ISSUE 3 - Leighton Asia

More documents

Recommendations

Info

Cerita sampul Upaya keselamatan menyelesaikan Conrad Koh Samui resort dan menjalin usaha patungan Asia Tenggara dengan perusahaan saudara kami, John Holland, untuk melaksanakan fabrikasi dan modularisation kerja baja untuk sejumlah proyek John Holland di Australia. LTI terkini dari proyek-proyek ini terjadi pada tanggal 21 Januari lalu. Yang dimaksud dengan LTI adalah kecelakaan terkait pekerjaan yang mengakibatkan cacat sementara atau hilangnya waktu untuk bekerja minimal satu hari atau satu shift. Dari pengoperasian tambang di beberapa lingkungan yang paling keras dan paling terpencil di dunia hingga pengukuran ketinggian baru dalam konstruksi bangunan, proyek Business Unit 2 kami mencatat total gabungan lebih dari 6 juta jam kerja (man-hours) tanpa cedera Kelas 1 dan cedera hilang waktu kerja (LTI) dalam enam bulan pertama tahun ini saja. Ini prestasi luar biasa yang datang sekitar satu tahun setelah kami mulai menggulirkan program keselamatan Strife for L . I . F . E untuk membantu menghilangkan insiden Kelas 1, atau kematian atau kecelakaan yang secara permanen mengubah hidup seseorang, di semua proyek-proyek kami. L . I . F . E adalah singkatan dari Leighton Incident Free Environment atau Lingkungan Bebas Kecelakaan Leighton. “Lebih dari 6 juta jam kerja (man-hours) bebas cedera hilang waktu kerja (LTI) dalam enam bulan merupakan prestasi yang sangat baik,” kata Hamish Tyrwhitt, mantan Managing Director Leighton – Asia, India & Offshore. Proyek Business Unit 2 kami saat ini meliputi proyek Gedung Zuellig dan Pertambangan Emas Masbate di Filipina dan tambang batu bara Ukhaakhudag, Khushuut dan Ulaan Ovoo di Mongolia. Di Thailand, kami baru saja Di Mongolia, HSE Manager David Gornalle mengatakan proyek-proyek kami menghadapi tantangan keselamatan khusus terkait dengan dipekerjakannya tenaga kerja lokal dan pengoperasian di lingkungan yang keras. Kunci di antara mereka adalah perlunya memperkenalkan tenaga kerja lokal yang masih asing dengan standar tinggi keselamatan kami, mengembangkan budaya keselamatan yang positif di tempat kerja dan mendidik tenaga kerja lokal tentang kesadaran akan bahaya dan manajemen risiko. Lokasi proyek kami di Mongolia juga terisolasi dari fasilitas dan jasa medis dan darurat kritis, harus menempuh akses jalan darat yang sangat jauh dan mengalami suhu ekstrim mulai dari lebih dari 40 derajat Celsius di bawah titik beku di musim dingin sampai 40 derajat Celsius panasnya dan bisa lebih tinggi. Meskipun ada tantangan seperti itu, kami baru saja meraih 1 juta jam kerja (man-hours) bebas LTI di tambang batubara Ukhaakhudag dan sepanjang tahun tanpa LTI di tambang batubara Ulaan Ovoo. “Sebuah pesan umum yang konsisten penting artinya dalam pengembangan budaya keselamatan yang positif dan program Strive for L . I . F . E mencapai tujuannya. Pengenalan terhadap penghargaan Executive Directors Safety Initiative Award bagi individu atau kelompok kerja atas ide-ide kreatif mereka dalam meningkatkan keselamatan kerja telah menjadi program penting untuk memperkuat pesan bahwa Leighton menghargai dan mengakui usaha untuk menciptakan dan memelihara tempat kerja yang aman,” kata David. “Pendidikan dan pelatihan yang konsisten dan penguatan pesan bahwa semua pekerjaan dapat dilakukan secara aman telah meningkatkan suasana kerja kami di semua proyek.” Selain Business Unit 2 yang menjadi tonggak sejarah, kami baru saja merayakan sukses ganda keselamatan di Filipina dengan proyek Pertambangan Emas Masbate dan proyek Gedung Zuellig. Di tambang emas di Pulau 4
Masbate, di mana kita diharuskan untuk menghilangkan sekitar 42 juta (BCM) limbah dan menambang serta sekitar 41 juta BCM bijih hasil lebih dari delapan tahun, kami merayakan 2 juta jam kerja (man-hours) bebas cedera hilang waktu kerja (LTI) pada 30 April dengan pidato ucapan selamat, penghargaan dan perayaan. Wayne Foote, General Manager Proyek Pertambangan Emas Masbate, menggebrak proses tersebut dengan berita bahwa seluruh proyek, termasuk Mining Alliance di mana kami adalah bagian daripadanya, sudah mencapai 6 juta jam kerja (man-hours) tanpa LTI. Operations Manager Chris Holder menerima plakat atas nama seluruh staf sementara Boyd Merrett, General Manager operasi Leighton Asia di Mongolia, Filipina dan Guam, mengatakan dia senang dengan kemajuan dan catatan keselamatan yang luar biasa dari proyek pertambangan emas tersebut, yang merupakan terbesar dari jenisnya di Filipina dan menghasilkan seperenam dari emas negara itu. Pada Proyek Gedung Zuellig, kami baru saja mencatat lebih dari 3 juta jam kerja (man-hours) bebas LTI pada 25 Juli kemarin, menjadikan menara perkantoran 33 lantai tersebut sebagai tonggak utama di distrik pusat bisnis Makati dan di industri bangunan Filipina. Terletak di daerah komersial dan perumahan, gedung dengan lapis kaca ramah lingkungan tersebut adalah pengembangan pertama di negara ini yang meraih core LEED dan pra-sertifikasi Shell pada level gold. Yang dimaksud dengan LEED adalah Leadership in Energy and Environmental Design atau Kepemimpinan dalam Energi dan Desain Lingkungan, yang merupakan sistem rating gedung hijau yang diterima secara luas dari standar internasional sukarela berbasis konsensus. LEED didirikan oleh United States Green Building Council untuk mempromosikan desain dan konstruksi yang berkelanjutan. Di Thailand, kami baru-baru ini menyelesaikan dengan aman pekerjaan konstruksi pada pembangunan Conrad Koh Samui resort meskipun harus melalui sejumlah tantangan yang unik. Resort tersebut akan dibuka bulan September. “Proyek Conrad Koh Samui resort ini pasti merupakan salah satu proyek paling menantang dari jenisnya,” kata Manajer Proyek John Gurney. “Sekitar 97 villa mewah, masing-masing dengan kolam renang sendiri bertengger di atas kolom yang sangat tinggi, dibangun di bawah kondisi yang hanya bisa digambarkan sebagai sangat sulit dalam hal akses dan variasi tanah serta kondisi cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Aspek yang paling menantang dalam pengembangan villa tersebut adalah perlunya penggalian individu lebih dari 600 pondasi untuk mendukung kolom di lokasi yang berbukit curam. Dengan sekitar 1.400 pekerja di lapangan pada puncak proyek dan akses kendaraan di seluruh struktur yang terbatas pada trek yang sempit, licin dan curam, pergerakan manusia dan bahan di sekitarnya terbukti sangat sulit. “Ini semua tentu saja berkat kerja staf lapangan yang berpengalaman, pekerja konstruksi lokal Thailand, supervisor dan subkontraktor berdedikasi yang patuh pada tugas dan merupakan proyek yang bisa dibanggakan,” kata John. 5
Page 1 and 2: ISSUE 3 MAJALAH LEIGHTON ASIA 2011
Page 3: Kata Pengantar dari saya Dalam peke
Page 7 and 8: HATS menuju keselamatan dan keunggu
Page 9 and 10: Mengelola komunikasi Dengan nama ya
Page 11 and 12: Singapura Tujuan Pusat Kota Kami ba
Page 13 and 14: Dody bertekad untuk melakukan denga
Page 15 and 16: tanpa cedera hilang waktu kerja (LT
Page 17 and 18: Intranet didesain dan diluncurkan u
Page 19 and 20: Touch and go Pojok Rugby Didukung o

ISSUE 3 - Leighton Asia

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?