08.11.2012 Views

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Taman Wisata - ITS

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Taman Wisata - ITS

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Taman Wisata - ITS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>1.1</strong> <strong>Latar</strong> <strong>Belakang</strong><br />

<strong>BAB</strong> I<br />

<strong>PENDAHULUAN</strong><br />

<strong>1.1</strong>.1 <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari Sebagai Salah Satu Tempat Rekreasi Yang<br />

Diminati Di Jawa Barat.<br />

Propinsi jawa barat memiliki pariwisata yang beragam. Banyak obyek<br />

wisata menarik yang sering dikunjungi wisatawan, baik wisata alam, agro,<br />

sejarah, religius, wisata boga, dan seni budaya. Beberapa daerah yang menjadi<br />

tujuan wisata di jawa barat salah satunya adalah wilayah Bogor, yang paling<br />

terkenal adalah <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari<br />

Tempat wisata yang terletak di Jalan Raya Cileungsi KM 03 ini adalah<br />

taman buah terbesar di Indonesia dan terdapat berbagai koleksi tumbuh-tumbuhan<br />

buah yang terdapat di seluruh dunia. <strong>Taman</strong> yang dibangun tahun 1990 ini<br />

merupakan pusat budidaya tanaman buah terlengkap di Indonesia. Setelah lima<br />

tahun masa pembangunanya, Akhirnya tamn ini diresmikan tahun 1995 oleh<br />

presiden suharto. <strong>Taman</strong> yang didirikan oleh ibu Tien suharto ini pada mulanya<br />

bernama <strong>Taman</strong> Buah Mekarsari. Namun seiring dengan berjalanya waktu, tahun<br />

2004 taman ini kemudian direnovasi dan berganti nama mejadi <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong><br />

Mekarsari.<br />

Gbr. <strong>1.1</strong>. Gambar pintu masuk ke area Mekarsari<br />

1


Di area <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari ini, Pengunjung dapat melihat kebun<br />

buah yang didalamnya terdapat berbagai macam buah<br />

(Rambutan,Mangga,Belimbing,Jambu,dan lain sebagainya). Di area taman ini<br />

pengunjung juga diperbolehkan memetik buah-buahan yang disukai untuk<br />

dimakan ditempat, dengan syarat tidak merusak tanaman. Selain berbagai<br />

berbagai jenis buah-buahan tersebut , Pengunjung juga dapat melihat areal<br />

pembibitan dan persemaian, areal rumah plastic, Wahana Outbound, kebun sayur,<br />

kolam pemancingan, tanaman buah dalam pot, dan lain sebagainya.<br />

Gbr. 1.2. Gambar suasana di <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari<br />

Salah satu area yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat berada di<br />

<strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari yaitu area rumah plastik. Di dalam rumah plastik ini,<br />

Pengunjung dapat melihat beberapa tanaman melon dari berbagai jenis,<br />

diantaranya golden light, jade flower, glamour, golden langkawi, dan renong.<br />

Berbagai jenis melon ini berasal dari bibit unggul dan berkualitas baik yang<br />

didatangkan dari dalam maupun luar negeri. Bagi pengunjung yang menginginkan<br />

buah-buahan ini atau sekedar bibit tanamannya, dapat membeli dilokasi<br />

persemaian rumah plastik ini dengan harga yang cukup terjangkau, Pengunjung<br />

juga dapat menikmati beberapa permainan seperti Floating Donat, Giant Bubble,<br />

Kano, Becak Air, Aqua Bike, dan naik perahu yang terbuat dari kayu. Giant<br />

2


Bubble merupakan jenis permainan yang tergolong langka dan jarang terdapat di<br />

obyek wisata lain di Indonesia.<br />

Dewasa ini banyak sekali kawasan - kawasan wisata yang memiliki<br />

wilayah yang luas menyediakan alat transportasi bagi wisatawannya untuk<br />

langsung bisa berkeliling sendiri, sebagai daya tarik yang unik dari sebuah<br />

kawasan wisata. Untuk itu perlu difasilitasi bagi para wisatawannya supaya lebih<br />

tertarik lagi untuk datang ke tempat wisatanya. Salah satunya yaitu menyediakan<br />

fasilitas di dalam kawasan wisatanya dengan kendaraan, atau mobil yang bisa<br />

mengantarkan mereka berkeliling menikmati indahnya pemandangan dan supaya<br />

mereka bisa lebih leluasa untuk berkeliling tanpa ada batasan.<br />

<strong>1.1</strong>.2 Alat Transportasi di <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari<br />

<strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari memiliki luas sekitar 264 Ha, memiliki berbagai<br />

macam koleksi taman buah dan berbagai macam wahana yang tersebar di seluruh<br />

wilayah <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari. Pihak pengelolapun menyediakan alat<br />

transportasi bagi pengunjung untuk mengantar keliling area wisata dengan<br />

membayar Rp.10.000. Pada saat keberangkatan pengunjung tidak hanya diantar<br />

berkeliling, tetapi juga diberi penjelasan oleh pemandu tentang wilayah sekitar<br />

yang dilewati rute keberangkatan.<br />

Di <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari terdapat 2 macam alat transportasi yang<br />

mengantar pengunjung berkeliling, yaitu kereta mini yang terdiri dari dua gerbong<br />

dengan basic sasis Mitsubishi L300 dan minibus dengan basic sasis Isuzu Elf.<br />

Jika kerata mini mengantar keberangkatan penumpang maka minibus mengantar<br />

penumpang kembali ke pangkalan pertama.<br />

3


Gbr. 1.3. Gambar seorang pemandu yang sedang mejelaskan Tentang<br />

wilayah sekitar yang sedang dilewati kereta mini<br />

Dengan begitu luasnya <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari, otomatis keberadaan alat<br />

transportasi menjadi begitu vital bagi pengunjung, karena sangat tidak<br />

memungkinkan bagi pengunjung untuk berjalan kaki, disinilah letak potensi yang<br />

sangat besar dari alat transportasi di tempat wisata yang memiliki wilayah yang<br />

sangat luas seperti <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari ini.<br />

Gambar. 1.4. Gambar kereta mini (A) dan Minibus (B)<br />

Namun karena alat transportasi yang disediakan bersifat massal dan<br />

berjalan sesuai dengan rute yang sudah ditentukan maka alat transportasi yang<br />

adapun menjadi kurang sesuai bagi mereka yang menginginkan alat transportasi<br />

yang bersifat lebih pribadi yang mampu mengakomodir kebutuhan akan<br />

pengunjung di <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari, Sedangkan tingkat pengunjung di TWM<br />

4


sendiri terus meningkat dari tahun ke tahun dan berbanding lurus dengan<br />

keinginan pengunjung akan sebuah alat transportasi private.<br />

<strong>1.1</strong>.3 Mobil listrik sebagai alat transportasi yang cocok sebagai alat<br />

transportasi agrowisata<br />

Gambar.1.5. Gambar kendaraan bertenaga listrik kapasitas 4 orang dan 6 orang<br />

Pada perkembangannya, mobil listrik sudah banyak yang digunakan di<br />

kawasan – kawasan wisata, Tidak hanya digunakan di lapangan golf saja,<br />

Disamping lebih praktis dibanding dengan kendaraan konvensional namun yang<br />

lebih penting kendaraan listrik bebas polusi. Untuk mewujudkan alam wisata yang<br />

bebas polusi, target pada tahun 2010 sudah mulai menggunakan kendaraan<br />

bertenaga listrik sebagai sarana transportasi di dalam kawasan wisata. Sudah<br />

banyak kawasan agrowisata yang menyediakan mobil listrik di dalam kawasan<br />

wisatanya, dengan tujuan untuk disewakan ketika pengunjung ingin berkeliling ke<br />

area wisata. Selain mobil ini tidak menimbulkan polisi udara, sesuai kebutuhan<br />

pengunjung, mobil yang digunakan untuk berkeliling area wisata ini tidak<br />

digunakan dalam kecepatan tinggi. Yang menjadi pertanyaan dari mobil listrik ini<br />

adalah apakah bisa digunakan di daerah yang keadaan tanahnya naik turun, seperti<br />

di Kota Bogor ini. Pada kenyataanya mobil listrik sudah digunakan di kawasan<br />

wisata yang keadaan tanahnya naik turun, Karena pada dasarnya keadaan tanah<br />

5


pada daerah ini tidak lebih dari 30 derajat kemiringan. Dengan kapasitas<br />

penumpang 6 orang dewasa dengan kecepatan tidak lebih dari 40 km/jam, mobil<br />

listrik masih bisa berjalan diatas keadaan tanah yang tidak lebih dari 30 derajat<br />

kemiringan.<br />

<strong>1.1</strong>.4 Promosi dan Potensi alat transportasi sebagai media iklan keliling<br />

Sejak beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat<br />

zaman sekarang, tehnik daripada produksi dan pengangkutan masih bersifat<br />

sederhana, dalam keadaan demikian kemampuan memproduksi barang dan jasa<br />

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih sangat terbatas. Dengan perkataan<br />

lain dapat juga dikatakan bahwa pada waktu itu jumlah barang-barang dan jasa-<br />

jasa yang ditawarkan jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah<br />

permintaan terhadap barang dan jasa tersebut, sehingga barang dan jasa yang<br />

ditawarkan akan habis terjual. Jadi pada waktu itu terdapat keadaan dimana supply<br />

creates its own demand yang berarti bahwa setiap penawaran suatu barang dan<br />

jasa akan menciptakan sendiri permintaan terhadap barang dan jasa tersebut.<br />

Keadaan perekonomian ini dinamakan economics ot scarcity, dalam keadaan ini<br />

fungsi penjualan tidak ada dan tidak menjadi masalah sehingga usaha-usaha untuk<br />

lebih mendekatkan hubungan antara produsen dan konsumen atau penjual dan<br />

pembeli belum begitu memegang peranan penting. Dengan demikian dapatlah<br />

dikatakan bahwa dalam keadaan economics of scarcity peranan daripada kegiatan<br />

promosi belum begitu menonjol.<br />

Keadaan ini kemudian berubah menjadi economics of relative plenty, yaitu<br />

dengan terjadinya revolusi industri sebagai akibat adanya inovasi atau penemuan -<br />

penemuan baru dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Maka dengan<br />

sendirinya perekonomianpun dan perindustrian makin barkembang pula dengan<br />

pesat dimana produsen dapat menghasilkan barang dan jasa secara besar-besaran,<br />

akibatnya produsen sekarang dapat menawarkan barang dan jasa dalam jumlah<br />

yang jauh lebih besar daripada permintaan terhadap barang dan jasa tersebut,<br />

dimana barang dan jasa yang dihasilkannya tidak hanya ditujukan untuk<br />

konsumen yang dikenal saja, melainkan juga untuk konsumen yang tidak<br />

6


dikenalnya sama sekali. sekarang dikatakan bahwa apa yang ditawarkan oleh<br />

produsen kepada konsumen belum tentu akan habis terjual, karena dalam hal ini<br />

sebutan lagi supply creates its own demand, tapi sudah beralih pada demand<br />

creates its own supply. Maka sekarang permintaan konsumenlah yang akan<br />

menciptakan penawaran, dengan demikian agar penjualan berhasil dengan baik<br />

maka produsen dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasanya, harus<br />

mengetahui keinginan dan kemampuan konsumen, sehingga hubungan antara<br />

produsen dengan konsumen harus menjadi lebih dekat.<br />

Untuk itu diperlukan aktivitas-aktivitas promosi yang dapat mendekatkan<br />

hubungan antara produsen dan konsumen, agar barang-barang atau jasa-jasa yang<br />

dihasilkan dapat dengan mudah dan lancar sampai ke tangan konsumen. Jadi<br />

dengan berkembangnya keadaan perekonomian ini maka promosi menjadi lebih<br />

penting artinya bahkan harus dijadikan pedoman bagi aktivitas- aktivitas lainnya<br />

dalam perusahaan. Dengan demikian suatu perusahan yang ingin mempertahankan<br />

kelangsungan hidupnya haruslah berorientasi terhadap pasar artinya tindakan yang<br />

dilakukan dalam perusahaan harus disesuaikan dengan gejala-gejala yang terdapat<br />

di dalam pasar.<br />

Dengan melaksanakan kegiatan promosi seorang pengusaha atau produsen<br />

akan mendapatkan bantuan dalam memperkenalkan dan menjelaskan kegunaan<br />

daripada barang atau jasanya, termasuk keinginan konsumen terhadap barang-<br />

barang atau jasa-jasa yang dapat memuaskan dirinya. Hal ini adalah karena sifat<br />

dinamis promosi yang dapat mengikuti perkembangan perekonomian. Disamping<br />

itu promosi membantu produsen untuk dapat mengenal pasar dengan cara<br />

menyelidiki apa yang dibeli oleh konsumen tersebut.<br />

Dengan berdasarkan hal-hal diatas serta mengingat betapa pentingnya manfaat<br />

promosi didalam suatu perusahaan, penulis tertarik untuk menelitinya.<br />

Saat ini hamper semua jenis usaha dan bisnis memerlukan promosi, dan<br />

media promosipun mengalami perkembangan yang sangat pesat dan<br />

1. Iklan adalah bentuk promosi bersifat masal dan nonpersonal. Oleh karena<br />

sirkulasinya luas maka biaya perunit menjadi lebih murah. Tetapi karena<br />

7


ersifat non personal maka iklan tidak mampu responsive. Oleh karena itu<br />

iklan tidak diharapkan sebagai media komunikatif interaktif.<br />

2. Penjualan Personal adalah aktivitas penjualan yang bersifat promosional.<br />

Karena bersifat personal, promosi ini sangat efektif membina komunikasi<br />

dua arah dengan audiens.<br />

3. Promosi Penjualan adalah bentuk promosi personal maupun nonpersonal<br />

untuk mendongkrak penjualan dalam jangka pendek. Promosi penjualan<br />

memang dirancang dengan berbagai cara (personal maupun non personal)<br />

untuk mendorong penjualan pada saat-saat tertentu.<br />

4. Publisitas adalah bentuk promosi yang lebih banyak dilakukan oleh<br />

masyarakat. Audiens sering berpendapat bahwa informasi produk dari<br />

sumber non-produsen tentu akan lebih fair atau jujur.<br />

5. Identitas Produk adalah desain produk yang bersifat khas yang<br />

mempunyai daya tarik tersendiri. Identitas produk adalah bentuk<br />

penampilan promosi produk secara konkrit menunjukkan kelebihan-<br />

kelebihan yang ada.<br />

Selain itu media promosi sekarangpun mengalami perkembangan yang<br />

sangat pesat dibanding beberapa dekade yang lalu, sekarang media promosi tidak<br />

hanya lewat Koran, majalah, poster, baliho, pamflet, spanduk, atau kendaraan<br />

umum, yang terbaru mobil pribadipun tidak luput dari media promosi usaha sang<br />

pemilik mobil, mengingat alat transportasi merupakan jenis media promosi<br />

bergerak yang keberadaanya dilihat oleh orang-orang yang berpapasan dengan<br />

mobil tersebut dan sangat moveable. Untuk itulah media promosi yang<br />

menggunakan alat transportasi kususnya mobil semakin banyak.<br />

<strong>1.1</strong>.5 Alat transportasi Listrik Dengan Tenaga Baterai Dipercaya Akan<br />

Cepat Berkembang.<br />

Disaat pemerintah Amerika sedang gencar menaruh harapan besar dan<br />

mendukung pengembangan kendaraan listrik hydrogen, kendaraan listrik Baterai<br />

kering ( accu kering ) semakin jelas akan segera memulai peranan utamanya<br />

8


sebagai pengganti era transportasi mesin bakar. Hampir semua produsen utama<br />

otomotif berlomba memamerkan dan mempersiapkan produksi kendaraan baterai<br />

dalam waktu dekat ini. Dengan kapasitas yang besar, waktu pengisian ulang yang<br />

singkat serta umur pakai baterai yang panjang, baterai kering menjawab semua<br />

kendala pada generasi baterai sebelumnya Ni-Mh yang digunakan pada mobil-<br />

mobil hybrid.<br />

Kendaraan listrik memiliki effisiensi energi yang paling tinggi<br />

dibandingkan dengan kendaraan mesin bakar konvensional. Pada mesin bakar<br />

85% lebih dari energi yang dihasilkan terbuang menjadi panas, gerak dan gesekan<br />

komponen. Hanya sekitar 15% yang dapat dikonversikan menjadi energi kinetik<br />

penggerak kendaraan. Sedangkan pada kendaraan listrik justru terjadi<br />

kebalikannya dimana sekitar 88% energi yang dipakai dikonversikan menjadi<br />

energi kinetik penggerak kendaraan. Sehingga untuk menggerakan sebuah<br />

kendaraan dengan bobot yang sama, kendaraan listrik memerlukan energi yang<br />

jauh lebih sedikit dan juga tidak mengeluarkan polusi kendaraan sama sekali.<br />

Teknologi kendaraan listrik baterai dipercaya akan dengan cepat<br />

berkembang dan mendominasi sebagai pengganti era transportasi mesin bakar, hal<br />

ini dikarenakan teknologi kendaraan listrik baterai memiliki beberapa keunggulan<br />

dibandingkan dengan teknologi alternatif lainnya.<br />

Pertama, penggunaan transportasi listrik akan memberikan effisiensi rata<br />

- rata dua kali lipat lebih efisien dari pada penggunaan transportasi berbasis mesin<br />

bakar, 88% energi yang dipakai dikonversikan menjadi energi kinetik penggerak<br />

kendaraan. Sehingga untuk menggerakan sebuah kendaraan dengan bobot yang<br />

sama, kendaraan listrik memerlukan energi yang jauh lebih sedikit dan juga tidak<br />

mengeluarkan polusi kendaraan sama sekali.<br />

Kedua, sumber energi transportasi listrik jauh lebih flexible dibandingkan<br />

dengan teknologi mesin bakar. Sumber energi bisa didapatkan dari sumber<br />

berbasis fosil seperti batubara, minyak bumi dan gas ataupun sumber energi yang<br />

terbaharui seperti tenaga air, angin, surya, biofuel, sampah, panas bumi dan lain<br />

lain tanpa harus merubah teknologi pada kendaraan. Flexibilitas ini sangat<br />

memperkuat ketahanan energi nasional dengan melepaskan ketergantungan akan<br />

9


satu sumber energi dan beralih pada sumber energi yang lain pada saat<br />

dibutuhkan.<br />

Ketiga, penggunaan transportasi listrik akan mengembalikan kualitas<br />

udara dalam kota karena kendaraan listrik tidak mengeluarkan gas sisa<br />

pembakaran. Jika energi listrik yang dipakai didapat dari sumber yang<br />

berkesinambungan yang tanpa emisi dalam prosesnya, maka terjadilah mobilitas<br />

yang 100% berkelanjutan dari segi energi dan lingkungan. Jika pada tahap awal<br />

energi listrik yang digunakan masih didapatkan dari proses konversi energi fosil<br />

maka akan tetap terbentuk polusi, akan tetapi polusi tersebut akan jauh lebih kecil,<br />

jauh dari kepadatan penduduk dan lebih mudah dikendalikan. 1<br />

1.2 Rumusan Masalah<br />

1.2.1. Permasalahan Utama<br />

Alat transportasi yang disediakan bersifat massal dan berjalan sesuai<br />

dengan rute yang sudah ditentukan maka alat transportasi yang adapun menjadi<br />

kurang sesuai bagi mereka yang menginginkan alat transportasi yang bersifat<br />

lebih pribadi yang mampu mengakomodir kebutuhan akan pengunjung di <strong>Taman</strong><br />

<strong>Wisata</strong> Mekarsari, Sedangkan tingkat pengunjung di TWM sendiri terus<br />

meningkat dari tahun ke tahun dan berbanding lurus dengan keinginan<br />

pengunjung akan sebuah alat transportasi private.<br />

� Kapasitas penumpang terlalu besar untuk disewa sebagai alat transportasi<br />

private untuk keluarga, karena yang dipakai adalah mobil Mitsubishi L300<br />

untuk kereta mini dan Isuzu Elf untuk Minibus<br />

1 Sumber : MATTRIK ( Masyarakat Transportasi Teknologi Listrik ) 2007.<br />

10


.<br />

Gambarr. 1.6. Gambar kapasitas penumpang di kendaraan kereta mini<br />

� Kenyamanan dan keleluasaan penumpang ketika didalam mobil masih<br />

belum terakomodir oleh kendaraan eksisting, mengingat jenis kendaraanya<br />

yang bersifat massal dan berjalan sesuai dengan rute yang sudah<br />

ditentukan.<br />

� Potensi lain dari pengadaan mobil wisata di TWM yang bersifat private<br />

ini, diharapkan nantinya bisa sebagai media promosi dan pariwisata.<br />

Nantinya bisa memberi nilai lebih pada pihak yang terkait khususnya<br />

TWM.<br />

Gambar. 1.7. Diharapkan kendaraan mobil ini bisa sebagai media promosi dan<br />

pariwisata bagi TWM<br />

11


1.2.2. Permasalahan Teknis<br />

Permasalahan teknis yang ada pada mobil listrik kapasitas 6 penumpang<br />

yang diharapkan dapat disesuaikan melalui pendekatan desain dan nantinya bisa<br />

menjawab kebutuhan pengunjung yang membutuhkan alat transportasi private ini<br />

1. Komponen pada mobil eksisting kurang mendukung kenyamanan<br />

user/pengguna yang mamakai, komponen-komponen tersebut adalah :<br />

� Space untuk barang sangat sedikit, sehingga mengganggu<br />

keleluasaan penumpanang didalam kabin.<br />

Gambar. 1.8 Kabin mobil yang sempit<br />

� Posisi jok yang menghadap kedepan dan menghadap<br />

kebelakang untuk jok yang belakang kurang mendukung<br />

pengguna/user dalam berkomunikasi dan berinteraksi<br />

mengingat fungsi kendaraan adalah sebagai alat transportasi<br />

pribadi.<br />

Gambar. 1.9. Posisi jok yang kurang cocok diterapkan pada mobil private<br />

12


� Tidak adanya tempat/space untuk media promosi. Dan tempat<br />

yang paling memungkinkan sebagai media promosi adalah<br />

direkatkan pada kaca depan mobil, dalam hal ini mengalami<br />

beberapa permasalah, yaitu :<br />

- Proses pelepasan stiker sulit<br />

- Merusak permukaan kaca<br />

- Daya tahan tidak lama<br />

- Memungkinkan mengganggu penglihatan pengemudi<br />

- Mudah robek<br />

� Jok terlalu berat, sedangkan setiap kali akan memeriksa aki<br />

harus mengangkat jok lebih tinggi terlebih lagi tidak adanya<br />

handle yang dapat membantu petugas mengangangkat jok lebih<br />

tinggi<br />

1.3 Batasan Masalah<br />

1. Target pemasaran yang dituju:<br />

Gambar. <strong>1.1</strong>0. Jok tidak memiliki handle<br />

� Target market: PT. Marlip Indo Mandiri Indonesia dan <strong>Taman</strong><br />

<strong>Wisata</strong> Mekarsari.<br />

� Target pengguna: Karyawan wisata dan wisatawan.<br />

� Gender: Pria, wanita, dan anak - anak.<br />

13


2. Dimensi kendaraan maksimal :<br />

� Dimensi luar kendaraan P x L x T : 1760 mm x 993.5 mm x 1610<br />

mm.<br />

� Dimensi rangka dihitung dari sumbu roda : 1670 mm x 985 mm,<br />

jarak terendah tanah : 127 mm.<br />

3. Spare part dan komponen – komponennya menggunakan komponen<br />

1.4 Tujuan<br />

yang telah diproduksi sesuai dengan spesifikasi produk dan teknologi<br />

yang dikuasai oleh pasar domestik. Yaitu PT. Marlip Indo Mandiri<br />

Indonesia.<br />

Mendesain sebuah konsep baru dari alat transportasi wisata dengan<br />

penggabungan fungsi sebagai alat transportasi di dalam area wisata dan sebagai<br />

sarana promosi, dengan tenaga listrik yang ramah lingkungan. Konsep utama yang<br />

ingin diwujudkan pada perancangan alat transportasi wisata ini adalah menarik,<br />

melalui desain dengan konsep bentuk yang Fun dan kokoh, Fun karena kendaraan<br />

untuk pariwisata keluarga dan Kokoh karena medan yang akan dilewati tidak<br />

hanya jalan beraspal, pemilihan warna yang mencolok sehingga mudah untuk<br />

diidentifikasi atau mudah dikenali ketika berada di area perkebunan, serta<br />

pemilihan warna yang menarik sesuai dengan trend style yang sedang<br />

berkembang saat ini. Sehingga dapat diidentifikasikan bahwa alat transportasi ini<br />

adalah milik <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari; nyaman, memberikan kenyamanan<br />

kepada penumpang ketika berada di kendaraan dengan menciptakan suasana yang<br />

sejuk, serta penambahan fungsi pada beberapa bagian, untuk mendukung aktifitas<br />

pengguna; aman, meminimalisir faktor cidera dan stress yang disebabkan dari<br />

fasilitas yang tidak sesuai dengan ergonomi dan antropometri penggunanya, dan<br />

supaya lebih efisien dan maksimal; efisien, dengan penambahan fungsi pada<br />

mobil agrowisata yang akan di desain, diharapkan dari penambahan –<br />

penambahan fungsi pada desain baru mobil ini, dapat memberikan kemudahan –<br />

kemudahan pagi pengguna, dan bagi wisatawan yang menggunakan jasa<br />

14


kendaraan ini. Dan juga sebagai media promosi yang atraktif dan menarik bagi<br />

<strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari.<br />

1.5 Manfaat<br />

Manfaat yang didapat dari pengadaan kendaraan patroli ini meliputi<br />

beberapa elemen, yaitu sebagai berikut :<br />

1. Bagi pihak <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari :<br />

� Mengangkat image dari <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari.<br />

� Dengan pemberian fasilitas yang memadai pada alat transportasi yang<br />

akan di desain, diharapkan bisa menjawab permasalahan – permasalahan /<br />

kebutuhan – kebutuhan desain yang diharapkan oleh pengguna dan<br />

wisatawan.<br />

2. Bagi wisatawan :<br />

� Fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan ketika menggunakan mobil ini bisa<br />

terpenuhi.<br />

� Merasa aman dan nyaman, dan puas ketika menggunakan jasa alat<br />

transportasi listrik ini.<br />

� Mendapat pengetahuan tentang hal – hal yang berkaitan dengan pertanian<br />

dan agrowisata di <strong>Taman</strong> <strong>Wisata</strong> Mekarsari.<br />

1.6 Sistematika Penulisan<br />

Urutan sistematika pembahasan di dalam mata kuliah ini terdiri dari<br />

beberapa bab sebagai berikut :<br />

� Bab I : Pendahuluan<br />

Menjelaskan latar belakang yang menjadi dasar pemilihan atau penentuan<br />

judul, tujuan perancangan, batasan masalah, dan pemecahan masalah, serta<br />

metode dan tahapan penelitian.<br />

� Bab II : Tinjauan Pustaka<br />

Memberikan kajian – kajian dalam proses perancangan untuk dapat<br />

diterapkan secara praktikal kedalam desain produk. Bab ini berisi teori –<br />

teori pendukung yang dipakai sebagai landasan atau acuan yang<br />

15


menunjang dalam mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data<br />

– data yang diperoleh dan dipakai untuk mencari alternatif pemecahan<br />

masalah.<br />

� Bab III : Studi Eksisting<br />

Menjelaskan data – data tentang eksisting dan pembanding yang diperoleh<br />

berdasarkan survey lapangan yang berhubungan dengan perancangan, serta<br />

menganalisa eksisting dan beberapa hal yang diperlukan sebagai bahan<br />

pertimbangan pada proses perancangan.<br />

� Bab IV : Konsep Desain<br />

Menjelaskan proses pemecahan masalah berdasarkan latar belakang dan<br />

aspek – aspek terkait yang menunjang proses pengembangan konsep<br />

dalam perancangan.<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!