12.07.2015 Views

Analisis Perspektif, Permasalahan dan Dampak Dana Alokasi Khusus

Analisis Perspektif, Permasalahan dan Dampak Dana Alokasi Khusus

Analisis Perspektif, Permasalahan dan Dampak Dana Alokasi Khusus

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab V Kesimpulan Pendekatan alternatifnya adalahmengalokasikan DAK kepada kabupaten/kota, tetapi memberikan tugasuntuk memantau, mengawasi <strong>dan</strong>mengkoordinir implementasi DAK. Halini akan memperbaiki koordinasi intrapropinsidalam territorial yang luas. Halyang kurang menyenangkan adalah resikobahwa Gubernur barangkali tidak memilikikekuasaan yang cukup (perangkat) untukmengkoordinir secara efektif, atau Bupati/Walikota mengabaikannnya begitu saja.5.1.7 Kaitan DAK denganStandar Pelayanan Minimum(SPM)Karena SPM adalah standar pelayananyang ditetapkan secara nasional <strong>dan</strong> akanmenjadi standar yang diwajibkan, DAKkelihatannya sesuai untuk disalurkan dalamjumlah tertentu kepada pemerintah daerahuntuk memenuhi pelayanan wajib tersebut.Namun, SPM terdiri dari belanja modal<strong>dan</strong> belanja rutin (recurrent expenditure).Sulit membayangkan bagaimana belanjarutin dapat dipenuhi dengan <strong>dan</strong>a khususbersyarat yang petunjuk teknisnya berubahubah.Lebih jauh lagi, jka DAK akan dipakaimenutupi belanja modal <strong>dan</strong> belanja rutinSPM, maka jumlahnya mesti ditingkatkandalam jumlah yang besar, <strong>dan</strong> kelihatannyaakan berakibat pada pengurangan <strong>Dana</strong><strong>Alokasi</strong> Umum (DAU). Hal ini akan menuntutperubahan besar dari system perimbangankeuangan yang sekarang. Lebih jauh lagi,ketika akan mengambil langkah yangdemikian, perlu dihitung berapa besarbiaya administrasi yang ditimbulkan denganmenggunakan <strong>dan</strong>a khusus seperti DAKdibandingkan dengan DAU.Konsekuensinya, akan lebih bermanfaatbila DAK difokuskan untuk membiayaibelanja modal, kalau sekiranya DAK akandipakai untuk membantu pemerintah dalammemenuhi SPM. Disamping itu, DAK mestidipan<strong>dan</strong>g sebagai bantuan tambahankepada pemerintah daerah yang memilikikapasitas fiscal rendah. Kaitan DAK denganSPM barangkali bisa dijaga melalui kriteriateknis oleh kementerian sektor terkait.5.2 Pilihan Konsep DAKKedepan<strong>Dana</strong> perimbangan terdiri Dari Bagi Hasil(DBH), <strong>Dana</strong> <strong>Alokasi</strong> Umum (DAU), <strong>dan</strong> <strong>Dana</strong><strong>Alokasi</strong> <strong>Khusus</strong> (DAK). Dalam <strong>Perspektif</strong>Transfer Ke Daerah, <strong>Dana</strong> Perimbangan harusdilihat Sebagai Satu Kesatuan yang utuhkarena ketiga komponen tersebut salingmelengkapi satu sama lain.<strong>Dana</strong> <strong>Alokasi</strong> Umum (DAU) merupakan salahsatu komponen <strong>Dana</strong> Perimbangan yangbersumber dari pendapatan APBN yangdialokasikan dengan tujuan pemerataankemampuan keuangan antar-daerah untukmen<strong>dan</strong>ai kebutuhan Daerah dalam rangkapelaksanaan Desentralisasi. Tujuan alokasiDAU adalah untuk mengurangi ketimpanganhorizontal (horizontal imbalance) antaradaerah via ekualisasi.<strong>Dana</strong> Bagi Hasil (DBH) merupakan salahsatu komponen <strong>Dana</strong> Perimbangan yangbersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan angkapersentase tertentu didasarkan atas daerahpenghasil (by origin) untuk men<strong>dan</strong>aikebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaandesentralisasi. Tujuan utama alokasi DBHWhite Paper123

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!