26 SELASA <strong>22</strong> JULI <strong>2014</strong> <strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> 31 Mursidi Tetap Lebaran di Jalan ■ Nasib Pengemudi Saat Idulfitri BANJARMASIN, BPOST - Bisa merayakan lebaran idulfitri bersama keluarga tentu menjadi harapan dan kebangaan semua orang. Selain melaksanakan tradisi bermaafan, juga bisa berkumpul dengan sanak saudara serta menjalin silaturahmi dengan para tetangga. Tapi adakalanya warga tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarga karena tuntutan pekerjaan. Di saat warga lain asyik berkumpul bersama keluarga, mereka juga tetap membanting tulang untuk mencari nafkah. Termasuk tetap menjalankan tugas melayani masyarakat. Seperti yang dilakukan sopir angkutan, masinis, petugas medis, nahkoda, petugas kepolisian maupun pilot. Itulah yang dialami Indra (35). Sopir angkutan antar kota dalam provinsi ini tidak pernah merasakan nikmatnya lebaran bersama keluarga. Meski lebaran, dia tetap mengantar penumpang sesuai rute dan tujuan penumpang. “Kalau dihitung dengan tahun ini sudah masuk tahun yang keenam saya berlebaran di jalan,” kata sopir jurusan <strong>Banjarmasin</strong>-Tanjung ini. Karena pekerjaannya itulah dia rela tidak melaksanakan lebaran bersama keluarganya karena harus mencari nafkah tambahan untuk memenuhi keperluan hidup keluarganya. Apalagi, lanjut dia, justru saat lebaran itu angkutan biasanya ramai. Banyak warga yang memilih pulang ke kampung halaman saat lebaran atau beberapa hari setelah idul fitri. “Bahkan para sopi taksi sampai kewalahan melayani penumpang,” kata bapak dua anak yang tinggal di Paringin Timur, Balangan ini. Indra mengaku hasil usahanya di hari lebaran itu dimanfaatkan untuk menutup pendapatannya yang tergolong sepi saat ramadan. Dengan begitu, tidak sampai menumpuk hutang. “Kalau ramadan sepi mas, jarang penumpang penuh jadi kita fokuskan berusaha di lebaran,” terangnya. Begitu halnya Mursidi (45). Dia terpaksa berlebaran di jalan selama dua hari untuk memenuhi keperluan hidup anggota keluargaanya, sehingga dengan terpaksa tidak lebaran layaknya warga pada umumnya. Bapak dua anak ini mengaku berlebaran di jalan sudah dilaluinya sejak beberapa tahun lalu sehingga bagi keluarga sudah hal yang lumrah dan memakluminya. “Untungnya keluarga tidak mengeluh saya tidak bisa lebaran dengan mereka,” lanjut pria berbadan kurus ini. Mursidi mengaku saat idul fitri tetap bekerja. Biasanya usai salat idulfitri, bermaafan terlebih dahulu dengan keluarga. Kemudian dia meninggalkan rumah untuk mencari penumpang. “Jadi masih sempat salat Id bersama kelurga setelah sempat bermaaf-maafan saya langsung turun,” lanjut sopir jurusan <strong>Banjarmasin</strong>-Amuntai ini. Di hari raya pertama kata dia para pemilik armada khususnya taksi tidak kesulitan mencari penumpang karena banyak yang ingin mudik. Di lebaran ketiga lanjut Musidi dia baru berhenti sementara dan waktu itulah dimanfaatkan untuk berkunjung ke para tetangga dan keluarga. Apakah ada perasan sedih tidak bisa berkumpul, Mursidi mengaku jelas sedih apalagi jika melihat penumpang yang diantarnya saling berpelukan usai bertemu keluarga. “Kadang melihat orang lain saling bertemu jadi teringat dengan keluarga. Jadi ikut sedih tidak bisa berkumpul,” tandasnya. Dari hasil turun ke jalan selama lebaran kata Mursidi dia berhasil mengumpulkan uang Rp 1 juta setiap kali turun. Apalagi dia tidak seperti karyawan lain. Dirinya tidak pernah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) seperti pegawai negeri sipil (PNS) maupun karyawan perusahaan. “Karena tidak ada THR, jadi saya tetap bekerja daripada libur dan keluarga tidak mendapat apa-apa,” terangnya. (arl) Puasa Jangan Takut Olahraga KETIKA ramadan banyak aktivitas dibatasi, karena sedang berpuasa. Dengan berbagai alasan, banyak yang mengubah aktivitas puasa. Misalnya, kebiasaan berolahraga. Kebiasaan yang rutin dilakukan Una, panggilan akrab mahasiswa STIKES Muhammadiyah ini terpaksa ditunda. Selama ramadan, gadis berambut panjang ini mengaku tak pernah berolahraga lagi. Alasannya, energi ketika puasa berkurang, ia mengaku khawatir akan lemas. Tidak fokus menjalankan ibadah puasa. “Fokusnya ibadah dulu, olahraganya malas-malasan,” katanya. Menurut Dr Revanggi Marendra, kebanyakan orang beranggapan dengan berpuasa menyebabkan membatasi berbagai aktivitas normal. Padahal, dengan tetap aktif selama puasa, tubuh akan semakin bugar. “Kalau dihitung dengan tahun ini sudah masuk tahun yang keenam saya berlebaran di jalan,” INDRA Sopir Bantuan Sembako untuk Lebaran LANGKAH Siah (73) tampak tertatih-tatih saat membawa sekantong sembako yang beratnya lebih enam kilogram. Untungnya setelah beberapa meter menyusuri jalan di areal parkir Hotel Nasa <strong>Banjarmasin</strong>, langsung dibantu cucunya. Meski terlihat kecapekan mengangkat sembako, nenek 15 cucu itu terlihat gembira. Salah satu yang tetap dapat dilakukan adalah berolahraga agar tubuh tetap aktif, sehat dan bugar meski berpuasa. Bahkan ketika kita menggerakkan tubuh, lemak yang ada di tubuh akan berubah jadi glukosa yang akan menghilangkan rasa lesu, malas, dan ngantuk. Ini juga sekaligus, mengikis lemak berlebihan di tubuh kita. Meskipun tidak makan dan minum seharian, sebenarnya tubuh masih menyimpan cadangan energi dalam bentuk glikogen, lemak, dan protein. Cadangan energi inilah yang dapat dijadikan sumber energi untuk berolahraga dan membuat tubuh tetap bugar walau berpuasa. Kuncinya Dia bisa mendapatkan sembako untuk memenuhi keperluan sehari-hari tanpa harus mengeluarkan uang alias gratis. Siah merupakan salah satu dari 149 orang yang mendapat sembako gratis dari Perkumpulan Rukun Kesejahteraan/ Fuqing <strong>Banjarmasin</strong> yang memberikan santunan kepada warga kurang mampu di sekretariat BANJARMASINPOST GROUP/KHAIRIL RAHIM KETUA Fuqing <strong>Banjarmasin</strong>, Yusuf menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang tinggal di sektitar sekretariat Fuqing di Jalan Djok Mentaya Nagasari <strong>Banjarmasin</strong>. Dr Revanggi Marendra adalah mengatur waktu dan jenis olahraganya. Olahraga sebaiknya dilakukan di sore hari yaitu 30 menit sampai 1 jam menjelang waktu berbuka puasa. Ini merupakan waktu yang paling tepat untuk berolahraga agar tidak menunggu terlalu lama untuk minum dan mengganti cairan tubuh yang keluar saat olahraga. Penggantian cairan dan energi ini penting agar fungsi tubuh tetap stabil. Bila jarak waktu penggantian terlalu lama sejak tubuh mulai defisit cairan dan energi, maka gangguan-gangguan tentu akan terjadi, seperti penurunan kemampuan berpikir, lemas, hingga pingsan. Fuqing di Jalan Djok Mentaya Naga Sari <strong>Banjarmasin</strong>. “Alhamdulillah sembako ini untuk persiapan lebaran,” ujar Siah yang tinggal di Jalan Haryono MT No14 RT4 <strong>Banjarmasin</strong>. Di usianya yang sudah renta, ditambah status dia yang janda, hanya mengandalkan bantuan orang. Meskipun buah hatinya yang sudah berkeluarga juga turut membantunya. Lebih lanjut dia mengatakan, setiap tahun dirinya mendapatkan bantuan sembako dari Fuqing. Rencananya, untuk persiapan lebaran guna menyajikan suguhan bagi a- nak, cucu dan buyutnya yang datang ke rumah saat lebaran nanti. Sementara itu, Ketua Perkumpulan Fuqing <strong>Banjarmasin</strong>, Yusuf Sutanto mengatakan, kegiatan ini setiap tahun dilaksanakan dan ini sudah memasuki tahun ke delapan. “Kami menyiapkan 150 paket yang diberikan kepada warga sekitar sekretariat sini,” ujar Yusuf Sutanto yang didampingi Ketua Panitia, Paulus Pilihlah olahraga yang ringan dan tak terlalu banyak menguras tenaga seperti jalan kaki, bersepeda, bermain tennis, atau bulutangkis ringan. Yang terpenting, memperhatikan frekuensi dan durasinya. Saat puasa, porsi olahraga boleh dikurangi hingga separonya. Jika biasanya kita melakukan olahraga empat kali dalam seminggu, maka pada bulan puasa ini sebaiknya kurangi menjadi dua kali dalam seminggu. Jangan memaksakan diri untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi seperti lari dan high impact, karena akan membuat tubuh mengalami kelelahan yang berlebih. “Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan agar melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudahnya agar terhindar dari cedera dan nyeri otot saat berolahraga,” pungkasnya. (dia) Sindy Salim. Adapun kegiatan itu mengusung tema Kita Adalah Saudara, yang bermakna meski berbeda suku, ras dan agama tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi toleransi. “Kami tetap menghormati warga yang menjalankan ibadah puasa ramadan, semoga mereka tetap khusu menjalankannya dan bantuan yang kami berikan menjadi berkah untuk berlebaran,” terangnya. Komunitas Fuqing yang dibentuk pada 28 <strong>Juli</strong> 2004 lalu merupakan wadah berkumpulnya warga keturunan Tionghoa asal Banua. Perkumpulan Fu Qing, lanjut Yusuf dibentuk bertujuan agar ruang komunikasi antaranggota, masyarakat dan organisasi bisa dijembatani. “Ini untuk memperkuat ikatan kekeluargaan dan solidaritas bersama. Selain sebagai ruang komunikasi juga bagian dari aktivitas menyalurkan ideide anggota yang sebagian besar memiliki kesibukan usaha,” paparnya.(arl) BANJARMASIN POST GROUP/APUNK PEDAGANG KOPIAH - Puluhan warga sedang mengamati pajangan kopiah yang biasa digunakan umat muslim untuk beribadah di salah satu pedagang kaki lima di Pasar Lima <strong>Banjarmasin</strong>. Menjelang Lebaran Idulfitri penjualan kopiah banyak dibeli warga. Hal ini sudah menjadi tradisi umat muslim saat Idulfitri sunah mengenakan pakaian baru. Buka Puasa dengan Barbeque di Taman Pertama Kali Buka Puasa di Hotel ISTIMEWA MENJALANI kuliah di luar negeri, menjadi kenangan tersendiri bagi Ferdy Wibowo Sethiono. Apalagi sambil menjalani puasa ramadan. Saat itu dia sedang mengambil study setingkat strata satu jurusan human resource management, di Curtin University di Perth Australia. Ketika memasuki ramadan, menunaikan ibadah puasa di negeri orang ternyata lumayan sulit. Apalagi karena kebudayaannya yang sangat berbeda dari kebudayaan Islam. Tak terlihat suasana Ramadan. Setiap toko buka seperti biasa, mulai pukul 09.00 pagi. Aktivitas warga pun seperti hari biasa. Tak ada aturan buka toko hanya ketika sore atau aturan tak boleh makan di luar ketika siang hari ketika ramadan tiba. Tak salah, karena memang muslim sebagai penduduk minoritas. Ketika menjalani ramadan tahun lalu, Perth sedang memasuki musim dingin. Kondisi ini membuat badan sedikit lemah. Ia mengaku menjalankan puasa tetap tak terasa, tetapi hanya rasa haus yang menurutnya sangat terasa. Untuk makanan, ujar warga Jalan A Yani km 5,5 Komplek Bunyamin Permai 2 <strong>Banjarmasin</strong> ini jarang ada yang halal. Bagi mahasiswa muslim, ketika mencari makanan harus berhati-hati. Tak bisa sembarangan membeli makan atau makan di rumah makan. Jalan yang paling aman, apalagi ketika puasa adalah dengan masak makanan sendiri di rumah atau mengajak teman-teman yang puasa datang ke rumah dan sebaliknya, kita buka puasa bersama di rumah teman. Paling seru, ketika buka puasa di taman sambil Barbeque (BBQ). Bahan yang dibeli seperti ayam, daging, dibikin sate terus dibakar di taman. Kebetulan fasilitas di Perth BANJARMASINPOST GROUP/RISMAN NOOR PETUGAS kebersihan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar mengikuti buka puasa bersama di Hotel Roditha Banjarbaru. JANGAN berbuka puasa di hotel. Masuk ke hotel saja tidak pernah. Apalagi hotel berbintang tiga yang fasilitas dan tempatnya serbamewah. Itulah celetukan Noor Hamni. Lelaki berusia 52 tahun itu, Senin (21/7) sore sangat gembira karena bisa menikmati menu buka puasa di hotel berbintang. Sangat wajar dia gembira. Karena berada di hotel merupakan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan. Maklum saja, lelaki yang umurnya lebih separo abad itu hanya bekerja sebagai tukang bersih-bersih saluran air di Kabupaten Banjar. Tapi sore kemarin bayangan yang tidak pernah terpikirkan itu menjadi kenyataan. Dia salah satu dari sekitar 49 petugas kebersihan di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar yang secara khusus diundang manajemen Hotel Roditha Banjarbaru untuk mengikuti acara buka puasa bersama. Meski baru pertama kali menginjakkan kaki di hotel, Noor Hamni nyaris tidak ada rasa canggung. Bahkan dia duduk layaknya pejabat saat berada di tempat mewah. “Baru pertama kali ke hotel. Baru pertama juga buka puasa di ruangan seperti ini. Alhamdulillah ini berkah ramadan,” kata lelaki yang sudah 2 tahun bekerja tukang bersih got di dinas perumahan dan permukiman (disperkim) Banjar. Mengambil tempat di Ballroom Hortensia, Noor Hamni bersama petugas kebersihan lainnya mendapatkan kesempatan buka puasa bersama. Menjadi kebanggaan, acara itu dihadiri langsung owner hotel, Rosally Gunawan, Franky Gunawan dan Susana Gunawan serta General Manager (GM) Roditha <strong>Banjarmasin</strong>, Yohannes Yusuf Bahkan tiga komisaris tersebut juga memberikan bingkisan, selain untuk petugas kebersihan juga puluhan anak panti Ar Rahman Banjarbaru. General Manager, N Fahmi, mengatakan buka puasa bersama tahun ini juga dilakukan bersama karyawan dan karyawati hotel Roditha Banjarbaru. “Sengaja kita datangkan petugas kebersihan dari Banjar dan Banjarbaru. Kita ingin berbagi tidak hanya dengan anak panti tapi petugas kebersihan,” ucap Fahmi. Acara bertajuk Ramadan Ceria Bersama Anak Panti dan Petugas Kebersihan kemarin dikemas cukup menarik. Tak ada bedanya yang biasa dilakukan pengusaha maupun pejabat di hotel. Makanan yang disediakan pun beraneka ragam dan prasmanan. Sebelum bedug tiba, ada tausiah dari ustad Barmawi, pengasuh pondok pesantren Yassin Guntung Manggis Banjarbaru. (ris/*) memungkinkan sampai bisa buka puasa di taman. “Buka puasanya barbeque bareng di taman,” ujarnya. Khusus untuk masjid, di Perth masjid yang ada tidak seperti masjid yang di Indonesia. Besar atau megah. Di Perth, masjid seperti rumah biasa. Namun untuk bagian dalam, sama seperti masjid biasanya. Tidak hanya mukena, di dalam masjid juga disediakan sarung. Ketika salat, rata-rata imam masjid dari Malaysia atau Arab Saudi, tak ada sama sekali dari warga lokal Australia. Biasanya di masjid juga digelar buka puasa bersama. Dengan sajian yang tak beda jauh seperti di Indonesia. Untuk toleransi, warga Perth terbilang sangat tinggi. Ia mengaku pernah mencoba mengatakan bahwa sedang menjalankan ibadah puasa, dan rata-rata merasa kaget. Ketika makan, banyak yang meminta maaf terlebih dahulu. “Biasanya bilang dulu sorry if i’m eating in front of you,” ujarnya menirukan perkataan warga Australia.(dia) Anak Panti Senang Bisa Mewarna BANJARMASINPOST GROUP/ISTIMEWA ANAK Panti Asuhan Al-Hidayah <strong>Banjarmasin</strong> foto bersama jajaran manajemen PT Adira Quantum Multifinance <strong>Banjarmasin</strong>. RAUT wajah Muhammad tampak serius. Tangan kanannya dengan lincah menggoreskan pensil warna ke buku gambar yang ada di depannya. Sejumlah pensil warna dipilih untuk melengkapi goresannya agar menjadi lebih bagus. Setelah selesai, dia tampak puas dan bangga. Hasil gambar yang diwarnainya pun diperlihatkan kepada sejumlah temannya yang berada di sampingnya. Ya, Ahmad merupakan salah satu dari puluhan peserta lomba mewarna yang digelar PT Adira Quantum Multifinance <strong>Banjarmasin</strong> di Panti Asuhan Al-Hidayah Sungai Andai <strong>Banjarmasin</strong>, Minggu (20/7) siang. Lomba itu digelar secara khusus untuk anak yatim piatu yang menghuni panti asuhan tersebut sebanyak 70 anak. Digelarnya acara tersebut bertujuan untuk membuat senang para anak panti. “Acaranya bagus, jadi kami sangat senang. Soalnya kami juga senang menggambar,” lanjutnya. Adanya kegiatan itu dirinya bersama anak-anak panti lainnya merasa terhibur. Apalagi hampir satu bulan penuh berpisah dengan keluarga. Selain menggelar lomba mewarnai, PT Adira juga memberikan santunan berupa alat-alat sekolah bagi para penghuni dan sembako bagi pengurus panti. Branch Manager PT Adira <strong>Banjarmasin</strong>, Ida Bagus Made Windu Segara mengatakan, kegiatan ini digelar setiap tahun. Tidak hanya Adira <strong>Banjarmasin</strong>, tapi seluruh cabang yang jumlahnya mencapai 47 cabang se-Indonesia dan 194 unit cabang pembantu. “Momen Ramadan kita ambil akrena kita ingin berbagi dengan sesama,” kata pria asal Denpasar Bali ini. Tahun ini, PT Adira <strong>Banjarmasin</strong> dipercaya menggelar santunan dan bantuan ke panti asuhan dengan tema Berbagi Keceriaan Sesama. Karena tahun lalu kegiatannya berupa sahur bersama. “Kita melihat di panti ini anak-anaknya banyak dan juga jarang tersentuh, makanya kami pilih,” ujarnya didampingi suvervisor, Linda. (arl/*) Tampil Syar’i Jadi Pilihan PENAMPILAN menjadi perhatian utama pemilik butik Seroja House Of Hijab, Elvina Purnamasari. Karena berpenampilan menarik, serasi merupakan salah satu acuan tren di kalangan muslimah <strong>Banjarmasin</strong>. Tak heran, bila pendiri dan Ketua Komunitas Muslimah Hijabi <strong>Banjarmasin</strong> ini bisa terus eksis. Perempuan kelahiran 4 September 1989 ini mengaku tren yang kini tengah melanda muslimah <strong>Banjarmasin</strong> adalah gamis. Bentuk busana panjang dan longgar ini, biasanya terbuat dari bahan jersey atau spandek. Dua bahan ini, ujarnya, jadi pilihan karena ketika dikenakan di badan terasa dingin dan nyaman. Gamis yang ditampilkan biasanya tanpa motif atau polos. Paduaannya dengan kardigan, blazer, blus yang warnanya bisa dipadupadankan satu sama lain. Ia mengatakan jarang sekali sekarang kita menemui muslimah yang memakai celana panjang. Karena selain hal itu tidak di perkenankan dalam Islam, akhir-akhir ini pakaian muslimah yang syar’I juga sangat di minati. Pakaian syar’I, pakaian yang Longgar dan tidak membentuk lekukan tubuh. Biasanya dipadukan dengan hijab yang panjang Tugas OJK Sama dengan Tugas Wartawan SUASANA santai dan penuh keakraban menghiasi buka puasa bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama unsur pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel dan perwakilan media cetak dan elektronik di Ruang Venus Golden Tulip Galaxy Hotel <strong>Banjarmasin</strong>, Senin (21/7). Canda tawa dan saling sapa mewarnai silaturahmi tersebut, sehingga terkesan tidak ada jarak antara pimpinan OJK dan pimpinan media cetak serta pengurus PWI tersebut. Sebelum menikmati menu berbuka puasa, seluruh undangan yang terdiri dari para wartawan di Banua itu diberikan waktu untuk tanya jawab dan curhat sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba. Kepala Kantor OJK, Hendra Jaya Sukmana dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini selain ajang silaturahmi juga untuk memberikan pengenalan lebih mendalam kepada OJK Kalsel. “Kantor OJK Kalsel berwenang melakukan pengawasan off site dan on site terhadap bank yang berkantor pusat di wilayah kerja yang terdiri dari 1 bank umum, dan 26 BPR,” ujar Hendra. Sesuai visi dan misinya, OJK menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum. Ketua PWI kalsel, Faturrahman mengatakan, tugas wartawan sama dengan tugas OJK. PWI juga memiliki tugas pengaturan, pengawasan dan perlindungan yang sangat melekat. Selain dialog, acara juga diisi ceramah atau menutup ke bagian dada dan punggung. Pakaian syar’i kini banyak ditemui. Ditawarkan satu stel busana. Gamis dengan pasangan hijabnya. Tren ini, ujarnya, jadi pelajaran yang sangat baik bagi muslimah. Karena dengan adanya tren, bukan hanya diikuti karena trennya, tetapi mengajarkan bagaimana busana yang baik secara Islami. “Malah bagus, jadinya tren mendukung cara busana yang baik,” katanya. Untuk warna, warga Jalan Melati RT 3 <strong>Banjarmasin</strong> ini mengatakan warna pastel, yang menampilkan warnawarna cerah tetap menjadi tren. Pink, ungu muda, biru muda, toska, krem, tetap jadi pilihan. Tapi di sisi lain, warna hitam mulai ‘menyalip’ warna-warna pastel. Hitam kini dianggap bukan hanya sekedar warna pakaian yang identik dengan berduka. Tetapi juga menjadi tren tersendiri. Warna hitam malah khas dengan Arabian style. Karena perempuan dari negara Arab Saudi, biasa mengenakan pakaian berwarna hitam. Ketika mengenakannya pun ada kesan yang berbeda. Seperti menegaskan pakaian yang dikenakan. “Makanya suka pakaian warna hitam dan pink,” tutupnya.(dia) agama oleh Dr Sauki Mubaqok. Dalam tausiahnya dia mengatakan membuka aib bertujuan untuk menghancurkan derajat seseorang itu sangat dilaknat Allah. “Namun jika tugas mulia disampaikan demi kepentingan umum maka ini mendapat pahala dan Alquran mengapresiasi hal itu,” ujarnya. Sauki menambahkan jika ada seseorang fasih memberi kabar berita maka harus kros cek berita itu agar tidak memberikan keputusan yang salah. Menyampaikan informasi dan pesan ELVINA PURNAMASARI serta dakwah adalah pewaris Nabi Muhammad SAW. Disinilah tugas para wartawan untuk melakukannya sama dengan berdakwah. “Namun jika diselewengkan maka akan dilaknat oleh Allah. Olehs ebab itu peran wartawan sangat vital sebagai pilar sosial kontrol masyarakat yang konstruktif,” tandasnya. Hadir dalam kegiatan itu, sesepuh PWI Kalsel yang juga Pemimpim Umum <strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> Group, H Pangeran Gusti Rusdi Effendi AR dan para pimpinan media cetak dan elektronik di Banua.(arl/*) BANJARMASINPOST GROUP/HUMAS BPOST JAJARAN pengurus PWI Kalsel menghadiri buka puasa bersama yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalsel di Hotel Golden Tulip <strong>Banjarmasin</strong>. BANJARMASINPOST GROUP/RESTUDIA <strong>22</strong>07/B26 <strong>22</strong>07/B31
<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> SELASA <strong>22</strong> JULI <strong>2014</strong> 27 <strong>22</strong>07/B27