T . Q . C . S . - Kantor Jaminan Mutu - Universitas Gadjah Mada
T . Q . C . S . - Kantor Jaminan Mutu - Universitas Gadjah Mada
T . Q . C . S . - Kantor Jaminan Mutu - Universitas Gadjah Mada
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
No. 17 Tahun 2007/Thn 5<br />
Maju Bersama UGM<br />
<strong>Kantor</strong> <strong>Jaminan</strong> <strong>Mutu</strong><br />
NEWSLETTER FOR TOTAL QUALITY CULTURE AND SYSTEM<br />
T . Q . C . S .<br />
Butir-butir AMAI FT-UGM<br />
AMAI berbasis Ev. Diri DI FIB-UGM<br />
Perbandingan Institusi ...<br />
Std Banding Pimpinan PT se-Jakarta 4<br />
AIPT UGM 2007<br />
Quotes on Education<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
4<br />
BUTIR-BUTIR AMAI FAKULTAS TEKNIK UGM<br />
oleh<br />
Tim Gugus <strong>Jaminan</strong> <strong>Mutu</strong> Fakultas Teknik<br />
Pendahuluan<br />
Sebagaimana Fakultas lain di UGM, pada<br />
tahun 2007 ini Fakultas Teknik UGM (FT-UGM)<br />
telah melakukan ”siklus” ketiga Sistem<br />
Penjaminan <strong>Mutu</strong> Perguruan Tinggi (SPM-PT). Pelaksanaan SPMPT di FT-UGM setahap demi<br />
s e t a h a p m e n g a l a m i p e r b a i k a n a t a u<br />
penyempurnaan sesuai dengan ”roh” SPM-PT yaitu<br />
continuous quality improvement (CQI).<br />
Pelaksanaan Audit <strong>Mutu</strong> Akademik Internal (AMAI)<br />
pada ”siklus” ketiga ini disebut sebagai ”audit<br />
berbasis evaluasi diri”, yaitu kegiatan evaluasi diri<br />
oleh eksekutif dan kegiatan audit oleh kolega<br />
internal yang independen menggunakan standar<br />
mutu atau kriteria mutu atau butir mutu yang<br />
sama. Selain itu, pada ”siklus” ketiga ini level<br />
pencapaian standar mutu tersebut dinyatakan<br />
secara kuantitatif. Dengan cara ini diharapkan<br />
pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan<br />
standar mutu yang telah ditetapkan dapat<br />
dilakukan dengan baik dan benar. Untuk itu<br />
langkah penyempurnaan atau pengembangan<br />
standar mutu pada ”siklus” berikutnya dapat<br />
dilakukan dengan tepat, efektif, dan efisien.<br />
Standar mutu atau kriteria mutu atau butir<br />
mutu Audit <strong>Mutu</strong> Akademik Internal Fakultas<br />
Teknik UGM (selanjutnya disebut sebagai ”Butir<br />
AMAI”) adalah instrumen evaluasi diri yang disusun<br />
oleh tim Gugus <strong>Jaminan</strong> <strong>Mutu</strong> Fakultas Teknik UGM<br />
(GJM FT-UGM) untuk dipergunakan dalam proses<br />
audit mutu akademik di lingkungan FT-UGM. Butir<br />
AMAI diwujudkan dalam bentuk program lembarbeberan<br />
( spreadsheet)<br />
Microsoft Excel yang telah<br />
dikenal dan mudah untuk dipergunakan ( userfriendly).<br />
Saat ini, Penjaminan <strong>Mutu</strong> Eksternal (PME)<br />
semua program studi di lingkungan FT-UGM<br />
dilakukan oleh Badan Akeditasi Nasional (BAN) dan<br />
masa akreditasi tersebut akan berakhir pada<br />
tahun 2008. Pada prinsipnya salah satu tujuan<br />
Penjaminan <strong>Mutu</strong> Internal (PMI) adalah sebagai<br />
langkah persiapan pelaksanaan PME, maka<br />
penyusunan Butir AMAI FT-UGM disesuaikan<br />
dengan 14 kriteria BAN. Dengan demikian,<br />
pelaksanaan evaluasi diri dan AMAI dengan<br />
menggunakan instrumen Butir AMAI dapat<br />
dipandang sebagai persiapan masing-masing<br />
program studi di lingkungan FT-UGM untuk<br />
pelaksanaan akreditasi BAN pada tahun depan.<br />
Tim GJM-FT juga telah membandingkan<br />
antara kriteria Butir AMAI FT-UGM dengan kriteria<br />
evaluasi diri yang disusun oleh KJM-UGM, dapat<br />
dinyatakan bahwa Butir AMAI FT-UGM telah<br />
mencakup bahkan melebihi kriteria evaluasi diri<br />
yang disusun oleh KJM-UGM.<br />
Deskripsi Fisik ButirAMAI FT-UGM<br />
Sebagai suatu lembar-beberan terpadu, Butir<br />
AMAI terdiri dari empat lembaran, yakni:<br />
1. Lembar [Petunjuk] yang berisikan identitas<br />
program studi yang diaudit atau disebut<br />
sebagai teraudit, penjelasan, dan petunjuk<br />
pemakaian ButirAMAI.<br />
2. Lembar [Butir] memuat 14 kriteria yang<br />
diuraikan menjadi 85 pertanyaan atau<br />
subkriteria dan kolom-kolom untuk<br />
memasukkan level pencapaian oleh teraudit<br />
oleh dan temuan oleh pihak auditor.<br />
3. Lembar [Dokumen] memuat daftar dokumen<br />
pendukung yang dipergunakan dalam<br />
menanggapi ButirAMAI.<br />
4. Lembar [Ruji] menampilkan skor akhir dari<br />
setiap kriteria dan skor total, serta<br />
menampilkan level pencapaian masingmasing<br />
kriteria dalam bentuk diagram rujiruji.<br />
Dengan diagram ruji-ruji tersebut dapat<br />
diketahui dengan mudah kriteria yang sudah<br />
dan belum baik. Jika semua kriteria mendapat<br />
skor tertinggi maka diagram ruji ini akan<br />
tampil sebagai ”bulan purnama”.<br />
Penggunaan<br />
Butir-butir pertanyaan dinyatakan dalam<br />
level 0 sampai 4 dan dapat dijawab dengan<br />
memilih level yang sesuai dengan kondisi aktual<br />
yang terjadi pada suatu program studi. Untuk<br />
setiap level yang dipilih terkait dengan suatu skor<br />
dengan rentang dari 0 hingga 5. Skor 0 umumnya<br />
menunjukkan capaian kondisi aktual yang minimal<br />
sedangkan skor 5 menunjukkan capaian kondisi<br />
aktual yang sangat memuaskan.<br />
Pemakaian ButirAMAI pada proses audit mutu<br />
akademik internal melibatkan dua pihak yang<br />
harus bekerja sama. Pihak pertama adalah<br />
program studi yang diaudit yang terlebih dahulu<br />
melakukan evaluasi diri dengan mengisi level<br />
pencapaian Butir AMAI pada kolom yang sesuai<br />
(kolom 'Prodi' yang berwarna kuning). Lalu pihak<br />
auditor akan melakukan<br />
desk evaluation<br />
berdasarkan dokumen pendukung yang disediakan<br />
oleh program studi yang diaudit, wawancara<br />
dengan berbagai pihak yang berkompeten di<br />
program studi, dan tinjauan langsung di lapangan.<br />
Hasil evaluasi oleh auditor ini dimasukkan ke dalam<br />
ButirAMAI pada kolom yang terkait (kolom 'Auditor'<br />
yang berwarna hijau). Jika terdapat kesamaan<br />
pemilihan level pencapaian di antara pihak<br />
program studi dan auditor maka kolom 'Akhir' (yang<br />
berwarna cyan)<br />
otomatis akan langsung terisi<br />
dengan skor yang sesuai. Namun, jika terjadi<br />
ketidaksesuaian pemilihan level pencapaian<br />
antara pihak program studi dan pihak auditor,<br />
maka kolom 'Akhir' harus diisi berdasarkan<br />
kesepakatan antara kedua belah pihak.dan benar.<br />
Setelah seluruh butir pertanyaan dijawab,<br />
skor akhir masing-masing kriteria secara otomatis<br />
akan ditampilkan pada lembaran [Ruji] dalam<br />
bentuk tabel yang disertai skor akhir total dan<br />
diagram ruji-ruji. Contoh hasil audit suatu program<br />
studi adalah sebagai berikut.<br />
(Bersambung ke hal. 1)
(Sambungan dari hal. 1)<br />
No. Kriteria<br />
Skor<br />
Akhir<br />
1<br />
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program<br />
Studi<br />
7,5<br />
2 Kemahasiswaan 10,0<br />
3 Sumber Daya Manusia 10,0<br />
4 Kurikulum 10,0<br />
5<br />
Sarana Prasarana Proses Belajar-<br />
Mengajar<br />
10,0<br />
6 Pendanaan 9,5<br />
7<br />
Tata Pamong/Kelola (Sistem dan<br />
Prosedur)<br />
9,4<br />
8 Pengelolaan Program (Pelaksanaan) 8,3<br />
9 Proses Pembelajaran 7,4<br />
10 Suasana Akademik 10,0<br />
11 Sistem Informasi 6,4<br />
12 Sistem <strong>Jaminan</strong> <strong>Mutu</strong> 8,4<br />
13 Lulusan 8,4<br />
14 Karya Ilmiah, Penelitian dan PPM 7,9<br />
J u m l a h 123,3<br />
AMAI BERBASIS EVALUASI DIRI<br />
DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UGM<br />
Audit mutu akademik internal (AMAI)<br />
merupakan bagian integral dari kegiatan<br />
satu siklus SPM-PT UGM. Pelaksanaan<br />
AMAI tahun 2007 ini berbeda dari dua<br />
tahun sebelumnya. Bila tahun-tahun<br />
sebelumnya kegiatan AMAI difokuskan<br />
pada kelengkapan dan pelaksanaan<br />
dokumen maka tahun 2007 ini lebih<br />
difokuskan pada dokumen evaluasi diri<br />
(yang pada tahun sebelumnya dokumen<br />
ini kurang mendapat perhatian dari<br />
auditor). Dengan demikian, AMAI UGM<br />
yang berbasis evaluasi diri ini memiliki<br />
kelebihan, yaitu khususnya parameter<br />
d a n a r a h p e n g e m b a n g a n /<br />
peningkatannya.<br />
<strong>Kantor</strong> <strong>Jaminan</strong> <strong>Mutu</strong> UGM menyusun<br />
instrumen evaluasi diri jurusan/program<br />
studi ke dalam 12 parameter utama,<br />
yang meliputi<br />
(I) Visi dan Misi,<br />
(Ii) Organisasi dan Manajemen,<br />
(iii) Proses Pembelajaran,<br />
(iv) Kurikulum dan Organisasi<br />
Matakuliah,<br />
(v) Pelaksanaan Ujian bagi<br />
Mahasiswa,<br />
(vi) Kemajuan dan Hasil Belajar<br />
Mahasiswa,<br />
(vii) Dukungan dan Bimbingan untuk<br />
Mahasiswa,<br />
(viii) Sumber Pembelajaran,<br />
(ix) Kompetensi Lulusan,<br />
(x) Sumberdaya Manusia,<br />
(xi) Penelitian dan Pengabdian<br />
Kepada Masyarakat, dan<br />
(xii) Pembiayaan.<br />
Ke duabelas parameter itu dijadikan<br />
Berdasarkan skor masing-masing kriteria, skor akhir, dan gambar<br />
diagram ruji-ruji dapat diketahui level pencapaian masing-masing<br />
kriteria oleh suatu program studi di FT-UGM. Untuk itu strategi<br />
peningkatan standar mutu pada tahun berikutnya dapat dilakukan<br />
dengan baik dan benar.(Tim GJM FT-UGM)<br />
sebagai alat untuk mengetahui kondisi riil<br />
jurusan/program studi di lingkungan FIB-<br />
UGM terhadap efektifitas proses<br />
pembelajaran, ketersedian/kecukupan<br />
fasilitas dan sumber pembelajaran,<br />
aktivitas penelitian dan pengabdian pada<br />
masyarakat, serta sumber daya manusia.<br />
Pendeknya, instrumen evaluasi diri<br />
berfungsi sebagai alat ukur jurusan dan<br />
program studi sehingga dapat diketahui<br />
pada bagian mana yang kurang dan pada<br />
b a g i a n m a n a y a n g c u k u p .<br />
Jurusan/program studi pun dapat<br />
menentukan arah pengembangan dan<br />
peningkatannya lebih jelas sehingga<br />
dapat disusun tahapan kerja serta time<br />
frame yang jelas pula. Hasil AMAI berbasis<br />
evaluasi diri jurusan/program studi di FIB<br />
UGM dapat dinyatakan sebagai berikut.<br />
(i) Visi dan Misi, mencapai 95<br />
(ii) Organisasi dan Manajemen,<br />
mencapai 91<br />
(iii) Proses Pembelajaran, mencapai<br />
59<br />
(iv) Kurikulum dan Organisasi<br />
Matakuliah, mencapai 74<br />
(v) Pelaksanaan Ujian bagi<br />
Mahasiswa, mencapai 79<br />
(vi) Kemajuan dan Hasil Belajar<br />
Mahasiswa, mencapai 78<br />
(vii) Dukungan dan Bimbingan untuk<br />
Mahasiswa, mencapai 57<br />
(viii) S u m b e r Pe m b e l a j a r a n ,<br />
mencapai 78<br />
(ix) Kompetensi Lulusan, mencapai<br />
61<br />
(x) S u m b e r d a y a M a n u s i a ,<br />
mencapai 78<br />
(xi) Penelitian dan Pengabdian<br />
K e p a d a M a s y a r a k a t ,<br />
mencapai 60<br />
(xii) Pembiayaan, mencapai 82<br />
Kelebihan lain dari AMAI berbasis<br />
evaluasi diri juga dialami oleh para<br />
auditor. Dalam menjalankan tugas dan<br />
fungsinya, para auditor bekerja lebih<br />
mudah. Paling tidak mereka tidak perlu<br />
repot-repot menyiapkan daftar<br />
pertanyaan karena pertanyaan sudah<br />
tersedia di instrumen evaluasi diri.<br />
Setelah selesai mengaudit, mereka pun<br />
juga lebih mudah membuat kesimpulan<br />
audit tertuang dalam bentuk grafik<br />
ataupun jari-jari yang memiliki nilai<br />
keterbacaan lebih tinggi bila<br />
dibandingkan dengan narasi.<br />
Namun demikian, tidak berarti tidak<br />
ada kekurangan. Misalnya (i) Instrumen<br />
evaluasi diri dimanfaatkan untuk<br />
mengukur seberapa jauh pemenuhan<br />
standar. Standar yang akan dicapai oleh<br />
evaluasi diri kita apakah Standar<br />
Akademik UGM, BAN-PT, atau AUN? Hal<br />
ini belum terlihat dengan jelas; (ii)<br />
Sejalan dengan pengembangan UGM<br />
menjadi World Class Research<br />
University (WCRU), apakah evaluasi diri<br />
kita telah mengakomodasi hal tersebut?;<br />
selain itu ditemukan pula beberapa<br />
kesalahan kecil, seperti pada<br />
pertanyaan: ”Hambatan apa yang<br />
ditemui dalam peningkatan mutu<br />
berkelanjutan?” Dalam lembar penilaian<br />
tertulis: bila hambatan ≥ 75% nilainya 4,<br />
tetapi bila hambatan < 25% nilainya 1.<br />
Contoh pertanyaan yang lain, ”Apakah<br />
ada kelas paralel pada jurusan/prodi<br />
Saudara?” Dalam lembar penilaian<br />
tertulis, bila”ya” maka nilainya 4 tetapi<br />
bila ”tidak” bernilai 1. Mungkin cara<br />
penilaian tersebut terbalik sehingga<br />
(Bersambung ke hal. 3)
PERBANDINGAN ANTARA INSTITUSI BIASA DENGAN INSTITUSI MUTU<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, mudah sekali kita menilai berbagai hal dengan sebutan biasa atau luar biasa. Luar biasa pada<br />
umumnya berkonotasi positif, berkualitas atau bermutu tinggi. Dalam institusi, hal yang serupa juga dapat kita amati, sehingga<br />
ada istilah institusi biasa dan institusi mutu. Institusi mutu menerjemahkan visinya dalam bentuk nyata agar mudah dipahami<br />
segenap anggotanya, misalnya ada yang menyebut dengan pelayanan yang baik atau prima, ada juga yang menyebut dengan<br />
pelayanan cepat dan akurat, dan masih banyak lagi sebutan lainnya.<br />
Di rimba raya kehidupan ini, akhirnya kita melihat bahwa menjadi bermutu merupakan hal yang diinginkan banyak orang juga<br />
oleh banyak institusi, termasuk institusi perguruan tinggi. Banyak orang percaya bahwa mutu akan menyediakan pasar dalam<br />
berbagai ragam bentuk. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut disampaikan salah satu pendapat Edward Sallis (2006) yang<br />
mengemukakan perbandingan antara institusi biasa dengan institusi mutu. Dengan tulisan ini diharapkan agar para pembaca dapat<br />
menambahkan lagi sesuai dengan kondisi, realita dan idealismenya masing-masing. Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi<br />
pengembangan dan peningkatan mutu bagi para pembaca. (GST)<br />
No. Institusi Biasa Institusi <strong>Mutu</strong><br />
1. Fokus pada kebutuhan internal Fokus pada pelanggan<br />
2. Fokus pada deteksi masalah Fokus pada pencegahan masalah<br />
3. Pendekatand alam pengembangan karyawan tidak<br />
sistematis<br />
AMAI BERBASIS EVALUASI...<br />
(lanjutan dari hal 2 kolom 3)<br />
perlu direvisi hanya pada bagian cara<br />
penilaiannya saja.<br />
Secara umum pelaksanaan AMAI<br />
berbasis evaluasi diri di FIB tahun 2007<br />
berjalan lebih baik dari tahun lalu.<br />
Namun kami menyadari bahwa<br />
Investasi sumebr daya<br />
4. Kekurangan visi strategis mutu Memiliki strategi mutu<br />
5. Menyikapi komplain sebagai gangguan Menyikapi komplain sebagai peluang untuk belajar<br />
6. Sama sekali tidak mempunyai standar mutu yang jelas Mendefinisikan karakteristik mutu pada seluruh<br />
area organisasi<br />
7. Tidak memiliki rencana mutu Memiliki kebijakan dan rencana mutu<br />
8. Peran manajemen dipandang sebagai salah satu<br />
bentuk kekangan<br />
9. Hanya melibatkan tim manajemen dalam masalah<br />
apapun<br />
Manajemen senior memimpin mutu<br />
Proses perbaikan mutu melibatkan semua orang<br />
10. Tidak memiliki fasilitator mutu Memiliki fasilitator mutu yang mendorong<br />
11. Prosedur dan aturan yang baku adalah hal yang<br />
terpenting<br />
kemajuan proses<br />
Karyawan dianggap memiliki peluang untuk<br />
menciptakan mutu – kreativitas adalah hal yang<br />
penting<br />
12. Tidak memiliki aturan dan tanggung jawab yang jelas Memiliki aturan dan tanggung jawab yang jelas<br />
13. Tidak memiliki strategi evaluasi yang sistematis Memiliki strategi evaluasi yang jelas<br />
14. Melihat mutu sebagai cara untuk menghemat biaya Melihat mutu sebagai cara untuk meningkatkan<br />
kepuasan pelanggan<br />
15. Rencana jangka pendek Rencana jangka panjang<br />
16. Memandang mutu sebagai inisiatif yang mengganggu <strong>Mutu</strong> dipandang sebagai bagian dari budaya<br />
17. Memeriksa mutu dengan tujuan untuk memenuhi<br />
tuntutan para agen eksternal<br />
Meningkatkan mutu berada dalam garis strategi<br />
imperatifnya sendiri<br />
18. Tidak memiliki misi khusus Memiliki misi khusus<br />
19. Memiliki budaya hirarkis Memperlakukan kolega sebagai pelanggan<br />
pelaksanaan SPM-PT di FIB-UGM belum<br />
menyeluruh, misalnya baru pada proses<br />
pembelajaran, tata usaha, perpustakaan<br />
masih belum tersentuh oleh SPM-PT. Oleh<br />
karena itu, internalisasi SPM-PT di UGM<br />
khususnya FIB perlu ditingkatkan. (MP-<br />
AMAFIB)
S T U D I B A N D I N G P I M P I N A N P T S E - D K I J A K A R TA K E U G M :<br />
Sarana menggali informasi pengelolaan penjaminan mutu dan administrasi akademik<br />
<strong>Universitas</strong> <strong>Gadjah</strong> <strong>Mada</strong> menerima<br />
kunjungan tamu stakeholders<br />
perguruan tinggi se-DKI Jakarta di Ruang<br />
Multimedia UGM, Lantai 3 Sayap Utara,<br />
pada hari Selasa tanggal 30 Oktober 2007.<br />
Rombongan terdiri dari para pengelola<br />
dan pengajar perguruan tinggi, pejabat<br />
Dikmenti dan panitia pelaksana, lembaga<br />
kemitraan DKI Jakarta, dan unsur dunia<br />
usaha dan industri di DKI Jakarta,<br />
Kunjungan ini merupakan sarana<br />
menggali informasi yang diharapkan<br />
nantinya para peserta memiliki<br />
pengetahuan dan wawasan pengelolaan<br />
perguruan tinggi yang luas terkait dengan<br />
pencapaian prestasi akademik. Selain itu<br />
peserta diharapkan akan memiliki<br />
ketrampilan manajerial dalam mengelola<br />
perguruan tinggi yang meliputi aspek<br />
administrasi akademik, peningkatan mutu<br />
akademik, dan pengelolaan kota<br />
pendidikan yang layak dan nyaman. Sudah<br />
saatnya perguruan tinggi mengembangkan<br />
kerjasama dengan perguruan tinggi lain<br />
maupun dengan stakeholders lainnya,<br />
NEWSLETTER FOR TOTAL<br />
QUALITY CULTURE AND SYSTEM<br />
Penanggung Jawab: Dr.Ir. Toni Atyanto Dharoko, M.Phil.<br />
Anggota Redaksi: Ir. Haryana, M.Arch., Dr.Ir. Hari Hartadi M.Sc.,<br />
Drs. H.C. Yohannes, Dr.Kirbani Sri Brotopuspito,<br />
Prof. Dr. Totok Gunawan, M.S.,Drs. Soeprapto, S.U., Drs. Sajarwa, M.Hum.,<br />
Dr.Ir. Johannes Pramana Gentur Sutapa, M.Sc.<br />
Penerbit: KJM-UGM, Gedung Pusat Sayap Selatan Lt. II,<br />
Bulaksumur, Yogyakarta - 55281<br />
Contact Person:<br />
Lilik, Ishaq, Teguh, Arum, Agit<br />
Telefon: (0274) 90-1989, 90-1986, 90-1921,<br />
Faksimili: (0274) 90-1989<br />
E-mail:<br />
kjm_ugm@yahoo.com, kjm_ugm@operamail.com,<br />
qa@ugm.ac.id<br />
Website:<br />
http://kjm.ugm.ac.id<br />
sehingga perlu untuk memberikan<br />
akses kemitraan dengan perguruan tinggi<br />
lain (dalalm hal ini UGM) dalam hal<br />
kerjasama akademik dan pemasaran.<br />
Acara yang seluruh pendanaannya<br />
dibiayai oleh Pemda DKI Jakarta ini<br />
memiliki 3 kegiatan kunjungan di<br />
Yogyakarta, yaitu ke <strong>Universitas</strong> <strong>Gadjah</strong><br />
<strong>Mada</strong>, <strong>Universitas</strong> Islam Indonesia, dan<br />
Pemda D.I. Yogykarta.<br />
Bertindak selaku tuan rumah dan<br />
mewakili Rektor dalam memberikan<br />
sambutan adalah Wakil Rektor Bidang<br />
Alumni dan Pengembangan Usaha (APU)<br />
dan Ketua KJM-UGM Dr.Ir. Toni Atyanto<br />
Dharoko, M.Phil. Kemudian dilanjutkan<br />
dengan presentasi materi terkait dengan<br />
bidang penjaminan mutu dan diskusi<br />
dengan para peserta yang disampaikan oleh<br />
Dr.Ir. Johanes Pramana Gentur Sutapa,<br />
M.Sc. dan Dr.Ir. Edia Rahayuningsih, MS.<br />
Beberapa hal ditanyakan oleh peserta,<br />
seperti: standar apa (dari dalam atau luar<br />
negeri) yang digunakan oleh UGM dalam<br />
proses pembelajaran, apakah PT lain dapat<br />
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI<br />
(AIPT) UNIVERSITAS GADJAH MADA 2007<br />
Pada tanggal 24 Oktober 2007 Badan<br />
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi<br />
(BAN-PT) mengundang 85 PTN dan PTS di<br />
Indonesia dalam rangka sosialisasi<br />
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi<br />
(AIPT) bertempat di Hotel Acacia,<br />
Jakarta. Dalam acara tersebut telah<br />
disosialisasikan instrumen akreditasi<br />
institusi terbaru yang akan dipergunakan<br />
dalam proses AIPT, dan Pedoman<br />
Penyusunan Portofolio Institusi Perguruan<br />
Tinggi. Portofolio Institusi diharapkan<br />
sudah diterima BAN-PT selambatnya<br />
tanggal 26 November 2007. BAN-PT<br />
mengharapkan ada sekitar 50 PT yang<br />
memasukkan Portofolio Institusi.<br />
Kunjungan asesor BAN-PT rencananya<br />
akan dimulai pada tanggal 5 Desember<br />
2007, dan pada tanggal 22 Desember 2007<br />
hasil akreditasi institusi sudah bisa<br />
diumumkan.<br />
Sehubungan dengan AIPT tersebut,<br />
sejak 2005, UGM telah menyiapkan Tim<br />
Persiapan AIPT yang bekerja berdasarkan<br />
instrumen akreditasi tahun 2005, dan juga<br />
instrumen akreditasi tahun 2006.<br />
Instrumen akreditasi tahun 2007 yang baru<br />
disosialisasikan oleh BAN-PT tersebut<br />
sudah disosialisasikan kepada Pimpinan<br />
<strong>Universitas</strong> pada tanggal 6 November 2007,<br />
kepada forum Wakil Dekan Akademik pada<br />
tanggal 13 November 2007, dan kepada<br />
para dekan dalam Rapat Kerja <strong>Universitas</strong><br />
pada tanggal 14 November 2007. Portofolio<br />
Institusi UGM direncanakan akan<br />
diselesaikan selambatnya tanggal 23<br />
November 2007, kemudian akan dikirim ke<br />
BAN-PT. Predikat dan nilai akreditasi UGM<br />
akan sangat bergantung pada kelengkapan<br />
dokumen yang ada di UGM, dan analisis<br />
� We need to worry about the future, since that is where we are going to spend<br />
most of our time<br />
�<br />
�<br />
�<br />
�<br />
All who have meditated on the art of governing mankind<br />
have been convinced that the fate of empires depends on<br />
the education of youth.<br />
Anyone who stops learning is old, whether at twenty or<br />
eighty. Anyone who keeps learning stays young. The<br />
greatest thing in life is to keep your mind young.<br />
Conversation enriches the understanding; but solitude is the school of<br />
genius.<br />
Education is the ability to listen to almost anything<br />
without losing your temper.<br />
� Education is the fire-proofer of emotions.<br />
menggunakan manual-manual yang telah<br />
dikembangkan dan digunakan oleh UGM<br />
serta bagaimana mekanismenya,<br />
bagaimana pengalaman UGM dalam<br />
menjalankan SPM-PT.<br />
Setelah jeda rehat makan siang,<br />
acara studi banding dilanjutkan dengan<br />
presentasi materi administrasi akademik<br />
UGM yang dibawakan oleh Direktur<br />
Administrasi Akademik UGM Dr.Ir. Budi<br />
Prasetyo W., DEA., DESS, dilanjutkan<br />
dengan diskusi dengan para peserta. Hal<br />
yang ditanyakan oleh peserta serta telah<br />
dijawab oleh Direktur Administrasi<br />
Akademik yaitu: bagaimana cara menarik<br />
minat calon mahasiswa untuk belajar di<br />
perguruan tinggi masing-masing,<br />
bagaimana cara menjalin kerja sama<br />
dengan stakeholders untuk dapat<br />
meningkatkan jumlah mahasiswa.<br />
Setelah acara berakhir, acara<br />
dilanjutkan dengan kunjungan peserta ke<br />
pameran ” Research Week”<br />
UGM di Grha<br />
Sabha Pramana UGM.(nn)<br />
yang mendalam tentang kondisi sekarang<br />
serta rencana jangka pendek dan rencana<br />
jangka panjang yang akan ditempuh oleh<br />
UGM. Pada saat kunjungan asesor BAN-PT<br />
di waktu yang telah ditetapkan,<br />
diharapkan pejabat struktural di tingkat<br />
universitas, fakultas dan jurusan berada<br />
di tempat untuk menerima dan menjawab<br />
pertanyaan-pertanyaan dari para asesor.<br />
(HTD)<br />
- Mark Twain<br />
- Aristotle<br />
- Henry Ford<br />
- Ralph Waldo Emerson<br />
- Robert Frost<br />
- Frank Crane<br />
Quotes on Education