12.07.2015 Views

Madrasah Tarbiyah Hasan Al-Banna - Blog at UNY dot AC dot ID

Madrasah Tarbiyah Hasan Al-Banna - Blog at UNY dot AC dot ID

Madrasah Tarbiyah Hasan Al-Banna - Blog at UNY dot AC dot ID

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA.pendengarnya tanpa memerlukan keizinan, tetapi bila keluar hanyadari lidah maka pengaruhnya tidak akan melampaui telinga. Orang yangmemiliki h<strong>at</strong>i yang hiduplah yang dap<strong>at</strong> mempengaruhi pendengar danpengikutnya. Sedangkan orang yang mempunyai h<strong>at</strong>i yang m<strong>at</strong>itidaklah mampu menghidupkan h<strong>at</strong>i orang lain. Sebab orang yang tidakmemiliki sesu<strong>at</strong>u tidak dap<strong>at</strong> memberikannya kepada orang lain danwanita yang tidur tidak sama dengan wanita yang kehilangan anak.5. Adalah sejumlah pendidik yang ikhlas, ku<strong>at</strong> dan terpercaya yangmeyakini jalan yang dibentangkan oleh pimpinan. Mereka mempunyaipengaruh terhadap murid-muridnya dan mereka ini menjadi pendidik -pendidik bagi generasi sesudahnya, demikianlah seterusnya.Dengan para pendidik di sini tidaklah saya maksudkan alumni PerguruanTinggi Ilmu Pendidikan <strong>at</strong>au pemegang ijazah Majester (MA) dan Doktor dalampendidikan. Yang saya maksudkan ialah orang yang memiliki "kualiti" iman yangtinggi, keku<strong>at</strong>an jiwa, keberanian h<strong>at</strong>i, kekerasan kemahuan, kelapangan dada dankesanggupan mempengaruhi orang lain. Mungkin mereka seorang jurutera <strong>at</strong>aupegawai rendahan <strong>at</strong>au pedagang <strong>at</strong>au buruh, diantara orang-orang yang tidakmempelajari dasar-dasar pendidikan <strong>at</strong>au sistemnya.6. Cara pelaksanaan yang bermacam-macam, yang bersif<strong>at</strong> peribadi,yang bersif<strong>at</strong> kelompok, yang bersif<strong>at</strong> teori, yang bersif<strong>at</strong> praktikal, yangbersif<strong>at</strong> pemikiran, yang bersif<strong>at</strong> perasaan, yang berbentuk perintah danyang berbentuk larangan semua itu dilaksanakan dalam bentuk pelajaran,ceramah, seminar, diskusi dan pendek<strong>at</strong>an peribadi, begitu pula syairsyairyang dihafal, bacaan-bacaan yang diulang-ulang, nyanyian-nyanyiandengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a, irama dan lagunya mempunyai pengaruh tertentu . . .pertemuan-pertemuan bergilir dari kelompok-kelompok di rumahrumahdengan acara membaca <strong>Al</strong> Qur-an, memperluas ilmupengetahuan, ibad<strong>at</strong> dan memperku<strong>at</strong> tali persaudaraan, semuanya itudinamakan kelompok "keluarga" yang menanamkan perasaan cinta dankasih sayang di antara anggota-anggota keluarga itu. Di samping ituada pertemuan-pertemuan lain dalam lingkungan jamaah yang diadakanpada waktu malam. Tujuannya mencerdaskan akal dengan ilmupengetahuan, membersihkan h<strong>at</strong>i dengan ibad<strong>at</strong> dan menyih<strong>at</strong>kan badandengan olahraga. Pertemuan ini dinamakan "kutaibah" (regu) yang menanamkanpengertian jihad. Selain itu masih ada sistem-sistem lain yangsemuanya bertujuan membentuk manusia muslim yang sempurna.Setiap pendidikan disesuaikan sistemnya dengan tujuan yang hendak dicapai,sehingga dalam pemeliharaan haiwan peliharaan, sapi perahan untukmendap<strong>at</strong>kan susu berbeza dengan pemeliharaan sapi untuk memperoleh daging,begitu pula berbeza dengan pemeliharaan sapi untuk keperluan membajaktanah.Begitu pula manusia dan pendidikan. Pendidikan manusia individualistikberbeza dengan pendidikan manusia komunis, keduanya berbeza denganpendidikan manusia kapitalis dan semuanya berbeza dengan pendidikan manusiamuslim. Pendidikan Muslim yang bersif<strong>at</strong> tradisional berbeza dengan pendidikanmuslim yang kre<strong>at</strong>if (ijabi) . . . Pendidikan muslim dalam masyarak<strong>at</strong> yang di<strong>at</strong>uroleh <strong>Al</strong> Qur-an dan di dalamnya ajaran-ajaran Islam diamalkan secara majoriti,berbeza dengan pendidikan muslim dalam masyarak<strong>at</strong> yang di dalamnya idea


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAjahiliyah dan idea Islam saling bertarung, begitu pula kekafiran dan keimanan,keingkaran dan keta<strong>at</strong>an saling berebut pengaruh di dalamnya.Memang, pendidikan muslim yang memandang cukup mengambil dari Islamibadahnya saja seperti sal<strong>at</strong>, puasa, zikir dan doa sedang apabila dikemukakankepadanya keadaan Islam dan kaum muslimin maka ia hanya sanggupmeng<strong>at</strong>akan: apa daya kita sudah demikian ketentuan Tuhan, tidaklah samadengan pendidikan muslim yang dadanya bergejolak kerana ghairah terhadapIslam bagai gejolak air mendidih di <strong>at</strong>as tungku dan h<strong>at</strong>inya lebur keranaprih<strong>at</strong>in terhadap keadaan kaum muslimin bagai leburnya garam di dalam air,kemudian keprih<strong>at</strong>inan dan keghairahan itu menjelma menjadi keku<strong>at</strong>an yangmendorongnya berusaha mengadakan perubahan dan perbaikan.Inilah muslim yang dicita-citakan, yang tidak menyerah pada keny<strong>at</strong>aanbahkan bekerja dan berusaha merubahnya sebagaimana diperintahkan oleh<strong>Al</strong>lah. Dia tidak mencari-cari alasan dengan dalih qadha dan qadar dantakdirNya yang tidak bisa ditolak. Dia adalah muslim yang bekerja untukmenegakkan agama, membangun um<strong>at</strong> dan menghidupkan kebudayaan danperadaban."Itulah su<strong>at</strong>u risalah yang jangkauan waktunya sampai ke akhir zaman,jangkauan ruangnya meliputi seluruh um<strong>at</strong> manusia dan jangkauankedalamannya mencakup segala urusan dunia dan akhir<strong>at</strong>." 1)Itulah um<strong>at</strong> yang telah diistimewakan <strong>Al</strong>lah dengan mengurniakankepadanya sebaik-baik Kitab yang diturunkanNya (<strong>Al</strong> Qur-an) dan sebesarbesarNabi yang diutusNya (Muhammad SAW). <strong>Al</strong>lah telah melahirkannyasebagai um<strong>at</strong> terbaik bagi manusia, menjadikannya um<strong>at</strong> pertengahan dalamsegala hal dan menjadikannya um<strong>at</strong> yang p<strong>at</strong>ut menjadi guru dan saksi <strong>at</strong>askebenaran Islam terhadap manusia seluruhnya.Itulah kebudayaan yang berdasarkan Ketuhanan, manusiawi, universal danbermoral, yang mempers<strong>at</strong>ukan ilmu dengan iman, kebendaan dengan ruh,memperh<strong>at</strong>ikan keseimbangan antara dunia dan akhir<strong>at</strong> dan memelihara harak<strong>at</strong>dan kemuliaan manusia.Pendidikan muslim seperti inilah yang menjadi tujuan pertama bagigerakan Ikhwanul Muslimin, kerana itulah s<strong>at</strong>u-s<strong>at</strong>unya dasar perubahan sert<strong>at</strong>umpuan kebaikan dan perbaikan. Tidak ada cita-cita untuk memulai kehidupanIslam yang baru <strong>at</strong>au mendirikan ini negara Islam <strong>at</strong>au menyesuaikan undangundangIslam dengan undang-undang lainnya.Pendidikan Islam menurut pengertian Ikhwanul Muslimin dan penerapannyamempunyai ciri-ciri khas yang menonjol, yang terpenting ialah :1. Tekanan pada segi Ketuhanan,2. Sempurna dan lengkap,1) Ucapan <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong> <strong>Banna</strong>.


4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA∩∈⊃∪«!$# š∅ÏiΒ “W‰èδ ÎötóÎ/ çµ1uθyδ yìt7©?$# Ç⎯£ϑÏΒ ‘≅|Êr& ô⎯tΒuρ"Siapakah yang lebih ses<strong>at</strong> dari pada orang yang mengikuti hawa naf-sunyadengan tidak mendap<strong>at</strong> petunjuk dari <strong>Al</strong>lah sedikitpun." (<strong>Al</strong> Qashash: 50).Nafsu kemegahan, nafsu kekuasaan, bertuhankan makhluk <strong>Al</strong>lah,memperturutkan hawa nafsu dan keinginan, mengharapkan tepuk tangan orangbanyak dan pujian kaum elite dan sebagainya adalah racun yang membunuhyang membu<strong>at</strong> h<strong>at</strong>i buta dan tuli, merosak dan membunuhya. Inilah yangdinamakan oleh Imam Gazali dalam kitabnya Ihya'u 'Ulumiddin sebagai "almuhlik<strong>at</strong>"(yang mencelakakan) berdasarkan hadith Nabi yang berbunyi:"Ada tiga perkara yang mencelakakan: kekeliruan yang diikuti, hawa nafsuyang diperuntukkan dan kekaguman manusia terhadap dirinya.Tetapi sayang kebanyakan manusia tidak mempedulikan hal-hal maknawiyang mencelakakan peribadi-peribadi dan kelompok-kelompok ini. Merekamengarahkan perh<strong>at</strong>ian sepenuhnya kepada perbu<strong>at</strong>an-perbu<strong>at</strong>an lahir yangmencelakakan seperti mencuri, berzina dan minum minuman keras. Memangsemua perbu<strong>at</strong>an itu termasuk perbu<strong>at</strong>an yang mencelakakan, tetapi lebihkecil kemudar<strong>at</strong>annya dan lebih ringan bahayanya.Sebenarnya di sebalik semua perkara lahir yang mencelakakan ini terdap<strong>at</strong>penyakit kejiwaan, yang diketahui oleh sebahagian orang dan tidak diketahuioleh sebahagian yang lain. Kerana itu sejak mula Dakwah Islamiyahmengutamakan pembebasan jiwa dari pengaruh-pengarah dunia danmengarahkannya kepada <strong>Al</strong>lah sebelum kepa-da segala sesu<strong>at</strong>u yang lain.Dakwah Islamiyah mengalihkan jiwa manusia dari setiap keuntungan dankesenangan duniawi yang tidak bernilai di sisi <strong>Al</strong>lah kepada pemus<strong>at</strong>anperh<strong>at</strong>ian kepada Tu-han dengan sepenuh keku<strong>at</strong>an dan menyiapkan ke arah itupikiran dan perasaan, serta menyiapkan pula suasana dan sarananya.Segi keimanan <strong>at</strong>au Ketuhanan ini mendap<strong>at</strong> temp<strong>at</strong> yang luas danperh<strong>at</strong>ian yang besar dalam sistem pendidikan Ikhwanul Muslimin. Dakwahhanyalah dakwah kepada Tuhan sebelum segala sesu<strong>at</strong>u yang lain. DakwahKetuhanan hanya mengarahkan pandangan kepada <strong>Al</strong>lah saja dan menjadikanredha-Nya sebagai tujuan akhir."Bila cintamu benar maka semuanya menjadi mudah, setiap yang adadi <strong>at</strong>as tanah adalah tanah ".


((PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA<strong>Al</strong>lah SWT tidak melih<strong>at</strong> kepada bentuk (lahir) tetapi kepada h<strong>at</strong>i dantidak memberi balasan berdasarkan jumlah amal yang tampak, tetapiberdasarkan keikhlasan yang berada di sebaliknya. <strong>Al</strong>lah SWT tidakmenerima, kecuali amal yang ikhlas kerana-Nya. Dialah Yang Paling tidakmenghargai syirik, sedang riya' adalah syirik yang tersembunyi. Sebab ituDia tidak menyukai amal yang berbau syirik dan h<strong>at</strong>i yang musyrik. Amalyang berbau syirik dan h<strong>at</strong>i yang syirik tidaklah diterima-Nya.(#θã_ötƒ tβ%x. ⎯yϑsùÓ‰Ïn≡uρ ×µ≈s9Î) öΝä3ßγ≈s9Î) !$yϑ¯Ρr& ¥’n≈yèø9$# Éb>u‘ ¬! †ÎA$yϑtΒuρ y“$u‹øtxΧuρ ’Å5Ý¡èΣuρ ’ÎAŸξ|¹ ¨βÎ) ö≅è%∩⊇∉⊂∪ t⎦⎫ÏΗÍ>ó¡çRùQ$# ãΑ¨ρr& O$tΡr&uρ ßNöÏΒé& y7Ï9≡x‹Î/uρ"K<strong>at</strong>akanlah: Sesungguhnya sol<strong>at</strong>ku, ihad<strong>at</strong>ku, hidupku dan m<strong>at</strong>ikuhanyalah untuk <strong>Al</strong>lah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dandemikian itulah yang diperintahkan kepadaku." (<strong>Al</strong>-An'am : 162-163).Orang-orang yang mengenal penyakit-penyakit h<strong>at</strong>i dan jiwamengetahui, bahawa sesu<strong>at</strong>u yang paling berbahaya yang dihadapi oleh merekayang bergerak di bidang dakwah ialah terpengaruh dengan hawa nafsu,mengharapkan berdiri di baris depan, menginginkan populariti dankepemimpinan. Kerana itu Rasulullah mempering<strong>at</strong>kan agar kita jangan.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAterjerumus ke dalam jurang cinta kemegahan dan harta dan ke dalam syirikyang tersembunyi, iaitu riya. <strong>Al</strong> Qur-an dan Sunnah Nabi dengan nada tinggimemanggil orang-orang ikhlas yang mengerjakan apa yang mereka kerjakan"kerana mengharap redha <strong>Al</strong>lah," tidak menghendaki balasan dan ucapanterima kasih dari seseorang. Rasulullah memuji orang muslim yang kre<strong>at</strong>iflagi pendiam, yang melaksanakan kewajibannya sedang ia tidak dikenal dantidak mendap<strong>at</strong> pujian di kalangan masyarak<strong>at</strong>. Beliau bersabda:"Kadang-kadang orang yang berambut kusut masai, dekil, berpakaiankumal tak diindahkan orang, sekiranya ia bersumpah dengan nama <strong>Al</strong>lahtentulah <strong>Al</strong>lah mengabulkannya.""Mujurlah seorang hamba yang memegang kekang kudanya fi sabilillah, kusutmasai rambutnya berdebu kakinya, jika dalam penjagaan ia tetap dalampenjagaan dan jika dalam penyerangan ia tetap dalam penyerangan."Semoga <strong>Al</strong>lah memberi rahm<strong>at</strong> kepada Khalid bin Walid, Saifullah, yangsebagai panglima ia telah memimpin dengan sebaik-baiknya dan sebagai perajurittelah pula melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.Ikhwanul Muslimin benar-benar menekankan pengertian-pengertian inidalam pendidikannya dan sama sekali melarang penonjolan diri, yang membawakepada p<strong>at</strong>ahnya tulang punggung.Di antara hasil pendidikan ini lahirlah banyak perajurit yang tak dikenaldalam jamaah itu, <strong>at</strong>au seperti yang dinamakan oleh Hadith Nabi yangdiriway<strong>at</strong>kan oleh Tirmdhi:"Orang-orang baik yang bertakwa yang tak dikenal, bila mereka tidak hadirtidak dicari-cari dan jika mereka hadir maka mereka tidak dikenal orang."Begitu pula di kalangan mereka kita temukan pendukung-pendukungseperti kaum Anshar yang kelih<strong>at</strong>an banyak ketika keadaan sulit dan kelih<strong>at</strong>ansedikit ketika memperebutkan keuntungan.Betapa banyak orang yang mengorbankan harta dan jiwa mereka tanpadisebut-sebut namanya <strong>at</strong>au dipukul genderang menyambut kehadirannya.Berapa banyak pemuda yang berjuang di Palestina dan Kanal Suez yangmenunjukkan kepahlawanan yang mengagumkan, tanpa mengharapkan balasan<strong>at</strong>au ucapan terima kasih dari seseorang dan tanpa meminta disebut-sebut.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAjasanya, kerana takut akan lenyap nilai amalnya disebabkan rasa takabur dansombong.Kemudian usaha diarahkan kepada memberi santapan h<strong>at</strong>i setelahmemeliharanya dari bermacam-macam penyakit. Santapan h<strong>at</strong>i hanya sempurnadengan adanya hubungan yang terus menerus dengan <strong>Al</strong>lah SWT, ing<strong>at</strong> danbersyukur kepada-Nya serta melak-sanakan ibad<strong>at</strong> dengan sebaik-baiknya.Di antara nilai-nilai pokok yang dilaksanakan oleh pendidikan KetuhananIkhwanul Muslimin adalah ibad<strong>at</strong> kepada <strong>Al</strong>lah. Itulah tujuan pertama daripenciptaan manusia. <strong>Al</strong>lah SWT berfirman:∩∈∉∪ Èβρ߉ç7÷èu‹Ï9 ωÎ) }§ΡM}$#uρ £⎯Ågø:$# àMø)n=yz $tΒuρ"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melairikan supaya me- ]rekabenbad<strong>at</strong> kepada-Ku." (Adz-Dzariy<strong>at</strong>: 56).Ibad<strong>at</strong> - dengan pengertian umum - ialah su<strong>at</strong>u nama yang mencakupsegala apa yang disukai dan diredhai oleh <strong>Al</strong>lah, berupa perk<strong>at</strong>aan danperbu<strong>at</strong>an. Tetapi yang kami maksudkan di sini ialah ibad<strong>at</strong> dalam pengertiankhusus, iaitu beribad<strong>at</strong> dan mendek<strong>at</strong>kan diri kepada <strong>Al</strong>lah dengan melaksanakansyiar-syiar-Nya, berzikir dan bersyukur kepada-Nya.Di antara unsur-unsur pokok yang ditekankan oleh Ikhwanul Muslimindalam ibad<strong>at</strong> adalah:1. Tetap mengikuti Sunnah dan menjauhi bid'ah, sebab setiap bid'ahadalah ses<strong>at</strong>. Dalam hal ini Asy syaikh Sayid Sabiq telah menyusunkitabnya Fiqhus Sunnah dan <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> telah memberikan penghantardan memujinya. Sebelum itu beberapa bahagian dari padanya telah disiarkandalam majalah mingguan Ikhwanul Muslimin. Kitab itu bertumpu pada dalildalilsyari'<strong>at</strong> dan merupakan fikih Ikhwanul Muslimin.2. Mengutamakan ibad<strong>at</strong>-ibad<strong>at</strong> fardhu, sebab <strong>Al</strong>lah tidak menerima ibad<strong>at</strong>sun<strong>at</strong> sebelum ditunaikan yang fardu. Dalam sebuah Hadith Qudsi yangdiriway<strong>at</strong>kan oleh Imam Bukhari tersebut:"Tidak ada s<strong>at</strong>u pun takarub hamba-Ku kepada-Ku yang lebih Ku-sukai daripada menunaikan apa yang Aku fardukan kepadanya."Sebab itu bagaimanapun, meninggalkan yang fardu tidak dap<strong>at</strong> dibenarkan.3. Menggemarkan sal<strong>at</strong> jamaah, meskipun mazhab-mazhab berbeza pendap<strong>at</strong>mengenai hukumnya, ada yang meng<strong>at</strong>akan fardu 'ain, ada yang meng<strong>at</strong>akanfardu kifayah dan ada yang meng<strong>at</strong>akan sun<strong>at</strong> muakkad. Sebab itu ketikaIkhwanul Muslimin berangk<strong>at</strong> ke Kamp Tursina, mereka segera membangunsebuah mesjid di setiap bahagiannya. Mereka berkumpul padanyamengerjakan setiap sal<strong>at</strong>, seperti mengerjakan sal<strong>at</strong> Jum'<strong>at</strong>. Saya senantiasaing<strong>at</strong> ucapan Syaikh Muhammad <strong>Al</strong>-Gazali yang meng<strong>at</strong>akan, bahawa dia.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA(<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>) mengimami kami pada setiap sal<strong>at</strong> dan membaca qunutpada raka'<strong>at</strong> akhir dengan berdoa"Ya Tuhan Kami, dengan keku<strong>at</strong>an-Mu bebaskanlah kami dari keadaantertawan ini, dengan rahm<strong>at</strong>-Mu tutuplah kekurangan kami, denganpengawasan-Mu kendalikanlah urusan kami. Ya Tuhan kami, tutupilahkekurangan kami dan tenteramkanlah h<strong>at</strong>i kami..."4. Menggemarkan amalan sun<strong>at</strong>. Dalam Hadith Qudsi di <strong>at</strong>as antara laintersebut:"Senantiasa hamba-Ku bertakarub kepada-Ku dengan amal-amal sun<strong>at</strong>,sehingga Aku mencintainya."Berapa banyak yang timbul di pangkuan dakwah ini orang-orang yangbanyak berpuasa dan beribad<strong>at</strong> malam hari (qiyamul lail), seperti tersebutdalam firman <strong>Al</strong>lah:öΝßγ≈uΖø%y—u‘$£ϑÏΒuρ$YèyϑsÛuρ$]ùöθyz öΝåκ®5u‘tβθããô‰tƒÆìÅ_$ŸÒyϑø9$#Ç⎯tãöΝßγç/θãΖã_ 4’nû$yftFs?∩⊇∉∪ tβθà)ÏΖãƒ"Lambung mereka jauh dari temp<strong>at</strong> tidurnya, 5) sedang mereka berdo'akepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap." (As-Sajdah: 16).Orang-orang menyif<strong>at</strong>kan mereka seperti menyif<strong>at</strong>kan para sahab<strong>at</strong>dan tabi'in, bahawa mereka: "ahli ibad<strong>at</strong> ketika malam tiba dan waktu siangmenjadi pasukan berkuda." Penyair mereka mengungkapkan dalam syair yangberjudul "Huwa al-Haq" <strong>at</strong>au syair yang berjudul "<strong>Al</strong>-Karaib" yang dihafal olehseluruh anggota, sebagai berikut:"Kami adalah lemah lembut bila malam tiba, Kami kerumuni mihrab kamidengan rasa sedih, Kami adalah perajurit-perajurit perkasa di medan laga,Musuh memandang kami tak terkalahkan bagaikan singa. "5) Maksudnya: mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, untuk mengerjakan sol<strong>at</strong> malam..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNADalam hal ini Ustaz <strong>Hasan</strong> menyusun sebuah risalah, beranam "<strong>Al</strong>-Munajah." Di dalamnya diterangkan keutamaan tahajjud dan sol<strong>at</strong> di waktusahur, kedudukan do'a dan istighfar dengan mengemukakan ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong>, hadithhadithdan amalan para sahab<strong>at</strong>. Beliau selalu mengungkapkan kenikm<strong>at</strong>anberibad<strong>at</strong> di tengah malam dan berdiri menghadap <strong>Al</strong>lah ketika manusia lelapdalam tidurnya. Berjaga untuk perbu<strong>at</strong>an ta<strong>at</strong> ketika manusia tenggelam dalamhiburan dan menangis takut kepada <strong>Al</strong>lah yang menjadi tertawaan mereka yangmelampaui b<strong>at</strong>as. Hal ini diungkapkan sesuai dengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a penyair dalammunaj<strong>at</strong> kepada Tuhannya:"Bertanggang malam bukan untuk menging<strong>at</strong> Tuhan adalah b<strong>at</strong>alMenangis bukan kerana kehilangan keridhaanMu adalah sia-sia."K<strong>at</strong>a penyair lain:"H<strong>at</strong>i yang selalu menging<strong>at</strong>Mu,Tidak membutuhkan obor dan lampu,WajahMu yang selalu menjadi idaman itulah alasan kami,Pada hari ketika manusia mengemukakan alasan (pada hari kiam<strong>at</strong>)"Makna-makna ini mempunyai pengaruh yang ku<strong>at</strong> dan mendalam dalam jiwadan h<strong>at</strong>i anggota Ikhwanul Muslimin. Maka lahirlah generasi Ketuhanan yangberjaga malam untuk beribad<strong>at</strong> kepada <strong>Al</strong>lah dan menahan haus di waktu siangkerana <strong>Al</strong>lah. Sejuknya musim dingin tidak menghalanginya untuk beribad<strong>at</strong> dimalam hari dan teriknya musim panas tidak menghalanginya untuk berpuasa.Kerana dalam beribad<strong>at</strong> kepada Tuhan ia menemukan kesenangan, dalam ta'<strong>at</strong>kepadaNya ia merasakan kelaz<strong>at</strong>an dan dalam berdiri di hadapanNya iamemperoleh kebahagiaan, seperti yang diungkapkan oleh seorang soleh masa laludengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>anya: "Sekiranya raja-raja mengetahui semua ini tentulah merekamemerangi kami dengan pedang untuk memperoleh kebahagiaan itu.”Saya selalu menging<strong>at</strong> saf-saf orang yang sembahyang tahajud di KampTursina, ketika sebahagian anggota Ikhwanul Muslimin sedang melew<strong>at</strong>i akhirmalam dan berseru dengan suara yang mengesankan :.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Wahai anda yang lelap tenggelam di peraduannya, Bangunlah, ing<strong>at</strong>lah YangHidup, Yang Tidak Pernah Tidur, Tuhanmu memanggilmu untuk ing<strong>at</strong>kepadanya. Sedang anda terlena oleh kenyenyakan tidur. "Maka bangunlah semua orang yang tidur, yang merasa ber<strong>at</strong> menjadi ringandan yang merasa malas menjadi cek<strong>at</strong>an untuk mengharapkan karunia <strong>Al</strong>lahpada bahagian malam yang berkah ini, mudah-mudahan berkah "almustaghfirinabil ashari" 6) melimpah kepadanya.Pendidikan malam dengan adanya sol<strong>at</strong>, do'a dan membaca Qur-andisertai keteguhan jiwa dan keku<strong>at</strong>an h<strong>at</strong>i, itulah yang menghasilkanseorang muslim yang mampu memikul beban risalah yang menyambut warisankenabian dengan keku<strong>at</strong>an dan amanah seperti telah dipikul oleh Nabi SAW,yang semenjak di Mekah <strong>Al</strong>lah telah memerintahkannya dengan apa yangtersebut dalam firman-Nya:÷ŠÎ— ÷ρr& ∩⊂∪ ¸ξ‹Î=s% çµ÷ΖÏΒ óÈà)Ρ$# Íρr& ÿ…çµxóÁÏoΡ ∩⊄∪ Wξ‹Î=s% ωÎ) Ÿ≅ø‹©9$# ÉΟè% ∩⊇∪ ã≅ÏiΒ¨“ßϑø9$# $pκš‰r'¯≈tƒ∩∈∪ ¸ξ‹É)rO Zωöθs% šø‹n=tã ’Å+ù=ãΖy $¯ΡÎ) ∩⊆∪ ¸ξ‹Ï?ös? tβ#uöà)ø9$# È≅Ïo?u‘uρ ϵø‹n=tã"Hai orang yang berselimut: Bangunlah (untuk sol<strong>at</strong> di malam hari, kccualisedikit (dari padanya). (Iaitu) seperduanya <strong>at</strong>au kurangilah dari seperduaitu sedikit. Atau lebihi dari seperdua itu; dan bacalah AI Qur-an denganbacaan yang perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkankepadamu perk<strong>at</strong>aan yang ber<strong>at</strong> (<strong>Al</strong>Qur-an)." (<strong>Al</strong>-Muzammil: 1-5).Pendidikan ini — pendidikan malam dan pendidikan <strong>Al</strong> Quran menciptakanpemuda-pemuda pencinta Tuhan, yang menghidupkan kembali perjalananhidup Salaf 7) . Di antara mereka kita melih<strong>at</strong> orang-orang yang menetapi puasaIsnin dan Khamis sepanjang hidupnya, — semoga <strong>Al</strong>lah mengurniakan kita berk<strong>at</strong>keikhlasan mereka. Demikian pula orang yang tetap berada di <strong>at</strong>as Sunnah ini diwaktu ia berada di medan jihad. Nabi SAW bersabda yang ertinya:"Barangsiapa berpuasa s<strong>at</strong>u hari fi sabilillah, maka <strong>Al</strong>lah akanmenjauhkan mukanya dari api neraka pada ari itu sejauh tujuh puluhkharif 8) " (Hadith riway<strong>at</strong> Bukhari dan lainnya).Seorang anggota yang ikut berperang terkena tembakan pada h a r i d iasedang berpuasa. Pada sa<strong>at</strong> ia sedang sakar<strong>at</strong> dibawakan kepadanya segelas air, laluia berk<strong>at</strong>a: "Biarkanlah saya, saya ingin menemui Tuhan dalam keadaan6) Orang-orang yang memohon ampunan pada pertiga malam yang akhir7) Orang orang muslim sebelum abad keemp<strong>at</strong> Hijrah.8) Kharif adalah jarak antara musim sejuk dan musim panas (Pent.).


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAberpuasa."5. Menggemarkan berzikir kepada <strong>Al</strong>lah.∩⊆⊄∪ ¸ξ‹Ï¹r&uρ Zοtõ3ç/ çνθßsÎm7yuρ ∩⊆⊇∪ #ZÏVx. #[ø.ÏŒ ©!$# (#ρâè0øŒ$# (#θãΖtΒ#u t⎦⎪Ï%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ"Hai orang-orang yang beriman berzikirlah (dengan menyebut nama <strong>Al</strong>lah),zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagidan petang. " (<strong>Al</strong>-Ahzab: 41-42).Sebaik-baik zikir adalah membaca <strong>Al</strong> Qur-an, Kalam Ilahi untuk setiaphuruf pembacanya memperoleh sepuluh kebaikan. Di antara pesanan gerakanitu ialah setiap anggota harus melakukan wirid harian iaitu membaca ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong>dari <strong>Al</strong> Qur-an, membacanya dengan baik berdasarkan hukum tajwid dandengan memahami maknanya. Dan sekiranya ada su<strong>at</strong>u bacaan (kitab suci)yang dengan bacaan itu gunung-gunung dap<strong>at</strong> digoncangkan <strong>at</strong>au bumi bis<strong>at</strong>erbelah <strong>at</strong>au oleh kerananya orang-orang yang sudah m<strong>at</strong>i dap<strong>at</strong> berbicara,tentu <strong>Al</strong> Quranlah bacaan itu.Macam-macam zikir dan bacaannya adalah banyak di antaranya: tasbih,tahmid, tahlil. takbir, do'a. Istighfar dan salaw<strong>at</strong> ke pada Nabi SAW.Pendidikan Ikhwanul Muslimin sang<strong>at</strong> berghairah menetapi zikir yangditerima dari Nabi (yang ma'tsur), kerana beberapa hal:1). Lafaz-lafaz yang ma'tsur tidak dap<strong>at</strong> ditandingi oleh lafaz-lafaz lain darisegi kandungan isinya dan uslubnya (susunan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>anya). la merupakanay<strong>at</strong> dari pada ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah; disebabkan lengkapnya, fasihnya, jelasnya,ku<strong>at</strong> pengaruhnya dan ini merupakan berkah kenabian.2). Ucapan orang yang tidak ma'tsur, kadang-kadang mengandungi unsurberlebih-lebihan <strong>at</strong>au kekurangan. Dengan demikian tidak terlepas dari k<strong>at</strong>aorang begini dan k<strong>at</strong>a orang begitu. Padahal Nabi mempering<strong>at</strong>kan:"Tinggalkanlah apa yang meragukan dan ambillah apa yang tidakmeragukakan mu."3). Dalam membaca zikir yang ma'tsur ada dua pahala, pahala zikir danpahala mengikuti Nabi. Tidaklah pantas menyia-yiakan pahala mengikutiNabi ini tanpa alasan.Kerana itu Imam <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menyusun su<strong>at</strong>u risalah dari kumpulanzikir dan do'a yang berasal dari Sunnah Nabi. Risalah itu dinamakannya <strong>Al</strong>-Ma'tsur<strong>at</strong> menurut pola seperti <strong>Al</strong>-Adzkar susunan Imam An-Nawawi dan <strong>Al</strong>Kalimuththayyibah susunan Syeikh Ibnu Taimiyah.Hampir tidak ada anggota Ikhwanul Muslimin yang tidak memiliki.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNARisalah ini dan sedikit di antara mereka yang tidak menghafalnya danmengulang-ulangi zikirnya pagi dan petang. Di antara anggota ada yangmembu<strong>at</strong> cara tersendiri untuk menging<strong>at</strong>kannya akan do'a itu dalam setiapkesemp<strong>at</strong>an. Di kamar tidur digantungkan papan tulis yang berisi do'a waktutidur dan waktu bangun. Di kamar makan digantungkan do'a makan danminum, dek<strong>at</strong> pintu do'a masuk dan ke luar, dalam kenderaan do'a perjalanandan demikianlah seterusnya.Di antara metode yang diciptakan oleh Ikhwanul Muslimin untukmembangkitkan perasaan keagamaan, menumbuhkan sikap mawas diri dan9)mengalahkan nafsu lawwamah <strong>at</strong>as nafsu ammarah10) adalah apa yangdinamakan Jadwal al Muhasabah (Jadual Introspeksi), iaitu su<strong>at</strong>u jadual yangdicetak, berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan oleh seseorang kepadadirinya dan ia harus menjawabnya dengan ya <strong>at</strong>au tidak, supaya mengetahuisejauh mana ia melaksanakan <strong>at</strong>au mengabaikan kewajibannya. Yang demikianitu ketika ia hendak tidur, supaya diketahuinya hasil pekerjaannya hari itu.Introspeksi hanya dilakukan sendiri, tidak memerlukan pengawas selain <strong>Al</strong>lahSWT.Di antara pertanyaan-pertanyaan itu adalah:Apakah engkau telah menunaikan sal<strong>at</strong> pada waktunya?Apakah engkau telah menunaikannya secara berjama'ah?Apakah engkau telah membaca wirid harianmu dari <strong>Al</strong> Quran?Apakah engkau telah membaca do'a-do'amu yang ma'tsur?!Apakah engkau ada menjenguk saudaramu kerana <strong>Al</strong>lah?Dan sebagainyadan sebagainya....Di antara hasil pendidikan iman kepada Tuhan ini, Ikhwanul Muslimintelah memberi sumbangan bagi tanah airnya dan usaha dakwahnya tanpamenyebut-nyebut jasanya, bahkan <strong>Al</strong>lah memberi kepada mereka kenikm<strong>at</strong>animan, sehingga meskipun mereka mendap<strong>at</strong> siksaan dan ujian yang terusmenerus pada masa Kerajaan dan pada masa kekuasaan Jamal Abdul Nasir(1948, 1954, 1965) namun tidaklah mereka menjadi lemah kerana bencana yangmenimpa mereka di jalan <strong>Al</strong>lah dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerahkepada musuh. Di antara mereka ada yang dijadikan sasaran gigitan anjing,ada yang diseterika punggungnya dengan besi panas, ada yang robek-robekbadannya kerana dirotan, ada yang menjalani hukuman penjara dua puluh tahunpada masa revolusi, ada yang terang-terangan ditembak m<strong>at</strong>i seperti yangterjadi pada penyembelihan di Leman Thurah dan ada yang dibunuh secarasembunyi dengan pukulan dan siksaan, dan jumlah berpuluh-puluh,9) Nafsu Lawwamah ialah nafsu yang memiliki sebahagian keutamaan, lalu mencela tuannya (yangmemilikinya) bila melakukan sesu<strong>at</strong>u yang tidak baik.10) Nafsu Ammarah ialah nafsu yang selalu menyuruh tuannya melakukan sesu<strong>at</strong>u yang tidak baik..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsemuanya harus disingkapkan tabirnya agar mereka dikenal dalam sejarah. Diantara mereka ada yang dihukum gantung sampai m<strong>at</strong>i tanpa hak. Bukankerana ia kafir sesudah Islam, bukan kerana ia berzina sesudah ihshan 11) danbukan pula kerana ia membunuh orang. Dosanya hanya kerana ia meng<strong>at</strong>akan:"Tuhanku adalah <strong>Al</strong>lah dan pedomanku adalah <strong>Al</strong> Quran." Tidaklah aneh kalausu<strong>at</strong>u waktu manusia berbu<strong>at</strong> dosa. Tetapi yang aneh kalau ia terus menerusberbu<strong>at</strong> dosa dan tidak bertaub<strong>at</strong>. Adam telah berbu<strong>at</strong> dosa, lalu <strong>Al</strong>lahmenerima taub<strong>at</strong>nya dan mengampuninya. <strong>Al</strong>lah SWT berfirman:∩⊇⊄⊄∪ 3“y‰yδuρ ϵø‹n=tã z>$tGsù …絚/u‘ çµ≈t6tGô_$# §ΝèO ∩⊇⊄⊇∪ 3“uθtósù …çµ−/u‘ ãΠyŠ#u #©|Âtãuρ"Adam durhaka kepada T'uhannya, maka ses<strong>at</strong>lah ia. Kemudian Tuhan-nyamemilihnya maka Dia menerima taub<strong>at</strong>nya dan mengampuninya."(Thaha: 121 - 122).Tetapi iblis sang<strong>at</strong> besar dosanya, maka <strong>Al</strong>lah tidak mengampuninyakerana ia tidak bertaub<strong>at</strong> dari dosanya dan tidak merendahkan dirikepada Tuhannya, bahkan enggan dan angkuh untuk tunduk kepadaperintahNya (supaya sujud kepada Adam), dengan meng<strong>at</strong>akan:∩⊇⊄∪ &⎦⎫ÏÛ ⎯ÏΒ …çµtGø)n=yzuρ 9‘$¯Ρ ⎯ÏΒ ©Í_tFø)n=yz çµ÷ΖÏiΒ ×öyz O$tΡr&"Saya lebih baik dari padanya (Adam), Engkau ciptakan saya dari api sedang diaEngkau ciptakan dari tanah." (<strong>Al</strong>-A 'raf: 12).Padahal Adam dan isterinya berk<strong>at</strong>a :∩⊄⊂∪ z⎯ƒÎÅ£≈y‚ø9$# z⎯ÏΒ ¨⎦sðθä3uΖs9 $oΨôϑymös?uρ $uΖs9 öÏøós? óΟ©9 βÎ)uρ $uΖ|¡àΡr& !$oΨ÷Ηs>sß $uΖ−/u‘ Ÿω$s%"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, jika Engkau tidakmengampuni kami dan memberi rahm<strong>at</strong> kepada kami, tentulah kami termasukorang-orang yang merugi." (<strong>Al</strong>-A 'raf: 23).Dosa Adam dan isterinya adalah akib<strong>at</strong> kealpaan yang tak disengaja dannafsu yang menggoda tetapi diiringi dengan taub<strong>at</strong> yang sebenar-benarnya, lalu<strong>Al</strong>lah menerima taub<strong>at</strong>nya. Sedang dosa iblis adalah akib<strong>at</strong> dari sikapmembangkang terhadap <strong>Al</strong>lah, menolak perintah-perintah-Nya dan merasaangkuh untuk ta'<strong>at</strong> kepada-Nya, lalu <strong>Al</strong>lah menjadikannya sebagai makhlukterhina dan terusir dan kena lakn<strong>at</strong> sampai hari kiam<strong>at</strong>.Anggota-anggota Ikhwanul Muslimin adalah manusia keturunan Adamjuga. Sebab itu tidak aneh kalau di antara mereka ada yang melakukankesalahan, yang menyalahi apa yang diperintahkan kepada mereka <strong>at</strong>au11) Sesudah ihshan: sesudah kahwin secara sah..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAmengerjakan apa yang dilarang <strong>Al</strong>lah. Akan tetapi sebaik-baik orang yangbersalah adalah yang bertaub<strong>at</strong> lagi beristighfar. Inilah ub<strong>at</strong> yang diperlukankanoleh h<strong>at</strong>i supaya ia kembali sih<strong>at</strong>.Tidak ada jalan kepada taub<strong>at</strong> dan istighfar yang benar, kecuali denganmerasa diri berdosa, takut kepada siksaan Tuhan, tunduk kepada-Nya denganketundukan yang benar dan pengakuan yang tulus.Beserta semua itu Ikhwanul Muslimin mempasrahkan semua bencana yangmenimpanya dan segala pengorbanan yang diberikan nya kepada <strong>Al</strong>lah SWT.Mereka telah menjual diri dan harta mereka kepada <strong>Al</strong>lah dan <strong>Al</strong>lah telahmembeli yang demikian itu dari mereka dengan syurga. Mereka, insya <strong>Al</strong>lah,tidak akan menolak jual beli ini dan tidak akan menerima selain syuga sebagaibalasannya.Kerana itu Ikhwanul Muslimin tidak memikirkan balasan dendamterhadap orang yang memenjarakannya, menyiksanya, menyita hartanya,melaparkan keluarganya dan membunuh mereka secara diam-diam <strong>at</strong>au terangterangan.Tidak pernah ada seorang dari mereka yang terdengar menculik orangyang menganiaya mereka dan menembak m<strong>at</strong>anya yang kiri <strong>at</strong>au yang kanan.Padahal jika mereka mahu mereka sanggup berbu<strong>at</strong> demikian, kerana dikalangan mereka ada perajurit-perajurit berpengalaman yang menggentarkanpasukan Yahudi dan menjadikan pasukan Inggeris tidak enak tidur, keranapendidikan mereka tidak membenarkan mereka berbu<strong>at</strong> demikian, bahkanlawan-lawannya diserahkan kepada <strong>Al</strong>lah, dan Dialah yang akan menghukummereka seorang demi seorang di dunia ini sebelum di akhir<strong>at</strong>. Hukuman yangada di sisi <strong>Al</strong>lah lebih ber<strong>at</strong> dan lebih menghinakan, sedang tujuan mereka adalahlebih agung dan lebih mendalam dari pada pembalasan dendam terhadapperibadi-peribadi, kecil <strong>at</strong>au besar.Ikhwanul Muslimin sudah ditakdirkan dap<strong>at</strong> melih<strong>at</strong> dengan m<strong>at</strong>a kepala merekasendiri nasib kebanyakan musuh mereka yang begitu kejam terhadap mereka. Diantaranya ada yang menjadi hina dan tersia-sia, menjadi gila, penyakitan danterbunuh, sehingga Ustaz <strong>Al</strong>-Hadhaibi yang sudah tua semp<strong>at</strong> melih<strong>at</strong> merekayang pernah memenjarakannya masuk penjara bersamanya dan kawan-kawannya.Bezanya mereka masuk penjara dengan menangis seperti anak-anak, sementaraanggota Ikhwanul Muslimin menerima keny<strong>at</strong>aan itu dengan senyumankepahlawanan.Ini tidaklah bererti semua anggota Ikhwanul Muslimin berada pad<strong>at</strong>ingk<strong>at</strong> keimanan yang murni seperti ini. Tetapi aku k<strong>at</strong>akan dengan benarbahawa sif<strong>at</strong> Ketuhanan yang bersinar itulah yang menonjol pada mereka danmenguasai mereka. Keta'<strong>at</strong>an adalah kaedah mereka, sedangkan maksi<strong>at</strong> hampirtidak terjadi. Mereka disibukkan oleh cita-cita besar dari keinginan-keinginankecil, oleh harapan hari akhir<strong>at</strong> dari keinginan-keinginan duniawi dan olehkepentingan umum dari keuntungan peribadi. Barangsiapa di antara mereka padasu<strong>at</strong>u sa'<strong>at</strong> tergoda oleh syaitan, maka ia segera insaf dan sedar, lalu kembalike jalan Tuhannya dengan penuh sesalan lalu bertaub<strong>at</strong>. Saya masih ing<strong>at</strong>seorang pemuda yang masih remaja dikuasai oleh garizahnya pada sa'<strong>at</strong> ia.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANN<strong>Al</strong>emah dan h<strong>at</strong>inya lengah, lalu terjerumus ke dalam perbu<strong>at</strong>an maksi<strong>at</strong>.Kemudian ia sedar bahawa dirinya telah menjadi kotor setelah tadinya suci,menyeleweng setelah tadinya menempuh jalan yang lurus, ses<strong>at</strong> setelah tadinyabenar dan merasakan betapa pahitnya maksi<strong>at</strong> setelah ia merasa manisnya ta'<strong>at</strong>.Sebab itu ia mengurung diri sehari-hari di rumahnya menangisi nasibnya danberbalik ke kiri dan ke kanan di <strong>at</strong>as dipannya yang dirasakannya sebagai barayang menyala. Dia merasa sedih sekali, bumi yang luas dirasanya sempit.Kerana itu ia tidak berani men<strong>at</strong>ap wajah orang lain dan tidak keluar darikamarnya, kerana malu kepada Tuhan dan kepada dirinya sendiri,menjauhkan diri dari kawan-kawannya, pada hal tidak ada seorang pun selainsaya yang mengetahui apa yang terjadi <strong>at</strong>as dirinya.Hal itu tentu akan berlangsung terus, sekiranya saya tidak menyur<strong>at</strong>inyamemberikan kepadanya harapan dengan bertaub<strong>at</strong> d a n memohon ampunan<strong>Al</strong>lah. Saya sebutkan kepadanya Hadith Rasulullah s.a.w:"Barangsiapa yang gembira kerana kebaikan dan sedih kerana kejah<strong>at</strong>anyang diperbu<strong>at</strong>nya, maka ia adalah seorang mukmin."Perrk<strong>at</strong>aan <strong>Al</strong>i bin Abu Thalib :Kejah<strong>at</strong>an yang membu<strong>at</strong> engkau sedih lebih baik dari kebaikan yangmembu<strong>at</strong> engkau takaburDan ucapan Ibnu Athaillah :"Kadang-kadang dibuka bagimu pintu ta'<strong>at</strong> dan tidak dibuka bagimu pintupenerimaan. Kadang-kadang ditakdirkan bagi engkau perbu<strong>at</strong>an 1 maksi<strong>at</strong>,tetapi hal itu merupakan jalan bagimu untuk sampai (kepada kebaikan).Perbu<strong>at</strong>an maksi<strong>at</strong> yang menimbulkan perasaan bersalah dan menyesal lebihbaik dari pada perbu<strong>at</strong>an ta'<strong>at</strong> yang menimbulkan perasaan takabur danangkuh.".


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNASEMPURNA DAN LENGKAPDi antara keistimewaan pendidikan Islam, seperti yang difahami danditerapkan oleh Ikhwanul Muslimin, adalah kesempurnaan dan lengkapnya.Pendidikan Islam tidaklah terb<strong>at</strong>as pada memperh<strong>at</strong>ikan s<strong>at</strong>u segi sajadari segi-segi manusia seperti yang diutamakan oleh ahlinya masing-masing.Pendidikan Islam tidak mengkhususkan perh<strong>at</strong>iannya pada aspekrohani <strong>at</strong>au akhlak saja seperti yang dipentingkan orang-orang sufi dan ahliakhlak dan tidak pula memb<strong>at</strong>asi usahanya pada pembinaan akal dan fikiranseperti yang dipentingkan oleh falsafah dan orang-orang yang mengutamakanakal. Begitu pula tidak menjadikan cita-citanya yang utama pada l<strong>at</strong>ihanketenteraan seperti yang diinginkan oleh ahli-ahli di bidang kemilitefan dankegi<strong>at</strong>annya tidak pula terb<strong>at</strong>as pada pendidikan kemasyarak<strong>at</strong>an seperti yangdilakukan oleh penganjur-penganjur perbaikan sosial.Pada hakik<strong>at</strong>nya pendidikan Islam mementingkan keseluruhanaspekaspekini dan ingin mewujudkan semua macam pendidikan itu secara utuh. Yangdemikian itu kerana pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya:akal dan h<strong>at</strong>inya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Keranapendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaansenang <strong>at</strong>au susah maupun dalam keadaan damai dan perang; danmenyiapkannya untuk menghadapi masyarak<strong>at</strong> dengan segala kbaikan dankejah<strong>at</strong>annya, manisnya dan pahitnya.Kerana itu haruslah diperh<strong>at</strong>ikan pendidikan itu berjuang dan pendidikankemasyarak<strong>at</strong>an, sehingga seorang muslim tidak terasing hidupnya darimasyarak<strong>at</strong> sekitarnya.Sesungguhnya kesempurnaan dan kelengkapan yang menyeluruh adalah cirikhas Islam baik dalam bidang akidah, ibadah dan hukum. Semuanya mendap<strong>at</strong>temp<strong>at</strong> yang khas dalam bidang pendidikannya.Dalam lembaran-lembaran selanjutnya akan kami bicarakan secara singk<strong>at</strong>aspek-aspek pokok yang dipentingkan oleh pendidikan Ikhwanul Muslimin <strong>at</strong>audengan k<strong>at</strong>a lain pendidikan Islam seperti yang dipahami oleh IkhwanulMuslimin dan yang di-terapkannya..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAAdapun aspek rohani <strong>at</strong>au Ketuhanan telah lebih dahulu kami bicarakan secara khususdan kami anggap penekanan segi ini sebagai salah s<strong>at</strong>u ciri khas pendidikan Islam adalahp<strong>at</strong>ut, bahkan ia adalah ciri khas yang pertama.Aspek AkalIkhwanul Muslimin menaruh perh<strong>at</strong>ian besar pada aspek ini, sesuai denganperh<strong>at</strong>ian Islam sendiri padanya. Ay<strong>at</strong> yang pertama I diturunkan <strong>Al</strong>lah kepadaMuhammad SAW. adalah :∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó$Î/ ù&tø%$#"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu." (<strong>Al</strong>-'<strong>Al</strong>aq: 1).Islam adalah agama yang menghorm<strong>at</strong>i akal. la menjadikan akal sebagaisyar<strong>at</strong> taklif dan dasar pemberian pahala dan seksa. <strong>Al</strong> Qur-an penuh denganungkapan-ungkapan:(apakah kamu tidak menggunakan akalmu)(apakah kamu tidak berfikir)akalnva), (sungguh meniadi tanda bagi mereka yang menggunakan لأيات لقوم يعقلون(bagi kamu yang berfikir)(bagi orang-orang yang berakal). dan(bagi orang-orang yang berakal).أفلا تعقلونأفلا تتفكرونلقوم يتفكرونلاولى الألبابلأولى النهىBerfikir dalam Islam adalah ibadah, mencari bukti adalah wajib danmenuntut ilmu adalah fardhu, sebagaimana kejumudan itu adalah keji dantaklid adalah kejah<strong>at</strong>an.Islam menuntut dari seorang muslim supaya mempunyai bukti-buktitentang Tuhannya dan dakwahnya hendaklah "berlandaskan akal." Imanseorang mukallid tidaklah diterima dan Islam tidak membenarkanpenganutnya menjadi pengekor, berfikir dengan kepala orang lain, lalu iamengikuti saja tanpa pemikiran dan pengertian. Bahkan ia harus berpikir,sendiri merenungkan dan memahami."Barangsiapa yang dikehendaki <strong>Al</strong>lah baginya kebaikan, makadiberikanNya kepadanya pengertian dalam soal-soal agama "Sebab itu tidaklah diragukan, bahawa pendidikan akal merupakankeharusan seperti pendidikan Keimanan <strong>at</strong>au kejiwaan. Sebab perjalananhidup manusia adalah gambaran dari pemikiran dan pandanganny<strong>at</strong>erhadap alam wujud, kehidupan dan terhadap manusia.Kerana itu ustaz <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menjadikan "faham" sebagai rukunbai'<strong>at</strong> yang pertama dan didahulukannya <strong>at</strong>as ikhlas, amal, jihad, persaudaraandan sebagainya yang merupakan prinsip-pinsip dasar dari dakwah. Keranapemahaman mendahului semua itu dan seorang manusia tidak akan ikhlasterhadap kebenaran, mengamalkannya dan memperjuangkannya kecuali.


3PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsetelah ia mengenalnya dan memahaminya.<strong>Al</strong> Quran menemp<strong>at</strong>kan ilmu lebih dahulu dari iman dan ta’<strong>at</strong>, keduaduanyaadalah hasil dari ilmu <strong>at</strong>au cabang daripada ya. <strong>Al</strong>lah SWT. berfirman:…ã&s! |MÎ6÷‚çGsù ⎯ϵÎ/ (#θãΖÏΒ÷σãŠsù šÎi/¢‘ ⎯ÏΒ ‘,ysø9$# 絯Ρr& zΟù=Ïèø9$# (#θè?ρé& š⎥⎪Ï%©!$# zΝn=÷èu‹Ï9uρ∩∈⊆∪ 5ΟŠÉ)tGó¡•Β :Þ≡uÅÀ 4’n


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNASeorang anggota Ikhwanul Muslimin harus memulai dengan mengetahui <strong>at</strong>aumengenal masyarak<strong>at</strong> kecil di mana ia hidup di desa <strong>at</strong>au kota, kemudianmeningk<strong>at</strong> pada pengenalan masyarak<strong>at</strong> yang lebih luas seperti tanah air dalampengertian ilmu bumi dan politik, kemudian negeri yang luas negeri-negeri Arabdari teluk sampai ke lautan, kemudian negeri yang lebih luas dari lautan kelautan, iaitu semua negeri-negeri Islam.Ia harus mengenal gerakan-gerakan yang menentangnya dan keku<strong>at</strong>an yangmemusuhinya seperti Yahudi, Nasrani, komunis dan pengikut-pengikutnya didunia Islam seperti penganut-penganut sekularisme, kebebasan, orang-orang yangtaklid buta, dengki orang-orang yang mencari keuntungan dan lain-lain daripemuja benda dan kedudukan.Inilah sistem pendidikan yang dilaksanakan bagi anggota Ikhwanul Muslimindengan kelengkapan-kelengkapannya. Untuk itu dibentuk bahagian keluargayang didukung oleh bahagian-bahagian yang lain dan oleh setiap orang yangmempunyai pengalaman dalam lapangan pendidikan Islam.Kefahaman Ikhwanul Muslimin tentang Islam adalahkefahaman baru dan lamaAdapun barunya, kerana kefahaman itu asing bagi kebanyakan orangtermasuk putera-putera Islam sendiri, kerana kefahaman itu memandang Islamsebagai agama dan negara, ibadah dan kepemimpinan, rohani dan amal, sal<strong>at</strong> danjihad, <strong>Al</strong> Quran dan pedang, sebagai yang diumumkan oleh pendiri gerakan itupada prinsip pertama dari prinsip-prinsipnya yang dua puluh itu :"Islam adalah per<strong>at</strong>uran yang lengkap, mencakup seluruh keny<strong>at</strong>aan hidup. laadalah negara dan tanah air <strong>at</strong>au pemerintah dan bangsa, jihad dan dakwah<strong>at</strong>au tentera dan pemikiran, bijak pandai dan undang-undang <strong>at</strong>au ilmu danperadilan, akhlak dan keku<strong>at</strong>an <strong>at</strong>au kasih sayang dan keadilan, kebendaandan kekayaan <strong>at</strong>au usaha dan harta, begitu pula ia adalah akidah yang murnidan ibad<strong>at</strong> yang benar."Pengertian Bar<strong>at</strong> yang beragama Masehi terhadap agama denganmenganggap agama adalah hubungan manusia dengan Tuhannya, bahaw<strong>at</strong>emp<strong>at</strong>nya di mesjid dan surau dan tidak ada hubungannya dengan negara danmasyarak<strong>at</strong>. Kefahaman ini telah mempengaruhi banyak orang, sehingga di antarakecaman terhadap Ikhwanul Muslimin adalah ia mencampur adukkan antaraagama dan politik.Pemahaman Islam seperti ini adalah baru bagi kebanyakan orang, sehingga<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menamakannya "Islam Ikhwanul Muslimin". Tetapi sebenarnyaitu adalah pemahaman lama yang dikemukakan oleh Islam sendiri, keranademikianlah pemahaman sahab<strong>at</strong> dan tabi'in terhadap agamanya, iaitu Islammenurut <strong>Al</strong> Quran dan As Sunnah.Kekeliruan kaum muslimin memahami Islam adalah akib<strong>at</strong> dua perkara pentingPertama : Sisa-sisa tinggalan zaman kemunduran dan apa yang masuk kedalam Islam pada masa itu berupa percampuradukan, bid'ah dan pengertian yangsalah disebabkan penyelewengan dari mereka yang ekstrim, usaha dari mereka.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAyang sengaja membu<strong>at</strong> keb<strong>at</strong>ilan dan penafsiran orang-orang bodoh. Keadaan inimembawa kepada pencemaran keindahan Islam, menghancurkan keutuhannya danmerosak keseimbangan antara hukum-hukum dan ajaran-ajarannya. Laludidahulukan apa yang seharusnya ditangguhkan dan ditangguhkan apa yangseharusnya didahulukan, di anggap penting apa yang sebenarnya remeh dandiremehkan apa yang sebenarnya penting.Dalam suasana seperti ini taklid dan fan<strong>at</strong>ik mazhab berkembang dengan subur.Kedua : Pengaruh-pengaruh pertarungan pemikiran <strong>at</strong>au pen-jajahankebudayaan yang menimpa negeri-negeri Islam pada masa penjajahan asing,yang memasukkan pengertian-pengertian baru dan pemikiran-pemikiran asingdalam kehidupan kaum muslimin. Semua ini dimajukan dan diperku<strong>at</strong> melaluilembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran dan badan-badan ilmiah danpengarahan.Usaha penjajahan yang berbahaya bahkan paling berbahaya ialah mendidiksebahagian besar putera-putera Islam yang dinama "kaum terpelajar." Pihakpenjajah mengawasi pembentukan mereka, memberikan kepada merekaperadabannya, falsafah hidupnya dan cara pemikirannya. Akal dan h<strong>at</strong>i merekadiisi dengan rasa kagum akan peradabannya, rasa horm<strong>at</strong> kepada hukumhukumnyadan rasa senang untuk menirunya. Kepada mereka tidaklahdiperkenalkan agama, peradaban dan warisan kebudayaan mereka sendiri kecualisedikit sekali. Itupun dengan cara yang tidak intensif, mengenai hal-hal yangkurang bernilai, saling bertentangan lagi kelih<strong>at</strong>an buruk gambarannya.Sebab itu tidaklah aneh kalau kita jumpai kaum muslimin hidup sebagaiorang asing di negerinya sendiri. Rupa mereka adalah rupa orang Arab muslim,sedang akal mereka adalah akal Eropah <strong>at</strong>au Amerika.Adalah kewajiban pendidikan Ikhwanul Muslimin untuk menghadapi kesankesandari kebodohan lama dan pembodohan baru: dan bekerja keras untukmeletakkan sistem yang sempurna untuk mencerdaskan "seorang muslim"berlandaskan pada sumber-sumber Islam yang murni, sebelum dikotori olehpenambahan <strong>at</strong>au pengurangan dengan menjauhi istilah-istilah mutakallimin,takalluf para sufi dan deb<strong>at</strong> para fuqaha'.Oleh kerana itu <strong>Al</strong> Quran dan tafsirnya adalah sumber budaya yang pertamabagi Ikhwanul Muslimin, dengan ketentuan tafsir ulama salaf di dahulukan <strong>at</strong>astafsir-tafsir lainnya. Sebab itu mereka bertumpu pada Tafsir Ibnu K<strong>at</strong>sir danmenjadikannya sebagai sumber utama. As-Sunnah adalah sumber kedua, denganketentuan mengenai ketulenannya dan syarahnya (penjelasannya) mereka harusberpegang pada imam-imam Hadith yang terpercaya.Imam <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> pada prinsip kedua dari duapuluh prinsipnya: "Dan <strong>Al</strong>Qur-anul Karim dan Sunnah yang suci, kedua duanya adalah temp<strong>at</strong> kembalisetiap muslimin untuk mengetahui hukum Islam. <strong>Al</strong> Qur-an difahami sesuaidengan kaedah bahasa Arab, tanpa ditarik-tarik dan dipaksa-paksakanpengertiannya; dan dalam pemahaman Sunnah dikembalikan kepada imam-imamHadith yang thiqah."Kerana itu Ikhwanul Muslimin mementingkan Ilmu <strong>Al</strong> Quran dan IlmuHadith dan menunjukkan perh<strong>at</strong>ian pada sebahagian kitab Hadith, seperti.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Riyadus Shalihin, susunan Imam An-Nawawi. Begitu pula merekamementingkan Fiqh yang berdasarkan Hadith <strong>at</strong>au Sunnah (Fiqhus Sunnah)seperti mereka memberi perh<strong>at</strong>ian pada sejarah Nabi, memahaminya danmenarik dari padanya pelajaran yang dap<strong>at</strong> dijadikan contoh terapan bagi Islamdan tafsir praktis bagi <strong>Al</strong> Quran.Ikhwanul Muslimin tidak mengabaikan Sejarah Islam dan riway<strong>at</strong> parapahlawan, pemimpin, ulama dan para penganjur.Sistem pendidikan Ikhwanul Muslimin tidak melupakan garakan-gerakandan keku<strong>at</strong>an-keku<strong>at</strong>an yang bermusuhan, baik berupa agama, pemikiranmahupun politik, Zionisme, Komunisme, Imperialisme, Zending, Marxisme,Bahaisme, Qadyanisme dan sebagainya.Tidaklah diragukan bahawa cabang-cabang dan pus<strong>at</strong> gerakan IkhwanulMuslimin mempunyai usaha yang terus menerus di bidang ilmu dan penyebarankeislaman yang bersif<strong>at</strong> umum, sementara "keluarga-keluarga mereka"mengadakan pertemuan-pertemuan yang ter<strong>at</strong>ur bagi pendidikan akal.Pendidikan ini telah mend<strong>at</strong>ang-kan hasil dalam lingkungan yang luas dariputera-putera Mesir. Akal mereka bebas dari belenggu wahana dan khuraf<strong>at</strong>,m<strong>at</strong>a mereka terbuka terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi dunia Islam,ke luar dari lingkungan tanah air yang sempit ke dunia Islam yang luas danmelih<strong>at</strong> kebudayaan Islam yang kaya raya serta sumber-sumber pokoknyadengan pandangan yang tajam dan akal yang terbuka.Jelas warna kebangsaan adalah dominan pada kebanyakan Anggota IkhwanulMuslimin, demikian pula mementingkan perasaan dan berpid<strong>at</strong>o secara umum,semenjak masa Mustafa Kamil dan Sa’ad Zaglul. Manusia pada waktu itumemerlukan kepekaan h<strong>at</strong>i dan kesedaran jiwa, tidak ada golongan-golongankeyakinan yang bertentangan dengan pemikiran Islam seperti komunismedan sebagainya, sibuknya perkumpulan itu menyiarkan dakwah dari s<strong>at</strong>u segidan tuntutan pengamalan dari segi lain serta penentangan terhadappemb<strong>at</strong>asan-pemb<strong>at</strong>asan dan tekanan-tekanan yang dihadapkan kepadanyasejak masa-masa pertama. Semua ini mempunyai pengaruh dalam pendalamanaspek pemikiran menurut kadar yang diharapkan pada kebanyakan anggotaIkhwanul Muslimin dan pada tertundanya kem<strong>at</strong>angan kemampuan ilmiah sampaiakhir tahun emp<strong>at</strong> puluhan dan awal lima puluhan, ketika yang kecil telahmenjadi pemuda, yang dewasa telah menjadi m<strong>at</strong>ang dan kemampuankemampuanterpendam telah menampakkan diri.Pada akhir hay<strong>at</strong>nya, Imam <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menyedari bahawa jama'ahnyaperlu memperdalam aspek pemikiran dan ilmiah pada anggota-anggotanya daris<strong>at</strong>u segi dan menjelaskan aspek- aspek Islam dan tujuannya kepada selainanggota dari segi lain.Lalu beliau menerbitkan majalah bulanan Asy-Syihab untuk mengisi kekosonganini dan merealisikan tujuan tersebut. Majalah ini menggantikan majalah <strong>Al</strong>-Manar yang telah terhenti penerbitannya setelah pemimpinnya Sayid RasyidRedha waf<strong>at</strong>. Tetapi kelahiran bayi yang diharapkan ini tidak sanggup terushidup lebih dari lima jilid. Kebanyakan isinya ditulis oleh <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>sendiri. Kemudian terjadi peristiwa Desember 1948 dan pada bulan Februari.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA1949 pemimpin majalah Asy-Syihab dibunuh orang.Aspek AkhlakDi antara aspek pendidikan yang terpenting menurut Ihwanul Musliminialah aspek kejiwaan <strong>at</strong>au akhlak. Mereka sang<strong>at</strong> mementingkan danmengutamakannya serta menganggapnya sebagai tonggak pertama untukperubahan masyarak<strong>at</strong>. Imam<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menamakannya "Tongk<strong>at</strong> Komando Perubahan," seperti tongk<strong>at</strong>yang mengalihkan perjalanan kereta api dari s<strong>at</strong>u jalur rel ke jalur lainnya dan daris<strong>at</strong>u arah ke arah lainnya. Dalam hal ini beliau mengulang-ulang k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>apenyair :"Demi hidupmu, tidaklah negeri sempit kerana penduduknya. Tetapi yangmenjadikannya sempit ialah akhlak pemimpin-pemimpinnya."Dia yakin dan mengulang-ulangi : Krisis dunia adalah disebabkan krisisjiwa dan h<strong>at</strong>i sebelum menjadi krisis ekonomi dan politik.Di bawah judul "Dari Mana Kita Mulai." <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menulis dalamrisalahnya : "Kepada apakah kita menyeru manusia ?" Dia meng<strong>at</strong>akan:"Sesungguhnya pembentukan um<strong>at</strong>, pendidikan bangsa, mewujudkan cita-citadan memperjuangkan prinsip menurut um<strong>at</strong> <strong>at</strong>au sekurang-kurangnya parapemimpin supaya mempunyai keku<strong>at</strong>an jiwa yang besar yang tampak dalambeberapa hal:1. Kemahuan ku<strong>at</strong> yang tidak goyah, kesetiaan yang utuh yang tidak berubahdan tidak khian<strong>at</strong>, pengorbanan yang tak dap<strong>at</strong> dihalangi oleh nafsutamak dan bakhil, mengetahui prinsip, meyakininya dan menghorm<strong>at</strong>inya,yangmenjauhkan diri dari kesalahan, penyimpangan dan tertipu dengan yanglainnya. Atas dasar emp<strong>at</strong> perkara yang merupakan kekhususan jiwa ini dan<strong>at</strong>as keku<strong>at</strong>an rohani yang mengagumkan ini, terbinalah prinsip-prinsip,terdidiklah bangsa yang sedar, terbentuklah um<strong>at</strong> yang segar dan kehidupanpun mempunyai wajah baru di kalangan orang-orang yang sudah sejak lamamembenci kehidupan.2. Setiap bangsa <strong>at</strong>au sekurang-kurangnya pemimpinnya yang kehilangan emp<strong>at</strong>sif<strong>at</strong> ini adalah bangsa yang lemah lagi miskin, tidak akan sampai padaketinggian dan tidak mampu mewujudkan cita-cita. Dia merasa cukup denganhidup dalam suasana mimpi, prasangka dan waham. <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman :∩⊄∇∪ $\↔ø‹x© Èd,ptø:$# z⎯ÏΒ ©Í_øóムŸω £⎯©à9$# ¨βÎ)uρ"Sesungguhnya persangkaan itu tiada berguna sedikitpun untuk (men-capai)kebenaran." (An-Najm: 28)..


33PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAInilah per<strong>at</strong>uran <strong>Al</strong>lah dan Sunnah-Nya pada makhluknya dan engkausekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada sunnah <strong>Al</strong>lah itu.<strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman pula:∩⊇⊇∪ 3 öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4©®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# χÎ)"Sesungguhnya <strong>Al</strong>lah tidak merubah keadaan sesu<strong>at</strong>u kaum, sehingga merekamerubah keadaan yang ada pada diri mereka." (Ar-Ra'd: 11).Ay<strong>at</strong> ini juga merupakan undang-undang (qanun) yang diungkapkan oleh Nabidalam Hadith Sahih, yang maksudnya: "Hampirlah bangsa-bangsamengerumunimu seperti orang-orang menyerbu hidangan,, <strong>Al</strong>lah akan mencabutdari h<strong>at</strong>i musuh-musuhmu rasa, takut terhadapmu dan melemparkankelemahan dalam h<strong>at</strong>imu." Seseorang bertanya : Apakah kerana sedikitnyajumlah kami pada waktu itu, hai Rasulullah ? Nabi bersabda : "Bukan,sesungguhnya kamu waktu itu banyak, hanya kamu seperti buih di permukaanair." Seseorang bertanya pula : Apakah kelemahan itu, hai Rasulullah ? Nabibersabda : "Cinta kepada dunia dan takut m<strong>at</strong>i."Tidakkah engkau melih<strong>at</strong> Nabi s.a.w. menerangkan bahawa puncakelemahan dan kehinaan bangsa-bangsa adalah kelemahan jiwa dan h<strong>at</strong>inya,kekosongan jiwanya dari akhlak utama dan sif<strong>at</strong>-sif<strong>at</strong> kelelakian yang benar,meskipun jumlah mereka banyak dan kekayaan mereka melimpah ruah.Kemudian d<strong>at</strong>ang penganjur kedua Ustaz <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-Hudhaiby, pemus<strong>at</strong>anperh<strong>at</strong>iannya pada aspek ini tidaklah kurang dari perh<strong>at</strong>ian Ustaz <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>.Dalam hal itu ia mengucapkan k<strong>at</strong>a- k<strong>at</strong>a penting yang terc<strong>at</strong><strong>at</strong>, misalnya:"Singkirkanlah Inggeris dari h<strong>at</strong>imu, niscaya mereka akan keluar dari negerimu"dan ucapannya: "Dirikanlah negara Islam dalam h<strong>at</strong>imu, niscaya ia akan berdiri dinegerimu."Dengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a ini tidaklah dimaksudkannya untuk mengecilkan erti usahadan perjuangan politik dan ketenteraan untuk menyingkirkan kekuasaan Inggerisdan mendirikan negara Islam.Betapa tidak, beliau telah mendorong putera-puteranya dan pengikutpengikutnyauntuk berjuang dan mencari syahid di pantai Terusan Suez danAttillulkabir (Bukit besar).Yang dimaksudkannya adalah bahawa rahsia setiap perjuangan yang berjay<strong>at</strong>erletak pada persiapan jiwa, pembentukan perasaan dan pendidikan akhlak,yang merubah sikap peribadi peribadi lalu dengan jalan itu berubahlahmasyarak<strong>at</strong> dari s<strong>at</strong>u keadaan kepada keadaan yang lain, seperti dijelaskan oleh<strong>Al</strong> Quran ketika menegaskan hukum sosial yang tidak akan berubah:∩⊇⊇∪öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4©®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# χÎ)"Sesungguhnya <strong>Al</strong>lah tidak merubah keadaan sesu<strong>at</strong>u kaum, sehingga merekamerubah keadaan yang ada pada diri mereka." (Ar-Ra'd: 11)..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAIslam memandang akhlak sebagai sebahagian dari pada iman <strong>at</strong>ausebahagian dari buahnya yang m<strong>at</strong>ang. Sebagaimana iman, begitu pula Islamtergambar pada keselam<strong>at</strong>an akidah dan keikhlasan beribad<strong>at</strong>, tergambar pulapada kemantapan akhlak. Dalam Hadith tersebut :"Orang mukmin paling sempuma imannya adalah yang lebih baikakhlaknya."Budi pekerti <strong>at</strong>au akhlak mempunyai jangkauan makna yang jauh,sehingga Rasulullah s.a.w. memb<strong>at</strong>asi tujuan risalahnya dalam sabdanya:"Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."Begitu pula <strong>Al</strong>lah s.w.t. memuji Rasul-Nya itu dalam firmanNya:∩⊆∪ 5ΟŠÏàtã @,è=äz 4’n?yès9 y7¯ΡÎ)uρ'Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yangagung."(<strong>Al</strong>Qalam: 4).Aisyah pernah ditanya tentang akhlak Nabi s.a.w., lalu ia berk<strong>at</strong>a:"Akhlaknya adalah <strong>Al</strong> Qur-an." Maksud dari ungkapan ini adalah semuakeutamaan, apa yang diperintahkan dan apa yang dianjurkan dalam <strong>Al</strong> Qur-anberupa amal-amal saleh, itulah akhlak Nabi s.a.w.Jadi akhlak itu bukanlah sem<strong>at</strong>a-m<strong>at</strong>a sikap lemah lembut dan baik dalampergaulan, seperti yang difahami oleh kebanyakan orang, meskipun iniadalah tonggak yang kukuh dari akhlak seorang muslim. Dalam Hadithtersebut :"Pergautilah manusia dengan akhlak yang baik.".


34PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan yang paling dek<strong>at</strong> duduknyadengan ku diantara kamu pada hari kiam<strong>at</strong> adalah yang baik akhlaknya sukamenjamu tetamunya, mereka intim dengan orang lain dan orang lain intimpula dengannya "Akhlak itu bukanlah terb<strong>at</strong>as pada memelihara diri dari wanita danminuman keras, seperti yang dimaksudkan oleh selain Ikhwanul Muslimin,meskipun hal ini adalah hal pertama yang sang<strong>at</strong> dikehendaki oleh Islam. <strong>Al</strong>lahs.w.t. berfirman :¨βÎ)öΝçλm; 4’s1ø—r& y7Ï9≡sŒóΟßγy_ρãèù (#θÝàxøts†uρ ôΜÏδÌ≈|Áö/r& ô⎯ÏΒ (#θ‘Òäótƒ š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑù=Ïj9 ≅è%∩⊂⊃∪ tβθãèoΨóÁtƒ $yϑÎ/ 7Î7yz ©!$#"K<strong>at</strong>akanlah kepada lelaki yang beriman : Hendaklah mereka menahanpandangannya, dan memelihara kemaluamya; yang demikian itu adalah lebihsuci bagi mereka. " (An-Nur: 30),Firman-Nya pula :ô⎯ÏiΒÓ§ô_Í‘ãΝ≈s9ø—F{$#uρÜ>$|ÁΡF{$#uρçÅ£øŠyϑø9$#uρãôϑsƒø:$#$yϑ¯ΡÎ)(#þθãΨtΒ#ut⎦⎪Ï%©!$#$pκš‰r'¯≈tƒ.∩®⊃∪ tβθßsÎ=øè? öΝä3ª=yès9 çνθç7Ï⊥tGô_$$sù Ç⎯≈sÜø‹¤±9$# È≅yϑtã"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalahperbu<strong>at</strong>an keji termasuk perbu<strong>at</strong>an syaitan, kerana itu jauhilah perbu<strong>at</strong>anperbu<strong>at</strong>anitu." (<strong>Al</strong>-Maidah: 90).Akhlak mencakup hal ini dan hal-hal lain. Akhlak mencakup hal-hal yang lebihluas dan lebih dalam dari aspek-aspek kehidupan : termasuk pengendaliandiri, benar dalam perk<strong>at</strong>aan, baik dalam perbu<strong>at</strong>an, amanah dalam mu'amalah,berani dalam mengeluarkan pendap<strong>at</strong>, adil dalam memutuskan, tegas dalamkebenaran, bul<strong>at</strong> tekad untuk kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf,melarang dari yang mungkar, kesungguhan terhadap kebersihan, menghorm<strong>at</strong>iper<strong>at</strong>uran dan tolong-menolong <strong>at</strong>as kebaikan dan takwa.Di antara hal yang paling dipentingkan oleh Ikhwanul Muslimin dariakhlak utama untuk ditanamkan dalam jiwa pengikutnya adalah:1. SabarSabar yang dimaksudkan di sini, baik sabar <strong>at</strong>as panjangnya jalanperjuangan, banyak onak dan durinya, banyak penghamb<strong>at</strong> kerana ketakutan<strong>at</strong>au kerana keuntungan peribadi. Semua ini haruslah dihadapi dengan sabartanpa memperdulikan pemulauan oleh manusia, penghinaannya, pengejianmahupun penganiyaan dan tekanannya. Berlebih-lebih dalam kesabaran itu


(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAadalah bekal dalam perjuangan, harta simpanan dalam menghadapi ujian danpenolong dalam menerapkan kebenaran, sehingga <strong>Al</strong>lah s.w.t. secara berturutmenyebut saling berwasi<strong>at</strong> dengan kesabaran dan kebenaran dalam s<strong>at</strong>u ay<strong>at</strong> <strong>Al</strong>Qur-an, iaitu firman-Nya :∩⊂∪ Îö9¢Á9$$Î/ (#öθ|¹#uθs?uρ Èd,ysø9$$Î/ (#öθ|¹#uθs?uρ"Mereka nasih<strong>at</strong>-menasih<strong>at</strong>i supaya menta'<strong>at</strong>i kebenaran dan nasih<strong>at</strong>menasih<strong>at</strong>isupaya tetap dalam kesabaran. "(Ah 'Ashr: 3).Mengenai pelajaran Luqman kepada anaknya, <strong>Al</strong>lah s.w.t.berfirman:¨βÎ) y7t/$|¹r& !$tΒ 4’n?tã ÷É9ô¹$#uρ Ìs3Ζßϑø9$# Ç⎯tã tµ÷Ρ$#uρ Å∃ρã÷èyϑø9$$Î/ öãΒù&uρ nο4θn=¢Á9$# ÉΟÏ%r& ¢©o_ç6≈tƒ∩⊇∠∪ Í‘θãΒW{$# ÇΠ÷“tã ô⎯ÏΒ y7Ï9≡sŒ"Hai anakku, dirikanlah sal<strong>at</strong> dan suruhlah (manusia) mengerjakan yangbaik dan cegahlah (mereka) dari perbu<strong>at</strong>an yang mungkar dan bersabarlahterhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasukhal-hal yang diwajibkan (oleh <strong>Al</strong>lah)." (Luqman : 17).Kerana itu do'a orang yang mendap<strong>at</strong> cubaan dan ancaman dari pemimpinyang zalim adalah:∩⊇⊄∉∪ t⎦⎫ÏϑÎ=ó¡ãΒ $uΖ©ùuθs?uρ #Zö9|¹ $oΨø‹n=tã ùøÌøùr& !$uΖ−/u‘ 4"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan waf<strong>at</strong>kan-lahkami dalam keadaan menyerah diri(kepada-Mu)."(<strong>Al</strong>-A'raf: 126).Dan do'a orang yang bertempur di medan perang adalah :∩⊄∈⊃∪ š⎥⎪ÍÏ≈x6ø9$# ÏΘöθs)ø9$# ’n?tã $tΡöÝÁΡ$#uρ $oΨtΒ#y‰ø%r& ôMÎm7rOuρ #Zö9|¹ $uΖøŠn=tã ùøÌøùr& !$oΨ−/u‘Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan kukuhkanlah pendiriankami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (<strong>Al</strong>-Baqarah : 250).2. Tabah.Di antara sif<strong>at</strong> yang berhubungan dengan sabar dan menyempurnakannyaadalah "ketabahan." Uztaz <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menjadikannya salah s<strong>at</strong>u rukun bai'<strong>at</strong>yang sepuluh dan menafsirkannya dengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>anya : 'Yang saya maksudkandengan tabah ialah seorang anggota harus tetap bekerja keras untuk mencapaitujuannya betapapun panjangnya masa tahun berganti tahun, sehingga ia berjumpadengan <strong>Al</strong>lah (waf<strong>at</strong>) dalam keadaan demikian. Dia pasti mencapai s<strong>at</strong>u dari duakebaikan : mencapai tujuannya <strong>at</strong>au ia syahid pada akhirnya. <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman :.


((PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA…çµt6øtwΥ4©|Ós%⎯¨ΒΝßγ÷ΨÏϑsùϵø‹n=tã©!$#(#ρ߉yγ≈tã$tΒ(#θè%y‰|¹ ×Α%ỳ Í‘t⎦⎫ÏΖÏΒ÷σßϑø9$#z⎯ÏiΒ∩⊄⊂∪ WξƒÏ‰ö7s? (#θä9£‰t/ $tΒuρ ãÏàtF⊥tƒ ⎯¨Β Νåκ÷]ÏΒuρDi antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menep<strong>at</strong>i apa yangTelah mereka janjikan kepada <strong>Al</strong>lah; Maka di antara mereka ada yang gugur.dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu 1) dan mereka tidakmerobah (janjinya). (<strong>Al</strong> Ahzab : 23)Bagi kita waktu adalah sebahagian dari raw<strong>at</strong>an, jalan sang<strong>at</strong> panjang, fasafasanyalama dan penghalang-penghalangnya banyak tetapi semua itulah yangmenyampaikan kepada tujuan, selain pahala besar dan balasannya indah."Penyakit kebanyakan para da'ie adalah lemah kemahuan dan sempit h<strong>at</strong>i. Merekaberhenti di tengah jalan <strong>at</strong>au kembali dalam keadaan menyerah <strong>at</strong>au menyimpangke kanan <strong>at</strong>au ke kiri setelah terasa yang dituju am<strong>at</strong> jauh, perjalanan ber<strong>at</strong> dan jalanmasih terentang panjang.Kerana itu penekanan apa "ketabahan" adalah perlu bagi orang-orang seperti ini,sehingga mereka berjalan terus dan tidak berhenti <strong>at</strong>au berbalik, terutama jiwamanusia bertabi<strong>at</strong> ingin cep<strong>at</strong> mendap<strong>at</strong> hasil dan memang demikian manusiadiciptakan. <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman :∩⊂∈∪ 4 öΝçλ°; ≅Éf÷ètGó¡n@ Ÿωuρ È≅ß”9$# z⎯ÏΒ ÏΘ÷“yèø9$# (#θä9'ρé& uy9|¹ $yϑx. ÷É9ô¹$sù"Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan h<strong>at</strong>idari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagimereka. "(<strong>Al</strong>Ahqaf: 35).Penyakit yang lain ialah mereka tetap di jalan selama angina baik, langit biru dancuaca cerah. Bila cuaca buruk, langit mendung dan taufan mengamuk, makalemahlah himmah mereka dan terhentilah perjalanan mereka. Mereka adalahseperti orang yang disif<strong>at</strong>kan oleh <strong>Al</strong>lah dalam firman-Nya :Ÿ≅yèy_ «!$# ’Îû y“ÏŒρé& !#sŒÎ*sù «!$Î/ $¨ΨtΒ#u ãΑθà)tƒ ⎯tΒ Ä¨$¨Ζ9$# z⎯ÏΒuρ∩⊇⊃∪ «!$# É>#x‹yèx. Ĩ$¨Ψ9$# sπuΖ÷FÏù1) maksudnya menunggu apa yang Telah <strong>Al</strong>lah janjikan kepadanya..


(4(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Di antara manusia ada yang berk<strong>at</strong>a : 'Kami beriman kepada <strong>Al</strong>lah'. tetapiapabila ia disakiti (kerana ia beriman) kepada <strong>Al</strong>lah, ia meng-anggap fitnahmanusia itu sebagai azab <strong>Al</strong>lah." (<strong>Al</strong>-Ankabut: 10).÷βÎ)uρ⎯ϵÎ/¨βr'yϑôÛ$#îöyz…çµt/$|¹r&÷βÎ*sù7∃öym 4’n?tã©!$#߉ç7÷ètƒ⎯tΒĨ$¨Ζ9$#z⎯ÏΒuρãβ#uô£ã‚ø9$#uθèδy7Ï9≡sŒnοtÅzFψ$#uρ$u‹÷Ρ‘‰9$#uÅ£yz ⎯ϵÎγô_uρ4’n?tã|=n=s)Ρ$#îπuΖ÷FÏùçµ÷Ft/$|¹r&∩⊇⊇∪ ß⎦⎫Î7ßϑø9$#"Jika ia memperoleh kebaikan, maka tetaplah ia dalam keadaan itu; dan jikaia ditimpa oleh su<strong>at</strong>u bencana, maka berbaliklah ia ke bel-kang, rugilah ia didunia dan di akhir<strong>at</strong>. " (<strong>Al</strong>-Hajj:11)Demikianlah setiap orang yang menyembah <strong>Al</strong>lah tidak sepenuh h<strong>at</strong>i.Ada juga orang yang sabar menghadapi ujian dan tabah dalam kesulitan, tetapilemah berhadapan dengan kilauan harta benda dunia. Bila ditawarkan kepadanyaharta <strong>at</strong>au disediakan baginya kedudukan, maka mengalirlah air liurnya, hilangkeseimbangannya dan lupa akan apa yang didakwahkannya sebelumn ya..Adalah wajib bagi seorang da'ie untuk menjadikan Rasu-lullah sebagai ikutanyang baik, ketika beliau ditawarkan kepadanya harta dan kedudukan oleh kaummusyrik sebagai imbalan bagi berhentinya dari dakwahnya. Beliau menjawab dengank<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a yang masyhur dalam sejarah :"Demi <strong>Al</strong>lah, sekiranya mereka meletakkan m<strong>at</strong>ahari di kananku dan bulandi kiriku supaya aku meninggalkan urusan ini, tidaklah aku akanmeninggalkannya sehingga <strong>Al</strong>lah mememenangkannya <strong>at</strong>au aku binasadalam mempertahankannya."3. Cita-cita.Cita-cita ertinya harapan akan kemenangan Islam, percaya bahawa masadepan di tangannya dan pertolongan <strong>Al</strong>lah itu dek<strong>at</strong> (d<strong>at</strong>angnya), meskipunbahaya bertubi-tubi dan bencana silih berganti..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> memperku<strong>at</strong> pengertian ini dan diungkapkannya dengansusunan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a yang bermacam-macam untuk menentang apa yangdisiarkan oleh penjajah dan kebodohan kerana putus asa yang membunuh danmenghancurkan, dengan menging<strong>at</strong>kan bahawa putus asa itu adalah sif<strong>at</strong>orang kafir dan ciri-ciri keses<strong>at</strong>an. <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman:∩∇∠∪ tβρãÏ≈s3ø9$# ãΠöθs)ø9$# ωÎ) «!$# Çy÷ρ§‘ ⎯ÏΒ ß§t↔÷ƒ($tƒ Ÿω …絯ΡÎ)"Bahawa sesungguhnya tiada berputus asa dari rahm<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah, melainkankaum yang kafir." (Yusuf: 87).Firman-Nya pula:∩∈∉∪ šχθ—9!$Ò9$# ωÎ) ÿ⎯ϵÎn/u‘ Ïπyϑôm§‘ ⎯ÏΒ äÝuΖø)tƒ ⎯tΒuρ tΑ$s%"Tidak yang berputus asa dari rahm<strong>at</strong> Tuhannya, kecuali orang-orang yangses<strong>at</strong>."(AhHijr: 56).Di antara ucapan <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>: "Sesungguhnya keny<strong>at</strong>aan pada hari inikemarin masih merupakan mimpi dan apa yang hari ini merupakan mimpiakan menjadi keny<strong>at</strong>aan esok hari."Beliau mengemukakan tujuan Ikhwanul Muslimin dan cita-citanya yangbesar dalam membebaskan Mesir, dunia Arab kemudian dunia Islam. Kemudianmempers<strong>at</strong>ukannya dibawah bendera kekhalifahan yang diidamkan.Kemudian memberi petunjuk kepada dunia seluruhnya. Beliau tidak lupapula menyebutkan "hamb<strong>at</strong>an-hamb<strong>at</strong>an" yang melintang di jalan menujuke sana. Hamb<strong>at</strong>an-hamb<strong>at</strong>an itu ku<strong>at</strong>, heb<strong>at</strong> dan banyak. Walaupun demibeliau berpendap<strong>at</strong> bahawa p<strong>at</strong>ut pula disebutkan faktor-faktor yangmembawa kejayaan apabila berhadapan dengan semua hamb<strong>at</strong>an-hamb<strong>at</strong>anitu dengan meng<strong>at</strong>akan : "Sesungguhnya berdakwah dengan dakwah <strong>Al</strong>lah,iaitu dakwah yang paling mulia; mengajak berfikir dengan pemikiran Islam,iaitu pemikiran terku<strong>at</strong> dan kita tawarkan kepada um<strong>at</strong> manusia hukum <strong>Al</strong>Quran, iaitu hukum yang paling adil. Seluruh dunia memerlukan dakwah inidan segala apa yang telah dirintis dan dipersiapkan baginya. <strong>Al</strong>hamdulillah,kita bersih dari keinginan-keinginan peribadi dan jauh dari tujuan keuntunganharta. Tidak ada yang kita harapkan selain redha <strong>Al</strong>lah. Kita mengharapkanbantuan dan pertolongan <strong>Al</strong>lah, barangsiapa yang mendap<strong>at</strong> pertolongan <strong>Al</strong>lahtidaklah ada yang mampu mengalahkannya. Sebab itu keku<strong>at</strong>an dakwahkita, keinginan dunia kepadanya, ketep<strong>at</strong>an dan keagungan tujuan kitadan pertolongan <strong>Al</strong>lah adalah faktor-faktor kejayaan, tidak ada hamb<strong>at</strong>an yangmenghalang dan tidak ada halangan di jalan menuju kepadanya. <strong>Al</strong>lah MahaKuasa dalam memenangkan urusanNya, tetapi kebanyakan manusia tiadamengetahuinya."Dalam risalahnya yang ditujukan kepada para pemuda, beliau menyebut tujuandakwah besar yang bersif<strong>at</strong> peribadi dan kemasyarak<strong>at</strong>an, yang bersif<strong>at</strong>.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAtemp<strong>at</strong>an dan antarabangsa, kemudian menegaskan :"Hai para pemuda, tidaklah kamu lebih lemah dari orang- orang sebelumkamu, yang berk<strong>at</strong> jasa-jasa mereka <strong>Al</strong>lah telah mewujudkan sistem inimenjadi keny<strong>at</strong>aan. Sebab itu janganlah kamu bersikap lemah, perh<strong>at</strong>ikanlahfirman <strong>Al</strong>lah s.w.t.:öΝèδöθt±÷z$sù öΝä3s9 (#θãèuΚy_ ô‰s% }¨$¨Ζ9$# ¨βÎ) â¨$¨Ζ9$# ãΝßγs9 tΑ$s% t⎦⎪Ï%©!$#∩⊇∠⊂∪ ã≅‹Å2uθø9$# zΝ÷èÏΡuρ ª!$# $uΖç6ó¡ym (#θä9$s%uρ $YΖ≈yϑƒÎ) öΝèδyŠ#t“sù"Mereka yang orang meng<strong>at</strong>akan kepadanya ! Sesungguhnya manusia telahmengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, kerana itu takutlah kepadamereka ! Mereka tidak gentar, bahkan perk<strong>at</strong>aan itu menambah keimananmereka dan mereka menjawab : "Cukuplah <strong>Al</strong>lah menjadi Penolong kamidan <strong>Al</strong>lah adalah sebaik-baikPelindung." (<strong>Al</strong>i-Imran: 173).Kita akan mendidik diri kita supaya menjadi muslim,keluarga kitasupaya menjadi keluarga muslim, bangsa kita supaya menjadi bangsa muslimdan untuk bangsa ini agar tegak pemerintahan muslim. Kita akan berjalandengan langkah yang mantap sampai ke ujung jalan, sampai kepada tujuanyang telah kita tetapkan dan kita akan sampai dengan izin <strong>Al</strong>lah danpertolongan Nya.<strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman :∩⊂⊄∪ šχρãÏ≈s3ø9$# oνÌŸ2 öθs9uρ …çνu‘θçΡ ¢ΟÏFムβr& HωÎ) ª!$# †p1ù'tƒuρ'<strong>Al</strong>lah sekali-kali tidak menghendaki selain menyempumakan cahayaNya,walaupun orang-orang kafir tidak menyukai " (At-Taubah : 32)Untuk itu kita telah menyiapkan iman yang tidak kenal goyah, kerjayang tidak kenal lelah, keyakinan kepada <strong>Al</strong>lah yang tidak pemah lemah danjiwa yang sang<strong>at</strong> merasa berbahagia bila menemui <strong>Al</strong>lah dalam keadaansyahid pada jalan-Nya."Jiwa yang meluap-luap seperti inilah yang menanamkan keyakinan,membangkitkan harapan, dan menghidupkan cita-cita untuk kemenangan Islamdalam diri yang selama ini telah dihancurkan oleh sif<strong>at</strong> putus asa.Dalam sebuah pertemuan, beliau memperku<strong>at</strong> kepastian kemenanganIslam dengan emp<strong>at</strong> dalil, di antaranya :Dalil Akal, terdiri dari ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> <strong>Al</strong> Quran dan Hadith-hadith yang banyak,misalnya :.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA⎯Ï&Íj#à2Ç⎯ƒÏe$!$#’n?tã…çνtÎγôàã‹Ï9Èd,ysø9$#È⎦⎪ÏŠuρ3“y‰ßγø9$Î/…ã&s!θßu‘Ÿ≅yö‘r&ü”Ï%©!$#uθèδ∩⊂⊂∪ šχθä.Îô³ßϑø9$# oνÌŸ2 öθs9uρ"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk' (<strong>Al</strong>Qur-an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya <strong>at</strong>as segalaagama. " (At-Taubah : 33). (Lih<strong>at</strong> pula : Sur<strong>at</strong> <strong>Al</strong>-F<strong>at</strong>h : 28 dan Sur<strong>at</strong>Ash-Shaf:9).öθs9uρ…çνu‘θçΡ¢ΟÏFãƒβr&HωÎ)ª!$#†p1ù'tƒuρóΟÎγÏδ≡uθøùr'Î/«!$#u‘θçΡ(#θä↔ÏôÜãƒβr&šχρ߉ƒÌãƒ∩⊂⊄∪ šχρãÏ≈s3ø9$# oνÌŸ2"Mereka (orang Yahudi dan Nasrani) berkehendak memadamkan caha-ya(agama) <strong>Al</strong>lah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi <strong>Al</strong>lah sekali-kalitidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orangorangkafir tidak menyukainya " (At-Taubah : 32).Dalam Hadith tersebut:"Agama ini pasti akan mencapai hasil sejauh yang dicapai malam dan siang."Dalil Sejarah. Agama Islam lebih ku<strong>at</strong> dari segala yang ku<strong>at</strong>,lebih keras dari kayu ketika bencana d<strong>at</strong>ang menimpanya seperti dalam perangRiddah 1) , perang Salib dan perang Tartar, bahkan bangsa Tartar yang menangpun dengan suka rela menganut agama Islam, agama musuhnya yangdikalahkannya.Dalil Perhitungan. Pimpinan peradaban pada su<strong>at</strong>u masa berada di Timur, iaitudi tangan Fir'aun, India, Cina dan Persia. Kemudian ia berpindah ke Bar<strong>at</strong> melaluiorang-orang Yunani dan Ramawi. Kemudian berpindah ke Timur melaluiperadaban Islam. Kemudian berpindah lagi ke Bar<strong>at</strong> Moderen seperti yang kitalih<strong>at</strong> sekarang. Sekarang kita menunggu ia akan kembali ke Timur sekali lagi,setelah orang bar<strong>at</strong> mengalami kehancuran rohani dan kehilangan nilai-nilai.Bar<strong>at</strong> telah dihancurkan oleh pertentangan jiwa, pertentangan keluarga,pertentangan masyarak<strong>at</strong> dan gangguan keamanan.4. Pengorbanan.Kesediaan berkorban adalah akhlak yang paling dipentingkan dalam pendidikanIkhwanul Muslimin. Yang dimaksud dengan kesediaan berkorban ialah seseoranganggota tidak kikir tenaga, harta dan waktu untuk dakwahnya. Dia tidakmenangguhkan kesemp<strong>at</strong>an untuk menyiarkannya, memperluas ruang geraknya,memperku<strong>at</strong> da'ie-da'ienya dan membantu anggota-anggotanya dengan jiwa dan harta,besar <strong>at</strong>au kecil. Seorang anggota mempu-nyai semboyan : "Berikanlah, supaya orang1)Perang terhadap orang murtad pada permulaan kekhalifahan Abu Bakar As-Siddiq.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANN<strong>Al</strong>ain mendap<strong>at</strong> faedah; tanamlah supaya orang lain dap<strong>at</strong> menuai dan bersusah-payahlahsupaya manusia mendap<strong>at</strong> kesenangan."Berk<strong>at</strong> akhlak yang mendasar ini Ikhwanul Muslimin mampu memenuhi segalabiaya yang diperlukan oleh dakwah dan pem-bangunan kemudahan yang diperlukan.Di antara mereka ada yang menjual basikalnya, supaya dap<strong>at</strong> ikut menyumbang dalamprojek pembangunan kantor Ikhwanul Muslimin dan masjidnya di Ismailiyah.Kemudian setiap malam ia berjalan kaki pergi balik ke temp<strong>at</strong> perkumpulan jama'ahyang jauhnya enam kilometer. Anehnya hal itu tidak diceritakannya kepadaseorangpun. Sekiranya Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> tidak memperh<strong>at</strong>ikan keterlamb<strong>at</strong>annyaberkali-kali dari waktu yang ditentukan dan telah meminta ma'af dengan alasan-alasanlain tentu tidak akan terungkap sebab yang sebenarnya. Kawan-kawannya kagum akansikapnya yang mulia itu dan mereka membelikan untuknya sebuah basikal baru yangdihadiahkannya sebagai penghargaan bagi pengorbanannya yang mulia dan perasaannyayang agung itu. Nama anggota yang sederhana itu adalah "<strong>Al</strong>i Abul '<strong>Al</strong>a" sebagaitersebut dalam Mudzakkir<strong>at</strong>ud Da'wah Da'iyah..Aspek JasmaniIkhwanul Muslimin tidak mengabaikan aspek jasmani dalam pendidikan anggotaanggotanya.Sebab tubuh adalah al<strong>at</strong> manusia untuk mencapai maksudnya sertamelaksanakan kewajiban-kewajiban agama dan dunia. Kerana itu dalam Hadith Sahihtersebut:"Sesungguhnya bagi badanmu ada haknya ke <strong>at</strong>as dirimu."Tujuan Ikhwanul Muslimin dari pendidikan ini ialah:Pertama : Kesih<strong>at</strong>an badan dan terhindarnya dari penyakit. Kesih<strong>at</strong>an badanmempunyai pengaruh terhadap jiwa dan akal. Orang-orang dahulu berk<strong>at</strong>a : Akalyang seh<strong>at</strong> berada dalam tubuh yang seh<strong>at</strong>. Tubuh yang sakit tidak mampumelaksanakan tugas-tugasnya. Kerana itu perlu perh<strong>at</strong>ian terhadap kebersihan,pemeliharaan kesih<strong>at</strong>an dan perub<strong>at</strong>an, begitu pula perlu menjauhi kebiasaankebiasaanyang merugikan seperti berjaga sehingga jauh malam, merokok dansebagainya. Di antara kewaji-an seorang anggota ialah mengurangi minum kopi danteh dan menghentikan merokok sama sekali.Kedua : Keku<strong>at</strong>an jasmani dan keterampilannya. Sebab itu tubuh tidaklah cukupterhindar dari penyakit saja, bahkan harus ku<strong>at</strong>, berketrampilan lagi mampu bergerakdengan cep<strong>at</strong> dan mudah. Dalam Hadith tersebut:."Orang mukmin yang ku<strong>at</strong> lebih baik dan lebih disukai oleh <strong>Al</strong>lah daripada orangmukmin yang lemah. "Kerana itu perlu dipentingkan l<strong>at</strong>ihan-l<strong>at</strong>ihan olahraga, permainan yangmengu<strong>at</strong>kan tubuh, lari, berenang, memanah dan sebagainya. Dalam Hadith


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAtersebut :"Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda."Ketiga : Stamina dan ketahanan tubuh. Kesih<strong>at</strong>an dan keku<strong>at</strong>an tubuh tidaklahmemadai, selama ia tidak terbiasa, menahan derita meng<strong>at</strong>asi kesulitan serta sediamenghadapi bermacam-macam situasi seperti panas dan dingin, daerah lembah dantanah berbukit-bukit, keuntungan dan kerugian. Oleh sebab itu orang meng<strong>at</strong>akan"Biasakanlah hidup susah kerana nikm<strong>at</strong> itu tidak abadi."Kerana itu semuanya Ikhwanul Muslimin mendirikan kelab-kelabolahraga, pers<strong>at</strong>uan-pers<strong>at</strong>uan kepanduan, menyiapkan gerak jalan danperkhemahan yang bersif<strong>at</strong> rutin dan berkala sebagai l<strong>at</strong>ihan yang intensifuntuk hidup dalam kekurangan, tahan dan sabar di padang pasir, di daerahpegunungan di bawah terik m<strong>at</strong>ahari dan udara yang sang<strong>at</strong> dingin <strong>at</strong>aumenghadapi hujan <strong>at</strong>au kurangnya air dan makanan. Kadang-kadang pel<strong>at</strong>ihbelum memandang cukup semua itu, lalu mereka sengaja menaruh kerikil <strong>at</strong>aupasir dalam makanan seperti dalam bekas kacang dan sebagainya. Ertinyasupaya setiap anggota sanggup menghadapi setiap situasi kerana sudah terl<strong>at</strong>ih.Tidaklah diragukan bahawa pendidikan yang sang<strong>at</strong> keras, mempunyaipengaruh yang ny<strong>at</strong>a dan hasil yang cep<strong>at</strong> terlih<strong>at</strong> di medan perang ketikasituasi memerlukannya. Sebab orang yang senang dan hidup mewah tidaklahtahan untuk memanggul senj<strong>at</strong>a. Untuk tugas ini yang tep<strong>at</strong> ialah orang-orangyang mempunyai kemahuan keras dan bersif<strong>at</strong> sabar dan tabah.Pendidikan ini juga ada faedahnya bagi hidup dalam penjara dan tahanan,di mana makanan dan minuman yang diberikan sang<strong>at</strong> sederhana sebagaisebahagian dari hukuman, tidur di <strong>at</strong>as papan kasar tak beralas <strong>at</strong>au beralaskantikar yang kasar sudah dianggap sebagai su<strong>at</strong>u kemurahan. Maka di dalampenjara tidur di lantai adalah prinsip dan penganiayaan adalah <strong>at</strong>uran!Aspek JihadDi antara aspek pendidikan Ikhwanul Muslimin yang menonjol ialahpendidikan jihad dan saya tidak meng<strong>at</strong>akan pendidikan ketenteraan. Keranapengertian "jihad" lebih dalam dan lebih luas dari pengertian ketenteraan.Ketenteraan adalah disiplin dan l<strong>at</strong>ihan, tetapi jihad adalah iman, akhlak,jiwa dan pengorbanan, di samping disiplin dan l<strong>at</strong>ihan pula.Pengertian jihad sebelum Ikhwanul Muslimin adalah samar dan telahmenghilang dari pendidikan dan kehidupan Islam.Kelompok-kelompok agama, sufi dan bukan sufi, tidak memberi perh<strong>at</strong>ianpadanya. Golongan-golongan nasionalis hanya mementingkan jihad politik.Penceramah-penceramah agama di masjid-masjid dan di temp<strong>at</strong> lainnyamenganggap jihad itu di luar bidang mereka yang bersif<strong>at</strong> keagamaan. T<strong>at</strong>kalalahir gerakan Ikhwanul Muslimin, maka ia menghidupkan pengertian jihad,memupuknya dan mempopularkannya dalam tulisan-tulisan, kitab-kitab,majalah-majalah, Quran - Quran dan dalam pid<strong>at</strong>o-pid<strong>at</strong>o, diskusi-diskusi, syair-.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsyair dan lagu-lagu. Imam <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menganggap jihad sebagai salah s<strong>at</strong>urukun bai'<strong>at</strong> yang sepuluh dan salah s<strong>at</strong>u semboyan yang diteriakkan oleh jama'ah ialah kalim<strong>at</strong>:"Jihad itu adalah jalan kami dan m<strong>at</strong>i pada jalan <strong>Al</strong>lah adalah cita kamiyang tertinggi "Di antara cara yang dipilih oleh Ikhwanul Muslimin untuk menging<strong>at</strong>kankepada jihad ialah mempering<strong>at</strong>i peristiwa-peristiwa Islam yangberhubungan dengannya, seperti peperangan-peperangan besar; perang Badar,penaklukan Mekah dan sebagainya.Di antara cara khusus yang mereka lakukan ialah menetapkan su<strong>at</strong>u buku<strong>at</strong>au beberapa buku seperti riway<strong>at</strong> hidup Nabi untuk bacaan dan pelajarandalam keluarga-keluarga Ikhwanul Muslimin. Sejarah Nabi adalah jihadyang terus menerus pada jalan<strong>Al</strong>lah, kerananya sejarah Nabi itu dinamakan<strong>Al</strong>-Maghazi (Peperangan-peperangan). Dalam Ilmu Fiqih kitab "Jihad"dinamakan kitab "Siyar" (bentuk jamak dari k<strong>at</strong>a Sir<strong>at</strong>) yang bererti riway<strong>at</strong>hidup.Isi <strong>Al</strong> Qur-an yang pertama-tama diwajibkan kepada anggota menghafalnyadan mempelajarinya adalah Sur<strong>at</strong> <strong>Al</strong>-Anfal, untuk mempertajam pengertianjihad yang selama ini diabaikan oleh kaum muslimin.Pengetahuan Ikhwanul Muslimin dan pendidikan mereka secara umummenimbulkan pada diri mereka perasaan unggul dan terhorm<strong>at</strong>, akhlak sukaberkorban dan memberi, jiwa berani m<strong>at</strong>i dan mencari syahid sertamenanamkan dalam diri mereka makna perajurit yang mukmin berupaketa'<strong>at</strong>an, p<strong>at</strong>uh pada per<strong>at</strong>uran, mengenepikan kepentingan peribadi danmengutamakan kepentingan jama'ah.Makna ini tampak dengan jelas pada waktu seruan ketenteraan 1948untuk membebaskan Palestina. Maka berkumandanglah teriakan-teriakan : "Haiangin syurga, berhembuslah . . . wahai perajurit <strong>Al</strong>lah, berangk<strong>at</strong>lah." Puteraputeradakwah dari berbagai pelosok berlomba-lomba ingin memperolehkemuliaan turut serta berjihad di tanah suci itu, sampai mereka menemukan salahs<strong>at</strong>u dari dua kebaikan : menang terhadap orang Yahudi <strong>at</strong>au m<strong>at</strong>i syahid dijalan<strong>Al</strong>lah.Saya tidak dap<strong>at</strong> melupakan seorang kawan tercinta, Abdul Wahab al-B<strong>at</strong>anuni, teman belajar pada Perguruan Agama Menengah di Thantha. Say<strong>at</strong>idak dap<strong>at</strong> melupakan kerinduannya yang ku<strong>at</strong> untuk berjihad di Palestina,sehingga hal itu menjadi mimpinya di waktu malam dan buah fikirannya diwaktu siang. Keinginannya itu tidak terlaksana, kerana ada dua halangan.Pertama: Ibunya yang sang<strong>at</strong> mencintai dan menyayanginya, lebih-lebih setelahayahnya meninggal. Ibunya tidak sanggup berpisah jauh dari padanya, makabagaimana kalau ia sampai m<strong>at</strong>i syahid ? Kerana itu ibunya tidakmengizinkannya berangk<strong>at</strong> dan tidak rela ia menceburkan diri ke dalampasukan Ikhwanul muslimin, sedangkan ia sang<strong>at</strong> ingin berbu<strong>at</strong> baik kepada.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAibunya dan menyenangkan h<strong>at</strong>inya, dan tidak ingin berangk<strong>at</strong> berjihad tanpaizin dan kerelaannya. Sebab itu kami dibawanya untuk menemaninya menemuiibunya, supaya kami berbicara dengan ibunya itu tentang keutamaan jihad,kedudukan mujahid fi sabilillah dan kisah para pahlawan muslimin sertabagaimana sikap ibu-ibu mereka dalam hal ini. Demikianlah kami berbicaradengannya, sehingga akhirnya dengan air m<strong>at</strong>a bercucuran ia merelakannyaberangk<strong>at</strong>.Kedua: Syar<strong>at</strong> Pejab<strong>at</strong> Pengerahan Ikhwanul Muslimin yang tidakmengizinkan pelajar sekolah menengah ikut sebagai perajurit suka rela,kerana usianya yang masih muda. Dalam hal ini saudara <strong>Al</strong>-B<strong>at</strong><strong>at</strong>unimengharap supaya kami berangk<strong>at</strong> dari Thantha ke Kairo menemui Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> dan meminta dengan sang<strong>at</strong> kepadanya agar ia dibenarkan ikut dalampasukan, apalagi ibunya telah mengizinkannya. Maka berangk<strong>at</strong>lah kami —saya, saudara Ahmad al 'Asal dan saudara Muhammad Ash-Shafthawi —lalumenemui ustaz <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> dan mengemukakan kepadanya persoalan itu. Setelahberbicara lama, beliaupun menerima dan menyetujui keberangk<strong>at</strong>annya.Hampirlah teman kami itu melonjak-lonjak kegirangan mendengar hasilyang kami bawa itu. Hal ini kami ceritakan kepada guru kami ustaz <strong>Al</strong>-Bahi alKhuli, lalu beliau berk<strong>at</strong>a : "Kejernihan muka Abdul Wahab <strong>Al</strong> B<strong>at</strong><strong>at</strong>uni adalahkejernihan muka para syuhada'. Setiap kali melih<strong>at</strong>nya saya merasa melih<strong>at</strong>darah kesyahidan memerah di wajahnya." Sesungguhnya demikianlahadanya. Abdul Wahab telah gugur sebagai syuhada' dalam tugaskepahlawanan bersama dua orang kawannya. Mereka berjaya menghancurkangudang perbekalan dan senj<strong>at</strong>a setelah orang Yahudi memasukinya danmenguasainya. Mereka menyalakan api pada peti-peti bahan api, lalu dalamsekelip m<strong>at</strong>a gudang itu menjadi tumpukan kemusnahan dan bersamaandengan itu pahlawanbertiga itu kembali ke hadir<strong>at</strong> Tuhannya.Ini bukanlah sikap <strong>Al</strong>-B<strong>at</strong><strong>at</strong>uni saja. Berapa banyak pemuda lari darikeluarganya untuk masuk l<strong>at</strong>ihan ketenteraan dan betapa usaha orang tuauntuk memujuk mereka supaya kembali, tetapi tidak berhasil. Akhirnyamereka menerima keny<strong>at</strong>aan ini dengan keyakinan bahawa iman telahmerubah h<strong>at</strong>i generasi ini. Mereka tidak lagi takut m<strong>at</strong>i, selama kem<strong>at</strong>ian itudijalan <strong>Al</strong>lah, sehingga sebahagian mereka berk<strong>at</strong>a:."Wahai kaumku, biarkanlah aku, sesungguhnya syurga memanggilku."Berapa banyak di antara mereka yang menderita kesulitan ber<strong>at</strong>,menumpang kereta api barang, <strong>at</strong>au berjalan kaki di padang pasir Sinaimenuju pos-pos saudara-saudaranya yang sedang berperang.Berapa banyak isteri yang menyerahkan perhiasannya kepada suaminyasupaya dijual untuk mempersenj<strong>at</strong>ai dirinya. Dengan demikian ia ikut memberibahagiannya dua kali dalam berjihad : melepaskan barang yang paling berhargayang disukainya dan rela berpisah dengan orang yang paling dicintainya.Saya sentiasa ing<strong>at</strong> kisah <strong>Hasan</strong> Ath-Thawil, seorang petani anggotaIkhwanul Muslimin dari markas Basiyun. Dia mendaftarkan namanya dalampasukan sukarela, meninggalkan keluarga, pertanian dan segala sesu<strong>at</strong>u yangdicintainya untuk mendap<strong>at</strong>kan pahala di sisi <strong>Al</strong>lah. Bukan itu saja, bahkan iamenjual kerbaunya — kerbau bagi petani bagaikan modal bagi pedagang - untuk


4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAmembeli senj<strong>at</strong>a supaya dap<strong>at</strong> ikut berperang mempertahankan tanah suciPalestina. T<strong>at</strong>kala Haji Ahmad <strong>Al</strong>bas, ketua daerah itu, berk<strong>at</strong>a kepadanya :"Hai <strong>Hasan</strong>, tinggalkanlah kerbau itu untuk keluargamu, cukuplah engkau telahberkorban dengan dirimu dan menaruh nyawamu di telapak tanganmu dankewajiban orang lainlah yang tidak berjihad dengan dirinya untuk berjihaddengan hartanya," maka <strong>Hasan</strong> menjawab dengan jawapan orang yang benarbenarmemahami agamanya : "Bukankah <strong>Al</strong>lah SWT berfirman :dan FirmanNya:(berjihadlah dengan dirimu)Lupakah tuan akan ay<strong>at</strong>:(berjihadlah dengan hartamu dan dirimu pada jalan <strong>Al</strong>lah)sπ¨Ψyfø9$# ÞΟßγs9 χr'Î/ Νçλm;≡uθøΒr&uρ óΟßγ|¡àΡr& š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑø9$# š∅ÏΒ 3“utIô©$# ©!$# ¨βÎ) *"Sesungguhnya <strong>Al</strong>lah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri danharta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka." (At-Taubah : 111).Apakah tuan bererti kita akan menerima sesu<strong>at</strong>u tanpa membayarharganya?Berhadapan dengan keteguhan iman seperti ini Ahmad <strong>Al</strong>bas tidak dap<strong>at</strong>meng<strong>at</strong>akan apa-apa. <strong>Hasan</strong> berangk<strong>at</strong> bersama perajurit-perajurit lainnyadan kembali dengan selam<strong>at</strong>, bukan untuk dihorm<strong>at</strong>i dan dimuliakan, tetapiuntuk dimasukkan ke dalam tahanan sebagai balas <strong>at</strong>as jasanya dalampeperangan melawan Zionisme. Sikapnya terhadap tukang pukul dalam penjaraiaitu perwira Sa'duddin Assumb<strong>at</strong>hy mempunyai riway<strong>at</strong> yang p<strong>at</strong>ut dikagumidan dibanggakan.Semang<strong>at</strong> yang tinggi luar biasa inilah yang menyebabkan orang-orangYahudi gementar ketakutan, ketika disebut pasukan sukarela Ikhwanul Musliminberada dalam jarak dek<strong>at</strong> <strong>at</strong>au mendengar teriakan mereka "<strong>Al</strong>lahu Akbar" darijauh.Sebahagian mereka meng<strong>at</strong>akan kepada perwira yang bernama Ma'ruf <strong>Al</strong>-Hadlary ketika ia ditawan : "Kami tidak takut, kecuali kepada pasukan sukarelaIkhwanul Muslimin." Ma'ruf bertanya : "Mengapa mereka takut terhadap pasukanIkhwan padahal jumlah mereka sedikit dan persenj<strong>at</strong>aannya kurang." PerwiraYahudi itu dengan tegas menjawab : "Kami d<strong>at</strong>ang dari jauh ke temp<strong>at</strong> iniadalah untuk hidup, sedangkan mereka d<strong>at</strong>ang ke mari untuk m<strong>at</strong>i, alangkahjauh bezanya antara orang yang menginginkan hidup dan orang yangmenginginkan m<strong>at</strong>i.".


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNADi antara kesulitan yang dihadapi oleh panglima pasukan Ikhwanul Muslimindi medan perang adalah, bila sesu<strong>at</strong>u pasukan <strong>at</strong>au seseorang diamanahkantugas ketenteraan, maka sukar untuk menyedarkan pasukan-pasukan <strong>at</strong>auindividu-individu lainnya untuk tidak diikut sertakan. Semuanya berlumbalumbauntuk memperoleh kemuliaan berjihad. Perlumbaan ini kadang-kadangtidak dap<strong>at</strong> diselesaikan, kecuali dengan melakukan undian <strong>at</strong>au kerelaanmereka terhadap penggiliran. Setiap pasukan yang j<strong>at</strong>uh pilihan <strong>at</strong>asnya untukmenyerang, anggota-anggotanya melaungkan tahlil dan takbir, seraya berseru : "Haiangin syurga, berhembuslah berhembuslah ..."Di antara riway<strong>at</strong> ustaz Kamil asy-Syarif dalam bukunya Ikhwanul Muslimindalam Perang Palestina, bahawa seorang pejuang muda, Abdul Hamid Kh<strong>at</strong>tab, puteraseorang alim yang berani Syekh Basyuni Kh<strong>at</strong>tab, dalam pertempuran Dair '<strong>Al</strong>amdiminta untuk tetap di pos sebagai penjaga. Dia marah, menangis dan mer<strong>at</strong>ap,hingga panglima mengikut sertakannya dalam pertempuran. Bahagian yangdiperolehnya adalah apa yang dicita-citakannya, iaitu syahid fi sabilillah.Sungguh sang<strong>at</strong> mengagumkan apa yang saya dengar dari mereka yang ikutberjuang betapa mereka memasuki pertempuran setelah mandi dan berwudu', denganiman dalam h<strong>at</strong>i, <strong>Al</strong> Quran dalam kocek dan senapang di tangan. Bila seseorang di antaramereka terkena peluru, maka ia bertakbir dan membaca syahadah seraya berk<strong>at</strong>a : "Akucep<strong>at</strong> d<strong>at</strong>ang menemui-Mu hai Tuhanku untuk mendap<strong>at</strong>kan keredhaan-Mu."Sekali peristiwa pecahan peluru meriam mengenai kaki salah seorang merekalalu kakinya itu putus. Kawan-kawannya menangis, sedangkan ia tersenyum melih<strong>at</strong> kekakinya dan bersenandung dengan syair seorang sahab<strong>at</strong> Nabi :"Aku tak peduli ketika aku m<strong>at</strong>i sebagai muslim, Dalam keadaanbagaimanapun gugurku di jalan <strong>Al</strong>lah, Pengorbananku itu adalah untuk <strong>Al</strong>lah,fika Dia berkenan, Dia akan memberkahi tubuhku yang robek-robek ini "Dalam salah s<strong>at</strong>u pertempuran, komandan pasukan, iaitu Sayid Muhammad al-Mansur terkena peluru. Kerana itu sejumlah kawan-kawannya menghentikanpenyerangan, untuk menolongnya sehingga ia membentak mereka kerana iamenganggap pertempuran lebih penting dari hidupnya. Dia baru siuman daripengsannya setelah dipindahkan ke garis belakang. Pertanyaannya yang pertamaadalah tentang jalannya pertempuran, lalu mereka memberi jawapan yangmenenangkan h<strong>at</strong>inya. Dia tersenyum dan mengucapkan : <strong>Al</strong>hamdulillah. Lidahnyasesa'<strong>at</strong>pun tidak pernah berhenti berdo'a : "Ya Tuhan kami tolonglah dakwah kamidan wujudkanlah tujuan kami," sehingga ia kembali kepada Tuhannya dengan h<strong>at</strong>i yangpuas dan diredhai-Nya.Semua itu adalah contoh-contoh yang mengembalikan ing<strong>at</strong>an kita kepadaperjuangan um<strong>at</strong> Islam di masa-masa pertama dan membuktikan bahawa um<strong>at</strong> inisentiasa dalam kebaikan dan kunci keperibadiannya adalah Islam. Islamlah yangmembentuk kepahlawanannya dan memancarkan keku<strong>at</strong>annya; dan semboyan-.


(4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsemboyan yang bersif<strong>at</strong> kedaerahan <strong>at</strong>au nasional tidaklah menggerakkan danmenyedarkan um<strong>at</strong> ini kalau tidak digerakkanoleh seruan iman dan pendidikan Islam.Ustaz Kamil asy-Syarif mengungkapkan dalam bukunya Ikhwanul Muslimindalam Perang Palestina, kes-kes dan cerita-cerita kepahlawanan generasi masa lampau,yang p<strong>at</strong>ut diriway<strong>at</strong>kan lagi supaya menjadi pelajaran dan renungan; meskipun beliaumeny<strong>at</strong>akan bahawa yang disusun itu adalah pengalamannya sendiri.Panglima-panglima pasukan Mesir telah menyaksikan dalam Perang Palestina duaorang komandan pasukan, <strong>Al</strong>-Mawawi dan Shadiq, di hadapan pengadilan yangmengadili perkara kereta jeep yang dimiliki Ikhwanul Muslimin, su<strong>at</strong>u hal yangmenenteramkan h<strong>at</strong>i orang-orang mukmin dan menjengkelkan mereka yang h<strong>at</strong>inyamengandungi penyakit.<strong>Al</strong>-Mawawi berk<strong>at</strong>a : "Ikhwanul Muslimin telah menyingkirkan ranjauanranjauandar<strong>at</strong> Yahudi dan menghancurkan mereka di padang pasir "Annaqab."Fuad Shadiq berk<strong>at</strong>a : 'Ikhwanul Muslimin adalah pahlawan-pahlawan yang telahmelaksanakan kewajipannya dengan baik."Dalam s<strong>at</strong>u pertempuran lain tampak dengan cemerlang kepahlawananIkhwanul Muslimin berk<strong>at</strong> pendidikan jihad mereka.Pertempuran itu adalah pertempuran Terusan Suez menentang Inggeris.Mengenai pertempuran ini ustaz Kamnil asy-Syarif menulis bukunya : PerlawananBawah Tanah di Terusan Suez.Saya kira seorangpun tidak akan dap<strong>at</strong> melupakan para syuhada' IkhwanulMuslimin, terutama dari kalangan mahasiswa:]Umar Syahin, Ahmad al-Munisy,Adil Ganim dan lain-lainnya yang telah menulis dengan darahnya yang sucidalam pertempuran "Attillilkabir" serta pertempuran-pertempuransebelumnyai dan sesudahnya, bahawa kemerdekaan itu tidak akan diberikanoleh penjajah tetapi harus direbut dengan darah para pejuang (mujahid).Akhirnya perlu saya k<strong>at</strong>akan di sini : Bahawa Ikhwanul Muslimin, meskipunmementingkan perang dan ikut serta di dalamnya serta telah menyumbangkanpara syuhada' dari tokoh-tokoh' terbaik mereka, namun perang bukanlah s<strong>at</strong>us<strong>at</strong>unyajihad menurut mereka.Dari apa yang mereka pelajari dari Islam, terny<strong>at</strong>a bahawa pengertian jihadlebih luas dan lebih lengkap dari pengertian perang. Bila perang melawan penjajahyang merampas sebahagian dari negeri Islam adalah kewajiban yang tak dap<strong>at</strong>ditinggalkan dan melawan penjajahan Kafir dan kekufuran yang menjajah adalahkewajipan agama lagi suci, maka perang melawan orang munafik dan ahli bid'ah,melawan orang-orang zalim dan jah<strong>at</strong> adalah kewajiban yang tidak kurangsucinya dari itu. <strong>Al</strong> Qur-an meng<strong>at</strong>akan :ÞΟ¨Ψyγy_ öΝßγ1uρù'tΒuρöΝÍκön=tãõáè=øñ$#uρt⎦⎫É)Ï≈oΨßϑø9$#uρu‘$¤à6ø9$#ωÎγ≈y_ ©É


(4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang'munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka." (At-Taubah 73).Lih<strong>at</strong> pula Sur<strong>at</strong> At-Tahrim, ay<strong>at</strong> 9.Rasulullah s.a.w. ditanya tentang jihad yang lebih utama,lalu beliau menjawab :"Mengucapkan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a yang benar di hadapan sultan yang zalim. "Ini bererti melawan kerosakan dari dalam sebagaimana dengan melawanserangan dari luar, kedua-duanya adalah wajib dan kedua-duanya adalah jihad.Nabi s.a.w. berbicara tentang penguasa-penguasa yang zalim yang meng<strong>at</strong>akanapa yang tidak mereka kerjakan dan mengerjakan apa yang tidakdiperintahkan (oleh <strong>Al</strong>lah) dan beliau menerangkan pula kewajiban um<strong>at</strong>Islam ketika mendap<strong>at</strong> ujian dengan pemerintahan dan kekuasaan yangzalim itu, beliau bersabda::"Barangsiapa berjihad (melawan) mereka dengan tangannya maka ia adalahmukmin, barangsiapa yang berjihad (melawan) mereka dengan lisannya makaia adalah mukmin dan barangsiapa yang berjihad (melawan) mereka denganh<strong>at</strong>inya maka ia adalah mukmin. "Tidak ada iman lagi di belakang walau sebesar pasirpun. Inimenunjukkan bahawa jihad dengan h<strong>at</strong>i - jihad dengan rasa benci, marah,menjauhkan diri dan memboikot - adalah tingk<strong>at</strong> iman yang paling rendah. Iniadalah bagi orang yang tidak mampu berjihad dengan lisannya, dan berjihaddengan lisan adalah bagi tang yang tidak mampu berjihad dengan tangannya(keku<strong>at</strong>an-nya).Jadi jihad itu bukanlah terhadap orang kafir saja dan bukan denganpedang saja. Betapa tidak, <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirmanÞΟ¨Ψyγy_ öΝßγ1uρù'tΒuρöΝÍκön=tãõáè=øñ$#uρt⎦⎫É)Ï≈oΨßϑø9$#uρu‘$¤à6ø9$#ωÎγ≈y_ ©É


4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAOrang orang munafiq tidaklah berjihad dengan pedang kerana pada lahirnya merek<strong>at</strong>erhitung sebagai kaum muslimin. Mereka berjihad hanyalah dengan penerangan,pelajaran, menegakkan hujjah dan k<strong>at</strong>-k<strong>at</strong>a manis yang mempengaruhi jiwa, sepertifirman <strong>Al</strong>lah s.w.t:þ_Îû öΝçλ°; ≅è%uρ öΝßγôàÏãuρ öΝåκ÷]tã óÚÌôãr'sù óΟÎηÎ/θè=è% ’Îû $tΒ ª!$# ãΝn=÷ètƒ š⎥⎪É‹©9$# y7Íׯ≈s9'ρé&∩∉⊂∪ $ZóŠÎ=t/ Kωöθs% öΝÎηÅ¡àΡr&"Mereka itu adalah orang-orang yang <strong>Al</strong>lah mengetahui apa yang m dalamh<strong>at</strong>i mereka, kerana itu berpalinglah kamu dari pada merekm dan berilahmereka pelajaran dan k<strong>at</strong>akanlah kepada mereka perk<strong>at</strong>aam yang berbekaspadajiwa mereka."(An-Nisa': 63).Lebih tegas dari itu adalah firman <strong>Al</strong>lah kepada Rasul-Nya mengenai <strong>Al</strong>Quran:∩∈⊄∪ #ZÎ7Ÿ2 #YŠ$yγÅ_ ⎯ϵÎ/ Νèδô‰Îγ≈y_uρ š⎥⎪ÍÏ≈x6ø9$# ÆìÏÜè? Ÿξsù"Kerana itu janganlah kamu mengikuti orang-orang kaflr, dan berjihadlahterhadap mereka dengan <strong>Al</strong> Quran dengan jihad yang benar." (AL Furqan: 52).Perintah berjihad dalam sur<strong>at</strong> <strong>Al</strong>-Furqan ini turun di Mekah sebelumdiizinkan perang, dan perang itu belum diperintahkan lagi.Jihad besar ini adalah jihad dakwah dan tabah dalam menyampaikannya,sabar <strong>at</strong>as kepahitannya, kesulitannya dan panjang jalannya, iaitu apa yangditunjukkan oleh ay<strong>at</strong> pada permulaan Sur<strong>at</strong> <strong>Al</strong>-Ankabut :∩∉∪ t⎦⎫Ïϑn=≈yèø9$# Ç⎯tã ;©Í_tós9 ©!$# ¨βÎ)ÿ⎯ϵšøuΖÏ9 ߉Îγ≈pgä† $yϑ¯ΡÎ*sù y‰yγ≈y_ ⎯tΒuρDan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya ituadalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya <strong>Al</strong>lah benar-benar MahaKaya (Tidak memerlukan sesu<strong>at</strong>u) dari semesta alam.(Surah <strong>Al</strong>Ankabut: 6)Rasulullah s.a.w. dalam menerangkan cara jihad dan kepelbagaianny<strong>at</strong>erhadap orang kafir, bersabda"Berjihadlah terhadap kaum musyrikin dengan tanganmu, hartamu danlidahmu.".


(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNADi samping ini semua ada jihad jiwa, iaitu mempelajari Islam,mengamalkannya, mendakwahkannya dan tabah dalam berdakwah, sehinggaia memperoleh salah s<strong>at</strong>u dari dua kebaikan, (menang <strong>at</strong>au m<strong>at</strong>i pada jalannya).Begitu pula jihad terhadap syaitan yang menyerang manusia dari dalamdirinya dengan menimbulkan keraguan yang menyes<strong>at</strong>kan akal dan denganmelalui hawa nafsu yang melemahkan kemahuan. Sebab itu haruslah iadilawan dengan senj<strong>at</strong>a keyakinan yang menyingkir keragu-raguan dandengan senj<strong>at</strong>a kesabaran yang dap<strong>at</strong> membendung syahw<strong>at</strong>. Dengan demikiania akan menang terhadap syaitan sebagai musuh manusia dan meningk<strong>at</strong> ketemp<strong>at</strong> keimanan dalam agama kerana kesabaran dan keyakinan, sebagaimanafirman <strong>Al</strong>lah s.w.t.:∩⊄⊆∪ tβθãΖÏ%θム$uΖÏG≈tƒ$t↔Î/ (#θçΡ%Ÿ2uρ (#ρçy9|¹ $£ϑs9 $tΡÍö∆r'Î/ šχρ߉öκu‰ Zπ£ϑÍ←r& öΝåκ÷]ÏΒ $oΨù=yèy_uρ"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberipetunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan selalu meyakiniay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> Kami " (As-Sajdah : 24).Inilah jihad dengan ertinya yang luas dalam Islam dan selanjutnya inilahjihad menurut pengertian pendidikan dan perjalanan hidup Ikhwanul Muslimin.Pemimpin dakwah itu, <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>, dalam risalah At-Ta'alimmenerangkan makna jihad seperti yang difahamaninya dari Islam danseperti yang dikehendakinya untuk pengikutnya supaya memahaminya. Yangsaya maksudkan dengan jihad adalah:Kewajiban yang berterusan sampai hari kiam<strong>at</strong> dan inilah yang dimaksudkandengan sabda Nabi s.a.w. :Barangsiapa yang m<strong>at</strong>i sedangkan ia belum berperang dan tidak berni<strong>at</strong> akanberperang, maka ia m<strong>at</strong>i sebagai kem<strong>at</strong>ian Jahiliyah. "Tingk<strong>at</strong>annya yang paling rendah adalah penolakan h<strong>at</strong>i dan yang palingtinggi berperang pada jalan <strong>Al</strong>lah." Di antara kedua itu adalah jihad denganlisan, qalam, tangan dan perk<strong>at</strong>aan yang benar di hadapan sultan yang zalim."Dakwah tidak akan hidup, melainkan dengan jihad dan besar kecilnya jihaddap<strong>at</strong> diukur dengan tingginya nilai dakwah dan luasnya ruang lingkupnya dandengan besarnya pengorbanan dalam melancarkannya dan besarnya pahala bagipelaksananya. <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman :∩∠∇∪ ÍνÏŠ$yγ ¨,ym «!$# ’Îû (#ρ߉Îγ≈y_uρ"Berjihadlah kamu pada jalan <strong>Al</strong>lah dengan jihad yang sebenarbenarnya." (<strong>Al</strong>-Hajj: 78)..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAPendidikan Ikhwanul Muslimin untuk berjihad dengan pengertian yang luas inilahyang menjadikan mereka berjihad untuk merealisasikan kefahaman Islamsebagaimana mereka berjihad untuk mempertahankan negeri-negeri Islam, bahkankefahaman Islam itulah yang menjadi isi dan tujuan, sedang negeri hanya wadahdan cara. Kerana itu mereka melawan kejah<strong>at</strong>an yang d<strong>at</strong>ang dari dalam sepertimelawan kejah<strong>at</strong>an yang d<strong>at</strong>ang dari luar, melawan kesalah fahaman terhadapIslam seperti melawan penjajah yang merampas negeri. Mereka tidak melih<strong>at</strong>perbezaan antara orang yang melanggar kehorm<strong>at</strong>an negeri Islam dengan orangyang melanggar syari'<strong>at</strong> Islam. Kerana itu mereka ikut bertempur membebaskannegeri seperti mereka ikut berjuang menjadikan agama sebagai pegangan dalamberbagai bidang kehidupan. Darah mereka tertumpah di tangan kaum kaflr,Yahudi dan Inggeris, dan ter-tumpah pula di tangan penjah<strong>at</strong>-penjah<strong>at</strong> yangberpredik<strong>at</strong> Islam. Di Palestina dan Terusan Suez mereka telahmempersembahkan para syuhada' di medan perang seperti yang telahdipersembahkan-nya di bumi Liman, Qal'ah, di penjara tentera dan sebagainyadalam temp<strong>at</strong>-temp<strong>at</strong> penganiayaan.Berapa banyak keku<strong>at</strong>an yang ny<strong>at</strong>a dan tersembunyi di dalam dan diluar negeri yang berusaha membeli Ikhwanul Muslimin dengan harta dankedudukan dan dengan demikian mereka berharap dap<strong>at</strong> mempengaruhi danmenguasai gerakan itu. Tetapi keku<strong>at</strong>an-keku<strong>at</strong>an ini tidak mendap<strong>at</strong> sambutandari Ikhwanul Muslimin dan pemimpinnya. Yang mereka jumpai hanya penolakankeras dan jawaban tegas. <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman :ö≅t/ Νä39s?#u !$£ϑÏiΒ ×öyz ª!$# u⎯Ç⎯8s?#u !$yϑsù 5Α$yϑÎ/ Ç⎯tΡρ‘‰Ïϑè?r& tΑ$s% z⎯≈yϑø‹n=ß u!%ỳ$£ϑn=sù.∩⊂∉∪ tβθãmtøs? ö/ä3ÏG−ƒÏ‰pκÍ5 ΟçFΡr&"Apakah (p<strong>at</strong>ut) kamu menolong aku dengan harta? Sesungguhnya apa yangdiberikan <strong>Al</strong>lah kepadaku lebih baik dari pada apa yang di-berikanNyakepadamu, tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. " (An-Naml: 36).Berapa banyak keku<strong>at</strong>an-keku<strong>at</strong>an ini memakai cara-cara ancaman setelahcara janji tidak berhasil, mengisyar<strong>at</strong>kan ancaman setelah pujuk rayu menjadi siasia.Cara-cara ancaman dan gertakan tidaklah lebih berhasil dari cara-carajanji dan pujukan. Kedua panah itu balik menikam kerongkongan orang yangmelepaskannya, keku<strong>at</strong>an-keku<strong>at</strong>an yang berharap dan merasa cemas itu -tidaklah menemukan dalam diri mereka selain sikap terus berdakwah dantabah pada jalannya, meskipun mereka mengancam dengan pembakaran danpenghancuran <strong>at</strong>au menjanjikan akan meletakkan m<strong>at</strong>ahari di tangan kanannyadan bulan di tangan kirinya.Penolakan tegas dan sikap keras Ikhwanul Muslimin terhadap penganiayaanagama Islam dan kaum muslimin, dan penolakan terhadap setiap usaha untukmengurangi nilainya <strong>at</strong>au memperlemahnya, selalu menimbulkan tipu dayadan perancangan-perancangan sulit dari pihak musuh bertujuan untukmenj<strong>at</strong>uhkannya, bahkan membasminya sampai ke akar-akarnya sekiranya merekasanggup melakukannya.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAInilah l<strong>at</strong>ar belakang terjadinya bahaya dan ujian yang bertubi-tubi danpukulan-pukulan heb<strong>at</strong> yang berturut-turut yang membu<strong>at</strong> jama'ah itu tidaklepas dari s<strong>at</strong>u ujian melainkan diiringi dengan ujian yang lain.Meskipun demikian sikap Ikhwanul Muslimin tidaklah menjadi lemahkerana janji dan ancaman, baik sebelum d<strong>at</strong>angnya bahaya, di waktumenghadapinya mahupun sesudahnya. Merekaj benar-benar sabar sepertisabarnya para pemimpin dan tabah seperti tabahnya para pahlawan dan jikaengkau mahu k<strong>at</strong>akanlah: Ketabahan mereka adalah ketabahan orang-orangmukmin yangj menep<strong>at</strong>i janjinya kepada <strong>Al</strong>lah.Jika ada di antara mereka pada su<strong>at</strong>u masa — di bawah tekanan danancaman keras - meng<strong>at</strong>akan <strong>at</strong>au menulis k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a yang lemah lembut hanyauntuk mengelabui penguasa yang zalim <strong>at</strong>au mengharapkan kebebasan darikekejaman mereka, dengan alasan terpaksa dan mencari-cari alasan lain, sepertifirman <strong>Al</strong>lah s.w.t. :⎯Å3≈s9uρ Ç⎯≈yϑƒM}$Î/ B⎦È⌡yϑôÜãΒ …çµç6ù=s%uρ oνÌò2é& ô⎯tΒ ωÎ) ÿ⎯ϵÏΖ≈yϑƒÎ) ω÷èt/ .⎯ÏΒ «!$Î/ txŸ2 ⎯tΒ∩⊇⊃∉∪ ÒΟŠÏàtã ëU#x‹tã óΟßγs9uρ «!$# š∅ÏiΒ Ò=ŸÒxî óΟÎγøŠn=yèsù #Y‘ô‰|¹ Ìøä3ø9$Î/ yuŸ° ⎯¨Β"Barangsiapa yang kafir kepada <strong>Al</strong>lah sesudah ia berima (iamendap<strong>at</strong> kemurkaan <strong>Al</strong>lah), kecuali orang yang dtpaksa kafir padahal h<strong>at</strong>inya tetap tenang dalam beriman (ia tidak berdosa)."(An-Nahl:106).Sedang dia yakin bahawa dirinya tidak pernah melapangkan dadanya untukkekafiran, tidak pernah menulis s<strong>at</strong>u barispun untuk memuji kezaliman dantidak ada ni<strong>at</strong> untuk menyimpang dari Islam. Kiranya ada orang yang lemah diantara mereka pada su<strong>at</strong>u waktu, lalu berbu<strong>at</strong> demikian, maka ia akan segeramenyesal dan mengucapkan istighfar, ia dengan segera kembali menemukandirinya dalam keadaan menangis dan sang<strong>at</strong> sedih, ia kembali kepadajama'ahnya meminta ma'af dengan penuh penyesalan dan sebelum itu ia telahbertaub<strong>at</strong> dan meminta ampun kepada Tuhannya.Aspek Kemasyarak<strong>at</strong>anPendidikan Ikhwanul Muslimin menekankan, bahawa amal untukkebaikan masyarak<strong>at</strong> merupakan bahagian dari misi seorang muslim dalamkehidupan. <strong>Al</strong> Quran telah menunjukkan misi ying mempunyai tiga bidangini : bidang yang meng<strong>at</strong>ur hubungan dengan <strong>Al</strong>lah iaitu ibadah, bidang yangmeng<strong>at</strong>ur hubungan dengan masyarak<strong>at</strong> iaitu amal kebaikan dan bidang yangmeng<strong>at</strong>ur hubungan dengan musuh iaitu jihad. Dalam hubungan ini <strong>Al</strong>lahs.w.t.berfirman:uöy‚ø9$#(#θè=yèøù$#uρöΝä3−/u‘(#ρ߉ç6ôã$#uρ(#ρ߉àfó$#uρ(#θãèŸ2ö‘$#(#θãΖtΒ#uš⎥⎪Ï%©!$#$y㕃r'¯≈tƒ.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA∩∠∇∪νÏŠ$yγÅ_4 ¨,ym «!$# ’Îû (#ρ߉Îγ≈y_uρ ∩∠∠∪ ) šχθßsÎ=øè? öΝà6¯=yès9"Hai orang-orang yang beriman, ruku'ah kamu, sujudlah kamu, sembahlahTuhanmu dan perbu<strong>at</strong>lah kebaikan, supaya kamu mendap<strong>at</strong> kemenangan.Berjihadlah kamu pada jalan <strong>Al</strong>lah dengan jihad yang sebenar-benarnya. "(<strong>Al</strong>-Hajj : 77-78).Hadith-hadith Nabi saw memperku<strong>at</strong> pengertian ini dan menjelaskan bahawawajib bagi setiap muslim setiap hari menunaikan semacam pajak <strong>at</strong>au zak<strong>at</strong>kemasyarak<strong>at</strong>an dengan mempergunakan hartanya, kedudukannya, badannya,fikirannya <strong>at</strong>au lisannya.Imam Bukhari meriway<strong>at</strong>kan dari Abu Musa bahawa Nabi s.a.wbersabda :"Setiap muslim wajib bersedekah. Seseorang bertanya : Bagaimana kalautidak ada yang akan disedekahkamya ? Nabi bersabda : Ia bekerja dengankedua tangannya, lalu ia mengambil manfa'<strong>at</strong> untuk dirinya danbersedekah. Orang itu bertanya pula : Bagaimana kalau ia tidak sanggup ?Nabi bersabda : Ia menolong orang yang kepayahan. Seseorang lainbertanya : Bagaimana kalau ia tidak sanggup ? Nabi bersabda : Iamenyuruh berbu<strong>at</strong> ma'ruf <strong>at</strong>au kebaikan. Ia bertanya pula : Bagaimanakalau ia tidak dap<strong>at</strong> melakukannya ? Nabi bersabda: Ia jauhi kejah<strong>at</strong>an,maka yang demikian itu adalah sedekah " (H.R. Bukhari dan Muslim)."Dari sini jelaslah bahawa setiap "anggota Ikhwanul Muslimin" adalahanggota yang berguna dalam masyarak<strong>at</strong>nya, ia selalu mengerjakan kebaikandan mengajak kepadanya, membenci kejah<strong>at</strong>an dan melarang daripadanya,menolong orang fakir, menuntun orang lemah, mengajar orang jahil,menging<strong>at</strong>kan orang yang lengah, memberi pering<strong>at</strong>an kepada orang yangberbu<strong>at</strong> maksi<strong>at</strong>, menging<strong>at</strong>kan orang yang lupa, mengunjungi orang sakit,melaw<strong>at</strong> orang m<strong>at</strong>i dan menghibur keluarganya, memperh<strong>at</strong>ikan nasib anaky<strong>at</strong>im, menyuruh memberi makan orang miskin dan ikut serta dalam setiapusaha meningk<strong>at</strong>kan kesejahteraan masyarak<strong>at</strong>, jika ia bukan pelopornya danpenganjurnya.Semua cabang-cabang Ikhwanul Muslimin adalah temp<strong>at</strong> bagi perbaikan.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAmasyarak<strong>at</strong> dan pelayanan bangsa dengan segala cara yang ada berupapengajaran, l<strong>at</strong>ihan, perbaikan, pemeliharaan dan pemberian petunjuk-petunjuktentang keagamaan dan kesih<strong>at</strong>an.Pada cabang-cabang Ikhwanul Muslimin "Bahagian Perbaikan danPelayanan Masyarak<strong>at</strong>" dibina klinik-klinik untuk pengub<strong>at</strong>an dengan bayarantertentu <strong>at</strong>au tanpa bayaran bagi orang yang tidak mampu, pengumpulan zak<strong>at</strong>dan sedekah (infak) untuk dibahagi-bahagikan kepada mustahiknya, mengadakanpenghapusan buta huruf, membangun madrasah-madrasah untuk menghafal<strong>Al</strong> Qur-an (bagi anak-anak) dan mengajarkannya untuk orang dewasa,membangun masjid-masjid baru, <strong>at</strong>au menaik taraf masjid lama sebagai temp<strong>at</strong>ibadah dan ceramah agama, membentuk panitia-panitia untuk menyelesaikanperselisihan dalam masyarak<strong>at</strong> dan ikut serta dalam meng<strong>at</strong>asi kesulitankesulitanyang dihadapi oleh jama'ah dan menyingkirkan halangan-halanganpada jalan perkembangan dan perbaikannya.Dalam hal ini falsafah Ikhwanul Muslimin adalah jelas bersumberkan padaIslam sendiri dan menjelaskannya kepada setiap individu dan jama'ahmuslim. Tetapi sebahagian orang (Parti Pembebasan) menolak IkhwanulMuslimin melib<strong>at</strong>kan diri dalam aspek kemasyarak<strong>at</strong>an ini, dengan alasanbahawa dari s<strong>at</strong>u segi hal ini akan mengurangi kegi<strong>at</strong>an dakwah dan dari segilain ini adalah tindakan pembaikan yang tidak banyak hasilnya, selainmemperlemah semang<strong>at</strong> masyarak<strong>at</strong> untuk menuntut dan berusaha mendirikannegara Islam.1. Mereka ini melupakan beberapa hakik<strong>at</strong> penting, iaitu : Bahawaperbu<strong>at</strong>an baik adalah bahagian yang tidak dipisahkan dari tugasseorang yang diperintahkan oleh <strong>Al</strong>lah, mengerjakannya seperti telahkami terangkan dengan dalil-dalil dari <strong>Al</strong> Quran dan Sunnah. Diadiperintahkan mengerjakan kebaikan dan menganjurkannya seperti iadiperintahkan mengerjakan sal<strong>at</strong> dan ibad<strong>at</strong>.2. Seorang muslim adalah s<strong>at</strong>u anggota yang hidup pada tubuhmasyarak<strong>at</strong>nya. Dia harus merasakan penderitaannya dan harusberusaha menghilangkan <strong>at</strong>au sekurang-kurangnya meringankannya. Di<strong>at</strong>idak boleh berdiam diri di hadapan orang lapar dan orang sakit pada halia sanggup menolongnya.3. Sesungguhnya perbu<strong>at</strong>an baik itu sendiri adalah s<strong>at</strong>u segi dari padadakwah. Dakwah sebagaimana disiarkan dengan lisan dan pena dap<strong>at</strong>pula disiarkan dengan ihsan dan amal perbu<strong>at</strong>an. Inilah yang diutamakanpara Zending dan sebagainya.4. Dalam jama'ah ada orang-orang yang mampu untuk mela-yanimasyarak<strong>at</strong>, sedangkan mereka tidak mampu dalam pemikiran <strong>at</strong>aupendidikan. Sebab itu orang-orang itu tidak dibiarkan diam tidakberfungsi.Aspek Politik.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNADi antara aspek-aspek penting yang diutamakan oleh pendidikan IkhwanulMuslimin adalah aspek politik. Yang dimaksudkan dengan aspek ini adalah apayang berhubungan dengan pemerintahan, t<strong>at</strong>anegara dan hubungan antarapemerintah dan raky<strong>at</strong>. Begitu pula hubungan negara dengan negara lain, baiknegara Islam <strong>at</strong>au bukan, hubungan dengan penjajahan .. . dan berbagai macampersoalan lainnya.Sebelum adanya dakwah <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> dan madrasahnya, aspek inijauh dari perh<strong>at</strong>ian jama'ah Islam dan dengan k<strong>at</strong>a yang lebih tep<strong>at</strong> : golonganagama, mereka berada di luar daerah kegi<strong>at</strong>an dan pemikirannya. Pengertianpolitik menjadi bertentangan dengan pengertian agama seperti pertentanganantara hitam dan putih, tidak terbayangkan bahawa keduanya dap<strong>at</strong> berkumpulpada seseorang <strong>at</strong>au sesu<strong>at</strong>u jama'ah. Ada dua macami insan, insan agama <strong>at</strong>auinsan politik; begitu pula golongan, ada golongan agama dan ada golonganpolitik.Orang agama haram mencampuri politik sebagaimana orang politik harammencampuri soal-soal agama. Mungkin ada orang <strong>at</strong>au golongan politik yangmencampuri soal-soal agama dan di-biarkan lalu dima'afkan, tetapi manusdawaktu itu tidak dap<strong>at</strong> mengampuni dosa campur tangan orang <strong>at</strong>au golonganagama dalam soal-soal politik.Atas dasar ini timbullah di Mesir - seperti di negeri-negeri lain -kelompok-kelompok agama, seperti aliran-aliran sufi dan bermacam-macamperkumpulan yang mencantumkan dalam sem-boyan-semboyan dan anggarandasarnya, bahawa ia tidak mempu-nyai hubungan dengan politik.Berhadapan dengan perkumpulan-perkumpulan itu timbul perkumpulanperkumpulanlain yang tidak mencampuri soal soal 2) agama, yangdinamakan "ahzab" (parti-parti) seperti Parti Nasional, Parti Raky<strong>at</strong>, PartiWafd, Parti Dustur dan sebagainya. Parti-parti ini semuanya bertemu padaciri "sekularism," 2)Teori pemikirannya dan gerak perjuangannya didasarkan pada prinsippemisahan agama dari negara <strong>at</strong>au pemisahan negara dari agama.. Begitu pulasemuanya menganut fahaman nasionalisme yang sempit, yang menghiduphidupkansemang<strong>at</strong> jahiliyah purba seperti aliran Fir'aunis di Mesir,Phoenicia di Syria, dan Asyria di Iraq . . .dan yang tidak menganutnasionalisme maka ia menganut fahaman sukuisme seperti suku Thawrania diTurki, Suku Arab di negeri Arab dan suku Syiria di Syiria Raya.<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> harus berjuang dengan sengit untuk mengkis fahamanfahamanyang salah mengenai hubungan antara agama dan politik, iaitufahaman yang ditanamkan oleh kebodohan dan hawa nafsu, yangdikembangkan oleh penjajahan kebudayaan dengan segala usaha danperh<strong>at</strong>ian sehingga akarnya semakin kukuh dan cabangnya semakin rendang.Tidak ada jalan melainkan memerangi fikiran yang salah itu dengan fikiranyang benar, iaitu "Lengkapnya Islam" mengurus segala aspek kehidupan . . .2) Maksudnya tidak memahami bahawa agama Islam tidak dap<strong>at</strong> dipisahkan dari segala aspekkehidupan (Pent.).


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAtermasuk di antaranya urusan politik, seperti yang ditunjukkan oleh <strong>Al</strong>Qurandan Hadith, petunjuk Rasulullah dan perjalanan hidup sahab<strong>at</strong>, dan apa yangdipraktikkan um<strong>at</strong> Islam seluruhnya selama tiga belas abad <strong>at</strong>au lebih.Dalam hal ini <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> melontarkan ucapan-ucapan yang hampirmenjadi hafalan kebanyakan anggota Ikhwanul Muslimin, di antaranya k<strong>at</strong>ak<strong>at</strong>anyadalam salah s<strong>at</strong>u risalahnya: "Bila ditanyakan kepadamu : ke manakamu menyeru um<strong>at</strong> ? K<strong>at</strong>akanlah : Kami menyeru mereka kepada Islamyang dibawa oleh Muhammad s.a.w., yang pemerintahan merupakansebahagian daripadanya dan kemerdekaan adalah s<strong>at</strong>u di antara kewajibankewajibannya.Jika dik<strong>at</strong>akan kepadamu : Ini adalah politik, makak<strong>at</strong>akanlah : Inilah Islam dan kami tidak mengenai pemisahan ini !"Pendidikan politik pada madrasah "<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>" didasarkan <strong>at</strong>assejumlah prinsip, yang terpenting ialah:1. Memperku<strong>at</strong> kesedaran dan perasaan wajib membebaskan negeri Islamdari setiap kekuasaan asing dan mengusir penjajah dari negeri-negeri Islamdengan segala cara yang sah. Dimulai dari negeri kecil, iaitu lembah Nilbahagian utara dan sel<strong>at</strong>annya (Mesir dan Sudan) kemudian dunia Arab yangbesar dari Lautan Atlantik sampai Teluk Persia. Pemb<strong>at</strong>asan dunia Arab ini adalahpertama kali saya mendengar dari <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> r.a . . . Maka negeri Islam Rayayang besar adalah dari Lautan Teduh sampai ke Lautan Atlantik dari Indonesiadan sekitarnya sebelah Timur sampo ke Marokko sebelah Bar<strong>at</strong>.Dengan kefahaman ini ufuk persaudaraan "seorang muslim" menjadi luasmeliputi semua um<strong>at</strong> Islam di Timur dan di Bar<strong>at</strong>, apalagi bangsa Arab. Dengandemikian ia tidak mengurung dirinya dalam belenggu nasionalisme yang sempit<strong>at</strong>au sukuisme yang fan<strong>at</strong>ik, seperti golongan-golongan politik yang berkuasapada waktu itu.Dari sinilah maka Ikhwanul Muslimin di Mesir mementingkan persoalannegeri mereka di mana mereka hidup dan tuntutan nasionalnya yang tampakdalam pengusiran Inggeris dari Mesir dan Sudan dan kes<strong>at</strong>uan lembah Nil.Untuk itu Ikhwanul Muslimin mengadakan Muktamar Besar untuk seluruhdaerah Mesir dan kota-kota besarnya untuk menyedarkan bangsa akantuntutannya. Saya ny<strong>at</strong>akan di sini, bahawa saya tidak memahami tuntutan inidengan tep<strong>at</strong> melainkan dari lisan <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> ketika beliaumenerangkannya dalam muktamar Thantha dan mengemukakan dasardasarnya.Pada muktamar ini Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menjelaskan tujuan dan jalan-jalan yangharus ditempuh, dimulai dengan tuntutan di hadapan Perserik<strong>at</strong>an Bangsa Bangsa,berusaha memperoleh simp<strong>at</strong>i internasional, pemboikotan ekonomi dan terhadapperdagangan dan barang produksi Inggeris sampai kepada penyiapan dan pengumumanperang suci. Hanya ada dua altern<strong>at</strong>if kita hidup bahagiasebagai orang merdeka <strong>at</strong>au m<strong>at</strong>i syahid sebagai orang yang berjasa.Saya sentiasa ing<strong>at</strong> beliau berbicara dalam muktamar ini tentang senj<strong>at</strong>apemboikotan serta pengaruhnya yang positif dan kemampuan bangsa Mesiruntuk menggunakan senj<strong>at</strong>a ini. Sesungguhnya kita adalah bangsa yang qana'ahdan sabar, pada sa<strong>at</strong>-sa<strong>at</strong> yang sulit dap<strong>at</strong> menerima dan rela hidup dalamkekurangan. Untuk itu beliau menyebutkan contoh-contoh yang bersif<strong>at</strong>.


43PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAnasional untuk memperku<strong>at</strong> gagasan ini dan membuktikannya dengan kejadiankejadiansejarah yang baru terjadi pada sebahagian bangsa yang beragama Islam.Di antara ucapannya waktu itu : "Akan kita keluarkan untuk bangsa Mesirf<strong>at</strong>wa Ibnu Hazam yang tersimpan dalam lembaran lembaran kitab, bahawamusuh yang musyrik adalah najis semuanya, tidak boleh menyentuhnya danbermu'amalah dengan-nya. <strong>Al</strong>lah s.w.t. berfirman:∩⊄∇∪ Ó§pgwΥ šχθä.Îô³ßϑø9$# $yϑ¯ΡÎ)"Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis."(At-Taubah: 28).<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menambahkan, lalu meminta kepada Ikhwanul Musliminkhususnya dan kaum muslimin di lembah Nil umumnya, supaya merekamembaca "qunut nazilah" pada raka'<strong>at</strong> akhir di setiap sol<strong>at</strong>, terutama sol<strong>at</strong>sol<strong>at</strong>jahar, sesudah bangun dari ruku' dengan berdo'a kepada <strong>Al</strong>lah ketik<strong>at</strong>imbul krisis heb<strong>at</strong> yang menimpa mereka supaya <strong>Al</strong>lah memberi jalan keluar,seperti do'a Nabi s.a.w. dalam sol<strong>at</strong>nya terhadap kaum musyrikin yangmelampaui b<strong>at</strong>as dalam kekejamannya terhadap kaum muslimin yang lemah.Tidaklah ada bencana yang lebih heb<strong>at</strong> dari pada hilangnya kebebasan dankemerdekaan serta berkuasanya orang kafir terhadap orang Islam.∩∇∪ š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑù=Ï9uρ ⎯Ï&Î!θßtÏ9uρ ä﨓Ïèø9$# ¬!uρ"Keku<strong>at</strong>an itu hanyalah bagi <strong>Al</strong>lah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orangrnukmin. " (<strong>Al</strong>-Munafiqun : 8).∩⊇⊆⊇∪ ¸ξ‹Î6y t⎦⎫ÏΖÏΒ÷σçRùQ$# ’n?tã t⎦⎪ÌÏ≈s3ù=Ï9 ª!$# Ÿ≅yèøgs† ⎯s9uρ"<strong>Al</strong>lah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kaftr untukmemusnahkan orang-orang yang beriman." (An-Nisa' : 141).Imam <strong>Al</strong> <strong>Banna</strong> menyusun lafaz do'a qunut ini yang dibaca oleh orang-orangdalam sol<strong>at</strong>. Saya tetap hafal do'a itu kerana banyak saya membacanya dalam sol<strong>at</strong>,meskipun telah berlalu waktu sepertiga abad. Do'a itu berbunyi:.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Wahai Tuhan kami. Tuhan seru sekalian alam, Pemberi keamanan kepadaorang-orang yang takut, Yang menghinakan orang-orang takabur, Yangmenghancurkan orang-orang zalim yang perkasa, terimalah do 'a kami danperkenankanlah seruan kami. Wahai Tuhan kami, Engkau mengetahui bahawaperampas-perampas dari Inggeris telah menduduki negeri kami, merampashak-hak kami . . . berbu<strong>at</strong> sewenang-wenang dalam negeri kami lalumereka banyak berbu<strong>at</strong> kerosakan di dalam nya . . . Wahai Tuhan kami,jauhkan dari kami tipu daya mereka, p<strong>at</strong>ahkanlah keku<strong>at</strong>an mereka,hinakanlah negara mereka, hilangkanlah kekuasaan mereka dari bumimu danazablah mereka, bersama orang yang mencintai mereka, <strong>at</strong>au yang membantumereka <strong>at</strong>au yang menolong mereka sebagai azab dari Yang Maha Perkasalagi Maha KuasaWahai Tuhan kami, jangantah Engkau buka bagi merekajalan untuk melakukan kezaliman terhadap seseorang dari hamba-Mu yangmukmin"Dengan demikian persoalan nasional bukanlah hanya sebagai sesu<strong>at</strong>u yang remehdalam perasaan seorang anggota Ikhwanul Muslimin <strong>at</strong>au pelengkap hidupnya, tetapiia berada pada inti kesedaran dan semang<strong>at</strong>nya, menyertainya di rumah di masjid, ditemp<strong>at</strong> sunyi dan di depan umum dan masalahnya hidup menyala-nyala dalam dirinya.Kerana itu Inggeris tidak ada yang paling ditakutinya kecuali "mereka yangfan<strong>at</strong>ik" kerana agamanya dan khu<strong>at</strong>ir perasaan nasional akan berubah menjadiperasaan Islam yang menyala-nyala yang tidak memperdulikan sesu<strong>at</strong>u apapun dalammencapai tujuannya dan tidak peduli: apakah ia menemui kem<strong>at</strong>ian <strong>at</strong>au kem<strong>at</strong>ianmenimpa dirinya.Tidaklah diragukan bahawa sikap yang berdasarkan aqidah ini demikian pulapenganjurnya selalu berada di bawah pemerh<strong>at</strong>ian pemerintah nasional yang sekular,seperti dibuktikan oleh pertemuan duta-duta Inggeris, Amerika dan Perancis di kotaDayed, di daerah "Kanal" tahun 1948 yang meminta kepada pemerintah NaqrasyiPasya, Ketua Partai As-Saidi al Misri supaya membubarkan organisasi IkhwanulMuslimin. Dan kemudian terjadilah apa yang terjadi.Ini adalah sebahagian dari ciri-ciri pendidikan Ikhwanul Muslimin yang berhubungandengan tanah air mereka yang kecil. Lembah Sungai Nil. Walaupun hal itu tidakmengalihkan perh<strong>at</strong>ian mereka dari dunia Arab yang besar dan dunia Islam Raya yangbesar. Tidak diragukan, yang lebih utama dari semua persoalan-persoalan ini adalah.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNApersoalan bumi temp<strong>at</strong> lahirnya para nabi temp<strong>at</strong> berkembangnya risalah, bumi yangmenjadi kibl<strong>at</strong> pertama dan temp<strong>at</strong> berdirinya salah s<strong>at</strong>u di antara tiga masjid yangdimuliakan <strong>Al</strong>lah iaitu Tanah Palestina, yang dari mula telah menjadi perh<strong>at</strong>ianIkhwanul Muslimin. Mereka selalu menging<strong>at</strong>kan pentingnya masalah ini danmenyedarkan (kaum muslimin) akan kedudukannya yang penting. Untuk itu merekamengeluarkan penjelasan-penjelasan dan pamplet-panplet, beberapa edisi khusus darimajalahnya dan banyak mengadakan perbincangan dan muktamar membicarakanpersoalannya. Mereka selalu mengambil kesemp<strong>at</strong>an dalam mempering<strong>at</strong>i"perjanjian Balfour" pada tanggal 2 November setiap tahun, untuk meng<strong>at</strong>urbarisan-barisan dan mengadakan demonstrasi umum untuk menggugah pendap<strong>at</strong>umum dan membangkitkan perasaan akan pentingnya persoalan itu.Barangsiapa membaca majalah-majalah lama dari Ikhwanul Muslimin, pad<strong>at</strong>ahun-tahun tiga puluhan, maka ia akan melih<strong>at</strong> dalam hal itu sesu<strong>at</strong>u yang palingmengagumkan.Pandangan itu adalah jelas bagi setiap anggota Ikhwanul Musliminmengenai persoalan Palestina. Perasaannya hidup meluap-luap, sementarakebanyakan orang di Mesir tidak merasa pentingnya masalah ini danbahaya Yahudi yang tamak dan hanya menunggu untuk menerkam di dek<strong>at</strong>mereka, sehingga Perdana Menteri Mesir yang ditanya pendap<strong>at</strong>nya tentang halini pada su<strong>at</strong>u hari, menjawab : "Saya Perdana Menteri Mesir, bukan PerdanaMenteri Palestina !"Pid<strong>at</strong>o dan ceramah <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> mengenai Palestina dan tulisantulisannyadalam majalah dan sur<strong>at</strong> khabar Ikhwanul Muslimin, seperti :Membu<strong>at</strong> Kem<strong>at</strong>ian, Kesenian M<strong>at</strong>i, Berhembuslah Hai Angin Syurga dansebagainya meluapkan semang<strong>at</strong> untuk menghadapi hari yang pasti tiba. T<strong>at</strong>kalahari itu tiba dan seruan mari berjihad berkumandang, maka pendidikan Ikhwanmempersembahkan hasilnya. Pengaruhnya kelih<strong>at</strong>an pada sambutan ribuanpemuda Ikhwan bahkan kadang-kadang orang-orang yang telah lanjut usiauntuk ikut serta dalam barisan sukarela untuk berjihad membebaskan tanahsuci Palestina. Terjadilah pertempuran-pertempuran, bangkitlah jiwakepahlawanan dan mencari syahid fi sabilillah yang dilih<strong>at</strong> sendiri oleh orangorangYahudi yang lebih banyak menyaksikannya dari orang lain.Ikhwanul Muslimin tidak melupakan persoalan-persoalan Syria danLebanon di sebelah timur, begitu pula persoalan Afrika Utara : Tunisia, <strong>Al</strong>jazairdan Marokko. Pejab<strong>at</strong> Pus<strong>at</strong> Ikhwanul Muslimin adalah merupakan "RumahKeluarga" bagi pemimpin pemimpin dan pejuang negeri-negeri ini.Begitu pula perh<strong>at</strong>ian Ikhwanul Muslimin sehubungan dengan masalahmasalahkemerdekaan di semua negeri Islam, misalnya Indonesia dansebagainya. Ikhwanul Muslimin menganggap masalah itu adalah masalah merekasendiri. Untuk itu mereka menghidupkan fikiran dan menyalakan perasaan,meskipun negeri-negeri itu jauh jarak dan letaknya dari negeri mereka.Membangkitkan kesedaran dan perasaan <strong>at</strong>as wajibnya mendirikan"pemerintahan Islam." Hal itu adalah kewajiban agama keperluan pentingbagi nasionalisme dan kemanusiaan.Sebabnya pula hal itu wajib, adalah kerana <strong>Al</strong>lah telah mewajibkan kepadapemerintah dan raky<strong>at</strong> untuk kembali kepada hukum-Nya dan hukum Rasul-Nya dalam segala persoalan mereka. Dalam kewajiban ini tidak ada pilihan.


443PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANN<strong>Al</strong>ain, sebagai n<strong>at</strong>ijah iman yang tertanam dalam dada mereka.Mengenai kewajiban pemeritah cukuplah kita memperh<strong>at</strong>i-kan firman<strong>Al</strong>lah SWT :∩⊆⊆∪ tβρãÏ≈s3ø9$# ãΝèδ y7Íׯ≈s9'ρé'sù ª!$# tΑt“Ρr& !$yϑÎ/ Οä3øts† óΟ©9 ⎯tΒuρ"Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan<strong>Al</strong>lah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kaflr. (<strong>Al</strong>Maidah : 44)."∩⊆∈∪ tβθßϑÎ=≈©à9$# ãΝèδ y7Íׯ≈s9'ρé'sù ª!$# tΑt“Ρr& !$yϑÎ/ Νà6øts† óΟ©9 ⎯tΒuρ"Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan<strong>Al</strong>lah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim." (<strong>Al</strong>Maidah : 45).∩⊆∠∪ šχθà)Å¡≈xø9$# ãΝèδ y7Íׯ≈s9'ρé'sù ª!$# tΑt“Ρr& !$yϑÎ/ Νà6øts† óΟ©9 ⎯tΒuρ"Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan<strong>Al</strong>lah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik." (<strong>Al</strong>Maidah : 47).Mengenai kewajiban raky<strong>at</strong> cukuplah kita memperh<strong>at</strong>ikan firman <strong>Al</strong>lah s.w.t. :þ’Îû (#ρ߉Ågs† Ÿω §ΝèO óΟßγoΨ÷t/ tyfx© $yϑŠÏù x8θßϑÅj3ysム4©®Lym šχθãΨÏΒ÷σムŸω y7În/u‘uρ Ÿξsù∩∉∈∪ $VϑŠÎ=ó¡n@ (#θßϑÏk=|¡ç„uρ |MøŠŸÒs% $£ϑÏiΒ %[`tym öΝÎηÅ¡àΡr&"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakik<strong>at</strong>nya) tidak berimansehingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang merekaperselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam h<strong>at</strong>i mereka sesu<strong>at</strong>ukeber<strong>at</strong>an terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerimadengan sepenuhnya. " (An-Nisa': 65).Adapun untuk semuanya perh<strong>at</strong>ikanlah firman <strong>Al</strong>lah s.w.t.ô⎯ÏΒ äοuzσø:$# ãΝßγs9 tβθä3tƒ βr& #·øΒr& ÿ…ã&è!θßu‘uρ ª!$# ©|Ós% #sŒÎ) >πuΖÏΒ÷σãΒ Ÿωuρ 9⎯ÏΒ÷σßϑÏ9 tβ%x. $tΒuρ∩⊂∉∪ $YΖÎ7•Β Wξ≈n=|Ê ¨≅|Ê ô‰s)sù …ã&s!θßu‘uρ ©!$# ÄÈ÷ètƒ ⎯tΒuρöΝÏδÌøΒr&36. Dan tidaklah p<strong>at</strong>ut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagiperempuan yang mukmin, apabila <strong>Al</strong>lah dan rasul-Nya Telah menetapkansu<strong>at</strong>u ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusanmereka. dan barangsiapa mendurhakai <strong>Al</strong>lah dan rasul-Nya Maka sungguhlah.


4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAdia Telah ses<strong>at</strong>, ses<strong>at</strong> yang ny<strong>at</strong>a.(#θä9θà)tƒβr&öΝßγoΨ÷t/u/ä3ósu‹Ï9⎯Ï&Î!θßu‘uρ«!$#’n


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAkepada Kaisar dan hak <strong>Al</strong>lah kepada <strong>Al</strong>lah" tidaklah sama sekali hal itu boleh dalamajaran Islam, yang sama sekali tidak menerima pembahagian kehidupan danpembahagian manusia yang menganggap adanya hak Kaisar, pada hal,kehidupan seluruhnya dan manusia semuanya adalah milik <strong>Al</strong>lah Yang Maha Esalagi Maha Perkasa.<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> dalam risalahnya Kepada Pemuda berk<strong>at</strong>a : "Kamimenginginkan Pemerintahan Islam yang menuntun manusia ke masjid, yangmenuntun manusia untuk mengikuti petunjuk Islam, seperti yang dilakukanoleh sahab<strong>at</strong> Rasulullah s.a.w., Abu Bakar dan Umar, pada masa dahulu.Kerana itu kita tidak mengakui t<strong>at</strong>a hukum yang tidak bertumpu <strong>at</strong>as dasarIslam dan tidak bersumber padanya. Kita tidak mengakui parti-parti politikdan bentuk-bentuk tradisi ini yang kita dipaksa oleh orang-orang kafir danmusuh Islam untuk berpegang padanya dan mengamalkannya . . . kita akanbekerja untuk menghidupkan t<strong>at</strong>a hukum Islam dengan segala manifestasinyadan membentuk pemerintahan Islam <strong>at</strong>as dasar t<strong>at</strong>a hukum ini."Dalam "Risalah Muktamar Kelima" beliau mengemukakan persoalan mi bukansekadar penjelasan dan keterangan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaantentang "Sikap Ikhwanul Muslimin terhadap Pemerintahan," lalu beliaumeng<strong>at</strong>akan : "Golongan lain dari manusia mempertanyakan : Apakah dalamprogram Ikhwanul Muslimin mereka akan membentuk pemerintahan dan akanmenuntut supaya merekalah yang memerintah ? Dan apa cara mereka untukitu ? Kita tidak akan membiarkan mereka yang bertanya berada dalamkeadaan hairan dan ragu dan kami tidak akan kikir memberikan jawaban.Ikhwanul Muslimin dalam segala langkahnya, cita-citanya dan kegi<strong>at</strong>annyasesuai dengan petunjuk Islam yang suci seperti yang dikefahamaninya danseperti yang dijelaskan pada permulaan ceramah ini, Islam yang diyakini olehIkhwanul Muslimin menjadikan pemerintahan salah s<strong>at</strong>u dari program-programpokoknya dan tetap mementingkan pelaksanaan sebagaimana ia mementingkanpetunjuk. Dahulu Khalifah Ketiga berk<strong>at</strong>a : "Sesungguhnya <strong>Al</strong>lah meng<strong>at</strong>urdengan sultan (kekuasaan) apa-apa yang tidak di<strong>at</strong>ur-Nya dengan <strong>Al</strong>Quran." Nabi s.a.w. menjadikan pemerintahan sebagai s<strong>at</strong>u tiang dari tiang-tiangIslam — dan pemerintahan dianggap dalam kitab-kitab fiqih termasuk dalamk<strong>at</strong>egori akidah dan pokok-po-kok agama, bukan sebagai hukum furu'. Islamadalah pemerintahan dan pelaksanaan, sebagaimana ia adalah undang-undang,ajaran, per<strong>at</strong>uran dan peradilan, s<strong>at</strong>u dari padanya tidak terpisah dari yang lain— Seorang penganjur Muslim, jika ia rela untuk dirinya menjadi ahli fikih yangmenetapkan hukum, memberi pelajaran serta menyusun hukum-hukum furu' padahal dia membiarkan pemerintah membu<strong>at</strong> hukum-hukum yang tidak diizinkanoleh <strong>Al</strong>lah dan memaksa um<strong>at</strong> dengan kekuasaan yang ada di tangannya untukmelanggar perintah-perintah-Nya, maka n<strong>at</strong>ijahnya yang tabi'i ialah suarapenganjur ini akan dianggap seperti teriakan di su<strong>at</strong>u lembah dan su<strong>at</strong>u tiupan di<strong>at</strong>as abu.Kadang-kadang dap<strong>at</strong> difahami, bahawa para penganjur Islam puasdengan memberi pelajaran dan petunjuk, bila mereka melih<strong>at</strong> kalanganpemerintah mendengarkan perintah-perintah <strong>Al</strong>lah, melaksanakan hukumhukumNyadan menyampaikan ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong>-Nya dan hadith-hadith Nabi SAW..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAAdapun keadaan seperti yang kita lih<strong>at</strong> : Hukum Islam berada di s<strong>at</strong>u pihakdan hukum positif yang diterapkan berada di pihak lain. Tidak aktifnya parapenganjur Islam dalam perjuangan untuk ikut serta dalam pemerintahan negaraadalah dosa dan tidak bisa dima'afkan melainkan dengan bangkit membebaskankekuasaan pemerintahan dari tangan-tangan mereka yang tidak tunduk kepadahukum Islam yang suci. Ini adalah pendap<strong>at</strong> yang sudah jelas dan bukan pendap<strong>at</strong>yang kami bikin sendiri, tetapi kami tetapkan berdasarkan hukum-hukum Islamyang lurus. Berdasarkan hal ini Ikhwanul Muslimin tidak menuntut pemerintahanuntuk dirinya sendiri. Jika ada di antara um<strong>at</strong> yang bersedia memikul beban inidan bersedia melaksanakan amanah dan hukum menurut sistem Islam yangberdasarkan <strong>Al</strong> Qur-an, maka mereka itu adalah perajuritnya, penolongnya danpendukungnya. Tetapi jika tidak ada orang-orang yang demikian, makamemerintah termasuk programnya. Mereka akan berjuang untukmembebaskan pemerintahan dari tangan setiap pejab<strong>at</strong> yang tidakmelaksanakan ajaran <strong>Al</strong>lah."Tetapi Ikhwanul Muslimin lebih mengerti dan berh<strong>at</strong>i-h<strong>at</strong>i untukmengemukakan cita-cita terhadap pemerintahan, sedang keadaan um<strong>at</strong> masihseperti keadaan sekarang ini. Haruslah ada su<strong>at</strong>u jangka waktu di manaprinsip-prinsip Ikhwanul Muslimin tersebar dan menjadi dominan dan um<strong>at</strong>dap<strong>at</strong> belajar bagaimana ia mengutamakan kepentingan umum <strong>at</strong>askepentingan peribadi, Sesu<strong>at</strong>u yang harus kami ucapkan dalam kesemp<strong>at</strong>anini ialah bahawa Ikhwanul Muslimin tidak melih<strong>at</strong> dalam pemerintahanpemerintahan pada masanya — baik yang ada sekarang <strong>at</strong>au sebelumnva <strong>at</strong>aulain-lainnva dari pada pemerintahan parti politik — orang-orang yangmemikul beban ini <strong>at</strong>au menampakkan kesediaan yang sungguh-sungguhuntuk memenangkan Islam. Maka hendaklah diketahui oleh um<strong>at</strong> hal itu danmenuntut penguasa supaya memenuhi hak-haknya yang berdasarkan Islam,dan hendaklah Ikhwanul Muslimin bekerja keras ke arah itu. Yang keduaialah apa vang tidak jauh dari sangkaan orang, bahawa Ikhwanul Muslimindalam setiap jangka waktu dakwahnya menjadi tunggangan pemerintah, <strong>at</strong>aumereka melaksanakan sesu<strong>at</strong>u untuk mencapai tujuan yang bukan tujuanmereka <strong>at</strong>au bekerja menurut program yang bukan program mereka. Hal ituhendaklah diketahui oleh orang yang belum mengetahuinya dari anggotaIkhwan <strong>at</strong>au lainnya.<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> dalam risalahnya yang lengkap yang disampaikan kepadaMuktamar Kelima Ikhwanul Muslimin tidak lupa menerangkan dengan jelassikap gerakan itu, terhadap penggunaan keku<strong>at</strong>an ketenteraan <strong>at</strong>aumengkhabarkan pemberontakan seluruh raky<strong>at</strong>, dengan meng<strong>at</strong>akan;"Banyak orang bertanya-tanva: Apakah Ikhwanul Muslimin bermaksudmenggunakan kekerasan untuk mewujudkan maksud dan tujuannya? ApakahIkhwanul Muslimin mahu menyiapkan pemberontakan umum terhadap sistempolitik dan sistem sosial di Mesir? Saya tidak ingin membiarkan mereka dalamkebingungan bahkan saya akan menggunakan kesemp<strong>at</strong>an ini untukmemberikan jawaban yang sejelas-jelasnya:Adapun keku<strong>at</strong>an adalah semboyan Islam dalam segala per<strong>at</strong>uran dansyari'<strong>at</strong>nya. <strong>Al</strong> Qur-an menyerukan dengan jelas dan mudah:.


4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA¨ρ߉tã ⎯ϵÎ/ šχθç7Ïδöè? È≅ø‹y⇐ø9$# ÅÞ$t/Íh‘ ∅ÏΒuρ ;ο§θè% ⎯ÏiΒ ΟçF÷èsÜtGó$# $¨Β Νßγs9 (#ρ‘‰Ïãr&uρ(#θà)ÏΖè?$tΒuρöΝßγßϑn=÷ètƒª!$#ãΝßγtΡθßϑn=÷ès?Ÿω óΟÎγÏΡρߊ⎯ÏΒt⎦⎪Ìyz#uuρöΝà2¨ρ߉tãuρ«!$#∩∉⊃∪ šχθßϑn=ôàè? Ÿω óΟçFΡr&uρ öΝä3ö‹s9Î) ¤∃uθム«!$# È≅‹Î6y †Îû &ó©x« ⎯ÏΒ"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka keku<strong>at</strong>an apa saja yang kamusanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambah untuk berperang (yang denganpersiapan itu) kamu dap<strong>at</strong> menggentarkan musuh <strong>Al</strong>lah dan musuhmu." (<strong>Al</strong>-Anfal: 60).Nabi SAW bersabda:Orang mukmin yang ku<strong>at</strong> lebih baik dari pada orangmukmin yang lemah."Bahkan keku<strong>at</strong>an itu merupakan svi'ar Islam sampai-sampai dalam do'ayang merupakan manifestasi khusyu' dan kerendahan h<strong>at</strong>i. Dengarlah do'a vangdibaca oleh Nabi sendiri dan yang diajarkan kepada para sahab<strong>at</strong>nva.."Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari kekalutan fikiran dankegundahan, aku berlindung kepada Engkau dari kelemahan dan kemalasan,aku berlindung kepada Engkau dari sif<strong>at</strong> penakut dan bakhil dan akuberlindung kepada Engkau dari banyak hutang dan dari tekanan orangyang berkuasa."Apakah engkau tidak melih<strong>at</strong> dalam do'a ini Nabi berlindung kepada <strong>Al</strong>lahdari setiap sif<strong>at</strong> lemah - lemah kemhauan, kerana fikiran bercelaru dan gundah;kurang penghasilan, kerana lalai dan malas; lemah kemampuan ekonomi dariberkantong kosong, kerana penakut dan bakhil; dan lemah harga diri dankemuliaan, kerana hutang dan tekanan. Apakah yang engkau maksudkan daripenganut agama ini selain ku<strong>at</strong> dalam segala hal? Ikhwanul Muslimin tidak bolehtidak haruslah ku<strong>at</strong> dan bekerja keras dengan seku<strong>at</strong> tenaga.Ikhwanul Muslimin berfikir lebih dalam dan berpandangan lebih jauh.Mereka tidak terpengaruh dengan pandangan sepintas lalu dan fikiran yangdangkal, sehingga tidak menyelami dasar sesu<strong>at</strong>u dan tidakmempertimbangkan akib<strong>at</strong> dan tujuannya. Mereka yakin tingk<strong>at</strong> pertama darikeku<strong>at</strong>an adalah keku<strong>at</strong>an akidah dan iman, sesudah itu keku<strong>at</strong>an pers<strong>at</strong>uan dankesepak<strong>at</strong>an, sesudah itu baru keku<strong>at</strong>an fizikal dan persenj<strong>at</strong>aan. Tidaklah tep<strong>at</strong>sesu<strong>at</strong>u jama'ah dik<strong>at</strong>akan ku<strong>at</strong>, kecuali bila ia memenuhi semua persyar<strong>at</strong>anini. Bila ia menggunakan keku<strong>at</strong>an fizikal dan senj<strong>at</strong>a sedangkan ia tidak bers<strong>at</strong>u,tidak ter<strong>at</strong>ur dan lemah akidah serta tipis iman, maka akib<strong>at</strong>nya adalahkemusnahan dan kehancuran. Ini s<strong>at</strong>u pandangan sedang pandangan lain ialah


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAapakah Islam — yang syi'arnya keku<strong>at</strong>an - menyuruh menggunakan keku<strong>at</strong>andalam segala situasi dan keadaan? Ataukah Islam menentukan b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>asserta syar<strong>at</strong>-syar<strong>at</strong> dan mengarahkan keku<strong>at</strong>an dengan sebaik-baiknya?Pandangan ketiga: Apakah keku<strong>at</strong>an itu sebagai ub<strong>at</strong> pada tingk<strong>at</strong> pertama<strong>at</strong>aukah ia ub<strong>at</strong> keras yang terakhir? Apakah manusia tidak wajibmempertimbangkan antara hasil dari penggunaan keku<strong>at</strong>an yang bermanfa'<strong>at</strong>dan akib<strong>at</strong>nya yang membawa mudar<strong>at</strong> bagi segala situasi yang meliputinya.Ataukah kewajibannya ialah menggunakan kekerasan, dan terjadilah apa yangterjadi? Demikianlah pandangan yang dilemparkan oleh Ikhwanul Muslimmengenai cara penggunaan keku<strong>at</strong>an sebelum mereka menggunakannya.Pemberontakan adalah su<strong>at</strong>u bentuk penggunaan keku<strong>at</strong>an yang paling keras.Pandangan Ikhwanul Muslimin terhadapnya lebih teliti dan lebih mendalam,terutama di Mesir yang telah mencuba memperbaiki nasibnya denganpemberontakan, tetapi ia tidak memperoleh hasil selain yang kamu ketahui.Setelah semua pandangan dan penilaian ini saya k<strong>at</strong>akan kepada mereka yangbertanya, bahawa Ikhwanul Muslimin akan menggunakan keku<strong>at</strong>anpraktis ketika cara lain tidak berhasil dan ketika mereka yakin bahawapersiapan iman dan pers<strong>at</strong>uan telah sempurna. Maka ketika menggunakankeku<strong>at</strong>an mereka benar-benar menjadi orang-orang yang setia dan berterusterang. Mereka akan memberi pering<strong>at</strong>an, lebih dahulu lalu menunggu hasil danpering<strong>at</strong>an itu kemudian baru maju dengan penuh rasa kehorm<strong>at</strong>an dankeperkasaan. Mereka sanggup menerima semua risiko dari sikap mereka denganpenuh kerelaan dan kesenangan h<strong>at</strong>i. Adapun mengenai pemberontakan,Ikhwanul Muslimin tidak pernah memikirkannya, tidak pernahmengjanjikannya dan tidak pernah yakin akan manfa'<strong>at</strong> dan hasilnya,walaupun mereka dengan jelas mengemukakan kepada setiap pemerintah diMesir, bahawa kalau keadaan terus begini dan para pemimpin tidakmemikirkan perbaikan yang segera dan perubahan yang cep<strong>at</strong>, maka keadaanitu pasti akan menimbulkan pemberontakan. Tetapi pemberontakan itubukanlah digerakkan oleh Ikhwanul Muslimin dan bukan pula olehdakwahnya, tetapi kerana tekanan situasi, kehendak keadaan dan keranapengabaian segi-segi perbaikan. Kesulitan-kesulitan yang menjadi bertambahrumit dengan berlalunya masa dan hari ke hari persoalannya menjadi semakinber<strong>at</strong>, merupakan ancaman dan pering<strong>at</strong>an, maka hendaklah para pemimpincep<strong>at</strong>-cep<strong>at</strong> meng<strong>at</strong>asinya."3. Membangkitkan kesedaran dan perasaan akan wajib terwujudnya pers<strong>at</strong>uanIslam. Pers<strong>at</strong>uan adalah kewajiban agama dan keharusan hidup.Adapun wajibnya pers<strong>at</strong>uan itu, kerana <strong>Al</strong>lah SWT. menjadi-kan kaummuslimin sebagai "um<strong>at</strong> yang s<strong>at</strong>u". Orang yang paling rendah deraj<strong>at</strong>nya punberusaha melaksanakan kewajibannya yang terpadu dan mereka merupakans<strong>at</strong>u keku<strong>at</strong>an terhadap selain mereka.<strong>Al</strong>lah SWT berfirman:∩∈⊄∪ Èβθà)¨?$$sù öΝà6š/u‘ O$tΡr&uρ Zοy‰Ïn≡uρ Zπ¨Βé& óΟä3çF¨Βé& ÿ⎯ÍνÉ‹≈yδ ¨βÎ)uρ.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Sesungguhnya umm<strong>at</strong>mu ini adalah um<strong>at</strong> yang s<strong>at</strong>u, dan Aku adalahTuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. " (<strong>Al</strong>-Mukminun: 52).Sebagaimana Islam mewajibkan kaum muslimin walau di mana sahajapun mereka berada dan betapa luas daerahnya supaya mempunyai seorang"imam" sebagai ketua negara mereka dan lambang keers<strong>at</strong>uan mereka. Dalamsebuah Hadith tersebut:."Barangsiapa yang m<strong>at</strong>i dalam keadaan tidqk membai'<strong>at</strong> seorang imam, maka iam<strong>at</strong>i sebagai kem<strong>at</strong>ian Jahiliyah " (HR. Muslim).Adapun pers<strong>at</strong>uan itu sebagai keperluan hidup, kerana telah dimaklumibahawa pers<strong>at</strong>uan menimbulkan keku<strong>at</strong>an dan perpe-cahan menimbulkankelemahan. Sebuah b<strong>at</strong>u b<strong>at</strong>a adalah mudah •! dipecah, tetapi b<strong>at</strong>u b<strong>at</strong>a yangtersuun dan terik<strong>at</strong> ku<strong>at</strong> dengan simen antara s<strong>at</strong>u sama lain lebih sukaruntuk memecahkannya.Kerana itu kita melih<strong>at</strong> Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> mengutamakan pers<strong>at</strong>uan Islamdan sang<strong>at</strong> menganjurkan supaya berfikir untuk mengembalikan pemerintahanKhalifah. Setiap kesemp<strong>at</strong>an digunakannya untuk memperku<strong>at</strong> idea ini danmemantapkannya dalam fikiran dan h<strong>at</strong>i Ikhwanul Muslimin, baik anak-anakmahupun 1 orang dewasa.Beliau melih<strong>at</strong> tidak ada penentangan antara seruan persa-tuan Islam,dengan pers<strong>at</strong>uan nasional <strong>at</strong>au pers<strong>at</strong>uan Arab, bila semuanya dikefahamanisecara tep<strong>at</strong> dan ditemp<strong>at</strong>kan pada temp<strong>at</strong>nya yang benar.Dengarkanlah apa yang dik<strong>at</strong>akannya dalam "Risalah Muk-tdtndr Kelima "ketika beliau menerangkan sikap Islam — selanjutnnya sikap Ikhwanul Muslimin- terhadap tingk<strong>at</strong>-tingk<strong>at</strong> pers<strong>at</strong>uan ini (nasional, Arab dan Islam) denganmeng<strong>at</strong>akan: "Sesungguhnya Islam telah menetapkan kewajipan yang harusdilaksanakan, iaitu setiap manusia harus bekerja bagi kebaikan negerinya danberm<strong>at</strong>i-m<strong>at</strong>ian dalam mengabdikan kepadanya. Dia harus menyumbangkansebesar mungkin kebaikan bagi um<strong>at</strong> yang sah di negeri itu dan dalam hal iniharus mendahulukan yang lebih dek<strong>at</strong> hubungannya seperti hubungan keluargadan hubungan tetangga, sehingga tidak dibolehkan memindahkan zak<strong>at</strong> lebih jauhdari malsafah qashar kecuali dalam keadaan darur<strong>at</strong>, kerana mengutamakankebaikan bagi mereka yang lebih dek<strong>at</strong>. Setiap muslim wajib menutupikekurangan yang ada padanya dan berbakti kepada negeri di mana ia lahir dandibesarkan. Jadi seorang muslim sep<strong>at</strong>utnya lebih dalam rasa nasionalnya dariorang lain dan lebih bermanfa<strong>at</strong> bagi orang senegerinya, kerana hal itudiwajibkan kepadanya oleh <strong>Al</strong>lah, Rabbul '<strong>Al</strong>amin. Ikhwanul Muslimin adalahmanusia yang paling mencintai kebaikan negerinya dan berm<strong>at</strong>i-m<strong>at</strong>ianmengabdi kepada bangsanya. Mereka mencita-citakan bagi negerinya keku<strong>at</strong>an,kejayaan, kemajuan dan kesuksesan. Sesungguhnya negeri ini (Mesir) telahpernah menjadi pimpinan um<strong>at</strong>-um<strong>at</strong> Islam sesuai dengan keadaan dan situasiyang menemp<strong>at</strong>kannya di kedudukan yang mulia ini.Kemudian agama Islam yang suci ini timbul di kalangan bangsa Arab dan


4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsampai kepada bangsa-bangsa lain melalui orang-orang Arab. Kitab suciny<strong>at</strong>urun dalam bahasa Arab yang jelas dan bangsa-bangsa Islam bers<strong>at</strong>u <strong>at</strong>asnamanya dalam bahasa ini pada masa kaum muslimin benar-benar muslimin.Atas Dasar tersebut: "Bila orang Arab menjadi lemah, maka lemahlah Islam."Pengertian ini telah wujud ketika penguasaan Arab di bidang po-litik menjadilemah dan kekuasaan berpindah dari tangan mereka ke tangan orang Ajam,Dailam dan sebagainya. Jadi orang Arab adalah pembela Islam dan pengawalnya.Ingin saya pering<strong>at</strong>kan di sini, bahawa Ikhwanul Muslimin memandang ARAB ituseperti yang dita'rifkan oleh Nabi SAW dalam sebuah Hadith riway<strong>at</strong> IbnuK<strong>at</strong>sir dari Mu'az bin Jabal RA., iaitu:"Ketahuilah, bahawa Arab itu adalah bahasa, ketahuilah bahawa Arab itu adalahbahasa."Dari sini jelaslah bahawa pers<strong>at</strong>uan Arab adalah hal yang mesti terwujud,untuk mengembalikan kejayaan Islam, menegak kan negara Islam danmemperku<strong>at</strong> kekuasaannya. Sebab itu wajib <strong>at</strong>as setiap muslim bekerja untukmenghidupkan pers<strong>at</strong>uan Arab, memperku<strong>at</strong>nya dan mendukungnya dan inilahsikap Ikhwanul Muslimin terhadap pers<strong>at</strong>uan Arab.Kita harus menentukan sikap kita terhadap pers<strong>at</strong>uan Islam SebenarnyaIslam itu sebagaimana ia terdiri dari akidah dan ibadah, ia juga tanah air danbangsa. Islam telah menghapuskan perbezaan bangsa di antara manusia.<strong>Al</strong>lah SWT berfirman∩⊇⊃∪ tβθçΗxqöè? ÷/ä3ª=yès9 ©!$# (#θà)¨?$#uρ ö/ä3÷ƒuθyzr& t⎦÷⎫t/ (#θßsÎ=ô¹r'sù ×οuθ÷zÎ) tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$# $yϑ¯ΡÎ)"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara."(<strong>Al</strong>-Hujur<strong>at</strong>: l0)Nabi SAW bersabda: "Seorang muslim adalah saudara muslim yanglain," "Kaum muslim sama darj<strong>at</strong> dan nilai darahnya, orang yang paling rendahdarj<strong>at</strong>nya di antara mereka tetap memikul tanggung jawabnya, merekamerupakan keku<strong>at</strong>an yang terpadu terhadap selain mereka."Sebab itu Islam tidak mengakui b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as ilmu bumi dan tidakmemandang perbezaan bangsa dan warna kulit dan memandang semua kaummuslimin sebagai s<strong>at</strong>u um<strong>at</strong> dan negeri Islam sebagai s<strong>at</strong>u negeri, meskipunberjauhan letaknya. Demikian pula Ikhwanul Muslimin memandang sucipers<strong>at</strong>uan ini dan berusaha mempers<strong>at</strong>ukan pendap<strong>at</strong> kaum muslimin sertamemperku<strong>at</strong> persaudaraan Islam. Mereka berseru, bahawa negeri mereka adalahsetiap jengkal tanah yang padanya ada orang muslim yang mengucapkan: Lailaha illallah, Muhammadur Rasulullah.Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menolak pendirian mereka yang putus asa terhadap.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNApers<strong>at</strong>uan Islam, yang meng<strong>at</strong>akan: "Sesungguhnya hal ini tidak mungkin, usahake arah itu adalah sia-sia dan membazir tenaga, baiklah mereka yang berusahauntuk pers<strong>at</strong>uan ini, bekerja khusus untuk bangsanya dan tanah airnya. Iniadalah bahasa orang yang lemah dan tidak mahu bergerak."Sesungguhnya bangsa-bangsa ini sebelumnya adalah bangsa yangberbeza-beza dari pelbagai segi: agama, bahasa perasaan dan cita-cita, laluIslam mempers<strong>at</strong>ukan h<strong>at</strong>i mereka ke dalam s<strong>at</strong>u kalim<strong>at</strong> yang sama. Islamsentiasa tetap sebagaimana lilanya dengan b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as dan bentuknya. Bila iamenemukanli antara penganutnya orang yang bangkit memikul tugas dakwah danmemperbaharui semang<strong>at</strong> dalam jiwa kaum muslimin berarti iamempers<strong>at</strong>ukan kembali seluruh um<strong>at</strong> ini sebagaimana Islam telahmempers<strong>at</strong>ukan mereka dahulunya. Mengulang lebih mudah dari padamemulai dan pengalaman merupakan bukti yang paling benar bahawa halitu mungkin.Maka jelaslah bahawa Ikhwanul Muslimin menghorm<strong>at</strong>i bangsanya sendirisebagai dasar pertama untuk kebangkitan yang dimaksudkan dan berpendap<strong>at</strong>tidak ada salahnya setiap manusia bekerja untuk tanah airnya danmendahulukannya dari negeri-negeri lain. Kemudian setelah itu ia bercitacitamemperku<strong>at</strong> pers<strong>at</strong>uan Arab sebagai kebangkitan tahap kedua. Kemudiania bekerja untuk pers<strong>at</strong>uan Islam, berdasarkan itulah ik<strong>at</strong>an yang sempurna bagidunia Islam secara umum. Setelah itu saya berhak meng<strong>at</strong>akan, bahawaIkhwanul Muslimin menghendaki kebaikan bagi dunia seluruhnya. Merekamengajak kepada pers<strong>at</strong>uan antarabangsa, kerana inilah tujuan Islam danmakna firman <strong>Al</strong>lah SWT :∩⊇⊃∠∪ š⎥⎫Ïϑn=≈yèù=Ïj9 ZπtΗôqy‘ ωÎ) š≈oΨù=yö‘r& !$tΒuρ"Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadirahm<strong>at</strong> bagi seluruh alam. " (<strong>Al</strong>-Anbiya': 107).Setelah penjelasan ini tidaklah perlu saya k<strong>at</strong>akan, bahawa berdasarkanpertimbangan ini tidak ada pertentangan antara ke-s<strong>at</strong>uan-kes<strong>at</strong>uan bangsa itudan bahawa masing-masingnya memperku<strong>at</strong> yang lain dan mewujudkantujuannya. Bila ada golongan-(golongan yang menjadikan propagandanyakhusus untuk pers<strong>at</strong>uan nasional sebagai al<strong>at</strong> untuk mem<strong>at</strong>ikan perasaanpers<strong>at</strong>uan lainnya, maka Ikhwanul Muslimin tidak akan ikut bersama mereka.Ba-rangkali inilah perbezaan antara kami dan kebanyakan orang lain.Barangkali untuk kesempurnaan pembahasan ini perlu saya kemukakan sikapIkhwanul Muslimin terhadap Khalifah dan sesu<strong>at</strong>u yang berhubungan dengannya.Penjelasannya ialah, bahawa Ikhwanul Muslimin berkeyakinan bahawa Khalifahitu adalah sebagai lambang pers<strong>at</strong>uan Islam. la adalah manifestasi ik<strong>at</strong>an yangku<strong>at</strong> antara um<strong>at</strong>-um<strong>at</strong> Islam dan merupakan syi'ar Islam yang wajib <strong>at</strong>as kaummuslimin memikirkannya dan memperjuangkannya. Khalifah merupakan pokokdari kebanyakan hukum dalam agama <strong>Al</strong>lah. Kerana itu para sahab<strong>at</strong> RA.mendahulukan persoalan Khalifah dari persiapan pengebumian Nabi SAW sampai.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAmereka selesai dari persoalan itu dan puas akan hasilnya.Hadith-hadith tentang kewajipan mengangk<strong>at</strong> Imam dan penjelasanmengenai hukum-hukum keimaman serta perincian tentang semua yangberhubungan dengannya, tidak ada jalan dan alasan untuk meragukannya dandi antara kewajipan kaum muslimin ialah mengutamakan pemikiran masalahkhalifah, semenjak khalifah itu telah menyimpang dari jalannya kemudianhilang lenyap sama sekali sampai sekarang. Kerana itu Ikhwanul Musliminmenemp<strong>at</strong>kan pemikiran Khalifah dan perjuangan untul mengembalikannyapada bahagian depan dari programnya. Dalam pada itu mereka berkeyakinanbahawa hal itu memerlukan banyak persiapan pendahuluan dan sesungguhnyasesu<strong>at</strong>u rencana untuk mengembalikan Khalifah tidak boleh tidak harusdidahului oleh langkah-langkah lain.Inilah ciri-ciri pendidikan politik Ikhwanul Muslimin. Pendidikan ini adalahpendidikan baru, berbeza dengan pendidikan parti-parti politik jika memangmereka mempunyai sistem pendi dikan.Pendidikan Ikhwanul Muslimin adalah berdasarkan pendidikan Islam, kerananilai-nilainya dan sistemnya diambil dari Islam itu sendiri. la adalah su<strong>at</strong>upendidikan positif berdasarkan kesedaran dan pengertian bukan sekadar omongan,berdasarkan amal perbu<strong>at</strong>an bukan sekadar bicara, berdasarkan pembangunanbukan kemusnahan, kebenaran bukan hawa nafsu, pengorbanan dan penyampingankepentingan peribadi bukan pada keuntungan dan menuruti hawa nafsu..


(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAPOSITIF DAN MEMBANGUNPendidikan Islam menurut Ikhwanul Muslimin selain berteraskanpenekanan dari segi keimanan <strong>at</strong>au Ketuhanan dan saling melengkapi danmenyeluruh dalam segi pendidikan, juga ditekankan pula dengan ciri pentingiaitu bersif<strong>at</strong> positif dan membangun.<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>, pengasas gerakan itu, adalah benar-benar seorangpembangun bukan seorang penghancur, seorang yang suka bekerja bukantukang bicara dan seorang yang realistik bukan seorang yang berangan-angan.Kerana itu ia mengerahkan tenaganya dan tenaga kawan-kawan sekitarnyakepada hal-hal yang positif dan membangun, bukan tenggelam dalam omongansia-sia, ucapan indah yang enak didengar bersif<strong>at</strong> kekanak-kanakan danmencari kesalahan orang lain. Berbahagialah orang yang sedar memikirkankesalahannya dan tidak membicarakan kesalahan orang lain.Sesungguhnya Islam mengharapkan dari seorang muslim untuk bekerjasebelum berbicara, tidak meng<strong>at</strong>akan sesu<strong>at</strong>u melainkan untuk dikerjakan dantidak bekerja melainkan untuk diselesaikan dengan sebaik-baiknya, sehingg<strong>at</strong>idak terkena cercaan <strong>Al</strong>lah SWT. <strong>Al</strong>lah SWT berfirman:βr&«!$#y‰ΨÏã$ºFø)tΒuã9Ÿ2 ∩⊄∪tβθè=yèøs?Ÿω $tΒšχθä9θà)s?zΝÏ9(#θãΖtΒ#ut⎦⎪Ï%©!$#$pκš‰r'¯≈tƒ∩⊂∪ šχθè=yèøs? Ÿω $tΒ (#θä9θà)s?Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu meng<strong>at</strong>akan sesu<strong>at</strong>uyang tidak kamu kerjakan? Am<strong>at</strong> besar kebencian di sisi <strong>Al</strong>lah bahawakamu meng<strong>at</strong>akan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (61:2-3)Amal seorang muslim tidak akan hilang sia-sia, ia dinilai di sisi <strong>Al</strong>lah dan disisi manusia:ÉΟÎ=≈tã4’n


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAny<strong>at</strong>a, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamukerjakan.(9:105)Islam membenci seorang muslim yang sibuk dengan hal-hal yangmenghabiskan waktunya untuk hal-hal yang remeh, terlib<strong>at</strong> dalampembicaraan yang b<strong>at</strong>il, melakukan perbu<strong>at</strong>an yang buruk <strong>at</strong>au membalaskejah<strong>at</strong>an orang lain. <strong>Al</strong>lah SWT menyif<strong>at</strong>-kan orang mukmin dalam firman-Nya:íΝ≈n=yö/ä3è=≈uΗùår&öΝä3s9uρ$oΨè=≈uΗùår&!$uΖs9(#θä9$s%uρçµ÷Ζtã(#θàÊtôãr&uθøó¯=9$#(#θãèÏϑy#sŒÎ)uρ∩∈∈∪ t⎦⎫Î=Îγ≈pgø:$# ©ÈötFö;tΡ Ÿω öΝä3ø‹n=tæ"Apabila mereka mendengar perk<strong>at</strong>aan yang tidak bermanfa'<strong>at</strong>, me-rekaberpaling dari padanya dan mereka berk<strong>at</strong>a: "Bagi kami amal amal kamidan bagimu amal-amalmu, selam<strong>at</strong> tinggal bagi kamu, kami tidak inginbergaul dengan orang-orang jahil" (<strong>Al</strong>-Qashash:55).<strong>Al</strong>lah menyif<strong>at</strong>kan hamba-hamba-Nya yang baik dalam firman-Nya:∩∉⊂∪ $Vϑ≈n=y (#θä9$s% šχθè=Îγ≈yfø9$# ãΝßγt6sÛ%s{ #sŒÎ)uρ"Apabila orang-orang jahil menyapa mereka (dengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a yang tidaksopan), mereka mengucapkan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a (yang mengandung) keselam<strong>at</strong>an."(<strong>Al</strong>-Furqan: 63).∩∠⊄∪ $YΒ#tÅ2 (#ρ“s∆ Èθøó¯=9$$Î/ (#ρ“s∆ #sŒÎ)uρ u‘ρ–“9$# šχρ߉yγô±o„ Ÿω š⎥⎪Ï%©!$#uρ"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabilamereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbu<strong>at</strong>an-perbu<strong>at</strong>anyang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehorm<strong>at</strong>an dirinya."(<strong>Al</strong>-Furqan: 72).Dalam hadith tersebut:"Di antara kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan hal-halyang tidak penting baginya."Ulama Hadith menganggap Hadith ini salah s<strong>at</strong>u dari emp<strong>at</strong> Hadith yangbangunan Islam ditegakkan di <strong>at</strong>asnya.Islam membenci seorang muslim yang mengunakan h<strong>at</strong>i dan lidahnya untukmemaki dan mengutuk manusia <strong>at</strong>au benda-benda. Seorang muslim bukanlah.


(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNApemaki dan pengutuk, sebab itu ada sejumlah Hadith dari Nabi SAW yangsemuanya me-ug<strong>at</strong>akan "janganlah kamu memaki," di antaranya: "Janganlah kamumemaki orang-orang yang telah m<strong>at</strong>i, sebab mereka telah sele-sai amalperbu<strong>at</strong>annya (tidak sanggup berbu<strong>at</strong> apa-apa lagi), "Ja-ngan kamu memaki-makimasa, kerana <strong>Al</strong>lah adalah (pencipta) ma-sa," "Jangan kamu memaki angin,kerana sesungguhnya ia di perintahkan (berembus)," "Jangan kamu memakidimana panas, kerana ia adalah kifar<strong>at</strong> kesalahan." "Jangan kamu memaklayam jantan, sebab ia menging<strong>at</strong>kan (waktu) untuk sol<strong>at</strong>."Yang lebih aneh lagi, ialah larangan memaki syaitan padahal telah terbuktipermusuhannya terhadap manusia dan jauhnya dari rahm<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah. Nasa-i,Thabrani dan Hakim meriway<strong>at</strong>kan dari sebahagian sahab<strong>at</strong>, k<strong>at</strong>anya: "Akupernah membonceng naik unta Nabi SA W lalu unta kami tersandung, maka akuberk<strong>at</strong>a,' Celakalah syaitan! Nabi berk<strong>at</strong>a kepadaku: Jangan engkau ucapi kan:Celakalah syaitan, sebab ucapan itu akan menjadikan syaitan berkuasa danbesar sebesar rumah sehingga ia akan berk<strong>at</strong>a: Akulah yang merubuhkannyadengan keku<strong>at</strong>anku Te-tapi ucapkanlah: Bismillah, kerana kalim<strong>at</strong> itu akanmenjadikan syaitan kecil seperti lal<strong>at</strong>.Memaki syaitan adalah perbu<strong>at</strong>an neg<strong>at</strong>if, tidak akan menyakitinya bahkanmenyenangkannya dan sesuai dengan sif<strong>at</strong> sombongnya. Yang menyakiti danmemarahkan syaitan ialah bila manusia melakukan perbu<strong>at</strong>an yang positifuntuk me| nantangnya seperti ing<strong>at</strong> kepada <strong>Al</strong>lah dan meng<strong>at</strong>akan: Bismillah,"ini membu<strong>at</strong>nya lemah tak berdaya sehingga ia merasa dirinya kecil seperti lal<strong>at</strong>.Di bawah sinar kefahaman-kefahaman Islam yang murni dan dengan jiwayang positif lagi membangun inilah berjalan pendidikan <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>—<strong>Banna</strong>terhadap Ikhwanul Muslimin. Pengarahannya diberikan kepada mereka dalamberbagai kesemp<strong>at</strong>an dan dengan bermacam-macam cara.Sesungguhnya beliau ingin sekali menjauhkan mereka dari sif<strong>at</strong>-sif<strong>at</strong>neg<strong>at</strong>if, menyerah kepada nasib, berburuk sangka, sikap riya dan perdeb<strong>at</strong>anyang tak ada hasilnya. Sebaliknya membuka bagi mereka lapangan kerja, supayamereka dap<strong>at</strong> menyalurkan kemampuan dan kesungguhannya. Lapangan itubanyak dan bermacam-macam, dap<strong>at</strong> menyerap habis waktu dankemampuan, dap<strong>at</strong> manjadi tumpuan cita-cita semua orang yang beriman danidaman semua pejuang pada jalan <strong>Al</strong>lah.Dengarlah k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>anya dalam Risalah At-Ta'alim ketika menerangkanhakik<strong>at</strong> amal dan tingk<strong>at</strong>-tingk<strong>at</strong>nya serta men-jclaskan rukun ketiga dari"Bai'<strong>at</strong>" setelah memahaminya dan ikhlas kepadanya. Ia meng<strong>at</strong>akan: Yangsaya maksudkan dengan iimal ialah buah ilmu dan buah ikhlas. <strong>Al</strong>lah SWT.berfirman:ÉΟÎ=≈tã4’n


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAorang mukmin akan melih<strong>at</strong> pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikankepada (<strong>Al</strong>lah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang ny<strong>at</strong>a, lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (At-Taubah :105).Tingk<strong>at</strong>-tingk<strong>at</strong> amal yang dituntut dari seorang Ikhwan adalah:1. Memperbaiki diri menjadi bertubuh ku<strong>at</strong>, berakhlak mantap, berpikirancerdas, sanggup berusaha, murni dalam berakidah, benar dalamberibadah, bekerja keras untuk kepentingan dirinya, memperh<strong>at</strong>ikanwaktunya, ter<strong>at</strong>ur segala urusannya dan bermanfa'<strong>at</strong> bagi orang lain. Iniwajib setiap muslim menurut urutannya.2. Membentuk keluarga muslim, dengan mengajak anggota keluarganyamenghorm<strong>at</strong>i kefahamannya, dan memelihara adab-adab Islam dalamsegala kegi<strong>at</strong>an kehidupan rumah tangga. Memilih isteri yang baik,mengetahui hak dan kewajibannya, memberi pendidikan dan pelayanankepada anak-anak dengan sebaik-baiknya dan membentuk keperibadianmereka menurut prinsip-prinsip Islam. Ini adalah kewajiban setiapmuslim menurut kemampuannya masing-masing pula.3. Memberi petunjuk kepada masyarak<strong>at</strong>, dengan memper-banyakdakwah kepada kebaikan serta memerangi keburuk-an dankemungkaran, menggairahkan keutamaan, menyuruh kepada yangma'ruf, bersegera kepada perbu<strong>at</strong>an baik, membawa pendap<strong>at</strong> umumkepada kefahaman Islam dan meng-usahakan agar kefahaman itumewarnai segala aspek kehidupan. Ini adalah kewajiban setiap muslimmenurut kemampu— annya dan kewajiban jama'ah sebagai badanyang bekerja ke arah itu.4. Memerdekakan tanah air, dengan membebaskannya dari setiapkekuasaan asing - yang bukan Islam - baik politik, ekonomi <strong>at</strong>au rohani.5. Memperbaiki pemerintahan, sehingga menjadi pemerintahan Islam yangsebenarnya. Dengan demikian pemerintah dap<strong>at</strong> melaksanakan tugasnyasebagai pelayan um<strong>at</strong>, pegawai dan petugas kesejahteraannya. PemerintahIslam ialah yang anggo-ta-anggotanya terdiri dari orang-orang Islam yangmelaksanakan kewajiban-kewajiban Islam, tidak menampakkankemaksi<strong>at</strong>an dan melaksanakan hukum Islam serta ajaran-ajarannya6. Mengembalikan keutuhan internasional bagi um<strong>at</strong>-um<strong>at</strong> Islam, denganmemerdekakan negerinya, menghidupkan kejayaannya, mempercep<strong>at</strong>kemajuannya,mempers<strong>at</strong>ukannya,sehingga semua itu mengantarkan kepada pengembalianKhilafah yang telah hilang dan pers<strong>at</strong>uan yang dicita-citakan.7. Mengungguli dunia, dengan menyiarkan dakwah Islam dimana saja,supaya jangan ada fitnah dan supaya agama Islam sem<strong>at</strong>a-m<strong>at</strong>a bagi<strong>Al</strong>lah dan <strong>Al</strong>lah tidak mengkehendaki selain menyempurnakancahayaNya..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAEmp<strong>at</strong> tingk<strong>at</strong>an yang terakhir ini adalah wajib <strong>at</strong>as jama'ah sebagai kes<strong>at</strong>uandan <strong>at</strong>as setiap muslim sebagai anggota jama'ah Sungguh hal ini adalah tugasyang paling ber<strong>at</strong> dan tujuan yang paling besar, mungkin dipandang olehmanusia sebagai khayal, tetapi Ikhwanul Muslimin memandangnya sebagaikeny<strong>at</strong>aan Kita sekali-kali tidak berputus asa dan bagi kita ada harapan besarpada <strong>Al</strong>lah, sedang <strong>Al</strong>lah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakanmanusia tiada mengetahuinya.Dalam pengarahan dan pelajarannya kepada Ikhwanul Muslimin, Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> mengajar mereka mengutamakan keseluruhan sebelum bahagianbahagian,pokok-pokok sebelum perincian, mementingkan keny<strong>at</strong>aan danmasalah-masalahnya, masalah-masalah ilmiyah dan jangan sampai merek<strong>at</strong>enggelam dalam perbahasan yang tidak berguna.Sebab itu pada prinsip kesembilan dari prinsip dua puluh: Setiappermasalahan yang tidak didasarkan pada amal dan praktikal, makamelib<strong>at</strong>kan diri di dalamnya adalah member<strong>at</strong>-ber<strong>at</strong>kan diri yang dilarang olehsyara', misalnya : banyaknya definisi bagi hukum-hukum yang tidak pernahterjadi, berdalam -dalam tentang makna-makna ay<strong>at</strong> <strong>Al</strong>-Qur-an yang belum diungkapkanoleh ilmu pengetahuan pembicaraan tentang siapa lebih utama diantara sahab<strong>at</strong> r.a. dan perselisihan yang timbul di antara mereka, padahalmasing-masing mereka mempunyai kelebihan dengan dek<strong>at</strong>nya kepadaRasulullah, dan berhak me-nerima pahala kerana ni<strong>at</strong>nya yang baik, danbanyak alasan untuk tidak menyalahkan mereka.Beliau menerangkan bahawa Khilaf antara ulama dalam furu' (perincian)hukum-hukum syari'<strong>at</strong> adalah hal yang sesuai dengan tabi'<strong>at</strong> agama, tabi'<strong>at</strong>bahasa dan tabi'<strong>at</strong> manusia. Maka hal itu tidaklah berbahaya, yang berbahayaadalah kefan<strong>at</strong>ikan, per-pecahan dan permusuhan. Pada "prinsip kedelapan"beliau ber-k<strong>at</strong>a: "Khilaf Fikhi dalam furu" tidak boleh menjadi sebab untukberpecah-belah dalam agama, <strong>at</strong>au membawa kepada permusuhan dankebencian dan bagi masing-masing mujtahid ada pahalanya. Tidaklah adahalangan untuk membuktikan secara ilmiyah tentang masalah-masalahkhilafiyah dalam rangka cinta kepada <strong>Al</strong>lah dan saling bantu-membantu untukmencapai tanpa menimbulkan sif<strong>at</strong> keras kepala dan fan<strong>at</strong>ik"Dengan ini semuanya Ikhwanul Muslimin dap<strong>at</strong> menghem<strong>at</strong> waktu dan tenaga dantidak membuang-buangnya dengan adanya fan<strong>at</strong>isme <strong>at</strong>au pembahasan yangtidak bermanfa'<strong>at</strong>, dan semua waktu dan tenaga dap<strong>at</strong> diarahkan kepada halhalyang bermanfa'<strong>at</strong>.<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> mempunyai sepuluh wasi<strong>at</strong> yang ket<strong>at</strong> hampir menjadihafalan bagi pengikut-pengikutnya. Semua wasi<strong>at</strong> itu mendorong kepad<strong>at</strong>indakan yang positif, bekerja dan membangun serta mempering<strong>at</strong>kan bahayamelakukan tindakan neg<strong>at</strong>if, penganggur dan merosak. Dalam wasi<strong>at</strong> ini beliauberk<strong>at</strong>a:1. Dirikanlah sol<strong>at</strong> t<strong>at</strong>kala engkau mendengar azan, betapapun keadaan diwaktu itu.2. Bacalah <strong>Al</strong>-Qur-an, <strong>at</strong>au telaahlah tafsirannya <strong>at</strong>au dengarkanlah oranglain membacanya, <strong>at</strong>au zikirlah kepada <strong>Al</strong>lah dan janganlah engkau.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAgunakan sebahagian waktumu untuk hal-hal yang tidak berfaedah.3. Berbicaralah dengan bahasa Arab yang fasih, kerana yang demikian itutermasuk syi'ar Islam.4. Jangan banyak berdeb<strong>at</strong> dalam hal apapun, kerana pertengkaran itu tidakakan mend<strong>at</strong>angkan kebaikan.5. Janganlah banyak tertawa, sebab h<strong>at</strong>i yang berhubungan dengan <strong>Al</strong>lah ituadalah tenang dan mantap.6. Jangan suka berkelakar berolok-olok, sebab um<strong>at</strong> yang berjuang tidakmengenal selain kesungguhan.7. Janganlah engkau keraskan suaramu melebihi yang dibutuhkan olehpendengar, kerana hal itu menunjukkan kebodohan dan menyakitkan.8. Jauhilah menghina orang, mencela organisasi dan janganlah berbicarakecuali pembicaraan yang baik.9. Perkenalkanlah dirimu kepada orang yang engkau jumpai, walaupun i<strong>at</strong>idak meminta hal itu darimu, sebab dasar dakwah kita adalah cinta dansaling kenal mengenal.10. Kewajiban selalu lebih banyak dari yang tersedia, sebab itu bantulahorang lain untuk memanfa'<strong>at</strong>kan waktunya. Jika engkau mempunyaisu<strong>at</strong>u urusan, maka selesaikanlah dalam waktu sesingk<strong>at</strong>-singk<strong>at</strong>nya.Di antara pengertian positif dalam pendidikan seorang anggotaIkhwan, ialah dia tidak hanya mencari kesenangan peribadi dalamberibadah sehingga amal dan keinginannya, ter-b<strong>at</strong>as pada kepuasanberzikir dan kesenangan berpikir, tan-pa memperh<strong>at</strong>ikan penyakit-penyakitmasyarak<strong>at</strong> dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi manusia, penyimpangan dibidang akidah, di bidang bid'ah, kerosakan akhlak dan kehilangan pegang-an hidup. la tidak menghadapi semua ini dengan sikap menyerah, sedih danmenyesal, berputus asa <strong>at</strong>au mer<strong>at</strong>api nasib saja, tanpa mengambillangkah-langkah positif untuk memperbaiki yang rosak, meluruskan yangbengkok, mengajak orang-orang jah<strong>at</strong> kepada kebaikan, orang yangmembu<strong>at</strong> bid'ah kemba-li mengikuti Sunnah, orang yang menyimpangkembali ke jalan yang lurus, orang yang malas bekerja dan orang yangputus asa mempunyai semang<strong>at</strong> yang menyala-nyala.Su<strong>at</strong>u kewajiban dalam pendidikan seorang muslim ialah menjadikandakwah cita-citanya yang utama gerak hidupnya dan tujuan usahanya,menganggap memberikan petunjuk kepada seseorang tentang Islam dari segalahasil yang dicapainya dari semalam dan memandang dakwah kepada <strong>Al</strong>lahadalah jalan yang ditempuh oleh Rasul-rasul-Nya dan khalifah-khalifahnyadan dakwah itu adalah semulia-mulia tugas dalam hidup. Kerana itu semboyanIkhwan selalu berbunyi: Perbaikilah dirimu dan serulah orang lain (untukmemperbaiki dirinya) dan kedua tugas ini tidak dap<strong>at</strong> dipisah-pisahkan.<strong>Al</strong>lah SWT berfirman:.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAt⎦⎫ÏϑÎ=ó¡ßϑø9$# z⎯ÏΒ ©Í_¯ΡÎ) tΑ$s%uρ $[sÎ=≈|¹ Ÿ≅Ïϑtãuρ «!$# ’n


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAberlalu tidak dap<strong>at</strong> dijangkau kembali. Waktu itu pada hakik<strong>at</strong>nya adalahkehidupan. Bukankah kehidupan manusia itu hanya waktu yang dihabiskannyasejak lahir sampai m<strong>at</strong>i?"Di antara yang dicantumkannya dalam c<strong>at</strong><strong>at</strong>annya, bahawa salah seoranggurunya berk<strong>at</strong>a kepadanya dan kepada sebahagian kawan-kawannya:"Sesungguhnya saya mempunyai firas<strong>at</strong> bahawa <strong>Al</strong>lah akan mempers<strong>at</strong>ukanh<strong>at</strong>imu dan menjadikan banyak manusia bergabung dengan kamu.Ketahuilah bahawa <strong>Al</strong>lah akan bertanya kepadamu tentang waktu merekayang meng-gabungkan diri kepadamu, apakah kamu membu<strong>at</strong> mereka memanfa'<strong>at</strong>kanwaktunya sehingga berfaedah bagi mereka dan bagi kamu <strong>at</strong>auwaktunya berlalu dengan percuma sehingga mereka dan kamu mendap<strong>at</strong>siksa?!"Saya mendengar wasi<strong>at</strong> ini diulang-ulangnya dalam perte— muan yangdiadakan di Thantha, untuk menging<strong>at</strong>kan tuntutan nasional yang waktu itutersimpul pada pengusiran Inggeris dan pers<strong>at</strong>uan lembah Nil.Sesungguhnya Ikhwanul Muslimin ketika mereka dipenjara-kan pada masaKerajaan, sesudah jama'ah mereka dibubarkan pada bulan Desember 1948dan sesudah pertemuan yang ter-kenal di daerah militer "Fayad" di antaraduta-duta Inggeris,Amerika dan Perancis, mereka mampu mengubah temp<strong>at</strong> tahanan mereka yangterbesar di gurun Sinai menjadi masjid untuk beribadah, madrasah untukbelajar, temp<strong>at</strong> pertemuan untuk berdiskusi, asrama untuk l<strong>at</strong>ihan dan parlimenuntuk musyawar<strong>at</strong>. Secara berkelakar kami meng<strong>at</strong>akan: Gurun Sinai adalahperkemahan tetap bagi Ikhwanul Muslimin selama tahun 1949. Per-jalanan, biaya,temp<strong>at</strong> tinggal dan pelaksanaan tugas-tugas semua-nya dibiayai oleh pemerintahMesir!!Hal itu saya jalin dalam sebuah kasidah yang saya ucapkan dalam perayaanIkhwanuf Muslimin yang diadakan di lapangan Siti Zainab tahun 1950setelah kami kembali dari temp<strong>at</strong>-temp<strong>at</strong> tahanan Sinai, di antaranya:"K<strong>at</strong>a mereka: ke penjara, k<strong>at</strong>a kami: s<strong>at</strong>u kesemp<strong>at</strong>an terbuka,Kami dap<strong>at</strong> berkumpul pada jalan A llah sebagai saudara,.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAK<strong>at</strong>a mereka: ke Thursina, k<strong>at</strong>a kami: Thursina temp<strong>at</strong> berkongres,Kami tetapkan berbagai rencana, yang menakutkan musuh,Thursina itu mushalla, kami mendidik diri kami padanya,Thursina temp<strong>at</strong> libur musim panas, tubuh kami ku<strong>at</strong> kerananya,Dia adalah Sekolah Militer yang menempa kami menjadi perajurit teladan,Sekolah yang membu<strong>at</strong> kami semakin mengenal kebenaran,Mereka yang melarang kami berkumpul lebih dari emp<strong>at</strong> orang,(di kota)Telah mengumpulkan ribuan singa di rimba Thursina,Mereka maksudkan penahanan kami adalah pembuangan dan tekanan,Tetapi ia bagi kami dengan kenikm<strong>at</strong>an cinta dan iman adalah taman,Inilah Thursina, mereka ingin kami menjadi hancur lebur padanya,Tetapi Tuhanmu menghendaki iman kami semakin teguh adanya."Pihak anti revolusi mengambil manfa'<strong>at</strong> dari pengalaman ini Merekaberusaha sungguh-sungguh supaya Ikhwanul Muslimin selama tinggal di camp<strong>at</strong>au di penjara tidak mendap<strong>at</strong> kesemp<strong>at</strong>an untuk berdakwah <strong>at</strong>au untukkebebasan diri mereka. Penahanan tahun 1954 dalam penjara militer denganpintu sel terkunci rap<strong>at</strong> yang tidak dibuka kecuali beberapa menit dalamsehari semalam untuk memasukkan air, di mana cambuk menjil<strong>at</strong>-jil<strong>at</strong> belakangmereka dan tidak dibenarkan berkumpul, wa-laupun untuk sol<strong>at</strong>, sebagaiman<strong>at</strong>idak dibenarkan membaca kitab walaupun <strong>Al</strong>-Quran.Dalam pada itu sel-sel berubah menjadi kelompok-kelom-pok zikir,tasbih dan tadarus perlahan-lahan t<strong>at</strong>kala ada kesemp<strong>at</strong>an dimana cambukpenyiksaan tidak berbicara.Sebahagian anggota Ihkwan yang dipindahkan ke asrama militer "<strong>Al</strong>-Mahariq" di beberapa kes menceritakan kepada saya, bagaimana mereka telahmerubah daerah itu dalam waktu yang singk<strong>at</strong> dari tanah kering tandusmenjadi kebun tanam-tanaman dan buah-buahan yang manfa'<strong>at</strong>nya dap<strong>at</strong>dikecap oleh perwira dan perajurit serta orang-orang sekitarnya. Ketika merekadikunjungi oleh sebahagian tokoh revolusi di antaranya tukang pukul Hamzahal-Basiyuni yang masyhur itu, mereka kaget akan apa yang mereka saksikan.Hal itu sang<strong>at</strong> menyakit-kan h<strong>at</strong>i dan memarahkan mereka, kerana melih<strong>at</strong>pada orang-orang hukuman itu masih ada kemahuan bekerja dan berproduksi.Lalu mereka memerintahkan supaya semua itu dihancurkan dandibangun sebuah penjara yang ku<strong>at</strong> untuk menghalangi mereka melakukanpekerjaan untuk kehidupan.Demikianlah yang dikehendaki oleh <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> bagi dakwah dangerakannya, iaitu dakwah untuk beramal, memba-ngun dan berproduksi.Tidaklah beliau menghendaki dakwahnya sem<strong>at</strong>a-m<strong>at</strong>a gerak-an akademis<strong>at</strong>au falsafah yang mengangan-angankan republik Pl<strong>at</strong>o <strong>at</strong>au NegaraUtama seperti negara <strong>Al</strong>-Farabi, meskipun di dalamnya terdap<strong>at</strong> gudangfaham, pemikiran dan ilmu.Begitu pula beliau tidak menghendaki bagi jama'ahnya untuk menjadikelompok diskusi, anggota-anggotanya tenggelam dalam diskusi Byzantiumyang dominan terhadap sebahagian go-longan agama dan bangsa-bangsa padamasa-masa kelemahan dan kemunduran. Beliau banyak mempering<strong>at</strong>kan.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsupaya men-jauhi diskusi yang tidak berguna dan perdeb<strong>at</strong>an yang tidakbermanfa'<strong>at</strong> serta mengulang-ngulang Hadith:"Tidaklah akan menjadi ses<strong>at</strong> sesu<strong>at</strong>u kaum setelah mereka mendap<strong>at</strong>petunjuk, kecuali bila mereka telah mementingkan perdeb<strong>at</strong>an danpertengkaran.".


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAKESERASIAN DAN KESEIMBANGANDi antara ciri khas pendidikan Islam, seperti yang dik<strong>at</strong>akan oleh <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong><strong>Banna</strong> dan diajarkannya kepada pengikut-pengikut-nya adalah: serasi, <strong>at</strong>auk<strong>at</strong>akanlah: seimbang <strong>at</strong>au pertengahan.Manakala kaum muslimin merupakan um<strong>at</strong> pertengahan di antara um<strong>at</strong>um<strong>at</strong>dan Islam agama pertengahan di antara agama-agama, Ahlus Sunnahmerupakan golongan pertengahan di antara firqah-firqah (mazhab-mazhab), makaIkhwanul Muslimin merupakan golongan pertengahan di antara golongangolonganIslam.Mereka menjaga keseimbangan antara akal dan perasaan, antara bendadan ruh, antara teori dan praktek, antara individu dan masyarak<strong>at</strong>, antaramusyawar<strong>at</strong> dan ta'<strong>at</strong>, antara hak dan kewajiban dan antara yang lama dan yangbaru.Gerakan itu memanfa<strong>at</strong>kan seluruh warisan (peninggalan) Islam. Dariulama syari'<strong>at</strong> mereka mengambil sikap mengutamakan nas dan hukum, dariulama Ilmu Kalam sikap mementingkan dalil akal dan menolak yang syubh<strong>at</strong> dandari ulama tasawuf perh<strong>at</strong>ian terhadap pendidikan h<strong>at</strong>i dan penyucian jiwa, sertaberusaha keras menyingkirkan campuran dan tambahan yang melek<strong>at</strong> pada peninggalanini dan kembali kepada sumber yang bersih, iaitu Kita-bullah danSunnah Rasul-Nya.Terhadap warisan di bidang fikih dengan mazhab-mazhabnya, <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>tidaklah bersikap menolak secara mutlak dan tidakpula menerima secara mutlak, seperti yang dilakukan oleh orang lain. Beliautidak mewajibkan taklid kepada mazhab-mazhab i t u dan juga tidakmengharamkannya bagi semua orang. Tetapi mem- bolehkannya bagi sebahagianorang dengan b<strong>at</strong>asan-b<strong>at</strong>asan dan syar<strong>at</strong>-syar<strong>at</strong>, iaitu sebagai tujuan dalam sikappertengahan. Dalam "prinsip ketujuh" dari prinsip duapuluh, beliau berk<strong>at</strong>a:"Bagi setiap muslim yangbelum mencapai deraj<strong>at</strong> pemahaman terhadap dalildalilhukum furu' boleh mengikuti salah seorang di antara Imam-Imam dandalam pada itu sebaiknya ia berusaha sedap<strong>at</strong> mungkin mengenal dalil yangdipergunakan oleh Imam nya. Dia boleh menerima setiap petunjuk yang disertaidalil, bila ia mengetahui kebenaran dan kemampuan orang yang member!petunjuk itu dan jika ia orang berilmu hendaklah ia menyempunakankekurangannya di bidang ilmiyah sehingga ia mencapai deraj<strong>at</strong> mampumembahas, artinya mampu melakukan tarjih dan ijtihad, meskipun dalamsebahagian masalah..


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAIni tidak berarti segala apa yang dik<strong>at</strong>akan oleh seseorang Imam Mazhab itubenar dan betul. Dia hanya berusaha keras untuk menemukan kebenaran, jikabetul maka ia mendap<strong>at</strong> dua pahala dan jika salah maka ia mendap<strong>at</strong> s<strong>at</strong>u pahala.Tidaklah wajib -bahkan tidak boleh — kita mengikutinya, bila ny<strong>at</strong>a salahnya,Kerana itu dalam "prinsip keenam" dengan tegas beliau meng<strong>at</strong>a- kan:"Setiap orang dap<strong>at</strong> dipegang dan dap<strong>at</strong> ditinggalkan penda p<strong>at</strong>nya, kecualiNabi SAW yang maksum. Setiap yang d<strong>at</strong>an dari ulama Salaf RA. yangsesuai dengan <strong>Al</strong> Qur-an dan Sunnal kita terima, jika tidak maka Kitabullahdan Sunnah Rasul-Nya lebih utama untuk diikuti. Tetapi dalam masalahkhilafiyah kita tidak mencela dan mengecam peribadi seseorang, tetapi kita serahkan kepada ni<strong>at</strong>nya kerana dia telah selesai mengemukakan apa yang dap<strong>at</strong>mereka persembahkan."Inilah sikap pertengahan, sebagaimana ia adalah sikap adli yang tidak dap<strong>at</strong>dimungkiri oleh seorangpun. Itu adalah sikap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyahdalam kitabnya Raful Malami 'anil A 'immah al A 'lami (Menghapuskan celaaanterhadap Imam-Imam -Terkemuka).Pimpinan gerakan Islam itu .tidaklah berhenti sampai di sini, bahkan beliaumengumumkan bahawa semua pendap<strong>at</strong> dan ilmu yang diwarnai oleh masadan lingkungannya, tidaklah mesti bagi kita yang hidup pada abad keemp<strong>at</strong>belas Hijrah untuk mene-rimanya. Kita merdeka berijtihad untuk diri kitasendiri sebagaimana mereka telah berijtihad, meskipun kita tidak mengabaikanuntuk mempelajari dan mengambil manfa<strong>at</strong> dari kekayaan yang besar itu.Dalam Risalah Muktamar Kelima beliau berk<strong>at</strong>a : "Ikhwanul Musliminberkeyakinan bahawa dasar pengajaran Islam dan sumbernya adalah Kitabullahdan Sunnah Rasul-Nya, yang jika um<strong>at</strong> berpegang pada keduanya sekali-kalimereka tidak akan terses<strong>at</strong> untuk selama-lamanya. Banyak pendap<strong>at</strong> danilmu yang berhubungan dengan Islam dan mengambil corak Islam, dan membawawarna masa yang mencetuskannya dan bangsa-bangsa yang scmasadengannya. Sebab itu t<strong>at</strong>a hukum Islam yang dianut oleh um<strong>at</strong> wajibbersumberkan pada sumber yang bersih ini, iaitu sumber yang mudah yangpertama. Hendaklah kita memahami Islam seperti dikefahamani oleh parasahab<strong>at</strong> dan tabi'in, ulama salaf yang saleh, dan hendaklah kita berdiri teguhpada b<strong>at</strong>as-b<strong>at</strong>as yang ditetapkan Tuhan. Dengan demikian kita tidakmengik<strong>at</strong> diri kita selain dengan ik<strong>at</strong>an <strong>Al</strong>lah dan tidaklah mesti kita mewar-naimasa kita dengan warna yang tidak sesuai dengannya, pada-hal Islam adalahagama untuk um<strong>at</strong> Manusia seluruhnya."Inilah jiwa pembaharuan yang benar, pembaharuan yang se-imbang,bukan pembaharuan kulit <strong>at</strong>au pembaharuan secara radikal.Inilah pendiriannya mengenai persoalan fikih, persoalan ijtihad dan taklid,mengikuti mazhab <strong>at</strong>au tidak mengikuti mazhab, iaitu pendirian pertengahantidak berlebih-lebihan dan tidak pula menyia-nyiakan.Demikian pula pendiriannya dalam masalah, "akidah" dan khilaf yangterjadi sekitarnya dalam sebahagian masalah, pemahaman sebahagian nas dan.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAperbezaan pendap<strong>at</strong> firqah-firqah dan mazhab mazhab dalam hal itu.Sesungguhnya beliau menganut akidah Ahlus Sunah wal Jama'ah danmengikuti jalan yang ditempuh ulama salaf dalam memahami ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> danhadith-hadith yang berhubungan dengan sif<strong>at</strong>-sif<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah SWT. Beliau sang<strong>at</strong>bersemang<strong>at</strong> untuk memurni- kan keyakinan tauhid dan membasmi syirikdengan segala warna dan bentuknya: yang besar dan yang kecil, yang jelasdan yang samar. Beliau menolak setiap manifestasi keberhalaan dan setiapbid'ah yang bersif<strong>at</strong> syirik yang masuk ke dalam kehidupan kebanyakankaum muslimin, yang merosak akidah, ibadah, pikiran perasaan dan t<strong>at</strong>a hidupmereka. Misalnya menziarahi makam - makam yang bersif<strong>at</strong> syirik, memint<strong>at</strong>olong kepada para wali, mend<strong>at</strong>angi tukarig tenung serta mempercayainya danlain sebagai- nya yang berupa bentuk-bentuk keb<strong>at</strong>ilan dan penyelewengan.Tetapi untuk perang terhadap syirik dan bid'ah ini, beliau merintisnyadengan menyiapkan jiwa dan akal untuk menerima nya. Penolakannyadisusunnya dalam kalim<strong>at</strong>-kalim<strong>at</strong> yang lemah lembut lagi penuh hikmah, yangmengumpulkan antara meny<strong>at</strong>a- kan yang benar dan manisnya berdakwahdengan hikmah dan pelajaran yang baik.Dengarkanlah apa yang dik<strong>at</strong>akannya pada prinsip dua puluh "Cinta kepadaorang-orang saleh, menghorm<strong>at</strong>inya dan memujinya <strong>at</strong>as amal-amal baiknyaadalah merupakan pendek<strong>at</strong>an diri kepada <strong>Al</strong>lah SWT. Para wali adalah merekayang tersebut .dalam firman <strong>Al</strong>lah SWT :∩∉⊂∪ šχθà)−Gtƒ (#θçΡ%Ÿ2uρ (#θãΖtΒ#u š⎥⎪Ï%©!$#"(Iaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa."(Yunus: 63).Kemuliaan (karamah) tetap ada bagi mereka menurut syar<strong>at</strong> syar<strong>at</strong> berdasarkansyara' disertai keyakinan bahawa mereka tidakmempunyai kekuasaan memberi manfa<strong>at</strong> dan mudar<strong>at</strong> bagi dirinya baik ketikahidupnya <strong>at</strong>au sesudah m<strong>at</strong>inya, apalagi kekuasaan untuk memberikanmanfa<strong>at</strong> kepada orang lain.Ziarah kubur bagaimanapun adalah disun<strong>at</strong>kan dalam syari'<strong>at</strong> dengan carayang dibenarkan syara'. Tetapi meminta pertolongan kepada orang dalam kubursiapapun ia, memanggil mereka, meminta supaya haj<strong>at</strong> dan keinginan kit<strong>at</strong>erlaksana dari dek<strong>at</strong> <strong>at</strong>au jauh, bernadzar bagi mereka, membangun kuburan,menyelubunginya. dengan kain dan meneranginya dengan lampu, memintaberk<strong>at</strong>nya, bersumpah dengan selain <strong>Al</strong>lah dan bid'ah-bid'ah lainnya adalah dosadosabesar yang wajib memeranginya. Demi untuk menjaga kemurnian akidahkita tidak dap<strong>at</strong> mencari-cari alasan untuk mem-benarkan perbu<strong>at</strong>an-perbu<strong>at</strong>anini."Demikianlah beliau menerangkan yang benar sebelum men-cela yangb<strong>at</strong>il, lebih dahulu memberikan pengertian tentang sesu<strong>at</strong>u yang makrufsebelum menolak yang mungkar. Dengan demikian lunaklah jiwa yang sudahterbiasa dengan yang b<strong>at</strong>il dan beliau memasukinya sebagai seorang da'i.


3PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAyang mendap<strong>at</strong> taufik dan pendidik yang bijaksana, tanpa menjengkelkanmereka yang menentang dan memarahkan mereka yang tidak setuju.Begitu pula keadaannya dalam masalah "Sif<strong>at</strong>-Sif<strong>at</strong> Tuhan" danperdeb<strong>at</strong>an-perdeb<strong>at</strong>an yang timbul mengenai itu di kalangan ulama, antara yangberpegang pada interpretasi dan yang tidak berpegang padanya. Beliaumengalihkankan m<strong>at</strong>a dari khilaf ini dengan kembali kepada sumberkemudahan yang pertama, jauh dari kesulitan membu<strong>at</strong> interpretasi terhindardari dosa meniada-kan sif<strong>at</strong> Tuhan. Beliau berk<strong>at</strong>a pada prinsip yang kesepuluh:"Mengenai <strong>Al</strong>lah SWT, mentauhidkan-Nya dan menyucikan-Nya adalahakidah yang paling utama. Ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> mengenai sif<strong>at</strong> Tuhan serta hadithhadithnyayang sahih dan ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> yang mutasyabih (yang tidak tegas),kita imani sebagaimana adanya tanpa interpretasi dan meniadakan sif<strong>at</strong> itu,dan kita tidak mengusik-ngusik khilaf ulama dalam soal itu. Cukuplah bagikita keluasan yang diberikan oleh Rasulullah SAW dan para sahab<strong>at</strong>nya.<strong>Al</strong>lah SWT berfirman:HωÎ)ã©.¤‹tƒ$tΒuρ$uΖÎn/u‘ωΖÏãô⎯ÏiΒ@≅ä.⎯ϵÎ/$¨ΖtΒ#utβθä9θà)tƒÉΟù=Ïèø9$#’Îûtβθã‚Å≡§9$#uρ∩∠∪ É=≈t6ø9F{$# (#θä9'ρé&Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berk<strong>at</strong>a: "Kami beriman kepadaay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> yang mutasyaabiha<strong>at</strong>, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dantidak dap<strong>at</strong> mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orangyang berakal. (<strong>Al</strong> Imraan: 7)Dengan kefahaman yang seimbang dan adil ini pula beliau meng-hadapitasawuf, tidak menolak seluruh kefahaman mereka kerana cac<strong>at</strong> celanya,menurut sunnah <strong>at</strong>au bid'ahnya dan tidak pula menolak seluruhnya kerana didalamnya ada yang betul dan salah, ada yang baik dan yang buruk. Prinsipnyadalam hal ini adalah: Ambil-lah mana yang bersih murni dan tinggalkanlah manayang kotor. Tidaklah semua kefahaman dalam tasawuf itu b<strong>at</strong>il dan tidak pula semuanyabenar. Tidak semua ahli tasawuf pembu<strong>at</strong> bid'ah dan tidak pulasemuanya menurut Sunnah. Sebab itu hams diteliti dan di-pilih dan diambilmanfa'<strong>at</strong> dari warisan mereka. Di dalam tasawuf itu terdap<strong>at</strong> kehang<strong>at</strong>an dansemang<strong>at</strong> serta pengaruh yang tidak terdap<strong>at</strong> pada golongan yang lain dan dalamucapan mereka ter-kandung keku<strong>at</strong>an yang tidak terdap<strong>at</strong> pada ucapan oranglain. Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menyusun dengan jelas pendap<strong>at</strong>nya mengenai tasawufdalam kitabnya Mudzakkir<strong>at</strong> Dakwah wad Da'iyah. (C<strong>at</strong>a-tan mengenai dakwahdan para da'i).Meskipun pada mulanya beliau berhubungan dengan salah s<strong>at</strong>u tarik<strong>at</strong>,namun beliau tidak berpegang sepenuhnya padanya, tetapi ada yang diambilnyadan ada yang ditinggalkannya. Beliau berk<strong>at</strong>a ten tang dirinya dan kawannya As-Sukkary: "Kami ingin merdeka dalam pemikiran kami, meskipun kami tetapikhlas se-ikhlas-ikhlasnya — dalam penilaian — terhadap ibad<strong>at</strong>, zikir dan adabadabsuluk."Di samping tarik<strong>at</strong> itu lebih sedikit bid'ahnya dari tarik<strong>at</strong>-ta-rik<strong>at</strong> lain, beliau.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAkagum kepada gurunya yang sang<strong>at</strong> keras dalam amar ma'ruf nahi mungkarsampai kepada raja-raja dan pembesar-pembesar serta keteguhannya berpegangpada Sunnah dan memerangi bid'ah. Beliau tidak mengendahkan apa yangdidengarnya mengenai keram<strong>at</strong>nya guru itu dan hal-hal luar biasa yang terjadidengannya, tetapi amalannya dalam menuntun manusia dan me-nyebarkankebenaran menurut pendap<strong>at</strong>nya lebih agung daripada semua kekeram<strong>at</strong>an.Sikap <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> tidaklah lemah terhadap bid'ah dan perbu<strong>at</strong>anperbu<strong>at</strong>anyang banyak dilakukan oleh kebanyakan ahli tasawuf, berupa ziarahkubur yang berbentuk bid'ah, meminta ber-kah pada kuburan, mengharapkando'a orang m<strong>at</strong>i, memakai azim<strong>at</strong> dan sebagainya. Lalu beliau meny<strong>at</strong>akanperang terhadap semua ini dalam prinsip dua puluhnya dan menganggapnyasebagai dosa besar yang wajib diperangi dan kita tidak boleh mencari-cariinterpretasi untuk membolehkannya demi untuk memelihara aga-ma danmenutup jalan keses<strong>at</strong>an..Di samping itu beliau menolak bid'ah dan melawannya: "Se-tiap bid'ahdalam agama <strong>Al</strong>lah yang tidak ada dasarnya, dan diang-gap baik oleh manusiabaik berdasarkan hawa nafsu, baik dengan menambah-nambahi <strong>at</strong>aumengurangi apa yang telah ditetapkan <strong>Al</strong>lah, adalah keses<strong>at</strong>an yang wajibdiperangi dan dihilangkan dengan cara yang baik sehingga tidak membawakepada hal-hal yang lebih buruk.Inilah kefahaman yang benar, sebab berdiam diri terhadap sesu<strong>at</strong>u yangmungkar adalah wajib bila penentangan terhadapnya membawa kepadakemungkaran yang lebih besar. Ini ada dasarnya dalam <strong>Al</strong> Qur-an dan Sunnah,sebagaimana akan dimaklumi pada temp<strong>at</strong>nya.Kerana itu beliau mengerjakan sol<strong>at</strong> tarawih pada bulan Ra-madhandelapan raka'<strong>at</strong> menurut yang sah dari hadith 'Aisyah r.a., tetapi ia tidakmengingkari terhadap orang yang mengerjakan-nya dua puluh raka'<strong>at</strong>, sebabmasing-masing golongan mempunyai alasan dan dalil. Khilaf dalam masalahfuru' akan tetap ada berdasarkan sebab-sebab yang disebutnya dalam beberaparisalahnya.Orang-orang menghikay<strong>at</strong>kan tentang dirinya, bahawa beliau pernahmengunjungi su<strong>at</strong>u negeri yang penduduknya berselisih faham tentang sal<strong>at</strong>lapan raka'<strong>at</strong> dan dua puluh raka'<strong>at</strong>. Perselisihan antara kedua golongan itubegitu heb<strong>at</strong>, sehingga mereka hampir bunuh-membunuh dan akhirya keduagolongan sepak<strong>at</strong> untuk bertanya kepadanya. Beliau tidak menjawabpertanyaan mereka, bahkan bertanya semula; apakah sal<strong>at</strong> tarawih itu sun<strong>at</strong><strong>at</strong>au fardhu? Semua mereka menjawab: sun<strong>at</strong>. Lalu beliau bertanya:Persaudaraan antara kaum muslimin dan pers<strong>at</strong>uan mereka, apakah sun<strong>at</strong> <strong>at</strong>aufardhu? Semua mereka menjawab: fardhu. Lalu dengan tegas dan jelas beliauberk<strong>at</strong>a: Bagaimana kamu meng-hancurkan yang wajib kerana yang sun<strong>at</strong>?Lebih baik kamu tinggalkan saja sal<strong>at</strong> tarawih di masjid dan kamu peliharapersaudaraanmu dari pada kamu sal<strong>at</strong> di masjid tetapi berkelahi.Kelebihan <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> ialah berkumpulnya pada dirinya kefahamansalaf yang menjadi ikutan dan kefahaman shufi yang penuh perasaan,demikianlah yang diinginkannya dari sahab<strong>at</strong>-sahab<strong>at</strong>nya.Dalam akidah beliau berpegang pada salaf yang murni, berpegang teguh pad<strong>at</strong>auhid, memerangi syirik baik yang besar mau-pun yang kecil, yang jelas dan


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAyang samar dan berpegang teguh pada sistem ulama salaf mengenai ay<strong>at</strong>-ay<strong>at</strong> danhadith-hadith tentang sif<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah, seperti dijelaskannya dalam risalahnya <strong>Al</strong>-Aqa'id dan dalam prinsipnya yang dua puluh itu.Demikian pula dalam ibadah, beliau adalah pengikut (muttabi') bukanpengada-ada (mubtadi'), sebab setiap bid'ah adalah keses<strong>at</strong>an dan setiapkeses<strong>at</strong>an neraka temp<strong>at</strong>nya.Tetapi dalam penyucian jiwa, pendidikan akhlak dan pengub<strong>at</strong>an penyakith<strong>at</strong>i, perlawanan terhadap hawa nafsu dan penutupan pintu bagi syaitan agartidak masuk ke h<strong>at</strong>i manusia, beliau adalah seorang sufi dan sunni yang benarbenarmempergunakan akalnya secara kritis dan memperdalam rasa cintanyakepada <strong>Al</strong>lah. Beliau mengambil untuk dirinya dan pengikut-pengikutnya intidari kitab-kitab ahli tasauf dan sistem mereka yang dap<strong>at</strong> meninggikan jiwa,menyucikan h<strong>at</strong>i, mengukuhkan hubungan dengan <strong>Al</strong>lah dan memperku<strong>at</strong> rasacinta antara anggota Ikhwanul Muslimin.Pendiriannya dalam hal ini sebahagian besar sama dengan pendirianSyaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qaiyim. Kedua-duanyamengambil manfa'<strong>at</strong> dari tasauf sebagai ilmu, amal dan pengajaran dan menulisdalam hal itu banyak risalah dan kitab. Misalnya Ibnu Taimiyah mengarang duajilid buku dalam f<strong>at</strong>wa-f<strong>at</strong>wanya, yang s<strong>at</strong>u berjudul At-Tashawwuf dan yanglain-nya berjudul AsSuluk.Ibnul Qaiyim mempunyai beberapa karangan, di antaranya Ad-Da'u wadDawa'u 1) , Thariqul Hijr<strong>at</strong>ain 2) dan 'Udd<strong>at</strong>ush Shabirin wa Dzakhir<strong>at</strong>usySyakirin 3)Kitabnya yang terbesar adalah Madarijus Salikin, Syarhu Manazilis Sairinila Maqam<strong>at</strong>i "Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in." 4)<strong>Al</strong>-Manazil adalah risalah singk<strong>at</strong> yang pad<strong>at</strong> menjelaskan kitab SyaikhulIslam Ismail al-Harawi, tetapi Ibnu Qaiyim dalam risalah itu banyak menentangpendap<strong>at</strong>nya, dengan meng<strong>at</strong>akan: "Syaikhul Islam adalah kecintaan kami,tetapi kami lebih mencin-tai kebenaran."Ibnu Taimiyah dan muridnya (Ibnu Qaiyim) itu termasuk rabbani 5)terbesar, mempunyai h<strong>at</strong>i yang hidup, jiwa yang bersih dan ruh yang selaluberusaha berhubungan dengan <strong>Al</strong>lah swt., sehingga Ibnu Qaiyimmenghikay<strong>at</strong>kan dari gurunya itu, bahawa ia berk<strong>at</strong>a: "Sesungguhnya akanberlalu dariku su<strong>at</strong>u masa yang aku berk<strong>at</strong>a padanya: Sekiranya keadaanpenghuni sorga sama dengan keadaanku ini tentulah mereka berada dalamkeadaan yang baik!"Ketika <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> ditahan dalam benteng "Qal'ah", maka hal itutidaklah melemahkan cita-citanya dan tidak pula mengurangi rasa cintanya.1) Penyakit dan Ub<strong>at</strong>.2) Jalan kepada Dua hijrah.3) Bekal orang yang sabar dan perbendaharaan orang yang syukur.4) Tingk<strong>at</strong>-tingk<strong>at</strong> dan suluk, Syarah Tingk<strong>at</strong>an-tingk<strong>at</strong>an orang-orang yang menuju ke martab<strong>at</strong> "IyyakaNa'budu wa Iyyaka Nasta'in."5) Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada <strong>Al</strong>lah SWT.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAkepada Tuhannya. Mengenai hal itu beliau berk<strong>at</strong>a: Orang yang dipenjarakanhanyalah orang yang terputus hubungannya dengan Tuhannya dan orang yangditawan ialah orang yang tertawan oleh hawa nafsunya. Beliau berk<strong>at</strong>a pula:Apa yang dap<strong>at</strong> diperbu<strong>at</strong> oleh musuhku terhadapku? Jika merekamemenjarakan aku, maka penjaraku itu adalah temp<strong>at</strong> khalw<strong>at</strong>ku; jikamereka membuangku, maka pembuangan itu adalah su<strong>at</strong>u perkelahan bagikudan jika mereka membunuhku, maka m<strong>at</strong>iku adalah m<strong>at</strong>i syahid.Dari perjalanan kehidupan <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> serta fasa-fasa pemikiran dandakwahnya tampak kepada saya: Bahawa pada mula-nya ia lebih dek<strong>at</strong> kepad<strong>at</strong>asauf dan akhirnya lebih dek<strong>at</strong> kepada aliran ulama salaf. Tetapi ia tidakpernah mempertentangkan antara keduanya, bahkan ketegasan ulama salafdisiramnya dengan kerohanian tasauf dan keterlaluan perasaan tasaufdikekangnya dengan ketegasan ulama salaf. Itulah ciri umum yang tampak padapengikut - pengikutnya.Keseimbangan pandangan mengenai masyarak<strong>at</strong> dandefinisi hakik<strong>at</strong>nyaDi antara bukti adanya sikap pertengahan dan keseimbangan dalampendidikan Ikhwanul Muslimin seperti yang difahami dan diterapkan oleh <strong>Hasan</strong><strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> adalah pandangannya mengenai masyarak<strong>at</strong> dan hubungan IkhwanulMuslimin dengannya. Pandangan itu adalah1 pandangan pertengahan,memandang masyarak<strong>at</strong> dari ufuk yang luas, dari sudut yang bermacam-macamdan dengan kaca m<strong>at</strong>a yang bening tidak kabur <strong>at</strong>au gelap.Masyarak<strong>at</strong> Islam bukanlah masyarak<strong>at</strong> yang murni Islam, sempurnaimannya seperti yang difahami orang yang tidak berfikir secara mendalam yangmenyiarkan bahawa um<strong>at</strong> Muhammad berada dalam kebaikan dan tidak adakekurangannya selain dibidang ilmu dan "teknologi." Dengan ilmu danteknologi itu dap<strong>at</strong>lah ter<strong>at</strong>asi segala kekurangan dan selesailah segalakemusykilan.Tidaklah diragukan, bahawa masyarak<strong>at</strong> dalam banyak negeri Islammenderita penyakit yang serius, dalam akidah, pemikiran, akhlak dankemasyarak<strong>at</strong>an. Kerosakan mencakupi pelbagai aspek kehidupan: rosaknyapengertian yang membawa kepada kekacauan akidah dan faham, kerosakan h<strong>at</strong>inurani, kegoncangan mengenai akhlak dan amal, ketidak selesaian di bidanghukum, kekacauan t<strong>at</strong>a hidup dan undang-undang, kehancuran keluarga yangmengakib<strong>at</strong>kan kegoncangan hubungan antara suami isteri, orang tua dan anakanak,dan kehancuran dalam hidup kemasyarak<strong>at</strong>an, ekonomi dan politik.Semuanya itu menjadikan negeri-negeri Islam terkebelakang dibanding dengannegeri-negeri lain setelah tadinya berdiri di depan bangsa-bangsa danmemimpin um<strong>at</strong> manusia.Tidak syak lagi, semua ini adalah akib<strong>at</strong> penyelewengan dari ajaran Islamyang benar, mengenai iman dan amal. Sekiranya bukan kerana ini, tentumasyarak<strong>at</strong> tidak memerlukan dakwah baru untuk meluruskan pengertianterhadap Islam, memperbaharui iman serta mendorongnya dengan pengarahanyang tep<strong>at</strong>, pendidikan yang benar dengan pelaksanaan yang baik.Meskipun banyak penyelewengan dan kerosakan dalam masyarak<strong>at</strong> dan.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAmer<strong>at</strong>a, tidaklah pernah <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> melabelnya sebagai masyarak<strong>at</strong>Jahiliyah yang kafir.Beliau hanya meng<strong>at</strong>akan masyarak<strong>at</strong> yang menyeleweng,fasik, membangkang dan mengada - ada.... adapun meng<strong>at</strong>akannya masyarak<strong>at</strong>yang kafir lagi murtad tidaklah pernah terjadi.Syiar-syiar Islam tetap ditegakkan dalam masyarak<strong>at</strong>, se-bahagian hukumIslam masih terpelihara dan dilaksanakan, sebahagian besar manusia tetapberiman kepada Tuhan, Nabi dan Qurannya, perasaan keagamaan tetap ada didalam dada dan Islam sentiasa menjadi penggerak utama bagi bangsa-bangsa itu.<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> mendidik pengikut-pengikutnya untuk menjaga diri darikesalahan "mengkafirkan" kaum muslimin dan terjerumus ke jurang di manakaum Khawarij telah j<strong>at</strong>uh ke dalamnya sebelumnya, ketika merekamengkafirkan kaum muslimin.dan menghalalkan darah dan hartanya, sehingga ciri mereka yang menonjol ialah:"Mereka membunuh orang Islam dan memanggil penyembah berhala."Beliau mengingkari kelompok-kelompok agama yang saling mengkafirkan antaramereka dan saling menuduh dengan syirik dan murtad.Dalam prinsip kedua dari prinsip dua puluh ia meny<strong>at</strong>akan dengan tegas: "Kit<strong>at</strong>idak mengkafirkan seorang muslim yang me-ngucap dua kalim<strong>at</strong> Syahadah, yangberamal menurut yang dike-hendaki Syahadah itu dan menunaikan yang fardhu,menganut su<strong>at</strong>u pendap<strong>at</strong> dan mengakui perbu<strong>at</strong>an, maksi<strong>at</strong>nya, kecuali jika iamengucapkan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a kufur, memungkiri sesu<strong>at</strong>u yang telah pasti dalam agama,mendustakan ay<strong>at</strong> <strong>Al</strong> Qur-an yang jelas maknanya, menafsirkannya dengan tafsiranyang menyimpang dari ketentuan bahasa Arab <strong>at</strong>au melakukan sesu<strong>at</strong>u perbu<strong>at</strong>an yangtidak lain artinya 'kecuali kufur."Sesungguhnya mengkafirkan seseorang <strong>at</strong>au masyarak<strong>at</strong> yang dik<strong>at</strong>akan olehsebahagian da'ie sebagai pengaruh Islam — adalah salah menurut agama, menurut ilmudan kesalahan dalam bertindak, saya berharap akan dap<strong>at</strong> menerangkannya dalambuku khusus, insya <strong>Al</strong>lah.Dalam penentuan hubungan Ikhwanul Muslimin dengan masyarak<strong>at</strong>,berlangsunglah pendidikan Ikhwan <strong>at</strong>as dasar pandangan yang tenang ini.Pendidikan itu tidak membolehkan tenggelam dan hancur bersama masyarak<strong>at</strong><strong>at</strong>au mengikutinya dalam hal yang baik dan buruk, halal dan haram <strong>at</strong>as nama"perkembangan" <strong>at</strong>au "peru-bahan" dan sebagainya di antara tema-tema yangmerupakan san-daran penganjur-penganjur "westernisasi" dan "pembaharuan" dinegeri-negeri Islam.Begitu pula pendidikan itu tidak pula didasarkan <strong>at</strong>as pemencilan diri danmenganggap remeh terhadap masyarak<strong>at</strong>, memusuhinya dan mencemuhkannya denganperasaan angkuh dan menja-uhkan diri.Tetapi pendidikan itu didasarkan <strong>at</strong>as mengutamakan masyarak<strong>at</strong>, aktif mengikutiperistiwa-peristiwanya serta merasakan kesulitan-kesulitan dan harapan-harapannya.Seorang muslim se-nang kerana masyarak<strong>at</strong>nya baik dan sedih kerana masyarak<strong>at</strong>nyarosak serta berusaha memperbaikinya dan menjadikannya sejahtera. Kedudukannyadalam masyarak<strong>at</strong> seperti s<strong>at</strong>u anggota dari tubuh <strong>at</strong>au seperti sebuah b<strong>at</strong>u b<strong>at</strong>a dari


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsebuah bangunan.Begitulah masyarak<strong>at</strong> Islam yang digambarkan oleh Rasulul-lah SAW kepada kita.Rasulullah SAW bersabda:"Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti bangunan, sebahagiannyamengu<strong>at</strong>kan bahagian yang lain.""Perumpamaan kaum muslimin dalam saling mencintai dan berkasih sayang diantara mereka seperti tubuh yang s<strong>at</strong>u. ""Orang yang tidak mengutamakan urusan kaum muslimin, tidaklah ia termasukgolongan mereka."Begitu pula seorang anggota Ikhwan mencintai tanah air-nya, berjuang untukmembebaskannya dari setiap penjajahan dan memerdekakannya dari setiap ik<strong>at</strong>an yangmenghamb<strong>at</strong> kema-juannya.Dalam risalahnya Da 'w<strong>at</strong>una fi Thawrin Jadid 6) , <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> meng<strong>at</strong>akan:"Kita adalah orang Mesir, yang dilahirkan dan dibesarkan di negeri yang mulia ini. Mesiradalah negeri mukmin, menerima Islam dengan penerimaan ya 1 ng baik,mempertahankannya dan menolak dari padanya serangan musuh dalam banyak fasasejarah serta menganutnya dengan ikhlas dan perasaan yang men dalam, Mesir tidakdap<strong>at</strong> diperbaiki, melainkan dengan Islam dan penyakitnya tidak dap<strong>at</strong>disembuhkan, melainkan dengan Islam. Disebabkan berbagai situasi dan keadaanMesir telah menjadi pe-ngasuh faham Islam dan penggeraknya. Mengapa kit<strong>at</strong>idak ber-juang untuk Mesir dan kebaikannya? Mengapa kita tidak mempertahankannyadengan sehabis keku<strong>at</strong>an kita? Mengapa orang meng<strong>at</strong>akan bahawamenganut nasionalisme Mesir tidak sesuai dengan apa yang dianjurkan olehpenganjur Islam?Sesungguhnya kita merasa mulia, kerana kita ikhlas kepada tanah airtercinta ini, berjuang dan berusaha untuk kebaikannya dan kita akan tetapdemikian selama kita masih hidup, dengan keyakinan bahawa ini adalah tahappertama dari rentetan kebangkitan yang diidam-idamkan. Mesir adalah sebahagiandari dunia Arab dan bila kita berjuang untuk Mesir berarti kita berjuang untukdunia Arab, dunia Timur dan dunia Islam.Dalam hal ini tidak ada halangannya bila kita memberikan perh<strong>at</strong>ian padasejarah Mesir Purba dan apa yang telah dicapainya berupa kemajuan,kemakmuran, ilmu pengetahuan dan kesenian.Kita menyambut Mesir Purba sebagai sejarah yang mengan-dung kejayaan,keku<strong>at</strong>an dan ilmu pengetahuan. Tetapi kita me-nentang pandangan ini sebagai6) Dakwah kita dalam Fase Baru.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAsistem ilmiyah yang menghendaki supaya Mesir kembali kepada kebudayaanlama, setelah <strong>Al</strong>lah me-nunjukinya dengan ajaran Islam. Islam yang telahmembukakan dadanya, mempertajam m<strong>at</strong>a h<strong>at</strong>inya sehingga ia bertambah jayakerananya serta membebaskannya dari keburukan sejarah, berupa nodakeberhalaan, nista syirik dan ad<strong>at</strong> Jahiliyah,"K<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a yang cemerlang ini mengungkapkan kepada kita segi lain darisikap pertengahan dan keseimbangan dalam dakwah dan pendidikan <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>. P<strong>at</strong>utlah kita membicarakannya secara khusus, iaitu sikapny<strong>at</strong>erhadap nasionalisme dan yang mirip dengannya.Sikap Dakwah Terhadap NasionalismeDi antara keny<strong>at</strong>aan sikap pertengahan yang diajarkan oleh <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>kepada da'ie-da'ienya adalah sikapnya terhadap dakwah dan pemikiran lain yangdilemparkan di Mesir, ketika dakwahnya mulai lahir. Sikapnya dalam hal inisama dengan sikapnya terhadap nasionalisme, dunia Arab, dunia Timur dandunia antarabangsa.Kerana itu beliau tidak menentang penganjur-penganjur kefahaman inidengan menolaknya secara mutlak dan tidak pula menerimanya secara mutlak,tetapi seperti biasanya beliau membezakan mana yang dap<strong>at</strong> diterima keranasesuai dengan faham Islam dan mana yang harus ditolak kerana bertentangandengan Islam.Cinta Tanah AirDalam risalah Da'w<strong>at</strong>una, dalam polemik dengan penganjur-penganjurnasionalisme, beliau berk<strong>at</strong>a: "Jika penganjur-penganjur nasionalismememaksudkan dengan nasionalisme itu mencintai ne-geri ini dan merindukannya,maka hal itu memang telah tertanam dalam fitrah manusia dari s<strong>at</strong>u segi dandiperintahkan oleh Islam dari segi lain. Bilal yang telah mengorbankan segalagalanyapada jalan akidah dan agamanya adalah Bilal yang selama di Madinahtetap merindui Mekah, yang diungkapkannya dalam syairnya yang indah:"Aduhai kiranya semp<strong>at</strong>kah saya menginap s<strong>at</strong>u malam,Di Wadi yang dikelilingi rumput hijau dan orang kesayangan,Dap<strong>at</strong>kah saya pada su<strong>at</strong>u hari mengunjungi m<strong>at</strong>a air Majannah,Dap<strong>at</strong>kah saya bertemu dengan bani Thufail dan bani Syamah."Rasulullah SAW mendengar tentang sif<strong>at</strong> Mekah dari seorang bernama"Usa'il," lalu air m<strong>at</strong>anya menetes kerana rindu kepadanya, bersabda: "Hai Bilal,biarkanlah h<strong>at</strong>iku tenteram.".


4(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAKemerdekaan Nasional dan Rasa KebanggaanJika mereka mengertikan, bahawa di antara kewajiban kita adalah bekerjadengan sungguh-sungguh untuk memerdekakan tanah air dan menyempurnakankemerdekaannya serta menanamkan rasa kebanggaan dan kemerdekaan dalam jiwaputera-puteranya, maka kami tetap sependirian dengan mereka. Islam sang<strong>at</strong> menekankanhal itu, seperti terny<strong>at</strong>a dari firman <strong>Al</strong>lah SWT∩∇∪ tβθßϑn=ôètƒ Ÿω š⎥⎫É)Ï≈oΨßϑø9$# £⎯Å3≈s9uρ š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑù=Ï9uρ ⎯Ï&Î!θßtÏ9uρ ä﨓Ïèø9$# ¬!uρ 4Keku<strong>at</strong>an itu hanyalah bagi <strong>Al</strong>lah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orangmukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui" (<strong>Al</strong>-Munafiqun: 8).∩⊇⊆⊇∪ ¸ξ‹Î6y t⎦⎫ÏΖÏΒ÷σçRùQ$# ’n?tã t⎦⎪ÌÏ≈s3ù=Ï9 ª!$# Ÿ≅yèøgs† ⎯s9uρ"<strong>Al</strong>lah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untukmemusnahkan orang-orang yang beriman." (An-Nisa': 141).Nasionalisme Masyarak<strong>at</strong>Jika mereka menghendaki dengan nasionalisme itu memper-ku<strong>at</strong> hubungan antaraanggota-anggota masyarak<strong>at</strong> su<strong>at</strong>u negara dan memberi petunjuk kepada merekabagaimana cara menggu-nakan keku<strong>at</strong>an untuk kemaslah<strong>at</strong>annya, mereka kamisetuju pula dengan hal itu, dan Islam memandangnya sebagai su<strong>at</strong>u kewajiban yangmesti dilaksanakan. Nabi SAW bersabda:"Jadilah kamu hamba-hamba <strong>Al</strong>lah yang bersaudara."$tΒ(#ρ–ŠuρZω$t6yz öΝä3tΡθä9ù'tƒŸω öΝä3ÏΡρߊ⎯ÏiΒZπtΡ$sÜÎ/(#ρä‹Ï‚−Gs?Ÿω (#θãΨtΒ#ut⎦⎪Ï%©!$#$pκš‰r'¯≈tƒãΝä3s9 $¨Ψ¨t/ ô‰s%çt9ø.r& öΝèδâ‘ρ߉߹ ‘Ï÷‚è? $tΒuρ öΝÎγÏδ≡uθøùr& ô⎯ÏΒ â!$ŸÒøót7ø9$# ÏNy‰t/ ô‰s% ÷Λ—⎢ÏΨtã∩⊇⊇∇∪ tβθè=É)÷ès? ÷Λä⎢Ζä. βÎ)ÏM≈tƒFψ$#"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi temankepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu, (kerana) mereka tidakpernah berhenti (menimbulkan) kemudhar<strong>at</strong>an bagimu." (<strong>Al</strong>i Imran: 118)..


(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNANasionalisme dan Penaklukan (untuk kebebasan dakwah)Jika mereka menghendaki dengan nasionalisme itu penaklukan negeri-negeri untuk memimpin dunia, maka hal itu memang diwajibkan dandiberkahi oleh Islam.<strong>Al</strong>lah SWT berfirman’n?tãωÎ)tβ≡uρô‰ãŸξsù(#öθpκtJΡ$#ÈβÎ*sù¬! ß⎦⎪Ïe$!$#tβθä3tƒuρ×πoΨ÷FÏùtβθä3s?Ÿω 4©®Lym öΝèδθè=ÏG≈s%uρt⎦⎫ÏΗÍ>≈©à9$#"Perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agamaitu hanya untuk <strong>Al</strong>lah sem<strong>at</strong>a." (<strong>Al</strong>-Baqarah: 193).Nasionalisme GolonganJika mereka menghendaki dengan nasionalisme itu memecah-belahkan um<strong>at</strong> kedalam golongan-golongan, yang saling berselisih, saling mendengki, saling memaki dantuduh menuduh, sebahagian berusaha menj<strong>at</strong>uhkan yang lain dan berkelompok menurutsistem yang disusun berdasarkan hawa nafsu, maksud-maksud tertentu dan maksudmaksuditu disesuaikan dengan kepentingan peribadi sedang pihak musuh mengambilkesemp<strong>at</strong>an dengan hal itu untuk kepentingannya, sehingga api permusuhan semakinmenyala dengan mencerai-beraikan mereka dari kebenaran dan mempers<strong>at</strong>ukan merekadalam keb<strong>at</strong>ilan serta melarang mereka bers<strong>at</strong>u dan tolong menolong, makanasionalisme semacam itu adalah nasionalisme palsu, tidak ada kebaikannya bagipenganjurnya dan tidak pula bagi masyarak<strong>at</strong>.Nah, engkau melih<strong>at</strong> kami sependirian dengan penganjur nasionalisme, bahkanyang ekstrim sekalipun, selama nasionalisme itu berada dalam pengertian yang sih<strong>at</strong>yang kebaikannya akan dinikm<strong>at</strong>i oleh negara dan bangsa. Dalam pada itu engkaudap<strong>at</strong> melih<strong>at</strong> bahawa seruan kepada nasionalisme dengan panjang lebar adalahmerupakan bahagian dari ajaran Islam.B<strong>at</strong>as Tanah Air KitaAdapun perbezaan antara kita dan mereka adalah kita meng-anggap b<strong>at</strong>as tanah airberdasarkan akidah, sedangkan mereka memandangnya berdasarkan b<strong>at</strong>as geografi.Setiap tanah di mana ada seorang muslim yang mengucapkan; La ilaha illallahu,Muhammadun Rasulullah, adalah tanah air kita yang berhak dihorm<strong>at</strong>i, disucikan,dicintai dan diperjuangkan kebaikannya. Seluruh kaum muslimin di setiap pelosok bumiini adalah keluarga dan saudara kita, kita memperh<strong>at</strong>ikan mereka dan merasakan apayang mereka rasakan. Sedang penganjur nasionalisme tidaklah demikian prinsipnya.Mereka tidak memperh<strong>at</strong>ikan selain sebahagian kecil dari permukaan bumi ini.Perbezaan yang besar itu tampak, bila s<strong>at</strong>u um<strong>at</strong> hendak memperku<strong>at</strong> dirinya denganmengambil hak um<strong>at</strong> lainnya. Kita tidak menyetujui hal itu apalagi bila yang dirugikan.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAadalah um<strong>at</strong> Islam yang manapun. Yang kita tuju ialah semua kita menjadi ku<strong>at</strong>. Sedangpenganjur nasionalisme memandang hal itu tidak ada salahnya, lalu rengganglahhubungan dan lemahlah keku<strong>at</strong>an, sehingga musuh dap<strong>at</strong> mengadu domba sebahagianmereka dengan sebahagian yang lain.Tujuan untuk Tanah Air KitaItulah s<strong>at</strong>u perbezaan. Perbezaan kedua ialah bahawa yang di-tuju oleh nasionalismeialah membebaskan negerinya. Bila sesudah itu mereka bekerja untuk memperku<strong>at</strong>nya,maka yang diperh<strong>at</strong>i-kannya adalah segi kebendaan seperti yang dilakukan olehorang-orang Eropah sekarang. Adapun kita berkeyakinan bahawa setiap muslimmemikul amanah di pundaknya. Dia berkewajiban mengorbankan dirinya, darahnya danhartanya untuk kepentingan tanah airnya. Itulah petunjuk <strong>Al</strong>lah bagi manusia denganmenganugerahkan cahaya Islam yang dap<strong>at</strong> mengibarkan bendera Islam ke seluruhpelosok bumi, Dengan itu seorang muslim tidak ada ni<strong>at</strong> untuk mencari harta,kemegahan dan kekuasaan terhadap seseorang dan tidak pula untuk memperhambakansesu<strong>at</strong>u bangsa. Yang ditujunya hanyalah redha <strong>Al</strong>lah sem<strong>at</strong>a-m<strong>at</strong>a, membahagiakandunia dengan agama-Nya dan meninggikannya. Hal itulah yang telah mendorong parasalaf yang soleh kepada penaklukan suci yang mengagumkan dunia dan melebihi segalapenaklukan yang dikenal sejarah, mengenai kepantasan, keadilan, hasil dankebaikannya.Golongan Manusia dan Sikapnya Terhadap Dakwah<strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong> <strong>Banna</strong> menerangkan bagaimana sikap manusia terhadap dakwah danmembahagi mereka ke dalam emp<strong>at</strong> golongan:1. Adakalanya ia seorang mukmin yang meyakini manfa'<strong>at</strong> dakwah, mengagumiprinsip-prinsipnya dan melih<strong>at</strong> padanya kebaikan yang menenteramkan h<strong>at</strong>inya.Orang seperti ini kami ajak segera supaya menggabungkan diri dengan kami danbekerja bersama kami, sehingga golongan mujahidin bertambah banyak dansuaranya menjadi dominan. Tidaklah ada arti iman tanpa amal dan tidak adafaedahnya su<strong>at</strong>u akidah bila tidak mendorong penganutnya untukmerealisasikannya dan bersedia berkorban untuk mempertahankannya.2. Adakalanya ia seorang yang ragu-ragu, tidak jelas baginyaarah yang dituju dan ia tidak mengenal makna ikhlas danfaedahnya. <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> menasih<strong>at</strong>kan kepada orang seperti ini: "Hendaknyaia berhubungan dengan kami melalui kitab-kitab baik dari jauh mahupun daridek<strong>at</strong>, mengikuti tulisan-tulisan kami, mengunjungi pertemuan-pertemuan kamidan mengenali kawan-kawan kami, maka insya <strong>Al</strong>lah ia akan puas dan tenteramh<strong>at</strong>inya bersama kami.3. Adakalanya ia seorang pencari keuntungan, tidak mau memberipertolongan kecuali bila ia mengetahui faedah duniawiyang diperolehnya dan keuntungan kebendaan yang dap<strong>at</strong> diraihnya. Orang sepertiini, jika <strong>Al</strong>lah membuka tutup h<strong>at</strong>inya dan menghilangkan selaput tamak daridadanya, maka ia akan mengetahui bahawa apa yang ada di sisi <strong>Al</strong>lah lebih baikdan lebih kekal. Ia akan menggabungkan diri kepada pasukan <strong>Al</strong>lah untukmemberikan apa yang ada padanya dari harta benda dunia supaya iamemperoleh balasan <strong>Al</strong>lah di akhir<strong>at</strong> Jika sebaliknya, maka <strong>Al</strong>lah tidak.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAmemerlukan orang yang tidak mengakui bahawa <strong>Al</strong>lah mempunyai hak pertama<strong>at</strong>as dirinya, hartanya, dunianya, akhir<strong>at</strong>nya, m<strong>at</strong>inya dan hidupnya.4. Adakalanya ia seorang penentang, buruk sangkanya terhadapkami dan keragu-raguannya selalu meliputi kami. Maka i<strong>at</strong>idak melih<strong>at</strong> kami melainkan dengan kaca m<strong>at</strong>a hitam kelamdan tidak berbicara mengenai kami melainkan dengan k<strong>at</strong>ak<strong>at</strong>ayang menunjukkan was-was dan ragu-ragu. Terhadap orang seperti ini,kami do'akan kepada <strong>Al</strong>lah semoga kami dan dia mendap<strong>at</strong> hidayah danpetunjuk. Kami tetap menya-yanginya serta mengharapkan supaya iabergabung dengan kami dan merasa puas dengan dakwah kami. Apa yangdap<strong>at</strong> kami k<strong>at</strong>akan hanyalah petunjuk Nabi SAW:"Hai Tuhanku, ampunilah kaumku, kerana mereka tidak mengetahui."Dengan jiwa yang baik dan bertolak ansur, serta h<strong>at</strong>i yang besar dan carayang mulia inilah <strong>Hasan</strong> <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong> memandang masyarak<strong>at</strong> sekelilingnya danmenggariskan sikap mereka terhadap dakwahnya dan selanjutnya sikapny<strong>at</strong>erhadap mereka. Iaitu sikap yang dengan lebih jelas dap<strong>at</strong> dik<strong>at</strong>akan "SikapAdil dan Seimbang.".


3434PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAPERSAUDARAAN DAN JAMA'AHDi antara pengertian dasar yang ditanamkan oleh Ikhwanul Muslimin adalahpersaudaraan dan rasa kasih sayang kerana <strong>Al</strong>lah. Tidak ragu lagi, namanyasendiri iaitu "<strong>Al</strong>-Ikhwan" telah mengan-dung pengertian ini. Imam <strong>Al</strong>-<strong>Banna</strong>menjadikan "<strong>Al</strong>-Ukhuwwah" (Persaudaraan) salah s<strong>at</strong>u rukun bai'<strong>at</strong> yangsepuluh dan ditafsirkannya dengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>anya: "Bahawa h<strong>at</strong>i dan jiwa terjalindengan jalinan akidah, dan akidah adalah penjalin yang lebih ku<strong>at</strong> dan lebihtinggi nilainya. Persaudaraan adalah sama dengan iman, sedang perpecahanadalah sama dengan kufur. Serendah-rendah keku<strong>at</strong>an adalah keku<strong>at</strong>anpers<strong>at</strong>uan, dan pers<strong>at</strong>uan tidaklah akan terjelma tanpa kasih sayang. Serendahrendahkasih sayang adalah bersihnya h<strong>at</strong>i dan setinggi-tinggi kasih sayang ialahmengutamakan orang lain. <strong>Al</strong>lah SWT. berfirman:⎯tΒuρöΝà6Å¡àΡX{ #Zöyz (#θà)ÏΡr&uρ (#θãè‹ÏÛr&uρ (#θãèyϑó$#uρ ÷Λä⎢÷èsÜtFó$# $tΒ ©!$# (#θà)¨?$$sù∩⊇∉∪ tβθßsÎ=øçRùQ$# ãΝèδ y7Íׯ≈s9'ρé'sù ⎯ϵšøtΡ £xä© s−θãƒ"Barangsiapa yang terpelihara dari kebakhilan dirinya, maka merekaitulah orang-orang yang beruntung." (At-Taghabun: 16)Seorang saudara yang sesungguhnya, melih<strong>at</strong> saudara-saudaranya lebih utamadari dirinya. Kerana jika ia tidak bersama mereka, maka ia sekali-kali tidakmungkin bersama orang lain, sedangkan mereka jika tidak bersamanya merekaakan bersama orang selainnya. Serigala hanya memakan kambing yang tersisihdari kawannya. <strong>Al</strong>lah SWT berfirmanÅ∃ρã÷èyϑø9$$Î/šχρâß∆ù'tƒ


4PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNASu<strong>at</strong>u kali saya mendengar beliau berk<strong>at</strong>a: Dakwah kita di-tegakkan <strong>at</strong>as tigadasar: Pengertian halus yang mendalam, iman yang ku<strong>at</strong> dan kasih sayang yangteguh.Dalam ceramah mingguannya di kantor pus<strong>at</strong> jama'ah yang dinamakan"Ceramah Selasa" ia memulai pembicaraannya dengan pengantar k<strong>at</strong>a untukmemperku<strong>at</strong> hubungan kasih sayang antara anggota-anggota Ikhwan, diku<strong>at</strong>kandengan nas-nas dan praktik ulama salaf yang saleh, dan dinamakannya"Perasaan Selasa".Qadi Walidani menerangkan tingk<strong>at</strong> hubungan ku<strong>at</strong> yang mengik<strong>at</strong>sebahagian anggota Ikhwan dengan sebahagian lainnya, ia berk<strong>at</strong>a: Merekaadalah gambaran yang serupa dengan apa yang dimaksudkan oleh Hadith Nabi:"Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti bangunan, sebahagian-nyamengu<strong>at</strong>kan bahagian yang lain."Mereka dalam hal cinta dan kasih sayang antara sesamanya seperti anakanakdari s<strong>at</strong>u keluarga, bahkan seperti anggota-anggota dari tubuh yang s<strong>at</strong>u.Memperh<strong>at</strong>ikan peringk<strong>at</strong> hubungan antara anggota Ikhwan, seorangwartawan menulis dengan k<strong>at</strong>a-k<strong>at</strong>a: Mereka itu adalah jama'ah, yang bilaseseorang di antara mereka bersin di Iskandari-yah, maka berk<strong>at</strong>alahsaudaranya di Aswan: semoga <strong>Al</strong>lah memberi rahm<strong>at</strong> kepadamu !Pendidikan Ikhwanul Muslimin menyingkirkan segala peng-halang danmenghilangkan segala perbezaan yang memisahkan antara manusia, baik sukubangsa, tanah air, bahasa, warna kulit dan st<strong>at</strong>us sosial. Tidak ada yang tinggalselain persaudaraan Islam dan nasab Islam."Bapaku adalah Islam, tidak ada bapa bagiku selainnya, bila merekadengan Qaiys <strong>at</strong>au Tamim bermegah-megahan."Dalam gerakan Ikhwan engkau melih<strong>at</strong> jurutera dan buruh, doktor danjururaw<strong>at</strong>, guru dan petani, orang asing dan penduduk asli, orang tua dan orangmuda . ... setiap golongan dan setiap peringk<strong>at</strong> umur, tidak engkau temukan diantara mereka melainkan persaudaraan seperti persaudaraan yang terdap<strong>at</strong> dikalangan sahab<strong>at</strong> Rasulullah SAW dahulunya, meskipun berbeza suku bangsa,warna kulit, keturunan dan st<strong>at</strong>us sosial mereka. Maha Benarlah <strong>Al</strong>lah denganfirmanNya:∩⊇⊃∪ tβθçΗxqöè? ÷/ä3ª=yès9 ©!$# (#θà)¨?$#uρ ö/ä3÷ƒuθyzr& t⎦÷⎫t/ (#θßsÎ=ô¹r'sù ×οuθ÷zÎ) tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$# $yϑ¯ΡÎ).


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara." (<strong>Al</strong>-Hujur<strong>at</strong>: 10).Sesungguhnya pejab<strong>at</strong> pus<strong>at</strong> Ikhwanul Muslimin di Kairo adalah temp<strong>at</strong>bertemunya manusia dari seluruh dunia dan su<strong>at</strong>u acuan di mana setiap jenismelebur dirinya, tidak ada ik<strong>at</strong>an selain tali yang teguh (Islam), kalim<strong>at</strong> takwadan kalim<strong>at</strong> Islam.Di situ engkau melih<strong>at</strong> orang Arab dan Ajam, orang Afrika dan Asia,orang Syam dan Morocco, orang kulit putih dan orang kulit hitam, kulit kuningdan kulit merah yang d<strong>at</strong>ang dari berbagai negeri. Mereka terdiri dari berbagaisuku bangsa dan berbicara dengan bahasa yang berbeza-beza. Kadang-kadangnegara mereka saling bermusuhan, tetapi di sjni mereka sebagai "saudarakandung" di "rumah keluarga" dan berlambang pers<strong>at</strong>uan Islam: Itulah rumahIkhwan.Banyak di antara mereka bergabung dengan saudara-saudara-nya dari Mesir,sehingga jadilah ia termasuk golongan mereka, meskipun ia berasal dariAfghanistan, Irak, India dan sebagainya.Saya sebut sebahagian dari saudara-saudara yang baik itu: Abdullah al-'Aqil,Harun al-Majdadi dan Muhammad Mustafa al-A'dzami. Dua orang yang terakhirmasuk penjara tentera bersama saudara-saudaranya dari Mesir tahun1954 dansama-sama menderita siksaan. Kelainan suku bangsa mereka tidak memberikan keringanan dihadapan kezaliman yang mengerikan dari kekuasaan Jamal Abdul Nasir.Penganjur besar Islam, Dr. Mustafa as-Siba'i menceritakan ke-pada saya,bahawa beliau pergi ke Eropah untuk mengub<strong>at</strong>i penyakit lumpuh yangdideritanya pada tahun-tahun terakhir. Begitu beliau turun dari pesaw<strong>at</strong> disesu<strong>at</strong>u negeri, pemuda-pemuda dari berbagai bangsa d<strong>at</strong>ang menyambutnyadan menyediakan segala apa yang diperlukannya, bahkan lebih dari pada yangdiharapkannya. Sambil menangis beliau berk<strong>at</strong>a: "Demi <strong>Al</strong>lah, saya belumpernah mengenal seorangpun dari mereka, saya belum pernah bertemu denganmereka dan merekapun belum pernah bertemu dengan saya sebelumnya.Tetapi ia adalah persaudaraan akidah dan ik<strong>at</strong>an dakwah — Semoga <strong>Al</strong>lah tidakmenghalangi sebahagian berkahnya mengalir kepada kita — yang menyebabkansaya merasa seolah-olah mereka teman saya semenjak beberapa tahun."Tidaklah diragukan bahawa nikm<strong>at</strong> persaudaraan dalam agama <strong>Al</strong>lah,mencintai Z<strong>at</strong>-Nya dan bers<strong>at</strong>u dalam agama-Nya, termasuk kurnia <strong>Al</strong>lah yangpaling besar kepada hambaNya berupa iman dan semua itu adalah sebahagiandari buahnya. <strong>Al</strong>lah berfirman kepada orang-orang mukmin di Madinah:ÿ⎯ϵÏFuΚ÷èÏΖÎ/ Λä⎢óst7ô¹r'sù öΝä3Î/θè=è% t⎦÷⎫t/ y#©9r'sù [!#y‰ôãr& ÷Λä⎢Ζä. øŒÎ) öΝä3ø‹n=tæ «!$# |Myϑ÷èÏΡ (#ρãä.øŒ$#uρ$ZΡ≡uθ÷zÎ)"Ing<strong>at</strong>lah akan nikm<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Ja-hiliyah)bermusuh-musuhan, maka <strong>Al</strong>lah menjinakkan antara h<strong>at</strong>imu, lalu menjadilah.


44PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAkamu dengan nikm<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah orang-orang yang bersaudara." (<strong>Al</strong>i Imran: 103).Menyebut nikm<strong>at</strong> kepada Rasul-Nya berupa persaudaraan orang-orang mukminsekitarnya, <strong>Al</strong>lah berfirman kepadanya⎯ÍνÎóÇuΖÎ/ š‚y‰−ƒr& ü“Ï%©!$# uθèδ 4 ª!$# y7t7ó¡ym χÎ*sù š‚θããy‰øƒs† βr& (#ÿρ߉ƒÌムβÎ)uρ!$¨Β $YèŠÏΗsd ÇÚö‘F{$# ’Îû $tΒ |Mø)xΡr& öθs9 öΝÍκÍ5θè=è% š⎥÷⎫t/ y#©9r&uρ ∩∉⊄∪ š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑø9$$Î/uρ∩∉⊂∪ ÒΟŠÅ3ym ͕tã …çµ¯ΡÎ)öΝæηuΖ÷t/ y#©9r& ©!$# £⎯Å6≈s9uρ óΟÎγÎ/θè=è% š⎥÷⎫t/ |Mø©9r&"Dialah (<strong>Al</strong>lah) yang memperku<strong>at</strong>mu dengan pertolongan-Nya dan denganpara mukmin. Dan yang mempers<strong>at</strong>ukan h<strong>at</strong>i mereka. Walaupun kamumembelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidakdap<strong>at</strong> mempers<strong>at</strong>ukan h<strong>at</strong>i mereka, tetapi <strong>Al</strong>lah telah mempers<strong>at</strong>ukan h<strong>at</strong>imereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa lagiMaha Bijaksana."(<strong>Al</strong>-Anfal: 62-63).Saya telah lama mengenal hidup dan manusia mengenal orang-orang dankelompok-kelompok yang diik<strong>at</strong> oleh tali persahab<strong>at</strong>an dan kasih sayang, tetapiuntuk tujuan-tujuan duniawi, maka persahab<strong>at</strong>an itu tidak kekal. Mereka hanyabers<strong>at</strong>u kerana keinginan-keinginan lahiriah <strong>at</strong>au kesenangan kebendaan. T<strong>at</strong>kalakeinginan mereka telah terpenuhi <strong>at</strong>au mereka telah memperoleh manfa'<strong>at</strong> <strong>at</strong>ausama sekali tidak memperolehnya, maka pers<strong>at</strong>uan mereka menjadi renggangdan kadang-kadang rasa kasih sayang berubah menjadi dendam dan permusuhan.Berbeza dengan cinta pada jalan <strong>Al</strong>lah dan kerana <strong>Al</strong>lah, maka ia akan tetapkekal selama kekalnya Z<strong>at</strong> <strong>Al</strong>lah. Kerana itu dik<strong>at</strong>akan: Sesu<strong>at</strong>u yang kerana<strong>Al</strong>lah akan terus dan kekal, sedang sesu<strong>at</strong>u yang kerana selain <strong>Al</strong>lah akanterputus dan hancur.Persaudaraan ini paling kukuh dan paling ku<strong>at</strong> pada waktu-waktu adacobaan dan kesulitan, di mana pers<strong>at</strong>uan mendap<strong>at</strong> uji-an di waktu itu ny<strong>at</strong>asiapa pencinta yang ikhlas dan siapa pen-dusta yang berminyak air, sepertidik<strong>at</strong>akan oleh seorang penyair :Imam <strong>Al</strong>i ra. berk<strong>at</strong>a:"Semoga <strong>Al</strong>lah membalasi bencana dengan kebaikan,Dengan bencana aku mengenal siapa musuh dan siapa teman. ".


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNA"Tak ada gunanya berteman dengan manusia tak berpendirian, Ke manaangin bertiup kesanalah arah condongnya, Dia pemurah bila anda tidakmemerlukan hartanya, Tetapi ia bakhil ketika anda j<strong>at</strong>uh miskin danpapa, <strong>Al</strong>angkah banyak kawan ketika anda menghitung-hitungnya,Tetapi alangkah sedikit mereka ketika bencana menimpa."Ujian terhadap Ikhwanul Muslimin yang bertubi-tubi telah menunjukkan hal yangpaling mengagumkan. Berapa banyak orang yang robek-robek dagingnya dan mengalirdarahnya oleh cemeti sehingga cemeti itu puas, sedang mereka tetap diam tidak mahumenunjukkan di mana kawannya yang lain. Kadang-kadang mereka tetap menutupmulut sampai mereka m<strong>at</strong>i di dalam sel siksaan dengan rela, asal kawannya tidakdisiksa kerana keterang-an mereka.Berapa banyak pemuda yang bersedia menerima siksaan di luar b<strong>at</strong>askeku<strong>at</strong>annya untuk membebaskan teman lain dari siksaan, terutama mereka yangdiketahui berkeluarga besar <strong>at</strong>au daya tahannya kurang.Berapa banyak pemuda yang berada di luar penjara yang bekerja meringankanpenderitaan, tanpa sepengetahuan orang. Ber<strong>at</strong> bagi mereka berlepas tangan terhadapkeluarga saudara-saudara mereka yang dipenjarakan. Mereka membentuk jaringanuntuk mengumpulkan dana dan sumbangan agar dap<strong>at</strong> mengirimkan bantuan yangter<strong>at</strong>ur kepada keluarga-keluarga yang kehilangan penanggungnya. Dengan perbu<strong>at</strong>anini mereka menghadang bahaya <strong>at</strong>au memikul risiko ditangkap dan dipenjarakan,disiksa dan diadili, akhirnya hukuman seumur hidup <strong>at</strong>au beberapa tahun penjaradengan kerja paksa.Penangkapan terhadap mereka tidaklah mencegah munculnya teman yang lainsesudah mereka tidak berdaya. Bagaimanapun tidaklah p<strong>at</strong>ut di kalangan IkhwanulMuslimin seorang anggota berlepas tangan dari anak-anak saudaranya yangsedang berada dalam tahanan, apapun yang akan terjadi.Pertugas-petugas penjara menyaksikan sikap tolong-menolong dan sif<strong>at</strong>mengutamakan orang lain yang terlalu banyak untuk ditulis. Makanan dan pakaianmengalir kepada sebahagian mereka yang pernah mampu, lalu dibagi-bagikannyakepada kawan-ka-wannya yang lain dalam penjara, kadang-kadang untuk diriny<strong>at</strong>inggal hanya sedikit dan kadang-kadang tidak ada sisanya sama sekali.Nilai dan nikm<strong>at</strong> persaudaraan ini tidaklah dap<strong>at</strong> dihay<strong>at</strong>i selain oleh orang yangmengetahui bagaimana kehidupan orang-orang yang bukan anggota Ikhwan dalampenjara.Saya ing<strong>at</strong> ketika kami berada dalam penjara Haykastab tahun 1949. Sejumlah orangkomunis berada di samping kamar tahanan kami. Mereka bertengkar kerana hal-halyang sang<strong>at</strong> kecil, masing-masing mereka hanya mementingkan dirinya saja. Yangmendap<strong>at</strong> kiriman dari luar tidak membaginya kepada yang lain dan membahagibahagikamar temp<strong>at</strong> mereka tidur dengan ket<strong>at</strong> sehingga diukur persentimeter.Masing-masing mereka membersihkan bahagiannya, tidak lebih dan tidak kurang.Dalam pada itu anda melih<strong>at</strong> mereka selalu berbantah dan bertengkar..


(PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAP E N U T U PSaudara pembaca, jangan sekali-kali anda mengira, bahawa saya meng<strong>at</strong>akanIkhwanul Muslimin itu para malaik<strong>at</strong> yang suci dan para nabi yang maksum. Merekaadalah manusia biasa, bisa sa-lah dan bisa benar, dap<strong>at</strong> terj<strong>at</strong>uh dan dap<strong>at</strong> bangun.Mereka sama sama dengan um<strong>at</strong> lainnya yang <strong>Al</strong>lah memberinya. <strong>Al</strong>-Kitab (<strong>Al</strong> Quran).<strong>Al</strong>lah SWT berfirman :Νåκ÷]ÏΒuρ ⎯ϵšøuΖÏj9 ÒΟÏ9$sß óΟßγ÷ΨÏϑsù$tΡÏŠ$t7Ïã ô⎯ÏΒ $uΖøŠxsÜô¹$#t⎦⎪Ï%©!$# |=≈tGÅ3ø9$# $uΖøOu‘÷ρr& §ΝèO∩⊂⊄∪ çÎ7x6ø9$# ã≅ôÒxø9$# uθèδ šÏ9≡sŒ 4 «!$# ÈβøŒÎ*Î/ ÏN≡uöy‚ø9$Î/ 7,Î/$y öΝåκ÷]ÏΒuρ Ó‰ÅÁtFø)•Β"Di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara merekaada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu dalamberbu<strong>at</strong> kebaikan dengan izin <strong>Al</strong>lah." (F<strong>at</strong>hir: 32)Kemudian janganlah anda merasa aneh jika menemukan di antara anggota Ikhwanyang tidak mengenal Islam selain namanya dan tidak mengenal <strong>Al</strong> Qur-an selaintulisannya. Keadaan ini di-sebabkan bertambahnya jumlah mereka yang menyambutdakwah pada beberapa waktu terutama pada awal-awal tahun lima puluhan dengantambahan yang banyak sehingga melampaui kemampuan untuk mendidik danmembinanya, mengarahkannya dan menyediakannya dalam wadah Islam. Jama'ah tidaksanggup menolak orang yang ingin memasukinya, meskipun melih<strong>at</strong> dalam perjalananhidupnya ada sesu<strong>at</strong>u yang tidak layak sebagai seorang muslim. Kerana jama'ahmemandang rumahnya sebagai "rumah sakit" untuk mengub<strong>at</strong>i, <strong>at</strong>au bengkel untukmemperbaiki kerosakan yang dida-tangi oleh para yang retak <strong>at</strong>au p<strong>at</strong>ah tulangnyakemudian ia ke luar dalam keadaan sih<strong>at</strong> tiada cac<strong>at</strong> cela.Kita tidak melupakan bahawa dalam fasa-fasa kejayaan dan kemajuannya, gerakan<strong>Al</strong> Ikhwan banyak dimasuki oleh orang yang bercita-cita dan mempunyai ni<strong>at</strong> yangtidak baik. Iaitu mereka yang tidak mempunyai keinginan selain kehidupan duniawi dansegala kesenangan, iaitu orang-orang yang lidahnya meng<strong>at</strong>akan kami telah berimansedang h<strong>at</strong>inya belumlah beriman. Memang tidak ada su<strong>at</strong>u dakwah <strong>at</strong>aumasyarak<strong>at</strong>pun yang bebas dari orang-orang seperti itu, bahkan masyarak<strong>at</strong> Madinahpada masa Nabi SAW pun demikian halnya.Barangsiapa meng<strong>at</strong>akan bahawa masyarak<strong>at</strong> Ikhwanul Musli-min adalahmasyarak<strong>at</strong> yang bersih dari aib dan noda, maka ia be-lum mengenal Ikhwan, tidakmemahami keny<strong>at</strong>aan dan tidak me-ngetahui sejarah.Apa yang dap<strong>at</strong> kami k<strong>at</strong>akan adalah: Bahawa Ikhwanul Muslimin secarakeseluruhan merupakan putera-putera pilihan dari um<strong>at</strong> ini, memiliki kebebasan akal,.


PEND<strong>ID</strong>IKAN ISLAM DAN MADRASAH HASAN AL-BANNAkesucian h<strong>at</strong>i, kebersihan jiwa, kemantapan akhlak, kebersihan hidup, ghairahkepada agama <strong>Al</strong>lah, cinta berbu<strong>at</strong> baik sesama manusia, bersemang<strong>at</strong> terhadap Islam,dan bekerja keras untuk mengembalikan kejayaannya, ke-wibawaan syari'<strong>at</strong>nya dankepemimpinan um<strong>at</strong>nya.Di samping itu kami meng<strong>at</strong>akan: Bahawa metode dan sistem yang dipergunakanoleh Ikhwanul Muslimin untuk pendidikan dan pembinaan semenjak lima puluh tahuntelah menghasilkan buah-nya selama beberapa tahun. Tetapi kini tibalah waktunyauntuk meninjau kembali cara dan sistem itu berdasarkan pelaksanaan dan pengalamanyang lama, sebab mungkin ia menerima asimilasi <strong>at</strong>au berkembang <strong>at</strong>au berubah.Berlalunya waktu setengah abad bukanlah soal kecil, ketentuan-ketentuan telahbanyak berubah, pemikiran-pemikiran baru telah timbul dan nilai-nilai baru telahmengalami pergeseran di negeri kita dan dunia seluruhnya.Tidaklah masuk akal setiap yang lama akan tetap menurut ke-adaan lamanya ditengah-tengah dunia yang berubah dengan cep<strong>at</strong>. Yang tetap dalam Islam adalah maksuddan tujuan, sedangkan cara dan peral<strong>at</strong>an dap<strong>at</strong> bersif<strong>at</strong> 'flexible' dan berkembang.∩∇∇∪ Ü=ŠÏΡé& ϵø‹s9Î)uρ àMù=©.uθs? ϵø‹n=tã 4 «!$Î/ ωÎ) þ’Å+ŠÏùöθs? $tΒuρ"Tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) <strong>Al</strong>lah. Hanyakepada <strong>Al</strong>lah aku bertawakkal dan kepada-Nya-lah aku kembali." (Hud: 88)..

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!