26.04.2015 Views

F/A Editorial.pmd1 - Asianbanks.net

F/A Editorial.pmd1 - Asianbanks.net

F/A Editorial.pmd1 - Asianbanks.net

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Rencana kerja Bank berkaitan dengan menjaga rasio kecukupan modal antara lain berupa mengupayakan<br />

penyaluran kredit kepada lembaga atau perusahaan yang memiliki ATMR rendah, memasarkan layanan Bukopin<br />

Cash Management kepada perusahaan-perusahaan BUMN, menyalurkan pemberian kredit dengan pola closed<br />

system, dan meningkatkan fee based income dengan melakukan kerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah<br />

(BPD) dan pemerintah provinsi/kabupaten.<br />

Faktor Kualitas Aktiva Produktif<br />

Kualitas aktiva produktif sangat penting karena besar pengaruhnya terhadap kelangsungan usaha bank mengingat<br />

setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif mengandung risiko. Kualitas aktiva produktif terdiri dari<br />

5 kategori, yaitu Lancar, Dalam perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Pengkategorian tersebut<br />

didasarkan atas aspek kelancaran pembayaran kewajiban pokok dan bunga, kondisi usaha nasabah, administrasi<br />

file kredit dan perikatan hukum legal.<br />

Dalam tahun 2002 rasio kualitas aktiva produktif atau Bad Debt Ratio (BDR) mencapai sebesar 1,78% atau naik<br />

sebesar 0,26% dibandingkan dengan tahun 2001 yang sebesar 1,52%. Namun rasio tersebut masih tergolong<br />

sehat berhubung masih dibawah ambang sehat yaitu 3%.<br />

Faktor Rentabilitas<br />

Rasio ROA (Return on Asset) pada tahun 2002 adalah sebesar sebesar 3,33% atau meningkat sebesar 0,49%<br />

dibandingkan tahun 2001 yang sebesar 2,84%. Rasio Ini sangat baik berhubung jauh diatas ROA yang sehat yaitu<br />

1,5%. Peningkatan Rasio ROA terutama dikarenakan peningkatan laba sebelum pajak pada tahun 2002 sebesar<br />

45,92%. Laba sebelum pajak pada tahun 2002 meningkat sebesar Rp 80,91 miliar, yaitu dari sebesar Rp 179,19<br />

milliar pada tahun 2001 menjadi Rp 257,10 miliar pada tahun 2002.<br />

36<br />

Faktor Likuiditas<br />

Selama tahun 2002 kondisi likuiditas Bank menunjukkan tingkatan yang sangat sehat, yaitu loan to deposit ratio<br />

sebesar 73,86% dengan predikat sangat sehat dan rasio kewajiban bersih call money sebesar negatif 21,50 %<br />

dengan predikat sangat sehat. Kondisi likuiditas ini terjadi berhubung Bank banyak melakukan placement di<br />

pasar uang, yang tercermin dari jumlah placement dalam bentuk interbank call money sebesar Rp 719,34 miliar.<br />

Hal ini dikarenakan Bank didukung oleh dana pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka<br />

yang meningkat sebesar Rp 3.828,48 miliar atau 50,34 % yaitu dari sebesar Rp 7.604,97 miliar pada tahun 2001<br />

menjadi sebesar Rp 11.433,45 miliar pada tahun 2002.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!