang gugur.<br />

Hari Pahlawan (Remembrance Day)<br />

Selain upacara Anzac Day, Remembrance Day juga<br />

hari bangsa <strong>Australia</strong> mengenang mereka yang telah<br />

berjuang dan gugur dalam peperangan. Pada jam 11<br />

pagi tanggal 11 November (bulan kesebelas) setiap<br />

tahun, bangsa <strong>Australia</strong> berhenti sejenak untuk<br />

mengenang pengorbanan pria dan wanita yang telah<br />

gugur atau menderita dalam perang dan konflik, serta<br />

juga semua yang telah mengabdi. Kami menyematkan<br />

bunga madat (poppy) merah pada hari ini.<br />

Seorang serdadu yang terluka di Kokoda Track ditolong oleh<br />

seorang pemandu Papua<br />

Ketika Jepang menduduki markas Inggris di Singapura<br />

pada tahun 1942, terdapat 15 000 anggota pasukan<br />

<strong>Australia</strong> yang ditawan dan diangkut untuk bekerja<br />

di Rel Kereta Api Thai-Burma (Thai-Burma Railway).<br />

Dalam masa konstruksi Thai-Burma Railway tersebut di<br />

bawah Jepang dalam Perang Dunia II ribuan tawanan<br />

perang <strong>Australia</strong> dan Inggris gugur.<br />

Bunga madat merah telah digunakan sebagai lambang peringatan<br />

sejak Perang Dunia I<br />

Angkatan Pertahanan <strong>Australia</strong> baru-baru ini telah<br />

terlibat dalam konflik-konflik di Timor Leste, Irak,<br />

Sudan and Afghanistan serta ikut serta dalam operasi<br />

penjagaan perdamaian di banyak bagian dunia,<br />

meliputi Afrika, Timur Tengah dan wilayah Asia-Pasifik.<br />

66<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Sir Edward ‘Weary’ Dunlop<br />

(1907 – 1993)<br />

Sir Edward ‘Weary’<br />

Dunlop seorang dokter<br />

bedah yang berani dan<br />

peduli serta seorang<br />

pahlawan <strong>Australia</strong>.<br />

Mereka tidak lama tinggal di kamp-kamp tersebut tapi<br />

mereka belajar sesuatu tentang tanah dan bangsa.<br />

Setelah perang banyak yang kembali ke <strong>Australia</strong><br />

sebagai imigran.<br />

Dalam Perang Dunia II,<br />

Weary seorang dokter<br />

bedah Tentara. Dia<br />

dan teman-temannya<br />

ditawan oleh Jepang<br />

dan diangkut ke Burma<br />

untuk bekerja di Thai-<br />

Burma Railway. Ini<br />

pekerjaan yang lama dan amat keras.<br />

Sebagai komando mereka, Weary berbicara atas<br />

nama teman-temannya dan sebagai dokter bedah<br />

mereka, dia menggunakan waktu yang panjang<br />

untuk menyembuhkan mereka. Dia disiksa dalam<br />

kamp tawanan tetapi bertekad untuk terus<br />

berjuang.<br />

Dia diberi gelar kebangsaan (knighted) pada<br />

tahun 1969 untuk kontribusinya pada dunia<br />

pengobatan. Ketika dia meninggal dunia, 10 000<br />

orang berderet di jalan-jalan di Melbourne untuk<br />

pemakaman negara pahlawan yang mereka juluki<br />

‘Dokter Bedah Rel Kereta Api’ (The Surgeon of<br />

the Railway).<br />

Migrasi pada awal tahun 1900-an<br />

Dalam masa antara Perang Dunia Pertama dan Kedua,<br />

kondisi pembatasan untuk masuk ke <strong>Australia</strong> tetap<br />

ada. Namun, masih juga jumlah orang yang bermigrasi<br />

tumbuh, terutama orang laki-laki dari Eropa selatan.<br />

Mereka membawa keterampilan, pendidikan dan<br />

nilai-nilai budaya mereka sendiri. Mereka membantu<br />

mengembangkan industri pedesaan <strong>Australia</strong> dan<br />

membangun jalan-jalan dan rel kereta-api. Tukangtukang<br />

batu Italia yang terampil telah memberikan<br />

kontribusi yang signifikan pada bangunan umum dan<br />

tempat hunian.<br />

Pada akhir tahun 1930-an, pengungsi Yahudi mulai<br />

berdatangan dari Eropa. Mereka melarikan diri dari<br />

ancaman Nazi Jerman. Mereka datang dari Jerman,<br />

Austria, Cekoslovakia, Hungaria and Polandia.<br />

Banyak pengungsi yang berpendidikan tinggi dan<br />

berbakat yang besar memberi kontribusi penting pada<br />

kehidupan budaya <strong>Australia</strong>.<br />

Tujuh belas ribu serdadu Italia yang tertangkap dalam<br />

Perang Dunia Kedua ditawan sebagai tawanan perang<br />

di kamp-kamp tawanan perang di <strong>Australia</strong>. Mereka<br />

diperlakukan dengan baik.<br />

Migran Eropa tiba di <strong>Australia</strong><br />

Pengungsi Pasca-Perang<br />

Setelah perang, <strong>Australia</strong> membawa masuk migran<br />

dari negara-negara Eropa untuk membangun<br />

populasinya. Berjuta-juta telah melarikan diri dari Nazi<br />

Jerman atau tidak dapat kembali ke tanah air mereka<br />

yang <strong>kini</strong> diduduki oleh Soviet Rusia. Sekitar 170 000<br />

orang yang terpisah ini diterima di <strong>Australia</strong> untuk<br />

mulai kehidupan baru.<br />

<strong>Australia</strong> juga sangat kekurangan tenaga kerja.<br />

Pemerintah <strong>Australia</strong> yakin pertumbuhan populasi<br />

penting untuk masa depan negeri. Para migran<br />

dewasa yang sehat yang berusia di bawah 45 tahun<br />

dapat berlayar ke <strong>Australia</strong> dengan biaya £10 dan<br />

anak-anak mereka dapat ikut serta tanpa biaya.<br />

Namun, kebangsaan masih tetap terbatas hanya pada<br />

orang dari Inggris Raya dan Eropa.<br />

Untuk memulihkan kembali <strong>Australia</strong>, Pemerintah<br />

<strong>Australia</strong> mulai mengembangkan rencana yang hebat<br />

pada tahun 1949 yaitu menadah air dari sungai Snowy<br />

River sebelum mengalir ke laut di Victoria timur. Aliran<br />

air ini kemudian dialihkan ke pedalaman untuk irigasi<br />

serta digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik.<br />

Proyek raksasa tersebut memakan waktu 25 tahun<br />

untuk penyelesaiannya. Tujuh puluh persen pekerja<br />

proyek ini orang-orang pendatang.<br />

The Snowy Mountains Hydro-<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 67


Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air<br />

(Snowy Mountains Hydro-Electric Scheme)<br />

Proyek Snowy Mountains merupakan lambang penting bagi identitas <strong>Australia</strong> sebagai negara yang<br />

merdeka, multikultural dan memiliki banyak akal.<br />

Ini merupakan proyek keahlihan teknik terbesar di <strong>Australia</strong>. Selain itu, proyek tersebut juga salah satu<br />

dari pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.<br />

Proyek ini memasok air yang vital bagi industri pertanian di pedalaman New South Wales dan Victoria.<br />

Pembangkit tenaga listrik ini juga menghasilkan sampai 10 persen seluruh tenaga listrik untuk New<br />

South Wales.<br />

Hanya 2 persen dari Proyek Snowy Mountains yang terlihat di atas tanah. Proyek tersebut terdiri dari 16<br />

bendungan besar, tujuh pembangkit tenaga listrik, satu pusat pompa dan 225 kilometer terowongan,<br />

pipa dan saluran air.<br />

Pekerjaan pada proyek tersebut dimulai pada tahun 1949 dan selesai pada tahun 1974. Lebih dari<br />

100 000 tenaga manusia dari lebih dari 30 negara bekerja di proyek tersebut. Tujuh puluh persen pekerja<br />

tersebut adalah orang migran. Setelah proyek selesai, hampir semua pekerja dari Eropa menetap di<br />

<strong>Australia</strong>, dan memberikan kontribusi yang berharga pada masyarakat multikultural <strong>Australia</strong>.<br />

Proyek Snowy Mountains terletak di taman lindung Kosciuszko National Park, New South Wales. Dampak<br />

proyek bagi lingkungan telah diamati dengan seksama. Akibat dari proyek ini, di beberapa tempat,<br />

Snowy River <strong>kini</strong> hanya membawa 1 persen dari air yang dialirkan sebelumnya.<br />

Demi kebaikan lingkungan, pemerintah Victoria dan New South Wales telah menyetujui untuk<br />

memulihkan aliran sungai sampai 28 persen.<br />

Para pekerja di Proyek Snowy Mountains<br />

68<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Perlakuan terhadap kaum Pribumi<br />

Dalam tahun 1940-an dan 1950-an kebijakan<br />

Pemerintah <strong>Australia</strong> terhadap rakyat Aborigin<br />

berganti menjadi kebijakan asimilasi. Hal ini berarti<br />

kaum Pribumi disuruh hidup sebagaimana bangsa<br />

non-pribumi hidup. Ini tidak berhasil karena rakyat<br />

Aborigin tidak ingin kehilangan budaya adat mereka.<br />

Dalam tahun 1960-an kebijakan ini berubah menjadi<br />

kebijakan integrasi. Kebanyakan pria di <strong>Australia</strong><br />

memperoleh hak memberikan suara dalam tahun<br />

1850-an, namun hak-hak memberikan suara di<br />

Commonwealth tidak disampaikan kepada semua<br />

kaum Pribumi <strong>Australia</strong> sampai tahun 1962. Dengan<br />

kebijakan integrasi, rakyat Aborigin diberi kebebasan<br />

warga negara tapi mereka masih diharapkan untuk<br />

menyesuaikan pada kebudayaan non-Primbumi<br />

<strong>Australia</strong>.<br />

Perubahan lebih lanjut terjadi pada tahun 1967,<br />

ketika lebih dari 90 persen warga <strong>Australia</strong> memberi<br />

suara ‘YA’ untuk membolehkan orang-orang Aborigin<br />

diperhitungkan dalam sensus. Referendum tersebut<br />

merupakan tonggak sejarah. Hal ini memperlihatkan<br />

bahwa sebagian besar rakyat <strong>Australia</strong> menginginkan<br />

kaum Pribumi diperhitungkan dan diberi hak-hak yang<br />

sama seperti orang lainnya.<br />

Terbukanya sikap <strong>Australia</strong>, dan protes keras rakyat<br />

Aborigin pada saat itu, telah menuntun jalan bagi<br />

kebijakan rakyat Aborigin untuk menentukan<br />

nasib sendiri pada tahun 1970-an. Pemerintah<br />

<strong>Australia</strong> akhirnya mengakui dan menyetujui bahwa<br />

Pribumi <strong>Australia</strong> harus mempunyai suara dalam<br />

pengembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya<br />

mereka sendiri.<br />

Migrasi – Perubahan lambat laun<br />

Dalam tahun 1950-an dan 1960-an, komunitas Asia,<br />

gereja-gereja dan kelompok-kelompok sosial semua<br />

memprotes kebijakan ‘<strong>Australia</strong> Putih’ (White <strong>Australia</strong>).<br />

Pada tahun 1958, Pemerintah <strong>Australia</strong> menghapus<br />

tes dikte dan pada tahun 1966 <strong>Australia</strong> membuka<br />

pintu bagi orang non-Eropa tertentu dan untuk<br />

migrasi orang Asia yang memiliki keterampilan.<br />

Lambat laun warga <strong>Australia</strong>n di mana-mana<br />

mengakui nilai mengikutsertakan semua bangsa dalam<br />

program migrasi. Kebijakan ‘<strong>Australia</strong> Putih’ berakhir<br />

pada tahun 1973, dan negara ini menuju ke arah<br />

multikulturalisme.<br />

Pada tahun 1973, Pemerintah <strong>Australia</strong> menghapus<br />

semua persyaratan imigrasi yang berhubungan dangan<br />

ras. Pada tahun 1975, setelah perang Vietnam,<br />

<strong>Australia</strong> menerima jumlah para pengungsi dan migran<br />

Asia yang memecahkan rekor.<br />

Sebagian besar orang-orang ini berasal dari Vietnam<br />

namun migran Cina dan India juga mulai berdatangan<br />

dalam jumlah besar.<br />

Sejak tahun 1975, <strong>Australia</strong> telah menerima pengungsi<br />

dari banyak negara yang terpecah karena perang,<br />

termasuk Bosnia and Herzegovina, dan dari negaranegara<br />

Timur Tengah dan Afrika. Kini migran kami<br />

datang dari segala penjuru dunia.<br />

<strong>Australia</strong> menjadi bangsa segala benua; salah satu<br />

keberhasilan hebat di dunia modern. Sejak tahun<br />

1945, 6,5 juta orang telah datang ke <strong>Australia</strong>. Lebih<br />

dari seperempat rakyat <strong>Australia</strong> dilahirkan di luar<br />

negeri.<br />

Migran dapat memilih untuk datang ke <strong>Australia</strong> dan<br />

bersama-sama menghargai nilai-nilai umum kami.<br />

Mereka telah menambah sulaman yang kaya tentang<br />

kehidupan <strong>Australia</strong>.<br />

Pengikutsertaan<br />

<strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> masyarakat multikultural di mana hak<br />

setiap individu untuk mempraktekkan keyakinan<br />

mereka dan mengikuti adat budaya mereka dalam<br />

kerangka kerja undang-undang, dihormati dan<br />

dilindungi.<br />

<strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> memiliki kebijakan pengikutsertaan yang<br />

aktif, di mana setiap orang dari setiap ras merasa<br />

sebagai bagian dari masyarakat kami. Kebijakan ini<br />

berlaku dalam semua aspek kebudayaan <strong>Australia</strong>.<br />

Kebijkan ini merupakan bagian dari kurikulum<br />

pendidikan sejak masa kecil sampai universitas dan<br />

dipraktekkan di tempat kerja kami dan dalam industri<br />

layanan.<br />

Hak setiap individu untuk diperlakukan setara dan<br />

tanpa diskriminasi dipertahankan oleh <strong>Australia</strong>n<br />

Human Rights Commission (Komisi Hak Azasi Manusia<br />

<strong>Australia</strong>) dan di instansi anti-diskriminasi pemerintah<br />

di setiap negara bagian dan teritori. Diskriminasi sosial<br />

dikutuk oleh umum dan merupakan tindak kejahatan<br />

di bawah undang-undang.<br />

<strong>Australia</strong> menjadi masyarakat multikultural yang<br />

memeluk nilai-nilai perdamaian dan penerimaan.<br />

<strong>Australia</strong> merupakan negara di mana para pendatang,<br />

kaum Pribumi dan orang-orang lain yang lahir di<br />

<strong>Australia</strong> dapat merasa bebas untuk meraih tujuan<br />

mereka dalam kedamaian. <strong>Australia</strong> juga tempat di<br />

mana konflik dan kebencian masa lampau dapat jauh<br />

ditinggalkan.<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 69


Dr Victor Chang (1936 – 1991)<br />

Dr Victor Chang salah satu dokter bedah jantung Autralia terbaik.<br />

Victor Peter Chang Yam Him dilahirkan di Cina pada tahun 1936 dan datang ke<br />

<strong>Australia</strong> ketika ia berusia 15 tahun.<br />

Dia bekerja di St. Vincent’s Hospital di Sydney dan pada tahun 1984 mendirikan<br />

pusat spesialisasi transplantasi jantung pertama di <strong>Australia</strong>. Pada tahun<br />

1986 Victor Chang diangkat menjadi ‘Companion of the Order of <strong>Australia</strong>’,<br />

penghargaan <strong>Australia</strong> tertinggi.<br />

Victor mengkhawatirkan kekurangan donor jadi dia mulai mendesain jantung<br />

buatan, yang hampir selesai ketika dia secara tragis dibunuh pada tahun 1991.<br />

Pusat penelitian baru didirikan untuk mengingatnya. Dia dikenang untuk<br />

keahliannya, optimisme dan inovasinya.<br />

Albert Namatjira (1902 – 1959)<br />

Albert Namatjira<br />

adalah salah satu<br />

seniman besar <strong>Australia</strong><br />

yang mendirikan<br />

sekolah melukis yang<br />

masih berlanjut sampai<br />

sekarang.<br />

Sebagai seorang<br />

pemuda Arrernte,<br />

Albert memperlihatkan<br />

bakat alami untuk<br />

melukis.<br />

Dia hanya mendapat pendidikan formal yang<br />

amat terbatas tapi lukisan cat airnya tentang<br />

pedesaan <strong>Australia</strong> amat populer dan cepat<br />

terjual.<br />

Dia dan isterinya adalah orang Aborigin pertama<br />

di <strong>Australia</strong> yang diizinkan menjadi warga negara.<br />

Hal ini berarti mereka dapat memberikan suara,<br />

masuk ke hotel dan membangun rumah di mana<br />

saja mereka suka. Kewarganegaraan <strong>Australia</strong><br />

Albert menggarisbawahi fakta bahwa orang<br />

Aborigin lainnya tidak memiliki hak-hak tersebut.<br />

Hidupnya memperlihatkan pada non-bangsa<br />

Pribumi <strong>Australia</strong> akan ketidakadilan undangundang<br />

rasial dan berkontribusi pada perubahan<br />

untuk suku Aborigin.<br />

Eddie Mabo (1936 – 1992)<br />

Eddie Mabo seorang<br />

aktivis dan juru bicara<br />

hak-hak tanah kaum<br />

Pribumi.<br />

Eddie Koiki Mabo<br />

dilahirkan di Pulau<br />

Murray (Murray Island),<br />

di tanah adat suku<br />

Mabo. Sejak kecil,<br />

dia diajari dengan<br />

tepat pohon-pohon<br />

dan batu-batu mana<br />

menandai batas-batas<br />

tanah keluarganya.<br />

Baru bertahun-tahun kemudian Eddie tahu<br />

bahwa tanah asalnya dianggap tanah Kerajaan<br />

menurut undang-undang <strong>Australia</strong> dan bukan<br />

milik keluarganya. Dia mengubah kemarahannya<br />

menjadi tindakan dan membawa kasusnya ke<br />

pengadilan atas nama penduduk Pulau Murray<br />

(Murray Island).<br />

Pada tahun 1992, setelah bertahun-tahun,<br />

kasus Eddie menang di Pengadilan Tinggi.<br />

Keputusan Mabo ialah jika kaum Pribumi<br />

dapat membuktikan bahwa mereka memiliki<br />

koneksi adat pada lahan sejak dulu dan yang<br />

berlanjut sampai <strong>kini</strong>, mereka dapat mengklaim<br />

kepemilikan terhadap lahan tersebut asal lahan<br />

tersebut belum diklaim. Keputusan tersebut telah<br />

mengakibatkan pengembalian daerah-daerah<br />

tanah yang luas kepada pemilik asalnya.<br />

Eddie Mabo diingat akan keberaniannya dan atas<br />

keberhasilan mendapatkan hak-hak tanah bagi<br />

kaum Pribumi <strong>Australia</strong>.<br />

70<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Kaum Pribumi – dua dekade perubahan<br />

Protes orang-orang Aborigin atas hak-hak tanah telah<br />

membawa perhatian umum pada tahun 1960-an<br />

dengan Pemogokan Gurindji (Gurindji Strike) di pusat<br />

peternakan Wave Hill di Northern Territory. Pekerja<br />

peternakan (stockman) Aborigin, dipimpin oleh Vincent<br />

Lingiari, meninggalkan pekerjaan mereka di pusat<br />

peternakan tersebut. Protes mereka tentang bayaran<br />

dan kondisi pekerjaan mereka, namun kemudian<br />

berbelok menjadi tuntutan akan hak-hak tanah. Aksi<br />

mereka menunjukkan jalan bagi Eddie Mabo dan orangorang<br />

lain untuk memperjuangkan hak-hak tanah kaum<br />

Pribumi.<br />

Kini kontribusi yang tak ternilai oleh kaum Pribumi<br />

pada identitas <strong>Australia</strong> diakui dan dirayakan.<br />

Orang-orang Aborigin dan penduduk Pribumi Selat<br />

Torres Memegang jabatan penting di seluruh jajaran<br />

<strong>Australia</strong>, meliputi sistem peradilan, politik, kesenian<br />

dan olah raga. Program MARVIN, suatu inovasi<br />

Aborigin dalam animasi digital, telah memenangkan<br />

beberapa penghargaan dan digunakan dalam lembaga<br />

pendidikan dan bisnis di lebih dari dua puluh negara di<br />

seantero dunia.<br />

Di bawah Aboriginal Land Rights (Northern Territory) Act<br />

1976 rakyat Aborigin mendapat izin atas daerah-daerah<br />

di ‘outback’ <strong>Australia</strong> yang luas sekali. Pada awal tahun<br />

1990-an, keputusan Mabo di Pengadilan Tinggi dan<br />

Native Title Act 1993 mengakui bahwa kaum Pribumi<br />

memiliki hak mengklaim atas tanah berdasarkan hukum<br />

dan kebiasaan adat mereka sendiri. Lebih dari 10<br />

persen tanah daratan <strong>Australia</strong> <strong>kini</strong> dilindungi dengan<br />

keputusan ‘Native Title’ (hak pribumi atas tanah). Di sini,<br />

aspek-aspek adat masih bertahan. Kebudayaan pribumi<br />

terus berkembang dan dikagumi oleh masyarakat luas.<br />

Dalam bulan Mei 1997, laporan ‘Membawa mereka<br />

pulang’ (Bringing them home) diajukan dalam<br />

Parlemen <strong>Australia</strong>. Laporan tersebut hasil penyelidikan<br />

pada pemisahan sejumlah besar anak-anak Aborigin<br />

dan penduduk pribumi Selat Torres dari keluarga<br />

mereka. Anak-anak ini kemudian dikenal sebagai<br />

‘Generasi yang Dicuri’ (Stolen Generations). Sebagai<br />

hasil laporan tersebut, ribuan warga <strong>Australia</strong><br />

memperlihatkan dukungan mereka pada teman<br />

Pribumi <strong>Australia</strong> mereka dengan berbaris bersama<br />

pada ‘Hari Penyesalan’ (Sorry Day) nasional pertama<br />

pada tahun 1998.<br />

Permintaan maaf pada Stolen<br />

Generations, 2008<br />

Pada tanggal 13 Februari 2008, Perdana Menteri<br />

<strong>Australia</strong> menyatakan permintaan maaf nasional<br />

kepada Stolen Generations di Parlemen <strong>Australia</strong>.<br />

Dia berbicara atas nama semua warga <strong>Australia</strong>. Dia<br />

minta maaf atas bagaimana kaum Pribumi <strong>Australia</strong><br />

telah diperlakukan pada masa lampau. Dia minta maaf<br />

terutama atas bagaimana anak-anak Pribumi telah<br />

diambil dari orangtua mereka.<br />

Pidatonya disiarkan di televisi dan di radio. Beriburibu<br />

warga <strong>Australia</strong> berkumpul bersama di tempattempat<br />

umum dan di tempat kerja mereka untuk<br />

mendengarkan pidato ‘Maaf’ tersebut. Pidato tersebut<br />

secara resmi mendaftar ketidakadilan masa lalu dan<br />

meminta maaf atas perlakuan tersebut. Ini merupakan<br />

langkah penting ke arah penyembuhan kaum Pribumi<br />

dan untuk memastikan ketidakadilan tersebut tidak<br />

akan pernah terjadi lagi. Pidato Maaf merupakan<br />

langkah penting bagi semua warga <strong>Australia</strong>.<br />

Skywriter (penulis langit) menuliskan kata ‘Sorry’ di atas kota Sydney<br />

Kesimpulan<br />

Halaman-halaman ini telah memberi Anda sekilas<br />

cerita <strong>Australia</strong> kami. Anda mungkin mendapatkan<br />

pengetahuan baru ini telah membuka wawasan Anda<br />

terhadap lingkungan Anda. Anda mungkin mulai<br />

mencari tanggal-tanggal pada bangunan tua dan<br />

mengingat tempatnya dalam konteks sejarah. Ketika<br />

Anda ditawari bunga madat untuk dikenakan pada<br />

tanggal 11 November, Anda akan tahu bahwa itu<br />

untuk memperingati pria dan wanita yang telah gugur<br />

dalam perjuangan mereka. Ketika Anda bertemu<br />

dengan orang Pribumi <strong>Australia</strong>, Anda akan merasakan<br />

kebudayaan tua yang menuntun mereka. Kami<br />

menganjurkan agar Anda memperluas pengetahuan<br />

Anda dengan menggunakan sumber lokal dan lewat<br />

perjalanan. Lebih banyak yang Anda tahu, lebih<br />

banyak yang Anda akan lihat.<br />

Kami menyambut Anda menjadi warganegara<br />

<strong>Australia</strong> dan mengundang partisipasi penuh Anda<br />

dalam negeri demokratis yang damai.<br />

<strong>Bagian</strong> 5 – Cerita <strong>Australia</strong> kami 71


Daftar istilah seksi yang tak dapat diteskan<br />

Duta<br />

seorang yang mewakili atau mempromosikan suatu negara atau suatu aktivitas<br />

badan<br />

sekelompok orang yang dipilih untuk membuat keputusan, misalnya tentang bagaimana suatu<br />

perusahaan harus dikelola<br />

asrama sekolah<br />

sekolah di mana siswanya tinggal di sekolah dan tidak pulang selama satu semester penuh<br />

daerah hutan (bush)<br />

daerah pedalaman <strong>Australia</strong> yang masih alami<br />

setasiun peternakan sapi<br />

peternakan besar di mana sapi-sapi dipelihara untuk produksi daging<br />

piagam<br />

pernyataan resmi tertulis tentang hak-hak dan tanggung jawab<br />

suku<br />

sekelompok orang, yang saling berhubungan oleh darah atau perkawinan, yang memiliki wilayah<br />

bersama<br />

kepentingan yang sama<br />

berbagi minat yang sama<br />

serdadu wajib militer<br />

serdadu yang tidak memilih untuk ikut angkatan pertahanan tapi diharuskan ikut saat perang<br />

Tanah kerajaan (Crown land)<br />

tanah milik pemerintah<br />

kurikulum<br />

program studi<br />

melarat<br />

tidak memiliki uang atau cara mencari uang<br />

didgeridoo<br />

alat musik tiup Aborigin <strong>Australia</strong> yang terbuat dari dahan panjang yang tengahnya berlubang<br />

kesempatan yang adil (fair go)<br />

peluang yang patut dan setara untuk semua orang agar berhasil baik<br />

sportif (fair play)<br />

berpartisipasi dengan baik dalam suatu kelompok, mematuhi peraturan demi manfaat bersama,<br />

kerjasama yang baik<br />

pria dan wanita angkatan <strong>Australia</strong> yang gugur<br />

pria dan wanita angkatan yang terbunuh dalam perang atau pertempuran<br />

menempa<br />

membangun atau menciptakan<br />

Produk Domestik Bruto<br />

nilai semua barang dan layanan yang dihasilkan oleh negara dalam satu tahun<br />

gelombang panas<br />

cuaca yang amat panas yang berlanjut selama dua hari atau lebih berturut-turut<br />

pengkhianatan serius<br />

tindak pidana serius yang melibatkan upaya penggulingan pemerintahan<br />

72<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


lukisan Pribumi ikonik<br />

seni yang sedemikian unik bagi dan mewakili kaum Pribumi<br />

daratan luas<br />

suatu daerah tanah<br />

tonggak sejarah<br />

peristiwa penting dalam sejarah<br />

hak milik<br />

hak-hak menurut adat yang dimiliki oleh kaum Pribumi atas lahan dan air, yang diputuskan dalam sistem<br />

hukum <strong>Australia</strong><br />

sejarah lisan<br />

ingatan lisan tentang apa yang terjadi di masa lampau<br />

perintis<br />

salah satu pemukim awal, seorang yang meraih prestasi dalam masa awal hunian kolonial<br />

perwakilan politik<br />

diwakili oleh seorang politisi di parlemen<br />

suaka<br />

suatu wilayah tanah yang disisihkan oleh pemerintah bagi rakyat Aborigin untuk hidup di situ<br />

hukuman<br />

panjangnya waktu yang harus dijalani seorang kriminal sebagai hukuman<br />

menetapkan upah<br />

menetapkan berapa yang harus dibayarkan pada karyawaan untuk pekerjaan mereka<br />

reformasi sosial<br />

meningkatkan masyarakat secara bertahap, daripada dengan revolusi<br />

pemakaman negara<br />

pemakaman yang dibayar olah pemerintah untuk memberikan pengormatan seorang warganegara yang<br />

telah memberikan kontribusi penting bagi bangsa<br />

barikade<br />

tempat pertahanan terbuat dari tonggak dan pancang kayu<br />

pekerja peternakan<br />

orang-orang bayaran untuk memelihara ternak<br />

mogok<br />

saat pekerja berhenti bekerja, misalnya untuk memprotes melawan keputusan penerima pekerjaan<br />

hak pilih (suffrage)<br />

hak untuk memberikan suara dalam pemilihan pemerintah<br />

disumpah<br />

diterima di kantor pemerintah dalam suatu upacara resmi<br />

diajukan<br />

seara resmi diserahkan untuk dibicarakan atau disetujui dalam parlemen, misalnya suatu laporan<br />

diajukan<br />

lapisan masyarakat<br />

kelas sosial atau latar belakang, pekerjaan, jabatan<br />

Daftar istilah seksi yang tak dapat diteskan 73


Untuk informasi lebih lanjut<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong><br />

Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana menjadi warga negara <strong>Australia</strong>, kunjungilah situs web<br />

www.citizenship.gov.au.<br />

<strong>Australia</strong><br />

Anda dapat mendapatkan informasi lebih lanjut tentang <strong>Australia</strong> di perpustakaan setempat. Situs web berikut ini<br />

mungkin juga memberikan informasi lebih lanjut:<br />

• Sekilas <strong>Australia</strong><br />

• Portal Kebudayaan dan Rekreasi<br />

Program Layanan Pemerintah <strong>Australia</strong><br />

www.dfat.gov.au/aib<br />

www.cultureandrecreation.gov.au<br />

Anda dapat mendapatkan informasi lebih lanjut tentang program dan layanan dari www.australia.gov.au.<br />

Federal MP atau Senator<br />

Federal MP atau Senator setempat untuk negara bagian atau teritori Anda memiliki berbagai informasi tentang<br />

program dan layanan Pemerintah <strong>Australia</strong>.<br />

Daftar MP dan senator dapat diketemukan di www.aph.gov.au.<br />

Organisasi Pemerintah <strong>Australia</strong><br />

Anda dapat mendapatkan lebih banyak informasi tentang organisasi Pemerintah <strong>Australia</strong> yang dirujuk dalam buku<br />

nara sumber dari situs web berikut ini:<br />

• Angkatan Pertahanan <strong>Australia</strong><br />

(<strong>Australia</strong>n Defence Force)<br />

• Komisi Pemilihan <strong>Australia</strong><br />

(<strong>Australia</strong>n Electoral Commission)<br />

• Kepolisian Federal <strong>Australia</strong><br />

(<strong>Australia</strong>n Federal Police)<br />

• Komisi Hak Asasi Manusia <strong>Australia</strong><br />

(<strong>Australia</strong>n Human Rights Commission)<br />

• Komisi Olah Raga <strong>Australia</strong><br />

(<strong>Australia</strong>n Sports Commission)<br />

• Kantor Perpajakan <strong>Australia</strong><br />

(<strong>Australia</strong>n Taxation Office)<br />

• Peringatan Perang <strong>Australia</strong><br />

(<strong>Australia</strong>n War Memorial)<br />

• Bank Cadangan <strong>Australia</strong><br />

(Reserve Bank of <strong>Australia</strong>)<br />

www.defence.gov.au<br />

www.aec.gov.au<br />

www.afp.gov.au<br />

www.humanrights.gov.au<br />

www.ausport.gov.au<br />

www.ato.gov.au<br />

www.awm.gov.au<br />

www.rba.gov.au<br />

74<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Lembaga Swadaya Masyarakat (Non-government organizations)<br />

Anda dapat mendapatkan informasi lebih lanjut tentang swadaya masyarakat yang dirujuk dalam nara sumber<br />

buku dari situs web berikut ini:<br />

• Yayasan Bradman <strong>Australia</strong><br />

(Bradman Foundation <strong>Australia</strong>)<br />

• Hamlin Fistula International<br />

• Royal Flying Doctor Service of <strong>Australia</strong><br />

• Sekolah lewat Udara (School of the Air)<br />

• Otoritas Pembangkit Tenaga Listrik Snowy<br />

Mountains<br />

(Snowy Mountains Hydro-Electric Authority)<br />

• Yayasan Fred Hollows<br />

(The Fred Hollows Foundation)<br />

• Pusat Warisan Budaya UNESCO<br />

(UNESCO World Heritage Centre)<br />

• Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)<br />

• Institut Penelitian Jantung Victor Chang<br />

(Victor Chang Cardiac Research Institute)<br />

• Bekerja sebagai Relawan <strong>Australia</strong><br />

(Volunteering <strong>Australia</strong>)<br />

Lainnya<br />

www.bradman.com.au<br />

www.fistulatrust.org<br />

www.flyingdoctor.net<br />

www.schoolair-p.schools.nsw.edu.au<br />

www.snowyhydro.com.au<br />

www.hollows.org.au<br />

whc.unesco.org<br />

www.un.org<br />

www.victorchang.edu.au<br />

www.volunteeringaustralia.org<br />

Carilah di situs web berikut ini untuk informasi lebih lanjut tentang topik berikut ini:<br />

• Konstitusi <strong>Australia</strong> (<strong>Australia</strong>n Constitution)<br />

• <strong>Australia</strong>n of the Year Awards<br />

• Laporan ‘Membawa mereka pulang’<br />

(‘Bringing them home’ report)<br />

www.aph.gov.au/senate/general/constitution<br />

www.australianoftheyear.org.au<br />

www.humanrights.gov.au/social_justice/bth_report/<br />

index.html<br />

• Taman dan suaka Persemakmuran<br />

(Commonwealth parks and reserves)<br />

www.environment.gov.au/parks/index.html<br />

• Warga <strong>Australia</strong> yang terkenal: Kamus Biografi http://adbonline.anu.edu.au/adbonline.htm<br />

<strong>Australia</strong> Edisi Online<br />

(The <strong>Australia</strong>n Dictionary of Biography Online Edition)<br />

• Daftar Rancangan Undang-Undang yang ada<br />

saat ini di Parlemen<br />

(List of Bills currently before Parliament)<br />

• Parlemen <strong>Australia</strong> (Parliament of <strong>Australia</strong>)<br />

• Layanan pendidikan Parlemen <strong>Australia</strong><br />

(Parliamentary education services)<br />

• Hari Besar Umum (Public Holidays)<br />

• Permintaan Maaf pada Generasi yang Dicuri<br />

(The Apology to the Stolen Generations)<br />

www.aph.gov.au/bills/index.htm<br />

www.aph.gov.au<br />

www.peo.gov.au<br />

www.australia.gov.au/topics/australian-facts-and<br />

figures/public-holidays<br />

www.abc.net.au/news/events/apology/text.htm<br />

Untuk informasi lebih lanjut 75


Penghargaan dan terima kasih<br />

Gambar-gambar berikut ini atas izin Arsip Nasional <strong>Australia</strong> (National Archives of <strong>Australia</strong>):<br />

Hlm 42 – Anak-anak di atas kandang domba NSW – School of the Air, foto tahun 1962 (ref: A1200:L42511)<br />

Hlm 51 – Karakter – Dick Smith, Civil Aviation Authority (Ketua Otoritas Penerbangan Sipil), 1991<br />

(ref: A6135:K23/5/91/1)<br />

Hlm 56 – Peta Tasmania <strong>Australia</strong>, 1644 (ref: A1200:L13381)<br />

Hlm 59 – Foto-foto bersejarah perburuan emas di <strong>Australia</strong> tahun 1851 (ref: A1200:L84868)<br />

Hlm 60 – Orang-orang ‘Afghan’ dan unta-unta mereka bekerja di pedalaman <strong>Australia</strong> (ref: A6180:25/5/78/62)<br />

Hlm 67 – Karakter - Sir Edward ‘Weary’ Dunlop di kantornya, 1986 (ref: A6180:1/9/86/12)<br />

Hlm 67 – Imigrasi – Kedatangan Kaum Migran di <strong>Australia</strong> - Penebang pohon tebu Italia naik kapal Flaminia di<br />

Cairns, 1955 (ref: A12111:1/1955/4/97)<br />

Gambar-gambar berikut ini atas izin Perpustakaan Nasional <strong>Australia</strong>:<br />

Hlm 18 – Para demonstran berkumpul untuk mendengarkan para pembicara pada Reli Protes Anti Peperangan<br />

yang diadakan di Garema Place, Civic, Canberra, 15 Februari 2003, foto oleh Greg Power (ref: nla.picvn3063592)<br />

Hlm 44 – Potret Judith Wright, diterbitkan tahun 1940-an (ref: nla.pic-an29529596)<br />

Hlm 52 – Wanita Indonesia mengelu-elukan para petugas Angkatan Pertahanan <strong>Australia</strong> dalam operasi bantuan<br />

kemanusiaan di Aceh, Indonesia, setelah tsunami tanggal 30 Desember 2004, photo oleh Dan Hunt<br />

(ref: nla.pic-vn3510861)<br />

Hlm 56 – Armada Pertama di Sydney Cove, 27 Januari 1788, ciptaan John Allcot 1888 – 1973<br />

(ref: nla.pic-an7891482)<br />

Hlm 57 – Potret Caroline Chisholm, diterbitkan oleh Thomas Fairland 1804 – 1852 (ref: nla.pic-an9193363)<br />

Hlm 58 – Burke dan Wills kembali ke Coopers Creek, ciptaan Nicholas Chevalier 1828 – 1902 dan diterbitkan pada<br />

tahun 1868 (ref: nla.pic-an2265463)<br />

Hlm 61 – Potret Catherine Helen Spence, diterbitkan pada tahun 1890-an (ref: nla.pic-an14617296)<br />

Hlm 63 – John Simpson Kirkpatrick dan keledainya, Gallipoli, 1915 (ref: nla.pic-an24601465)<br />

Hlm 65 – Potret Sir Charles Edward Kingsford Smith, diterbitkan antara tahun 1919 dan 1927<br />

(ref: nla.pic-vn3302805)<br />

Hlm 70 – Potret Albert Namatjira di Misi Hermannsburg, Northern Territory, diterbitkan 1946 atau 1947<br />

oleh Arthur Groom (ref: nla.pic-an23165034)<br />

Gambar Empat Belas Pusaka Dunia, izin Departemen Lingkungan, Air, Pusaka dan Kesenian<br />

(Department of the Environment, Water, Heritage and the Arts) serta mereka yang tersebut di<br />

bawah ini:<br />

Hlm 40 – Situs-situs Fosil Mamalia <strong>Australia</strong> foto oleh Colin Totterdell<br />

Hlm 40 – Taman Nasional Blue Mountains foto oleh Mark Mohell<br />

Hlm 40 – Pulau Fraser foto oleh Shannon Muir<br />

Hlm 40 – Hutan Tropis Gondwana <strong>Australia</strong> foto oleh Paul Candlin<br />

Hlm 40 – Taman Nasional Kakadu foto oleh Sally Greenaway<br />

Hlm 40 – Pulau Lord Howe foto oleh Melinda Brouwer<br />

76<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita


Hlm 40 – Pulau Macquarie foto oleh Melinda Brouwer<br />

Hlm 41 – Taman Nasional Purnululu National Park foto oleh Rod Hartvigsen<br />

Hlm 41 – Royal Exhibition Building dan Carlton Gardens foto oleh Michelle McAulay<br />

Hlm 41 - Shark Bay foto oleh Kelly Mullen<br />

Hlm 41 – Hutan Belantara Tasmania foto oleh Nicola Bryden<br />

Hlm 41 – Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta foto oleh Andrew Hutchinson<br />

Hlm 41 – Kelembaban Tropis Queensland foto oleh Colin Totterdell<br />

Hlm 41 – Daerah Danau Willandra foto oleh Mark Mohell<br />

Gambar-gambar berikut ini diberikan atas kebaikan iStockphoto:<br />

Sampul depan - Wattle, ©iStockphoto.com/Ressy (ref: 3322510)<br />

Hlm 14 – Opal hitam <strong>Australia</strong>, ©iStockphoto.com/Alicat (ref: 8323912)<br />

Hlm 22 – Gedung Parlemen, ©iStockphoto.com/Tim Starkey (ref: 2256743)<br />

Hlm 22 – Batu-batuan dan buku, ©iStockphoto.com/Dem10 (ref: 2397687)<br />

Hlm 27 – Koin di atas grafis keuangan, ©iStockphoto.com/Robyn Mackenzie (ref: 2335549)<br />

Hlm 27 – Tulisan dokter, ©iStockphoto.com/Carlos Arranz (ref: 6498434)<br />

Hlm 38 – Pantai Bondi, ©iStockphoto.com/Edd Westmacott (ref: 3048786)<br />

Hlm 38 – Kings Canyon, ©iStockphoto.com/Francois Marclay (ref: 5733853)<br />

Hlm 51 – ‘Reclaimer’ di pertambangan biji besi, ©iStockphoto.com/Christian Uhrig (ref: 9819736)<br />

Hlm 54 – Digeridoo, ©iStockphoto.com/Adam Booth (ref: 834207)<br />

Hlm 55 – Seni di atas batu Aborigin – ikan Saratoga, ©iStockphoto.com/Alpen Gluehen (ref: 2761924)<br />

Semua gambar lain atas izin organisasi/orang-orang sebagai berikut:<br />

Hlm 8 – pohon getah bercak (spotted gum) dengan tanah ditutupi pohon palma Burrawang, Murramarang<br />

National Park, NSW, foto oleh Dario Postai<br />

Hlm 20 – Seseorang memasukkan kartu suaranya ke dalam kotak pemungutan suara. Izin gambar Victorian<br />

Electoral Commission (Komisi Pemilihan Victoria)<br />

Hlm 24 – Undang-Undang Konstitusi Persemakmuran <strong>Australia</strong> tahun 1900: Salinan Asli Rekor Umum, izin gambar<br />

Gifts Collection, Parliament House Art Collection (Koleksi Lukisan Gedung Parlemen), Department of<br />

Parliamentary Services (Departemen Layanan Jasa Parlemen), Canberra ACT<br />

Hlm 27 – Anak-anak duduk berjejer, izin gambar Getty Images, foto oleh Mel Yates<br />

Hlm 28 – Pengadilan Tinggi, izin gambar Pengadilan Tinggi <strong>Australia</strong><br />

Hlm 40 – Pulau Big Ben Heard, izin gambar <strong>Australia</strong>n Antarctic Division © Commonwealth of <strong>Australia</strong>,<br />

Foto oleh L. E. Large (ref:1892A2)<br />

Hlm 40 – Great Barrier Reef, izin gambar Great Barrier Reef Marine Park Authority<br />

Hlm 41 – Sydney Opera House, izin gambar City of Sydney, foto oleh Patrick Bingham-Hall<br />

Penghargaan dan terima kasih 77


Ucapan terima kasih<br />

Hlm 43 – Anggota tim Sepak Bola Wanita Nasional <strong>Australia</strong> (Matildas), izin gambar <strong>Australia</strong>n Sports Commission<br />

Hlm 44 – Sir Donald Bradman, izin gambar Bradman Museum of Cricket. Sir Donald Bradman mengenakan topi<br />

<strong>Australia</strong>n Test-nya dan diambil dalam musim <strong>Australia</strong> 1931-32<br />

Hlm 45 – Professor Fred Hollows, izin gambar Yayasan Fred Hollows, foto oleh Frank Violi<br />

Hlm 50 – New Year’s Eve fireworks over Sydney Harbour, izin gambar City of Sydney<br />

Hlm 52 – Dr Catherine Hamlin AC, izin gambar Hamlin Fistula Relief and Aid Fund<br />

Hlm 61 – Lord Lamington berpidato di depan khalayak ramai pada Hari Federal, Brisbane, 1901, izin gambar<br />

Perpustakaan Negara <strong>Bagian</strong> Queensland, foto oleh H.W. Mobsby (ref: 47417)<br />

Hlm 65 – Dapur sup, izin gambar Perpustakaan Negara <strong>Bagian</strong> New South Wales (Mitchell Library). Anak-anak<br />

sekolah antre untuk pembagian sup dan sepotong roti, Belmore North Public School, NSW, 2 August<br />

1934, foto oleh Sam Hood (ref: H&A 4368)<br />

Hlm 66 – Kokoda Track, izin gambar dari <strong>Australia</strong>n War Memorial (ref: 014028)<br />

Hlm 66 – Bunga madat merah di <strong>Australia</strong>n War Memorial, foto oleh Torie Brims<br />

Hlm 70 – Dr Victor Chang, izin gambar Victor Chang Cardiac Research Institute<br />

Hlm 70 – Eddie Mabo gambar direproduksi dengan izin dari Bernita dan Gail Mabo<br />

78<br />

Kewarganegaraan <strong>Australia</strong>: Ikatan Umum Kita

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!