11.07.2015 Views

Mendukung Efisiensi Pasar Modal - KSEI

Mendukung Efisiensi Pasar Modal - KSEI

Mendukung Efisiensi Pasar Modal - KSEI

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kekompakan tim <strong>KSEI</strong> tidak terlepas darikesamaan visi seluruh tim, yang mengikutiperjalanan pasar modal sejak era pra-scriplesshingga beralih ke periode scripless.Saat itu, tekad tim <strong>KSEI</strong>, ungkapnya, memberikankemudahan dan mendukungpasar yang efisien. Pada akhirnya, semuapihak bisa dimudahkan.Dharma Setyadi, Kepala Bagian PenyelesaianTransaksi, Divisi Jasa KustodianSentral, mengaku bangga menjadi bagiandari big project <strong>KSEI</strong>. Pengalaman terlibatdalam proyek ini pun sangat menantang,karena scripless merupakan hal baru untukindustri pasar modal Indonesia ketika itu,sedangkan di berbagai negara lain scriplesssudah terlebih dulu diimplementasikan.“Tim kami juga sangat menyenangkankarena diisi banyak orang muda yangnota bene fresh graduate,” tutur DharmaSetyadi.Mengikuti perjalanan <strong>KSEI</strong>, terutamasejak persiapan sistem hingga pengalihansaham menuju scripless, hingga implementasinya,bagi seluruh jajaran <strong>KSEI</strong> merupakanpengalaman sangat berharga. Pantasjika rasa bangga dialami seluruh jajarankarena telah ikut menyumbangkan pikirandan tenaga bagi pengembangan industri.Tantangan TersulitEndang Triningsih mengaku banggakarena pernah terlibat dalam tim yangmenjadi bagian dari proses implementasiscripless. “Kesempatan tersebut hanyasekali terjadi pada suatu Kustodian sentral,sehingga siapapun yang pernah terlibat didalamnya akan bisa mengambil manfaatdan memperkaya pengalaman sebelumnya,”tuturnya.Keseluruhan proses persiapan scripless,menurut Benny Haryanto, sangat mengesankankarena tantangannya sulit didapatdi mana pun selama ia berkarier. Suatu kepuasansendiri dirasakannya karena C-BESThingga saat ini mampu mendukung penyelesaiantransaksi dari perdagangan sahamyang pernah mencapai index 2.700.Tentu saja tidak mudah merealisasikanproyek yang tidak saja baru bagi sumberdaya manusia <strong>KSEI</strong> sendiri, tetapi juga bagiindustri pasar modal Indonesia ini. Gusrinaldimengatakan, pengalaman palingberat buat timnya, saat mengkoordinasipara broker untuk mengikuti tahapan kerjasecara tepat waktu. Tidak ringan mengikutibudaya baru dari terbiasa dengan scrip,lalu beralih ke era tanpa scrip.Selain berupaya mengubah mindset,juga harus telaten menjelaskan prosesyang harus dipenuhi, disesuaikan denganwaktu penyelesaian yang ketat. Pengalamantak ringan juga berkaitan denganEmiten, yang kadang keberatan denganbiaya. Namun setelah semua pihak tahumanfaat sistem ini, sambutan justru sangatpositif.Lain lagi pengalaman Zylvia Thirdaatau dikenal dengan sapaan Efi, yang terlibatdalam Divisi Hukum. Pekerjaan beratadalah menerjemahkan business processyang ditetapkan ke dalam kalimat hukumdengan bahasa yang dapat dimengertipara pelaku. “Sebagai Self Regulatory Organization,<strong>KSEI</strong> bertanggungjawab membuatrambu-rambu ketentuan dalam bentukPeraturan untuk para pelaku,” lanjut Efiyang kini menjabat sebagai Kepala BagianKomunikasi Perusahaan.Pada sisi persiapansistem, menurut BennyHaryanto, pekerjaanyang tergolong beratadalah menerjemahkankonsep True Delivery VersusPayment (True DVP)ke dalam penyelesaiantransaksi di Indonesia.Sementara, sistempembayaran perbankanIndonesia kala itu masihmenggunakan giroatau BI Clearing. Belummenggunakan sistemReal Time Gross Settlement(RTGS) seperti saatini.<strong>KSEI</strong> pun membuatlangkah terobosan denganmenunjuk 3 (tiga)Payment Bank padasaat itu, yaitu: PT BankMandiri (Persero) Tbk,PT Bank Lippo Tbk danABN Amro Bank, sehinggaimplementasi True DVP dapat berjalan.Hal ini mendapat sambutan yang baik darisemua pelaku, mengingat proses penunjukantiga payment bank sekaligus mengikiskesan monopoli yang sebelumnya, diera pra-scripless, hanya ditangani oleh satubank saja.Kinerja positif yang telah ditunjukkan<strong>KSEI</strong> tentu saja tidak hanya perludipertahankan tetapi juga ditingkatkan.Dharma Setyadi, berharap inovasi produkmaupun jenis layanan jasa <strong>KSEI</strong> dapatterus dikembangkan untuk memenuhikebutuhan pelaku pasar dan mengikutiperkembangan pasar modal dunia. Dengandemikian, <strong>KSEI</strong> sebagai LPP mampuberkompetisi, paling tidak di tingkat regional.Sedangkan Endang Triningsih berharap,awak <strong>KSEI</strong> lebih mengenal organisasi<strong>KSEI</strong> dengan baik. Hal ini akan memudahkandalam merumuskan perencanaan untukmasa depan <strong>KSEI</strong>. “Layanan <strong>KSEI</strong> denganC-BEST-nya sangat ditentukan oleh siapayang melayani dan mengendalikannya.Menjadikan <strong>KSEI</strong> sebagai internationalstandard central depository memerlukanpondasi yang kuat,” paparnya.Mantan Direktur Utama <strong>KSEI</strong>, BennyHaryanto yang kini menjabat sebagai DirekturUtama PT Ciptadana Capital lebihmenekankan agar risk management dapatmenjadi perhatian utama dalam mendukungkesuksesan scripless trading. Riskmanagement yang baik akan ikut menentukanlangkah <strong>KSEI</strong> ke depan.Sementara Alec lebihconcern pada minimnyajumlah investor.<strong>KSEI</strong> punya tugas mensupportpasar dalamkaitan perlindunganinvestor, sedangkanBennyHaryantoEndangTriningsihjumlah investor sangatminim. “Kalau dibilanginvestor ada dua juta,tetapi mengapa jumlahrekening di <strong>KSEI</strong> hanyasekitar 200 ribu, yanglainnya di mana? Dalamkaitan perlindung an danjuga transparansi, salahsatu hal yang bisa dilakukanadalah mengembangkanfasilitas yangmemungkinkan investorbisa melihat catatanposisi dan mutasi Efeknyayang disimpan di<strong>KSEI</strong>,” tuturnya.Hal senada diungkapkanjuga oleh Efiyang kini concern untukmengkomunikasikan dan melakukan sosialisasitentang <strong>KSEI</strong> kepada masyarakat.”kami harus meyakinkan investor bahwapenyimpanan Efek secara elektronik di<strong>KSEI</strong> aman karena sistem <strong>KSEI</strong> memilikitingkat keamanan tinggi.” ujarnya.Pencapaian yang diraih <strong>KSEI</strong> dalamperiode satu dasawarsa bukanlah titik akhir,melainkan suatu rangkaian perjalananberkelanjutan demi pengembangan industripasar modal Indonesia yang dinamis.lFokuss Edisi Khusus 10 th <strong>KSEI</strong>11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!