22.07.2014 Views

Banjarmasin Post Selasa, 22 Juli 2014

NO. 151522 TH XLII/ ISSN 0215-2987

NO. 151522 TH XLII/ ISSN 0215-2987

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong><br />

SELASA <strong>22</strong> JULI <strong>2014</strong><br />

ambun Bungai 17<br />

Sehari Tiga<br />

Izin Terbit<br />

■ Bupati Kapuas Terbitkan Izin Baru<br />

PALANGKARAYA, BPOST-<br />

Moratorium atau penghentian<br />

sementara penerbitan<br />

izin baru bagi usaha perkebunan<br />

dan pertambangan di<br />

Kalteng, ternyata tak berjalan<br />

efektif. Penerbitan izin oleh<br />

kepala daerah masih saja terjadi<br />

di Kalteng.<br />

Seperti di Kabupaten Kapuas.<br />

Berdasarkan informasi<br />

yang berhasil dihimpun B<strong>Post</strong>,<br />

Bupati Ben Brahim S Bahat<br />

menerbitkan izin arahan lokasi<br />

kepada PT Duta Agro Indonesia<br />

seluas 15.800 hektare di<br />

Kecamatan Dadahup, Kapuas<br />

Barat, Kapuas Murung dan<br />

Mantangai, juga PT Kapuas<br />

Sawit Sejahtera seluas 8.203<br />

hektare di Kapuas Barat pada<br />

tanggal 11 Juni <strong>2014</strong>.<br />

Selain itu, Bupati Kapuas Ben<br />

Brahim juga mengeluarkan izin<br />

arahan lokasi kepada PT Pesona<br />

Alam Indonesia seluas sekitar<br />

20.000 hektare yang berada di<br />

Kecamatan Dadahup dan<br />

Kapuas Murung.<br />

“Saya memang pernah<br />

mendengar jika Kapuas ada<br />

mengeluarkan izin arahan<br />

lokasi baru untuk perkebunan.<br />

Seharusnya kepala<br />

daerah melapor terlebih dahulu<br />

kepada gubernur sebelum<br />

mengeluarkan izin,” ujar<br />

Kepala Dinas Perkebunan Kalteng<br />

Rawing Rambang menjawab<br />

B<strong>Post</strong>, Senin (21/7).<br />

Dia menegaskan, moratorium<br />

penerbitan izin perkebunan<br />

dan pertambangan<br />

yang diberlakukan Gubernur<br />

Kalteng sejak 2012 itu sampai<br />

sekarang masih belum dicabut.<br />

Itu dilakukan untuk menata<br />

sekaligus mengevaluasi<br />

persoalan perkebunan dan<br />

pertambangan di Kalteng<br />

yang sampai sekarang masih<br />

bermasalah.<br />

Moratorium perizinan ini<br />

berlaku di beberapa kabupaten,<br />

yakni Kabupaten Barito<br />

Selatan, Barito Timur, Murungraya,<br />

Kotawaringin Timur,<br />

Seruyan, Kapuas dan Pulangpsau.<br />

Penghentian itu<br />

tidak saja berlaku pada izin<br />

tambang, tapi juga izin lain<br />

yang menyangkut eksploitasi<br />

sumber daya alam, seperti izin<br />

perkebunan, kehutanan,<br />

khususnya untuk koridor atau<br />

jalan khusus, serta perhubungan<br />

yang menyangkut<br />

izin pelabuhan atau terminal<br />

khusus.<br />

Kadisbunhut Kapuas Simpun<br />

Jaya saat dikonfirmasi<br />

Tak Ada Izin Gubernur<br />

■ Supian Hadi Gugat Cerai Iswanti<br />

PALANGKARAYA, BPOST-<br />

Setelah kabar tentang pernikahannya<br />

dengan Vita KDI<br />

beberapa waktu lalu, gonjang<br />

ganjing seputar kehidupan<br />

rumah tangga Supian Hadi<br />

kembali mengemuka. Itu setelah<br />

Bupati Kotawaringin<br />

Timur ini menggunggat cerai<br />

istrinya, Iswanti.<br />

Senin (21/7), sidang gugatan<br />

cerai itu digelar di Pengadilan<br />

Agama Sampit. Namun<br />

majelis hakim menunda jalannya<br />

sidang karena kehadiran<br />

penggugat maupun tergugat<br />

dilakukan oleh kuasa hukum<br />

masing-masing.<br />

“Diagendakan baru akan<br />

digelar lagi pada 25 Agustus.<br />

“<br />

Seharusnya kepala<br />

daerah melapor<br />

terlebih dahulu<br />

kepada gubernur<br />

sebelum mengeluarkan<br />

izin<br />

”<br />

RAWING RAMBANG<br />

Kepala Dinas Perkebunan<br />

Kalteng<br />

mengatakan masih belum<br />

mengetahui perihal penerbitan<br />

izin tersebut. Dirinya<br />

mengaku belum mendapat<br />

tembusan. “Nanti akan saya<br />

cek kembali,” ujarnya singkat.<br />

Terpisah Kabag KSDA<br />

Septiadi mengatakan pengeluaran<br />

izin kepada tiga perusahaan<br />

yang dimaksud sudah<br />

melalui prosedur. Karena izin<br />

tersebut telah berdasar pada<br />

pertimbangan teknis dari disbunhut<br />

dan Badan Pertanahan<br />

Nasional (BPN).<br />

“Tim perizinan telah melakukan<br />

rapat dengan tim teknis<br />

dari perkebunan dan pertanahan,<br />

ijin keluar melalui beberapa<br />

pihak jika ada kesalahan<br />

tentu akan ada evaluasi<br />

dalam permohonannya,”<br />

ujarnya.<br />

Sementara itu bupati Kapuas<br />

belum bisa dikonfirmasi.<br />

Dihubungi via telepon tidak<br />

diangkat dan SMS tidak<br />

dibalas. (ami/nia)<br />

IZIN ARAHAN LOKASI DIBERIKAN PADA<br />

1. PT Duta Agro Indonesia seluas 15.800 hektare di<br />

Kecamatan Dadahup, Kapuas Barat, Kapuas Murung<br />

dan Mantangai,<br />

2. PT Kapuas Sawit Sejahtera seluas 8.203 hektare di<br />

Kapuas Barat<br />

3. PT Pesona Alam Indonesia seluas sekitar 20.000<br />

hektare yang berada di Kecamatan Dadahup dan<br />

Kapuas Murung.<br />

Banyak yang<br />

Bermasalah<br />

GUBERNUR Kalteng Agustin Teras Narang, sebelumnya<br />

mengaku terpaksa mengeluarkan kebijakan itu karena<br />

banyaknya laporan dari masyarakat terhadap sejumlah<br />

perizinan yang dikeluarkan dan dirasakan menyengsarakan<br />

masyarakat.<br />

“Saya sudah keluarkan surat perintah ini untuk segera<br />

ditindaklanjuti oleh para bupati agar untuk sementara tidak<br />

mengeluarkan izin sejak surat ini dikeluarkan hingga dilakukan<br />

audit terhadap semua perizinan,” kata dia, beberapa waktu lalu.<br />

Surat perihal moratorium penerbitan izin dan audit untuk<br />

perizinan pertambangan, perkebunan, kehutanan dan<br />

perhubungan, bernomor 540/287/Ek, dan ditandatangani<br />

Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, ditujukan kepada<br />

7 bupati di Kalteng. Moratorium itu dimaksudkan agar bisa<br />

dilakukan audit terhadap semua perizinan yang telah dikeluarkan,<br />

dengan tujuan untuk melihat apakah semua perizinan ini<br />

sudah memenuhi peraturan yang berlaku atau tidak. (ami)<br />

BANJARMASIN POST GROUP/RENI KURNIAWATI<br />

MEMBAHAYAKAN - Kondisi jembatan berlubang di Desa Bakungin Kecamatan Pulaupetak berpotensi membahayakan warga yang melintasinya.<br />

Apalagi saat malam, karena tidak ada penerangan yang memadai.<br />

Kapolda Tak Restui Lokalisasi Judi<br />

TPS Jangan Lagi di Tikungan Jalan<br />

KUALAKAPUAS, BPOST -<br />

Dinas Pekerjaan umum dan<br />

Badan Lingkungan Hidup<br />

(BLH) Kapuas terus berusaha<br />

untuk mengelola sampah dengan<br />

menyediakan fasilitas<br />

pembuangan sampah. Namun<br />

untuk peletakannya masih<br />

perlu pembenahan dan<br />

perbaikan, pasalnya ada beberapa<br />

TPS yang diletakkan<br />

di tempat tidak seharusnya<br />

seperti di tikungan dan di trotoar.<br />

Untuk mengatasi masalah<br />

sampah saat ini BLH membuat<br />

tempat sampah sebanyak 70<br />

unit, dan 17 TPS. “Hal ini dilakukan<br />

karena produksi sampah<br />

tiap harinya terus meningkat,”<br />

ujar Kepala BLH,<br />

Saleh Makki saat ditemui B<strong>Post</strong><br />

di ruangannya, Senin (21/7).<br />

Penempatannya juga akan<br />

dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya.<br />

Penempatan<br />

TPS di persimpangan jalan<br />

seperti di Jalan Seroja diharapkan<br />

tidak ada lagi. “Kami bekerja<br />

sama juga dengan dinas<br />

PU untuk memilih tempat<br />

PALANGKARAYA, BPOST-<br />

Kapolre Kalteng, Brigjen Pol<br />

Bambang Hermanu tak merestui<br />

wacana lokalisasi perjudian<br />

dadu gurak (dagur) dan<br />

permainan ketangkasan di<br />

wilayah Palangkaraya, Kalteng.<br />

Menurut orang nomor sati<br />

di Polda Kalteng itu, perjudian<br />

dadu gurak adalah penyakit<br />

masyarakat yang harus diberantas,<br />

bukannya diberikan<br />

ruang untuk berkembang.<br />

“Tidak ada wacana lokalisasi<br />

kawasan perjudian itu. Dadu<br />

gurak itu adalah penyakit<br />

masyarakat, yang memberantas<br />

bukan hanya polisi tetapi<br />

juga masyarakatnya sendiri.<br />

Jadi mari kita memberantasnya<br />

bersama-sama,”<br />

tegas kapolda.<br />

Kapolda mengakui selama<br />

ini pihaknya sudah sangat<br />

tegas dalam memberantas<br />

perjudian dadu gurak tersebut.<br />

Bahkan sudah banyak pelakunya<br />

yang ditangkap. Tetapi<br />

karena itu adalah penyakit<br />

masyarakat, ketika usai<br />

menjalani hukuman, pelakunya<br />

kembali melakukan perjudian.<br />

“Jadi seharusnya mereka<br />

yang melakukan perjudian<br />

itu terutama bandar judi<br />

yang harus diperbaiki moralnya.<br />

Dia harus mengerti<br />

bahwa perbuatan judi itu dilarang<br />

oleh agama maupun<br />

yang tepat,” tambahnya.<br />

Tempat sampah yang ada<br />

sekarang masih terbatas dan<br />

perlu penambahan jumlahnya<br />

baik di instansi, tempat umum<br />

dan sekolah. Tak kalah penting<br />

adalah adanya peningkatan<br />

frekuensi pengambilan<br />

sampah di TPS sehingga sampah<br />

tidak menumpuk dan<br />

berserakan di jalan.<br />

Untuk itu tambahnya, dinas<br />

terkait dalam hal ini Dinas<br />

Pekerjaan Umum (PU) harus<br />

segera membuat rencana penambahan<br />

jumlah pengambilan<br />

sampah di TPS. Letak<br />

TPS juga memengaruhi pengambilan<br />

sampah sehingga<br />

perlu perencanaan yang tepat.<br />

BLH Kabupaten Kapuas<br />

juga berencana membangun<br />

bank sampah untuk mengolah<br />

sampah agar mempunyai<br />

nilai ekonomis dan bisa memberi<br />

kontribusi untuk daerah.<br />

“Kita akan bangun Bank<br />

Sampah untuk mengelola<br />

sampah yang produksinya cukup<br />

melimpah di Kapuas<br />

ISWANTI (kiri), dan Supian Hadi bersama Vita KDI (kanan)<br />

NET<br />

Pada sidang tadi, pada intinya<br />

majelis menghendaki terjadinya<br />

mediasi antara kedua pihak<br />

tapi tak bisa dilakukan<br />

karena ketidakhadiran penggugat,”<br />

ujar A Ruzeli, kuasa<br />

hukum Iswanti.<br />

Iswanti sendiri, sebut dia,<br />

tidak bisa hadir pada persidangan<br />

karena sakit. Sedangkan<br />

Supian Hadi dikatakan<br />

sedang bertugas ke luar daerah.<br />

Gugatan cerai dilayangkan<br />

atas alasan kehidupan rumah<br />

tangganya selama ini sering<br />

cekcok.<br />

Namun selain alasan ketidakhadiran<br />

penggugat, timpal<br />

Ruzeli, ada persyaratan<br />

administratif lain yang belum<br />

dimiliki Supian Hadi<br />

atas gugatan cerainya terhadap<br />

Iswanti. “Izin cerai dari<br />

atasannya belum ada. Dalam<br />

hal ini, atasan seorang bupati<br />

tentu gubernur,” kata dia.<br />

Pada Oktober 2013, Iswanti<br />

sebelumnya juga mengadukan<br />

Supian Hadi kepada<br />

Mendagri. Itu dilakukan atas<br />

perlakukan suaminya yan<br />

dianggap tidak lagi memerdulikan<br />

Iswanti bersama kedua<br />

buah hati mereka, Mohammad<br />

Alesandro Rendy Sadewa<br />

(7 tahun) dan Mohammad<br />

Alesandro Sendy Sadewa (3<br />

tahun).<br />

Apalagi ketika itu, kabar<br />

pernikahan Supian Hadi dengan<br />

artis Vita KDI yang bernama<br />

lengkap Novita Anggraini<br />

binti Darmoko, mencuat.<br />

Sebagai pejabat negara,<br />

Supian Hadi dinyatakan telah<br />

melakukan pelanggaran terhadap<br />

PP Nomor 10/1983<br />

yang diubah/ditambah dengan<br />

PP Nomor 45/1990 tentang<br />

izin perkawinan dan<br />

perceraian bagi PNS. Atas<br />

pe langgaran itu, yang bersangkutan<br />

diminta agar<br />

mendapat sanksi berupa hukuman<br />

disiplin yang seberatberatnya.<br />

(ami)<br />

negara,” tambahnya.<br />

Oleh sebab itu, tambahnya,<br />

harus ada gerakan bersama<br />

dari masyarakat sendiri maupun<br />

para tokoh agama dan<br />

pemuka masyarakat. Misalnya<br />

ketika khutbah di masjid,<br />

gereja atau dimana pun harus<br />

ditegaskan bahwa berjudi itu<br />

tidak akan menyejahterakan,<br />

tapi justru bisa membawa celaka.<br />

Terpisah, anggota DPRD<br />

Kota Palangkaraya, Saubari<br />

Kusmiran, mengatakan maraknya<br />

praktik perjudian di<br />

Palangkaraya akibat lemahnya<br />

penertiban yang dilakukan<br />

aparat. Akibatnya praktik<br />

perjudian hampir selalu ada<br />

agar mempunyai nilai tambah<br />

bagi masyarakat dan mampu<br />

membantu PAD,” jelasnya.<br />

Terpisah Kepala Bidang<br />

Kebersihan dan Pertamanan<br />

Dinas PU Kapuas Rasidi menjelaskan<br />

untuk penambahan<br />

frekuensi angkutan sampah<br />

saat ini belum bisa dilakukan<br />

karena terbentur anggaran<br />

yang terbatas.<br />

Sebenarnya, tambahnya,<br />

frekuensi angkutan yang ada<br />

sekarang sudah cukup, hanya<br />

di sekitar rumah warga yang<br />

menggelar upacara kematian.<br />

“Ini sudah menyebar hampir<br />

ke semua kelurahan yang ada<br />

di Palangkaraya, terutama di<br />

pekotaan,” katanya.<br />

Dia meminta polisi harus<br />

lebih tegas dalam menangkap<br />

dan memproses para pemain<br />

dan bandar judi dadu gurak<br />

tersebut, sehingga tidak adalagi<br />

perjudian di Palangkaraya.<br />

“Yang menjadi masalah<br />

ini kan, di lokasi perjudian tersebut<br />

juga ada anak-anak dan<br />

kerap ada aparat yang turut<br />

mengamankan lokasi perjudian<br />

itu, sehingga terkesan<br />

perjudian itu makin marak di<br />

Palangkaraya,” katanya. (tur)<br />

NET<br />

DIKELUHKAN - Tempat sampah di persimpangan Jalan Seroja,<br />

Kualakapuas yang dikeluhkan.<br />

masih banyak masyarakat<br />

yang membuang sampah tidak<br />

pada waktunya sehingga<br />

memberi kesan bahwa sampah<br />

tidak diangkut.<br />

Selain masyarakat langsung,<br />

ada pula pengangkut<br />

sampah yang mengambil dari<br />

perumahan atau pasar menggunakan<br />

kendaraan roda tiga<br />

yang kemudian diletakkan ke<br />

TPS juga tidak pada waktunya<br />

sehingga membuat sampah<br />

terus menumpuk. (nia)<br />

Jadwal Imsyakiah<br />

Untuk Kota Palangkaraya dan Sekitarnya<br />

Tanggal Imsyak Subuh Zuhur Ashar Maghrib Isya<br />

15/7/14 04.00 04.10 11.32 14.56 17.34 18.46<br />

<strong>22</strong>07/B17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!