Fokuss Edisi Khusus 10 th <strong>KSEI</strong>12Si Cerdik yangTidak MerepotkanCukup satu sistemandal bernama C-BEST,berbagai aktivitaspendukung transaksipasar modal bisadiselesaikan denganmudah dan cepat.Para pelaku pasar modal saat ini mungkinsudah mulai lupa, betapa sibuknyaaktivitas pasca-transaksi perdagangan diBursa Efek sebelum si cerdik C-BEST lahir.Penyelesaian transaksi harus dilakukansecara manual yang memakan waktu berjam-jam,plus berbagai risiko. Pemodalpun harus direpotkan urusan antri untukmemperoleh hak corporate action. MelaluiC-BEST para pelaku pasar cukup beradadi tempatnya masing-masing. C-BEST secaraotomatis akan menyelesaikan semuaaksi yang sebelumnya dilakukan banyakorang.Sistem ini punya sejumlah kelebihan,sehingga semua yang menyangkut dirinyamenjadi mudah. Menurut SulistyoBudi, Kepala Divisi Teknologi Informasi<strong>KSEI</strong>, pertama, C-BEST mudah dalam pemasangan(deployment). Aplikasi C-BESTmerupakan aplikasi berbasis Web, sehinggasangat memudahkan dalam deployment,khususnya di sisi client. Pemasanganaplikasi praktis tidak memerlukaninstalasi maupun konfigurasi khusus.Hanya diperlukan PC standard dengan InternetBrowser.“Demikian juga dalam hal terjadi perubahanaplikasi, maka yang perlu diubahhanya dari sisi server saja, tidak perlu melakukanperubahan di sisi client. Mudahnyadeployment ini sangat penting untuk aplikasiseperti C-BEST yang diakses oleh ratusanpartisipan secara remote dari tempatnyamasing-masing,” ungkap Sulis.Kedua, lanjutnya, C-BEST mudahdalam pengoperasian (operation support).Sebagian besar jobs yang dijalankanC-BEST memiliki fungsi recovery yangbaik, sehingga apabila terjadi kegagalanproses, cukup dilakukan pengulanganjobs yang bersangkutan tanpa prosesrecovery yang rumit. C-BEST menurut Sulisjuga memiliki fungsi audit trail yangbaik, sehingga proses rekonsiliasi dapatdilakukan dengan relatif mudah apabilaterdapat kesalahan proses. “Mudah dalampemeliharaan (maintenance). Selain itu,arsitektur C-BEST yang moduler berbasisJava sangat memudahkan dalam perbaikan,perubahan dan pengembanganaplikasi. Fasilitas archiving dari aplikasiini memungkinkan penyimpanan datadi production yang tidak terlalu banyak
(hanya data 7 hari terakhir), sehinggaproses fine tuning dan back up databaselebih mudah dilakukan,” paparnya.C-BEST menggunakan teknologi Oracle,Java, Unix, yang merupakan teknologiyang relatif mapan dan banyak tenagaahlinya. Mudah dalam berkomunikasidengan pengguna maupun system lain.Selain itu, menurut penjelasannya, C-BESTmemiliki modul Single Point Of Contact(SPOC) yang memungkinkan berbagaibentuk interface komunikasi ke C-BEST,seperti: penggunaan terminal untuk entrymanual, penggunaan file upload/downloaduntuk entry secara bulk (sekaligusdalam jumlah banyak), maupun host-tohostdimana komunikasi dilakukan darisystem ke system tanpa proses manualyang dilakukan manusia (Straight ThroughProcessing).Fleksibilitas tersebut, kata Sulis, memungkinkandikembangkannya interfacedan format baru sesuai kebutuhan (sepertikoneksi yang telah dilakukan dengansistem Bank Indonesia). Hebatnya lagi,C-BEST mudah dalam peningkatan skala(scalability). Aplikasi multi tier (banyak lapis).C-BEST memungkinkan dipisahkannyaDatabase, Aplikasi, serta User Interfacedalam mesin yang berbeda, sehingga penambahankapasitas pemrosesan dapatdilakukan dengan lebih mudah. Nah, selainpemisahan dari masing-masing tier,database yang digunakan juga dapatdikembangkan dalam bentuk cluster (dengankemampuan paralel processing),sehingga penambahan kapasitas dapatdilakukan dengan menambah mesin denganspesifikasi yang tidak terlalu tinggi.Seperti halnya database, Aplikasi yangdikembangkan dengan Java Platform EnterpriseEdition juga dapat dikonfigurasikandalam bentuk cluster.Kelebihan lainnya lagi, C-BEST mudahdalam peningkatan ketersediaan (availability).Peningkatan ketersediaan dapatdilakukan dengan cara membuat pemrosesansecara paralel dalam dua atau lebihmesin yang berbeda dalam suatu konfigurasiyang dinamakan cluster, sehinggagangguan dalam salah satu mesin tidakakan menyebabkan berhentinya layananC-BEST. Clustering C-BEST dapat dilakukandalam berbagai level, Cluster di level O/S(konfigurasi saat ini), Cluster di level database,dan Cluster di level aplikasi. Selainclustering tersebut, User interface C-BESTsaat ini juga telah terbagi dalam empatmesin. Sehingga apabila salah satu mesinmengalami gangguan, mesin-mesin yanglain akan mengambil alih.“Aplikasi C-BESTmerupakan aplikasiberbasis Web, sehinggasangat memudahkandalam deployment,khususnya di sisi client. “Kelebihan lainnya, seperti dipaparkanSulis, adalah kemudahan dalampeningkatan keamanan (security). C-BESTmemiliki arsitektur multi tier (banyak lapis),sehingga akses ke database dilakukandi level aplikasi, tidak ada akses langsungdari user ke database. Arsitektur tersebutjuga memudahkan dalam pengamanandata melalui pengamanan jaringan, dimanauser hanya dapat berkomunikasi denganserver front end (Server yang khususmenangani akses user), sedangkan serverserverback end (server aplikasi dan serverdatabase) akan dipisahkan oleh firewall(perangkat pengamanan jaringan) sehinggasecara jaringan user tidak bisamengakses langsung ke server back end.Autentikasi dan validasi paling tidakdilakukan hingga tiga lapis (User ID,Password, dan keyfile). Untuk penambahanpengamanan, dapat ditambahkanpenggunaan token (seperti token aplikasie-banking), khususnya apabila C-BESTakan digunakan melalui Internet). Penggunaanmekanisme enkripsi dan dekripsi,dimana data yang akan dikirimkan melaluijaringan diacak terlebih dahulu agar tidakbisa dibaca orang yang tidak berhak,dapat dilakukan dengan metode yang sesuaidengan perkembangan teknologi.”Arsitektur C-BEST memungkinkanpenggunaan teknologi terkini dapat selaludilakukan dengan melakukan upgradeversi dari masing-masing komponeninfrastrukturnya (mulai dari mesin, operatingsystem, Database, Middleware, Java),”ujar Syafruddin atau yang dikenal dengansapaan Alec, Kepala Divisi PengembanganSistem Informasi <strong>KSEI</strong>. Dikatakan juga bahwadengan pengalaman mengembangkandan mengelola C-BEST, selalu banyakhal baru yang bisa dipelajari. “Setiap adafitur baru yang ingin dikembangkan, selainmemang sudah menjadi tugas dantanggung jawab kami dari Divisi PengembanganSistem Informasi, disisi lain sekaligusjuga memberikan kami kesempatanuntuk selalu belajar dan mengikuti perkembanganteknologi,” paparnya. Alecmengaku bangga pada sistem C-BESTyang fiturnya antara lain adalah linkagedengan Bank Indonesa. “Saya pikir untukmenunjang peran sebagai Sub Registrysistem yang kita gunakan sangatbisa diandalkan karena telah memilikiinterface dengan sistem BI-SSSS/BI-RTGSsehingga koneksi dan komunikasi datadapat dilakukan secara realtime dua arahtanpa perlu adanya peran operator,” tambahAlec. Dengan fitur tersebut pemegangrekening <strong>KSEI</strong> melalui sistem C-BESTseolah-olah memiliki terminal virtual kesistem BI-SSSS untuk melakukan settlementsurat berharga secara langsungdengan Bank dan Sub Registry lain di sistemBI-SSSS tanpa perlu melibatkan staf<strong>KSEI</strong>. lFokuss Edisi Khusus 10 th <strong>KSEI</strong>13SyafruddinSulistyo Budi