18.10.2014 Views

Banjarmasin Post Sabtu 18 Oktober 2014

NO. 151603 TH XLIII/ ISSN 0215-2987

NO. 151603 TH XLIII/ ISSN 0215-2987

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong><br />

SABTU <strong>18</strong> OKTOBER <strong>2014</strong><br />

Sport Hot News<br />

31<br />

Hasil latihan Bebas 1<br />

1. Aleix Espargaro Forward Yamaha 1m29.749s -<br />

2. Jorge Lorenzo Yamaha 1m29.909s 0.160s<br />

3. Andrea Iannone Pramac Ducati 1m30.025s 0.276s<br />

4. Valentino Rossi Yamaha 1m30.051s 0.302s<br />

5. Marc Marquez Honda 1m30.079s 0.330s<br />

Hasil latihan Bebas 2<br />

1. Jorge Lorenzo Yamaha 1. 29.602<br />

2. Marc Marquez Honda 1. 29.752s +0.150<br />

3. Andrea Iannone Pramac Ducati 1.29.803s +0.201s<br />

4. Andrea Dovizioso Ducati 1.29.945s +0.343s<br />

5. Valentino Rossi Yamaha 1.29.954s +0.352s<br />

Pedrosa Jagokan<br />

Lorenzo<br />

PEBALAP Repsol Honda,<br />

Dani Pedrosa memilih<br />

merendah dalam perburuan<br />

gelar runner-up musim ini.<br />

Rekan satu tim Marc Marquez<br />

ini tak sungkan memuji<br />

penampilan Jorge Lorenzo,<br />

dan menyebut peluang<br />

pebalap Movistar Yamaha itu<br />

untuk mengakhiri musim di<br />

peringkat kedua jauh lebih<br />

besar dibanding kandidat lain.<br />

Di mata Pedrosa, Lorenzo<br />

mulai membaik grafiknya<br />

sejak di Sirkuit Sachsenring<br />

dimana sejak itu ia sukses<br />

meraup 48 poin yang<br />

langsung mendongkrak<br />

posisinya di klasemen<br />

sementara.<br />

“Lorenzo sekarang sedang<br />

dalam penampilan terbaik.<br />

Sejak rehat musim panas lalu,<br />

ia selalu jadi nomor satu atau<br />

nomor dua. Ia terlihat kuat,<br />

dan meraih banyak poin.<br />

Tentunya itu juga ditunjang<br />

kesalahan sendiri yang<br />

dilakukan olehku, dan oleh<br />

Rossi,” ujar Pedrosa.<br />

Ia menilai, membaiknya<br />

grafik Lorenzo tak lepas<br />

dari kekuatan mesin motor<br />

Yamaha yang dilihatnya<br />

mengalami perbaikan<br />

signifikan usai<br />

rehat musim<br />

panas.<br />

“Saya<br />

harus<br />

akui<br />

DANI PEDROSA<br />

bahwa motor kita stabil<br />

selama musim ini, namun<br />

kalian juga bisa lihat Yamaha<br />

membuat langkah maju. Saya<br />

tak bisa memerinci kapan,<br />

dan dimana mereka mulai<br />

berinovasi, tapi Anda bisa<br />

lihat Lorenzo kini melaju<br />

kencang, dan Rossi juga<br />

sering naik podium. Ini<br />

mengindikasikan bahwa<br />

mereka memang melakukan<br />

perubahan, meski sedikit tapi<br />

vital, dalam motornya,” ujar<br />

pebalap Spanyol ini.<br />

Sementara itu pebalap<br />

Ducati, Andrea Dovizioso<br />

menilai ketiga pebalap samasama<br />

punya peluang untuk<br />

meraih runner-up. “Pasti akan<br />

sangat menyenangkan melihat<br />

mereka bertarung karena<br />

mereka kini dalam level yang<br />

hampir serupa, baik kekuatan<br />

mesin motor, atau performa<br />

membalapnya” uja Dovi yang<br />

musim ini telah dua kali naik<br />

podium ini. (Tribunnews/den)<br />

GELAR juara<br />

dunia MotoGP <strong>2014</strong><br />

memang sudah<br />

resmi diraih Pebalap<br />

Repsol Honda, Marc Marquez, namun<br />

bukan berarti balapan sudah usai.<br />

Masih ada perebutan gelar runner-up,<br />

yang menurut Valentino Rossi adalah<br />

sebuah pertaruhan harga diri.<br />

Ya, Rossi yang tak lain pemegang<br />

sembilan kali gelar juara dunia dengan<br />

rekor memenangi 81 kali balapan ini,<br />

sedang mempertaruhkan harga diri<br />

berebut peringkat dua bersama Dani<br />

Pedrosa dari Repsol Honda, dan rekan<br />

satu timnya, Jorge Lorenzo dari Movistar<br />

Yamaha. Saat ini Rossi di peringkat kedua<br />

dengan poin 230, sama dengan Dani<br />

Pedrosa. Jorge Lorenzo membuntuti di<br />

peringkat ketiga dengan 227 poin.<br />

“Bertarung untuk peringkat kedua<br />

memang kurang memuaskan. Tapi ada<br />

sesuatu yang lebih personel sifatnya<br />

dalam pertarungan kita ketimbang<br />

sekadar mengejar posisi runner-up.<br />

Sebab setiap akhir pekan kita selalu<br />

bertarung dengan ketat,” ujar Rossi<br />

dikutip dari Crash, kemarin.<br />

“Tahun ini kita bertarung dengan<br />

sangat ketat, dan jarak kita sebenarnya<br />

sangat tipis. Adalah benar bahwa<br />

Marc memenangi banyak seri, dan<br />

ia juara, tapi kita bertarung dengan<br />

sangat sengit. Selain itu selisih di akhir<br />

balapan sangat tipis, seperti yang<br />

terakhir di Jepang,” katanya.<br />

Jadi, kata Rossi, bagaimana pun<br />

balapan di Sirkuit Phillip Island nanti<br />

tetap bertensi tinggi. “Ini akan jadi<br />

pertarungan antara saya, Lorenzo, dan<br />

Pedrosa. Akan jadi duel yang seru.<br />

Sangat penting untuk memenangi tiga<br />

balapan terakhir ini, dan terutama<br />

untuk bisa finis di depan Jorge, dan<br />

Pedrosa,” ujar Rossi.<br />

Setelah memenangi sepuluh<br />

balapan pertama, Marquez hanya<br />

mampu unggul sekali dari lima<br />

Jelang MotoGP Australia<br />

Demi Harga Diri<br />

Klasemen 5 Besar<br />

No Pebalap Tim Poin<br />

1. Marquez Repsol Honda 312<br />

2. Rossi Movistar Yamaha 230<br />

3. Pedrosa Repsol Honda 230<br />

4. Lorenzo Movistar Yamah 227<br />

5. Dovizioso Ducati 153<br />

balapan terakhir, termasuk melakukan<br />

kesalahan fatal di Misano, dan Aragon.<br />

Jika ia melakukan kesalahan serupa di<br />

awal musim, akankah hasilnya berbeda<br />

untuk gelar juara musim ini?<br />

Rossi mengiyakan kemungkinan<br />

tersebut. “Hitung-hitungan seperti itu<br />

tak akan pernah mencapai kata selesai.<br />

Jika saya juga tak mengalami insiden<br />

di Aragon, atau saya mengambil 20<br />

atau 25 poin, mungkin perebutan gelar<br />

juara akan tetap terbuka sampai akhir<br />

balapan nanti,” ujar Rossi menyesali.<br />

Pebalap berjuluk “The Doctor” ini<br />

menyebut, dirinya sudah berusaha<br />

mengalahkan Marquez sejak di awal<br />

musim. “Tapi ia sangat kuat, dan cepat.<br />

Selain itu Honda sangat cepat di awal.<br />

Sekarang, motor kita sudah membaik,<br />

jadi kita akan coba mengalahkannya<br />

hingga akhir musim.”<br />

Rekan Rossi, Jorge Lorenzo punya<br />

motivasi serupa. Pebalap Spanyol<br />

ini terbilang lambat panas lantaran<br />

mengawali musim dengan buruk<br />

namun grafiknya menaik di tujuh seri<br />

terakhir, termasuk dua kemenangan di<br />

balapan terakhir.<br />

AFP PHOTO/PAUL CROCK<br />

TERJATUH- Pebalap Moto 2 Azaln Shah dari Malaysia terjatuh pada sesi kedua latihan bebas di Sirkuit Phillip Island, Australia, kemarin.<br />

Ada sesuatu yang<br />

lebih personel sifatnya<br />

dalam pertarungan kita<br />

ketimbang sekadar mengejar<br />

posisi runner-up.<br />

VALENTINO ROSSI<br />

Pebalap Yamaha<br />

“Tentu saja semua ingin menjadi<br />

nomor satu. Namun, jika itu tak bisa<br />

diraih, maka jadi runner-up pastinya<br />

adalah sebuah prestasi besar. Apalagi<br />

bagiku, karena jika bisa runner-up kali<br />

ini berarti aku selalu di posisi dua besar<br />

dalam enam tahun terakhir. Jadi, saya<br />

punya misi pribadi di sisa seri balapan<br />

ini,” ujar Lorenzo.<br />

Namun, ia menepis spekulasi dirinya<br />

menjadi kandidat terkuat untuk jadi<br />

runner-up musim ini. Menurutnya,<br />

musim ini sangat sulit untuk diprediksi,<br />

terutama untuk perebutan juara dua,<br />

dan tiga.<br />

“Setiap tahun berbeda. Tahun lalu<br />

aku sangat kompetitif di sini. Tapi<br />

mungkin besok tak seperti ini. Kita<br />

hanya bisa menunggu, dan melihat<br />

apa yang terjadi nanti,” katanya.<br />

(Tribunnews/den)<br />

FLASH NEWS<br />

DURANT- Forward<br />

Oklahoma City<br />

Thunders sekaligus<br />

pemain papan atas<br />

NBA, Kevin Durant,<br />

sukses menjalani<br />

operasi di kaki<br />

kanan, Jumat (17/10) WIB. Operasi itu<br />

untuk memperbaiki retak tulang di kaki<br />

kanan. Durant akan diobservasi dalam<br />

enam pekan ke depan. “Operasi saya<br />

sukses, terima kasih untuk segala doa<br />

yang dipanjatkan,” kata Durant dalam aku<br />

twitternya @KDTrey5. Pemain berusia 26<br />

tahun ini memiliki rataan angka 32 poin<br />

per gim, 7,4 rebound dan 5,5 assist dalam<br />

81 gim di musim lalu. Ia bermain selama<br />

3.122 menit.<br />

M IKBAL - Atlet kempo (kenshi) Sumatera<br />

Barat M.Ikbal (20) peraih medali perak<br />

SEA Games 2013 di Myanmar meninggal<br />

dunia akibat kecelakaan di Jalan Raya<br />

Khatib Sulaiman, Kota Padang, Sumbar,<br />

Kamis (16/10). “Ikbal kecelakaan saat<br />

mau pergi kuliah, dia mengalami cedera<br />

serius dan meninggal pada saat dibawa ke<br />

rumah sakit,” kata Pelatih Kempo Sumbar,<br />

Nofrizal di Padang, Jumat. Ia mengatakan,<br />

Ikbal merupakan salah satu atlet masa<br />

depan Sumbar yang akan dipersiapkan<br />

menghadapi Pekan Olahraga Nasional<br />

(PON) 2016 di Jawa Barat.<br />

BARRIOS- Mantan juara dunia tinju<br />

kelas bulu super WBO, Jorge “La Hiena”<br />

Barrios, dijatuhi hukuman penjara 3 tahun<br />

7 bulan karena kasus tabrak lari pada 2010<br />

lalu. Seorang wanita hamil tewas dengan<br />

kondisi mengenaskan dalam peristiwa<br />

tabrakan yang melibatkan petinju asal<br />

Argentina tersebut. Pengadilan juga<br />

memutuskan Barrios segera menjalani<br />

hukuman dalam beberapa hari mendatang.<br />

Barrios juga dikenai larangan mengemudi<br />

mobil selama tujuh tahun. (Tribunnews/*)<br />

MANTAN petenis peringkat<br />

ketiga dunia, Nikolay<br />

Davydenko resmi mengumum<br />

kan pensiun dari dunia<br />

tenis profesional, pada konferensi<br />

pers Piala Kremlin, di<br />

Moskow, kemarin.<br />

Davydenko merupakan<br />

salah satu petenis terhebat<br />

asal Rusia. Ia juga pernah<br />

merasakan empat kali<br />

semifinal Grand Slam, serta<br />

membawa Rusia menjadi<br />

juara Piala Davis pada 2006.<br />

Selanjutnya, ayah satu putri ini<br />

akan berkonsentrasi di dunia<br />

bisnis dan keuangan.<br />

Selain faktor usia, cedera<br />

yang kerap menimpa juga<br />

menjadi alasan dirinya<br />

gantung raket. “Saya berusia<br />

33 tahun. Saya sudah meraih<br />

21 gelar, termasuk tiga<br />

JUARA dunia MotoGP tahun 2007 dan 2011,<br />

Casey Stoner mengaku seperti bermimpi<br />

ketika patung dirinya diresmikan di Sirkuit<br />

Phillip Island, Jumat (17/10). Patung dirinya<br />

berjejer dengan dua legenda MotoGP asal<br />

Australia lainnya, Wayne Gardner, dan Mick<br />

Doohan.<br />

Davydenko Gantung Raket<br />

turnamen Masters 1000 dan<br />

Final ATP di London 2009.<br />

Saya tidak menyesal meski tak<br />

pernah meraih gelar Grand<br />

Slam atau menjadi petenis<br />

nomor satu dunia. Saya berada<br />

di peringkat 10 besar<br />

untuk beberapa tahun,” kata<br />

Davydenko.<br />

“Beberapa tahun belakangan<br />

saya harus berkutat dengan<br />

masalah cedera. Berat rasanya<br />

untuk membicarakan hal<br />

ini. Saya sudah memikirkan<br />

waktu yang tepat untuk<br />

mengumumkan ini.<br />

Waktunya telah tiba. Saya<br />

ingin menikmati sisa hidup<br />

saya. Secara resmi saya<br />

menyatakan mundur dari tenis<br />

profesional,” tambahnya.<br />

Davydenko memutuskan<br />

untuk pensiun pada Juni<br />

NIKOLAY DAVYDENKO<br />

lalu saat turun di Perancis<br />

Terbuka. Laga terakhirnya<br />

adalah melawan Robin Haase<br />

(Belanda) di babak pertama.<br />

“Saya merasa tidak bisa<br />

bermain di level saya dulu.<br />

Saya berlatih sehari dua kali,<br />

Stoner jadi pebalap Australia terakhir<br />

yang menjadi juara dunia. Pebalap yang kini<br />

berusia 29 tahun tersebut meraih gelar juara<br />

dunia pada 2007 saat bersama Ducati, dan<br />

2011 bersama Honda. Di Phillip Island,<br />

Stoner jadi pemegang rekor dengan selalu<br />

fi nis pertama pada balapan 2007 hingga<br />

2012.<br />

“Finis pertama pada 2007 rasanya seperti<br />

tidak nyata. Ditutup dengan menjadi juara<br />

dunia, rasanya fantastis. Hal yang sama<br />

terjadi pada 2011, yang juga memastikan<br />

saya menjadi juara dunia, dan itu terjadi pada<br />

hari ulang tahun saya. Banyak hal yang terjadi<br />

bersamaan,” kata Stoner.<br />

“Lalu, tahun terakhir saya, terakhir balapan<br />

di sini (2012). Hal sama terjadi. Saya baru<br />

kembali dari cedera dan bisa menang. Tidak<br />

ada satu kemenangan yang menonjol, tetapi<br />

ada beberapa yang saya katakan memang<br />

lebih dari yang lain,” katanya.<br />

Tentang dua seniornya, yang patungnya<br />

berjejer dengan dirinya, senior mengaku<br />

mereka adalah para perintis. “Mereaka<br />

membuka jalan bagi kami, sungguh. Mereka<br />

tetapi tidak bisa mencapi hasil<br />

yang saya inginkan. Namun,<br />

saya masih menunggu momen<br />

ketika bangun tidur dan<br />

berkata pada diri sendiri bahwa<br />

ini sudah cukup,” katanya.<br />

(Tribunnews/kompas.com)<br />

Stoner Diabadikan di Phillip Island<br />

ISTIMEWA<br />

BERPOSE- Juara Dunia MotoGP tahun 2007<br />

dan 2011, Casey Stoner berpose di depan<br />

patung dirinya yang diresmikan di Sirkuit<br />

Phillip Island, kemarin.<br />

membuat Australia jadi diperhitungkan dan<br />

memberi kami sesuatu yang jadi tujuan dan<br />

target. Mereka menunjukkan semangat dan<br />

pantang menyerah, dan tetap berjuang meski<br />

sedang cedera,” kata Stoner.<br />

Waye Gardner adalah pebalap Australia<br />

pertama yang menjadi juara dunia di kelas<br />

premier, yaitu pada 500cc tahun 1987 lalu.<br />

Sedang Mick Doohan adalah pemilik lima<br />

gelar juara dunia 500cc yang didapat secara<br />

beruntun pada 1994 hingga 1998.<br />

“Ini adalah pengharagaan yang luar biasa.<br />

Event ini sudah berkembang luar biasa dalam<br />

25 tahun terakhir. Balapan ini tersebar ke<br />

seluruh dunia dan mendapat sambutan<br />

sangat besar. Ini semua jadi awal karier saya.<br />

Jadi, saya sangat bangga, dan sekarang ada<br />

monumennya. Saya tak bisa berkata-kata,”<br />

kata Gardner.<br />

“Ini seperti seseorang beberapa tahun<br />

lalu!. Patung-patung ini terlihat luar biasa dan<br />

semoga kita bisa menambahkan beberapa<br />

pebalap lagi,”kata Doohan mengomentarai<br />

patungnya yang terbuat dari perunggu.<br />

(Tribunnews/den)<br />

Riky/Richi Siapkan Kejutan<br />

BABAK perempat final<br />

Denmark Open Super Series<br />

Premier <strong>2014</strong>, <strong>Sabtu</strong> (<strong>18</strong>/10)<br />

tak akan mudah buat pasangan<br />

Riky Widianto/Richi Puspita<br />

Dili. Pasangan non unggulan<br />

asal Indonesia ini akan<br />

ditantang unggulan kedua<br />

yang juga wakil tuan rumah,<br />

Joachim Fischer Nielsen/<br />

Christinna Pedersen.<br />

Kedua pasangan ini<br />

tercatat belum pernah saling<br />

berhadapan. Namun Nielsen/<br />

Pedersen yang kini menduduki<br />

rangking dua dunia memang<br />

lebih diunggulkan ketimbang<br />

Riky/Richi yang ada di<br />

peringkat 13 dunia.<br />

“Peluangnya memang<br />

berat, tapi kami mau mencoba<br />

dulu dan berharap bisa<br />

menang. Kami harus banyak<br />

menurunkan bola, karena<br />

postur mereka tinggi, jadi<br />

kalau angkat bola terus bisa<br />

lebih enak buat lawan untuk<br />

menyerang,” ujar Richi<br />

mengenai laga perempat final<br />

seperti dikutip dari situs PBSI.<br />

“Kami mau menjajal<br />

kemampuan kami melawan<br />

pasangan unggulan kedua.<br />

Apalagi mereka wakil tuan<br />

rumah, pasti mendapat banyak<br />

dukungan dari penonton,”<br />

tambahnya.<br />

“Mereka peringkatnya di<br />

atas kami, jadi kami bermain<br />

lepas dan nothing to lose<br />

saja. Sebisa mungkin kami<br />

bisa meraih satu demi satu<br />

poin dan memenangkan<br />

pertandingan,” kata Riky.<br />

Tak hanya Riky/Richi yang<br />

akan menghadapi wakil tuan<br />

rumah, pasangan Tontowi<br />

Ahmad/Liliyana Natsir juga<br />

dijadwalkan untuk bertemu<br />

pasangan asal Denmark, Mads<br />

Pieler Kolding/Kamilla Rytter<br />

Juhl. Dalam tiga pertemuan<br />

sebelumnya, Tontowi/Liliyana<br />

tercatat belum pernah kalah<br />

dari Kolding/Juhl.<br />

“Hal yang paling penting<br />

buat kami untuk menang<br />

adalah kami bermain dengan<br />

tenang dan fokus. Kami<br />

berharap bisa tampil lebih<br />

baik dari pertandingan<br />

babak sebelumnya,” Liliyana<br />

berkomentar.<br />

Dari hasil pertandingan<br />

babak kedua yang<br />

berlangsung kemarin, empat<br />

wakil Indonesia untuk dua<br />

nomor berhasil menuju laga<br />

delapan besar. Empat wakil<br />

Indonesia itu adalah Hendra<br />

Setiawan/Mohammad Ahsan<br />

dan Markis Kido/Marcus<br />

Fernaldi Gideon untuk nomor<br />

ganda putra.<br />

Kemudian, Tontowi<br />

Ahmad/Liliyana Natsir dan<br />

Riky Widianto/Richi Puspita<br />

Dili untuk nomor ganda<br />

campuran.<br />

Ganda putri Indonesia<br />

Pia Zebadiah Bernadet/<br />

Rizki Amelia Pradipta, di<br />

sisi lain, dipaksa menyerah<br />

oleh unggulan kedelapan<br />

asal Tiongkok Wang Xiaoli/<br />

Fu Yang dengan skor 19-<br />

21 dan 16-21 pada babak<br />

kedua. Begitu pula langkah<br />

pasangan ganda campuran<br />

Praveen Jordan/Debby<br />

Susanto ke perempat final<br />

yang terhenti oleh pasangan<br />

Tiongkok Zhang Nan/Zhao<br />

Yunlei dengan skor 15-21 dan<br />

20-22.<br />

Di nomor tunggal putra,<br />

Dionysius Hayom Rumbaka<br />

harus “angkat koper”<br />

dari turnamen setelah<br />

ditumbangkan tunggal putra<br />

India Kashyap Parupalli<br />

dengan skor 17-21, 21-17, dan<br />

20-22. (Tribunnews/bi)<br />

GANDA campuran Indonesia, Riky Widianto/Richi Puspita Dili.<br />

ISTIMEWA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!