Komplek Masjid Agung Al Azhar - Al-Azhar Peduli Ummat
Komplek Masjid Agung Al Azhar - Al-Azhar Peduli Ummat
Komplek Masjid Agung Al Azhar - Al-Azhar Peduli Ummat
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Edisi 06/IV Rabiulawal 1 4 3 0 H / Februari-Maret 2009<br />
<strong>Komplek</strong> <strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />
Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan<br />
Telp. 021 7221504, Fax. 021 7265241
Assalamu’alaikum<br />
ETIK: Reg, spasi, Ponari<br />
KETIK<br />
ETIK<br />
“<br />
Setelah mendengar pemaparan Anda, kami tertarik<br />
untuk menyumbangkan buku-buku bagi<br />
perpustakaan Rumah Gemilang Indonesia senilai<br />
50 juta rupiah,” kata Mrs. J. Ralhan, Direktur PT.<br />
Hino Motors Manufacturing Indonesia, melalui<br />
surat elektronik.<br />
Menerima e-mail itu, saya teringat pada kisah<br />
Khalifah <strong>Al</strong>- Ma’un (813M - 833M) dalam kitab <strong>Al</strong>-Fihrist<br />
karya Ibnu <strong>Al</strong>-Nadim. Dikisahkan, Khalifah bermimpi bertemu<br />
sosok berkulit putih kemerahan, keningnya lebar, matanya<br />
biru, sikapnya gagah. Sosok yang sedang duduk di<br />
singgasana itu adalah Aristoteles.<br />
Pertemuan dalam mimpi itu, memberi inspirasi kepada<br />
Khalifah untuk menyosialisasikan literatur Yunani dengan<br />
menerjemahkan buku-buku untuk perpustakaan di<br />
lingkungan akademi kekhalifahannya. Proses ilmiah itu<br />
melahirkan “Bait <strong>Al</strong> Hikmah”<br />
(dar al ilm), sebuah perpustakaan<br />
prestisius. Dalam<br />
penerjemahan karya-karya<br />
para pujangga Yunani, <strong>Al</strong> Ma’un<br />
melibatkan para fisikawan,<br />
matematikawan, astronom,<br />
penyair, ahli hukum, pakar<br />
hadits, dan mufasir dari berbagai<br />
penjuru.<br />
Bait <strong>Al</strong> Hikmah pun dinobatkan<br />
sebagai salah satu milestone bangkitnya<br />
peradaban di Timur Tengah pada abad pertengahan.<br />
Puncaknya, pada 1065, Malik Shah, Perdana Menteri<br />
pemerintahan bangsa Seljuk, mendirikan perpustakaan<br />
Nizamiyah. Ia berhasil menghimpun ribuan judul kitab melalui<br />
gerakan wakaf besar-besaran. Sejak saat itu, bermunculan<br />
perpustakaan-perpustakaan yang kemudian menjadi sumber<br />
energi terbangunnya sebuah peradaban gilang-gemilang.<br />
Di Kairo, pada 1227, Khalifah Munthasir Billah<br />
mendirikan perpustakaan sebagai fasilitas unggulan<br />
Madrasah Munthasiriyah. Dibutuhkan 150 ekor unta untuk<br />
mengangkut kitab-kitab langka dari Istana Khalifah ke<br />
perpustakaan Munthasiriyah yang koleksinya mencapai<br />
80.000 judul!<br />
Di Baghdad, pemerintah dinasti Fatimiyah mendirikan<br />
<strong>Al</strong>-Qusu, perpustakaan yang memiliki 40 ruang dan 1,6 juta<br />
judul buku yang tertata rapih dalam sebuah sistem klasifikasi<br />
muta’akhir (Kompas, 14 Feb. 2009).<br />
Tidak bisa dipungkiri, buku, dunia ilmiah, pendidikan,<br />
adalah obor penerang jalan bagi bangsa manusia untuk<br />
membangun peradaban. Puncak-puncak peradaban<br />
manusia yang pernah terjadi,<br />
bersumber dari kualitas<br />
dunia ilmiah (dunia pendidikan)<br />
pada masanya.<br />
Ilmu adalah pelita.<br />
Maka di masa jahiliyah<br />
(kebodohan) Rasul <strong>Agung</strong><br />
Muhammad SAW yang<br />
diamanahi agama rahmatan<br />
lil a’lamin, pun mendapat<br />
wahyu pertama penegas<br />
pentingnya ilmu pengetahuan:<br />
Iqra! Bacalah! Bacalah<br />
atas nama Tuhanmu! Bangsa<br />
yang mengesampingkan<br />
pendidikan bagi rakyatnya,<br />
akan<br />
terjerumus<br />
dalam kegelapan.<br />
Maka sungguh saya<br />
berduka ketika menyaksikan<br />
ribuan manusia berebut air<br />
sumur yang telah dicelupi<br />
batu petir sakti milik seorang<br />
bocah bernama Ponari di<br />
Dusun Kedungsari, Kecamatan<br />
Megaluh, Jombang,<br />
Jawa Timur, hari-hari belakangan<br />
ini. Ribuan orang<br />
yang putus asa, alih-alih bersabar<br />
atas ujian sakit yang<br />
diberikan <strong>Al</strong>lah SWT, menanggalkan<br />
berkah terbesar<br />
<strong>Al</strong>lah bagi homo sapiense<br />
(ilmu, kecerdasan, logika)<br />
untuk mengejar tuah sakti<br />
sepotong batu di tangan<br />
sket:denbei<br />
M. ANWAR SANI<br />
“bocah ajaib” Ponari.<br />
Tak tahan melihat<br />
orkestra kejahiliyahan itu di<br />
televisi, saya pindah ke<br />
saluran lain. Sedang jeda<br />
komersial: Seorang lelaki<br />
berjenggot panjang berambut<br />
gondrong sedang “menyihir”<br />
pemirsa tivi. Kata dia: “Kalau<br />
ingin peruntungan Anda berubah,<br />
ketik reg, spasi…”<br />
Donatur yang dimuliakan<br />
<strong>Al</strong>lah, sebuah<br />
upaya nyata pencerdasan<br />
ummat berupa<br />
Rumah Gemilang Indonesia<br />
hampir selesai<br />
dibangun. Toping off<br />
akan dilakukan pada 11<br />
Maret mendatang. Di tengah<br />
ketidakpedulian bangsa ini<br />
pada pembangunan pendidikan,<br />
di tengah ketidakberpihakan<br />
media massa<br />
pada dunia ilmiah, kami<br />
mengajak semua pihak untuk<br />
turut membebaskan rakyat<br />
dari belenggu kejahiliyahan.<br />
Muluk-muluk? Tidak!<br />
Yang dibutuhkan memang<br />
sebuah mimpi besar, diiringi<br />
kerja nyata dari kita semua<br />
untuk mewujudkannya. Jika<br />
tidak, silakan ambil HP Anda<br />
lalu ketik Reg, spasi, Ponari.<br />
Naudzubillahi mindzalik! [A]<br />
foto: arfi<br />
CARE<br />
free magazine<br />
Edisi Rabiulawal 1430H<br />
H. Mursjid Mahmud Penanggungjawab<br />
M. Anwar Sani Pemimpin Redaksi<br />
Joko Windoro Redaktur Pelaksana<br />
Muhammad Taufik Redaksi<br />
Pane Fahri Kontributor<br />
Mustolih Kontributor<br />
Jejaring <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>:<br />
<strong>Komplek</strong> <strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />
Jl. Sisingamangaraja<br />
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan<br />
Telp. 021 7221504, 021 7204733<br />
Fax. 021 7265241<br />
Iklan: Sudayat Kosasih (0812 9083219)<br />
Warsito (0818 708587)<br />
-Dewan Pertimbangan Syariah: H. Ir. Adiwarman A Karim,<br />
SE, MBA, MAEP (Ketua), Dr. H. Shobahussurur, MA, Drs. H.<br />
Amliwazir Saidi, Drs. H. Sobirin -Komisi Pengawas: H.<br />
Syamsir Kamaluddin (Ketua), Drs. H. Tulus<br />
-Badan Pelaksana: Muhammad Anwar Sani (Direktur), Abdul<br />
Rahman Gayo (Wakil Direktur),<br />
-General Affair: Suryaningsih (GM), Saripudin, Subakti,<br />
Fahmi; Marketing & Public Relations: Dwi Kartikaningsih,<br />
SEI (GM); Siti Syarifah; Harvina A., Tia Indrawan, M Taufik;<br />
Program/Pendayagunaan: Agus Budiono (GM), Iwan<br />
Rachmat, Nurli Keuangan:M. Farid (GM); Uci<br />
Media Assistance: Az Zahra Desain Graphics<br />
Percetakan: Az-Zahra (Isi di luar tanggungjawab percetakan)
Soft Launching<br />
Rumah Gemilang<br />
Indonesia<br />
Hari mulai beranjak gelap,<br />
gerimis yang sedari siang<br />
menyiram Jakarta tak juga<br />
kunjung reda. Tapi keadaan itu tak<br />
menyurutkan puluhan anak dari<br />
berbagai usia yang bergerombol di<br />
perempatan lampu merah di<br />
kawasan Pejompongan untuk<br />
mengais rizki. Ada yang mengammen,<br />
menggendong anak bayi,<br />
tukang parkir dadakan, joki 3 in 1,<br />
bakan mengemis.<br />
Sebut saja Fina (14), gadis<br />
mungil yang sebelumnya tekun<br />
belajar di sebuah SMP di Tanah<br />
Abang. Sore itu terpaksa Fina ikut<br />
mencari nafkah bersama orangtua di<br />
jalanan. Rumah sekaligus warung<br />
mereka yang selama ini menjadi<br />
sumber penghidupan keluarga<br />
musnah. Gubuk kecil itu hancur<br />
lebur diganyang Satpol PP.<br />
Nasib tak jauh berbeda<br />
dialami oleh Ahmad Yani (16), dia<br />
memutuskan menjadi pengamen<br />
seketika menjadi yatim piatu karena<br />
kehilangan ibu dan bapaknya.<br />
Ribuan Fina dan Yani mudah<br />
sekali ditemukan di Ibukota dan<br />
kota-kota besar lainnya. Ironis<br />
memang. Amanat konstitusi yang<br />
menjadikan pendidikan sebagai<br />
ujung tombak regenerasi dan estafet<br />
masa depan bangsa belum kunjung<br />
menjadi prioritas utama.<br />
Setidaknya hal tersebut bisa<br />
dilihat pada UU Sisidiknas yang<br />
mengharuskan Pemerintah mengalokasikan<br />
anggaran pendidikan<br />
20% dari APBN belum kunjung<br />
terealisasi. Juga Undang Undang<br />
Badan Hukum Pendidikan (BHP)<br />
yang belum lama ini disahkan DPR.<br />
UU yang tujuannya meringankan<br />
biaya pendidikan kepada mahasiswa<br />
kurang mampu, bisa menjadi<br />
bumerang karena membuka peluang<br />
komersialisasi (CARE edisi shafar).<br />
Kesenjangan<br />
Fakta yang masih berlangsung<br />
saat ini, banyak anak-anak yang<br />
memilki kemampuan tetapi secara<br />
ekonomi kurang mampu tidak
Fokus<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
Gambar:<br />
1. Gambar Rencana Tampak Depan RGI.<br />
2. Gambar Rencana Interior Loby RGI.<br />
3. Gambar Rencana Interior Ruang Makan RGI.<br />
4. Gambar Rencana Interior Asrama RGI.<br />
5. Gambar Rencana Interior Perpustakaan RGI.<br />
(Gambar-gambar rencana oleh: Ir. Masyuri)<br />
memiliki kesempatan mengakses pendidikan dengan optimal. Meski<br />
pemerintah sudah membebaskan biaya pendidikan untuk tingkat SD<br />
dan SMP, tetapi daya tampung sekolah atau kampus terhadap<br />
keluarga berekonomi lemah masih sangat minim. Akibatnya hukum<br />
ekonomi dasar berlaku: yang kuat (secara ekonomi) menang, dan<br />
yang lemah tersingkir.<br />
Kondisi itu menyebabkan angka anak putus sekolah melambung.<br />
Komisi Perlindungan Anak mencatat, tahun 2007 jumlah anak<br />
putus sekolah mencapai 11,7 juta anak. Lulusan SMA yang tidak bisa<br />
meanjutkan ke jenjang perguruan tinggi meningkat. Minim pendidikan<br />
dan life skill berkongsi dengan sempitnya lapangan kerja<br />
menciptakan angka pengangguran usia produktif yang menakutkan.<br />
Menerobos dengan Lifeskill<br />
Fenomena sosial itu tidak luput dari perhatian <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong>. Sejak 2005, setahun setelah didirikan, LAZ yang bernaung di<br />
bawah YPI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> banyak mendayagunakan dana ziswaf yang<br />
dipercayakan untuk program bantuan pendidikan. “Kompetensi<br />
dasar kami memang bidang Pendidikan dan Dakwah, itu tak lepas<br />
dari kompetensi YPI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong>,” ujar M. Anwar Sani, Direktur <strong>Al</strong><br />
<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>.<br />
Program peduli pendidikan seperti “Benah Madrasah”,<br />
“Beastudi Siswa Berprestasi”, “Beastudi Pendidikan Tinggi”,<br />
“Beastudi Santri” dan seabrek bantuan karitas untuk siswa-siswi<br />
melalui Divisi Layanan Mustahik, menjadi identitas lembaga.<br />
Tapi, “Pemberian beasiswa, sekolah gratis, tunjangan pendidikan,<br />
bantuan sarana dan prasarana yang sanggup kami berikan terlalu kecil<br />
dibanding kebutuhan,” kata Anwar Sani. Maka ketika gagasan<br />
membangun sebuah pusat studi berbasis lifeskill dengan model semi<br />
pesantren mendapat sambutan donatur, lahirlah program Rumah<br />
Gemilang Indonesia (baca: Santri yang Terkapar di Lantai).<br />
Anwar Sani menjelaskan, tujuan didirikannya Rumah Gemilang<br />
Indonesia (RGI) adalah untuk memberikan kesempatan bagi<br />
kaum dhuafa mendapatkan pendidikan. Jenis pendidikan yang<br />
disediakan berbasis lifeskill, pengembangan kepribadian, dan<br />
entrepreneurship. Dengan tiga modal itu, diharapkan peserta didik<br />
dapat memilki daya saing dalam mencari lapangan kerja atau bahkan<br />
merintis usaha-susaha baru sehingga mereka bisa keluar dari<br />
himpitan kemiskinan. “Kata Gemilang sengaja dipilih bukan karena<br />
searti dengan <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong>, tetapi untuk mereduksi stigma negatif pada<br />
kualitas pendidikan di sekolah gratis seperti RGI,” papar Agus<br />
Budiono, Supervisor RGI. Agus menambahkan, anak-anak dhuafa<br />
yang mendulang pendidikan di RGI tidak boleh merasa minder,<br />
sebab hal itu akan membelenggu kejiwaan anak didik. “Mereka akan<br />
bangga menjadi lulusan RGI. Karena walau membebaskan biaya<br />
pendidikan, fasilitas dan kualitas RGI berstandar YPI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong>,”<br />
Agus menekankan.<br />
Membidik Korporasi Mitra<br />
Sosialisasi awal untuk menjajaki minat donatur dilakukan.<br />
Hasilnya menggembirakan. Divisi Program pun cekatan merancang<br />
rencana strategis mewujudkan proyek prestisius itu. Pada Ramadhan<br />
2007, pembangunan RGI dicanangkan. Melalui tender tertutup,<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia 5
Prof. Dr. M. Yunan Yusuf<br />
B<br />
Anggota Badan Standar<br />
Nasional Pendidikan (BSNP)<br />
Inspiratif<br />
adan Standar Nasional Pendidikan<br />
(BSNP) dibentuk berdasarkan<br />
PP No. 19 Tahun 2005 yang mengaharuskan<br />
adanya kriteria minimal tentang<br />
adanya penyelenggraan pendidikan. Standar ini harus dimiliki oleh<br />
semua penyelenggara pendidikan di wilayah NKRI. Kriterianya<br />
meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Isi, Proses, Pendidikan dan<br />
Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan<br />
Pendidikan, dan Penilaian Pendidikan.<br />
Tapi kenyataanya, standar pendidikan kita masih berada di<br />
kisaran skor 5,5. Tertiggal jauh dari negara tetangga yang sudah<br />
mencapai skor 8. Hal itu terjadi karena hingga kini pemerintah<br />
masih terpenjara oleh beberapa kendala yang cukup fundamental,<br />
antara lain standar guru. Meski sudah ada UU Guru dan Dosen<br />
yang mewajibkan pengajar minimal S1 dan memiliki sertifikasi<br />
profesi, akan tetapi proses menuju ke sana masih butuh perjuangan.<br />
BSNP mencanangkan tahun 2009 kita harus meraih skor 6.<br />
Dalam UU Sisdiknas, anggaran pendidikan harus mencapai<br />
20% dari APBN. Ketentuannya, mulai 2009 seluruh kebutuhan<br />
anggaran pendidikan di tingkat SD dan SMP sudah dibiayai pemerintah.<br />
Kalau ini jalan, tidak ada lagi pungutan yang memberatkan<br />
siswa dan orangtua siswa. Sayang, karena nggaran Pemerintah<br />
terbatas, impelemntasi anggaran pendidikan 20% itu belum<br />
sepenuhnya terealisasi.<br />
Sedang di tingkat Perguruan Tinggi (PT), sebetulnya dalam<br />
Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (BHP) yang baru beberapa<br />
waktu lalu disahkkan tercantum kewajiban PT untuk<br />
menyediakan sepertiga biaya total bagi mahasiswa tidak mampu.<br />
Jika ada anak kurang mampu tetapi cerdas ditolak masuk<br />
oleh sebuah perguruan tinggi, maka kampus tersebut bisa diseret<br />
ke pangadilan. Jika semua mahaiswa dibebani kewajiban yang<br />
sama, akan terjadi ketimpangan dan ketidakadilan. Persoalannya,<br />
kapasitas dan daya tampung PT yang ada, baik negeri maupun<br />
swasta, belum mencukupi.<br />
Dalam ranah inilah muncalnya gagasan <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong> mendirikan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) menjadi<br />
sebuah terobosan cantik. Selama ini <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> dikenal sebagai<br />
tempat pendidikan yang hanya bisa dijangkau oleh kaum elit. Ide<br />
ini tak hanya terpuji akan tetapi juga amat membantu masyarakat<br />
yang membutuhkan. Juga membantu pemerintah mewujudkan<br />
cita-cita pendidikan nasional. Program ini bisa jadi inspirasi bagi<br />
lembaga-lembaga lain dalam berperan meningkatkan kualitas<br />
SDM.<br />
Sebagai catatan, meski yang diusung adalah semangat<br />
egaliter untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak yang kurang<br />
mampu, RGI harus memisahkan antara anak-anak yang memiliki<br />
kecerdasar rata-rata, menengah, dan yang brilian. Jika dicampur<br />
akan merugikan anak-anak yang berkemampuan di atas rata-rata.<br />
[must]<br />
dipilih desainer sekaligus pelaksana<br />
pembangunan. Fundraising pun<br />
gencar dilakukan.<br />
Dengan modal awal sebesar<br />
Rp. 1 miliar dari dana infak yang<br />
terhimpun sepanjang 2005-2007,<br />
peletakkan batu pertama bisa<br />
dilaksanakan pada 12 Maret 2008.<br />
Untuk memenuhi anggaran sebesar<br />
hampir Rp. 3 miliar, <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong> menggalang donasi dari<br />
berbagai korporat. “Selain pembiayaan<br />
pembangunan gedung, kami<br />
juga mengajak korporasi tertentu<br />
untuk bermitra pada tahap operasional,”<br />
ujar Agus Budiono yang<br />
juga menjabat GM Divisi Program.<br />
Agus menjelaskan, kemitraan<br />
bisa dijalin antara RGI dengan<br />
lembaga-lembaga pelaksana<br />
pendidikan lain semisal Lembaga<br />
Kursus Bahasa Asing untuk<br />
membuka kelas di RGI. Hotel dan<br />
Restauran yang bisa mensponsori<br />
kelas Tata Boga sekaligus menampung<br />
lulusannya. Juga korporasi<br />
bidang otomotif bisa memfasilitasi<br />
dibukanya kelas Otomotif atau<br />
Perbengkelan. Kemitraan juga akan<br />
dijalin dengan Departemen Pendidikan<br />
dan pihak Pemda Jawa Barat.<br />
“Mekanisme dan standar<br />
operasionalnya bisa didiskusikan<br />
terlebih dahulu. Tentu masingmasing<br />
memiliki standar kompetensi<br />
dan mekanisme yang berbeda,”<br />
tambah Agus.<br />
Countdown to 1 Billion<br />
dan Lelang<br />
Dwi Kartikaningsih, GM<br />
Fundraising <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong> paling sibuk menggalang<br />
dana.<br />
“Selain dari dana infak sebesar<br />
Rp. 1 miliar, kami menargetkan<br />
donasi korporasi baik dalam bentuk<br />
wakaf/infak maupun CSR sebesar<br />
Rp. 1 miliar. Satu miliar rupiah<br />
ditargetkan terhimpun dari wakaf<br />
tunai/infak perorangan yang kami<br />
jaring melalui publikasi di media<br />
massa,” Dwi buka rahasia dapur.<br />
Bekerjasama dengan Tabloid<br />
Dialog Jum’at Harian Republika,<br />
Dwi merilis rubrik penggalangan<br />
dana yang dinamai Countdown to 1<br />
Billion.<br />
“Di sana donatur bisa<br />
mengikuti tahap demi tahap<br />
6<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia
Fokus<br />
2 3<br />
Gambar:<br />
1. Gambar Rencana Interior Ruang Kelas<br />
Rumah Gemilang Indonesia.<br />
2. Gambar Rencana Interior Perpustakaan<br />
Rumah Gemilang Indonesia. (Masyuri)<br />
progress pembangunan RGI, dana<br />
masyarakat yang terhimpun, dan<br />
anggaran yang telah diaplikasikan.<br />
Transparansi adalah kunci membangun<br />
kepercayaan,” ungkap Dwi<br />
lagi.<br />
Countdown to 1 Billion memberi<br />
kesempatan kepada khalayak<br />
yang peduli pada dunia pendidikan<br />
dengan turut berinfak dengan<br />
satuan donasi sebesar Rp. 200.000.<br />
“Kami juga menerbitkan<br />
sertivikat donasi, mulai Rp. 1 juta<br />
hingga Rp. 10 juta,” beber Dwi.<br />
Jurus-jurus penggalangan<br />
dana terus ditebar. Di antaranya<br />
dengan “melelang” ruang-ruang di<br />
RGI. Ruangan yang “dibeli” akan<br />
menjadi representasi donatur, baik<br />
lembaga maupun perorangan. “Saat<br />
ini sudah ada ruang kelas FIF<br />
Syariah. Brand FIF Syariah akan<br />
terpampang di ruang kelas itu.<br />
Tentu dalam proporsi yang wajar,”<br />
lanjut Dwi Kartikaningsih. Ia<br />
menjelaskan, tiap ruang di RGI<br />
dilelang dengan harga sesuai luasan<br />
ruang. “Yang terkecil, seperti Asrama<br />
dan Kelas, kami lelang dengan harga<br />
Rp. 100 juta. Mau?” pungkas Dwi<br />
sambil berpromosi.<br />
Disangka Perumahan<br />
TAK LAMA setelah peletakan batu<br />
pertama, kantor <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong> didatangi wartawan salah<br />
satu media massa Jakarta.<br />
Wawancara tentang RGI dilakukan.<br />
Beberapa hari kemudian,<br />
artikel itu terbit di majalah sang<br />
wartawan.<br />
“Lho, kok fotonya<br />
perumahan?” protes Suryaningsih,<br />
GM Kelembagaan melalui<br />
telepon.<br />
“Maaf Mbak, saya tidak<br />
sempat memotret. Bagian desain<br />
barangkali membacanya kurang<br />
teliti sehingga mengambil foto<br />
ilustrasi seperti itu,” si wartawan<br />
menjelaskan.<br />
“Ya sudah, mudahmudahan<br />
tidak menimbulkan<br />
salah persepsi,” tutup Ningsih.<br />
Beberapa minggu kemudian,<br />
seorang pria berpakaian rapi<br />
mendatangi <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong>. Ia pejabat di Kantor<br />
Kementrian Perumahan Rakyat.<br />
Sang tamu menjelaskan<br />
maksud kedatangannya, “Kantor<br />
Menpera memiliki program<br />
subsidi untuk pembangunan<br />
rumah rakyat,” ujar dia sambil<br />
menyebut angka subsidi yang<br />
cukup besar untuk setiap unit<br />
rumah.<br />
“Syaratnya, perumahan yang<br />
dibangun oleh lembaga sosial<br />
seperti <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />
menyediakan rumah-rumah itu<br />
untuk warga miskin dengan harga<br />
murah. Malah lebih bagus kalau<br />
gratis,” ujar pria berpakaian rapi<br />
itu.<br />
“Saya tidak salah datang<br />
kemari kan?” tanya dia setelah kru<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> yang<br />
menemaninya ngobrol terbengong-bengong<br />
mendengar<br />
penuturannya. [jw]<br />
Ratih Sang dalam peletakan batu pertama pembangunan RGI. (jw)<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia 7
istimewa<br />
8<br />
Dorce Gamalama, Artis<br />
Semua Harus Terlibat<br />
Kualitas pendidikan yang ada di Tanah Air masih jauh dari<br />
memuaskan. Hal ini bisa dilihat dari penerapan sistem<br />
yang masih setengah hati. Meski UU mengamanatkan<br />
pembebasan biaya pendidkan akan tetpi dalam kenyataaannya<br />
hal tersebut masih jauh dari keinginan masyarakat. Masih<br />
banyak pungutan-pungutan di mana-mana, jumlah anak-anak<br />
yang tidak sekolah terus bertambah.<br />
Pemerintah harus memprioritaskan sektor yang sangat<br />
vital ini. Sebab bekal yang paling memungkinkan bagi anakanak<br />
yang kurang mampu adalah dengan menggapai pendidikan<br />
setinggi-tingginya. Lebih-lebih hal tersebut diamanatkan oleh<br />
UUD dan konstitusi. Saya masih menemukan guru yang sudah<br />
mengajar selama 25 tahun tapi digaji dengan apa adanya.<br />
Karena kekuatan pemerintah terbatas, mestinya semua<br />
pihak yang memiliki kemampuan juga ikut membantu<br />
mewujudkan cita-cita pendidikan nasional.<br />
Saya kaget dan gembira sekali atas apa yang dilakukan<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> dengan Rumah Gemilang Indonesianya.<br />
Sama seperti orang kebanyakan, saya kira <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> adalah<br />
tempat yang diperuntukkan hanya bagi anak-anak yang berasal<br />
dari kalangan elit. Ternyata anggapan saya salah. Ini harus<br />
mendapat dukungan semua kalangan termasuk figur publik<br />
harus ikut terlibat baik langsung maupun tidak.<br />
Masyarakat terutama teman-teman artis masih sangat<br />
sedikit yang peduli dengan program<br />
semacam itu. Saya sendiri mewujudkan<br />
komitmen dengan membiayai anak<br />
asuh sebanyak seribu orang yang<br />
tersebar di Jakarta, Surabaya, dan<br />
Bandung. Mendirikan masjid al-<br />
Hay di Lubang Buaya, Jakarta<br />
Timur, dan mendirikan sekolah<br />
formal yang kini menampung 500<br />
siswa.Semuanya dibangun dari<br />
hasil atas keringat sendiri.<br />
Saya sadar, pada harta yang<br />
kita punya ada hak kaum du’afa,<br />
sebab harta yang sekarang<br />
diberika adalah titipan Sang<br />
Maha Pemilik. Yang<br />
saya harapkan<br />
adalah ridha<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia<br />
<strong>Al</strong>lah. [must]<br />
Anak Asuh<br />
Selain bermitra dengan<br />
lembaga-lembaga berkompeten<br />
dalam pelaksanaan programnya, <strong>Al</strong><br />
<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> menyadari<br />
dibutuhkan biaya cukup besar<br />
untuk pengadaan fasilitas dan<br />
operasional RGI.<br />
“Step by step dulu lah,” kata<br />
M. Anwar Sani, “kami sudah siapkan<br />
rancangan utuhnya, tapi sampai<br />
smester pertama tahun ini, target<br />
kami menyelesaikan dulu pembangunan<br />
gedungnya,” tambah Sani.<br />
Toh langkah ke depan sudah<br />
dimulai. RGI akan menerapkan<br />
model orangtua asuh bagi peserta<br />
didik. Skemanya, <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong> akan menjaring sebanyak<br />
mungkin donatur yang bersedia<br />
menjadi orangtua asuh untuk<br />
membiayai kebutuhan siswa RGI<br />
selama belajar. “Komitmen sudah<br />
kami peroleh dari beberapa pihak,<br />
salah satunya dari Kantor Walikota<br />
Depok yang bersedia menjadi<br />
orangtua asuh bagi 10 siswa,” papar<br />
Agus Budiono.<br />
Nasional<br />
Bangunan berlantai dua di<br />
kawasan Kelurahan Pengasinan,<br />
Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa<br />
Barat itu di antaranya memiliki 4<br />
ruang kelas di lantai satu. Kapasitas<br />
per kelas mampu menampung 50<br />
peserta didik. Akan tetapi agar<br />
proses belajar lebih efektif, tiap kelas<br />
hanya akan diisi 30 peserta didik.<br />
Selain itu juga ada ruang perpustakaan,<br />
dan satu hall yang berfungsi<br />
sebagai ruang pertemuan seperti<br />
auditorium yang akan dijadikan<br />
tempat studium generale. Sedang di<br />
lantai atas berjajar ruang tidur/<br />
asrama untuk menginap peserta<br />
didik selama belajar.<br />
“Lama belajar memang<br />
dibatasi sesuai bidang yang diikuti<br />
peserta didik. Selama itu mereka<br />
menginap di asrama. Jadi ini mirip<br />
pesantren berjangka,” ujar Agus<br />
Budiono. Konsep itu diambil<br />
karena jika mengadopsi model<br />
asrama yatim, kebanyakan panti<br />
akhirnya menghasilkan anak didik<br />
yang kurang produktif karena<br />
tingginya ketergantungan. “Sampai<br />
dewasa anak panti akan tetap berada<br />
di sana,” jelas Anwar Sani.
Fokus<br />
Santri yang Terkapar di Lantai<br />
Ide pembangunan Rumah Gemilang Indonesia<br />
berawal dari keprihatinan awak <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong> yang saban hari mendampingi anakanak<br />
dhuafa yang bersekolah di sekolah-sekolah<br />
rakyat. Sekolah-sekolah yang menjadi wujud<br />
kepedulian nyata para pengelolanya itu tersebar<br />
dari TPA Bantar Gebang hingga di sebuah desa<br />
terpencil nan sangar di kawasan Jasinga, Jawa<br />
Barat. Juga di mitra-mitra peduli yang menjadi<br />
jejaring <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> (baca: CARE edisi<br />
Shafar).<br />
Mungkinkah <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />
membangun sebuah sekolah dengan standar<br />
kualitas tinggi namun tidak memungut biaya<br />
peserta didiknya? Ide ini disodorkan pada H.<br />
Nasroul Hamzah, Sekretaris Umum YPI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong>.<br />
“Stereotip (bahwa sekolah-sekolah <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />
hanya untuk kalangan elit) telanjur terbentuk. Kalau<br />
kita bisa mematahkannya melalui RGI, tentu<br />
sangat ideal,” ujar Nasroul memberi dukungan.<br />
Lalu datanglah seorang perempuan baya<br />
yang juga anggota Pengurus YPI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong>. Nenek<br />
kelahiran Bukit Tinggi, 1929 itu bercerita: Ketika<br />
mengunjungi sebuah pesantren di daerah pinggiran<br />
Jakarta, dia melihat kedaaan pesantren yang begitu<br />
memprihatinkan. Satu kamar mandi besar<br />
digunakan untuk 70 santri bergantian. Jika waktu<br />
makan tiba, piring-piring kusam dibariskan dan<br />
dituangi nasi sayur. “Mirip menu buat narapidana,”<br />
ujar Nenek yang kerap mengunjungi penjarapenjara<br />
untuk memberi bimbingan rohani pada napi.<br />
Di Pesantren itu, Nenek yang tidak mau disebut<br />
namanya itu melihat seorang santri terkapar sakit<br />
di lantai tanpa alas.<br />
Merasa terpanggil, ia kemudian menemui<br />
Muhammad Anwar Sani, Direktur <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong>. Keinginannya mendirikan sebuah<br />
Pesantren <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> yang bersih dan rapi<br />
diungkapkan. Nenek kita tidak sekadar beranganangan,<br />
tanah miliknya seluas 1.300 m 2 di daerah<br />
Sawangan, Depok, Jawa Barat siap ia wakafkan.<br />
Plus infak sebesar Rp. 50 juta sebagai modal awal.<br />
Gagasan terus digodok. Formulasi ideal<br />
adalah sebuah sekolah non formal semi pesantren<br />
seperti yang tertuang dalam blue print RGI.<br />
Proyek ini kemudian disosialisasikan dan<br />
mendapat sambutan meriah. Melihat<br />
perkembangan yang menggembirakan, Nenek<br />
yang fotonya tidak mau dipasang di majalah ini<br />
menambahi wakafnya. Ia melakukan ruislag<br />
dengan pemilik lahan di sekitar lokasi RGI dan<br />
mewakafkannya melalui <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>.<br />
<strong>Al</strong>hasil, tanah lokasi RGI pun bertambah luas<br />
menjadi sekitar 2000 m 2 .<br />
“Sepeninggal kami para orang tua, mudahmudahan<br />
generasi selanjutnya sanggup mengawal<br />
amanah ini untuk kepentingan anak yatim dan<br />
dhuafa. Saya percaya masyarakat luas akan<br />
membantu,” ucap Nenek kita tulus. [must/jw]<br />
istimewa<br />
Pembangunan RGI tahap<br />
pertama yang memakan biaya<br />
pembangunan sebesar Rp 2,8<br />
milliar ini sudah mencapai 80<br />
persen. Tanggal 11 Maret 2009<br />
sudah akan mencapai tahap<br />
pengatapan gedung (toping off).<br />
“Insya <strong>Al</strong>lah sekitar bulan Agustus<br />
tahun ini, pembangunan telah<br />
selesai,” ujar Anwar Sani optimis.<br />
Smester ke dua tahun ini,<br />
berteppatan dengan tahun ajaran<br />
baru sekolah, direncanakan RGI<br />
sudah membuka beberapa kelas.<br />
Sasaran peserta didiknya anak-anak<br />
yatim dan dhuafa putus sekolah<br />
SMP hingga SMA.<br />
Sementara, peserta hanya<br />
dijaring dari kawasan Jabodetabek.<br />
Tidak menutup kemungkinan kelak<br />
juga akan menjaring mereka yang<br />
bertebaran di seluruh pelosok<br />
Indonesia. Prosentasenya 60 banding<br />
40. Artinya 40 persen untuk kawasan<br />
Jabodetabek sedang yang 60 persen<br />
dari luar kawasan tersebut.<br />
“Tentu saja kami ingin RGI<br />
menjadi asset nasional. Peserta<br />
didiknya bisa datang dari Sabang<br />
hingga Merauke,” ungkap Anwar<br />
Sani. Jika itu terjadi, RGI diproyeksikan<br />
menjadi lembaga otonom<br />
yang mampu mengurus dirinya<br />
sendiri.<br />
Nah, sebuah gawean besar<br />
yang dilandasi kepedulian sosial nan<br />
luhur sudah membentang di depan.<br />
Sebagai muslim sejati, tentu Anda<br />
mendukung dan ikut berpartisipasi<br />
mewujudkan mimpi anak yatim<br />
dan dhuafa ini. Mau? Mau? Mau?<br />
[must/jw]<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia 9
Fokus<br />
Adiwarman A Karim<br />
Ketua Dewan Pertimbangan Syariah <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />
RGI dan Pluralitas Program LAZ<br />
Menjawab Kebutuhan <strong>Ummat</strong><br />
FILOSOFI awal dari efek<br />
ekonomi Islam adalah pemerataan<br />
kesempatan kepada<br />
mereka yang selama<br />
ini kurang beruntung. Sehingga<br />
jika mereka memilki<br />
keterampilan akan<br />
mempunyai kesempatan<br />
yang lebih besar untuk<br />
mendapatkan kehidupan<br />
yang lebih baik. Secara bertahap<br />
dan pasti kehidupannya<br />
akan berangsur membaik. Sebaliknya, jika seseorang<br />
tiba-tiba kaya karena mendapat warisan tetapi tidak<br />
memilki keterampilan, harta yang dia terima akan habis<br />
dengan sendirinya.<br />
Maka kebutuhan dari kaum dhuafa tidak bisa hanya<br />
dicover dengan memenuhi kebutuhan hidup jangka<br />
pendek seperti sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi<br />
yang lebih penting dari itu adalah membekali mereka<br />
dengan pelbagai life skill. Dengan begitu target dari roda<br />
ekonomi syari’ah telah berada dalam koridornya (on track).<br />
Sebab di masa-masa mendatang, implementasi<br />
ekonomi syariah bukan hanya berkutat pada, misalnya,<br />
soal-soal dilarang membeli produk-produk haram saja.<br />
Umat Islam yang besar ini tidak boleh hanya menjadi<br />
konsumen. Tetapi diharapkan menjadi pelaku ekonomi<br />
itu sendiri. Untuk menggapai cita-cita tersebut, kuncinya<br />
tidak lain adalah mendidik mereka dengan berbagai kemampuan<br />
life skill.<br />
Penuanaian ziswaf (zakat-infak-sedekah-wakaf)<br />
sendiri secara umum terbagi menjadi dua. Pertama wakaf<br />
yang besifat tetap seperti tanah, gedung, atau bangunan.<br />
Sehingga diharapkan tempat-tempat tersebut bisa<br />
dikembangkan dengan cara disewakan untuk meraih<br />
pendapatan guna pemeliharan aset-aset tersebut. Sedang<br />
untuk operasional, dana zakat bisa transformasikan kepada<br />
ashnaf seperti ibnu sabil dan fi sabilillah. Pos infak<br />
dan sedekah penggunananya lebih bebas, tidak terbatas<br />
pada delapan ashnaf yang sudah ditentukan.<br />
Asset yang diwakafkan biasanya berbentuk sebidang<br />
tanah tidak produktif. Umumnya digunakan sebagai<br />
kuburan. Tanah yang diwakafkan juga biasanya<br />
kecil-kecil (sempit) dan terpecah-pecah berserak tidak<br />
hanya di satu lokasi. Skema yang disodorkan RGI beda.<br />
Dengan semangat mengelola aset wakaf menjadi sesuatu<br />
yang produktif dan multi manfaat membuat<br />
wakif bersedia mewakafkan asset yang besar.<br />
Selain pengelolaan yang produktif, RGI memiliki<br />
daya tarik ideal: menjadikan lahan wakaf sebagai tempat<br />
penggodokan dhuafa dengan berbagai pelatihan dan<br />
wien<br />
kelak bisa melahirkan generasi-geneasi muslim yang memiliki<br />
peghasilan sediri (self generating income).<br />
Ditinjau dari aspek hukum fikih an sich, penggunaaan<br />
ziswaf dalam kaitannya dengan program-program<br />
RGI adalah mubah (boleh). Akan tetapi jika ditinjau dari<br />
sudut mu’amalah (fiqih sosial), program seperti RGI sepatutnya<br />
menjadi prioritas utama karena menyangkut<br />
langsung dengan kepentingan ummat.<br />
Jika kita hanya berkutat pada urusan-urusan seperti<br />
asrama anak yatim, makan dan sandang mereka, saat<br />
mereka sudah besar kelak akan timbul persoalan baru<br />
jika tidak dibekali keterampilan untuk bergelut dengan<br />
kehidupan yang kian menantang. Tentu saja ini tidak<br />
mengurangi arti penting pemberian bantuan yang sifatnya<br />
insidental (karitas).<br />
Dari pemikiran di atas, tumbuhnya berbagai lembaga<br />
dan organisasi yang menyerupai LAZ menjadi<br />
amat penting. Sebut saja lembaga-lembaga seperti Dompet<br />
Dhuafa, ACT, Rumah Zakat, atau BAZ bentukan<br />
pemerintah dan sebagainya. Sepintas memang programprogram<br />
yang dijalankan (oleh lembaga-lembaga tersebut<br />
-red) sangat beragam.<br />
Tapi masingmasing<br />
memilki<br />
segmen dan ciri<br />
khas. Justru semakin<br />
beragam<br />
program yang ada,<br />
akan lebih baik<br />
buat ummat. Toh<br />
mereka berpacu<br />
dengan program,<br />
bukan mencari<br />
profit seperti perusahaan.<br />
Fastabikhul<br />
Khairat<br />
dalam merancang<br />
dan menjalankan<br />
program guna pendayagunaan<br />
ziswaf inilah yang harus dipertajam.<br />
Pluralitas itu setidaknya didasari oleh dua hal.<br />
Petama, setiap donatur memiliki kepentingan yang beragam.<br />
Misalnya saja ada donatur yang karena wasiat<br />
orangtua menginginkan mendirikan panti, sekolah, atau<br />
yayasan. Namun tak sedikit pula donatur yang menginginkan<br />
hal lain, misalnya bantuan darurat untuk korban<br />
bencana alam, dan sebagainya. Kedua, faktor kebutuhan<br />
ashnaf mustahik. Lingkungan, latar belakang, dan<br />
keadaan yang berbeda akan menjadikan kebutuhan<br />
mereka juga berbeda. Jadi intinya semakin plural LAZ,<br />
akan lebih baik. [must]<br />
10<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia
Silaturrahim<br />
Ingin Kuliah di IKJ<br />
Assalamu’alaikum wr. wb.<br />
Saya seorang pemain teater yang<br />
belajar seni teater secara otodidak sejak<br />
SMA dulu. Selepas SMA, saya lebih<br />
menekuni dunia teater, namun<br />
tidak bisa melanjutkan kuliah di<br />
bidang tersebut karena tidak ada biaya.<br />
Saya bergabung dengan salah<br />
satu komunitas seniman jalanan Jakarta.<br />
Namun saya bercita-cita bisa mentas<br />
dari kehidupan jalanan. Cara yang<br />
saya ketahui adalah dengan mematangkan<br />
seni peran yang saya geluti.<br />
Mungkinkah saya mendapat<br />
beasiswa kuliah di Institut Kesenian<br />
Jakarta (IKJ) dari <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong>. Mohon tanggapan. Terimakasih.<br />
Wassalamu’alaikum wr. wb.<br />
Jager<br />
Anggota Generasi Seniman<br />
Jalanan, Jakarta Selatan<br />
Mas Jager yang dirahmati <strong>Al</strong>lah,<br />
salah satu program <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />
adalah beastudi kuliah bagi dhuafa.<br />
Akan tetapi tahun ini kami baru menjalin<br />
kerjasama dengan Bidakara Informatics<br />
and Management School (BIMS), lembaga<br />
pendidikan tinggi yang mengkhususkan<br />
diri di bidang IT.<br />
Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan<br />
Tinggi lain insya<strong>Al</strong>lah akan coba<br />
kami jajaki, termasuk dengan Institut<br />
Kesenian Jakarta. Mohon bersabar.<br />
Wa alaikum salam wr.wb.<br />
Kuliah di RGI, Caranya?<br />
Assalamu’alaikum wr. wb.<br />
Saya lulusan SMK dengan<br />
predikat juara kelas. Orangtua saya<br />
bekerja menerima pesanan bordir untuk<br />
pakaian pentas seni rakyat. Kami<br />
keluarga besar dengan penghasilan<br />
pas-pasan. Sebenarnya saya ingin<br />
melanjutkan kuliah, tetapi karena kondisi<br />
orangtua, saya terpaksa bekerja di<br />
sebuah SPBU. Sekarang sudah jalan<br />
hampir satu tahun.<br />
Saya membaca di surat kabar,<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> memiliki<br />
tempat kuliah gratis yang disebut Rumah<br />
Gemilang Indonesia. Bagaimana<br />
cara menjadi mahasiswa di RGI?<br />
Wassalam.<br />
Temon<br />
Dusun Tosari RT 05/III<br />
Jaraksari, Wonosobo,<br />
Jawa Tengah<br />
Dik Temon yang patuh pada orangtua,<br />
RGI bukan sebuah kampus perguruan<br />
tinggi. RGI adalah sebuah pusat pendidikan<br />
berbasis keterampilan, pengembangan<br />
kepribadian, dan kewirausahaan.<br />
Hingga saat ini, RGI masih dalam tahap<br />
pembangunan. Silakan kirim data diri dan<br />
fotokopi ijazah Dik Temon ke alamat<br />
kami, kami akan mengirimkan brosur RGI<br />
dan akan mengundang Anda saat RGI<br />
sudah operasional nanti.<br />
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Kilas Program<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> Muslim Nias<br />
Landmark Islam<br />
di Pulau Salib<br />
Pulau Nias, Sumatera<br />
Utara, yang 80 persen<br />
penduduknya Nasrani,<br />
sejak lama menjadi proyek<br />
Zending Internasional.<br />
Pasca gempa bumi hebat<br />
pada Maret 2005, recovery<br />
berlangsung meriah.<br />
Infrastruktur, gedunggedung<br />
sekolah, dan<br />
ratusan gereja kembali<br />
berdiri, lebih megah dari<br />
kondisi semula. Sementara,<br />
puluhan masjid dan<br />
mushola masih terkapar.<br />
Kabar mengejutkan itu<br />
disampaikan oleh H. Yusuf<br />
Sisus Lombu, Ketua Yayasan<br />
<strong>Peduli</strong> Muslim Nias (YPMN) pada<br />
pertemuan dengan jajaran amil <strong>Al</strong><br />
<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> dan tokohtokoh<br />
masyarakat Nias di aula Buya<br />
Hamka, <strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong>,<br />
Jum’at 30 Januari 2009.<br />
Ketua Asosiasi Dana Pensiun<br />
Indonesia yang teliti itu kembali<br />
membeber dokumentasi puluhan<br />
masjid dan mushola, baik yang<br />
sudah selesai dibangun kembali, sedang<br />
dalam proses pembangunan,<br />
maupun yang masih berbentuk<br />
masjid darurat. Salah satunya, dan<br />
ini ironi, adalah <strong>Masjid</strong> <strong>Al</strong> Furqan<br />
yang berada di Kecamatan Pasar,<br />
Gunungsitoli, Ibukota Nias Utara.<br />
Kiprah Yusuf untuk muslim<br />
Nias melalui YPMN tidak kecil.<br />
Menggandeng Harian Pikiran<br />
Rakyat, YPMN menggalang donasi<br />
dan berhasil membangun kembali<br />
<strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> Teluk Dalam<br />
(MATD), Nias Selatan. <strong>Masjid</strong> cantik<br />
20m x 26 m 2 berangka baja ringan<br />
itu menelan anggaran 1,2 miliar le-<br />
Tunaikan Sedekah Anda<br />
untuk Muslim Nias melalui nomor rekening APMN:<br />
Bank Mandiri acc.no:<br />
126 000 711 1122<br />
a.n. YPI <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />
Cantumkan kode APMN pada berita transaksi untuk memudahkan penyampain sedekah Anda kepada yang berhak.
ih. Pada Kamis, 29 Mei 2008, MATD<br />
diresmikan oleh Bupati Nias Selatan<br />
F. Laiya. Jajaran pengurus YPMN,<br />
Direktur Utama Pikiran Rakyat H.<br />
Syafik Umar, dan Pimpinan Pondok<br />
Pesantren <strong>Al</strong>quran Babussalam,<br />
Bandung, K.H. Muchtar Adam<br />
menjadi saksi implementasi dana<br />
bantuan pembaca Harian Pikiran<br />
Rakyat untuk muslim Nias.<br />
Selesai dengan MATD,<br />
YPMN tidak berhenti. “Tapi kami<br />
hampir ‘kehabisan nafas’. PR recovery<br />
muslim Nias pasca gempa<br />
masih berderet. Sayang, sebagai minoritas,<br />
muslim di sana tidak menangguk<br />
euforia bantuan bencana<br />
alam yang pantas,” ujar Yusuf Sisus.<br />
Walau mengaku sulit membangun<br />
kepedulian untuk muslim<br />
Nias, Yusuf tidak patah arang. Ia<br />
terus bergerak, salah satunya dengan<br />
merilis situs YPMN yang memberikan<br />
informasi detail perkembangan<br />
muslim Nias.<br />
SAHABAT MUSTAHIK<br />
DAN TANTANGAN FARID NUH<br />
Bertepatan dengan hari<br />
peresmian MATD, YPMN dan <strong>Al</strong><br />
<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> berkunjung<br />
ke Nias. Kunjungan singkat itu, selain<br />
menyalurkan wakaf tunai donatur<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> untuk<br />
penyelesaian pembangunan mushola<br />
di Kecamatan Botomuzoi, kemudian<br />
berbuah rangkaian program<br />
kepedulian untuk Nias.<br />
Pada kunjungan kerja berikutnya,<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> diwakili<br />
Ir. Bangun Sutedjo dan Ustadz<br />
Qoimuddin Sarabiti. Pendelegasian<br />
ini menyembunyikan “udang<br />
di balik batu”: Ir. Bangun akan bersafari<br />
seminggu keliling Nias untuk<br />
memberikan advokasi rekonstruksi<br />
masjid dan mushola di Nias.<br />
“Program advokasi rekonstruksi<br />
itu sederhana, tapi sangat<br />
dibutuhkan muslim Nias,” ujar<br />
Dian S. Taufik Zega, tokoh pemuda<br />
Nias. Dian memperlihatkan<br />
bagaimana minimnya tenaga ahli<br />
konstruksi menyebabkan rekonstruksi<br />
masjid dan mushola di Nias<br />
berjalan seadanya. “Karena keterbatasan<br />
dana, mereka mencoba<br />
membuat batako sendiri. Tapi karena<br />
tidak menguasai tekniknya, kualitas<br />
batako sangat rendah. Itu justru<br />
membuat anggaran jadi mahal,” beber<br />
Dian.<br />
Sedangkan menurut H. Farid<br />
Nuh, ulama sesepuh masyarakat, selain<br />
advokasi di bidang konstruksi,<br />
juga perlu pendampingan manajemen<br />
pembangunan dan pengelolaan<br />
masjid dan mushola, serta<br />
1 2<br />
Foto: 1. <strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> Teluk Dalam, Nias Selatan.<br />
Sumbangan pembaca Harian<br />
Pikiran Rakyat. (jw)<br />
2. <strong>Masjid</strong> <strong>Al</strong> Furqan, Kecamatan Pasar,<br />
Gunung Sitoli, Nias, pasca gempa<br />
2005. Hingga kini kondisinya belum<br />
berubah jauh. (dok. YPMN)<br />
strategi fundraising untuk membangun<br />
kembali “Rumah-rumah <strong>Al</strong>lah”<br />
di Nias.<br />
Tokoh kosen itu beralasan,<br />
ketidakmampuan manajerial dan<br />
ketidaktahuan akan strategi-strategi<br />
penggalangan dana mengakibatkan<br />
disharmoni. Di <strong>Masjid</strong> <strong>Al</strong> Furqan,<br />
Kec. Pasar, misalnya, kenaziran tidak<br />
berjalan seiring dengan Panitia Pembangunan.<br />
Akibatnya, masjid dengan<br />
jama’ah terbesar di Pulau Nias<br />
itu terbengkalai.<br />
Haji Farid pun melempar sebuah<br />
tantangan: “Kalau <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />
<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> bisa memberikan<br />
itu, saya rasa tidak sulit bagi ummat<br />
Islam Nias untuk bangkit!” ujar<br />
jago tua itu diplomatis.<br />
Jawaban untuk Haji Farid kita<br />
simpan dulu.<br />
Gambar rencana tampak<br />
<strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> <strong>Al</strong> Furqan, Gunugsitoli, Nias<br />
Desain: Wismakarman<br />
Grafis: denbei<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia 13
Kilas Program<br />
1<br />
2<br />
3<br />
Foto: 1. Qaimuddin Sarabiti di tengah warga<br />
Kec. Botomuzoi, Nias. Menyatu dengan<br />
jama’ah tidak hanya di mushola.<br />
(istimewa)<br />
2. Nias beberapa saat setelah gempa<br />
besar pada 28 Maret 2005. Masih<br />
banyak masjid dan mushola yang<br />
belum bangkit. (istimewa)<br />
3. <strong>Masjid</strong> <strong>Al</strong> Abrar di Desa Tetehosi,<br />
Kec. Idanogawo. Salah satu yang<br />
higga sekarang masih berbentuk<br />
bangunan darurat. (jw)<br />
Di samping Ir. Bangun ada<br />
Qoimuddin Sarabiti, ustadz berdarah<br />
biru asal sebuah kerajaan tua<br />
di Flores, Nusa Tenggara. Ustadz<br />
Qoim kenyang berdakwah di daerahdaerah<br />
terkucil untuk membina para<br />
muallaf. Qaimuddin sejak muda<br />
sudah memantapkan diri sebagai<br />
missionaris Islam yang mumpuni.<br />
Di Nias, ia ditugaskan selama<br />
minimal dua tahun untuk membina<br />
12 keluarga muallaf yang baru<br />
ketahuan berada di Kecamatan<br />
Botomuzoi. Saat wawancara<br />
pendaftaran ustadz yang oleh <strong>Al</strong><br />
<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> dijuluki “Sahabat<br />
Mustahik” itu, mata Qaimuddin<br />
berbinar-binar penuh semangat<br />
ketika mendengar ada 12 keluarga<br />
muallaf yang terisolasi dari sesama<br />
muslim di Botomuzoi. Sebuah alasan<br />
yang cukup untuk memilihnya.<br />
Sekarang Qoimuddin sudah<br />
setahun berada di Nias. Dua KK<br />
mualaf baru di Botomuzoi memproklamasikan<br />
keIslamannya setelah<br />
menyaksikan kiprah Qoimuddin.<br />
Kedalaman ilmunya membuat<br />
Qoimuddin mendapat respek<br />
dari seluruh lapisan masyarakat. Sahabat<br />
Mustahik itu tidak hanya milik<br />
muallaf Botomuzoi, ia menjelma<br />
Ustadz Kharismatik milik seluruh<br />
muslim Nias.<br />
Tiga anak lelaki Botomuzoi,<br />
melalui program Beastudi Santri,<br />
kini modok di Ponpes Prof. Hamka,<br />
Batunanggai, Kab. Agam,<br />
Sumatera Barat. “Apapun yang terjadi<br />
saya ikhlas, yang penting kalian<br />
pulang harus membawa ilmu dan<br />
bisa menjadi guru ngaji kami,” ujar<br />
Dukhusokhi Waruwu melepas anak<br />
lelakinya di tepi Danau Maninjau.<br />
Dari laporan yang terus masuk<br />
dari berbagai pihak, “pilot<br />
project” program Sahabat Mustahik<br />
<strong>Al</strong><strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> ternyata<br />
meraup sukses. Program ini layak<br />
dikembangkan.<br />
Sementara itu, kita kembali<br />
pada tantangan Haji Farid Nuh.<br />
APMN, SEBUAH JAWABAN<br />
Sepulang kunjungan singkat<br />
pertama ke Nias, YPMN diwakili<br />
Yusuf Sisus intensif menggodok<br />
pemikiran bersama <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
<strong>Ummat</strong>. Setelah melakukan survey<br />
dan SWOT, pada Juli 2008 kedua<br />
pihak sepakat menjalin sinergi program<br />
yang dinamai <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />
Muslim Nias (APMN).<br />
“Memang sekadar membangun<br />
fisik masjid insya<strong>Al</strong>lah lebih<br />
mudah ketimbang tantangan sesungguhnya,<br />
yakni membangun<br />
jama’ah untuk membangkitkan<br />
ummat,” kata H. Mazni Ibrahim,<br />
penasihat APMN.<br />
Melihat besarnya jama’ah,<br />
kondisi fisik masjid, lokasi, dan seluruh<br />
data potensi yang ada, APMN<br />
memutuskan menyasar pembangunan<br />
kembali <strong>Masjid</strong> <strong>Al</strong> Furqan sebagai<br />
bentuk program.<br />
Dengan sinergi ini kekuatan<br />
jadi besar. Jago-jago fundraising <strong>Al</strong><br />
<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> akan menggalang<br />
dana untuk menutup RAB<br />
sebesar lebih kurang Rp. 3 miliar.<br />
Sementara Divisi Program, ditunjang<br />
lobi-lobi YPMN membuat desain<br />
pembangunan dan pelaksanaannya.<br />
Jejaring dan manajemen<br />
APMN pun memiliki amunisi am-
puh untuk menyatukan jama’ah<br />
dan memakmurkan masjid yang<br />
kelak menjadi <strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> <strong>Al</strong><br />
Furqan.<br />
Pekan-pekan ini, di kantor<br />
sekretariat Jl. Radio Dalam Raya 9B,<br />
Gandaria, Jakarta Selatan, APMN sibuk<br />
menyusun rencana strategis untuk<br />
mewujudkan berdirinya <strong>Masjid</strong><br />
<strong>Agung</strong> <strong>Al</strong> Furqan. Tak kurang, H.<br />
Mazni Ibrahim yang menjadi<br />
sesepuh muslim Nias dikirim untuk<br />
menyampaikan kabar itu sekaligus<br />
sosialisasi program. Ukhuwah<br />
dan dukungan penuh warga Gunungsitoli,<br />
khususnya jama’ah,<br />
kenaziran, dan panitia pembangunan<br />
<strong>Masjid</strong> <strong>Al</strong> Furqan diharapkan<br />
menjadi oleh-oleh sekembali H.<br />
Mazni ke Jakarta.<br />
LANDMARK ISLAM<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> dan<br />
YPMN telah menyerahkan infak untuk<br />
operasional dan modal awal pembangunan<br />
sebesar Rp. 65 juta untuk<br />
APMN. Dana sumbangan masyarakat<br />
yang tersimpat di bendahara<br />
masjid sekitar Rp. 300 juta-an. Sementara<br />
wakaf dari PT. Jamsostek<br />
telah ditunaikan sebesar Rp. 76 juta.<br />
“Kami butuh sekitar Rp. 600<br />
juta untuk bisa memulai pembangunan.<br />
Sambil berjalan, kepedulian<br />
terus digalang hingga angggaran<br />
terpenuhi,” ujar Ir. Agus Budiono,<br />
Wakil Ketua APMN.<br />
Saat mempresentasikan gambar<br />
rencana <strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> <strong>Al</strong><br />
Furqan, Jum’at, 30 Januari lalu,<br />
Bangun Sutedjo dicecar pertanyaan<br />
seputar kualitas bangunan dan<br />
RAB-nya yang tinggi.<br />
“Melihat lokasi di pusat<br />
Ibukota Kabupaten dan potensi<br />
jama’ah, <strong>Al</strong> Furqan layak dibangun<br />
sebagai <strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong>. Dari aspek<br />
ini, desain gambar sengaja dibuat<br />
agar <strong>Al</strong> Furqan bisa menjadi landmark<br />
Islam di Nias yang dikenal sebagai<br />
Pulau Salib (Kristen),” ujar<br />
Bangun mengurai filosofi desain<br />
<strong>Masjid</strong> <strong>Agung</strong> <strong>Al</strong> Furqan.<br />
Bangun menambahkan, pembangunan<br />
<strong>Al</strong> Furqan secara menyeluruh<br />
bisa menjadi model pembangunan<br />
ummat Islam di Nias.<br />
“Bagi minoritas, kebanggaan itu<br />
Foto:<br />
<strong>Al</strong> Falah Tohia, masjid besar lain di<br />
Gunungsitoli yang masih menggunakan<br />
Tripleks, Papan, dan Seng<br />
(TPS). Jika <strong>Al</strong> Furqan sebagai role<br />
model-nya terbangun, kebangkitan<br />
muslim Nias bisa dipercepat. (jw)<br />
perlu,” pungkas dia.<br />
Anda tertarik berperan dalam<br />
proyek besar ini? Silakan kirimkan<br />
donasi Anda melalui (sementara) rekening<br />
<strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />
dengan akad infak atau wakaf tunai.<br />
Cantumkan kode APMN pada berita<br />
transaksi sehingga amanah Anda<br />
bisa dipastikan sampai ke tujuan.<br />
[JOKO WINDORO]
Kilas Program<br />
CSR FIF Syariah<br />
kapuas<br />
madrasah-madrasah di tepi<br />
Setelah meresmikan sebuah<br />
mushola cantik di dusun<br />
Muneng, Jatinom, Klaten, Jawa<br />
Tengah medio Desember tahun lalu, FIF<br />
Syariah meresmikan dua Madrasah di<br />
bantaran Sungai Kapuas Kalimantan<br />
pada 4 dan 5 Februari 2009.<br />
Rangkaian peresmian tersebut<br />
merupakan hasil kerja keras <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong><br />
<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> beserta jejaring di wilayah<br />
sasaran program guna mengimplementasikan<br />
donasi CSR FIF Syariah. Sasaran<br />
program meliputi pembangunan satu<br />
unit ruang kelas di gedung Rumah Gemilang<br />
Indonesia (RGI), dua unit mushola<br />
(paket Mushola for Sale) di Klaten, Jawa<br />
Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur, dan<br />
masing-masing renovasi empat madrasah<br />
di empat propinsi di Kalimantan.<br />
Keseluruhan, FIF Syariah menyalurkan<br />
dana sebesar Rp. 355 juta. Penyerahan<br />
secara simbolis dilakukan dalam seremoni<br />
sederhana di gedung FIF, Rabu, 2<br />
Juli 2008.<br />
Menurut Presiden Direktur FIF,<br />
Suhartono, kerjasama dengan <strong>Al</strong> azhar<br />
<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> merupakan upaya penyaluran<br />
dana sosial dengan sasaran penerima<br />
manfaat yang lebih meluas (multiplayer<br />
effect) dan bersinambung (sustainability).<br />
“Dulu kami hanya memberikan<br />
16<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia
antuan yang sifatanya langsung<br />
habis seperti sembako<br />
dan sebagainya. Sekarang, kami<br />
ingin memberi lebih, dengan<br />
ikut membangun pondasi<br />
masa depan sehingga manfaatnya<br />
lebih besar,” ujar Suhartono<br />
usai menyerahkan donasi.<br />
“Kami mohon doa agar<br />
tahun depan bisa berpartisipasi<br />
lebih dari jumlah sekarang.<br />
spontan dilakukan penggalangan<br />
dana. Dana terkumpul sebesar<br />
Rp. 2,4 juta dari seluruh hadirin<br />
diamanahkan untuk pembuatan<br />
kursi belajar sebagai pelengkap<br />
madrasah “baru”.<br />
Sementara di Madrasah<br />
Darul Huda, perwakilan masyarakat<br />
setempat menyampaikan<br />
bahwa dana awal dari FIF Syariah<br />
menjadi stimulus bagi masya-<br />
Harapannya dunia pendidikan,<br />
dan tingkat kesejahteraan yang<br />
layak di Indonesia segera terwujud,”<br />
lanjut Suhartono.<br />
Madrasah <strong>Al</strong>-Hidayah,<br />
berlokasi di Desa Basirih<br />
Dalam RT 55, Kalayan Selatan,<br />
Banjarmasin dan Madrasah<br />
Darul Huda di Anjir Palambang,<br />
Pulau Petak, Kab.<br />
Kapuas secara simbolis mewakili<br />
peresmian empat madrasah.<br />
Dua lainnya di Samarinda<br />
dan Pontianak.<br />
Hadir pada peresmian<br />
itu Area Head Kalimantan,<br />
Hendro Wicaksono, Caterson<br />
Situmorang (Branch Manager<br />
Banjarmasin), Rio (Representative<br />
Head Kapuas), Nasrullah<br />
(Marketing Manager ), serta<br />
Redza (Corporate Communication)<br />
mewakili FIF Syariah.<br />
Sementara delegasi <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong><br />
<strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong> dipimpin oleh<br />
Direktur M. Anwar Sani dan<br />
Suryaningsih (GM. General Affair<br />
).<br />
Dalam peresmian di<br />
Madrasah <strong>Al</strong>-Hidayah, secara<br />
rakat dalam menyelesaikan<br />
renovasi yang menghabiskan<br />
dana sekitar Rp. 50 juta.<br />
Apresiasi patut diberikan<br />
kepada Yohandromeda<br />
Syamsu dan jajaran staff di<br />
LAZ Radar Banjar <strong>Peduli</strong><br />
dan jejaring di semua wilayah<br />
sasaran program yang telah<br />
bahu-membahu menuntaskan<br />
proyek kepedulian pada<br />
dunia pendidikan ini.<br />
“Wah, dua hari ini saja<br />
memberikan banyak ilmu<br />
bagi saya. Ya, ilmu sabar dan<br />
syukur,” ungkap Area Head<br />
FIF Syariah Kalimantan<br />
Hendro Wicaksono usai<br />
mengiringi rombongan menembus<br />
Sungai Kapuas dengan<br />
perahu kelotok.<br />
[suryaningsih/jw]<br />
1 3<br />
2<br />
Foto: 1. Anak-anak MI <strong>Al</strong> Hidayah<br />
mengangkat lembar donasi<br />
simbolis FIF Syariah. (istimewa)<br />
2. Bangunan MI <strong>Al</strong> Hidayah,<br />
Basirih Dalam pasca renovasi.<br />
(ist.)<br />
3. Siswa MI Darul Huda menuju<br />
sekolah baru. (ist)
Pustaka<br />
Judul : The 7 Islamic Daily Habits<br />
(Hidup Islami & Modern Berbasis <strong>Al</strong>-Fatihah)<br />
Penulis : Harjani Hefni, MA<br />
Penerbit : Pustaka IKADI, Jakarta<br />
Cetakan : III, Agustus 2008<br />
R .e.s .e.n .s.i<br />
7 Kebiasaan Unggulan<br />
Guna meraih kesuksesan<br />
hidup menjadi insan kamil,<br />
seseorang dapat meraihnya<br />
dengan menapaki tangga-tangga<br />
kesuksesan yang oleh penulisnya<br />
disebut “tujuh kebiasaan unggulan”.<br />
Tujuh kebiasaan unggulan<br />
tersebut menjadi kunci seorang<br />
muslim untuk meraih sukses dunia<br />
akhirat.<br />
Membaca judul di atas,<br />
mengingatkan kita pada sebuah<br />
buku The Seven Habits, karya<br />
spektakuler Steven R. Covey yang<br />
menjadi rujukan masyarakat dunia.<br />
Namun, seperti dijelaskan<br />
penulisnya, Covey menulisnya<br />
berangkat dari kenyataan empiris,<br />
lalu merumuskannya ke dalam tujuh<br />
kebiasaan. Sedangkan dalam buku<br />
ini, penulisnya berangkat dari<br />
keyakinan akan kebenaran prinsipprinsip<br />
<strong>Al</strong>-Qur’an khususnya surat<br />
<strong>Al</strong>-Fatihah. Ia mencoba melabuhkan<br />
prinsip-prinsip tersebut dalam jiwa<br />
manusia menjadi tujuh kebiasaan<br />
unggulan yang diambil dari<br />
kandungan tujuh ayat surat <strong>Al</strong>-<br />
Fatihah.<br />
Tujuh prinsip yang dituangkan<br />
dalam istilah B5KB (Bismillah,<br />
Bersyukur, Berfikir positif,<br />
Berorientasi akhirat, Beribadah<br />
dan Berdoa, Konsisten dalam<br />
Komitmen dan Bercermin) sangat<br />
diyakini penulisnya akan melampaui<br />
pengaruh Seven Habits-nya Covey.<br />
Tujuh prinsip yang dirumuskan<br />
dari kandungan surat <strong>Al</strong>-Fatihah<br />
tersebut akan memasuki relungrelung<br />
jiwa manusia sebagai prinsip<br />
dasar hidup dan bekerja karena<br />
bersumber dari <strong>Al</strong>lah Swt yang<br />
Maha Mengetahui seluk-beluk jiwa<br />
manusia.<br />
Ketujuh prinsip itu adalah:<br />
Pertama, Bismillah dalam memulai<br />
setiap pekerjaan. Prinsip inilah yang<br />
diajarkan <strong>Al</strong>lah kepada Rasul-Nya<br />
Muhammad Saw sejak pertama kali<br />
menerima wahyu. Sejak saat itu,<br />
Nabi tidak pernah meninggalkan<br />
prinsip ini dalam setiap aktivitasnya.<br />
Kedua, Bersyukur atas segala<br />
nikmat yang diterima. Prinsip ini<br />
selalu dipegang teguh oleh Rasulullah<br />
sejak beliau menerima risalah<br />
Islam.<br />
Ketiga, Berfikir positif<br />
terhadap <strong>Al</strong>lah dan berkasih sayang<br />
terhadap sesama. Sikap berfikir<br />
positif ini dicontohkan oleh<br />
Rasulullah kepada kita dalam<br />
kondisi sesulit apapun.<br />
Keempat, Berorientasi<br />
akhirat. Prinsip ini membuat kita<br />
sekali mendayung dua atau tiga<br />
pulau terlampaui, artinya energi yang<br />
kita keluarkan untuk dunia sekaligus<br />
bernilai akhirat.<br />
Kelima, Beribadah dan<br />
Berdoa. <strong>Al</strong>lah berjanji akan mengabulkan<br />
doa kita kalau kita mendahulukan<br />
ibadah, ketundukan dan<br />
loyalitas kepada-Nya.<br />
Keenam, Konsisten dan<br />
Komitmen, dan<br />
ketujuh, Bercermin. Orang<br />
yang tidak mau bercermin atau<br />
belajar dengan sekitarnya ibarat<br />
orang yang berjalan dengan menutup<br />
mata, dia asyik dengan dirinya<br />
dan tidak pernah tahu dengan dunia<br />
luar.<br />
Ketujuh prinsip itu sekaligus<br />
menggabungkan tiga kecerdasan<br />
dasar manusia yaitu Spiritual,<br />
Intelektual, dan Emosional.<br />
Buku ini sangat layak dibaca<br />
oleh setiap pribadi muslim yang<br />
menginginkan menjadi pribadi yang<br />
unggul (personal exellence) yang<br />
merupakan salah satu bagian dari<br />
hidup unggul yaitu hidup bahagia<br />
di dunia dan bahagia di akhirat.<br />
[s. kosasih/advertorial]<br />
17<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia
Laporan Aktivitas Bulanan dan Daftar Donatur<br />
Penerimaan ZIS Desember 2008<br />
# Akad:<br />
1 Saldo Dana Per 31 Oktober 2008<br />
2 Zakat:<br />
a. Zakat Maal<br />
b. Zakat Fitrah<br />
3 Infak:<br />
a. Infak khusus<br />
b. Infak umum<br />
4 Khusus:<br />
a. Bagi Hasil Bank<br />
b. Kemanusiaan<br />
c. Akikah<br />
d. Wakaf<br />
e. Qurban by Request<br />
f. Penerimaan Lain-Lain<br />
g. Penerimaan Hutang/Pelunasan Piutang<br />
h. Dana non Syar’i<br />
Total Penerimaan Desember 2008<br />
Saldo Penerimaan ZIS per 31 Des. 2008:<br />
Pendayagunaan ZIS Desember 2008<br />
# Program<br />
1 Layanan Mustahik<br />
2 Sahabat Mustahik<br />
3 Pemberdayaan:<br />
a. Lele Ponpes <strong>Al</strong> Faridah<br />
b. Strawberry di Bedugul<br />
4 Pendidikan dan Dakwah:<br />
a. Beastudi Yatim Duafa Berprestasi<br />
b. Pembinaan Rohani Pasien dan Napi<br />
c. Beastudi Pendidikan<br />
e. Bantuan Umum Pendidikan & Dakwah<br />
5 Layanan Jenazah Gratis:<br />
a. Akomodasi Layanan dan Sosialisasi<br />
6 <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> Kesehatan:<br />
a. Poliklinik Umum dan Gigi Gratis<br />
b. Bantuan Umum Kesehatan<br />
7 Rumah Gemilang Indonesia:<br />
a. Pembangunan RGI<br />
8 Program Khusus:<br />
a. <strong>Peduli</strong> Pendidikan<br />
9 Penyaluran Akikah<br />
10 Qurban by Request<br />
11 Sosialisasi ZISWAF<br />
Sub Total Biaya Program:<br />
Operasional dan ADM Lembaga:<br />
12 Amil<br />
13 Operasional<br />
14 Administrasi Perbankan<br />
15 Penguatan Jaringan dan Manajemen<br />
Sub Total Biaya Operasional & ADM:<br />
Total Pendayagunaan Desember 2008:<br />
Saldo Per 31 Desember 2008:<br />
Donasi (Rp)<br />
1.539.593.102<br />
157.389.600<br />
0<br />
24.995.000<br />
102.150.427<br />
169.913<br />
550.000<br />
1.200.000<br />
900.000<br />
1.071.950.969<br />
817.000<br />
8.600.000<br />
392.324<br />
1.369.115.234<br />
2.908.708.335<br />
Jumlah (Rp)<br />
31.022.400<br />
2.000.000<br />
10.000.000<br />
40.000.000<br />
4.600.000<br />
6.000.000<br />
4.500.000<br />
11.063.750<br />
6.577.900<br />
27.618.100<br />
2.920.000<br />
150.000.000<br />
5.693.000<br />
1.100.000<br />
808.295.705<br />
45.161.700<br />
1.156.552.555<br />
40.893.700<br />
23.388.296<br />
1.011.254<br />
10.294.000<br />
75.587.250<br />
1.232.139.805<br />
1.676.568.530<br />
Donatur Zakat Des. ‘08<br />
No. Donatur<br />
22775 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2776 H. Subandi<br />
2777 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2778 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2779 Pandu Wiku H.P<br />
2780 Muhamad Awan<br />
2781 Retna Utami<br />
2782 Teddy Marthanto<br />
2783 Yudina<br />
2784 Dodi Mulyadi<br />
2785 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2786 Lia Kusumawati<br />
2787 Nilda<br />
2788 Faried Syibli B<br />
2789 Muhamad Awan<br />
2790 Teddy Marthanto<br />
2791 I Made Gusti Artha<br />
2792 Agus Harsoyo<br />
2793 Medeleine Ramdhani Jasin<br />
2794 Sukma Unggul <strong>Al</strong>amin<br />
2795 Joffy Adestian<br />
2796 Dewi Elfida Yahya<br />
2797 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2798 Dian Natalia A<br />
2799 Rokhy Herdianto<br />
2800 Ika Nuraddini Rahmah<br />
2801 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2802 Muhammad Rois<br />
2803 Teddy Marthanto<br />
2804 Wahyu Hidayat<br />
2805 Faried Syibli B<br />
2806 Setyo Hardianto<br />
2807 Muhammad Hatta<br />
2808 Muhammad Zulfan Arif<br />
2809 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2810 Nilawati S<br />
2811 Teddy Marthanto<br />
2812 Rasmaita Indah S<br />
2813 Agus Harsoyo<br />
2814 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2815 Jamyati<br />
2816 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2817 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2818 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2819 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2820 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2821 Farah, B M I<br />
2822 Gilang A, B M I<br />
2823 Jefry Agus P, B M I<br />
2824 Hamba <strong>Al</strong>lah, B M I<br />
2825 Hamba <strong>Al</strong>lah, B M I<br />
2826 Mustofa Kamal<br />
2827 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2828 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2829 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
Donasi (Rp)<br />
50.000<br />
5.000.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
300.000<br />
411.500<br />
150.000<br />
150.000<br />
600.000<br />
150.000<br />
100.000<br />
500.000<br />
1.000.000<br />
200.000<br />
250.000<br />
152.100<br />
1.500.000<br />
140.000<br />
150.000<br />
1.250.000<br />
50.000<br />
70.000<br />
200.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
220.000<br />
1.000.000<br />
150.000<br />
200.000<br />
1.000.000<br />
50.000<br />
600.000<br />
50.000<br />
250.000<br />
350.000<br />
150.000<br />
200.000<br />
750.000<br />
125.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
35.000<br />
65.000<br />
688.000<br />
132.000<br />
25.000<br />
125.000<br />
100.000<br />
736.450<br />
350.000<br />
150.000<br />
4.000.000<br />
250.000<br />
300.000<br />
No. Donatur<br />
2830 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2831 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2832 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2833 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2834 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2835 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2836 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2837 Yusfar T<br />
2838 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2839 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2840 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2841 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2842 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2843 Suli<br />
2844 Agus Muji<br />
2845 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2846 Soepriyatni Yeti<br />
2847 Nia L<br />
2848 Ahmad Ridha<br />
2849 Wahyu Hidayat<br />
2850 Indra Arnaz<br />
2851 Dina P<br />
2852 Kusumaningrum<br />
2853 Dwi H<br />
2854 Sherly Y<br />
2855 Nia L<br />
2856 Nia L<br />
2857 Bella Dwi C<br />
2858 Wahyu Hidayat<br />
2859 Indra Arnaz<br />
2860 Novebri D<br />
2861 Dina P<br />
2862 Kistiono<br />
2863 Zamzam M<br />
2864 Harry Wibowo<br />
2865 Ekowidyarso<br />
2866 Novi N<br />
2867 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2868 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2869 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2870 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2871 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2872 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2873 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2874 Suprayogi<br />
2875 Erlinda<br />
2876 Lameth Dwi R<br />
2877 Lameth Dwi R<br />
2878 Woro Palupi<br />
2879 Anwar Haryanto<br />
2880 Waseso Yalanto<br />
2881 R Yudha Indrawan<br />
2882 Irawaty<br />
2883 Catharina Kusumori<br />
2884 Andreas Winarso<br />
Donasi (Rp)<br />
150.000<br />
100.000<br />
3.200.000<br />
789.000<br />
46.000<br />
500.000<br />
5.000.000<br />
500.000<br />
300.000<br />
250.000<br />
500.000<br />
50.000<br />
374.520<br />
282.600<br />
2.933<br />
1.589.486<br />
100.000<br />
50.000<br />
100.000<br />
48.000<br />
50.000<br />
67.000<br />
200.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
52.000<br />
52.000<br />
75.000<br />
75.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
40.000<br />
50.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
350.000<br />
100.000<br />
40.000<br />
100.000<br />
150.000<br />
75.000<br />
200.000<br />
350.000<br />
85.000<br />
68.325<br />
100.000<br />
500.000<br />
118.475<br />
165.000<br />
100.000<br />
360.000<br />
143.859
Donatur Zakat Desember 2008...<br />
No. Donatur<br />
Donasi (Rp)<br />
2885 Katwandi<br />
100.000<br />
2886 Yuwanto<br />
50.000<br />
2887 Merlin Fainir<br />
100.000<br />
2888 Siti Muryani Ratna 100.000<br />
2889 Dwi Budi Waluyo<br />
10.000<br />
2890 Ida Farida<br />
200.000<br />
2891 Endang Sri Wahyuning 250.000<br />
2892 Laela Sani<br />
50.000<br />
2893 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
27.500<br />
2894 Noor Widi Ahyana<br />
112.500<br />
2895 Ida Hafnia<br />
200.000<br />
2896 Eva Yulianti<br />
204.711<br />
2897 Nelmy Siregar<br />
125.000<br />
2898 Ira Trinovita<br />
4.700.000<br />
2899 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
100.000<br />
2900 Toni Cahyono<br />
50.000<br />
2901 Dhini <strong>Al</strong>fikar<br />
40.000<br />
2902 Siswoyo<br />
45.000<br />
2903 Widyastrini<br />
100.000<br />
2904 Nurul Khafid<br />
300.000<br />
2905 Sari Awalia<br />
500.000<br />
2906 Ny. Ajar Setiadi<br />
500.000<br />
2907 Miranda Dewayani 305.500<br />
2908 Dwinoto Hanggriyon 52.500<br />
2909 Ennita Laksmi<br />
2.200.000<br />
2910 Niayu Gusti Indah<br />
42.783<br />
2911 Dudi Ariwidianto<br />
277.225<br />
2912 Dwi S<br />
200.000<br />
2913 Endah Saraswati 13.500.000<br />
2914 Bambang Marsudi 2.400.000<br />
2915 Melinda<br />
150.000<br />
2916 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
55.000<br />
2917 Meiko Tourista<br />
350.000<br />
2918 Femmy Idriany<br />
500.000<br />
2919 Desire Sofiawati<br />
50.000<br />
2920 Siti Faizah<br />
65.000<br />
2921 Saiful Huda<br />
50.000<br />
2922 Syarifatul Ulfah<br />
50.000<br />
2923 Kirana Ratnamukti<br />
70.000<br />
2924 Lindawati<br />
50.000<br />
2925 Ristiana Sari<br />
350.000<br />
2926 Hamdi Syarifudin<br />
750.000<br />
2927 Fadjar Buwana<br />
150.000<br />
2928 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
625.000<br />
2929 Kurniawan<br />
150.000<br />
2930 Ida Hafnia<br />
50.000<br />
2931 Choiriah<br />
100.000<br />
2932 Eriska Fitriani<br />
125.000<br />
2933 Diwya Satwika P<br />
175.000<br />
2934 Wiranjani Ade<br />
250.000<br />
2935 Budi Sayekti<br />
50.000<br />
2936 Aditya Prabawa<br />
100.000<br />
2937 Dewi Rosmartuti<br />
200.000<br />
2938 Sundari<br />
40.000<br />
2939 Handayani<br />
100.000<br />
2940 Rina Sasmita<br />
100.000<br />
2941 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
220.000<br />
2942 Yunita Ekaharini<br />
50.000<br />
2943 Rahma Maulidina<br />
25.000<br />
2944 Hendra Reymon<br />
148.000<br />
2945 Fuad Dharmawan<br />
500.000<br />
2946 Rina Utami<br />
1.500.000<br />
2947 Rina Utami<br />
350.000<br />
2948 Niko Puguh Anindya 300.000<br />
2949 Achmad Reza<br />
750.000<br />
2950 Yapri Rizal<br />
37.500<br />
2951 Afifa Purbasari<br />
150.000<br />
2952 G.Aditya Nirwansyah 20.000<br />
2953 Noviyanti Indralesmana 150.000<br />
2954 Dorojatun Eka<br />
277.777<br />
2955 Rifky Ramdhoni<br />
100.000<br />
2956 Iin Nilawati<br />
50.000<br />
2957 Ida Hafnia<br />
100.000<br />
2958 Yenny<br />
200.000<br />
2959 Purwo Priatno<br />
200.000<br />
2960 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
850.000<br />
2961 Hery Prasetya<br />
25.000<br />
2962 Ida Hafnia<br />
100.000<br />
No. Donatur<br />
2963 Fifi Febriani<br />
2964 Andini Setyawati<br />
2965 Lintang Herawati<br />
2966 Arbi Wibowo<br />
2967 Muammar Yasser<br />
2968 Rahma Maulidina<br />
2969 Dewi Arie Sulistya<br />
2970 indera Susilasari<br />
2971 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2972 Dhyan Beilifian<br />
2973 Misliyantih<br />
2974 Febri Budianto<br />
2975 Tartila<br />
2976 Ida Hafnia<br />
2977 Tjepy F <strong>Al</strong>oewie<br />
2978 Benny Raharjo<br />
2979 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2980 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2981 Tartila<br />
2982 Artiana Ikasari<br />
2983 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2984 Lanri Jaya Perkasa<br />
2985 Suprayogi<br />
2986 Rahma Maulidina<br />
2987 Yati Sariwati<br />
2988 Toni Setiawan<br />
2989 Linda Oesman Yasin<br />
2990 Raphika Kurniasari<br />
2991 Shanty Hernawaty<br />
2992 Fanny Angelia<br />
2993 Arqom<br />
2994 Desi Candra<br />
2995 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2996 Boyke Dian Nugraha<br />
2997 Merlin Fainir<br />
2998 Irvandi Ferizal<br />
2999 Prinsesa Mauri<br />
3000 Sotya Mayangwuri<br />
3001 Desy S Wahyuningsih<br />
3002 Bagus Raditya<br />
3003 Diny Linawati<br />
3004 Diny Linawati<br />
3005 Edwarivel<br />
3006 Niko Puguh Anindya<br />
3007 Viera Agustya<br />
3008 Rina Muliati<br />
3009 Ida Hafnia<br />
3010 Trianto Irawan<br />
3011 Anton Sujarwo<br />
3012 Nina<br />
3013 Reviyanti Puspita<br />
3014 Adi Pranata<br />
3015 Cita Prahastuti<br />
3016 Hestiningsih<br />
3017 Arif Darmawan<br />
3018 Lindawati<br />
3019 Suprayogi<br />
3020 Sri Retno Utami<br />
3021 Okky Tri Utami<br />
3022 Ahmad Nahoi<br />
3023 Andreas Winarso<br />
3024 Sulistyo Rahmi<br />
3025 Mudayat<br />
3026 Cassandra Adenan<br />
3027 Dyah Retno Antarin<br />
3028 Herlambang Sukma<br />
3029 Siswoyo<br />
3030 Donny Sapta Subang<br />
3031 M. Johan Joko Untung<br />
3032 Handayani<br />
3033 Wiranjani Ade<br />
3034 Yunianto Nazaruddin<br />
3035 Dwi Budi Waluyo<br />
3036 Christin Laloan<br />
3037 Lameth Dwi R<br />
3038 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
3039 Rina Suarina<br />
3040 Sartri Dania<br />
Donasi (Rp)<br />
1.250.000<br />
100.000<br />
121.296<br />
1.000.000<br />
187.500<br />
25.000<br />
500.000<br />
25.000<br />
300.000<br />
25.000<br />
50.000<br />
250.000<br />
50.000<br />
100.000<br />
500.000<br />
900.000<br />
100.000<br />
1.000.000<br />
50.000<br />
600.000<br />
20.000<br />
265.000<br />
150.000<br />
25.000<br />
100.000<br />
60.000<br />
1.000.000<br />
50.000<br />
60.000<br />
340.077<br />
500.000<br />
250.000<br />
200.000<br />
1.000.000<br />
100.000<br />
3.000.000<br />
500.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
250.000<br />
200.000<br />
100.000<br />
500.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
150.000<br />
150.000<br />
150.000<br />
165.000<br />
25.000<br />
50.000<br />
150.000<br />
250.000<br />
500.000<br />
30.000<br />
694.205<br />
200.000<br />
88.555<br />
75.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
46.000<br />
50.000<br />
550.000<br />
450.000<br />
200.000<br />
500.000<br />
10.000<br />
187.500<br />
153.325<br />
125.000<br />
D50.000<br />
500.000<br />
No. Donatur<br />
Donasi (Rp)<br />
3041 Meiko Tourista<br />
350.000<br />
3042 Shanty Hernawaty<br />
50.000<br />
3043 Umar Issa<br />
410.000<br />
3044 Ida Hafnia<br />
100.000<br />
3045 Hendra Budiman<br />
170.000<br />
3046 Frisa Astari<br />
500.000<br />
3047 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
500.000<br />
3048 Eka Prasetyo<br />
100.000<br />
3049 Agustin Leoni<br />
50.000<br />
3050 Saiful Huda<br />
50.000<br />
3051 Natasha Soemadipra 400.000<br />
3052 Adhytia Rahman<br />
20.000<br />
3053 Ersty<br />
250.000<br />
3054 Rini<br />
400.000<br />
3055 Taufik Lubis<br />
600.000<br />
3056 Della Mia Kalumata 100.000<br />
3057 Okto Yamandra<br />
150.000<br />
3058 Kurniawati Hastani 100.000<br />
3059 Achmad Reza<br />
750.000<br />
3060 Muhammad Aziz<br />
50.000<br />
3061 Prima Haripurwanti 300.000<br />
3062 Insan Pribadi<br />
100.000<br />
3063 Budi Sayekti<br />
50.000<br />
3064 Choiriah<br />
250.000<br />
3065 Bambang Uthoro<br />
50.000<br />
3066 Siti Nurlela<br />
25.600<br />
3067 G Aditya Nirwansyah 10.000<br />
3068 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
100.000<br />
3069 Anton Sujarwo<br />
50.000<br />
3070 R Yudha Indrawan 130.100<br />
3071 Raracitta Gya M<br />
200.000<br />
3072 Nuni Sulistiyah<br />
10.000<br />
3073 Endang Sri Wahyuning 250.000<br />
3074 Hendra Reymon<br />
70.000<br />
3075 Henintyas Mahayekt 350.000<br />
3076 Niko Puguh Anindya 250.000<br />
3077 Yulia Kurniasih<br />
100.000<br />
3078 Santy<br />
100.000<br />
3079 Melinda<br />
150.000<br />
3080 Dhini <strong>Al</strong>fikar<br />
110.000<br />
3081 Damay Zeisaputra 300.000<br />
3082 Sri Hapsari<br />
150.000<br />
3083 Arie Mustofa<br />
50.000<br />
3084 Dewi Rosmartuti<br />
230.000<br />
3085 Nia Rosita<br />
25.000<br />
3086 Juniandi<br />
75.000<br />
3087 Retno Widianarni<br />
50.000<br />
3088 Dudy Ariwidianto<br />
265.000<br />
3089 Edwarivel<br />
100.000<br />
3090 Nurbaiti<br />
50.000<br />
3091 Andri Rahardjo<br />
50.000<br />
3092 Noor Widi Ahyana<br />
100.000<br />
3093 Aditya Prabawa<br />
200.000<br />
3094 Fuad Dharmawan<br />
200.000<br />
3095 Kurniawan<br />
150.000<br />
3096 Jefry Agus Perdana 100.000<br />
3097 Madyarini Nurul A<br />
50.000<br />
3098 Irke Silvani R<br />
200.000<br />
3099 Toni Cahyono<br />
50.000<br />
3100 Intan Karim<br />
500.000<br />
3101 Lia Kusumawati<br />
210.000<br />
3102 Hamba <strong>Al</strong>lah (MM)<br />
11.000<br />
3103 Muhammad Wafroni 250.000<br />
3104 Eviyanti Wafroni<br />
250.000<br />
3105 Aprilia<br />
100.000<br />
3106 Imran Jony<br />
110.000<br />
3107 Ahmad Yusuf<br />
100.000<br />
3108 Rudi Wahyudi<br />
150.000<br />
3109 Eryta<br />
2.000.000<br />
3110 Dimas Fauzi<br />
150.000<br />
3111 Dina Aurora<br />
88.000<br />
3112 Djoko Winoto<br />
1.000.000<br />
3113 Eeng Suherti<br />
250.000<br />
3114 Fauzi A<br />
50.000<br />
3115 Salman Sayuti<br />
1.000.000<br />
3116 Widowati<br />
2.500.000<br />
3117 Henty Astuti<br />
250.000<br />
3118 Rafik<br />
750.000<br />
No. Donatur<br />
Donasi (Rp)<br />
3119 Santoso<br />
250.000<br />
3120 Ika Indah Lestari<br />
50.000<br />
3121 Cynthia FPusat<br />
300.000<br />
3122 Rizki<br />
300.000<br />
3123 Cut Ubiet H<br />
500.000<br />
3124 Adi<br />
1.500.000<br />
3125 Hamba <strong>Al</strong>loh<br />
150.000<br />
3126 Lia Winata<br />
80.000<br />
3127 Riad<br />
200.000<br />
3128 Santo Budiono<br />
500.000<br />
3129 Novradia<br />
200.000<br />
3130 Upi Nurjanah<br />
300.000<br />
3131 Hamba <strong>Al</strong>loh<br />
1.500.000<br />
3132 Priscka Maharani<br />
50.000<br />
3133 Yollian Dwiyanti<br />
50.000<br />
3134 Rizqi Fitriyanti<br />
100.000<br />
3135 Eni Tri<br />
50.000<br />
3136 Mersi Ayu<br />
150.000<br />
3137 Kalugi<br />
200.000<br />
3138 Fauzi A<br />
100.000<br />
3139 Rully Intan<br />
500.000<br />
3140 Tegoeh Tjajowidodo 100.000<br />
3141 Hendra Budiman<br />
300.000<br />
3142 Putri Nurul A<br />
400.000<br />
3143 Hile<br />
4.300.000<br />
3144 Prapti Wahyuni<br />
28.600<br />
3145 Anggun P<br />
250.000<br />
3146 Anton Setianto<br />
10.000.000<br />
3147 Riad,<br />
200.000<br />
3148 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
30.000<br />
3149 Suparno<br />
59.000<br />
3150 M. Faisal Rizky<br />
150.000<br />
3151 Susi Rahmawati<br />
100.000<br />
3152 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
200.000<br />
3153 Januar<br />
250.000<br />
3154 Iswandar Intaran<br />
250.000<br />
3155 Eka Tirta<br />
125.000<br />
3156 Abdurrahman<br />
250.000<br />
3157 Ibnu Sina<br />
1.300.000<br />
3158 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
250.000<br />
3159 Aprilla Sari<br />
100.000<br />
3160 Astri Pertiwi<br />
100.000<br />
3161 Ajar Setiadi<br />
500.000<br />
3162 Syahrizal Anwar<br />
750.000<br />
3163 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
1.003.598<br />
3164 Rudi Wahyudi<br />
125.000<br />
3165 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
200.000<br />
3166 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
1.000.000<br />
3167 Agus Ahmad D<br />
60.000<br />
3168 Usep Rusnandar<br />
350.000<br />
3169 Darmawati Malik<br />
1.000.000<br />
3170 Rudi Wahyudi<br />
100.000<br />
3171 Maria Ulfah<br />
50.000<br />
3172 Sufial Siddik Harahap 300.000<br />
3173 Pretty Zen<br />
100.000<br />
3174 Hendi Astuti<br />
500.000<br />
3175 Evward bin H. Abdul A 900.000<br />
3176 Rastono Hendriyanto 125.000<br />
3177 Andy Wijaksono<br />
30.000<br />
3178 Amilia Dewi<br />
100.000<br />
3179 Wira Andrea<br />
45.000<br />
3180 Syarif Hidayat<br />
200.000<br />
3181 Bambang Sumantri 250.000<br />
3182 Santi Syacita Krisnanto 100.000<br />
3183 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
50.000<br />
3184 Reza<br />
300.000<br />
3185 Andy Wijaksono<br />
Jumlah:<br />
30.000<br />
157.389.600<br />
Data per 31 Desember 2008<br />
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan <strong>Al</strong>lah)<br />
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari<br />
apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.<br />
Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya,<br />
padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya<br />
melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya.<br />
Dan ketahuilah bahwa <strong>Al</strong>lah Mahakaya lagi Maha Terpuji.<br />
(QS. 2: 267)<br />
20<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia
Donatur Infak Desember 2008<br />
No. Donatur<br />
2331 Ety Herawaty<br />
2332 Rita Dwi L<br />
2333 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2334 Novita Santimala<br />
2335 Shinta Noviari<br />
2336 Rinko Magdalena<br />
2337 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2338 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2339 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2340 Sri Hartini<br />
2341 Shinta Noviari<br />
2342 Yusmida<br />
2343 Ajeng Oktaviani<br />
2344 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2345 DKD Magelang<br />
2346 H. Husin<br />
2347 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2348 Emmylia S<br />
2349 Diah Anggorowati<br />
2350 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2351 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2352 Syifa & Sutan<br />
2353 Nurhayati Djamas<br />
2354 Maria Shofiana<br />
2355 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2356 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2357 Emmylia S<br />
2358 Lusi Patria O<br />
2359 Muhamad Awan<br />
2360 Fasikha<br />
2361 Zainal M. Afandi<br />
2362 Bogy Suyatno<br />
2363 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2364 Syahmida Sjahrul B.<br />
2365 Andi Nilasari M.<br />
2366 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2367 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2368 Nur Junaidi<br />
2369 Karyawan Indosat<br />
2370 Dira Firzanti<br />
2371 Tri Setianingsih<br />
2372 Ariyanto<br />
2373 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2374 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2375 Farah Riziani<br />
2376 Ika Nuraddini Rahmah<br />
2377 Ariyanto<br />
2378 Budi Sulistyo Nugroho<br />
2379 Maulana Tulam Nur H.<br />
2380 Mia Mulyaningrum<br />
2381 Yuni S<br />
2382 Astuti<br />
2383 Muhammad Maulidy<br />
2384 Manto<br />
2385 Shinta Noviari<br />
2386 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2387 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2388 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2389 Indra Ari S<br />
2390 Fransisca M<br />
2391 Tito <strong>Agung</strong> P<br />
2392 Dudy Ariwidianto<br />
2393 Harun <strong>Al</strong> Rasyid<br />
2394 <strong>Al</strong>fino Romansjah<br />
2395 Dyah K<br />
2396 Ari Ikaputranto<br />
2397 Andayani S<br />
2398 Achmad Rifai<br />
2399 Nurleli Fitrah<br />
2400 Arif Darmawan<br />
2401 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2402 Dien Yuniarti<br />
2403 Arya Shindu I<br />
2404 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2405 Hutomo Cahyo A<br />
2406 Kustantinah<br />
2407 Nurfatchiyah Ningsih<br />
2408 Bambang Uthoro<br />
2409 Dwi Amanda R<br />
2410 Achmad Zulfiqo I<br />
2411 Tartila<br />
2412 Muhamad Atma P<br />
2413 Yanti Adriani<br />
2414 Yudhistira Hesta R<br />
2415 RR Ratna Novianti<br />
2416 Helmi L Kurniawan<br />
2417 Endar Hastono<br />
2418 Edward Hendra S<br />
2419 Rachman Ferry D<br />
2420 Yudhistira Hesta R<br />
2421 Tartila<br />
2422 Excelcomindo P<br />
2423 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2424 Tartila<br />
2425 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2426 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2427 Vivi Afianti<br />
Donasi (Rp)<br />
75.000<br />
100.000<br />
1.500.000<br />
60.000<br />
150.000<br />
75.000<br />
2.000.000<br />
150.000<br />
500.000<br />
365.000<br />
150.000<br />
150.000<br />
100.000<br />
1.500.000<br />
25.000.000<br />
200.000<br />
50.000<br />
61.000<br />
11.000<br />
200.000<br />
100.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
50.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
100.000<br />
200.000<br />
1.000.000<br />
1.000.000<br />
50.000<br />
150.000<br />
100.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
100.000<br />
427.000<br />
600.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
150.000<br />
200.000<br />
150.150<br />
50.000<br />
400.000<br />
300.000<br />
500.000<br />
8.488.700<br />
215.000<br />
20.000<br />
300.000<br />
45.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
100.000<br />
50.000<br />
20.000<br />
50.000<br />
20.000<br />
82.775<br />
200.000<br />
25.000<br />
30.000<br />
50.000<br />
50.000<br />
40.000<br />
333.333<br />
400.000<br />
200.000<br />
50.000<br />
100.000<br />
77.500<br />
32.000<br />
2.000.000<br />
200.000<br />
50.000<br />
100.000<br />
75.000<br />
50.000<br />
1.000.000<br />
200.000<br />
15.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
200.000<br />
80.000<br />
110.000<br />
15.000<br />
100.000<br />
605.050<br />
50.000<br />
50.000<br />
1.000.000<br />
500.000<br />
250.000<br />
No. Donatur<br />
Donasi (Rp)<br />
2428 Tiara Kemalasari<br />
50.000<br />
2429 Sidiq Suryadi<br />
36.000<br />
2430 Heri Prasetya O<br />
10.000<br />
2431 RA Rosmala Dewi 1.500.000<br />
2432 Siti Nurul Rahmafi 100.000<br />
2433 Tartila<br />
25.000<br />
2434 Zuamah Afief<br />
300.000<br />
2435 Tartila<br />
25.000<br />
2436 Shanty Hernawati<br />
75.000<br />
2437 Dessy Eka Suzanti<br />
50.000<br />
2438 Sri Hartati<br />
50.000<br />
2439 Karin Anita S<br />
400.000<br />
2440 Raphika Kurniasari 100.000<br />
2441 Suharman Rasjid<br />
50.000<br />
2442 Eva Rifarany<br />
1.031.982<br />
2443 Hamad Saleh Hilabi 1.000.000<br />
2444 Bakti Setyadi<br />
100.000<br />
2445 Tartila<br />
25.000<br />
2446 Achmad Firdaus<br />
150.000<br />
2447 Viera Agustya<br />
250.000<br />
2448 Rina Muliati<br />
50.000<br />
2449 Ermon Awal<br />
100.000<br />
2450 <strong>Al</strong>i Wibowo<br />
100.000<br />
2451 Shinta Noviari<br />
200.000<br />
2452 Siti Mariyam<br />
150.000<br />
2453 Restutiningsih<br />
45.000<br />
2454 Tartila<br />
25.000<br />
2455 Vivien Sylviany<br />
1.200.000<br />
2456 Dien Yuniarti<br />
150.000<br />
2457 Yuni Sulistyaningrum 250.000<br />
2458 Rishnasari Yulianti 1.200.000<br />
2459 Tartila<br />
25.000<br />
2460 Yudhistira Hesta R<br />
15.000<br />
2461 Johan Yudhiasto<br />
100.000<br />
2462 Rini Yulianingsih<br />
50.000<br />
2463 Iman Hilman<br />
500.000<br />
2464 Tartila<br />
25.000<br />
2465 Indra Ari S<br />
20.000<br />
2466 Wagimin<br />
50.000<br />
2467 Muhammad Maulidy 300.000<br />
2468 Sartri Dania Sulfi<br />
500.000<br />
2469 Suharyadi<br />
200.000<br />
2470 Agustin Leoni<br />
50.000<br />
2471 Achmad Zulfiqo I<br />
30.000<br />
2472 Yazid Akbar P Lubis 100.000<br />
2473 Joko Suwanto<br />
100.000<br />
2474 H. Abdul Rachim<br />
100.000<br />
2475 Gatot Sulistiyono<br />
100.000<br />
2476 Eko Sigit P<br />
200.000<br />
2477 Fransisca Musriza<br />
50.000<br />
2478 Haruky Amitadewi<br />
75.000<br />
2479 Harry Adinanta<br />
500.000<br />
2480 Iis Suherlin<br />
50.000<br />
2481 Edy Yuniardy<br />
100.000<br />
2482 Arie Mustofa<br />
50.000<br />
2483 Eka Miranda<br />
50.000<br />
2484 Dudy Ariwidianto<br />
195.000<br />
2485 Helmi L Kurniawan 100.000<br />
2486 Rachman Ferry D<br />
110.000<br />
2487 Tino F<br />
100.000<br />
2488 Ahmad F<br />
50.000<br />
2489 Djoko H<br />
50.000<br />
2490 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
10.000<br />
2491 Kartika U<br />
150.000<br />
2492 Ahmad F<br />
50.000<br />
2493 M. Anwar Sani<br />
100.000<br />
2494 Nurleli Fitrah<br />
77.777<br />
2495 RR Kus Sarmudewanti 100.000<br />
2496 Okky Aditya P bin Asoka W 11.000<br />
2497 Iznindar<br />
500.000<br />
2498 Justanto<br />
22.000<br />
2499 Eriska Fitriani<br />
11.000<br />
2500 Diwya Satwika P<br />
11.000<br />
2501 Syaiful Anwar<br />
11.000<br />
2502 Davitri Shinta Utami 11.000<br />
2503 Indrapuri Laksmirina 11.000<br />
2504 Yudhistira Hesta<br />
15.000<br />
2505 Reno Gustafiani<br />
450.000<br />
2506 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
100.000<br />
2507 Destrian<br />
22.000<br />
2508 Fail Hair<br />
11.000<br />
2509 Tyas,<br />
100.000<br />
2510 Yasin Ilmarahmy,<br />
10.000<br />
2511 Anum Hadi Waluyo<br />
22.000<br />
2512 Anindita Sulistyorini<br />
11.000<br />
2513 Arya Binekas Soetikno 11.000<br />
2514 Widyastuti<br />
11.000<br />
2515 Wulan Hendratmo<br />
11.000<br />
2516 H. M.A Intaran<br />
200.000<br />
2517 Hj. Isneni Matram<br />
200.000<br />
2518 Iswandar Intaran<br />
200.000<br />
2519 Ira Indriaty,<br />
122.000<br />
2520 Sudarmaka P<br />
61.000<br />
2521 Suheni Nurusman,<br />
11.000<br />
2522 Sujatmi bin Sudiharjo 61.000<br />
2523 Sri Sulistiani<br />
101.000<br />
2524 <strong>Al</strong>fian F Hafil<br />
11.000<br />
No. Donatur<br />
2525 I Mario N<br />
2526 Nurhayati, Banten<br />
2527 Aris Munandar<br />
2528 Lia Kusumawati,<br />
2529 Irzal Zaini,<br />
2530 Rhina Ambargarini<br />
2531 Triza Buke<br />
2532 Amirudin H<br />
2533 Hamba <strong>Al</strong>lah (MM)<br />
2534 Noernamtomo D<br />
2535 Tutie Sushindiyah<br />
2536 <strong>Al</strong>ex Sutriawan<br />
2537 Enny Iskandaryati<br />
2538 PT Mora Adv. Content<br />
2539 Sri Murni W.<br />
2540 Harry Adinanta<br />
2541 Oka Esnita Maulany<br />
2542 M. Farid Rasyidi<br />
2543 <strong>Al</strong>aina M. Zura<br />
2544 Esti Adriani<br />
2545 Muhammad Wafroni<br />
2546 Eviyanti Wafroni<br />
2547 Herry Hasibuan<br />
2548 Mauli Ahmad<br />
2549 Heru Priyambodo<br />
2550 Retno Indarwati<br />
2551 Rita Juwita<br />
2552 Oktavia Asril<br />
2553 Bambang Deliyanto<br />
2554 Hana Hafizhan K<br />
2555 Todung Parlaungan H<br />
2556 YM Jaya<br />
2557 Ica Santo<br />
2558 Joffy Adestian<br />
2559 Achyadi Agus<br />
2560 Adi Buzamun H<br />
2561 Kel. Prabowo<br />
2562 Yana Saphira Triady<br />
2563 Hikmah Kurniawati<br />
2564 Lukisianti Saptawati<br />
2565 Ma’sum Asim<br />
2566 Musniar Yahya<br />
2567 Emir Rio Krisna<br />
2568 Rabiah <strong>Al</strong>adawiyah<br />
2569 Syarifuddin A<br />
2570 Andriyanto,<br />
2571 H. Sutji Novijanti<br />
2572 Kel. Hariri Hadi,<br />
2573 Anandita<br />
2574 Arvieth Paramita<br />
2575 Dedi Rahardi<br />
2576 Ratu Sutra YPN<br />
2577 Wahyu Surahmat<br />
2578 Is<br />
2579 Nani<br />
2580 Anizah<br />
2581 H. Agus Sidharta<br />
2582 Yasin<br />
2583 Agus Sulaeman<br />
2584 Anna<br />
2585 Madia Gunawan<br />
2586 Rudi Wahyudi<br />
2587 Rina Irrawati<br />
2588 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2589 Sakinah<br />
2590 Hj. Nizmah<br />
2591 Hj. Wirdawati<br />
2592 Zulfikar<br />
2593 Donny<br />
2594 <strong>Al</strong>i Syamiarta<br />
2595 Elisahbani<br />
2596 Ratna Dewi Hasan<br />
2597 Amin Suhadi<br />
2598 Muhidin Amin<br />
2599 Zahar<br />
2600 Henny Andria W<br />
2601 Nurdiana Harahap S.<br />
2602 Taslimah<br />
2603 Andi H, Cinere<br />
2604 Prima Wantya S<br />
2605 Buchori Bustaman<br />
2606 Jefri Zuharmi<br />
2607 Refianta Rizfani<br />
2608 Hascaryo, Cikarang<br />
2609 Panca Perihatono<br />
2610 Budi Sulistyo<br />
2611 Desti Nur Sakinah<br />
2612 Ikhwan Arif<br />
2613 Siti Desmaniar<br />
2614 Hamba <strong>Al</strong>lah (AN)<br />
2615 Bess Muhammad<br />
2616 Dian<br />
2617 Prescy P Arum<br />
2618 Tity Swasti, Selatam<br />
2619 Kelly Kusumah<br />
2620 Vota motor<br />
2621 <strong>Al</strong>m. Teuku Amunuddin<br />
Donasi (Rp)<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
100.000<br />
122.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
33.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
422.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
122.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
33.000<br />
1.000<br />
133.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
122.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
11.000<br />
33.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
261.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
222.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
150.000<br />
75.000<br />
22.000<br />
200.000<br />
5.000<br />
61.000<br />
2.000<br />
61.000<br />
50.000<br />
350.000<br />
4.500.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
2.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
122.000<br />
22.000<br />
122.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
250.000<br />
100.000<br />
100.000<br />
122.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
300.000<br />
11.000<br />
222.000<br />
1.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
22.000<br />
200.000<br />
No. Donatur<br />
2622 Cut Ubiet H<br />
2623 <strong>Al</strong>m. Adil Sembiring M<br />
2624 Athaya Meliala<br />
2625 Syahrizal M<br />
2626 Anindito Putra<br />
2627 Nailisa’adah<br />
2628 <strong>Al</strong>isha Cahyadewi B<br />
2629 Betty Metrrill<br />
2630 Eko Sonata<br />
2631 Ria Yulia S<br />
2632 Cherie Ananda<br />
2633 Djenial<br />
2634 Yayan Supriatno<br />
2635 <strong>Al</strong>baar Ruhbasy<br />
2636 Andy Raharjo<br />
2637 Sri Soehardini<br />
2638 Dussy S. Yusrin<br />
2639 Erlis S<br />
2640 Hamba <strong>Al</strong>loh<br />
2641 M. Farrel Hidayat<br />
2642 Pasha Emirsyah F<br />
2643 Yearico<br />
2644 Fathor Rahman<br />
2645 Karel Handito S<br />
2646 Yudi Wirawan A.<br />
2647 Cut Ubiet H<br />
2648 Helmi A Hidayat<br />
2649 Raihan Kinata B<br />
2650 Santo Budiono<br />
2651 Arum Primaresti<br />
2652 Dyah Pancawardhani<br />
2653 Hj. Soerjati<br />
2654 Julia Arodi Muliana<br />
2655 M. Jamil Darus<br />
2656 Muhammad Akbar<br />
2657 Teguh Raharjo<br />
2658 Abu Lintang C<br />
2659 Iswinanto Agus P<br />
2660 Adi Erianto<br />
2661 Elqindy Ibnu Pareira<br />
2662 Jozi P. Rachman<br />
2663 Tri Marlianawati<br />
2664 Efi Rismawati<br />
2665 Syifa Awalina<br />
2666 Agus Pambudi<br />
2667 Eddy Mulyadi<br />
2668 Ibrahim A. Rahiem<br />
2669 Nur Wahyono<br />
2670 Daffaldo Sutyoputro<br />
2671 Ilham Sayuti<br />
2672 HM. Zaini<br />
2673 Ismail Ibrahim<br />
2674 Miftah Arifin<br />
2675 Sudiro<br />
2676 Ida<br />
2677 Retna Himawati<br />
2678 Rizqi Fitriyanti<br />
2679 Yasin Ilmaharahmy<br />
2680 Emil N<br />
2681 Evi<br />
2682 Nurjanah<br />
2683 Tigor<br />
2684 Rabianto<br />
2685 Amir Syarifudin<br />
2686 Eli Nurlaeli<br />
2687 Wiwin<br />
2688 Peni Susilawati<br />
2689 Saepudin<br />
2690 Rommy Rahmat H<br />
2691 Adhyaksa P<br />
2692 Suroto<br />
2693 Andrayansyah<br />
2694 Kanya Stira S<br />
2695 Erlend Ratna S<br />
2696 Bramantya S<br />
2697 Rina Damayanti<br />
2698 Masderia F<br />
2699 Masnizar Idroes<br />
2700 Elmawaty<br />
2701 Marlina<br />
2702 Ismet nur purba<br />
2703 Hardo Siswosudarso<br />
2704 Yulia Rozali<br />
2705 Jus Mustai<br />
2706 Hj. Siti Wachi D<br />
2707 Sukisno<br />
2708 Gatot Subadio<br />
2709 Trisakti Lesmono<br />
2710 A. Fuwwan R.M<br />
2711 Heru Setiawan<br />
2712 Ridwati<br />
2713 Anny Gani<br />
2714 Djoko Sujono<br />
2715 Ida Lestari<br />
2716 Machfud<br />
2717 Sri Setiyawati<br />
2718 Rum Ambarwati<br />
Donasi (Rp)<br />
200.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
200.000<br />
150.000<br />
75.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
33.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
1.000<br />
33.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
33.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
50.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
1.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
300.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
31.000<br />
80.000<br />
400.000<br />
400.000<br />
400.000<br />
200.000<br />
50.000<br />
200.000<br />
350.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
61.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
44.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
3.000<br />
3.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
11.000<br />
50.000<br />
61.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
1.000<br />
10.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
61.000<br />
11.000<br />
61.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
33.000<br />
66.000<br />
11.000<br />
RGI: Persembahan untuk Indonesia 21
No. Donatur<br />
2719 Devi Arsianty<br />
2720 Rizky Artasari<br />
2721 Dimas Fauzi, Jakpus<br />
2722 Widawati<br />
2723 A. Rauzy Nur<br />
2724 Rahadi Sunaidi<br />
2725 Ika Mukti S<br />
2726 Endang Sri R<br />
2727 Endang Dewanti<br />
2728 M. Irwan<br />
2729 Priyo Adhi P<br />
2730 Fakhrul Mahdi<br />
2731 Fakhrul Mahdi<br />
2732 Evi Soria<br />
2733 Nas Aris I<br />
2734 M. Syamsul Amron<br />
2735 Toeti Toerijah<br />
2736 Silvita Jasril<br />
2737 Tito Sumarwoto<br />
2738 Ilyan Yusuf<br />
2739 Hari S. Sastrawan<br />
2740 Ratna Wike J<br />
2741 Arif Firdaus<br />
2742 Isti Dyah M<br />
2743 Widyastuti<br />
2744 Irma Dana<br />
2745 Dolly S. Suparman<br />
2746 Syailendra Budi R<br />
2747 Tangguh Jati<br />
2748 Rian Rachmanto<br />
2749 Eldiant<br />
2750 Muhammad Indira S<br />
2751 Indira Ismail<br />
2752 Ratu Shanty<br />
2753 Asrining Pratiwi<br />
2754 Yen Yen Nuryeni<br />
2755 Angelique Masayu<br />
2756 Kahartomi<br />
2757 Mirza Tri Nugroho<br />
2758 Bambang Hantoro<br />
2759 Ajeng R. Andini<br />
2760 Dina Andini<br />
2761 Putri Talitha<br />
2762 Gatot Samsubagyo<br />
2763 Linda Ampriany<br />
Donasi (Rp)<br />
111.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
61.000<br />
11.000<br />
61.000<br />
61.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
1.000<br />
700.000<br />
44.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
1.000<br />
33.000<br />
11.000<br />
2.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
33.000<br />
50.000<br />
1.000<br />
11.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
1.000<br />
1.000<br />
11.000<br />
2.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
211.000<br />
No. Donatur<br />
Donasi (Rp)<br />
2764 Insyhira<br />
22.000<br />
2765 Turipah<br />
11.000<br />
2766 Sahnita<br />
322.000<br />
2767 Cindy Harsya<br />
11.000<br />
2768 Hartaniah Sadikin<br />
33.000<br />
2769 Nindya Chinantya<br />
11.000<br />
2770 F. Kamarudin<br />
11.000<br />
2771 Haris Gondokoesoemo 22.000<br />
2772 Viera Agustya<br />
33.000<br />
2773 Adi<br />
22.000<br />
2774 Ridwan A<br />
11.000<br />
2775 N.R.M Nasrun<br />
11.000<br />
2776 Nilawati<br />
111.000<br />
2777 Soetariningsih<br />
1.000.000<br />
2778 Efi Rismawati<br />
40.000<br />
2779 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
50.000<br />
2780 Fitri<br />
50.000<br />
2781 Murniati<br />
200.000<br />
2782 Andi Lesmana<br />
1.450.000<br />
2783 Abdurrahman<br />
250.000<br />
2784 Rudi Wahyudi<br />
25.000<br />
2785 M. Husseyn Umar<br />
22.000<br />
2786 Mohammad Noor Arif 51.000<br />
2787 Anik Sudarwati<br />
61.000<br />
2788 Karyawan Kinokuniya 451.000<br />
2789 Syamsiar<br />
11.000<br />
2790 R. Hayun Tirta T<br />
322.000<br />
2791 Retno Peniwati<br />
11.000<br />
2792 Hj. Badriah<br />
22.000<br />
2793 Didiek Widiarto<br />
11.000<br />
2794 Adi Firman Huda<br />
11.000<br />
2795 Sekar Ayu Tungga Dewi 11.000<br />
2796 Rana Maharani<br />
11.000<br />
2797 Azalia R. Nandita<br />
11.000<br />
2798 Refly bin Jurin<br />
11.000<br />
2799 Chaeruddin<br />
22.000<br />
2800 Andi Sukma<br />
11.000<br />
2801 Tri Ana Rahmawati<br />
11.000<br />
2802 Rahmat Aulia<br />
11.000<br />
2803 Hj. RR. Sri Irawati<br />
11.000<br />
2804 <strong>Al</strong>eksander Hartawan 22.000<br />
2805 Ruhiyat<br />
1.000<br />
2806 Ruslan Rustam<br />
2.000<br />
2807 Kel. Budi Sulistyo<br />
55.000<br />
2808 Meldawati<br />
11.000<br />
No. Donatur<br />
Donasi (Rp)<br />
2809 Salam Kartadiredja<br />
11.000<br />
2810 Kel. Sri Sulastri<br />
144.000<br />
2811 Winalisa T<br />
11.000<br />
2812 Zuki Hidayat<br />
11.000<br />
2813 Moh. Benny Baryanto 44.000<br />
2814 Ari Krisna Wibisono<br />
11.000<br />
2815 Nani S Sundayani<br />
11.000<br />
2816 <strong>Agung</strong> Ganefiati<br />
22.000<br />
2817 Sri Hajati P<br />
22.000<br />
2818 M. Andri Hakim A<br />
11.000<br />
2819 Hj. Siti Wachidah A.M 11.000<br />
2820 Dewi Kindariwati<br />
11.000<br />
2821 Saipullah Setiawan<br />
11.000<br />
2822 Aditya Sidik W<br />
11.000<br />
2823 Kel. Ivan Januadi<br />
33.000<br />
2824 Ade Akbar,<br />
11.000<br />
2825 Bayu Irawan<br />
100.000<br />
2826 Andriani Pratiwi<br />
11.000<br />
2827 Kel. Ariyanto Santoso 55.000<br />
2828 Kel. Ayu Dewita<br />
33.000<br />
2829 Bambang S<br />
22.000<br />
2830 M. Izza Lathiif<br />
11.000<br />
2831 Dede Gusman,<br />
211.000<br />
2832 Izumi Diana Nur<br />
22.000<br />
2833 Rini Harjanti<br />
11.000<br />
2834 Tirza S. R & Choirida P 22.000<br />
Qurban by Request 2008<br />
No.<br />
Donatur<br />
Donatur QBR 2008<br />
Jumlah:<br />
Donasi (Rp)<br />
1.071.950.969<br />
1.071.950.969<br />
Donatur Wakaf Des. 2008<br />
No. Donatur<br />
32 Prima Wantya S<br />
33 Herman P & Dewanti<br />
Jumlah:<br />
Donasi<br />
750.000<br />
150.000<br />
900.000<br />
No. Donatur<br />
2835 Dhimas Awliya R<br />
2836 Ridwan P & Reny H<br />
2837 Fail Hair<br />
2838 Wisnanda Haris<br />
2839 Irsan Hanif<br />
2840 Evi Pikar<br />
2841 Jaya Sumarja<br />
2842 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2843 Cut Magdalena<br />
2844 Arief Rizaldi<br />
2845 Fahrul Anwar<br />
2846 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2847 Toko Buku Walisongo<br />
2848 Usep Rusnandar<br />
2849 BPN<br />
2850 Elsy B. Yanty<br />
2851 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2852 Sri Judianti<br />
2853 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
2854 Andy Wijaksono<br />
2855 Aidil Muchammad<br />
2856 Amilia Dewi<br />
2857 Andy Wijaksono<br />
2858 Bayu Adji Bawono<br />
2859 Junita binti Sinjar<br />
Jumlah:<br />
Donasi (Rp)<br />
211.000<br />
22.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
144.000<br />
111.000<br />
22.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
11.000<br />
1.300.000<br />
6.000.000<br />
50.000<br />
500.000<br />
100.000<br />
10.000.000<br />
1.000.000<br />
8.853.160<br />
30.000<br />
1.700.000<br />
50.000<br />
30.000<br />
11.000<br />
61.000<br />
127.145.427<br />
Donatur Akikah Des. 2008<br />
No. Donatur<br />
10 Evi Pikar<br />
Jumlah:<br />
Donasi (Rp)<br />
1.200.000<br />
1.200.000<br />
Donatur Wakaf Des. 2008<br />
No. Donatur<br />
18 Abdurrahman<br />
19 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
20 Hamba <strong>Al</strong>lah<br />
Jumlah:<br />
Donasi<br />
250.000<br />
50.000<br />
250.000<br />
900.000<br />
Donatur Wakaf Des. 2008<br />
Penerimaan Lain Des. 2008<br />
No. Donatur<br />
32 Prima Wantya S<br />
33 Herman P & Dewanti<br />
Jumlah:<br />
Donasi<br />
750.000<br />
150.000<br />
900.000<br />
No. Jenis Penerimaan<br />
11 Pengembalian Piutang<br />
12 Pendapatan Investasi<br />
13 Penerimaan Lain-lain<br />
Jumlah:<br />
Donasi<br />
8.600.000<br />
817.000<br />
562.237<br />
9.979.237<br />
foto: jw<br />
<strong>Al</strong>lah memerintahkan kamu menyampaikan amanat-amanat kepada<br />
yang layak (berhak) menerimanya.<br />
(QS. 4:58)