12.07.2015 Views

Hal. 1-10 Peningkatan Kemampuan Siswa.pdf - BPK Penabur

Hal. 1-10 Peningkatan Kemampuan Siswa.pdf - BPK Penabur

Hal. 1-10 Peningkatan Kemampuan Siswa.pdf - BPK Penabur

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Penelitian<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaan<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam MenentukanPokok Pikiran Bacaan melalui Metode InkuiriNiken Indraswati *)Abstrakendahnya kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan, diduga menyebabkan siswasulit menentukan pokok pikiran bacaan. Penelitian ini mencoba memecahkan masalahR tersebut melalui tindakan kelas dengan metode inkuiri. Langkah-langkah yang dilakukanmulai dari merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melakukan eksperimen,mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Dalam metode ini siswa mencariatau memahami informasi sehingga siswa mendapatkan jawabannya sendiri. Setelah melakukantiga siklus dengan penyempurnaan pada setiap siklus, penelitian ini membuktikan bahwa melaluimetode inkuiri siswa dapat meningkatkan kemampuan dan penguasaan konsep materi menentukanpokok pikiran bacaan karena siswa dapat bertukar pikiran dan terlibat langsung dalampembelajaran sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan. Disarankan agar gurumenerapkan metode inkuiri dalam mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata pelajaran lainuntuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan pokok pikiran bacaan.Kata-kata kunci: bahasa, pemahaman bacaan, metode inkuiri, pokok pikiran.AbstractThe low ability of the students in reading comprehension could be a strong reason why they find difficult toget the main ideas in a passage. The research attempts to solve the problem by applying inquiry method in aclassroom action research. The research was conducted in Grade 3 of <strong>BPK</strong> PENABUR Primary School, Bekasi,in 20<strong>10</strong>. After three cycles, it was found out that the students’ ability in reading comprehension was improvedsignificantly. This research concludes that inquiry method can make the students active in learning andimprove their learning achievement. The students also find learning interesting, joyful, and motivating. Theresearch recommends to use inquiry method in teaching Bahasa Indonesia and other subjects.Key words: language, reading comprehension, inquiry method, main ideasPendahuluanDalam proses belajar, membaca merupakansalah satu kegiatan yang sangat penting karenamelalui membaca dapat diperoleh informasiyang diperlukan dalam menambah pengetahuan,keterampilan, serta perubahan sikap.Akan tetapi perolehan informasi melaluimembaca sangat tergantung pada pemahamanatas isi bacaan. Pemahaman itu dipengaruhi olehlatar belakang pengetahuan pembaca atas isibacaan, keterampilan, kebiasaan dan motivasimembaca. Keberhasilan memperoleh informasi*) Mantan Guru SDK <strong>BPK</strong> PENABUR JakartaJurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 20111


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaandari membaca dapat dilihat dari membuatkesimpulan atas isi bacaan secara tepat.Di sekolah dasar, kemampuan membacamulai dikembangkan sejak kelas 1 sampaidengan kelas 6. Akan tetapi, kemampuanmembaca siswa belum seperti yang diharapkansehingga kegiatan membaca merupakan bebanbelajar dan tidak berkembang menjadi kebiasaanmembaca. <strong>Hal</strong> itu berlanjut sampai pendidikanyang lebih tinggi. Oleh karena itu, kemampuanmembaca siswa perlu diberikan dan ditingkatkanmulai dari sekolah dasar.Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia disekolah dasar termasuk memberikan kemampuanmembaca sehingga siswa dapat memperolehinformasi yang mereka perlukan secaracepat dan tepat. Di samping pengenalan huruf,kata dan kalimat salah satu tujuan membacaadalah tercapainya kemampuan siswa dalammenemukan pokok pikiran bacaan. Akan tetapi,ternyata belum semua siswa mampu mengungkapkanpokok-pokok pikiran isi bacaan secaratepat. Pola pengungkapan pokok pikiran bacaanbelum sesuai dengan pola urutan maupunhubungan keterkaitan antaride yang terdapat didalam bacaan.Rendahnya kemampuan siswa dalammemahami isi bacaan, diduga disebabkan olehstrategi pembelajaran yang belum mengarahpada upaya melayani kebutuhan perkembanganpsikologis siswa yang sedang berada pada tahapperkembangan kognitif “operational concrete” danperkembangan bahasanya berada pada tahap“creative”. Dengan demikian perlu ditelitibagaimana meningkatkan kemampuan siswadalam menemukan pokok pikiran bacaan.Terdapat beberapa metode dalam membelajarkansiswa untuk memperoleh kemampuanmembaca seperti metode kolaboratif, metodekooperatif, metode pemecahan masalah, danmetode inkuiri. Dari metode-metode tersebutnampaknya metode inkuiri dianggap dapatmeningkatkan kemampuan siswa dalam menemukanpokok pikiran bacaan karena metode inimendorong siswa berpikir secara aktif dan kritisuntuk dapat menyimpulkan isi bacaan.Berdasarkan uraian di atas maka masalahdalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut“Bagaimana meningkatkan kemampuan siswakelas III SDK <strong>BPK</strong> PENABUR Bekasi dalammenentukan pokok pikiran bacaan melaluimetode inkuiri?”Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui(1) bentuk perencanaan pembelajaran menentukanpokok pikiran bacaan dan (2) perubahankemampuan siswa Kelas III SDK <strong>BPK</strong> PENABURBekasi setelah mengikuti pembelajaran menentukanpokok pikiran bacaan.Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaatsecara teoretis dan secara praktis. Secara teoretis,diharapkan melalui teori-teori yang digunakandalam penelitian dapat membekali parapembelajar bahasa Indonesia di sekolah dasar,khususnya bagi siswa. Secara praktis diharapkanbermanfaat kepada (1) guru sebagaipengalaman berharga dalam menyusunperencanaan pembelajaran menentukan pokokpikiran bacaan serta sebagai bekal yang bergunauntuk penelitian lebih lanjut; dan (2) siswa dapatmeningkatkan kemampuan dalam menentukanpokok pikiran bacaan dan memotivasi siswauntuk meningkatkan belajar pokok pikiran.Kajian TeoritisPengertian Pokok PikiranPokok pikiran adalah suatu hal yang dibahasatau diungkapkan dalam sebuah bacaan. Pokokpikiran diungkapkan dengan kata-kata ataufrase. Letak pokok pikiran di awal paragrafdisebut (deduktif), di akhir paragraf disebut(induktif), dan di awal dan di akhir paragrafadalah (deduktif-induktif). Dalam paragrafberjenis narasi dari deskripsi utama dapattersebar di seluruh kalimat. Kalimat pokokadalah kalimat yang inti dari ide atau gagasandari sebuah paragraf dan biasanya berisi suatupernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebihlanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimatpenjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yangmemberikan penjelasan tambahan atau detaildari rincian pokok suatu paragraf. Suatuparagraf yang baik adalah terdapat ide ataugagasan yang menarik dan diperlukan untukmerangkai keseluruhan tulisan serta kalimatyang satu dan yang lain saling berkaitan danberhubungan dengan wajar.2 Jurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 2011


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran BacaanHakikat Metode InkuiriInkuiri ialah suatu teknik atau cara yangdigunakan guru untuk mengajar di depan kelas,inkuiri mengandung proses mental yang lebihtinggi tingkatannya yaitu merumuskan masalah,merencanakan tindakan, melakukan eksperimen,mengumpulkan dan menganalisis data,dan menarik kesimpulan. Metode inkuiri salahsatu strategi pembelajaran yang memungkinkanpara peserta didik mendapatkan jawabannyasendiri. Metode pembelajaran ini dalampenyampaian bahan pelajarannya tidak dalambentuk final dan tidak langsung. Artinya, dalammetode inkuiri peserta didik sendiri diberipeluang untuk mencari, meneliti danmemecahkan jawaban, menggunakan teknikpemecahan masalah.Pendekatan dan strategi pembelajaran saatini diharapkan lebih menekankan agar siswadipandang sebagai subjek belajar. Konsep inibertujuan hasil pembelajaran lebih bermaknabagi siswa. Proses pembelajaran berlangsungalamiah , siswa ‘bekerja’ dan mengalami, bukanberupa transfer pengetahuan dari guru ke siswa.Salah satu metode untuk mewujudkan suasanabelajar yang demikian, adalah metode inkuiri.Pendidikan tidak lagi berpusat pada lembagaatau pengajar yang hanya mencetak lulusankurang berkualitas, tetapi berpusat pada pesertadidik.Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiryyang berarti pertanyaan atau pemeriksaan,penyelidikan. Inkuiri merupakan proses umumyang dilakukan manusia untuk mencari ataumemahami informasi. Model pembelajaran inimelatih siswa dalam proses untukmenginvestigasi dan menjelaskan suatufenomena yang tidak biasa. Model pembelajaranini mengajak siswa untuk melakukan hal yangserupa seperti para ilmuwan dalam usahamereka untuk mengorganisir pengetahuan danmembuat prinsip-prinsip.Inkuiri merupakan tingkah laku yangterlibat dalam usaha manusia untukmenjelaskan secara rasional fenomenafenomenayang memancing rasa ingin tahu.Dengan kata lain, inkuiri berkaitan denganaktivitas dan keterampilan aktif yang fokus padapencarian pengetahuan atau pemahaman untukmemuaskan rasa ingin tahu.Pengajaran berdasarkan inkuiri (inquirybased teaching) adalah suatu strategi yangberpusat pada siswa (student centered strategy)dimana kelompok-kelompok siswa masuk kedalam suatu persoalan atau mencari jawabanterhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatuprosedur dan struktur kelompok yang digariskansecara jelas. Dalam hubungan ini perlu dibahaspendekatan generalisasi terhadap inkuiri yangdisebut inkuiri yang berpusat pada masalah(problem centered inquiry) yang terdiri atas duajenis, yaitu inkuiri yang berorientasi kepadapenemuan (discovery oriented inquiry) dan inkuiriberdasarkan kebijakan (policy based inquiry)Proses belajar mengajar dengan modelinkuiri ditandai dengan ciri-ciri (1) menggunakanketerampilan proses, (2) jawaban yangdicari siswa tidak diketahui terlebih dahulu, (3)siswa berhasrat menemukan pemecahanmasalah, (4) suatu masalah ditemukan denganpemecahan siswa sendiri, (5) hipotesis dirumuskanoleh siswa untuk membimbing percobaanatau eksperimen, (6) para siswa mengusulkancara-cara pengumpulan data dengan mengadakanpengamatan, membaca atau menggunakansumber lain, (7) siswa melakukan penelitiansecara individu atau kelompok untuk mengumpulkandata yang diperlukan untuk mengujihipotesis tersebut, dan (8) siswa mengolah datasehingga mereka sampai pada kesimpulan.Sasaran utama kegiatan pembelajaraninkuiri adalah (1) keterlibatan siswa secaramaksimal dalam proses kegiatan belajar, (2)keterarahan kegiatan secara logis dan sistematispada tujuan pembelajaran, dan (3) mengembangkansikap percaya pada diri siswa tentang apayang ditemukan dalam proses inkuiri.Kondisi umum yang merupakan syarattimbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa adalah(1) aspek sosial di kelas dan suasana terbukayang mengundang siswa berdiskusi, (2) inkuiriberfokus pada hipotesis, dan (3) penggunaanfakta sebagai bukti.Peranan guru dalam pembelajaran inkuiriadalah sebagai (1) motivator, memberi rangsanganagar siswa aktif dan bergairah berfikir;(2) fasilitator, menunujukkan jalan keluar jikasiswa mengalami kesulitan; (3) penanya,menyadarkan siswa dari kekeliruan yang merekabuat; (4) administrator, bertanggung jawabJurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 20113


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaanterhadap seluruh kegiatan kelas;(5) pengarah,memimpin kegiatan siswa untuk mencapaitujuan yang diharapkan; dan (6) manajer,mengelola sumber belajar, waktu dan organisasikelas, dan (7) rewarder, memberi penghargaanpada prestasi yang dicapai siswa.<strong>Kemampuan</strong> yang diperlukan untukmelaksanakan pembelajaran inkuiri adalah (1)mengajukan pertanyaan atau permasalahan, (2)merumuskan hipotesis, (3) mengumpulkan data,(4) analisis data, dan (5) membuat kesimpulan.Tujuan atau kegunaan inkuiri antara lain(1) mengembangkan sikap, keterampilan siswauntuk mampu memecahkan masalah sertamengambil keputusan secara objektif danmandiri; (2) mengembangkan kemampuanberfikir para siswa yang terdiri atas serentetanketerampilan-keterampilan yang memerlukanlatihan dan pembiasaan; (3) melatih kemampuanberfikir melalui proses dalam situasi yangbenar-benar dihayati; dan (4) mengembangkansikap ingin tahu, berfikir objektif, mandiri, kritis,analitis, baik secara individual maupunkelompok.Keunggulan tehnik inkuiri adalah (1) dapatmembentuk dan mengembangkan “self-concept”pada diri siswa sehingga siswa dapat mengertitentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik, (2)membantu dalam menggunakan ingatan dantransfer pada situasi proses belajar yang baru,(3) mendorong siswa untuk berpikir dan bekerjaatas inisiatif sendiri, (4) mendorong siswa untukberpikir intuitif dan merumuskan hipotesasendiri, (5) situasi proses belajar menjadi lebihterangsang, (6) memberi kepuasan yang bersifatintrinsik, (7) siswa dapat menghindari siswa daricara-cara belajar yang tradisional, dan (8) dapatmemberi waktu siswa secukupnya sehinggamereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasiinformasi.Metodologi PenelitianMetode inkuiri merupakan metode pembelajaranyang berupaya menanamkan dasar-dasarberpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalamproses pembelajaran ini siswa lebih banyakbelajar sendiri dan mengembangkan kreativitasdalam memecahkan masalah. <strong>Siswa</strong> benarbenarditempatkan sebagai subjek yang belajar.Peranan guru dalam pembelajaran denganmetode inkuiri adalah sebagai pembimbing danfasilitator. Tugas guru adalah memilih masalahyang perlu disampaikan kepada kelas untukdipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwamasalah yang akan dipecahkan dipilih olehsiswa. Tugas guru selanjutnya adalahmenyediakan sumber belajar bagi siswa dalamrangka memecahkan masalah. Bimbingan danpengawasan guru masih diperlukan, tetapiintervensi terhadap kegiatan siswa dalampemecahan masalah harus dikurangi.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakandi SDK PENABUR Bekasi untuk mata pelajaranBahasa Indonesia. Penelitian dilaksanakan padaawal semester 2 tahun ajaran 2009/20<strong>10</strong>, yaitubulan Februari sampai Maret 20<strong>10</strong>. Penentuanwaktu penelitian mengacu pada kalenderakademik sekolah, karena PTK memerlukanbeberapa siklus yang membutuhkan prosesbelajar mengajar yang efektif di kelas.Penelitian Tindakan kelas ini dilakukanberdasarkan atas tahapan yang dikemukakanoleh Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atasperencanaan (planning), pelaksanaan tindakan(action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).Penelitian tindakan kelas ini menggunakanstrategi pembelajaran Oemar Hamalik yangmenyatakan, pengajaran berdasarkan inkuiriadalah suatu strategi yang berpusat pada siswadan kelompok-kelompok siswa masuk ke dalamsuatu persoalan atau mencari jawaban terhadappertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedurdan struktur kelompok yang digariskan secarajelas. Dalam hubungan ini perlu dibahaspendekatan generalisasi terhadap inkuiri yangdisebut inkuiri yang berpusat pada masalahyang terdiri atas dua jenis, yakni inkuiri yangberorientasi ke pada penemuan dan inkuiriberdasarkan kebijakan.Metode inkuiri terdiri atas tiga siklus dandisesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai,seperti apa yang telah dikemukakan padarumusan masalah. Secara lebih rinci, siklustersebut terdiri atas (1) siklus I, pemahamankonsep pokok pikiran yang tindakannya terdiriatas penanaman konsep perencanaan pembelajaranpokok pikiran dengan menggunakan4 Jurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 2011


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaanmetode inkuiri, penanaman konsep pelaksanaanpembelajaran pokok pikiran dengan menggunakanmetode inkuiri dan penanaman konseppenilaian keterampilan menentukan pokokpikiran dengan menggunakan metode inkuiri;(2) siklus II, pemahaman konsep keterampilanmenentukan pokok pikiran dengan menggunakanmetode inkuiri yang tindakannya terdiriatas ujicoba konsep Rencana Pembelajaran (RP)dan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)perencanaan pembelajaran pokok pikirandengan menggunakan metode inkuiri, ujicobapelaksanaan konsep RP dan RPP pembelajaranpokok pikiran dengan menggunakan metodeinkuiri dan perbaikan skenario pembelajaranketerampilan menentukan pokok pikirandengan menggunakan metode inkuiri, (3) siklusIII, perubahan kemampuan siswa setelahmengikuti pembelajaran menentukan pokokpikiran yang tindakannya terdiri atas kemampuansiswa sebelum mengikuti pembelajaranpokok pikiran melalui penggunaan metodeinkuiri dianalisis hasilnya berdasarkan hasilprates, kemampuan siswa selama mengikutipembelajaran pokok pikiran melaluipenggunaan metode inkuiri dianalisis hasilnyaberdasarkan proses, kemampuan siswa setelahmengikuti pembelajaran pokok pikiran melaluipenggunaan metode inkuiri dianalisis hasilnyaberdasarkan hasil pascates.Prosedur yang ditempuh dalam penelitianpembelajaran ini, meliputi (1) kegiatan awal (prapenelitian pembelajaran) yang terdiri atasmenyusun dan memvalidasi instrumenpenelitian, membimbing guru dalam halmenyusun perencanaan dan langkah-langkahpelaksanaan pembelajaran, dan menentukanwaktu pelaksanaan observasi atas izin KepalaSDK <strong>BPK</strong> PENABUR Bekasi dan juga kesiapanguru untuk melaksanakan pembelajaran; (2)tahap pelaksanaan yang terdiri atas melaksanakanobservasi terhadap pelaksanaanpembelajaran, mengumpulkan data hasilobservasi, mengolah data hasil observasi, danmembuat simpulan terhadap hasil pengolahandata untuk menjawab pokok permasalahanpenelitian; dan (3) tahap pelaporan yang terdiridari menyusun laporan hasil penelitian danmelaporkan hasil penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitianini mendorong siswa untuk berperan aktif danberpikir kritis dalam pembelajaran karena siswaharus menemukan sendiri kesimpulan dari teksbacaan. Dalam metode ini siswa diharapkanlebih percaya diri atas apa yang sudah ditemukannya.Sedangkan guru hanya mengamati,membimbing dan mengarahkan siswanya,karena pengajaran berdasarkan inkuiri adalahsuatu strategi yang berpusat pada siswa dankelompok siswa masuk ke dalam suatu persoalanatau mencari jawaban terhadap pertanyaanpertanyaandi dalam suatu prosedur danstruktur kelompok yang digariskan secara jelas.Populasi yang menjadi subjek penelitianadalah guru dan siswa SDK <strong>BPK</strong> PENABURBekasi Kelas III tahun ajaran 2009/20<strong>10</strong>, denganperincian sebagaimana tertuang pada tabelberikut.1. Guru Bahasa Indonesia : 1 orang2. <strong>Siswa</strong> Kelas 3 : 36 orangDalam PTK ini akan dilihat indikatorkinerja (1) siswa melalui tes (rata rata nilai sikluspertama, kedua dan ketiga) dan melaluiObservasi (keaktifan siswa dalam proses belajarmengajar), dan (2) guru melalui observasi (hasilobservasi) dan analisis (hasil analisis)Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas(1) siswa yang bertujuan untuk mendapatkandata tentang hasil belajar dan aktivitas siswadalam proses belajar mengajar; (2) guru yangbertujuan untuk melihat tingkat keberhasilanimplementasi pembelajaran dan hasil belajarmelalui metode inkuiri serta aktivitas siswadalam proses pembelajaran; dan (3) temanSejawat dan Kolaborator yang dimaksudkansebagai sumber data untuk melihat implementasiPTK secara komprehensif, baik dari sisi siswamaupun guru.Data yang diperoleh yaitu berupa (1) bentukperencanaan pembelajaran dianalisis dengancara mendeskripsikan sesuai atau tidaksesuainya dengan kriteria perencanaan. Melaluicara ini akan diperoleh jawaban bagi pokokpermasalahan ke satu penelitian ini, yaitubagaimanakah bentuk perencanaan pembelajaranpikiran pokok siswa melalui penggunaanmetode inkuiri di Kelas III SDK <strong>BPK</strong> PENABURBekasi; (2) langkah-langkah pelaksanaanJurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 20115


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaanpembelajaran dianalisis dengan cara mendeskripsikankesesuaian setiap langkah pembelajaranpokok pikiran bacaan melalui penggunaanmetode inkuiri di Kelas III SDK <strong>BPK</strong> PENABURBekasi. Melalui cara ini akan diperoleh jawabanbagi pokok permasalahan kedua penelitian ini,yaitu bagaimanakah langkah-langkahpelaksanaan pembelajaran pikiran pokokbacaan melalui penggunaan metode inkuiri diKelas III SDK <strong>BPK</strong> PENABUR Bekasi; (3) hasilevaluasi pembelajaran baik prates maupunpascates, dideskripsikan dengan caramendeskripsikan hasil kedua tes tersebut secaraapa adanya. Melalui cara ini akan diperolehjawaban bagi pokok permasalahan ketigapenelitian ini, yaitu bagaimanakah perubahankemampuan siswa Kelas III SDK <strong>BPK</strong> PENABURBekasi setelah mengikuti pembelajar-an pokokpikiran melalui metode inkuiri.Keberhasilan penggunaan suatu metodeapapun termasuk pula metode inkuiri, tidakakan lepas dari bantuan teknik-teknik penelitianyang mendukung proses pemecahan masalah.Oleh karena itu cukup bijak jika seorang penelitidapat berpikir bahwa pemilihan dan penggunaanmetode harus disertai pula dengan pemilihandan penggunaan teknik yang padu. Artinya,pemilihan dan penggunaan teknik penelitiansama pentingnya dengan pemilihan danpenggunaan metode. Tidak ada cara bagi seorangpeneliti, untuk itu kecuali berpikir bijak. Untukkepentingan penelitian ini digunakanlahbeberapa teknik yang meliputi teknik (1) studipustaka, (2) teknik observasi, (3) teknik pembelajaran,(4) teknik tes, dan (5) teknik analisis.Teknik studi pustaka dipergunakan untukmemperoleh berbagai informasi yang berhubunganerat dengan masalah yang diteliti,sehingga masalah yang diteliti semakin tampakjelas dan ilmiah. Beberapa instrumen yangdibutuhkan untuk teknik ini diantaranya buku,jurnal, majalah, dan lainnya. Teknik observesidapat mengetahui data sebagai bukti untukmenjawab pokok permasalahan. Data tersebutdiperoleh melalui pengamatan langsung disekolah. Instrumen yang digunakan untukpemerolehan data tersebut adalah lembarobservasi perencanaan dan pelaksanaanpembelajaran. Teknik pembelajaran dipilih sertadigunakan untuk menunjang keberhasilanmetode pembelajaran. Teknik tes digunakanuntuk mengetahui kemampuan siswa baik diawal pembelajaran dalam bentuk prates maupunsetelah pembelajaran dalam bentuk pascates.Instrumen yang digunakan adalah lembar soaltes. Teknik analisis dipilih dan digunakan untukmenganalisis ketiga data hasil dari penelitianpembelajaran. Data tersebut dianalisis terlebihdahulu, kemudian dideskripsikan secaraholistik, sehingga fenomena yang dicermatidapat memberikan gambaran yang jelas.Instrumen teknik ini bersifat kualitatif, sehinggatidak tampak angka-angka (kuantitatif).Hasil dan Pembahasan PenelitianHasil penelitian diuraikan dalam tahapan yangberupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukandalam proses belajar mengajar di kelas.Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukandalam tiga siklus sebagaimana pemaparan berikut.Siklus Pertama (Pemahaman Konsep PokokPikiran)Dalam pelaksanaan siklus pertama ternyata (a)pada awalnya pelaksanaan belum sesuai denganrencana. karena sebagian siswa belum terbiasadalam kondisi belajar menentukan pokokpikiran dengan metode inkuiri dan sebagiansiswa belum memahami langkah-langkahbelajar pokok pikiran dengan metode inkuirisecara utuh dan menyeluruh; (b) rencanapresentasi kelompok belum bisa dilaksanakankarena keterbatasan waktu.Untuk mengatasi kedua masalah di atas,guru memberikan penjelasan tentang metodeinkuiri dan menyuruh siswa bekerja danberdiskusi dalam kelompok. Pada akhir sikluspertama terlihat siswa mulai terbiasa dengankondisi belajar menentukan pokok pikirandengan metode inkuiri meskipun ada beberapasiswa yang masih mengantuk, berisik,menggangu siswa lain, corat-coret di kertas, dannyeletuk, tetapi minat, perhatian, dan partisipasisiswa sudah cukup baik, dan siswa kurangpercaya diri dalam membuat kesimpulanmenentukan pokok pikiran dengan metodeinkuiri yang mempunyai langkah-langkahtertentu. Di samping itu, kegiatan guru dalam6 Jurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 2011


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaandalam penjelasan metode pembelajaran, penguasaankelas, dan teknik pembagian kelompokcukup baik, tetapi masih kurang dalammelakukan evaluasi, memberikan penghargaan,dan menentukan nilai individu dan kelompok.Hasil evaluasi siklus pertama selainaktivitas guru dalam PBM, penguasaan siswaterhadap pembelajaran pun masih tergolongkurang karena siswa masih kurang percaya diri.Dari skor ideal, skor perolehan rata-rata hanyamencapai 64,72 atau 64,72%. Adapun hasilobservasi aktivitas siswa dalam PBM selamasiklus pertama dapat dilihat pada tabel 1.Tabel 1: Data Nilai <strong>Siswa</strong>Siklus PertamaJumlah<strong>Siswa</strong>NilaiTotal1 87871575112512627446 503002 3774362330Rata-rata64.72siklus kedua. Hasil siklus kedua menunjukkankegiatan guru dalam PBM selama siklus keduatergolong cukup baik dalam penjelasan materi.Guru sudah memberikan reward buat siswa yangmendapatkan nilai tertinggi dalam latihan soalevaluasi. Tetapi guru masih kurang memberikanbimbingan kepada siswa yang masih kesulitandalam menentukan pokok pikiran. Hasilevaluasi penguasaan siswa terhadap materimasih tergolong kurang walaupun ada sedikitpeningkatan sebesar 4,5% dalam rata-rata hasilevaluasi. Hasil evaluasi pada siklus keduaadalah rata-rata 69,22 atau 69,22%. Adapunkeberhasilan dan kegagalan yang diperolehpada siklus kedua ini adalah meningkatnya nilairata-rata hasil evaluasi siswa sebesar 4,5%. Rataratahasil evaluasi siswa siklus pertama sebesar64,72%, dan rata-rata hasil evaluasi siswa sikluskedua sebesar 69,22%, pemahaman konseppokok pikiran masih tergolong kurang dilihatdari hasil observasi yang menunjukkan masihada nilai yang menurun dari siklus pertama,siswa masih bingung dalam menentukan pokokpikiran karena guru kurang memberikanbimbingan pada siswa yang kesulitan dancontoh yang diberikan guru masih kurangsederhana, presentasi individu sudah dilaksanakantetapi presentasi kelompok belum dilaksanakankarena keterbatasan waktu, dilihat dari hasilobservasi Aktivitas siswa dalam PBM masih adasiswa yang berisik, mengerjakan tugas lain,Untuk memperbaiki kelemahan danmempertahankan keberhasilan yang sudahdicapai pada siklus pertama, maka pada sikluskedua dibuat perencanaan lebih intensifmemberikan bimbingan kepada siswa individumaupun kelompok yang mengalami kesulitanagar lebih dapat menentukan pokok pikiranbacaan, meningkatkan kepercayaan diri siswadalam membuat kesimpulan untuk menentukanpokok pikiran bacaan, memberi pengakuan ataupenghargaan (reward).Siklus Kedua (Pemahaman Konsep KeterampilanMenentukan Pokok Pikiran denganMenggunakan Metode Inkuiri)Berdasarkan pengalaman dalam siklus pertama,dilakukan perbaikan dalam RP dan RPP untukTabel 2: Data Nilai <strong>Siswa</strong>Siklus KeduaJumlah<strong>Siswa</strong>NilaiTotal9 8778312759006 623728 504001 3737362492Rata-rata69.22Jurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 20117


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaanberisik, mengganggu siswa lain, melamun, usil,dan corat-coret di kertas. Adapun hasil observasiaktivitas siswa dalam PBM selama siklus keduadapat dilihat pada tabel 2.Siklus Ketiga (Perubahan <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong>Setelah Mengikuti Pembelajaran MenentukanPokok Pikiran)Perencanaan siklus ketiga didasarkan padahasil observasi dan evaluasi pada siklus kedua.Dalam siklus ketiga guru memberikan motivasikepada siswa untuk lebih fokus dan percaya diridalam pembelajaran menentukan pokok pikiran.Guru juga lebih intensif memberikan bimbinganuntuk siswa yang masih kesulitan dalammenentukan pokok pikiran bacaan, memberikancontoh yang sederhana sehingga siswa dapatlebih memahami pemahaman konsep tentangpokok pikiran, memberi pengakuan ataupenghargaan (reward) dan membuat instrumenpembelajaran yang lebih menarik lagi.Hasil observasi pada siklus ketigamenunjukkan, kegiatan guru dalam PBM sudahcukup baik dalam penjelasan materi danpenguasaan kelas. Guru juga sudah melakukanpembagian kelompok dengan sangat baik,mengelola kegiatan diskusi dengan baik, sudahmembimbing siswa yang kesulitan, dan sudahmemberikan penghargaan untuk siswa baiksecara individu dan kelompok. Hasil evaluasipada siklus ketiga penguasaan siswa padamateri pembelajaran memiliki nilai rata-rata74,44 atau 74,44%. <strong>Hal</strong> ini menunjukkan adanyapeningkatan sebesar 5,22% dari siklus kedua danpeningkatan sebesar 9,72% dari siklus pertama.Hasil observasi aktivitas siswa selama PBMmenunjukkan siswa sudah lebih percaya diridalam menentukan pokok pikiran bacaan danfokus dalam menerima materi walaupun masihada siswa yang masih melamun dan corat-coretdi kelas tetapi tidak menggangu PBM dan tidakmenjadi masalah yang sangat berarti. Adapunkeberhasilan yang diperoleh pada siklus ketigaini adalah meningkatnya aktivitas siswa dalammelaksanakan evaluasi terhadap penguasaanmateri pembelajaran dalam menentukan pokokpikiran bacaan. <strong>Hal</strong> ini berdasarkan rata-ratahasil evaluasi 69,22 pada siklus keduameningkat menjadi 74,44 pada siklus ketiga.Hasil observasi menunjukkan, guru intensifmembimbing siswa, terutama saat siswa mengalamikesulitan dalam menentukan pokokpikiran bacaan baik secara individu dankelompok. Kegiatan siswa dalam diskusikelompok memudahkan siswa untuk menentukanpokok pikiran bacaan karena mereka bisabertukar pikiran dan siswa juga sudah percayadiri menentukan pokok pikiran dan fokus dalammenerima materi walaupun masih ada siswayang masih melamun dan corat-coret di kelastetapi tidak menggangu PBM dan tidak menjadimasalah yang sangat berarti. <strong>Hal</strong> ini berpengaruhpada aktivitas siswa dalam menguasai konsepmenentukan pokok pikiran bacaan sehinggadari siklus pertama ke siklus kedua adapeningkatan hasil evaluasi 4,5%, dan dari sikluskedua ke siklus ketiga ada peningkatan hasilevaluasi 5,22%. Adapun hasil observasi aktivitassiswa dalam PBM selama siklus ketiga dapatdilihat pada tabel 3.Tabel 3: Data Nilai <strong>Siswa</strong>Siklus KetigaJumlah<strong>Siswa</strong>NilaiTotal6 <strong>10</strong>0600<strong>10</strong>878707 755254 622488 504001 3737362680Rata-rata74.44Sedangkan grafik nilai rata-rata siswadapat dilihat pada gambar 1. Pada gambar 1diperlihatkan adanya peningkatan rata-ratasiswa dari siklus pertama ke siklus kedua dandari siklus kedua ke siklus ketiga.Ini menunjukkan bahwa menggunakanmetode inkuiri dapat meningkatkan kemampuansiswa dalam menentukan pokok pikiranbacaan.8 Jurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 2011


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaan76.0074.0072.0070.00Nilai rata-rata68.0066.00Gambar 1: Hasil perolehan nilai rata-rata siswaKesimpulan dan SaranKesimpulanBerdasarkan hasil penelitian tindakan kelasdapat disimpulkan bahwa penerapan belajardengan menggunakan metode inkuiri dapatmeningkatkan kemampuan siswa dalampenguasaan konsep materi menentukan pokokpikiran bacaan, menggunakan metode inkuirisiswa dapat bertukar pikiran sehingga siswaterlibat langsung dalam proses pembelajaran,penguasaan siswa dalam pembelajaranmenentukan pokok pikiran bacaan mengalamipeningkatan. <strong>Hal</strong> ini ditunjukkan dalam hasilrata-rata evaluasi 64,72(siklus pertama), 69,22(siklus kedua), dan 74,44(siklus ketiga), dalampenerapan belajar dengan menggunakan metodeinkuiri, siswa menemukan sendiri pokok pikiranbacaan berdasarkan penguasaan konsep materimenentukan pokok pikiran bacaan, danpenerapan belajar dengan menggunakan metodeinkuiri, pembelajaran bahasa Indonesiaterutama dalam menentukan pokok pikiran lebihmenyenangkan.SaranTelah terbuktinya pembelajaran dengan menggunakanmetode inkuiri dapat meningkatkankemampuan siswa dalam menentukan pokokpikiran bacaan dalam mata pelajaran bahasaIndonesia, maka kami sarankan dalam kegiatanbelajar mengajar guru diharapkan menjadikanpembelajaran dengan metode inkuiri sebagaisuatu alternatif dalam mata pelajaran bahasaIndonesia untuk meningkatkan kemampuansiswa dalam menentukan pokok pikiran bacaan,dan diharapkan kegiatan ini dapat dilakukansecara berkesinambungan dalam pelajaranbahasa Indonesia maupun pelajaran lain karenakegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagiguru dan siswa.Daftar PustakaAli, Mohamad. (1984). Guru dalam proses belajarmengajar. Bandung: Sinar BaruArikunto, Suharsimi, Suhardjono, & Supardi.(2006). Penelitian tindakan kelas.Jakarta: PT Bumi AksaraJurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 20119


<strong>Peningkatan</strong> <strong>Kemampuan</strong> <strong>Siswa</strong> dalam Menentukan Pokok Pikiran BacaanBudiningsih, Asri, C. (2005). Belajar dan pembelajaran.Jakarta: Penerbit Rineka CiptaDatang, Frans Asisi. (2004). Belajar berbahasa Indonesia.ErlanggaDirjen Dikdasmen. (2006). Pedoman penilaian hasilbelajar Sekolah Dasar. DepdiknasEngkoswara. (1996). Pedoman penyusunan karyailmiah untuk angka kredit guru. Bandung:CV Karang SewuGarton, Janetta. (2005). Inquiry-based learning.Willard R-II School District, TechnologyIntegration AcademyHaury, L. David. (1993). Teaching Science ThroughInquiry. Columbus, OH: ERIC Clearinghousefor Science, Mathematics, and environmenteducation. (ED359048)Kartadinata, Sunarko. (2006). Pedoman penulisankarya ilmiah. Bandung: UPIKusnandar, (2008). Langkah mudah penelitiantindakan kelas sebagai pengembangan profesiGuru. Jakarta: Rajawali PersKusumah, Wijaya & Dwigatma, D. (20<strong>10</strong>).Mengenal penelitian tindakan kelas. Jakarta:CV. IndeksSagala, Syaiful.(2004). Konsep dan maknapembelajaran. Bandung: Penerbit AlfabetaSugono, Dendy. (1995). Lancar berbahasa Indonesia4. Jakarta: DepdiknasTrimansyah, Bambang. (2004) Saya ingin mahirberbahasa Indonesia. Bandung: GrafindoZainal, Aqib, dkk. (2009). Penelitian tindakan kelasuntuk guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV.Yrama Widyahttp://aadesanjaya.blogspot.com/20<strong>10</strong>/<strong>10</strong>/penerapan-metode-inkuiri-dalam.htmlhttp://www.alenatore.com/tag/penggunaanmetode-inkuirihttp://www.scribd.com/doc/22218401/Penerapan-Metode-Inquiry-dalam-upayameningkatkan-prestasi-belajarhttp://agungprudent.wordpress.com/2009/05/16/model-pembelajaran-inkuiri/http://zaifbio.wordpress.com/2009/06/20/strategi-pembelajaran-tak-langsungmetode-inkuiri/<strong>10</strong> Jurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.17/Tahun ke-<strong>10</strong>/Desember 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!