12.07.2015 Views

Buletin - September 2009 - ukibc

Buletin - September 2009 - ukibc

Buletin - September 2009 - ukibc

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Konsul Jendral di KJRI Vancouver, mem-berikan sambutannya mewakili unsurpemerintah R.I. di Vancouver. Satu temagenting yang mengemuka, baik sela-ma talk show dengan berbagai unsurmasyarakat Indonesa maupun dalamsambutan Pak Wibanarto, adalah dinamikakehidupan serta interaksi masyarakatIndonesia di perantauan ini. Rupa-nya tidak mudah untuk KJRI danPermai untuk menghimpun masyarakatIndonesia yang ada di Vancouverdan sekitarnya dalam sebuah komunitasIndonesia yang solid dan aktif.Tampaknya ada semacam keenggananuntuk mempertahankan tali silaturahim,dan alasannya pun macammacam.Harus diakui bahwa tidak semuaorang Indonesia yang hidup dirantau punya kebutuhan untuk membi-na hubungan dengan sesama wargaIndonesia. Ada yang beranggapanbahwa, sesudah mendarat di Kanadadan melebur dalam masyarakatKanada, maka mereka tak lagi perlumempertahankan ikatan apapundengan Indonesia. Ini suatu pandanganpragmatik yang patut dimaklumi,meskipun tak selalu kita sepakati.UKIBC pun sebagai sebuah komunitasmikro dalam komunitas Indonesiayang berskala lebih besar juga mengha-dapi permasalahan yang sama. Di satupihak, kepengurusan UKIBC dari tahunke tahun tak pernah lelah mengupayakanpeningkatan aktifitas serta layananbagi warganya. Namun, di lain pihak,juga ada gejala bahwa sebagian umatenggan terlibat dalam berbagaikegiatan yang difasilitasi UKIBC itu.Apabila di tanah air tantangan utamapasca-kemerdekaan adalah memerangikemiskinan, budaya korupsi, pengangguran,dan peningkatan kualitaspendidikan, tampaknya di Kanada, tantanganmendesak yang harus dihadapikomunitas warga perantauan sepertiPermai dan UKIBC adalah melanggengkandan memperkukuh hubungan antarmasyarakat Indonesia di perantauandari berbagai golongan dan latarbelakang sosial, agama serta etnis.Bagi UKIBC, setiap tahun persoalanyang dihadapi nyaris selalu klasik:menggiatkan anggota untuk akitfberpartisipasi, meningkatkan kualitaskegiatan rohani, membangun kesadarananggota untuk membayar iurandan memberikan update atas databasekeanggotaan, dan turut serta secaraserius memikirkan masa depan UKIBC.Pengurus dan warga UKIBC dapatberpartisipasi dalam mengisi kemerdekaanyang sudah ditebus dengannyawa banyak pahlawan revolusi duludengan senantiasa berihtiar untukmeningkatkan kualitas rohani masingmasing,saling membantu antarsesamawarga yang membutuhkanuluran tangan, dan membangunkepedulian terhadap hidup-matinyaUKIBC, yang tak lain terletak di tangansetiap anggotanya sendiri.Setelah 64 tahun, setiap orang perlubertanya kepada kalbunya masingmasing:masihkah Indonesia relevandalam kehidupanku? Dalam konteksyang lebih sempit, pertanyaan serupadapat diajukan oleh setiap wargaUKIBC kepada dirinya sendiri:masihkah UKIBC punya tempat dalamkehidupanku?¢UKIBC

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!