Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
nasional<br />
Tokoh senior Partai Golkar<br />
berkumpul di Jakarta, Rabu<br />
(21/5), setelah keputusan<br />
Ical mendukung Prabowo<br />
dalam pencalonan presiden.<br />
Hasan/detikcom<br />
kebijakan mendukung Prabowo-Hatta. Kendati<br />
begitu, kader tersebut tidak dipecat dari partai.<br />
Namun soal pergeseran kader Golkar di DPR,<br />
Lalu Mara mengaku tidak tahu. “Kalau kaitannya<br />
dengan anggota Dewan, tanya Ketua<br />
Fraksi Golkar di DPR. Kalau urusan fraksi, saya<br />
tidak ikut rapatnya,” tuturnya.<br />
Hal senada dikatakan Wakil Sekjen Golkar<br />
Tantowi Yahya. Ia menyebut rotasi yang dilakukan<br />
terhadap tiga kader pro-Jokowi di DPR merupakan<br />
bentuk sanksi. “Itu sanksi organisasi,”<br />
ucapnya. Tantowi ditunjuk menggantikan posisi<br />
Agus Gumiwang sebagai Wakil Ketua Komisi I.<br />
Tidak semua elite Golkar sepakat dengan<br />
pemberian sanksi kepada sejumlah kader muda<br />
yang merapat ke kubu Jokowi-Jusuf Kalla. Wakil<br />
Ketua DPR dari Golkar, Priyo Budi Santoso,<br />
salah satunya. Menurut Priyo, kader yang merapat<br />
ke kubu koalisi pimpinan PDI Perjuangan<br />
itu merupakan kader-kader terbaik.<br />
“Mereka punya pendapat sendiri. Seharusnya<br />
tidak ada sanksi, ada pembicaraan dulu.<br />
Itu saran kami,” kata Priyo, yang mengaku akan<br />
mengikuti keputusan partainya mendukung<br />
Prabowo-Hatta, meskipun secara pribadi dekat<br />
dengan Jusuf Kalla.<br />
Namun perpecahan di Golkar itu dianggap<br />
oleh pengamat politik Arya Fernandes hanyalah<br />
drama yang tengah dimainkan partai<br />
berlambang pohon beringin tersebut. Menurut<br />
Majalah detik 2 - 8 juni 2014