19.11.2014 Views

Free Article from http://edu-articles.com By. Ardiani Mustikasari, S.Si ...

Free Article from http://edu-articles.com By. Ardiani Mustikasari, S.Si ...

Free Article from http://edu-articles.com By. Ardiani Mustikasari, S.Si ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Free</strong> <strong>Article</strong> <strong>from</strong> <strong>http</strong>://<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

<strong>By</strong>. <strong>Ardiani</strong> <strong>Mustikasari</strong>, S.<strong>Si</strong><br />

MODEL-MODEL PERENCANAAAN PENDIDIKAN<br />

Beberapa model perencanaan pendidikan yang patut diketahui, antara lain:<br />

a. Model Perencanaan Komperehensif<br />

Model ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam<br />

system pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai suatu<br />

patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik kea rah tujuantujuan<br />

yang lebih luas.<br />

b. Model Target Setting<br />

Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan<br />

tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya dikenal:<br />

1. Model untuk menganalisis demografis dan proyeksi penduduk<br />

2. Model untuk memproyeksikan enrolmen( jumlah siswa terdaftar ) sekolah<br />

3. Model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.<br />

c. Model Costing dan keefektifan biaya<br />

Model ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam criteria efisien<br />

dan efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang paling<br />

fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling baik di antara proyekproyek<br />

yang menjadi alternative penanggulangan masalah yang dihadapi.<br />

Penggunaan model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa<br />

pendidikan itu tidak terlepas pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas<br />

dari masalah pembiayaan. Dan, dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama<br />

proses pendidikan, diharapkan dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan benefit<br />

tertentu.<br />

d. Model PPBS<br />

PPBS (planning, programming, budgeting system) bermakna bahwa perencanaan,<br />

penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang tak<br />

terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif<br />

untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa ahli memberikan<br />

pengertian, antara lain: Kast Rosenzweig (1979) mengemukakan bahwa PPBS<br />

merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan<br />

tujuan, mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya<br />

biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran yang merefleksikan<br />

kegiatan program jangka panjang. Sedangkan Harry J. Hartley (1968) mengemukakan<br />

bahwa PPBS merupakan proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi<br />

program budget sebagai komponen utamanya.<br />

Berdasarkan k<strong>edu</strong>a pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa:<br />

1. PPBS merupakan pendekatan yang sistematik. Oleh kaena itu, untuk menerapkan<br />

PPBS diperlukan pemahaman tentang konsep dan teori system.<br />

2. PPBS merupakan suatu proses perencanaan komprehensif. Penerapannya hanya<br />

dimungkinkan untuk masalah-masalah yang kompleks dan dalam organisasi yang<br />

dihadapkan pada masalah yang rumit dan komprehensif.<br />

Copyright@<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

Boleh dipublikasi ulang tapi jangan menghapus Copyright


<strong>Free</strong> <strong>Article</strong> <strong>from</strong> <strong>http</strong>://<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

<strong>By</strong>. <strong>Ardiani</strong> <strong>Mustikasari</strong>, S.<strong>Si</strong><br />

Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat esensial<br />

dari system ini. Esensi dari PPBS adalah sebagai berikut:<br />

1. Memperinci secara cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan<br />

yang hendak dicapai.<br />

2. Mencari alternative-alternatif yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk<br />

mencapai tujuan.<br />

3. Menggambarkan biaya total dari setiap alternative, baik langsung ataupun tidak<br />

langsung, biaya yang telah lewat ataupun biaya yang akan dating, baik biaya yang<br />

berupa uang maupun biaya yang tidak berupa uanag.<br />

4. Memberikan gambaran tentang efektifitas setiap alternative dan bagaimana<br />

alternative itu mencapai tujuan.<br />

5. Membandingkan dan menganalisis alternative tersebut, yaitu mencari kombinasi<br />

yang memberikan efektivitas yang paling besar dari suber yang ada dalam<br />

pencapaian tujuan ( Jujun S, 1980).<br />

Referensi:<br />

Fattah, Nanang. 2001, Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung, PT. Remaja<br />

Rosdakarya, Cetakan kelima.<br />

Copyright@<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

Boleh dipublikasi ulang tapi jangan menghapus Copyright


<strong>Free</strong> <strong>Article</strong> <strong>from</strong> <strong>http</strong>://<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

<strong>By</strong>. <strong>Ardiani</strong> <strong>Mustikasari</strong>, S.<strong>Si</strong><br />

METODE-METODE PERENCANAAN<br />

Beberapa metode yang umum digunakan dalam perencanaan, tetapi dapat diterapkan di<br />

bidang pendidikan ditemukan oleh Augus W. Smith (1982), antara lain:<br />

a. Metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat-cara-tujuan)<br />

Metode ini digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan alternatif untuk mencapai<br />

tujuan tertentu. Tiga hal yang perlu dianalysi dalam metode ini, yaitu: means yang<br />

berkaitan dengan sumber-sumber yang diperlukan, ways yang berhubungan dengan<br />

cara dan alternative tindakan yang dirumuskan dan bakal dipilih dan ends yang<br />

berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Ketiga aspek tersebut ditelaah dan<br />

dikaji secara timbal balik.<br />

b. Metode input-output analysis<br />

Metode ini dilakukan dengna mengadakan pengkajian terhadap interelasi dan<br />

interdependensi berbagai komponen masukan dan keluaran dari suatu system. Metode<br />

ini dapat digunakan untuk menilai alternative dalam proses transformasi.<br />

c. Metode econometric analysis<br />

Metode ini menggunakan data empirik, teori ekonomi dan statistika dalam mengukur<br />

perubahan dalam kaitan dengan ekonomi. Metode ekonometrik mengembangkan<br />

persamaan-persamaan yang menggambarkan hubungan ketergantungan di antara<br />

variable-variabel yang ada dalam suatu system.<br />

d. Metode Cause-effect<br />

Metode ini digunakan dalam perencanaan dengan menggunakan sikuen hipotetik<br />

untuk memperoleh gambaran tentang masa depan. Metode ini sangat cocok untuk<br />

perencanaan yang bersifat strategic.<br />

e. Metode Delphi<br />

Metode ini bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative program.<br />

Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi “Judgments” tertentu<br />

dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus. Biasa<br />

metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat umum untuk<br />

diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik. Partisipan dalam metode ini<br />

biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin ilmu tertentu.<br />

f. Metode heuristic<br />

Metode ini dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu dan untuk mengakomodasi<br />

pandangan-pandangan yang bertentangan atau ketidakpastian. Metode ini didasarkan<br />

atas seperangklat prinsip dan pros<strong>edu</strong>r yang mensistematiskan langkah-langkah dalam<br />

usaha pemecahan masalah.<br />

g. Metode life-cycle analysis<br />

Metode ini digunakan terutama untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan<br />

memperhatikan siklus kehidupan menghenai produksi, proyek, program atau<br />

Copyright@<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

Boleh dipublikasi ulang tapi jangan menghapus Copyright


<strong>Free</strong> <strong>Article</strong> <strong>from</strong> <strong>http</strong>://<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

<strong>By</strong>. <strong>Ardiani</strong> <strong>Mustikasari</strong>, S.<strong>Si</strong><br />

aktivitas. Dalam kaitan ini seringkali digunakan bahan-bahan komperatif denga<br />

menganalogkan data, langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini adalah:<br />

1. Fase Konseptualisasi;<br />

2. Fase Spesifikasi;<br />

3. Fase Pengembangan Prototype;<br />

4. Fase Pengujian dan Evaluasi;<br />

5. Fase Operasi;<br />

6. Fase Produksi.<br />

Metode ini bisa dipergunakan dalam bidang pendidikan terutama dalam<br />

mengalokasikan sumber-sumber pendidikan dengan melihat kecenderungankecenderungan<br />

dari berbagai aspek yang dapat dipertimbangkan untuk merumuskan<br />

rencana dan program.<br />

h. Metode value added analysis<br />

Metode ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau<br />

pelayanan. Dengan demikian, kita dapat mendapatkan gambaran singklat tentang<br />

konstribusi dari aspek tertentu terhadap aspek lainnya.<br />

Referensi:<br />

Fattah, Nanang. 2001, Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung, PT. Remaja<br />

Rosdakarya, Cetakan kelima<br />

Copyright@<strong>edu</strong>-<strong>articles</strong>.<strong>com</strong><br />

Boleh dipublikasi ulang tapi jangan menghapus Copyright

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!