Read more - Pusat Data & Informasi PERSI
Read more - Pusat Data & Informasi PERSI
Read more - Pusat Data & Informasi PERSI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (<strong>PERSI</strong>)<br />
Bekerjasama dengan Sansekerta Consulting Group Jakarta (SCG)<br />
INTERNATIONAL HOSPITAL EXPO AND CONGRESS WORLD FORUM FOR MEDICINE:<br />
The Modern Medical Technology in i<br />
Practical Applications –<br />
Future Oriented, Patient Safety, High Quality,<br />
and Cost Effectiveness<br />
Dussedorf-Germany, 15-23 November 2011<br />
(Plus Hospital Comparative Study in Paris and Amsterdam)<br />
1
LATAR BELAKANG<br />
Patient safety disarana pelayanan kesehatan di suatu system bertujuan menciptakan pelayanan medic<br />
kepada pasien menjadi aman. Seperti diketahui dengan semakin majunya ilmu pengetahuan kedokteran,<br />
semakin meningkatnya pelayanan medis, semakin banyaknya pasien yang berobat, semakin banyak peralatan<br />
yang dimanfaatkan, semakin menuanya umur fasilitas kesehatan, maka resiko terhadap patient safety pun<br />
meningkat.<br />
Sudah diketahui bahwa pengaruh penggunaan peralatan yang meningkat telah menduduki peringkat<br />
tertinggi penyebab resiko patient safety. Ketidakakuratan atau kondisi peralatan sangat mungkin<br />
mengakibatkan kesalahan dalam memberikan diagnosis maupun terapi kepada pasien. Sehingga tidak dapat<br />
dipungkiri bahwa patient safety telah menjadi isu global yang serius.<br />
Sepuluh persen pasien rawat inap di Negara maju mengalami cidera. Fakta lain menyebutkan bahwa 50%<br />
peralatan medic di Negara berkembang tidak dapat digunakan atau hanya sebagian yang dapat dipakai,<br />
dimana peralatan diagnostic masih standar. Sedangkan yang digunakan untuk terapi dalam kondisi yang<br />
membahayakan.<br />
Diseluruh dunia setiap tahun lebih dari 100 juta orang perlu operasi. Sinegara berkembang 50%<br />
KTD yang dapat dicegah mengalami kematian atau kecacatan. Beberapa Negara terbebani 6-29 Milyar<br />
Dollar setahun karena bertambahnya hospitalisasi, biaya litigasi, infeksi nosokomial, hilangnya mata<br />
pencaharian, kecacatan, dan biaya pengobatan. Industry yang nampaknya beresiko lebih tinggi dibandingkan<br />
sarana pelayanan kesehatan seperti penerbangan dan nuklir, ternyata rekor keselamatannya jauh lebih baik.<br />
Berbagai kasus pelayanan medis di Indonesia memberikan gambaran bahwa pengetahuan tentang teknologi<br />
medic masih sangat minim dikalangan perumahsakitan maupun stakeholder-nya. Sehingga banyak terjadi<br />
medical error yang menyebabkan kerugian. Baik dipihak pasien, rumah sakit, maupun pelaksana pelayanan<br />
medis.<br />
UU No. 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan wajib dilaksanan<br />
secara bertanggung jawab, aman, dan bermutu. Dan disebutkan pula bahwa alat kesehatan yang digunakan<br />
harus aman, berkhasiat/ bermanfaat, dan bermutu. Kemudian UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit<br />
disebutkan bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, SDM, kefarmasian,<br />
dan peralatan. Dimana peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,<br />
keamanan, keselamatan, dan layak pakai. Rumah sakit yang tidak bisa memenuhi persyaratan seperti yang<br />
dimaksud, maka tidak diberikan izin mendirikan, dicabut, atau tidak diperpanjang izin operasional rumah<br />
sakit.<br />
Kita semua menyari bahwa jika ilmu pengetahuan tentang teknologi medis yang terkini bisa dikuasai<br />
dan dipelajari dengan baik, termasuk pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis patient safety ini bisa<br />
berhasil, selain terpenuhinya tanggung jawab untuk melindungi keselamatan warga Negara untuk<br />
memperoleh pelayanan kesehatan yang baik juga akan mendukung rumah sakit untuk mendapatkan<br />
akreditasi di tingkat internasional. Hal ini akan memberikan benefit kepada kita sebagai bangsa yang<br />
bermatabat dibidang kesehatan. Sejalan dengan hal tersebut, maka program medical tourism yang menjadi<br />
visi departemen kesehatan pun akan dapat diraih.<br />
Medica adalah ajang expo dibidang medical terbesar di dunia yang memperkenalkan teknologi<br />
medis dan inovasi terkini dibidang kedokteran modern. Sehingga mampu meminimalisasi resiko terhadap<br />
pasien dan mampu memberikan harapan hidup yang lebih baik. Hal ini menjadi alasan professional dibidang<br />
medis seluruh dunia bertemu di even terbesar ini untuk berbagi informasi industry medis terkini.<br />
TUJUAN<br />
Comparative study ini bertujuan :<br />
1. Memberikan wawasan baru tentang dunia rumah sakit internasional<br />
2. Melihat secara langsung implementasi teknologi terkini dibidang medis<br />
3. Mempelajari bisnis proses, efisiensi biaya, pada sistem rumah sakit internasional<br />
2
4. Membantu rumah sakit dalam akreditasi tingkat internasional<br />
5. Membuka jejaring internasional yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan peningkatan mutu<br />
pelayanan rumah sakit Indonesia<br />
6. Meningkatkan kemampuan leadership dan SDM rumah sakit dalam bidang quality, patient safety,<br />
dan teknologi medis dapat memimpin dan mengelola perubahan serta mempunyai multi talent yang<br />
diharapkan dapat mendukung visi rumah sakit<br />
METODE<br />
1. Pembelajaran melalui comparative study dibidang teknologi kedokteran pada even Medica<br />
2. Pembelajaran melalui comparative study ke rumah sakit internasional<br />
3. Learning by case sebagai bahan persiapan akreditasi RS Internasional<br />
4. Diskusi kelompok<br />
5. Konsultasi<br />
SASARAN PESERTA<br />
1. Rumah sakit pemerintah dan swasta:<br />
Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Operasional, Kepala Program dan Perencanaan,<br />
Manager Instalasi, Komite Medik, dan Dokter Profesional<br />
2. Pemilik Rumah Sakit (Pemerintah Daerah/ Bupati/ Bapedda, Depkes, Komisaris, Yayasan)<br />
3. Anggota DPR / DPRD<br />
4. Pengamat Ekonomi Kesehatan dan Rumah Sakit<br />
5. Stakeholder terkait ( PT.Askes, Lembaga Asuransi, Jamsostek, Dinas Kesehatan, Pemda, NGO)<br />
6. Badan Penelitian, peneliti, dan civitas akademika (Mahasiswa S2, S3)<br />
7. Medical trade, Medical Industry, dan Praktisi<br />
8. Perusahaan asuransi kesehatan<br />
9. <strong>Pusat</strong> pelayanan kesehatan umum dan sosial<br />
10. Medical technical service<br />
FASILITATOR<br />
1. <strong>PERSI</strong> (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia)<br />
2. Prof.Dr.dr Ahmad Djojosugito.,Sp.OT(K).,MHA.,MBA.,FICS<br />
Konsultan Ahli Manajemen Stategis dan Pembiayaan RS<br />
3. Atiek Heru.,SE.,ST.,MBA<br />
Konsultan Manajemen Rumah Sakit<br />
4. Drs. Budi Prasetyo, M.Sc<br />
Ahli hospital planner dan Peralatan Medik RS<br />
JADWAL ACARA<br />
Dussedorf (Germany), Amsterdam (Netherland), Paris (France)<br />
15 - 22 November 2011<br />
3
Hari, Tanggal Lokasi Keterangan<br />
Day 01: Rabu<br />
15 -11-2011<br />
Jakarta Berangkat pukul 17.45 WIB (Soekarno Hatta Airport)<br />
Day 02: Kamis<br />
16 -11-2011<br />
Dusseldorf check in hotel, City Tour, Free Time<br />
Day 03: Jumat<br />
17 -11-2011<br />
Dusseldorf Hospital Expo & Congress MEDICA<br />
Day 04: Sabtu<br />
18 -11-2011<br />
Dusseldorf Hospital Expo & Congress MEDICA<br />
Day 05: Minggu Dusseldorf Dusseldorf ke Amsterdam (train), check in hotel, City<br />
19 -11-2011 Amsterdam Tour, Free Time<br />
Day 06: Senin Amsterdam Kunjungan Rumah Sakit, Amsterdam ke Paris (train),<br />
20-11- 2011 Paris check in hotel<br />
Day 07: Selasa<br />
21-11-2011<br />
Paris Kunjungan Rumah Sakit, City Tour, Free Time<br />
Day 08: Rabu Paris Berangkat dari Paris tiba di Jakarta 23/11/11<br />
22/11 – 23/11 Jakarta (15.45+1WIB)<br />
BIAYA<br />
Twin share : Rp. 27.500.000,-<br />
Single : Rp. 29.750.000,-<br />
Keterangan<br />
1. Tempat terbatas hanya untuk 40 (empat puluh) peserta<br />
2. Biaya dapat berubah mengikuti perbedaan kurs mata uang EURO<br />
3. Pelunasan biaya paling lambat 1 November 2011<br />
4. Pembatalan : Satu (1) minggu sebelum keberangkatan dikenakan biaya USD 250 (untuk biaya Visa<br />
dan Refund Ticket).<br />
<strong>Informasi</strong> Transportasi (Airlines & Train)<br />
DATE FROM – TO TRANSPORTASI<br />
15 Nov Jakarta – Dusseldorf Airline<br />
19 Nov Dusseldorf – Amsterdam Train<br />
20 Nov Amsterdam – Paris Train<br />
22 Nov Paris – Jakarta Airline<br />
*program dan harga paket sewaktu-waktu dapat berubah (tentative) disesuaikan dengan konfirmasi dari<br />
pihak PENERBANGAN (KLM/ Lufthansa/ Emirates airlines)<br />
Catatan :<br />
1. Peserta dari rumah sakit disarankan datang dengan tim terdiri dari Direksi, Komite Medis, Manager<br />
unit (instalasi) dan dokter di masing-masing departemen. Peserta dari RSUD disarankan datang<br />
bersama unsur Pemda dan DPRD untuk mendapatkan persamaan persepsi dan pandangan mengenai<br />
kebijakan yang dapat diimplementasikan di rumah sakit.<br />
2. Jadwal kegiatan dapat berubah apabila ada situasi tertentu yang memerlukan pembahasan lanjut atau<br />
bersifat force majeure.<br />
4
HARGA TERMASUK<br />
1. Biaya transportasi, local dan internasional<br />
2. City Tour in Germany, Paris and Amsterdam<br />
3. Kunjungan pembelajaran ke Rumah Sakit di Paris dan Amsterdam<br />
4. Biaya registrasi tiket masuk MEDICA, International Hospital Expo with Congress World Forum for<br />
Medicine<br />
5. Tour Leader dan nara sumber manajemen rumah sakit<br />
6. Tas Perjalanan, ID Card, Buletin Perjalanan, dan Expo Kit<br />
7. Airport tax internasional + Jakarta Rp 150.000,-<br />
8. Akomodasi 6 malam di Hotel 3* / 4*<br />
9. Travel asuransi 8 hari<br />
10. Sarapan pagi di hotel<br />
11. Secutity tax in Germany<br />
12. Visa Schengen (untuk 3 negara: Germany, France, & Netherland)<br />
HARGA TIDAK TERMASUK<br />
1. Pengeluaran pribadi untuk telepon, internet, cucian, minibar dll<br />
2. Denda kelebihan bagasi<br />
3. Passport<br />
PENDAFTARAN<br />
Pendaftaran peserta dapat dilakukan maksimal 1 November 2011 dengan persyaratan administrasi<br />
lengkap dengan cara :<br />
- http://www.sansekertaconsulting.co.id<br />
- email, telpon, kirim fax<br />
- atau hubungi contact person kami<br />
*) Peserta yang terdaftar adalah peserta yang telah mengirim fax formulir pendaftaran dan membayar<br />
biaya pendaftaran sebelum batas akhir pendaftaran<br />
Biaya pelatihan dikirimkan melalui Rekening<br />
An. PT Sansekerta Consulting Group<br />
QQ Studi Banding<br />
No Rekening 1456-01-000301-50-7<br />
Bank BRI Cabang Citywalk Sudirman Jakarta<br />
*bukti bayar dapat dikirm via fax/email/pos<br />
INFORMASI<br />
SANSEKERTA CONSULTING GROUP (SCG)<br />
Citylofts Sudirman Building, 22 nd Suite 2209<br />
Jl. KH Mas Mansyur 121 Jakarta <strong>Pusat</strong><br />
Phone/ Fax (021) 25558597<br />
Ringga (081 313 949 456), Rifki (081 329 037 410),<br />
Ita (0813 9317 7887)<br />
Email: sansekerta_consulting@yahoo.com<br />
www.sansekertaconsulting.co.id<br />
PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SELURUH<br />
INDONESIA (<strong>PERSI</strong>)<br />
Jl. Boulevard Artha Gading Blok A-7A Bo 28<br />
Kelapa Gading – Jakarta Utara 14240<br />
Phone/ Fax (021) 45857833, 45845303/04<br />
Halimatusadiah (0856 9784 4435)<br />
Email: persi@pasific.net.id<br />
www.persi.or.id<br />
5