implikasi dari globalisasi/perdagangan bebas ... - Kadin Indonesia
implikasi dari globalisasi/perdagangan bebas ... - Kadin Indonesia
implikasi dari globalisasi/perdagangan bebas ... - Kadin Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
10<br />
Faktor keempat adalah semakin besarnya keinginan orang untuk melakukan perjalanan antarnegara atau pindah <strong>dari</strong><br />
satu negara ke negara lain, baik untuk tujuan bisnis maupun lainnya. Keinginan ini didorong oleh peningkatan pendapatan<br />
rata-rata masyarakat dunia ditambah dengan peningkatan kepadatan penduduk di suatu wilayah/negara, dan kemajuan<br />
teknologi yang memungkinkan terjadinya mobilisasi orang antarnegara secara lebih cepat, aman dan lebih murah.<br />
Daya Saing Sejumlah Produk Industri <strong>Indonesia</strong><br />
Kemampuan <strong>Indonesia</strong> sebagai suatu negara atau daerah-daerah sebagai suatu kawasan menghadapi <strong>globalisasi</strong> dan<br />
<strong>perdagangan</strong> <strong>bebas</strong> sangat tergantung pada daya saing relatif <strong>dari</strong> sektor-sektor ekonomi di dalam negeri (daerah). Banyak<br />
cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat daya saing suatu industri atau sektor, diantaranya adalah yang umum<br />
disebut Revealed Comparative Advantage (RCA) Index sesuai formula <strong>dari</strong> Balassa. Indeks ini membandingkan pangsa<br />
<strong>dari</strong> suatu produk di ekspor suatu negara (misalnya <strong>Indonesia</strong> atau misalnya Jawa Barat dilihat pada tingkat regional)<br />
dengan pangsa <strong>dari</strong> produk tersebut didalam ekspor total dunia (pasar dunia). Nilai indeks = 1 menandakan bahwa<br />
<strong>Indonesia</strong> mempunyai keunggulan relatif (tingkat spesialisasinya tinggi) terhadap produk tersebut, dan sebaliknya jika<br />
nilainya lebih kecil <strong>dari</strong> 1 berarti daya saing <strong>Indonesia</strong> untuk produk tersebut rendah, dibawah rata-rata dunia.<br />
Seperti yang diperlihatkan di Tabel 2, hasil estimasi <strong>dari</strong> UNCTAD menunjukkan daya saing <strong>Indonesia</strong> untuk sejumlah<br />
produk-produk yang merupakan produk-produk eskpor terpenting <strong>Indonesia</strong> <strong>dari</strong> sektor industri manufaktur. Dapat dilihat<br />
bahwa <strong>Indonesia</strong> paling unggul di produk-produk kayu walaupun posisi <strong>Indonesia</strong> berada pada peringkat ke 18 di pasar<br />
dunia.<br />
Tabel 2 RCA <strong>Indonesia</strong>n untuk Sejumlah Produk Ekspor: 2003<br />
Produk Posisi di Pasar Dunia RCA<br />
Wood products<br />
Textiles<br />
IT & consumer electronics<br />
Leather products<br />
Electronic components<br />
Minerals<br />
Clothing<br />
Misc. manufacturing<br />
Chemicals<br />
Processed food<br />
Non-electronic machinery<br />
Basic manufactures<br />
Transport equipment<br />
Fresh food<br />
18<br />
20<br />
23<br />
37<br />
47<br />
49<br />
50<br />
61<br />
66<br />
68<br />
74<br />
77<br />
78<br />
97<br />
3,26<br />
1,89<br />
0,80<br />
1,65<br />
0,50<br />
2,62<br />
1,98<br />
0,60<br />
0,56<br />
1,62<br />
0,21<br />
0,64<br />
0,11<br />
1,74<br />
Sumber: UNCTAD/ITC<br />
Selanjutnya, berdasarkan RCA di atas, Indeks Spesialisasi untuk <strong>Indonesia</strong> untuk produk-produk tersebut dapat<br />
dihitung, seperti yang diilustrasikan di gambar di bawah. Walaupun indeks RCA <strong>Indonesia</strong> untuk produk-produk mineral<br />
jauh lebih besar <strong>dari</strong>pada RCA <strong>dari</strong> tekstil, pakaian jadi, IT dan barang-barang elektronik rumah tangga/konsumen dan<br />
komponen-komponen listrik, dilihat <strong>dari</strong> perspektif dunia (lintas negara), <strong>Indonesia</strong> mempunyai derajat spesialisasi (tingkat<br />
keunggulan) untuk empat jenis produk tersebut terakhir lebih tinggi dibandingkan produk-produk mineral.