Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Dan Bea Balik Nama ... - dppka diy
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Dan Bea Balik Nama ... - dppka diy
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Dan Bea Balik Nama ... - dppka diy
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Pajak</strong> <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> (<strong>PKB</strong>)<br />
<strong>Dan</strong> <strong>Bea</strong> <strong>Balik</strong> <strong>Nama</strong> <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> (BBN KB)<br />
Di Provinsi DIY<br />
I. PENGERTIAN<br />
1. <strong>Pajak</strong> <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> (<strong>PKB</strong>) adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan atau<br />
penguasaan <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> (<strong>PKB</strong>).<br />
2. <strong>Bea</strong> <strong>Balik</strong> <strong>Nama</strong> kendaraan <strong>Bermotor</strong> (BBN-KB) adalah pajak yang dipungut atas setiap<br />
penyerahan KBM dalam hak milik.<br />
II. DASAR HUKUM<br />
1. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang <strong>Pajak</strong> Daerah dan Retribusi Daerah jo.<br />
Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000;<br />
2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001 tentang <strong>Pajak</strong> Daerah<br />
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 2006 tentang Perhitungan Dasar<br />
Pengenanan <strong>Pajak</strong> <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> dan <strong>Bea</strong> <strong>Balik</strong> <strong>Nama</strong> <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> Tahun<br />
2006.<br />
4. Peraturan Pemerintah Provinsi DIY Nomor 1 Tahun 2002 Tentang <strong>Pajak</strong> Daerah dan<br />
Jo. Perda 2 tahun 2007.<br />
5. Surat Keputusan Bersama KAPOLRI, Dirjen Pemerintahan Umum dan Otda dan Dirut<br />
PT Jasa Raharja (Persero) Nomor SKEP/ 02/ 1999 yang mengatur tentang pedoman dan<br />
tata Laksana Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (SAMSAT).<br />
6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2007 tentang<br />
Perhitungan Dasar Pengenaan <strong>Pajak</strong> <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> (BBN-KB) tahun 2007 di<br />
Provinsi DIY.<br />
III. PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (<strong>PKB</strong>)<br />
1. OBYEK <strong>PKB</strong><br />
Adalah kepemilikan dan atau penguasaan KBM
2. SUBYEK <strong>PKB</strong><br />
Adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai KBM.<br />
3. TARIF <strong>PKB</strong><br />
a. 1,5% untuk KBM bukan umum.<br />
b. 1% untuk KBM umum<br />
c. 0,5% untuk KBM alat-alat berat dan alat-alat besar.<br />
4. PENETAPAN BESARNYA <strong>PKB</strong><br />
1) <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> Bukan Umum<br />
- Tarif x Dasar Pengenaan <strong>PKB</strong> x 100%<br />
2) <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> untuk umum / Plat Kuning diberikan keringanan sebesar<br />
40%<br />
- Tarif x Dasar Pengenaan <strong>PKB</strong> x 60%<br />
5. MASA <strong>PKB</strong><br />
Adalah 12 (dua belas) bulan berturut-turut yang merupakan tahun pajak, dimulai pada<br />
saat pendaftaran KBM.<br />
6. SAAT <strong>PKB</strong> TERHUTANG<br />
Sejak tidak dibayarnya <strong>PKB</strong><br />
7. SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH (SPTPD)<br />
Setiap wajib pajak diwajibkan mengisi SPTPD. SPTPD disampaikan ke Badan<br />
Pengelola Keuangan Daerah Provinsi DIY melalui Kantor Pelayanan <strong>Pajak</strong> Daerah<br />
(SAMSAT) sesuai domisili, paling lama:<br />
a. KBM bari dihitung 30 hari kalender sejak saat kepemilikan dan atau penguasaan.<br />
b. KBM bukan baru sampai dengan tanggal berakhirnya masa pajak.<br />
c. KBM pindah dalam daerah dihitung sampai dengan tanggal berakhirnya masa<br />
pajak.<br />
d. KBM pindah dari luar daerah dihitung 30 hari kalender sejak tanggal fiskal antar<br />
daerah;<br />
8. PERSYARATAN PENGESAHAN STNK TAHUNAN<br />
a. Mengisi SPTPD;<br />
b. Identitas (KTP, SIM, KARTU KEL, KARTU ANGGOTA)<br />
c. STNK;
IV.<br />
d. B<strong>PKB</strong>;<br />
e. Bukti pelunasan <strong>Pajak</strong> tahun terakhir;<br />
<strong>Bea</strong> <strong>Balik</strong> <strong>Nama</strong> <strong>Kendaraan</strong> <strong>Bermotor</strong> (BBN-KB)<br />
1. OBYEK BBN-KB<br />
Adalah penyerahan KBM, yaitu pengalihan hak milik KBM sebagai akibat<br />
perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual<br />
beli, tukar menukar, hibah termasuk hibah wasiat dan hadiah, warisan, atau<br />
pemasukan ke dalam Badan Usaha.<br />
2. SUBYEK BBN-KB<br />
Adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan <strong>Kendaraan</strong><br />
<strong>Bermotor</strong> (KBM).<br />
3. TARIF BBN-KB<br />
a. Penyerahan pertama sebesar:<br />
- 10% untuk KBM umum dan bukan umum.<br />
- 3% untuk KBM alat-alat berat dan alat-alat besar.<br />
b. Penyerahan kedua dan selanjutnya, termasuk hibah sebesar:<br />
- 0,1% untuk KBM Umum dan Bukan Umum<br />
- 0, 3% untuk KBM alat-alat berat dan alat-alat besar.<br />
c. Penyerahan karena warisan sebesar:<br />
- 0,1% untuk KBM Umum dan Bukan Umum<br />
- 0,03% untuk KBM alat-alat berat dan alat-alat besar.<br />
4. BESARNYA BBN-KB<br />
Tarif x Dasar pengenaan BBN-KB (Nilai Jual)<br />
5. SAAT BBN-KB TERHUTANG<br />
Sejak terjadinya penyerahan KBM<br />
6. SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH (SPTPD)<br />
Setiap wajib pajak diwajibkan mengisi SPTPD disampaikan kepada Badan<br />
Pengelola Keuangan Daerah Provinsi DIY melalui Kantor Pelayanan <strong>Pajak</strong><br />
Daerah/SAMSAT sesuai domisili, paling lama:
a. <strong>Kendaraan</strong> dari dalam daerah selambat-lambatnya 30 hari kalender dari saat<br />
penyerahan KBM.<br />
b. <strong>Kendaraan</strong> dari luar daerah selambat-lambatnya 30 hari kalender dari saat<br />
penyerahan KBM.<br />
7. PERSYARATAN PENDAFTARAN KENDARAAN BARU<br />
a. Mengisi SPTPD<br />
b.Identitas (KTP, SIM, KARTU KEL, KARTU ANGGOTA)<br />
c. Faktur<br />
d.Sertifikat Uji Type<br />
e. KBM Berubah Bentuk (Surat Keterangan Karoseri)<br />
f. Surat Keterangan (KBM Angkutan Umum)<br />
g.Cek Fisik KBM<br />
8. PERSYARATAN PENDAFTARAN KBM MUTASI<br />
1) TUKAR NAMA ATAS DASAR JUAL BELI:<br />
a. Mengisi SPTPD<br />
b. Identitas (KTP, SIM, KARTU KEL, KARTU ANGGOTA)<br />
c. STNK<br />
d. B<strong>PKB</strong><br />
e. Kwitansi Pembelian<br />
f. <strong>PKB</strong>-BBN-KB dan SWDKLLJ Tahun terakhir<br />
g. Cek Fisik KBM<br />
2) MUTASI DARI LUAR DAERAH<br />
a. Mengisi SPTPD<br />
b. Identitas (KTP, SIM, KARTU KEL, KARTU ANGGOTA)<br />
c. Surat Keterangan Pindah (Pengganti STNK)<br />
d. B<strong>PKB</strong><br />
e. Surat Keterangan Fiskal Antar Daerah<br />
f. Kwitansi Pembelian<br />
g. Cek Fisik KBM<br />
V. SANKSI ADMINISTRASI
Keterlambatan melaksanakan pendaftaran melebihi waktu yang ditetapkan / tanggal jatuh<br />
tempo, dikenakan denda berupa kenaikan sebesar 25% dari Pokok <strong>Pajak</strong> ditambah Sanksi<br />
Administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan, dihitung dari pajak yang kurang atau<br />
terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 bulan dihitung saat terhutangnya<br />
pajak.<br />
VI. PERSYARATAN STNK HILANG<br />
a. Laporan polisi terdekat<br />
b. Iklan radio dan koran<br />
c. Cek Fisik <strong>Kendaraan</strong><br />
d. B<strong>PKB</strong>, KTP asli dan foto copy<br />
e. Surat Pernyataan Kehilangan diberi Materai Rp. 6.000,-<br />
f. STNK hilng dapat diproses 14 hari sejak kehilangan STNK dilaporkan.