10.07.2015 Views

pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah - KPPU

pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah - KPPU

pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENGADAAN BARANG DAN JASAUNTUK KEPENTINGAN PEMERINTAH 1Taufiequrachman Ruki 2Para peserta seminar yang saya hormati,Assalamualaikum Wr. Wb.PENDAHULUANPengadaan <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> <strong>untuk</strong> <strong>kepentingan</strong> <strong>pemerintah</strong> merupakansalah satu alat <strong>untuk</strong> menggerakkan roda perekonomian, oleh karenanyapenyerapan anggaran melalui <strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> ini menjadisangat penting. Namun, tidak kalah penting dari itu adalah urgensipelaksanaan <strong>pengadaan</strong> yang efektif <strong>dan</strong> efisien serta ekonomis <strong>untuk</strong>mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan anggaran.Telah banyak sorotan diarahkan pada berbagai masalah di seputar<strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> <strong>untuk</strong> <strong>kepentingan</strong> <strong>pemerintah</strong>, antara lainkarena banyaknya penyimpangan dalam perencanaan, pelaksanaan,maupun pengawasannya. Upaya pemberantasan korupsi khususnya dibi<strong>dan</strong>g ini hanya akan efektif jika diikuti dengan pencegahan <strong>dan</strong> upayadeteksi dini penyimpangan.Masalah timbul ketika sementara pihak mengkaitkan upayapemberantasan korupsi dengan keengganan aparat birokrasi <strong>untuk</strong>menjadi pimpinan proyek <strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> <strong>untuk</strong> <strong>kepentingan</strong><strong>pemerintah</strong> – bahkan ada yang menyebutnya negative deterrent effectdari upaya pemberantasan korupsi.Hadirin, peserta seminar yang saya hormati,Secara normatif, prinsip <strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> menurut pasal 3Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah efisien, efektif,terbuka, bersaing, transparan, <strong>dan</strong> adil/tidak diskriminatif, sertaakuntabel.Selain itu kebijakan umum <strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong>/<strong>jasa</strong> <strong>pemerintah</strong> jugadimaksudkan antara lain <strong>untuk</strong> mendorong peningkatan penggunaan1Disampaikan pada Seminar Pengadaan Barang <strong>dan</strong> Jasa yang diselenggarakan oleh KPK <strong>dan</strong> <strong>KPPU</strong>2Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia1


eban-beban yang diberikan kepa<strong>dan</strong>ya sebagai Pimpinan Proyekatau Panitia Pengadaan Barang/Jasa.Selain ’beban’ yang diletakkan di pundak Pimpro <strong>dan</strong> Panitia Pengadaan,disinyalir ada intervensi dari luar instansi. Intervensi ini mungkin berupatitipan proyek, atau ’pesan-pesan’ lain.Salah satu modus operandi kolusi/nepotisme dengan pihak-pihak di luarinstansi adalah a<strong>dan</strong>ya proyek-proyek yang ’dijinjing’ dari swasta/calonrekanan, yang menjanjikan dapat mengatur penyelesaian prosesperencanaan anggarannya dengan otoritas politik <strong>dan</strong> otoritas keuangan.Kemudian a<strong>dan</strong>ya unsur otoritas politik <strong>dan</strong> otoritas keuangan/perencanaan yang juga menitipkan proyek/rekanan tertentu, dengan janjijanjiyang sama.Akibatnya <strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> tidak sesuai dengan Renstrainstansi, <strong>dan</strong> tentu saja tidak akan sesuai dengan kebutuhan yang nyata.Hadirin yang saya hormati,Dari slide IV yang ditayangkan, inilah potret korupsi yang terjadi pada<strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> yang selama ini kita lakukan;a. <strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong>/<strong>jasa</strong> tidak sungguh dibutuhkan karena dijinjing<strong>dan</strong> dititipkan dari ”atas”, bukan direncanakan berdasarkankebutuhan yang nyata.b. Spek <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong> serta Harga Perkiraan Sendiri yangseharusnya dibuat Panitia Pengadaan sesungguhnya adalah spekyang diatur <strong>dan</strong> harga yang ditetapkan oleh orang lain, di sinilahmark up <strong>dan</strong> ka<strong>dan</strong>g-ka<strong>dan</strong>g mark down dilakukan karena semuasudah diatur orang lain termasuk spec <strong>dan</strong> harga pembanding.c. Lelang yang seharusnya fair, terbuka <strong>dan</strong> berdasarkan kompetensi,nyatanya hanya proforma, arisan bahkan pesertanya sudah diatur.d. Kick back. Dari penyedia <strong>barang</strong> kepada sponsor ini menyebabkanharga menjadi naik.e. Setoran. Sejumlah persen yang harus disetor oleh PanitiaPengadaan <strong>dan</strong> Pimpro kepada atasan, dengan dalih <strong>untuk</strong> belanjaorganisasi.Hadirin yang berbahagia,Pada sebuah kesempatan seorang pejabat menyampaikan bahwakendala yang menyebabkan masih rendahnya daya serap APBN,antara lain terkait dengan proses <strong>pengadaan</strong> <strong>barang</strong> <strong>dan</strong> <strong>jasa</strong><strong>pemerintah</strong> sebagaimana diatur dalam Keppres nomor 80 tahun 2003,3


yang memerlukan waktu cukup lama dari pengumuman <strong>pengadaan</strong>hingga ke pengumuman pemenang <strong>dan</strong> implementasi.Dan pada bulan Juni lalu, di sebuah media interaktif, disampaikanpendapat seorang pejabat tentang alasan kecilnya penyerapananggaran oleh setiap departemen sebagai berikut:• menunjukkan a<strong>dan</strong>ya kelemahan dalam hal perencanaan;• pelaksana, penguna anggaran, <strong>dan</strong> penerbit surat perintahmembayar lebih berhati-hati, atau• pegawai yang ditunjuk <strong>untuk</strong> melaksanakan proyek menolak karenabeban yang terlalu berat <strong>dan</strong> tidak berkompeten <strong>untuk</strong> melakukan<strong>pengadaan</strong>.Saya rasa alasan-alasan itu lebih mudah kita selesaikan ketimbang alasanbahwa penegakan hukum akan masuk di akal <strong>dan</strong> upaya pemberantasankorupsi mencari-cari alasan justru menghambat proses pembangunan.Akhirnya, terimakasih atas kehadiran semua pihak yang membantuterselenggaranya acara ini, terutama rekan-rekan dari <strong>KPPU</strong>, <strong>dan</strong>terimakasih serta selamat datang kepada seluruh peserta. Mari kitamembenahi diri, mulai dari hal-hal kecil yang sederhana.Wassalam mualaikum wr.wb.Jakarta, 23 Agustus 2006Taufiequrachman Ruki4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!