1mSDIMk
1mSDIMk
1mSDIMk
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Social Entrepreneurship<br />
Jalan Putih (2)<br />
Oleh: Ahmad Juwaini<br />
@ahmadjuwaini<br />
Agar manusia tidak menyesal<br />
dalam kehidupan ini, patutlah<br />
manusia hidup di jalan Tuhan.<br />
Hidup di atas jalan yang<br />
akan mengantarkan kebahagian yang<br />
sebenarnya. Hidup yang akan membuat<br />
setiap manusia bahagia di dunia dan<br />
juga bahagia di akhirat. Hidup yang<br />
membuat setiap manusia meraih kebahagian<br />
hakiki, yaitu bahagia secara lahir<br />
dan batin. Sebuah kehidupan yang akan<br />
menjadikan setiap manusia mencapai<br />
prestasi yang tinggi dalam kehidupan.<br />
Jalan yang dimaksud, boleh kita<br />
sebut sebagai jalan putih, yaitu jalan<br />
suci mencapai keberhasilan dalam<br />
kehidupan. Ini adalah jalan bening yang<br />
akan mengantarkan setiap manusia<br />
untuk mencapai Kegemilangan dalam<br />
kehidupan. Jalan putih adalah jalan<br />
yang dipenuhi cahaya terang untuk<br />
memandu manusia mencapai hidup yang<br />
penuh kesuksesan. Jalan putih adalah<br />
jalan untuk menjadikan setiap manusia<br />
mencapai keunggulan dalam kehidupan.<br />
Pada jalan putih ini terdapat empat<br />
jalur (track) yang menggambarkan<br />
prioritas-prioritas yang harus dilalui<br />
manusia. Kesemua jalur ini mengandung<br />
pesan dan langkah-langkah untuk<br />
diikuti oleh semua manusia. Manakala<br />
diikuti dengan benar, maka semua jalur<br />
ini akan mengantarkan manusia pada<br />
kualitas sebagai insan istimewa, yaitu<br />
manusia yang memiliki keberhasilan dan<br />
kegemilangan dalam hidup ini. Semakin<br />
sempurna setiap jalur itu dilalui, maka<br />
semakin hebat manusia yang menjalaninya.<br />
Jalur yang pertama adalah jalur<br />
selamat, yaitu jalur yang akan mengantarkan<br />
kita agar hidup selamat di dunia,<br />
dan terutama selamat di akhirat. Jalur<br />
ini merupakan jalur paling penting, jalur<br />
paling utama, sekaligus jalur prasyarat.<br />
Setiap manusia tidak diperbolehkan<br />
gagal di jalur ini, sebab manakala gagal<br />
di jalur ini, akan mengantarkan pada<br />
kehidupan yang penuh penderitaan,<br />
terutama di akhirat. Kegagalan menempuh<br />
jalur selamat ini, akan membawa<br />
kita pada kehidupan buruk yang penuh<br />
petaka, bahkan sampai tak berkesudahan.<br />
Jalur ini intinya adalah jalur<br />
ketakwaan, yaitu sebuah jalur dimana<br />
manusia akan berusaha melaksannkan<br />
perintah Tuhan dan menjauhi larangan-<br />
Nya. Kunci utama dari jalur ketakwaan<br />
adalah melaksanakan yang diwajibkan<br />
Tuhan dan tidak mengerjakan yang<br />
dilarang Tuhan.<br />
Jalur kedua adalah jalur bahagia, yaitu<br />
jalur yang akan mengantarkan hidup<br />
manusia menjadi bahagia di dunia. Jika<br />
jalur pertama, berorientasi utama pada<br />
kebahagiaan di akhirat, sementara pada<br />
jalur kedua ini, orientasinya adalah kebahagiaan<br />
di dunia. Kunci utama untuk<br />
memenuhi jalur kedua ini adalah hidup<br />
kaya atau berkecukupan. Memang betul<br />
bahwa ada orang miskin yang masih<br />
bisa hidup bahagia, namun lebih banyak<br />
orang yang bahagia karena hidup kaya<br />
atau berkecukupan. Faktor utama yang<br />
harus dicapai pada jalur kedua ini adalah<br />
menghindari kehidupan sebagai orang<br />
miskin. Karena kalau manusia hidupnya<br />
miskin, maka untuk memenuhi kebutuhan<br />
dasarnya saja tidak cukup, dan<br />
akhirnya mengandalkan belas kasihan<br />
orang lain.<br />
Jalur ketiga adalah jalur manfaat,<br />
yaitu jalur yang akan mengantarkan<br />
manusia pada nilai kemanfaatan bagi<br />
lingkungan sekitarnya. Manusia pada<br />
jalur ini telah menjadikan kehidupannya<br />
penuh makna karena mampu memberi<br />
sumbangsih positif kepada lingkungannya.<br />
Manfaat itu dapat dirasakan oleh<br />
manusia lain, tumbuhan, hewan dan<br />
alam semesta sebagai lingkungan sekelilingnya.<br />
Semakin banyak masyarakat dan<br />
lingkungan yang mendapat manfaat dari<br />
seseorang, maka semakin unggul orang<br />
tersebut di jalur ketiga ini. Kualitas seseorang<br />
pada jalur ini ditandai dengan besarnya<br />
kontribusi orang tersebut kepada<br />
masyarakat sekeliling dan lingkungan<br />
sekitarnya.<br />
Jalur keempat adalah jalur legasi,<br />
yaitu jalur yang akan mengantarkan<br />
manusia pada berbagai prestasi. Hidup<br />
manusia pada jalur keempat ini ditandai<br />
dengan capaian-capaian prestasi dan<br />
pengakuan akan berbagai keberhasilan<br />
yang telah ditorehkan oleh seseorang.<br />
Prestasi-prestasi pada jalur keempat<br />
ini akan menjadi penanda akan keberhasilan<br />
yang telah dicapai oleh yang<br />
bersangkutan dan telah diakui oleh<br />
banyak manusia lainnya. Prestasi itu<br />
bisa berbentuk piagam, sertifikat, piala,<br />
monumen, gelar atau apapun. Termasuk<br />
ke dalam legasi ini adalah keterlibatan<br />
yang luas seseorang pada berbagai<br />
organisasi, termasuk pengenalan luas<br />
masyarakat akan sang tokoh. Adapun<br />
puncak prestasi dan legasi seseorang<br />
dalam hidup ini adalah seberapa banyak<br />
orang yang melayat, mengantarkan dan<br />
menghormati seseorang saat ia meninggal<br />
dunia.<br />
Itulah empat jalur yang ada pada<br />
jalan putih. Setiap manusia harus<br />
berjuang untuk menempuh jalan putih<br />
dan melampaui jalur-jalur yang ada.<br />
Semua manusia ditantang untuk mampu<br />
meraih keunggulan dalam empat jalur<br />
yang ada. Kualitas akhir hidup manusia<br />
akan ditentukan dengan caaian dalam<br />
melewati jalur-jalur tersebut.•<br />
39 / Tahun III / Mei - Juni 2014 Swaracinta<br />
23