Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Retorika adalah ilmu persuasi yang diciptakan<br />
Aristoteles sekitar 2.500 tahun yang lalu. Menurut<br />
Aristoteles, diperlukan tiga keterampilan khusus<br />
untuk bisa memengaruhi, bahkan mengubah sikap<br />
dan pemikiran orang banyak, yaitu etos, logos, dan<br />
pathos. Logos adalah keterampilan memberikan<br />
argumentasi dan rasio kuat supaya khalayak percaya<br />
dengan apa yang Anda katakan. Untuk itu, kalau<br />
perlu, disajikan juga bukti, fakta, dan data. Namun,<br />
sayang, logos yang diajukan Purnomo ataupun Jusuf<br />
Kalla kurang tepat jika tidak dikatakan ngawur.<br />
Di Belanda, harga bensin saat ini 1,7 euro per<br />
liter atau sekitar Rp 23.000. Namun, ongkos bus<br />
umum jarak dekat 1 euro, koran 1 euro. Parkir 1<br />
jam di Bandar Udara Schipol 1,5 euro. Seorang<br />
pengangguran diberikan subsidi minimal 800 euro<br />
per bulan. Seorang yang baru lulus S-1 dan bekerja<br />
paling tidak mendapat gaji 1.300 euro. Maka, tidak<br />
ada seorang pun yang memprotes harga bensin 1,6<br />
euro. Di Singapura, pendapatan per kapita rakyatnya<br />
sekitar 25.000 dollar AS per tahun. Maka, harga<br />
bensin di Singapura sekitar 1,5 dollar AS pun tidak<br />
membuat rakyat ribut.<br />
Ketika orang-orang Polandia mengetahui bahwa<br />
harga bensin kita cuma 45 sen per liter, mereka<br />
tidak percaya. Kok, murah betul Namun, ketika<br />
saya memberitahukan pendapatan per kapita<br />
rakyat Indonesia 1.500 dollar AS per tahun, mereka<br />
sangat heran dan bertanya lagi, ”Setahun atau<br />
sebulan” Saya jawab, ”Setahun.” Baru mereka<br />
mengerti bahwa bensin 45 sen per liter di Indonesia<br />
tergolong mahal karena 60 persen penduduk kita<br />
hanya mengeluarkan belanja 2 dollar AS per hari,<br />
sementara pendapatan rakyat Polandia rata-rata<br />
10.000 dollar AS per tahun. Maka, harga bensin<br />
4,45 zloty per liter (1,8 dollar AS) dianggap biasabiasa<br />
saja.<br />
Itukah sebabnya wacana yang membandingkan<br />
harga bensin Indonesia dengan negara-negara luar,<br />
apalagi negara maju, harus ditanggapi kritis sekali.<br />
Pejabat kita mestinya tidak ”asal ngomong”.<br />
Hanya angin surga<br />
Bagaimana dengan wacana bahwa 80 persen<br />
subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang kaya Dari<br />
perspektif logos, wacana ini pun lemah.<br />
Pertama, jika pemerintah sejak awal tahu bahwa<br />
mobil-mobil pribadi mengonsumsi paling banyak<br />
BBM, kenapa pemerintah tidak membatasi jumlah<br />
mobil yang berkeliaran di jalan-jalan Kemacetan