8 ambun Bungai <strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> SABTU <strong>18</strong> OKTOBER <strong>2014</strong> Saya Juga Mandi Air Payau ■ PDAM Siapkan Air Tawar bagi Kontingen PALANGKARAYA, BPOST- Krisis air bersih yang terjadi akibat kekeringan, juga terjadi di Kabupaten Seruyan. Padahal, kabupaten pemekaran Kotawaringin Timur ini tengah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Festival Rebana dan Seni Qasidah tingkat Provinsi Kalteng <strong>2014</strong>. Kondisi itulah yang kini diantisipasi panitia. Antara lain dengan menyiapkan pasokan air tawar oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). “Segala persiapan untuk air bersih terus kami benahi. Kalau agak payau sedikit, itu biasa,” kata Wabup Seruyan Yulhaidir, kemarin. Yulhaidir Yulhaidir berada di Palangkaraya untuk melaporkan kesiapan panitia daerah dalam pelaksanaan Festival Rebana dan Seni Qasidah tingkat provinsi. Kegiatan dijadwalkan berlangsung pada 26-31 <strong>Oktober</strong> di Kualapembuang, ibukota Seruyan. Pada event tersebut, setidaknya ratusan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Kalteng akan datang. Untuk akomodasi, panitia juga menyiapkan perumahan warga, mes pemda, hingga hotel yang akan ditempati selama kegiatan berlangsung. Sebagai tuan rumah, Seruyan bertekad kegiatan yang dihelat Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) bisa berjalan sukses. Apalagi ini juga menjadi ajang promosi bagi Seruyan untuk lebih mengenalkan daerah dengan berbagai potensi alam yang dimiliki, termasuk aneka produk lokal masyarakat setempat. Menurut Yulhaidir, saat ini ada tiga desa yang sedang mengalami krisis air bersih. Wilayahnya berada di Kecamatan Danausembuluh. Namun bagi masyarakat Seruyan yang biasa hidup di pesisir pantai, hidup menggunakan air payau merupakan hal biasa. “Saya juga mandi air payau,” kata dia. Namun demikian, status tanggap darurat atas masalah itu belum ditetapkan oleh pemkab setempat. (ami) Tiga Truk Rotan Diangkut ke Kapal Istri Husaini Sempat Sakit ■ Satu Jamhaj Pulangpisau Wafat di Makkah PALANGKARAYA, BPOST - Kabar duka datang dari Tanah Suci. Itu setelah satu jemaah haji asal Kabupaten Pulangpisau, Jumat (17/ 10) dini hari, dilaporkan meninggal dunia. Dia adalah Maslamiah binti Asmail Anang (58). Perempuan ini disebutkan mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Al Zahir Mekkah, setelah sempat mendapatkan perawatan intensif. “Dari keterangan yang disampaikan kepada kami, Maslamiah binti Asmail Anang meninggal dunia karena sakit komplikasi pada sekitar pukul 02.45 WAS,” ujar Kabid Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Kalteng Ubaidillah Ahmad, kemarin. Maslamiah merupakan jemaah haji keloter 7 Syamsuddin Noor. Warga Jalan Panunjung Tarung Pulangpisau itu telah dirawat selama beberapa hari karena sakit yang diderita setelah menunaikan wukuf di Arafah. Sementara kabar tentang Muhammad Husaini bin Aban (68) yang sebelumnya dilaporkan ‘hilang’ , belum juga ada perkembangan. Kondisi ini membuat sang istri, Kartini Binti Zakaria (64), sempat mengalami sakit. Petugas keloter 12 Hasbullah yang dihubungi saat di Makkah, kemarin, menyebut Kartini sakit sekitar dua hari setelah sang suami tak kunjung kembali ke tenda tempat mereka menginap di Mina. Kejadian itu itu membuatnya tidak mau makan sehingga kondisinya lemah. “Dia sempat diinfus di tenda, lalu kami larikan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Makkah. Saat ini memang sudah baikan, tapi masih perlu ditemani oleh jemaah haji yang lain,” kata Hasbullah via ponsel. Secara psikologis, belum kembalinya Husaini disebutkan sangat mempengaruhi sikap Kartini. Namun oleh jemaah lain yang tinggal pada satu pemondokan, dia selalu dihibur. Husaini yang merupakan jemaah haji asal Ampah Kota, Kabupaten Barito Timur. Dia dilaporkan hilang sejak 10 Dzulhijjah ketika rombongan yang baru saja menyelesaikan wukuf di Arafah telah bertolak ke Mina untuk melaksanakan jumratul aqabah atau melontar jumrah. (ami) ■ Diduga Akan Diselundupkan ke Malaysia KUALAKAPUAS, BPOST - Ada pemandangan tak biasa di Desa Sei Pasah Kecamatan Kapuashilir, Kabupaten Kapuas, Jumat (17/10) sekitar pukul 14.00 WIB. Puluhan o- rang tampak sedang mengangkut rotan mentah dari sejumlah truk ke dalam kapal besar bertuliskan KLM Putra Bahari. Aktivitas itu terbilang tidak biasa. Mengingat Kabupaten Kapuas kini sudah tak memiliki banyak hasil rotan mentah. Apalagi pelabuhan yang digunakan pun pelabuhan bongkar muat barang yang telah lama tak digunakan, namun tiba-tiba diperbaiki dan difungsikan lagi. Hasil dari penelusuran di lapangan, kapal tersebut akan mengangkut rotan ke Cirebon dan Manado. Ratusan gulung rotan mentah diangkut ke dalam kapal. “Hari ini hanya tiga truk,” ujar Razes, sembari menghitung jumlah rotan yang terangkut. Dirinya pun enggan mengatakan darimana asal rotan itu diambil, dia mengaku hanya bertugas sebagai penghitung barang. Dirinya juga mengaku baru hari itu saja pengangkutan dilakukan. Hal ini berbeda dengan keterangan warga sekitar yang mengaku kapal telah bersandar selama tiga hari dan telah ada pengangkutan rotan sebelumnya. Diduga rotan mentah ini berasal dari Katingan atau Sampit yang akan diselundupkan ke Tawaw Malaysia. Karena hingga saat ini jalur sungai masih menjadi transportasi yang cukup aman, mengingat jalur darat sudah sangat ketat penjagaannya. Terpisah, Kabid Perdagangan Bahrudin melalui Kasi ekspor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi “ Tanpa rekomendasi dari disperindagkop, dokumen tersebut tidak akan keluar, sudah dua tahun terakhir tidak ada perusahaan atau perorangan yang mengurus permohonan tersebut ” JEMIE Kasi Ekspor Disperindagkop Kapuas (Disperindagkop) Kapuas Jemie mengatakan pengangkutan barang berupa rotan mentah harus memiliki dokumen pengiriman antarpulau, karena untuk ekspor ke luar negeri sudah dilarang oleh menteri perdagangan pada 2012 lalu. Jika ada yang ingin mengirimkan rotan mentah ke luar pulau mereka harus mengajukan permohonan surat ke disperindagkop, delanjutkan dengan disperindagkop merekomendasikan ke Kementerian Perdagangan, barulah bisa mendapatkan dokumen pengiriman antar barang. “Tanpa rekomendasi dari disperindagkop, dokumen tersebut tidak akan keluar, sudah dua tahun terakhir tidak ada perusahaan atau perorangan yang mengurus permohonan tersebut,” ujar Jemie. Terlebih sekarang cukup sulit untuk mendappatkan rotan mentah dengan kualitas bagus dan jumlah besar di Kabupaten Kapuas. Kebanyakan hanya dijadikan komoditas lokal seperti membuat tikar dan kerajinan lain. Petani rotan di Kapuas telah banyak yang beralih profesi, tidak ada lagi. “Jika rotan tersebut diambil dari kabupaten lain pun tetap harus mengurus perizinan pengantaran barang di Kapuas,” tambahnya. (nia) Minta Bantuan Polisi PEJABAT Disperindagkop Kapuas mengaku belum mengetahui apakah bongkar muat rotan tersebut memiliki izin atau tidak. Namun bisa dipastikan bahwa selama dua tahun terakhir tidak ada perusahaan atau perorangan yang mengajukan permohonan izin pengiriman barang antarpulau. “Untuk penindakan memang tidak bisa kami lakukan sendiri, harus dari kepolisian, kami akan meminta bantuan untuk memeriksa,” kata Kabid Perdagangan Bahrudin melalui Kasi ekspor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kapuas Jemie. Terpisah Kasatreskrim Polres Kapuas, AKP Rohman Yonki Dilata, mengaku tidak mengetahui proses perizinan pengangkutan rotan. Dirinya bahkan baru mengetahui ada pengangkutan rotan ke luar pulau baru kali ini. “Saya masih belum tahu akan hal itu, mungkin langsung bagian Polair,” ujarnya. Kasatpolair Kapuas Iptu Waryono mengatakan patroli memang sering dilakukan, namun khusus untuk pengangkutan rotan dan hasil alam lainnya tidak ada pengawasan khusus. “Akan kami cek nanti apakah mereka memenuhi perizinan atau tidak,” ujar Waryono kepada B<strong>Post</strong>. (nia) Nor Ainah Sempat Terseret 8 Meter KUALAKAPUAS, BPOST - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Trans Kalimantan Desa Sei Pasah Kecamatan Kapuas Hilir. Kejadian terjadi sekitar pukul 23.50 WIB, Kamis (16/10). Peristiwa ini terjadi saat mobil Toyota Yaris yang dikendarai oleh Eko Susanto (30) warga Jalan Anggrek dengan penumpang Wulan Jamila (22) warga Dadahup, Caca (22) warga Antang dan Nor Ainah (<strong>18</strong>) berhenti di samping kiri jalan mengarah ke Kapuas. Kemudian datang dari arah yang sama sebuah sepeda motor Honda Beat putih dengan nopol KH 2443 BK yang dikendaraai Ikhsan Dwi Basuki (20), warga Jalan pemuda yang kemudian menabrak sisi kanan dan spion mobil. Akibat senggolan tersebut, Ikhsan terjatuh ke jalur kanan. Melihat ada orang terjatuh, salah satu penumpang yaitu BPOST GROUP/RENI KURNIAWATI KORBAN Nor Ainah terbujur kaku di kamar mayat RS Kapuas. Nor Ainah yang biasa disapa Inui keluar dari pintu kiri belakang mobil dengan niat ingin melihat kondisi Ikhsan. Ternyata saat bersamaan, datang dari arah berlawanan sebuah truk DA 1224 KC bermuatan kayu seberat 8 kubik yang dikendarai Ahmad Syarif warga Jalan Gandaria <strong>Banjarmasin</strong>. Untuk menghindari menabrak sepeda motor yang masih berada di jalur truk, Ahmad membanting setir ke arah kanan dan justru menabrak mobil Yaris yang parkir itu. Mobil Yaris dan Nor Ainah yang berada di belakang mobil itu terseret sekitar 8 meter akibat benturan tersebut. “Nor Ainah terpental dan terlindas ban mobil hingga meninggal dunia,” ujar AKP Boni Arifianto SIK, Kasatlantas Kapuas. Dia kuka parah di kepala dan tangan kanan. Akibat kecelakaan menyebabkan kerugian materi sekitar Rp 20 juta. “Sampai saat ini kami terus melakukan penyidikan lebih lanjut,” tambahnya. “Rencananya ke rumah temannya, kami juga sempat khawatir karena sudah lewat tengah malam belum pulang,” ujar Harmi, salah satu anggota keluarga korban yang ditemui B<strong>Post</strong>, Jumat (17/10). (nia) BPOST GROUP/RENI KURNIAWATI AKTIVITAS sejumlah buruh mengangkut rotan mentah yang diduga tanpa disertai dokumen pengiriman antarpulau, di Kapuas, Jumat (17/10). Kesurupan Massal Selama 24 Hari ■ MTs Jamiatul Washliah Dijaga Ustadz <strong>18</strong>10/B08 Byarpet Hantui Pelaksanaan Porprov PALANGKARYA, BPOST - Pelaksanaan Pekan Olah Raga Provinsi Kalimantan Tengah (Porprov) yang akan digelar selama sepekan, <strong>18</strong>-25 <strong>Oktober</strong> <strong>2014</strong> masih dihantui dengan adanya pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN Kalselteng. Kondisi ini memaksa panitia Porprov untuk meminta ketegasan PLN agar tidak ada pemadaman listrik selama kegiatan tersebut berlangsung. Porprov kali ini, Kota Palangkaraya menjadi tuan rumahnya. Namun, dalam penyelenggaraannya, panitia masih diresahkan dengan seringnya terjadi pemadaman listrik yang dilakukan secara bergilir oleh PLN Kalselteng. Pemadaman akibat adanya kerusakan pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalsel. Wakil Wali Kota Palangkaraya, Mofit Saptono Subagio, KUALAKAPUAS, BPOST - Hampir sebulan, tepatnya 24 hari, MTs Jamiatul Washliah Desa Sei Tatas Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas terganggu adanya kesurupan massal yang dialami belasan siswanya. Sekitar 12 siswa kesurupan setiap hari. Bukan hanya sebentar seperti kesurupan pada umumnya, kali ini siswa kesurupan bahkan hingga berjamjam baru bisa sadar kembali. Bahkan ada yang sejak pagi hingga sore hari. Kepala MTs Jamiatul Washliah Nurhayati mengaku kebingungan dengan peristiwa ini. Pasalnya baru kali ini siswanya ada yang kesurupan. Apalagi kesurupannya setiap hari, dan seluruh siswa yang kesurupan adalah perempuan. Biasanya saat jam memasuki istirahat pertama, ada siswi yang berteriak-teriak dan berontak saat akan dibawa ke musala sekolah. “Mereka berbicara tidak jelas, ada yang bilang rumahnya dihancur, anaknya terinjak dan rumahnya dikotori oleh manusia,” ujar Nurhayati, Jumat (17/10). Jika sudah ada satu siswa yang kesurupan, tak lama kemudian pasti ada siswa lain yang mengikuti. Siswa yang kesurupan adalah orang-orang yang sama. Meskipun sudah diberikan waktu untuk intirahat satu hari di rumah, namun saat kembali ke sekolah akan kesurupan lagi. Pihak sekolah juga telah memanggil Ustadz Abi, warga sekitar yang dinilai mampu mengobati orang kesurupan. “Hampir sebulanan jua ustadz menjaga di sekolah, jika beliau tidak ada, kesurupan bisa merambat ke belasan orang. mengatakan sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan tersebut pihaknya turut bertanggung jawab untuk menyukseskannya. Dana pun dikucurkan sebesar Rp 526 juta untuk mendukung kegiatan tersebut. Bukan hanya itu, pihaknya juga sudah memohon kepada Manager PLN Palangkaraya untuk tidak memadamkan listrik selama Porprov berlangsung. “Meski begitu kami juga telah meminta kepada semua panitia masing-masing cabang olah raga untuk menyediakan mesin genset,” katanya, Jumat (17/10). Humas PLN Kalselteng, Anang Jurani, saat dihubungi, Jumat (17/10) mengatakan kerusakan unit III pembangkit PLN Kalselteng sudah bisa diatasi sehingga tidak ada lagi pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN. (tur) Tapi jika ada satu yang kesurupan setelah itu lekas diobati maka tidak menjalar ke siswa lain,” ungkapnya. Rabu (15/10) dini hari, pihak sekolah dan orang indigo yang ‘katanya’ mampu berkomunikasi dengan jin serta beberapa pemuka agama mendatangi MTs Jamiatul Washliyah. Dari keterangan orang yang mampu berkomunikasi dengan jin pengguni sekolah itu, meminta tumbal seorang siswa. Namun bisa dibujuk dan ditawar. “Akhirnya diganti dengan satu rak telur ayam kampung, akan kami bawa sekaligus melakukan pengajian bersama besok (hari ini, red),” tambahnya. Meskipun ada instruksi dari dinas pendidikan untuk meliburkan, namun karena keadaannya darurat siswa tetap masuk sekolah dengan mengaji bersama-sama diharapkan tidak ada lagi yang kesurupan. Kesurupan yang terjadi hampir sebulan ini jelas mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa lain, karena orang yang kesurupan itu berteriak sangat keras bahkan ada yang mengamuk. Beberapa siswa lain berlari keluaar kelas karena ketakutan. Terpisah, Ahmad Bahruni Kepala Kemenag Kapuas mengimbau kepada seluruh siswa dan pihak sekolah untuk memperbanyak beribadah di sekolah. “Bisa dengan memperpanjang waktu mengaji sebelum memulai pelajaran,” ujarnya. Agar siswa lain tidak terganggu proses belajarnya, siswa yang kesurupan bisa langsung dibawa ke UKS atau musala dulu. (nia)
<strong>Banjarmasin</strong> <strong>Post</strong> SABTU <strong>18</strong> OKTOBER <strong>2014</strong> 9 <strong>18</strong>10/B09