12.07.2015 Views

jurnal eksplorasi bakteri penambat nitrogen non simbiosis dari ...

jurnal eksplorasi bakteri penambat nitrogen non simbiosis dari ...

jurnal eksplorasi bakteri penambat nitrogen non simbiosis dari ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNALEKSPLORASI BAKTERI PENAMBAT NITROGEN NON SIMBIOSISDARI TANAH KAWASAN MANGROVE WONOREJO SURABAYAKristian MetasariProdi S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,SurabayaAbstractThis study was aimed to determine thepresence, quantity, and characterization of<strong>non</strong>-symbiotic <strong>nitrogen</strong>-fixing bacteriafrom mangrove soil Wonorejo Surabaya.This was descriptive reasearch. There were3 medias used in this research. They wereNfb, LG medium, and LGI. Soil sampleswere taken up to 4 samples with the mainpoints in rhizosfer Hibiscus tiliaceus,Avicenina Germinans, Excoecariaagallocha and Avicennia Officinalis.Cylinder crof was used to take thesampling and the measure of the physicaland chemical parameters used differentinstrument. 50 g soil sampling was put into450 mL sterile distilled water to behomogenized in 15 minutes. After beinghomogenized, dilution series 10 -1 and 10 -2were perfomed by using pour plate andMPN series 3-3-3 methods. The studyreached highest point MPN more than 2,4x 103 cell/g while the lowest point was 0,3x 101 cell/g of soil. Nitrogen-fixingbacteria which was successfully identifiedwere from genus Azospirillum,Azotobacter,Pseudomonas,andStreptomyces. The colonies bacterias wasyellow, transparent white, transparent blue,orange, white to form colonies of round.Were the colonies form was flat-edge touneven, and with convex elevation. Thesebacterias were gram-negative to positivebacterias with ovoid, vibroid, cocoid, andbasil shapes.Key words: Isolation, Identification, <strong>non</strong>symbiotic <strong>nitrogen</strong> fixingbacteria, soil of mangrove,Wonorejo, explorationPendahuluanHutan merupakan salah satusumber daya alam Indonesia yang tidakternilai harganya, termasuk di dalamnyahutan mangrove dengan ekosistem yangkhas dan unik. Hutan mangrovemerupakan ekosistem yang sangat unikdan merupakan salah satu sumber dayaalam yang sangat potensial, karena dikawasan hutan mangrove terpadu unsurfisik, biologis daratan dan biologis lautan,sehingga menciptakan keterlibatan suatuekosistem yang kompleks antara ekosistemlaut dan ekosistem darat (Purnobasuki,2005).Hutan mangrove merupakantempat berkembangnya komunitas <strong>bakteri</strong>.Bakteri mengisi sejumlah relung danmerupakan komponen dasar fungsilingkungan (Yunasfi, 2006 dalam Wijiono2009). Sebagai suatu ekosistem mangrovememiliki komponen biotik dan abiotik(Wijiono, 2009).Dalam hal penyediaan danpenyerapan unsur hara bagi tanaman,aktivitas mikroba diperlukan untukmenjaga ketersediaan tiga unsur hara yangpenting bagi tanaman antara lain, <strong>nitrogen</strong>(N), fosfat (P), dan kalium (K). Kuranglebih 80% kandungan udara adalah N.


Namun, N di udara tersebut harusditambat oleh mikroba dan diubahbentuknya terlebih dahulu agar bisalangsung dimanfaatkan oleh tanamanuntuk pertumbuhannya.Sebagian besar <strong>nitrogen</strong> yangterdapat dalam tanaman berasal <strong>dari</strong><strong>penambat</strong>an mikroorganisme prokariot(<strong>bakteri</strong>) (Salisbury dan Ross, 1992).Penambatan <strong>nitrogen</strong> di dalam tanahdilakukan oleh jasad renik yang hidupbebas. Ada beberapa genera <strong>bakteri</strong> yanghidup dalam tanah (misalnya Azotobacter,Clostridium, dan Rhodospirillum) yangmampu mengikat molekul-molekul<strong>nitrogen</strong> guna dijadikan senyawa-senyawapembentuk tubuh mereka, misalnyaprotein (Dwijoseputro, 2005). Mikroba<strong>penambat</strong> N ada yang hidup bebas dan adapula yang ber<strong>simbiosis</strong>. Mikroba <strong>penambat</strong>N yang <strong>simbiosis</strong> antara lain adalahRhizobium sp. yang hidup di dalam bintilakar tanaman kacang-kacangan(leguminose). Mikroba <strong>penambat</strong> N <strong>non</strong><strong>simbiosis</strong>misalnya: Azospirillum sp. danAzotobacter sp.Menurut Sari (2010) <strong>nitrogen</strong>memiliki fungsi bagi tanaman untukmeningkatkan pertumbuhan tanaman,menunjang pertumbuhan daun,meningkatkan kadar protein dalam tubuhtanaman, dapat meningkatkan kualitastanaman, dan daun tanaman menjadi lebardengan warna yang lebih hijau,kekurangan N menyebabkan khlorosis(pada daun muda berwarna kuning).Ekosistem hutan mangrovemerupakan ekosistem yang tumbuh secaraalami dengan habitat yang kaya akan zatorganik, senyawa <strong>nitrogen</strong>, dan fosforyang sangat berpengaruh terhadappertumbuhan tanaman (mangrove), dantanpa adanya campur tangan manusiasehingga tanahnya mempunyai ekosistemyang masih alami dan kemungkinan besardi dalamnya terdapat ekosistem <strong>bakteri</strong><strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong>, dengan indikasitumbuhan yang ada pada hutan mangrovedapat tumbuh secara lebat, subur, dandaunnya berwarna hijau tanpa melaluipemupukan.Berdasarkan hal yang telahdisebutkan di atas, perlu dilakukan<strong>eksplorasi</strong> dan pengembangan <strong>bakteri</strong><strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> padaekosistem mangrove Wonorejo Surabaya,yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagaipupuk hayati. Menurut Sari (2010)<strong>nitrogen</strong> memiliki fungsi bagi tanamanuntuk meningkatkan pertumbuhantanaman, menunjang pertumbuhan daun,meningkatkan kadar protein dalam tubuhtanaman, dapat meningkatkan kualitastanaman, dan daun tanaman menjadi lebardengan warna yang lebih hijau,kekurangan N menyebabkan khlorosis(pada daun muda berwarna kuning).Metode PenelitianTempat dan Waktu PenelitianPengambilan sampel tanah dikawasan hutan Mangrove WonorejoSurabaya dan analisis mikroba sampeltanah dilakukan di LaboratoriumMikrobiologi, Departemen Biologi,Fakultas Sains dan Teknologi, UniversitasAirlangga, Surabaya pada bulan Agustus2010 sampai dengan bulan Mei 2011.Bahan dan alat penelitianBahan penelitianSampel tanah rhizosfer mangroveWonorejo Surabaya, media dasarpertumbuhan <strong>bakteri</strong> (NFB semi solid,NFB, LG medium, LGI, NA), mediaidentifikasi (Lysine, Ornithin, H 2 S,Glucose, Manitol, Xylose, ONPG, Indole,Urease, V-P, Citrate, TDA, Gelatin,Malonate, Inositol, Sorbitol, Rhamose,Sucrose, Lactose, Arabinose, Adonitol,Rafinose, Salicin, dan Arginine).


Alat penelitianAlat-alat yang digunakan dalampenelitian ini adalah cylinder crof,autoclave Ogawa Seiki, neraca analitikShimadzu AEL-200, waterbath, shacker,kompor listrik, labu Erlenmeyer,mikroskop cahaya, botol kultur, spatula,tabung reaksi, cawan petri, pipet volume,gelas Beaker, pembakar bunsen, jarum ose,rak tabung reaksi, gelas ukur, oven, kapas,inkubator, lemari es, kertas label,alumunium foil, micro pipet, microtip 10µm dan 1000 µm, pH indikator,thermometer, salinometer, dan soil tester.Pengambilan sampel tanahPengambilan sampel tanahdilakukan pada daerah rhizosfertanaman Hibiscus tiliaceus (Waru),Avicennia germinans (api-api),Excoecaria agalocha (kayu wuta), danAvicennia officinalis (api-api) denganmenggunakan cylinder crob, dengankedalaman 20-30 cm <strong>dari</strong> ataspermukaan tanah, dan mengukurderajat keasaman/ pH, salinitas,temperatur, dan kelembapan sebagaiparameter fisika dan kimia tanah.Preparasi Sampel TanahSampel tanah yang telah diperolehditimbang sebanyak 50 g dan dimasukkanke dalam akuades steril dengan volume450 mL sebagai pengenceran 10 -1 . Diambil10 mL <strong>dari</strong> pengenceran 10 -1 dandimasukkan ke dalam 90 mL aquades sterilsebagai pengenceran 10 -2 .Analisis Kuantitatif dengan Metode MPN(Most Probable Number)Menggunakan 3 seri tabung yangterdiri <strong>dari</strong> 9 tabung reaksi yang berisimedia semi solid NFB (Nitrogen FixingBacteria). 10 mL suspensi sampel tanah<strong>dari</strong> pengenceran 10 -2 dimasukan ke dalamtiap-tiap tabung pada seri tabung pertama,1 mL pada seri tabung kedua, 0,1 mL padaseri tabung ketiga. Kemudian diinkubasipada suhu ruang 27 0 C, selama 7 hari.Tahap isolasi <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong><strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>1 mL suspensi <strong>dari</strong> pengenceran10 -1 diambil dan dimasukkan ke dalamcawan petri steril. Kemudian media NFB/LG medium/ LGI di masukan ke dalamcawan petri, dihomogenkan, dandiinkubasi pada suhu ruang 27 0 C, selama7 hari.Identifikasi <strong>bakteri</strong>Pemurnian isolat <strong>bakteri</strong> dengancara mengambil satu ose koloni <strong>bakteri</strong>dan ditumbuhkan pada media miringNutrient Agar (NA) dengan metode streak.Kemudian diinkubasi pada suhu ruang 27 0C, selama 7 hari.Uji MorfologiMengambil 1 ose biakan murni isolat<strong>bakteri</strong> kemudan digoreskan pada objectglass, difiksasi di atas api bunsenkemudian diwarnai dengan pewarnan gram(A, B, C, D).Uji FisiologisUji fisiologis meliputi: Lysine,Ornithin, H 2 S, Glucose, Manitol, Xylose,ONPG, Indole, Urease, V-P, Citrate,TDA, Gelatin, Malonate, Inositol,Sorbitol, Rhamose, Sucrose, Lactose,Arabinose, Adonitol, Rafinose, Salicin, danArginine.


Hasil dan PembahasanTabel 1 Penghitungan <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> dengan metode MPN (MostProbable Number)No.1.2.3.4.Lokasi pengambilansampel tanahRhizosferHibiscus tiliaceusRhizosferAvicennia germinansRhizosferExcoecaria agallochaRhizosferAvicennia officinalisNilai MPN (sel/g tanah)Sampling1Sampling 2 Sampling 34,6 x 10 2 2,3 x 10 1 ≥ 2,4 x 10 30,3 x 10 1 2,3 x 10 1 1,1 x 10 30,3 x 10 1 0,3 x 10 1 1,1 x 10 30,3 x 10 1 0,4 x 10 1 ≥ 2,4 x 10 3Uji positif pada metode MPN(Most Probable Number) ditunjukkandengan terbentuknya pelikel/selaput putihberbentuk seperti cincin pada media,kemudian media berubah menjadi warnabiru. Uji MPN positif pada sampel tanahdi rhizosfer mangrove Wonorejo Surabayadapat dilihat pada gambar di bawah iniGambar 1. Uji positif keberadaan <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> pada sampeltanah Mangrove Wonorejo Surabaya dengan menggunakan metode MPN(Most Probable Number).Nilai tertinggi MPN sebanyak ≥ 2,4 x 10 3sel/g tanah ada pada sampling ke-3 padarhizosfer Hibiscus tiliaceus dan rhizosferAvicenia officinalis mendapatkan nilaiMPN sebesar ≥ 2,4 x 10 3 sel/g tanah.Sedangkan nilai terendah sebanyak 0,3 x10 1 sel/g tanah pada sampling pertamapada rhizosfer Avicennia germinans,Excoecaria agallocha, dan Avicenniaofficinalis, dan pada sampling ke-2ditemukan pada rhizosfer Excoecariaagallocha. Jumlah sel <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong><strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> dapat dicocokkandengan tabel Mc. Grady. menurut Caceres(1982) dalam Nurosid et al. (2008)terbentuknya pelikel atau selaput putihmenunjukkan adanya pergerakan <strong>dari</strong><strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>atau bisa juga dikatakan bahwa <strong>bakteri</strong><strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> bersifatmotil dalam media NFB semi solid, selainitu media NFB semi solid juga mampumenyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh<strong>bakteri</strong>


<strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>,perubahan warna biru menunjukkan bahwaada aktivitas <strong>nitrogen</strong>ase <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong><strong>nitrogen</strong> (N) <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> pada mediaNFB semi solid. Hal ini membuktikanbahwa dalam sampel tanah mangroveWonorejo Surabaya mengandung <strong>bakteri</strong><strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> yang ikutberperan dalam pertumbuhan tanaman,sehingga tanaman dapat tumbuh dengansubur tanpa melalui pemupukan.Sedangkan hasil negatif tidak terbentukpelikel sama sekali.Berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Jolly et al. (2010) yangdiisolasi <strong>dari</strong> rhizofer Colocasia esculentaL. Schott dengan pH 5,05-7,82mendapatkan nilai MPN untuk genusAzospirillum sebanyak 0,34 x 10 6 sel/gtanah hingga 27,46 x 10 6 sel/g tanahdengan pengenceran mencapai 10 -7 .Berdasarkan penelitian yang dilakukanoleh Paramitha (2011), keanekaragamanjumlah mikroba fungsional di perakarantebu transgenik IPB 1 cukup tinggi sampaidengan 209,3 x 10 4 sel/g tanah. MenurutDobereiner et al. (1976) dalam Jolly et al.(2010) pertama kali melaporkan bahwa<strong>bakteri</strong> Azospirillum menyebar luas padadaerah rhizosfer beberapa tanaman rumputtropis.Dari penilitian yang dilakukan olehJolly et al. (2010) dan Pramitha (2011)dapat disimpulkan bahwa pada rhizosfermangrove Wonorejo Surabaya memilikijumlah <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong><strong>simbiosis</strong> jauh <strong>dari</strong> penilitian yangdilakukan oleh Jolly et al. (2010) danPramitha (2011). Hal ini dikarenakanjumlah distribusi <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong><strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> sismbiosis berbeda-beda padatiap rhizosfer. Selain itu faktor fisik dankimia tanah juga mempengaruhibanyaknya jumlah <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong><strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>.Tabel 2. Karakteristik makroskopis <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>NoKode IsolatBakteriKarakter MakroskopisBentuk koloni Warna koloni Tepi Elevasi Bakteri terduga1. LGI S3S32 Bulat Kuning Rata Konveks Azospirillum2. LGI S3S42 Bulat Kuning Rata Konveks Azospirillum3. NFB S2S11 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter4. LGI S2S1 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter5. LGI S2S22 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter6. LGI S2S31 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter7. LGI S2S32 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter8. LGI S2S42 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter9. LGI S3S11 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter10. LGM S2S3 Bulat Kuning Tidak rata Konveks Azotobacter11. NFB S2S12 BulatPutihtransparanTidak rata Konveks Pseudomonas12. NFB S2S2 Bulat Biru transparan Tidak rata Konveks Pseudomonas13. NFB S2S32 Bulat Oranye Tidak rata Konveks Pseudomonas14. NFB S2S4 Bulat Biru transparan Tidak rata Konveks Pseudomonas


15. LGM S2S2 Bulat Oranye Tidak rata Konveks Pseudomonas16. LG1 S2S21 Bulat Oranye Tidak rata Konveks Pseudomonas17. NFB S2S12 Bulat18. NFB S3S33 BulatPutih tepitransparanPutih tepitransparanTidak rata Konveks StreptomycesTidak rata Konveks StreptomycesKeterangan: NFB, LGI, LGM merupakan nama <strong>dari</strong> media tumbuh S pertama menyatakan sampling ke- S kedua menyatakan sampel ke- Angka terakhir menyatakan perbedaan warna koloniPada isolat dengan kode isolat LGI S3S32dan LGI S3S42, dengan ciri-cirimakroskopis koloni berwarna kuning bulatdengan elevasi konveks dan tepi ratamerupakan ciri khas <strong>dari</strong> genusAzospirillum.Kode isolat NFB S2S11, koloninyaberwarna kuning, bulat, tepi tidak rata, danmemiliki elevasi konveks. Pada media LGIdengan kode isolat LGI S2S1, LGI S2S22,LGI S2S31, LGI S2S32, LGI S2S42, LGIS3S11 dan pada media LG mediumdengan kode isolat LGM S2S3 denganciri-ciri morfologi koloni <strong>bakteri</strong> berwarnakuning, bulat, tepi tidak rata, dan elevasikonveks. Berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Saraswati et al. (2008),koloni <strong>bakteri</strong> Azotobacter memiliki ciriciriberwarna kuning. Dari penelitian yangdilakukan oleh Saraswati et al. (2008),dapat disimpulkan bahwa isolat dengankode Nfb S2S11, LGI S2S1, LGI S2S22,LGI S2S31, LGI S2S32, LGI S2S42, LGIS3S11, LGM S2S3 merupakan koloniterduga <strong>dari</strong> genus Azotobacter.Pada media NFB memiliki ciri–cirikoloni berwarna putih transparan, bulat,dan tepi tidak rata pada sampel dengankode isolat NFB S2S12, berwarna birutransparan dengan tepi tidak rata dengankode isolat NFB S2S2 dan NFB S2S4,pada kode isolat NFB S2S32 memilikikoloni dengan ciri–ciri oranye, tepi tidakrata, dan elevasi konveks. Dari keempatisolat tersebut, koloni dipindahkan kedalam agar miring NA, setelah inkubasi 24jam terbentuk koloni dengan warna birufluorescent, ini merupakan ciri khas <strong>dari</strong>Pseudomonas yang memiliki pigmenberwarna biru fluorescent (Holt et al.,1994). Hal ini menunjukkan ada 3 spesiesdengan ciri–ciri yang berbeda pada mediaNFB. Pada media LG medium memilikiciri–ciri koloni berwarna oranye, bulat,dengan tepi tidak rata dengan kode isolatLGM S2S2. Pada media LGI dengan kodeisolat S2S21memiliki ciri–ciri koloniberwarna oranye, bulat, tepi tidak rata,kemudian koloni dipindahkan ke dalamagar miring NA, setelah inkubasi 24 jamterbentuk koloni dengan warna birufluorescent, ini merupakan ciri khas <strong>dari</strong>Pseudomonas yang memiliki pigmenberwarna biru fluorescent (Holt et al.,1994). Dari literatur yang didapat dandicocokkan dengan penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa kode-kode isolattersebut merupakan <strong>bakteri</strong> terduga <strong>dari</strong>genus Pseudomonas. Perbedaan warnadapat disimpulkan bahwa hal inimenunjukkan, dalam media tersebut adaberbagai spesies yang berbeda. Setiapspesies menghasilkan pigmen yang dapatlarut dalam air sehingga menimbulkanwarna yang khas pada lingkunganhabitatnya (Holt et al., 1994).Streptomyces terdapat pada mediaNFB dengan kode isolat NFB S3S33 danNFB S2S12, dengan ciri koloni berwarnaputih bulat dengan tepi transparan.


Berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Remya dan Vijayakumar(2008) menyatakan morfologi isolatStreptomyces ditunjukkan dengan koloniberwarna putih. Warna <strong>dari</strong> koloni tersebut<strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>. Menurut Aditya etal., (2009) dalam penelitiannyamenyebutkan bahwa <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong><strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> meliputimerupakan hasil pigmentasi <strong>dari</strong> miseliumaerial <strong>dari</strong> isolat Streptomyces, hal inimembuktikan bahwa Streptomyces jugamemiliki peranan dalam menambat<strong>nitrogen</strong>secaraAzospirillum, Azotobacter, Bacillus,Enterobacter, Pseudomonas, Seratia, danStreptomyces.Tabel 3 Karakteristik mikroskopis <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>No.Kode IsolatBakteriKarakterisasi MikroskopisBentuk selGram1. LGI S3S32 Vibroid Negatif2. LGI S3S42 Vibroid Negatif3. NFB S2S11 Ovoid Negatif4. LGI S2S1 Ovoid Negatif5. LGI S2S22 Ovoid Negatif6. LGI S2S31 Ovoid Negatif7. LGI S2S32 Ovoid Negatif8. LGI S2S42 Ovoid Negatif9. LGI S3S11 Ovoid Negatif10. LGM S2S3 Ovoid Negatif11. NFB S2S12 Kokoid Negatif12. NFB S2S2 Kokoid Negatif13. NFB S2S32 Kokoid Negatif14. NFB S2S4 Kokoid Negatif15. LGM S2S2 Kokoid Negatif16. LG1 S2S21 Kokoid Negatif17. NFB S2S12 Batang Positif18. NFB S3S33 Batang PositifSecara mikroskopis, koloniAzospirillum berbentuk Vibroid gramnegatif, sel Azotobacter berbentuk ovoidgram negatif, sel Pseudomonas berbentukkokoid gram negatif, sedangkan selStreptomyces berbentuk batang grampositif. Dari semua karakteristik tersebutmaka dapat disesuaikan dengan literatur didalam panduan buku Bergey’s Manual ofDeterminative Bacteriology (Holt et al.,1994).


Tabel 5. Uji fisiologis isolat <strong>bakteri</strong> dengan uji 12 BNo.KodeisolatGelatinMalonateInositolSorbitolRhamnoseSucroseLactoseArabinoseAdonitolRaffinoseSalicinArginine1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.LGIS3S32LGIS3S42NFBS2S11LGIS2S1LGIS2S22LGIS2S31LGIS2S32LGIS2S42LGIS3S11LGMS2S3NFBS2S12NFBS2S2NFBS2S32NFBS2S4LGMS2S2LG1S2S21NFBS2S12NFBS3S33- + - - - - - - - - - +- + - - - - - - - - - +- - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -+ - + - - + + - + - - ++ - + - - + + - + - - ++ - + - - + + - + - - ++ - + - - + + - + - - ++ - + - - + + - + - - ++ - + - - + + - + - - ++ + - - - - - - - - - -+ + - - - - - - - - - -


Kesimpulan dan SaranBerdasarkan penelitian yang telahdilakukan dapat disimpulkan bahwa :1. Pada tiap sampel tanah mangroveWonorejo Surabaya ditemukan<strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong><strong>simbiosis</strong> yang terdiri <strong>dari</strong> genusAzotobacter, Pseudomonas, danStreptomyces pada sampel tanahrhizosfer Hibiscus tiliaceus,avicennia germinans, Excoecariaagallocha, dan Avicenniaofficinalis. Sedangkan genusAzospirillum hanya ditemukanpada sampel tanah rhizosferExcoecaria agallocha danAvicennia officinalis.2. Jumlah <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong><strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> dapat diketahuidengan metode MPN (MostProbable Number), <strong>dari</strong> penelitiandidapatkan nilai MPN padasampling pertama pada rhizosferHibiscus tilliaceus menunjukkannilai MPN sebesar 4,6 x 10 2 sel/gtanah, pada rhizofer Avicenniagerminas, Excoecaria agalocha,Avicennia officinalis sebesar 0,3 x10 1 sel/g tanah. Pada samplingkedua didapatkan nilai MPN padarhizosfer Hibiscus tilliaceus danAvicennia germinans sebesar 2,3 x10 1 sel/g tanah, sedangkan padarhizosfer Excoecaria agallochamenunjukkan nilai MPN sebesar0,3 x 10 1 sel/g tanah, dan padarhizosfer Avicennia officinalisSaran1. Dengan ditemukannya isolat-isolat<strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong><strong>simbiosis</strong>, maka dapat digunakanuntuk biofertilizer.dengan nilai MPN sebesar 0,4 x10 1 sel/g tanah. Pada samplingketiga pada rhizosfer Hibiscustiliaceus dan rhizosfer Aviceniaofficinalis mendapatkan nilai MPNsebesar ≥ 2,4 x 10 3 sel/g tanah,sedangkan pada rhizosferAvicennia germinans danExcoecariaagallochamendapatkan nilai MPN sebesar1,1 x 10 3 sel/g tanah .3. Karakterisasi <strong>bakteri</strong> <strong>penambat</strong><strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong> padasampel tanah mangrove WonorejoSurabaya memiliki morfologi yangberbeda-beda tiap genus yaitu:genus Azospirillum koloniberwarna kuning, bentuk bulat,elevasi konveks, dengan tepi rata,dan <strong>bakteri</strong> dengan bentuk selvibroid gram negatif. GenusAzotobacter dengan warna kuning,bentuk bulat, tepi rata,elevasikonveks, dengan sel berbentukovoid gram negatif. GenusPseudomonas berwarna putihtransparan, biru transparan, hinggaoranye dengan tepi rata berbentukbulat, elevasi konveks, dan denganbentuk sel kokoid gram negatif.Sedangkan pada genusStreptomyces koloni <strong>bakteri</strong>berwarna putih tepi transparan,berbentuk bulat, tepi tidak rata,elevasi konveks, dan denganbentuk sel batang gram positif .2. Perlu dilakukan penelitian lebihlanjut untuk isolat <strong>bakteri</strong><strong>penambat</strong> <strong>nitrogen</strong> <strong>non</strong> <strong>simbiosis</strong>pada lahan yang tidak bersalinitas.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!