10.07.2015 Views

Betterhealth Tahun IV/ Edisi 1/ Triwulan - Eka Hospital

Betterhealth Tahun IV/ Edisi 1/ Triwulan - Eka Hospital

Betterhealth Tahun IV/ Edisi 1/ Triwulan - Eka Hospital

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ada berapa jeniskah vaksinasi untuk anak?Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi wajibatau yang dianjurkan dibagi menjadi empat golonganyaitu: vaksin hidup, vaksin yang tidak aktif, vaksin toxoid,dan vaksin rekombinan.• Vaksin hidup adalah vaksin yang berisi virus ataubakteri yang dilemahkan, dibuat di laboratorium denganmemodifikasi kuman penyebab penyakit. Kumanyang dilemahkan tersebut masih dapat berkembang(bereplikasi) dan menimbulkan kekebalan, tapi tidakmembuat seseorang menjadi sakit. Contoh vaksin yangberisi virus hidup adalah vaksin polio dan MMR (Mumps,Measles, Rubella) - imunisasi untuk mencegah risikogondong, campak, dan rubella. Sementara itu, vaksin yangberisi bakteri hidup contohnya adalah: vaksin BCG (BacilleCalmette Guerin) – untuk antisipasi penyakit TBC, campak,dan vaksin Tifoid oral (vivotif) – untuk pencegahan tifus.• Vaksin yang tidak aktif berisikan virus atau bakteriyang dibuat tidak aktif, dapat terdiri dari seluruh atausebagian komponen kuman. Contoh vaksin yangmengandung virus “mati” adalah vaksin influenza, rabies,hepatitis A, dan hepatitis B. Sementara vaksin yangmengandung bakteri “mati” yaitu vaksin pertusis (batukrejan), HiB, kolera, dan meningokokus (untuk pencegahanmeningitis atau radang selaput otak).• Vaksin toksoid adalah vaksin yang dibuat dari racun(toksin) kuman yang dilemahkan, contohnya adalahvaksin untuk tetanus dan difteri.• Vaksin rekombinan adalah vaksin dari hasil rekayasagenetika yang merupakan hasil dari kemajuan ilmukedokteran. Contoh vaksin ini, di antaranya sepertivaksin hepatitis B, tifoid, dan rotavirus (pencegahan darivirus rotavirus penyebab diare & muntah berat).imunisasi yang lengkap disertaiASI eksklusif sangat efektif untukmenurunkan angka kesakitan dankematian karena penyakit infeksi.Selain pembagian golongan berdasarkan isi, vaksin dapatpula dibagi atas vaksin tunggal dan vaksin kombinasi.Vaksin tunggal berisi hanya satu antigen (kuman) yangdilemahkan, misalnya vaksin hepatitis B, vaksin campak,dan sebagainya. Sementara vaksin kombinasi berisibeberapa antigen (kuman) yang dilemahkan, misalnyaDPT yang dapat mencegah difteri, pertusis, dan tetanus.Bahkan belakangan ada kecenderungan untuk membuatvaksin kombinasi yang lebih banyak terdiri dari 4-5antigen (kuman) sehingga dengan satu kali imunisasidapat mencegah 4-5 penyakit sekaligus. Contoh vaksinkombinasi seperti ini adalah vaksin DPT yang digabungdengan hepatitis B (DPT Combo) atau HiB (Haemophyllusinfluenza tipe b)- untuk mencegah influenza.Penyakit-penyakit apa yang dapat divaksinasi?Pemberian vaksinasi BCG akan mencegah anak terinfeksituberculosis (TBC). Difteri, pertusis, dan tetanus dapatdicegah dengan vaksinasi DPT, seperti yang sudahdijelaskan di atas. Campak, gondongan, dan rubelladapat dicegah dengan imunisasi MMR, walaupun setelahimunisasi anak masih dapat terinfeksi penyakit ini, namungejala yang muncul akan lebih ringan dibandingkan bilatidak mendapat vaksinasi.Radang selaput otak (meningitis) dan pneumonia dapatdicegah dengan imunisasi IPD (Invasive PneumococcalDiseasese) dan Hib. Hepatitis A dan B, polio, influenza,cacar air, diare karena virus rotavirus, sampai kankerserviks dapat juga divaksinasi.Benarkah vaksinasi memiliki dampak negatif,seperti radang otak dan kelumpuhan?Vaksinasi justru mencegah terjadinya radang otak,kelumpuhan, dan komplikasi lain akibat beratnya penyakitinfeksi. Bakteri atau virus yang ada dalam vaksin sudahdilemahkan atau dimatikan sehingga bayi diharapkandapat terhindar dari penyakit berat akibat bakteri atauvirus tersebut.Efek samping karena vaksinasi mungkin saja terjadi,namun tidak lebih berat jika dibandingkan dengan sakitkarena terinfeksi bakteri atau virus hidup. Efek sampingyang umum dapat berupa rewel, demam, serta timbulbengkak merah dan nyeri di daerah bekas penyuntikan.Gejala ini umumnya hilang dalam 1-2 hari setelahpenyuntikan. Pemberian obat demam, kompres hangat,dan meneruskan ASI dapat mengurangi keluhan tersebut.Sebagai catatan, pemberian ASI memang dapatmembantu menurunkan angka kejadian penyakit infeksi.Tetapi dengan bertambahnya usia bayi interaksinyadengan banyak orang dan berbagai lingkungan punmeningkat, sehingga, dalam hal ini ASI saja tidak cukupuntuk memberikan perlindungan terhadap tubuh sibayi. Oleh karena itu imunisasi yang lengkap disertaiASI eksklusif sangat efektif untuk menurunkan angkakesakitan dan kematian karena penyakit infeksi.Bila ingin si kecil tetap sehat, lakukan vaksinasi secara teratur.Tak perlu khawatir berlebihan, semakin lengkap vaksinasiyang diberikan, semakin terlindungi kesehatan buah hatiAnda. Konsultasikan keperluan vaksinasi buah hati kepadadokter spesialis anak agar ia tumbuh sehat dan ceria.25 | Februari - April 2012 |<strong>Betterhealth</strong> 9.indd 251/31/12 4:04 PM

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!