12.07.2015 Views

293 DIVERSITAS FAUNA EKHINODERMATA DI PERAIRAN ...

293 DIVERSITAS FAUNA EKHINODERMATA DI PERAIRAN ...

293 DIVERSITAS FAUNA EKHINODERMATA DI PERAIRAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong><strong>DI</strong>VERSITAS</strong> <strong>FAUNA</strong> <strong>EKHINODERMATA</strong>HASIL DAN PEMBAHASANDeskripsi Lokasi PenelitianLokasi Guraici mempunyai substrat pasir halus dan relatif sama denganMaitara, Moti dan Sidangoli, yaitu dimulai dengan zona pasir, diikuti oleh zonapertumbuhan lamun dan terumbu karang. Pada empat lokasi tersebut didapatkanbanyak ditumbuhi berbagai jenis lamun diantaranya jenis Enhalus acoroides,Cymmodocea rotundata, Thalassia hemprichii dan Syringgodium isoetifolium. DiGuraici dan Moti banyak ditumbuhi berbagai jenis rumput laut diantaranya jenisGracilaria lichenoides, Hypnea servicorni, Acanthopora specivera, Sargassumcrispyfolium. Hypnea servicornis dan Eucheuma spinosumKomposisi Fauna EkhinodermataDari hasil pengamatan dan koleksi fauna ekhinodermata pada empat lokasididapatkan empat kelompok kelas (holothuroid, echinoid, asteroid dan ophiuroid),sedangkan kelas crinoid tidak ditemukan pada semua stasiun penelitian, hal inidisebabkan biota tersebut biasanya tempat hidupnya di daerah tubir sehingga sulituntuk dikoleksi. Selama pengamatan di empat lokasi ditemukan 24 jenis faunaekhinodermata yang termasuk dalam empat kelas (Tabel 1 dan 2). KelasHolothuroidea (teripang) diwakili oleh empat jenis, kelas Echinoidea (bulu babi)diwakili oleh tujuh jenis, kelas Asteroidea (bintang laut) diwakili oleh enam jenisdan kelas Ophiuroidea (bintang mengular) diwakili oleh tujuh jenis. Kelompok yangpaling tinggi kehadirannya dalam pengamatan ini adalah bintang mengular(Ophiuroidea), yaitu di lokasi Sidangoli yang banyak ditumbuhi lamun dan rumputlaut dimana ditemukan empat jenis.Bila dibandingkan dengan kondisi fauna ekhinodermata di perairan terumbukarang sekitar pulau Derawan, Kalimantan Timur, maka kekayaan jenis faunaekhinodermata di perairan Ternate, Maluku-Utara relatif miskin, terutama dari sisijumlah jenis dan individu. AZIZ (1995) menemukan 32 jenis fauna ekhinodermatadari perairan Lombok Barat bagian Utara, DARSONO & AZIZ (2001) melaporkansekitar 52 jenis fauna ekhinodermata ditemukan di perairan terumbu karang PulaupulauDerawan, Kalimatan Timur. Kemudian YUSRON (2006) menemukan 27 jenisfauna ekhinodermata di perairan Teluk Saleh, Sumbawa Nusa Tenggara Barat.Rendahnya kelimpahan fauna ekhinodermata di perairan Ternate disebabkan darikelompok teripang banyak diambil oleh masyarakat setempat karena mempunyaiharga jual tinggi.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setiap stasiun penelitianmempunyai jumlah jenis antara 6 - 12 jenis dan jumlah individu antara 7 – 17,sedangkan untuk melihat pada setiap lokasi pengamatan dapat dilihat pada Tabel 2.Secara kuantitatif data hasil transek disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan analisakuantitatif diperoleh suatu gambaran bahwa nilai indeks diversitas (indeks Shannon)tertinggi ditemukan pada lokasi Guraici dan Sidangoli (H ’ = 0,93), nilai indekskemerataan tertinggi (nilai Pielou) terdapat pada lokasi Moti dan Sidangoli (J =0,98), dan nilai indeks kekayaan jenis (indeks Margalef) tertinggi didapatkan pada297


YUSRON & SUSETIONOlokasi Guraici (D = 0,12). Pada semua lokasi yang diteliti, indeks kemerataan jenisrelatif tinggi, berkisar antara 0,95 sampai dengan 0,98. Hal ini disebabkan kehadiranfauna ekhinodermata cukup beragam dan merata. Tidak ada jenis biota yangkehadirannya terlalu menyolok, kondisi ini sedikit berbeda bila dibandingkandengan nilai indeks diversitas, indeks kemerataan dan indeks kekayaan jenis darilokasi Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat, Selat Lembeh Sulawesi Utara dan TelukLampung (Tabel 3).Hasil penelitian YUSRON (2006) di perairan Teluk Saleh, Sumbawa NusaTenggara Barat pada dua lokasi masing-masing mempunyai nilai indeks diversitas(H ’ = 1,23), indeks kemerataan (J = 0,96) dan indeks kekayaan jenis (D = 0,96),YUSRON (2009) di perairan Selat Lembeh, Bitung Sulawesi Utara pada empatlokasi masing mempunyai nilai indeks diversitas (H ’ = 1,204), indeks kemerataan (J= 0,85) dan indeks kekayaan jenis (D = 0,29). Hasil penelitian DARSONO & AZIZ(2002) di perairan Teluk Lampung, Sumatera pada lima lokasi mempunyai nilaiindeks diversitas antara (H ’ = 1,359 – 2,450), indeks kemerataan (J = 0,838 – 0,973)dan indeks kekayaan jenis (D = 1,707 – 3,219).Tabel 1. Komposisi jenis fauna Ekhinodermata di perairan Ternate, Maluku.Table 1. Species composition of echinoderms at Ternate waters, Maluku.LOCATIONNo. Class / Species Guraici Maitara Moti SidangoliI. HOLOTHUROIDEA1 Holothuria atra + + + -2 Holothuria scabra - + - +3 Holothuria hilla + - - -4 Bohadschia marmorata - - - +II ECHINOIDEA5 Echinothrix calamaris - - - +6 Diadema setosum + + - -7 Diadema savignyi + - + -8 Mespilia globules - - - +9 Tripneutes gratilla + + - -10 Echinometra mathaei - + - -11 Echinothrix diadema - + - +III. ASTEROIDEA12 Linckia laevigata + - + -13 Archaster typicus + - - +14 Protoreaster nodosus + + + -15 Culcita novaeguineae - + - +16 Fromia milleporella - + - -17 Pentaster obtusatus* - + - -IV. OPHIUROIDEA18 Ophiocoma erinaceus + - + -19 Ophiarachna incrassata - - + -20 Ophiothrix hybrida - - - +21 Ophiarthrum pictum - + - -22 Ophiarthrum elegans + - - +23 Ophiomastix variabilis - - - +24 Ophiolepis superba - + - +Remarks : + = present - = absent * = free collection298


<strong><strong>DI</strong>VERSITAS</strong> <strong>FAUNA</strong> <strong>EKHINODERMATA</strong>Tabel 2. Daftar jenis fauna Ekhinodermata dari lokasi transek di perairanTernate, Maluku Utara.Table 2. List of species of Echinoderms from transect at Ternate waters,North Maluku.NoI1234Kelas/jenisHOLOTHUROIDEAHolothuria atraHolothuria scabraHolothuria hillaBohadschia marmorataLOCATIONGuraiciMaitaraMoti Sidangoli1 2 1 2 1 2 1 221 11 2 1 0 000 10 0 0 1 010 00 0 0 0 000 00 0 0 1 2II ECHINOIDEA5 Echinothrix calamaris 06 Diadema setosum 27Diadema savignyi38Mespilia globules09Tripneutes gratilla110Echinometra mathaei011 Echinothrix diadema 00 03 30 00 02 20 20 20 0 0 1 20 0 0 0 00 1 2 0 00 0 0 1 20 0 0 0 01 0 0 0 00 0 0 0 0III ASTEROIDEA12Linckia laevigata013Archaster typicus114Protoreaster nodosus215 Culcita novaeguineae 016 Fromia milleporella 02 03 00 00 10 20 1 2 0 00 0 0 1 22 2 1 0 00 0 0 0 10 0 0 0 0IV17181920212223OPHIUROIDEAOphiocoma erinaceus2Ophiarachna incrassata0Ophiothrix hybrida0Ophiarthrum pictum0Ophiarthrum elegans2Ophiomastix variabilis0Ophiolepis superba0Total species 9Total individual 16Diversity Index (H) 0.93Evennes index (J) 0.97Dominance index (D) 0.071 00 00 00 20 00 00 16 912 150.74 0.920.95 0.960.12 0.070 2 0 0 00 2 1 0 00 0 0 2 21 0 0 0 00 0 0 2 00 0 0 1 30 0 0 2 15 6 5 10 97 10 7 13 170.67 0.76 0.67 0.97 0.930.96 0.98 0.96 0.97 0.980.09 0.09 0.09 0.04 0.07299


YUSRON & SUSETIONOEkhinodermata adalah merupakan salah satu komponen pentingkeanekaragaman fauna di daerah terumbu karang (BAKUS 1973; CLARK 1976).Hal ini karena terumbu karang berperan sebagai tempat berlindung dan sumberpakan bagi fauna ekhinodermata. Secara ekologi fauna ekhinodermata berperansangat penting dalam ekosistem terumbu karang, terutama dalam rantai makanan(food web), karena biota tersebut umumnya berperan sebagai pemakan detritus danpredator (BIRKELAND 1989). Salah satu contoh jenis asteroid umumnya sebagaifauna predator, yaitu jenis Acanthaster planci yang merupakan sebagai pemangsapolip karang. Jenis ophiuroid dan holothuroid adalah pemakan detritus, tapi adapula beberapa jenis echinoid yang bersifat herbivora. AZIZ (1981) membedakanempat macam habitat dari bentuk topografi daerah terumbu karang yaitu daerah zonapasir, zona pertumbuhan lamun dan rumput laut, zona terumbu karang dan zonatubir dan lereng terumbu.Tabel 3. Nilai indeks diversitas (H), kemerataan (J) dan dominansi (D) faunaEkhinodermata dari perairan Indonesia.Table 3. Diversity, evenness and dominance index of Echinoderms in Indonesiawaters.PARAMETER LOCATIONS SOURCE1 2 3D 0.96 0.29 3.219 YUSRON (2006)H 1.23 1.204 2.450 YUSRON (2009)J 0.96 0.85 0.973 DARSONO & AZIZ (2002)REMARK: 1. Teluk Saleh NTB; 2. Selat Lembeh SULUT; 3. Teluk LampungPada Tabel 4 terlihat umumnya kelompok biota menyukai mikrohabitat lamun(19 jenis), delapan jenis menempati mikrohabitat pasir dan tujuh jenis menempatimikrohabitat rumput laut. Dari kelompok teripang banyak menempati mikrohabitatlamun (empat jenis) dan pasir (tiga jenis). Hasil penelitian YUSRON (2003) diperairan Teluk Sekotong, Lombok Barat - Nusa Tenggara Barat mendapatkan biotaekhinodermata menyukai mikrohabitat rumput laut (21 jenis), delapan belas jenismenempati mikrohabitat lamun, lima belas jenis menempati mikrohabitat karang dantujuh jenis menempati mikrohabitat pasir. GUSTATO & VILLARI seperti disetiroleh HERYANTO (1984) mengemukakan bahwa di daerah karang dan lamun cukupbanyak ditemukan teripang. Banyaknya teripang di mikrohabitat tersebut olehkarena kebutuhan akan perlindungan dari sinar matahari. Masing-masing habitattersebut didominasi oleh jenis-jenis ekhinodermata tertentu, seperti lili laut(Crinoidea) biasanya merupakan anggota kelompok ekhinodermata yang kehadirancukup banyak di zona tubir karang dan lereng terumbu. Sebaran faunaekhinodermata pada keempat habitat tersebut diduga terutama dipengaruhi olehfaktor makanan dan cara makan tiap jenisnya.300


<strong><strong>DI</strong>VERSITAS</strong> <strong>FAUNA</strong> <strong>EKHINODERMATA</strong>Tabel 4. Penyebaran Ekhinodermata berdasarkan mikrohabitat di perairanTernate, Maluku – Utara.Table 4. Distribution of echinoderms base on nicrohabitats at Ternate waters,North Maluku.No Class / Species Sand Seagrass AlgaeIHOLOTHUROIDEA1 Holothuria atra + + -2 Holothuria scabra - + +3 Holothuria hilla + +4 Bohadschia marmorata + + -II ECHINOIDEA5 Echinothrix calamaris + + -6 Diadema setosum + + -7 Diadema savignyi - + -8 Mespilia globules - + +9 Tripneutes gratilla - + +10 Echinometra mathaei - + -11 Echinothrix diadema - - -III ASTEROIDEA12 Linckia laevigata - + -13 Archaster typicus + - -14 Protoreaster nodosus + + -15 Culcita novaeguineae - + -16 Fromia milleporella17 Pentaster obtusatus* - + +IV OPHIUROIDEA18 Ophiocoma erinaceus - + -19 Ophiarachna incrassata - + -20 Ophiothrix hybrida - - -21 Ophiarthrum pictum + - -22 Ophiarthrum elegans - + +23 Ophiomastix variabilis - + +24 Ophiolepis superba - + +Remarks :+ = Present - = Absent301


YUSRON & SUSETIONOKESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan di empat lokasi ditemukan 23 jenis faunaekhinodermata yang termasuk dalam empat kelas yaitu kelas Holothuroidea(teripang) diwakili empat jenis, kelas Echinoidea (bulu babi) diwakili oleh tujuhjenis, kelas Asteroidea (bintang laut) lima jenis dan kelas Ophiuroidea (bintangmengular) tujuh jenis. Bila dibandingkan dengan kondisi fauna ekhinodermata diperairan Teluk Saleh, Sumbawa Nusa Tenggara Barat, maka kekayaan jenis faunaekhinodermata di perairan Ternate, Maluku Utara relatif lebih miskin, terutamadalam jumlah jenis dan individu.PERSANTUNANTulisan ini merupakan hasil dari proyek penelitian biodiversitas biota laut diperairan Ternate, Maluku-Utara dan merupakan proyek kerjasama UPT LKBL –LIPI Bitung dan Stasiun Penelitian Lapangan Ternate dengan COREMAP Jakarta.Semoga tulisan ini dapat memberikan sumbangan untuk melengkapi informasi biotalaut dari perairan Indonesia. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.Susetiono, M.Sc. selaku Direktur Program COREMAP II, yang melibatkan penulisuntuk mendapatkan data.DAFTAR PUSTAKAAZIZ, A. 1981. Fauna ekhinodermata dari terumbu karang Pulau Pari. Pulau-pulauSeribu. Oseanologi di Indonesia 14 : 41 – 50.AZIZ, A and SUKARNO. 1977. Preliminary observation living habits ofAcanthaster planci (Linnaeus) at Pulau Tikus. Seribu Island. Mar. Res.Indonesia. 17 : 121 – 132.AZIZ, A. dan H. SUGIARTO. 1994. Fauna ekhinodermata padang lamun di pantaiLombok selatan. Dalam : W. KISWARA, M.K. MOOSA dan M. HUTOMO(eds.), Struktur Komunitas Biologi Padang Lamun di Pantai SelatanLombok danKkondisi Lingkungannya. Puslitbang Oseanologi – LIPI, Jakarta: 52 – 63.AZIZ, A. 1995. Beberapa catatan mengenai fauna ekhinodermata dari Lombok.Dalam : D.P. PRASENO; W.S. ATMADJA; I. SUPANGAT; RUYITNO302


<strong><strong>DI</strong>VERSITAS</strong> <strong>FAUNA</strong> <strong>EKHINODERMATA</strong>dan B.S. SU<strong>DI</strong>BJO (eds.). Pengembangan dan Pemanfaatan PotensiKelautan : Potensi Biota, Teknik Budidaya dan Kualitas Perairan. PusatPenelitian dan Pengembangan Oseanologi – LIPI, Jakarta : 43 –50.ALEN G.R. and R. STEENE. 1999. Indo-Pacific coral reef field guide. TropicalReef Research. CSI, Australia. 378 pp.BAKUS, G. J. 1973. The biology and ecology of tropical holothurian, In : O.A.JONES & R. ENDEAN (eds.) Biology and Geology of Coral Reef. Vol 2,Academic Press, New York : 325 -357.BIRKELAND, C. 1989. The influence of echinoderm on coral reef communities. In: M. JANGOUX & J.M. LAWRENCE (eds.) Echinoderms Studies. Vol. 3.Balkema, Rotterdam, Netherland : 79 pp.BEST, M.B. 1994. Biodiversity of the coral reefs of south-west Sulawesi. Toranispec. issue 5 : 22 – 29.CLARK, A. M and F. W. E. ROWE. 1971. Monograph of shallow-water Indo WestPasific Echinoderms. Trustees of the British Museum (Natural History).London : 238 pp.CLARK, A. M. 1976. Echinoderm of coral reefs, In : O.A. JONES & R. ENDEAN(eds) Geology and Ecology of Coral Reefs. 3. Acad. Press, New York : 95 –123.COLIN, P.L. and C. ARNESON. 1995. Tropical pacific invertebrates. The CoralReef Research Foundation. CA,USA.296 pp.COLEMAN, N. 1994. Sea Stars of Australia and Their Relatives. Neville ColemansUnderwater Geographic Pty Ltd, Australia. 64 pp.DARSONO, P; A. AZIZ dan A. DJAMALI. 1978. Pengamatan terhadap populasibintang laut Archaster typicus (Muller & Troschel) di rataan terumbu gugusPulau Pari. Pulau-pulau Seribu. Oseanologi di Indonesia 10: 33 – 41.DARSONO, P dan A. AZIZ. 2001. Fauna ekhinodermata dari rataan terumbukarang Pulau-pulau Derawan, Kalimatan Timur. Dalam : Pesisir dan PantaiIndonesia VI. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi – LIPI.Jakarta : 213 – 225.DARSONO, P dan A. AZIZ. 2002. Fauna ekhinodermata dari beberapa pulau diTeluk Lampung. Dalam : A. AZIZ & M. MUCHTAR (eds.) PerairanIndonesia: Oseanografi, Biologi dan Lingkungan Pusat Penelitian danPengembangan Oseanologi – LIPI. Jakarta : 103 – 120.303


YUSRON & SUSETIONOENDEAN, R. 1973. Population explotions of Acanthaster planci and associateddestruction of hermatypic corals in the Indo-West Pacific region. In : O.A.JONES & R. ENDEAN (eds.) Biology and Geology of Coral Reefs Vol 2(Biol. 1) : 389 - 438GROSS, O. 1992. A manual for use of the COMM program. Prepared for. Dr. D.Ellis. University of Victoria, B.C. Canada . 52 pp (unpublished).GOSLINER, T.M; D.W. BEHRENS and G.C. WILLIAMS. 1996. Coral reefanimanls of the Indo-Pacific. Sea Challengers, CA, California. 314 pp.HERYANTO, 1984. (Suatu studi tentang kepadatan dan penyebaran berbagai jenisteripang (Echinodermata = Holothuroidea) di pesisir gugus Pulau PariTeluk Jakarta) Karya Ilmiah Fakultas Perikanan IPB. Bogor : 70 hal.JANGOUX, M and SUKARNO 1974. The echinoderms collected during theRumphius Expedition I. Oseanologi di Indonesia 1 : 36 – 38.LEWIS J.B. and R.B. BRAY. 1983. Community structure of Ophiuroids(Echinodermata) from three different habitats on a coral reef in Barbados,West indies. Mar. Biol. 73 : 171 – 176.MISKELLY, A. 2002. Sea Urchins of Australia and The Indo-Pasific. CapricornicaPublications, Sydney, Australia. 179 pp.MEYER, D. I. 1976. The Crinoidea of the Rumphius Expedition II. Oseanologi diIndoensia 6 : 39 – 44.MORAN, P.J. 1986. The Acanthaster phenomenon. Oceanogr. Mar. Biol. Ann. Rev :379 – 480.ROBERTS, D. and P. DARSONO. 1984. Zonation of reef flat echinoderm at PariIsland, Seribu Island. Indonesia. Oseanologi di Indonesia 17 : 33 – 41.ROWE, F.W. E. and J. E. DOTY. 1977. The Shallow - water Holothurian of Guam.Micronesica 13 (2) : 217 - 250.ROWE, F.W.E. 1969. A Review of family Holothuroidae (Holothuroidae =Aspidochirotida). Bull.Br. Mus. Nat. His. Zool. London : 117 – 170.SOEMO<strong>DI</strong>HARDJO. S, BURHANNUD<strong>DI</strong>N, A. DJAMALI, V. TORO, A. AZIZ,SULISTIJO, O.K. SUMA<strong>DI</strong>HARGA, G.A. HORRIDGE, P. CALS, D.F.DUNN dan J. SCHOCHET. 1980. Laporan Ekpedisi Rumphius III.Oseanologi di Indonesia 13 : 1 – 60.304


<strong><strong>DI</strong>VERSITAS</strong> <strong>FAUNA</strong> <strong>EKHINODERMATA</strong>SHIRLEY, T.C. 1982. The importance of echinoderm in the diet of fishes of asublittoral rock reef In : CHAPMAN and J. W. TUNEL (eds.), South TexasFauna. Caesar Kleberg Wild Life Researches Institute : 49 – 55.YUSRON, E. 2003. Fauna ekhinodermata di daerah terumbu karang di Pulau-pulauMuna, Sulawesi Tenggara. Dalam: Pesisir dan Pantai Indonesia VIII. PusatPenelitian Oseanografi – LIPI. Jakarta : 135 –140.YUSRON, E. dan P. WI<strong>DI</strong>ANWARI 2004. Struktur komunitas teripang(Holothuroidea) di beberapa perairan pantai Kai Besar, Maluku TenggaraMakara, 8 (1): 15 – 20.YUSRON, E. 2006. Ekhinodermata di perairam Teluk Saleh, Sumbawa – NusaTenggara Barat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 34 (1) : 43 – 51.YUSRON, E. 2009. Biodiversitas fauna ekhinodermata di perairan Selat Lembeh,Bitung – Sulawesi Utara. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 35 (2) :225 – 237.YASIN, Z; S.Y, KWANG; A.T SHAU-HWAI and Y. SHIRAYAMA. 2008. Fieldguide to the Echinoderms (Sea Cucumbers and Sea Stars) of Malaysia.Kyoto University Press, Kyota Japan. 103 pp.305


YUSRON & SUSETIONOHolothuria atra Holothuria scabra Holothuria hillaBohadschia marmorata Echinothrix calamaris Diadema setosumDiadema savignyi Mespilia globules Tripneutes gratillaEchinometra mathaei Echinothrix diadema Echinothrix calamaris306


<strong><strong>DI</strong>VERSITAS</strong> <strong>FAUNA</strong> <strong>EKHINODERMATA</strong>Archaster typicus Protoreaster nodosus Culcita novaeguineaeFromia milleporella Linckia laevigata Pentaster obtusatusGambar 2. Beberapa contoh ekhinodermata di perairan Ternate, MalukuUtara.Figure 2. Echinoderms in Ternate waters, North Maluku.307

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!