29.01.2015 Views

May 2012 Issue - Sysmex Indonesia

May 2012 Issue - Sysmex Indonesia

May 2012 Issue - Sysmex Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2004;126:93–99.<br />

2. Kickler TS, Oguni S, Borowitz MJ. A clinical evaluation of<br />

high fluorescent platelet fraction percentage in<br />

thrombocytopenia. Am J Clin Pathol 2006;125:282-7.<br />

3. Jung H, Jeon HK, Kim HJ, Kim SH. Immature platelet<br />

fraction: establishment of a reference interval and diagnostic<br />

measure for thrombocytopenia. Korean J Lab Med<br />

2010;30:451-9.<br />

4. Ault KA, Knowles C. In vivo biotinylation demonstrates that<br />

reticulated platelets are the youngest platelets in circulation.<br />

Exp Hematol. 1995;23:996–1001. [PubMed: 7635185]<br />

5. Osei-Bimpong A. The effect of storage on the clinical utility<br />

of the immature platelet fraction. Hematol. 2009;14:118-121.<br />

Perbandingan koagulometer metoda<br />

optik multi wavelength dengan metoda<br />

mekanik dalam mendeteksi HIL dan<br />

penentuan nilai rujukan PT, aPTT, dan<br />

fibrinogen<br />

Kendala yang sering<br />

ditemukan dalam perihal<br />

penilaian hasil koagulasi<br />

adalah adanya faktor<br />

interferensi yang dikenal<br />

sebagai HIL (hemolisis,<br />

ikterik, dan lipemik) pada<br />

sampel. Seperti diketahui<br />

secara luas bahwa<br />

kelemahan dari koagulometer metoda optik adalah<br />

faktor interferensi HIL. Pada kondisi ini, pemakaian<br />

metoda mekanik atau manual lebih disarankan. Untuk<br />

mengatasi masalah tersebut, PT <strong>Sysmex</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

memperkenalkan koagulometer metoda foto-optik<br />

terbaru yaitu CS-2100i dengan menggunakan deteksi<br />

multi-wavelength sehingga memperkecil kesalahan<br />

pemeriksaan akibat HIL pada sampel. 1<br />

Adapun telah dilakukan penelitian yang membandingkan<br />

metoda optik terbaru (CS-2100i) dengan metoda<br />

mekanik (Sta Compact) dalam mencari nilai rujukan untuk<br />

PT, aPTT, dan fibrinogen pada sampel dengan HIL. 2 (see<br />

poster)<br />

Seperti diketahui, semakin tinggi nilai hemoglobin dalam<br />

sampel dengan hemolisis maka semakin memanjang PT<br />

dan aPTT, serta semakin rendah kadar fibrinogen baik<br />

pada koagulometer metoda foto optik multi wavelength<br />

maupun pada metoda mekanik. Demikian pula halnya<br />

pada sampel yang ikterik maupun lipemik. 1,3<br />

Dari hasil penelitian tersebut, terhadap sampel hemolisis<br />

tampak bahwa kadar hemoglobin hingga 150 mg/dL<br />

tidak berdampak terhadap nilai PT pada kedua metoda.<br />

Demikian juga kadar hemoglobin hingga 300 mg/dL tidak<br />

berdampak terhadap nilai aPTT, serta hingga kadar 75<br />

mg/dL tidak berdampak terhadap kadar fibrinogen.<br />

Untuk sampel ikterik, kadar bilirubin tidak berdampak<br />

terhadap nilai PT hingga kadar 1,93 mg/dL, terhadap<br />

aPTT hingga kadar 3,86 mg/dL, dan terhadap fibrinogen<br />

hingga kadar 1,93 mg/dL. Bahkan untuk sampel lipemik,<br />

kadar trigliserida hingga 350,7 mg/dL tidak<br />

mempengaruhi nilai PT dan aPTT pada kedua metoda;<br />

sedangkan kadar trigliserida tidak mempengaruhi kadar<br />

fibrinogen pada kadar hingga 501,0 mg/dL. 2<br />

23 Mei <strong>2012</strong><br />

Speaker: dr. Tjan Sian<br />

Hwa SpPK<br />

Moderator: Dr. Ellis<br />

Susanti, MM., MPd, MSi.<br />

Workshop<br />

Pemantapan Mutu<br />

ILKI<br />

Savoy Homann Bidakara<br />

Hotel - Bandung<br />

<strong>Sysmex</strong> Lunch<br />

Symposium<br />

7 Juni <strong>2012</strong><br />

Pemenang<br />

<strong>Sysmex</strong> POP Quiz!<br />

Infinity Online edisi April<br />

<strong>2012</strong><br />

• dr. Santy Setiawan,<br />

SpPK<br />

• dr. Juliani Dewi, SpPK<br />

• dr. Isabella Valentina<br />

• Ms. Indriyanti R.S<br />

• dr. Tjhi Megawati<br />

Selamat kepada para<br />

pemenang.<br />

Kami tunggu<br />

partisipasinya di <strong>Sysmex</strong><br />

POP Quiz! selanjutnya.<br />

Terima kasih<br />

Untuk tampilan yang lebih<br />

baik, silahkan klik<br />

"Online Version"<br />

Oleh sebab itu sampel HIL dapat diatasi menggunakan<br />

koagulometer foto optik dengan teknologi multi<br />

wavelength <strong>Sysmex</strong> CS-2100i.<br />

Selain melakukan evaluasi faktor interferensi, penelitian<br />

juga ditujukan untuk menentukan rentang rujukan nilai<br />

PT, aPTT, dan fibrinogen pada dewasa sehat normal di<br />

<strong>Indonesia</strong>, khususnya di Jakarta, dengan kriteria hasil<br />

pemeriksaan hematologi, GGT dan CHE normal; tidak<br />

mengkonsumsi obat antikoagulan, dan tidak memakai<br />

alat kontrasepsi. Subyek penelitian yang terdiri atas 143<br />

individu dewasa menunjukkan nilai rentang rujukan<br />

untuk PT adalah 12,2 – 13,6 detik, untuk aPTT adalah<br />

34,0- 41,4 detik, serta untuk fibrinogen berada pada<br />

rentang 215,8 – 348,4 mg/dL. Sebagai perbandingan,<br />

penelitian oleh <strong>Sysmex</strong> Corporation di Jepang<br />

menunjukkan nilai rentang PT sekitar 10,2-13,0 detik,<br />

rentang aPTT pada 27,7-40,2 detik ,dan rentang kadar<br />

fibrinogen pada 154,3 – 397,9 mg/dL.<br />

Referensi<br />

1. Junker R, et al. Interferences in coagulation tests –<br />

evaluation of the 570-nm method on the Dade Behring BCS<br />

analyser. Clin Chem Lab Med 2005;43(2):244–52.<br />

Page 2 / 3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!