26.11.2012 Views

PEMUTIH SYAHRINI GOLD - ScraperOne

PEMUTIH SYAHRINI GOLD - ScraperOne

PEMUTIH SYAHRINI GOLD - ScraperOne

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kalungan dasi ngrayu babu,<br />

pamer buku soko Jepara<br />

Bojo pulisi dodol sabu, sing tuku<br />

bonus penjara<br />

PASURUAN<br />

Pak Haji Dihabisi<br />

karena Harta<br />

POLRES Pasuruan memastikan,<br />

pembunuhan terhadap Haji Umar (70),<br />

warga Dusun Pejanten, Desa Pajaran,<br />

Rembang, Pasuruan, bukan karena<br />

santet. Diduga kuat, penyebabnya<br />

karena masalah harta atau asmara.<br />

Hal itu disampaikan Kaurbinops<br />

Satreskrim Polres Pasuruan Iptu<br />

Riyanto saat mendampingi Kasat<br />

Reskrim AKP Supriyono. Kesimpulan<br />

itu diperoleh setelah polisi memeriksa<br />

dua saksi untuk mengungkap<br />

pelaku pembunuhan korban.<br />

Yakni, istri korban Maria Ulfa (45)<br />

dan Fathur Rozi (14), anak tiri korban.<br />

Dari keterangan keduanya dipastikan,<br />

korban dibunuh bukan karena<br />

seorang tukang santet.<br />

Namun, Iptu Riyanto masih enggan<br />

membeberkan secara detail.<br />

“Untuk sementara, baru itu yang<br />

bisa kami sampaikan. Karena kami<br />

masih melakukan pendalaman terhadap<br />

masalah ini. Nanti kalau kasusnya<br />

terungkap, kami akan<br />

sampaikan ke media,” lanjutnya.<br />

Selain memeriksa saksi, polisi juga<br />

menyita beberapa barang bukti.<br />

Yakni, kaos dan celana korban.<br />

Namun, dua barang bukti ini belum<br />

bisa mengarahkan polisi pada pelaku<br />

pembunuhan.<br />

“Hanya itu barang bukti yang kami<br />

miliki. Sementara senjata yang<br />

digunakan pelaku untuk membunuh<br />

korban belum kami temukan,” urai<br />

Iptu Riyanto<br />

Karena minimnya barang bukti,<br />

cukup sulit bagi polisi untuk mengungkap<br />

pelaku. Namun, Riyanto optimistis<br />

pihaknya bisa segera menangkap<br />

pelakunya. “Memang minim barang<br />

bukti. Tapi kami yakin bisa mengungkap<br />

kasus ini. Doakan saja pelakunya<br />

segera tertangkap,” pintanya.<br />

Haji Umar ditemukan tewas di<br />

rumahnya dalam keadaan terlentang<br />

bersimbah darah, Selasa<br />

(3/6), sekitar pukul 21.00. (one/<br />

rek/jpnn)<br />

Distop, Motor Dirampas Pemuda<br />

RADAR SURABAYA<br />

JUMAT, 6 JULI 2012<br />

HALAMAN 12<br />

DON’T CROSS DON’T CROSS DON’T CROSS WASPADA 24 JAM ����� JAUHI NERAKA ����� BERTOBATLAH DON’T CROSS DON’T CROSS DON’T CROSS<br />

MADIUN – Apes dialami Ayup<br />

Rifai (18), warga Desa Sangen,<br />

Geger, Kabupaten Madiun. Motor<br />

Yamaha Mio AE 3607 GA milik<br />

pelajar kelas XI salah satu<br />

MA di Pagotan itu dirampas<br />

orang tak dikenal di area persawahan<br />

Desa Kertosari, Geger, Rabu<br />

(4/7) malam. Akibat peristiwa<br />

tersebut, Ayup menderita kerugian<br />

hingga Rp 12 juta. “Saat<br />

ini petugas kami melakukan<br />

pengejaran pelaku perampasan,”<br />

ujar Kasi Humas Polsek Geger,<br />

Aiptu Muntoro, kemarin (5/7).<br />

Informasi yang dihimpun Radar<br />

Jual Sabu, Istri Polisi Diringkus<br />

Gagal Jambret HP, Diamuk Massa<br />

AHMAD YANI - Nasib kurang<br />

mujur dialami Mustofa (29) alias<br />

Topa. Baru sekali jambret aksinya<br />

gagal total. Bahkan, pria ini<br />

babak belur dihajar massa. Pria<br />

yang tinggal di Mastrip Gang<br />

Melati II itu akhirnya dijebloskan<br />

ke tahanan Mapolda Jatim.<br />

Penangkapan penjambret ini<br />

dilakukan Unit V Resmob Ditreskrimum<br />

pimpinan Kompol Victor<br />

Dean Mackbon Jatim, kemarin<br />

(5/7). Saat itu Mustofa diketahui<br />

tengah beraksi bersama Taufik,<br />

warga Karah, yang kini buron.<br />

Terakhir, aksi dilakukan di kawasan<br />

Putat Indah. Di tempat<br />

ini kedua tersangka dengan<br />

menggunakan motor Honda<br />

Grand hitam L 2127 OH mengincar<br />

empat wanita yang sedang<br />

kongko di perumahan tersebut.<br />

“Satu korbannya memegang HP.<br />

Satu pelaku turun lalu menghampiri<br />

wanita tersebut. HP korban<br />

dirampas dan kedua pelaku langsung<br />

kabur,” ujar Kasubbid Humas<br />

Polda Jatim AKBP Suhartoyo.<br />

Sudah Lama Diincar<br />

PEMUDA – Jaringan narkoba yang<br />

melibatkan istri polisi diungkap Satuan<br />

Reskoba Polrestabes Surabaya.<br />

Erni Sulasiyatini (46), warga Jl MT<br />

Haryono, Semampir, Kraksaan, Probolinggo,<br />

ditangkap atas dugaan–<br />

Tanam Ganja,<br />

Mahasiswa<br />

Diadili<br />

ARJUNA – Seorang mahasiswa semester<br />

akhir sebuah PTS di kawasan Semolowaru<br />

duduk di kursi pesakitan Pengadilan<br />

Negeri Surabaya. Mahasiwa bernama<br />

Robby Adyaksa yang tinggal di Bronggalan<br />

Sawah V tersebut diadili<br />

karena menanam pohon ganja<br />

di lantai dua rumahnya.<br />

Rumah Robby digerebek<br />

polisi pada awal Maret<br />

2012. Di lantai dua rumahnya,<br />

polisi menemukan<br />

dua pot yang ditumbuhi<br />

tanaman<br />

ganja. Satu pot berisi<br />

tiga batang yang masih<br />

kecil. Di pot satunya<br />

lagi, tumbuh pohon<br />

ganja yang tingginya<br />

hampir satu meter. Kemudian,<br />

di dalam kamarnya,<br />

polisi menemukan<br />

beberapa<br />

sisa lintingan ganja.<br />

“Terdakwa mengaku<br />

mendapatkan bibit ganja<br />

dari seorang bernama<br />

Ircham Zamyl (disidang<br />

terpisah),” kata Jaksa Penuntut<br />

Umum (JPU) Andri.<br />

Dari Zamyl (32), yang tinggal<br />

di Lembah Harapan VII<br />

Blok F, ditemukan satu ikat<br />

batang ganja, tujuh pocket berisi<br />

biji ganja dengan berat total 118,7<br />

gram, dan satu pocket plastik klip<br />

berisi daun ganja kering. Terdakwa,<br />

Robby, mengaku membeli bibit ganja<br />

dan menanamnya. Satu pohon sudah<br />

berumur lebih dari enam bulan dan<br />

sudah dipanen oleh Robby. Selain<br />

pohon ganja, polisi juga menemukan<br />

400 gram daun ganja yang masih<br />

basah. “Kemudian daun ganja kering<br />

seberat tiga gram,” terang Andri, dalam<br />

dakwaannya. (aya/rie/rek)<br />

Madiun, aksi perampasan terjadi<br />

Rabu malam, pukul 20.00. Saat itu,<br />

Ayup sedang berboncengan dengan<br />

kekasihnya, melewati area persawahan<br />

Kertosari yang terkenal sepi<br />

dan minim penerangan jalan. Tibatiba<br />

muncul motor dari arah berlawanan<br />

yang dikendarai dua pemuda<br />

tidak dikenal. “Korban yang melaju<br />

dengan motornya segera dihadang<br />

dan dihentikan,” jelas Muntoro.<br />

Ayup pun menuruti permintaan<br />

tersebut. Ternyata kedua pemuda<br />

itu meminta sejumlah<br />

uang kepada Ayup. Tidak membawa<br />

uang, korban menolak per-<br />

NOVI TRIAWAN/RADAR SURABAYA<br />

PELAJARAN: Tubuh Mustofa masih ringkih setelah dimassa.<br />

Apesnya, saat kabur motor<br />

yang dikendarai Taufik justru<br />

terjatuh lebih dahulu sebelum<br />

dihidupkan mesinnya. Akibatnya,<br />

kedua pelaku pun jatuh dan<br />

diteriaki jambret oleh korban dan<br />

teman-temannya. Mengetahui<br />

ada jambret di wilayahnya, warga<br />

berlarian menuju lokasi tersebut.<br />

pengedaran sabu.<br />

Dari tangan wanita yang pisah ranjang<br />

dengan suaminya tersebut, polisi<br />

menyita satu pocket sabu seberat 0,37<br />

gram. Erni ditangkap saat akan<br />

bertransaksi di area parkir Hotel<br />

Garden Palace, Jl Pemuda. “Diduga,<br />

tersangka sedang menunggu pem-<br />

mintaan tersebut. Namun, penolakan<br />

itu tidak membuat dua pelaku<br />

patah arang. Malah keduanya<br />

mengaku sebagai debt collector<br />

salah satu leasing. “Pelaku<br />

meminta korban menunjukan<br />

STNK kendarannya. Mereka menuduh<br />

motor tersebut nunggak<br />

angsuran leasing,” katanya.<br />

Korban sempat menyebutkan<br />

STNK berada di jok kendaraan.<br />

Pelaku pun memaksa meminta<br />

kunci motor. Namun, Ayup menolak<br />

permintaan tersebut. Pelaku<br />

dan korban saling berebut<br />

kunci motor. (aan/rie/rek/jpnn)<br />

Dalam kondisi mabuk, Mustofa<br />

tidak dapat melarikan diri. Dia pun<br />

tertangkap dan dihakimi massa. Sedangkan<br />

Taufik lolos dari amukan<br />

massa. “Saat ini yang bersangkutan<br />

(Mustofa) masih kita periksa.<br />

Sedangkan Taufik sudah kita tetapkan<br />

sebagai DPO (daftar pencarian<br />

orang),” imbuhnya. (nov/rek)<br />

mrloperkoran @ <strong>ScraperOne</strong> & Kaskus<br />

Robby Adyaksa<br />

beli,” kata Wakasat Narkoba Polrestabes<br />

Surabaya, Kompol Arbaribi<br />

Jumhur.<br />

Kepada polisi, Erni mengaku,<br />

pemilik barang haram tersebut<br />

adalah LE, yang hingga saat ini masih<br />

buron. Erni sendiri sudah lama diincar<br />

polisi karena diduga menge-<br />

RISANG BIMA/RADAR SURABAYA<br />

Tipu Rp 1,5 M, Ditahan<br />

Polisi, Dilepas Jaksa<br />

ARJUNA-Andrew Hartono<br />

Cipto, yang tinggal di Perumahan<br />

Bintang Diponggo<br />

837, boleh sedikit lega. Meski<br />

tetap disidang, pria 44 tahun<br />

itu tak perlu lagi mendekam<br />

dalam rumah tahanan. Sebab,<br />

Kejari Tanjung Perak tak memperpanjang<br />

penahanan bos CV<br />

Cipta Karya, perusahaan<br />

pemotongan kayu di Sentong<br />

Asri, Margomulyo, tersebut.<br />

Andrew ditahan Polrestabes<br />

Surabaya pada 19 April<br />

2012 setelah menjadi tersangka<br />

kasus dugaan penipuan<br />

dan penggelapan berkedok<br />

bisnis kayu senilai Rp 1,5<br />

miliar. Namun, saat kasusnya<br />

dilimpahkan ke Kejari Tanjung<br />

Perak pada 17 Juni 2012,<br />

Andrew dilepas. Ini disebabkan<br />

jaksa tak memperpanjang<br />

penahanannya.<br />

Dalam persidangan, Andrew,<br />

yang tak didampingi<br />

pengacara, didakwa dengan<br />

Pasal 378 KUHP tentang<br />

penipuan. Dia melakukan<br />

transaksi dengan menggunakan<br />

bilyet giro yang ternyata<br />

bodong. “Kasusnya<br />

berawal Desember 2010,”<br />

kata Jaksa Penuntut Umum<br />

AHMAD YANI–Sindikat<br />

narkoba jenis sabu yang<br />

melibatkan bandar besar<br />

digulung tim gabungan<br />

Badan Narkotika Nasional<br />

(BNN), Badan Narkotika<br />

Nasional Provinsi (BNNP)<br />

Jatim, dan Direktorat Narkoba<br />

Polda Jatim. Lima tersangka<br />

diamankan berikut<br />

barang bukti sabu 700 gram<br />

atau senilai Rp 1,5 miliar.<br />

Menurut rencana, serbuk<br />

kristal haram tersebut akan<br />

dijual ke pelanggan di Jawa<br />

Timur. Namun, berkat kerja<br />

keras tim gabungan, usaha<br />

darkan sabu. Hingga diperoleh informasi<br />

kalau Erni akan bertransaksi di<br />

Surabaya. Setelah dikuntit, Erni<br />

disergap dan tak bisa mengelak<br />

setelah polisi menemukan satu pocket<br />

sabu. Erni masih berstatus istri polisi<br />

meski sudah lama pisah ranjang<br />

dengan suaminya. (aya/rie/rek)<br />

RISANG BIMA/RADAR SURABAYA<br />

MRUPUT: Sidang Andrew<br />

digelar di PN Surabaya, pukul<br />

08.30 kemarin.<br />

(JPU) Gatot Haryanto, dalam<br />

dakwaannya.<br />

Korbannya adalah Tjindro<br />

Purnomo, bos CV Sumber<br />

Andalas Timber, yang<br />

berkantor di Ruko Plaza<br />

Segi Delapan, Darmo Permai<br />

Blok D. Pada 10 Desember<br />

2010, Andrew<br />

membeli kayu gelondongan<br />

jenis merbau sebanyak<br />

461 meter kubik pada<br />

Tjindro. Harga totalnya Rp<br />

1.546.360.000, dibayar<br />

dengan dua lembar bilyet<br />

giro. (aya/rie/rek)<br />

Polda Ungkap Sabu Rp 1,5 M<br />

itu berhasil digagalkan. Informasi<br />

yang digali Radar<br />

Surabaya menyebutkan,<br />

pengungkapan sindikat peredaran<br />

narkoba itu berawal<br />

dari informasi yang diterima<br />

BNN, ada indikasi masuknya<br />

sabu dari Jakarta ke Surabaya<br />

dalam jumlah besar.<br />

Selanjutnya, BNN berkoordinasi<br />

dengan BNNP<br />

dan Ditnarkoba Polda Jatim<br />

untuk melakukan penyelidikan.<br />

Para tersangka<br />

berhasil disergap di kawasan<br />

Surabaya, Madiun,<br />

dan Malang. (nov/rie/rek)<br />

layouter: edy subagyardjo

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!