Banjarmasin Post Senin 27 Oktober 2014

24
Banjarmasin Post
SENIN 27 OKTOBER 2014
www.banjarmasinpost.co.id
Tertantang Tingkatkan
Pelayanan
ADVERTORIAL
NET
Ririn Widaryani
BANJARMASIN, BPOST -
Telkomsel meraih dua penghargaan
sekaligus di acara
Marketeers Award 2014 yang
digelar di Hotel Ritz Carlton
Pacific Place Jakarta, Rabu
(23/10).
Telkomsel mendapat penghargaan
sebagai “Indonesia’s
Most Favorit Netizen Brand
2014" untuk kategori Internet
Service Provider, dan “Indonesia’s
Most Favorit Youth
Brand 2014" untuk kategori
Cellular Operator yang dilakukan
oleh Majalah Marketeers
bekerjasama dengan
lembaga riset MarkPlus Insight.
Vice President Prepaid and
Broadband Marketing Telkomsel,
Ririn Widaryani, dalam
siaran pers, mengatakan
ini mencerminkan Telkomsel
menjadi pilihan anak muda
dan netizen yang merupakan
pengguna aktif berbagai layanan
digital.
“Kami ucapkan terima kasih
atas kepercayaannya, hal
ini sekaligus menjadi tantangan
bagi kami untuk memberikan
layanan yang terbaik
bagi Youth dan Netizen di Indonesia,”ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk
mewujudkan visinya menjadi
Digital Company, Telkomsel
terus fokus membangun layanan
data dan youth. Selama
semester I/2014, Telkomsel
telah mengalami kenaikan
trafik data hingga 147 persen
jika dibandingkan dengan
periode yang sama pada 2013.
KPP Gandeng Hipmi
Dongkrak Pajak
Hal ini di antaranya disebabkan
oleh semakin bertambahnya
pengguna smarthphone
di Indonesia (naik 56,8
persen dibandingkan semester
I/2013). Hingga semester
I/2014 jumlah pelanggan data
Telkomsel mencapai lebih dari
63 juta atau tumbuh 22,3 persen
dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
“Kami memprediksi terjadi
kenaikan signifikan pada
mobile internet dalam beberapa
tahun ke depan. Untuk
itu kami terus mengembangkan
layanan data. Dalam
menghadirkan internet
yang cepat dan stabil, kami
pun didukung lebih dari 80,-
000 BTS yang tersebar hingga
ke pelosok, sehingga pelanggan
dapat menikmati
layanan data Telkomsel, dimanapun
dan kapanpun,”
jelas Ririn.
Indonesia’s Most Favorite
Netizen Brand dan Indonesia’s
Most Favorite Youth
Brand merupakan penghargaan
yang diberikan berdasarkan
hasil riset yang dilakukan
oleh MarkPlus Insight,
yang mengupas “Anxieties &
Desires” netizen dan youth
serta brand-brand yang biasa
mereka gunakan.
Penelitian yang sudah
berjalan, dilakukan secara
multi-stage random sampling
terhadap 3.642 responden
pengguna internet dengan
usia 15-59 tahun untuk
netizen dan 15-30 tahun untuk
youth.
Penelitian dilakukan di 18
kota besar Indonesia, yakni Jakarta,
Bandung, Surabaya, Semarang,
Jogja, Solo, Denpasar,
Banda Aceh, Medan, Pekanbaru,
Padang, Palembang,
Banjarmasin, Balikpapan,
Pontianak, Makassar, Manado
dan Jayapura, dilakukan
Januari sampai Maret 2014. (jd)
BANJARMASIN POST GROUP/SYAIFUL AKHYAR
SILATURAHMI Hipmi DPC Kabupaten Banjar dan Banjarbaru dengan
KPP Pratama, Jumat (24/10).
BANJARBARU, BPOST -
Meski banyak pengusaha di
Kalimantan Selatan dari skala
kecil, menengah hingga
besar dengan omset jutaan
hingga miliaran rupiah, namun
kontribusi di sektor pajak
perorangan kalangan pengusaha
masih minim.
Kontribusi pajak pribadi
pengusaha bahkan berada
pada besaran di bawah satu
persen dari total penerimaan
pajak di wilayah Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama
Banjarbaru Kalsel.
Berdasarkan sumber KPP
Pratama Banjarbaru, kalangan
pengusaha yang merupakan
salah satu subjek pajak
orang pribadi hanya memberikan
sumbangan pada
penerimaan pajak dengan
persentase sebesar 0,6 persen
dari total penerimaan
tahun pajak 2013.
Sedangkan pada penerimaan
tahun pajak 2014 yang
ditarget sebesar Rp 1,1 triliun,
realisasi sampai pada
September subjek pajak dari
orang pribadi pengusaha
hanya menyumbangkan penerimaan
sebesar 0,4 persen.
“Mengingat masih kecilnya
kontribusi penerimaan
pajak dari subjek pajak orang
pribadi kalangan pengusaha
maka KPP merasa
perlu melakukan sosialisasi
perpajakan kepada pengusaha
yang terlibat salah satunya
yang sudah berjalan sosialisasi
bersama Hipmi BPC
Banjar dan Hipmi BPC Banjarbaru,”
ucap Eko Radnadi
Susetio.
Kondisi serupa diungkapkan
Emil Mukti, Bidang Penyuluhan
dan Pelayanan
Kantor Wilayah (Kanwil)
Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) Kalselteng.
Dari total penerimaan pajak
wilayah Kalselteng, sumbangan
pajak dari subjek
pajak orang pribadi pengusaha
hanya kurang dari satu
persennya.
“Untuk wilayah Kalselteng,
sumbangan pajak perorangan
dari kalangan pengusaha
masih sangat kecil
kurang dari satu persennya.
Potensi sebenarnya sangat
besar,” ujar Emil.
Oleh sebab itu, tandasnya,
KPP Pratama Banjarbaru
terus menggencarkan sosialisasi
sadar dan taat pajak
karena pajak yang diberikan
sungguhnya kembali lagi
untuk kesejahteraan masyarakat.
Andi Fitri, Sekretaris
Umum Hipmi BPC Banjar,
Travel Sudah Susun
Harga Paket Tur
■ Biro Perjalanan Wisata Kaget Harga Tiket Akan Naik
dan HM Fahri, Sekretaris
Umum Hipmi BPC Banjarbaru,
mengakui masih ada
pengusaha yang belum memenuhi
kewajiban pajak.
Namun demikian kebanyakan
yang terjadi disebabkan
kurang mengertinya
tentang jenis pajak, bagaimana
cara pelaporan SPT dan
penyetoran pajak .
“Sebab itu Hipmi BPC
Banjar bersama BPC Banjarbaru
sengaja proaktif menjalin
kerja sama dengan KPP
Pratama Banjarbaru untuk
melakukan sosialisasi pajak
kepada anggota sekaligus
juga pendampingan secara
teknis dari penyampaian
pelaporan sampai penyetoran
pajaknya. Kami berharap
Hipmi maju sebagai
pelopor pajak,” papar Andi
didampingi ketua panitia
penyelenggara kegiatan,
Putra Komaruddin Attar
Nurrigli. (*)
BANJARMASIN POST GROUP/TRIBUNNEWS
PENJUALAN tiket penerbangan murah dan paket wisata di ajang Astindo Fair 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta
Pusat, beberapa waktu yang lalu.
JAKARTA, BPOST - Ketua
Asosiasi Perjalanan Wisata
(Asita) Sulsel, Didi Leonardo
Manaba, mengatakan keputusan
maskapai penerbangan
untuk menaikkan harga tiket
akan berpengaruh besar.
Pasalnya, momen liburan
akhir tahun di depan mata dan
dipastikan masyarakat akan
memburu tiket-tiket penerbangan
untuk seluruh rute terutama
wisata.
Bahkan, ia memastikan
dampaknya ke paket harga
tur yang disusun biro perjalanan.
“Sebenarnya kami cukup
kaget juga, karena kenaikan
diputuskan jelang akhir
tahun,” ujarnya.
Meski begitu, ia berharap
kebijakan tersebut dapat dimanfaatkan
maskapai untuk
meningkatkan pelayanannya
kepada penumpang.
Sejumlah maskapai penerbangan
telah bersiap menaikkan
harga tiket.
Senior Manager Corporate
Communication Sriwijaya Air,
Agus Soedjono, mengatakan,
pihaknya akan mulai menaikkan
harga per 1 November.
Menurutnya, pengajuan
untuk kenaikan tarif tersebut
telah diatur dalam Peraturan
Menteri Perhubungan.
“Kondisi saat ini dengan
biaya avtur yang tinggi, memang
sudah seharusnya dibarengi
dengan penyesuaian
harga dari maskapai penerbangan,”
jelas Agus, yang dihubungi
Tribun, Kamis (23/10).
Demi kenyamanan penumpang,
pihaknya mengaku
sudah menyampaikan informasi
kenaikan harga tersebut
kepada seluruh pelanggan
setia Sriwijaya.
Sementara itu, Maskapai
Penerbangan Citilink yang
sebelumnya mengaku belum
memikirkan untuk segera menaikkan
harga tiket, juga mulai
pasang ‘kuda-kuda’.
Direktur Utama PT Citilink
Indonesia, Arief Wibowo, mengatakan,
pihaknya akan
mulai melakukan penyesuai-
Buruh Tuntut Biaya Pijat Masuk KHL
an harga dalam waktu dekat.
Namun, untuk kepastian
pemberlakuan, ia mengaku
belum memiliki jadwal pasti.
“Kami akui biaya operasional
pesawat saat ini sudah
cukup tinggi. Depresiasi rupiah
disertai harga avtur yang
melambung tidak dapat terbendung
lagi,” tuturnya.
Vice President Domestic
Region Garuda Indonesia,
Rosyinah Manaf, menambahkan,
pada dasarnya Garuda In-
donesia menyambut baik kebijakan
baru ini.
Bahkan, Oktober ini, kata dia,
perseroannya sudah mulai
melakukan penyesuaian harga.
“Ini permintaan maskapai
secara kolektif, bukan hanya
Garuda. Dan wajar mengingat
kondisi perekonomian global
saat ini dengan kondisi nilai
tukar dalam negeri,” katanya.
Kenaikan harga menyusul
telah disetujuinya beleid oleh
Kementerian Perhubungan
KOMPAS
DEMO UMP - Gabungan buruh dari berbagai organisasi berdemo
untuk penentuan nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun
depan di depan gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa
(21/10). Buruh menuntut kenaikan UMP 2015 DKI Jakarta sebesar 30
persen.
JAKARTA, BPOST - Tuntutan
buruh Jakarta agar upah mereka
dinaikkan 30 persen terus
bergulir. Kedua belah pihak,
buruh dan pengusaha, masih
bertahan dengan sikap masing-masing.
Ketua Umum Kamar Dagang
dan Industri (Kadin) DKI
Jakarta, Eddy Kuntadi, mengungkapkan
buruh menuntut
kenaikan upah 30 persen.
Namun pengusaha menolak
keinginan Upah Minimum
Provinsi (UMP) yang diajukan
para buruh.
“Sekarang belum diputuskan,
kalau menurut saya terlalu
tinggi,” ujar Edi, di Hotel
JS Luwansa, Jumat (24/10).
Menurut Edi, pengusaha
masih merundingkan kembali
tuntutan buruh tersebut. Pasalnya
dari pengusaha sendiri
menawarkan kenaikan UMP
di angka berkisar 8-10 persen.
“Kalau tidak salah sekarang
kan masih ada perundingan.
Kemarin ada indikasi kenaikan
berkisar antara 8-10 persen,”
ungkap Edi.
Edi menambahkan, dengan
angka tersebut tidak ada
yang keberatan di mata para
pengusaha. Karena kenaikan
tersebut dinilai wajar mengingat
kenaikan tahun lalu berada
di kisaran angka tersebut.
“Jadi itu tingkat kewajaran
kenaikan dari tahun ke tahun
sebagai pertimbangan,” papar
Edi.
Sementara, anggota Dewan
Pengupahan DKI Jakarta,
Sarman Simanjorang mengungkapkan,
KHL yang diminta
para buruh semakin banyak.
Pada awalnya pengusaha
sudah membatasi 60 KHL,
tetapi buruh meminta 84 KHL.
Sarman memaparkan, salah
satu KHL yang diminta
adalah biaya pijat. Alasannya,
para buruh merasa pegal setelah
bekerja seharian. “Sekarang
mereka pegal-pegal, butuh
tukang pijat,” ujar Sarman,
di Hotel JS Luwansa.
Selain itu, Sarman memaparkan,
biaya ongkos naik
angkutan umum juga dimasukkan
ke dalam KHL. Para
buruh mengatakan, ongkos
tersebut untuk bepergian mengunjungi
teman dan saudaranya
yang akan menikah
atau acara keluarga.
“Mereka bilang kita pekerja
sosial, mau ke tempat te-
terkait penetapan tarif batas
atas penumpang pelayanan
kelas ekonomi Angkutan
Udara Niaga Berjadwal Dalam
Negeri, mulai bulan ini.
Besaran kenaikan yang ditetapkan
sebesar 10 persen
untuk tiket pesawat kelas ekonomi.
Menurut Rosyinah,
penumpang sudah memahami
kondisi demikian. Sehingga
maskapai tidak kesulitan untuk
melakukan penjelasan terkait
kenaikan.(tribunnews/kps)
Aset BPD Meningkat 11,04 Persen
JAKARTA, BPOST - Hasil nyata dari
keseriusan BPD menuju Regional Champion
dapat dilihat dari berbagai aspek
kinerja BPD yang terus meningkat. Dalam
kurun waktu lima tahun terakhir ini,
kinerja BPD dilihat dari kinerja keuangan
maupun operasional semakin membaik.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai
indikator yang berhasil dibukukan oleh
BPD seluruh Indonesia. Per Agustus
2014, aset BPD telah mencapai Rp 433,-
23 triliun atau meningkat sebesar 11,04
persen dibandingkan posisi Desember
tahun 2013 yang mencapai Rp 390,17
triliun.
Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia
ini menunjukkan bahwa apabila BPD
seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi
potensi kekuatan yang solid dalam
kancah persaingan industri perbankan
nasional serta dapat memberikan kontribusi
yang lebih optimal bagi perekonomian
nasional, khususnya di daerah.
Kinerja kredit dalam lima tahun terakhir
menunjukkan pertumbuhan yang
cukup baik.
Pada Agustus 2014, posisi kredit BPD
mencapai Rp 278,06 triliun atau meningkat
sebesar 8,67 persen dibandingkan
posisi Desember 2013 sebesar Rp 255,88
triliun.
Posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD
seluruh Indonesia pada Desember 2013
mencapai Rp 348,87 triliun, atau mengalami
kenaikan sebesar 23,28 persen dibanding
posisi Desember 2013 yang mencapai
sebesar Rp 282,98 triliun.
Modal Inti telah mencapai sebesar
Rp40,94 triliun per posisi Agustus 2014,
meningkat sebesar 6,41 persen dibanding
posisi Desember 2013 yang mencapai
sebesar Rp 38,47 triliun.
“Dengan prestasi dan pertumbuhan
kinerja BPD secara nasional maupun lokal
saat ini, BPD BPD-SI optimis mampu
menjadi garda terdepan pembangunan
ekonomi daerah untuk mendukung suksesnya
ragam program Pemerintah menciptakan
lapangan kerja sehingga dapat
menigkatkan taraf hidup masyarakat
daerah yang secara kolektif akan menurunkan
tingkat kemiskinan secara nasional
serta meningkatkan kesejahteraaan
bangsa, dan bersama-sama menjadikan
BPD sebagai regional champion,” tegas
Ketua Umum Asbanda Eko Budiwiyono.
(tribunnews)
man kawinan enggak ada
ongkos, ongkos sosial,” ungkap
Sarman.
Wakil Ketua Umum Kamar
Dagang dan Industri Jakarta
itu melihat penambahan KHL
hanya mempermalukan pekerja
Indonesia di mata investor
asing. Pasalnya, banyak
kebutuhan yang tidak mendasar,
tetapi dituntut seperti
hal di atas. (tribunnews/kps)
2710/B24