12.07.2015 Views

Petunjuk Pelaksanaan PNPM Mandiri - Badan Pemeriksa Keuangan

Petunjuk Pelaksanaan PNPM Mandiri - Badan Pemeriksa Keuangan

Petunjuk Pelaksanaan PNPM Mandiri - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Kata PengantarProgram Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan(P2KP) dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatuupaya pemerintah untuk membangun kemandirianmasyarakat dan peningkatan peran pemerintah daerahdalam menanggulangi kemiskinan secara mandiri.Melalui P2KP-1 , P2KP-2 dan P2KP-3 terbentuk 6.405BKM yang tersebar di 1.125 kecamatan di 235 kota/kabupaten dan memunculkan lebih dari 291.000relawan-relawan dari masyarakat setempat, sertamemberi manfaat bagi 18,9 Juta orang (pendudukmiskin), melalui 243.838 KSM.Mempertimbangkan perkembangan positif P2KPtersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkankebijakan untuk memperluas jangkauan wilayah dankeberlanjutan pelaksanaan P2KP, denganmengalokasikan tambahan dana yang cukup signifikanpada tahun anggaran 2007 yang mencakup 7.273Kelurahan di 834 kecamatan tersebar pada 249 kota/kabupaten . Kegiatan ini merupakan bagian dariProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat (<strong>PNPM</strong>)<strong>Mandiri</strong> yang diluncurkan secara resmi oleh PresidenRepublik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono padatanggal 3 April 2007 di Palu, Sulawesi Tengah sebagaiwujud nyata kepedulian Pemerintah untuk mengurangikemiskinan.menerbitkan buku <strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong> <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong>P2KP 2007.Melalui buku petunjuk pelaksanaan ini, diharapkanpelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP 2007 dapatdilaksanakan oleh seluruh pelaku secara efektif danoptimal untuk mendukung upaya pemerintah dalammenurunkan jumlah orang miskin di Indonesia menjadi8,2 % pada tahun 2009 serta diharapkan mampumeningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesiasesuai amanat UUD’45.Semoga bermanfaat.Jakarta, Mei 2007Agoes WidjanarkoDirektur Jenderal Cipta KaryaDepartemen Pekerjaan UmumKegiatan ini diharapkan juga dapat mendukungkesepakatan global pada awal tahun 2000 mengenaiMillennium Development Goals (MDGs), sehingga mulaitahun 2007 ini P2KP yang merupakan bagian dari <strong>PNPM</strong><strong>Mandiri</strong> melakukan penyempurnaan pedomanpelaksanaannya yang lebih fokus pada upayapeningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) danpercepatan pencapaian target sasaran MDGs, dengan<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KPi


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Daftar IsiKATA PENGANTAR .................................................................................................................................... iDAFTAR ISI ..................................……………………………….........…..................................................... iiDAFTAR GAMBAR ...........…………………………………..................................................................... iiiDAFTAR TABEL ...........…………………………………..................................................................... ivDAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN .................................................................................................... vBAB I. PENDAHULUAN .....................…………………………………........................................... 11.1. Latar Belakang …………………………........…………………........................................ 11.2. Tujuan ……………………….........……………………....................................... 21.3. Sasaran ……………………………………..........…….......................................... 21.4. Prinsip dan Pendekatan ……………………………..……………………..................................... 21.5. Lokasi Sasaran .................................................................................................................................. 3BAB II. POLA DAN MEKANISME PELAKSANAAN ....………….........…................................... 42. 1. Penerima Manfaat .................................................................................................................................. 42. 2. Bantuan Langsung Maswyarakat .................................................................................................. 42. 3. Bantuan Pendampingan .................................................................................................................. 62. 4. Strategi Pendampingan ............... ................................................................................................... 8BAB III. ORGANISASI PELAKSANAAN ……..………….......................................................................... 133.1. Tingkat Nasional .....................................................................……….................................................. 133.2. Tingkat Propinsi .....................................................................……….................................................. 143.3. Tingkat Kabupaten/Kota .........................................................………............................................. 143.4. Tingkat Kecamatan .................................................................………...................................................... 143.4. Tingkat Kelurahan/Desa ..........................................................………............................................. 15BAB IV. PENUTUP ……..…………......................................................................................................... 17LAMPIRAN-LAMPIRAN:1. Lampiran 1 : Info Ringkas <strong>PNPM</strong>, IPM dan MDGs2. Lampiran 2: Langkah-langkah Kegiatan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP 2007 di Tingkat Masyarakat3. Lampiran 3: Rencana Aksi Anti Korupsi Indonesia4. Lampiran 4: Indikator Kinerja <strong>PNPM</strong> P2KP 20075. Lampiran 5: Daftar Lokasi Sasaran <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP 2007ii<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Daftar GambarGambar 2.1. Tahapan Kegiatan <strong>PNPM</strong>-P2KP di Lokasi Lama ...................................................... 9Gambar 2.2. Tahapan Kegiatan <strong>PNPM</strong>-P2KP di Lokasi Baru ...................................................................... 11Gambar 2.3. Tahapan Kegiatan <strong>PNPM</strong>-P2KP Tingkat Kota/Kabupaten ....................................... 12Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pengelolaan <strong>PNPM</strong>-P2KP. ....................................................................... 16<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KPiii


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Daftar TabelTabel 2.1: Distribusi Alokasi Dana BLM di Kelurahan Lama ...................................................................... 4Tabel 2.2: Distribusi Alokasi Dana BLM di Kelurahan Baru ...................................................................... 5Tabel 2.3: Mekanisme Pencairan Dana BLM dan Pra-Syarat Pencairan untuk Lokasi Lama ....... 5Tabel 2.4: Mekanisme Pencairan Dana BLM dan Pra-Syarat Pencairan untuk Lokasi Baru ....... 6iv<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Daftar Istilah & SingkatanAPBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahBappenas : <strong>Badan</strong> Perencanaan Pembangunan NasionalBAPPUK : Berita Acara Penetapan Prioritas Usulan KegiatanBI : Bank IndonesiaBKM : <strong>Badan</strong> Keswadayaan MasyarakatBLM : Bantuan Langsung MasyarakatBOP : Biaya OperasionalBPD : <strong>Badan</strong> Perwakilan DesaBPKP : <strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong> <strong>Keuangan</strong> dan PembangunanDokumen SPK-D : Dokument Strategi Penanggulangan Kemiskinan di DaerahDPT : Diskusi Partisipatif TerpaduDepdagri : Departemen Dalam NegeriDep.Keu : Departemen <strong>Keuangan</strong>Dep.PU : Departemen Pekerjaan UmumExecuting Agency : Penyelanggara ProgramFasilitator : Tenaga Pengembangan Masyarakat P2KPFGD : Focussed Group Discussion / Diskusi Kelompok terarahFKA-BKM : Forum Komunikasi Antar BKM Tingkat Kota/KabupatenIPM : Indeks Pembangunan ManusiaKBK : Komunitas Belajar KelurahanKBP : Komunitas Belajar PerkotaanKE : Konsultan EvaluasiKMP : Konsultan Manajemen PusatKMW : Konsultan Manajemen WilayahKorkot : Koordinator Kota, KMWKPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan NegaraKSM : Kelompok Swadaya MasyarakatLitbang : Penelitian & PengembanganLSM : Lembaga Swadaya MasyarakatMDGs : Millennium Development GoalsMusrenbang : Musyawarah Rencana PembangunanND : Neighbourhood Development, Pembangunan Lingkungan Permukiman KelurahanNOL : No Objection LetterP2KP : Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KPv


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>PAKET : Penanggulangan Kemiskinan TerpaduPBL : Penataan Bangunan dan LingkunganPDMDKE : Pemberdayaan Daerah dalam Mengatasi Dampak Krisis EkonomiPJM : Program Jangka MenengahPJOK : Penanggung Jawab Operasional KegiatanPK : Pembuat KomitmentPej.PK : Pejabat Pembuat KomitmentPKK : Pembinaan Kesejahteraan KeluargaPMD : Pemberdayaan Masyarakat DesaPMT : Program Manager Team<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat <strong>Mandiri</strong>PPM : Penanganan Pengaduan MasyarakatPRONANGKIS : Program Penanggulangan KemiskinanPS : Pemetaan SwadayaPU : Pekerjaan UmumRelawan : Warga setempat yang peduli membantu warga miskin di wilayahnya tanpa pamrihRenta : Rencana TahunanRK : Refleksi KemiskinanRKM : Rembug Kesiapan MasyarakatRT/RW : Rukun Tetangga/Rukun WargaSA : Special Account (Rekening Khusus)SATKER-P2KP : Satuan Kerja Program Penanggulangan Kemiskinan di PerkotaanSE-DJP : Surat Edaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen <strong>Keuangan</strong>SIM : Sistem Informasi ManajemenSKS : Satuan Kerja SementaraSNVT : Satuan Kerja Non Vertikal di tingkat PropinsiSOP : Standard Operational ProceduresSP2D : Surat Perintah Pencairan DanaSPM : Surat Perintah MembayarSPP : Surat Permintaan PembayaranSPPB : Surat Perjanjian Penyaluran BantuanSPPP : Surat Pernyataan Penyelesaian PekerjaanSWK : Satuan Wilayah KerjaTA : Technical AssistanceTIM INTERDEPT : Tim Pengarah dan Kelompok Kerja Antar Departemen Terkait di Tingkat NasionalTKPP : Tim Koordinasi <strong>Pelaksanaan</strong> P2KP (tingkat Propinsi dan Kota/Kabupaten)TKPK-D : Tim Komite Penanggulangan Kemiskinan di Daerah (Tingkat Propinsi atau Kota/Kabupaten)UKM : Usaha Kecil MenengahUP : Unit Pengelola yang dibentuk BKMUPK : Unit Pengelola <strong>Keuangan</strong>UPL : Unit Pengelola LingkunganUPS : Unit Pengelola SosialUPP : Urban Poverty Project (P2KP)WB : World Bankvi<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>1 PendahuluanI.1. Latar BelakangProgram Penanggulangan Kemiskinan diPerkotaan (P2KP) dilaksanakan sejak tahun 1999sebagai suatu upaya pemerintah untukmembangun kemandirian masyarakat danpemerintah daerah dalam menanggulangikemiskinan secara berkelanjutan. Program inisangat strategis karena menyiapkan landasankemandirian masyarakat berupa institusikepemimpinan masyarakat yang representative,mengakar dan menguat bagi perkembanganmodal sosial (social capital) masyarakat di masamendatang serta menyiapkan kemitraanmasyarakat dengan pemerintah daerah dankelompok peduli setempat.Lembaga kepemimpinan masyarakat yangmengakar, representative dan dipercaya tersebut(secara generik disebut <strong>Badan</strong> KeswadayaanMasyarakat atau disingkat BKM) dibentuk melaluikesadaran kritis masyarakat untuk menggalikembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilaikemasyarakatan sebagai pondasi modal sosial(capital social) kehidupan masyarakat.Dengan demikian, BKM selain diharapkan mampumenjadi wadah perjuangan kaum miskin dalammenyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka,sekaligus menjadi motor bagi upayapenanggulangan kemiskinan yang dijalankan olehmasyarakat secara mandiri dan berkelanjutan,mulai dari proses penentuan kebutuhan,pengambilan keputusan, proses penyusunanprogram, pelaksanaan program hinggapemanfaatan dan pemeliharaan.Tiap BKM bersama masyarakat telah menyusunPerencanaan Jangka Menengah ProgramPenanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis)secara partisipatif, sebagai prakarsa masyarakatuntuk menanggulangi kemiskinan di wilayahnyasecara mandiri. Atas fasilitasi pemerintah danprakarsa masyarakat, BKM-BKM ini mulai menjalinkemitraan dengan pemerintah daerah dankelompok peduli setempat.Sejak pelaksanaan P2KP-1 hingga pelaksanaanP2KP-3 saat ini telah terbentuk sekitar 6.405 BKMyang tersebar di 1.125 kecamatan di 235 kota/kabupaten, telah memunculkan lebih dari 291.000relawan-relawan dari masyarakat setempat, sertatelah mencakup 18,9 Juta orang pemanfaat(penduduk miskin), melalui 243.838 KSM.Mempertimbangkan perkembangan positif P2KPtersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkankebijakan untuk memperluas jangkauan wilayahdan keberlanjutan pelaksanaan P2KP, denganmengalokasikan tambahan dana yang cukupsignifikan.Keberlanjutan pelaksanaan P2KP ini sangatpenting mengingat kontribusi BLM P2KP saat inibaru membiayai sekitar 10-15% dari kebutuhanprogram yang disusun masyarakat (PJMPronangkis), sehingga upaya penanggulangankemiskinan masih belum optimal. Sedangkanperluasan wilayah sasaran dilakukan dalam rangkaupaya mengurangi jumlah penduduk miskinmenjadi 8,2 % dari total penduduk indonesia padatahun 2009.Mulai tahun 2007 P2KP menjadi bagian dariProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat(<strong>PNPM</strong>) <strong>Mandiri</strong>, oleh sebab itu mulai tahun ini<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP diarahkan untuk mendukungupaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP1


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>(IPM) dan pencapaian sasaran MillenniumDevelopment Goals (MDGs) 1I.2. TujuanTujuan <strong>Pelaksanaan</strong> <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP adalahsebagai berikut:a. Mewujudkan masyarakat “Berdaya” dan“<strong>Mandiri</strong>”, yang mampu mengatasi berbagaipersoalan kemiskinan di wilayahnya, sejalandengan kebijakan Program NasionalPemberdayaan Masyarakat (<strong>PNPM</strong>) <strong>Mandiri</strong>;b. Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerahdalam menerapkan model pembangunanpartisipatif yang berbasis kemitraan denganmasyarakat dan kelompok peduli setempat;c. Mewujudkan harmonisasi dan sinergiberbagai program pemberdayaan masyarakatuntuk optimalisasi penanggulangankemiskinan;d. Meningkatkan capaian manfaat bagimasyarakat miskin untuk mendorongpeningkatan IPM dan pencapaian sasaranMDGs.I.3. SasaranSasaran <strong>Pelaksanaan</strong> <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP adalahsebagai berikut:a. Terbangunnya lembaga kepemimpinanmasyarakat (BKM) yang aspiratif, representatif,dan akuntabel untuk mendorong tumbuh danberkembangnya partisipasi serta kemandirianmasyarakat;b. Tersedianya PJM Pronangkis sebagai wadahuntuk mewujudkan sinergi berbagai programpenanggulangan kemiskinan yangkomprehensif dan sesuai dengan aspirasiserta kebutuhan masyarakat dalam rangkapengembangan lingkungan permukimanyang sehat, serasi, berjati diri danberkelanjutan;c. Meningkatnya akses terhadap pelayanankebutuhan dasar bagi warga miskin dalamrangka meningkatkan Indeks PembangunanManusia (IPM) dan pencapaian sasaranMDGsI.4. Prinsip dan Pendekatan1.4.1. PrinsipSebagai program pemberdayaan masyarakatberbasis nilai, maka prinsip dasar programadalah “Pemberdayaan ManusiaSeutuhnya” untuk menumbuhkankepedulian, kerelawanan dan perilaku yangberpihak pada masyarakat miskin dengandilandasi keikhlasan memberikan prioritaskepada warga yang lebih menderita, lebihmiskin dan lebih parah kondisinya. Untuk itu,nilai dan prinsip yang melandasi pelaksanaan<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP adalah:a) Nilai-nilai luhur kemanusiaan (perilaku/moral), yakni jujur, ikhlas, peduli, sertadapat dipercaya ;b) Nilai-nilai kemasyarakatan (modalsosial), yakni kebersamaan, solidaritassosial, gotong royong, kekeluargaanserta kesatuan dalam keragaman;c) Prinsip pembangunan berkelanjutan(sustainable development), yaknipelestarian lingkungan, pembangunanekonomi dan pembangunan sosial(pendidikan, kesehatan, dll).1.4.2. PendekatanAgar terwujud tujuan yang hendak dicapai<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP, maka pendekatan yangakan dilakukan adalah:a. Melembagakan pola pembangunanpartisipatif yang berorientasi masyarakatmiskin dan berkeadilan, melalui :• Pembangunan lembagakepemimpinan masyarakat (BKM)yang representatif, akuntabel, danmampu menyuarakan kepentinganmasyarakat dalam proses-prosespengambilan keputusan;• Perencanaan Partisipatif dalammenyusun PJM-Pronangkisberbasis pada peningkatan IPM-MDGsb. Menyediakan stimulan BLM secaratransparan untuk mendanai kegiatanpenanggulangan kemiskinan yangmudah dilakukan oleh masyarakat danmembuka kesempatan kerja, melalui :1penjelasan singkat mengenai <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong>, IPM dan MDGs dapat dilihat pada lampiran 12 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>• Pembangunan sarana / prasaranalingkungan• Peningkatan kapasitas sumber dayamanusia• Pengembangan ekonomi lokaldengan prasyarat tertentuc. Memperkuat keberlanjutan program,dengan:• Menumbuhkan rasa memiliki dikalangan masyarakat melaluiproses penyadaran kritis, partisipatif,pengelolaan hasil-hasilnya, danlainnya.• Meningkatkan kemampuanperangkat pemerintah dalamperencanaan, penganggaran, danpengembangan paska program.• Meningkatkan efektifitasperencanaan dan penganggaranyang lebih berorientasi padamasyarakat miskin dan berkeadilan.I.5. Lokasi SasaranLokasi sasaran <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP untuk tahunanggaran 2007 meliputi 33 propinsi, 249 kota/kabupaten, 834 kecamatan dan 7.273 kelurahan/desa, yang terbagi atas 2 kategori, sbb:a. Lokasi lama (sudah/sedang melaksanakanP2KP)Kecamatan-kecamatan yang telah menjadilokasi sasaran P2KP sebelumnya dansebagian besar BKM diwilayah kecamatantersebut mempunyai kinerja baik, sebanyak4.400 kelurahan.b. Lokasi Baru (Belum ada P2KP)Kecamatan-kecamatan Perkotaan yangbelum melaksanakan P2KP sebanyak 2.873kelurahan.<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP3


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>2Pola dan Mekanisme<strong>Pelaksanaan</strong>Pola pelaksanaan kegiatan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP tahun2007 secara umum mengacu kepada Pedoman UmumP2KP-3 dan pedoman-pedoman teknis yang telah adadengan penyempurnaan-penyempurnaan yangmengarah pada peningkatan IPM-MDGs seperti :1. Pedoman Teknis Pemetaan Sosial dan SosialisasiAwal;2. Pedoman Teknis Pendaftaran Relawan dan<strong>Pelaksanaan</strong> RKM;3. Pedoman Teknis <strong>Pelaksanaan</strong> RefleksiKemiskinan (RK);4. Pedoman Teknis <strong>Pelaksanaan</strong> Kajian PemetaanSwadaya (PS);5. Pedoman Teknis Pembentukan <strong>Badan</strong>Keswadayaan Masyarakat (BKM);6. Pedoman Teknis Perencanaan Partisipatif PJMPronangkis;7. Pedoman Teknis Pembentukan KelompokSwadaya Masyarakat (KSM);8. Pedoman Teknis Pendampingan Pencairan DanaBLM dan9. Pedoman Teknis, <strong>Petunjuk</strong> pelaksanaan sertaSOP-SOP lainnya2.1.Penerima ManfaatPenerima manfaat <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP adalahkeluarga miskin yang diidentifikasi masyarakatsendiri dan disepakati serta ditetapkan bersamaoleh seluruh masyarakat, pemerintah kelurahan/desa dan stakeholder setempat, melalui prosespemetaan swadaya (community self survey)berbasis IPM-MDGs.2.2.Bantuan Langsung Masyarakat(BLM)BLM merupakan dana stimulan untukmendorong masyarakat membangun modal sosialmelalui pembelajaran kritis di tiga bidang(lingkungan, sosial dan ekonomi) yang dikenalsebagai Tridaya agar mandiri dalammenanggulangi persoalan kemiskinan danmampu meningkatkan IPM serta mempercepatpencapaian MDGs di wilayahnya.a. Alokasi BLMAlokasi BLM di lokasi kelurahan lamabervariasi antara Rp 150 juta hingga Rp 350juta, sesuai jumlah penduduk di kelurahantersebut seperti yang terlihat pada tabel 2.1dibawah ini :Tabel 2.1. Distribusi Alokasi Dana BLM di KelurahanLamaKategoriJumlah PendudukKelurahan/Desa Yang MenjadiLokasi <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPPlafond Jumlah Alokasi DanaBLMKategori KelurahanKecil Sedang Besar< 3.000 jiwa 3.000 s/d10.000 jiwa> 10.000 jiwaRp 150 juta Rp 200 juta Rp 350 jutaTahapan Pencairan dana BLM Tahap 1=40%, Tahap 2=60%Sedangkan alokasi BLM untuk lokasi kelurahanbaru atau BLM Tridaya adalah bervariasi antaraRp 200 juta hingga Rp 500 juta, sesuai jumlahpenduduk di kelurahan tersebut dengan rincianseperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :4 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>sesuai dengan nilai, prinsip danketentuan P2KP;e) Fasilitator tidak diperkenankan memintauang atau imbalan apapun darimasyarakat;f) Fasilitator tidak diperkenankan menerimaimbalan uang dari masyarakat,baik secara langsung maupun tidaklangsung (tenaga kerja, dll);g) Fasilitator bertanggungjawab terhadappenyelesaian masalah yang ada diwilayah dampingannya, termasukkemungkinan munculnya penyimpangandan penyalahgunaan yang terjadi,sebagai konsekuensi logistanggungjawab fasilitator mengawalnilai, prinsip dan ketentuan P2KP.Ikatan kerja dengan Fasilitator dilakukan olehSNVT PBL provinsi dan dalam pengendaliansubstansi maupun operasional, dibantu olehKorkot serta Konsultan Manajemen Wilayahsetempat.Ikatan kerja Fasilitator dengan SNVT PBLPropinsi dituangkan dalam Surat PerjanjianKerja dengan Matrix Akuntabilitas yangditetapkan PMU P2KP Pusat.Berbagai bantuan pendampingan di tingkatmasyarakat akan dilakukan oleh tim fasilitatormelalui fasilitasi, mediasi, pengembangankapasitas hingga advokasi.Secara rinci bentuk-bentuk bantuanpendampingan, antara lain mencakup:• Pertemuan-pertemuan/musyawarah ditingkat komunitas maupun kelurahan/desa, baik bersifat rapat maupunsosialisasi;• Pelatihan dan bimbingan, termasukpenyediaan bahan dan media belajar;• Penyediaan media-media sosialisasi danbimbingan pengembangan mediamediawarga;• Pengawasan pelaksanaan kegiatanpenanggulangan kemiskinan, dll.Titik berat pelaksanaan bantuan pendampingan di tingkatmasyarakat adalah membangun kesadaran kritis masyarakat,pelibatan sebanyak mungkin masyarakat termasuk kelompokperempuan serta kelompok marjinal (kelompok masyarakatyang tidak memiliki akses memadai, baik informasi,pengambilan keputusan, partisipasi, dan lainnya) danpenyusunan PJM Pronangkis yang berorientasi padapeningkatan IPM-MDGs.b. Bantuan Pendampingan di tingkatPemerintah DaerahBantuan pendampingan diberikan melaluipenugasan KMW, Korkot, Askorkot untukpemerintah daerah (Propinsi/Kabupaten-Kota). Secara khusus Askorkot mempunyaitugas untuk membina fasilitator di wilayahnyasesuai dengan bidang kerjanya.Bagi Kota/Kabupaten yang memiliki lokasisasaran lebih dari 50 (lima puluh) kelurahan/desa, maka akan difasilitasi oleh koordinatorkota (korkot) yang dibantu oleh asisten korkotbidang pembukuan, askorkot infrastruktur,askorkot urban planner dan asistenmanajemen data (asmandat). Untuk setiapkelipatan 50 kelurahan/desa selanjutnya akanditambahkan 3 (tiga) orang askorkot, yakniaskorkot pemberdayaan, askorkotmanajemen keuangan dan askorkotinfrastruktur. Bagi Kota/Kabupaten yangkurang dari 50 kelurahan/desa akan difasilitasioleh satu Korkot dengan tim yang tidaklengkap.Sedangkan untuk kota/kabupaten denganjumlah lokasi sasaran kurang dari 25 (duapuluh lima) kelurahan/desa, maka di wilayahtersebut hanya terdapat 1 (satu) Askorkotpemberdayaan, tanpa staf pendukung dankelengkapannya, yang berada di bawahkoordinasi dan supervisi korkot terdekat disekitranya.Kebijakan mengenai bantuan pendampingankepada pemerintah kota/kabupaten dankomposisinya dapat disesuaikan atas dasarketetapan PMU P2KP.Seluruh korkot, askorkot, asmandat dantenaga ahli konsultan berkewajibanmenjunjung tinggi dan melaksanakan secarakonsisten pakta integritas pendamping <strong>PNPM</strong>P2KP <strong>Mandiri</strong>, sebagai berikut:a. Pendamping memfasilitasi, Masyarakatmengambil keputusan secara rasional danbertanggungjawab sebagai hasil fasilitasi yangbaik;b. Pendamping tidak memberi janji-janji atauiming-iming kepada masyarakat, termasukinformasi yang tidak sesuai pedoman dankebijakan program;c. Perencanaan, penetapan program danpelaksanaan program harus dilakukan oleh<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP7


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>masyarakat sendiri, Pendamping hanyamemfasilitasi agar proses kegiatan sesuaidengan nilai, prinsip dan ketentuan P2KP;d. Pendamping tidak diperkenankan memintauang atau imbalan apapun dari masyarakat;e. Pendamping tidak diperkenankan menerimaimbalan uang dari masyarakat, baik secaralangsung maupun tidak langsung (tenagakerja, dll);f. Pendamping bertanggungjawab terhadappenyelesaian masalah yang ada di wilayahdampingannya, termasuk kemungkinanmunculnya penyimpangan danpenyalahgunaan yang terjadi, sebagaikonsekuensi logis tanggungjawabpendamping mengawal nilai, prinsip danketentuan P2KP.g. Pendamping berkewajiban menyelesaikanmasalah penyimpangan dana yang terjadi dimasyarakat dengan mengutamakanmekanisme penyelesaian oleh masyarakathingga proses hukum sesuai ketentuanIkatan kerja dengan Korkot dan Askorkot dilakukanoleh Satker provinsi dan dalam pengendaliansubstansi maupun operasional, di bawah kendaliKonsultan Manajemen Wilayah (KMW) setempat.Ikatan kerja Korkot dan askorkot dengan SNVT PBLPropinsi dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjadengan Matrix Akuntabilitas yang ditetapkan PMUP2KP Pusat.Secara rinci bentuk-bentuk bantuanpendampingan untuk pemerintah daerah, antaralain mencakup:• Pertemuan-pertemuan/musyawarah di tingkatpemerintah daerah dan kelompok peduli, baikbersifat rapat, diskusi tematik maupunsosialisasi;• Pelatihan dan bimbingan, termasukpenyediaan bahan dan media belajar;• Penyediaan media-media sosialisasi;• Kunjungan lapangan baik dalam rangkapendalaman pemahaman maupunpenggalian aspirasi masyarakat;• Pengorganisasian Monitoring, Fasilitasi,Supervisi dan Evaluasi bersama, dll.Titik berat pelaksanaan bantuan pendampingan di tingkatpemerintah daerah adalah membangun kesadaran kritisperangkat pemda dan kelompok peduli untuk mencapaisinergi antara masyarakat, pemerintah dan kelompok peduliserta reformasi kebijakan ,program dan penganggaran yangberorientasi pada masyarakat miskin.2.4.Strategi Pendampingana. Pendampingan <strong>Pelaksanaan</strong> KegiatanTingkat Masyarakat di Lokasi LamaPendampingan pelaksanaan kegiatan tingkatmasyarakat di lokasi lama pada prinsipnyaadalah wujud pendampingan dariimplementasi pembelajaran channelingprogram dalam rangka transformasi sosialdari masyarakat berdaya menuju masyarakatmandiri.Untuk itu, tahapan kegiatan di lokasi lamamencakup serangkaian kegiatan yangberorientasi pada siklus review programsecara partisipatif, serta reorientasi padapencapaian kinerja peningkatan IndeksPembangunan Manusia (IPM) danpercepatan pencapaian sasaran MillenniumDevelopment Goals (MDGs), baik padaperumusan kebutuhan, perencanaanprogram maupun pelaksanaan program danpemanfaatan serta pemeliharaannya olehmasyarakat.PJM Pronangkis berbasis kinerja peningkatanIPM-MDGs yang disepakati masyarakatkemudian dibahas dalam lokakarya tingkatkelurahan/desa dengan melibatkan partisipasiaktif pemerintah kelurahan/desa sertakelompok peduli lainnya, sehingga PJMPronangkis menjadi program milik bersama.BKM bersama Pemerintah kelurahan/desaselanjutnya mengintegrasikan PJMPronangkis dalam mekanisime perencanaanpembangunan daerah, yang dimulai dariproses Musrenbang tingkat kelurahan/desa,kecamatan sampai tingkat kota/kabupaten.Gambaran umum mengenai tahapankegiatan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP di tingkatmasyarakat pada lokasi lama dapat dilihatpada gambar 2.1 di bawah ini dan penjelasanrinci untuk tahapan kegiatan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong>P2KP 2007 ditingkat masyarakat dapat dilihatpada lampiran 2.8 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


Gambar 2.1: Tahapan Kegiatan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP di Lokasi Lama<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>3. Re-orientasi PJMPronangkis berbasis kinerjapencapaian target IPM-MDGsMDGs• Perumusan harapan kel/desa• Analisis persoalan, potensidan kebutuhan• Prioritasisasi Program• Rencana program 3 tahundan 1 tahun• Uji Publik dan PenetapanPJM pronangkis3TAHAP 2:PERENCANAANMASYARAKAT2. Re-orientasi PemetaanSwadaya berbasis IPM-MDGsMDGs• Klarifikasi KK Miskin yangberorientasi pada IPM-MDGs• Re-orientasi kajianpermasalahan, potensisumber daya dankebutuhan2TAHAP 1:PENYIAPANMASYARAKAT11. Review Partisipatif Pronangkis• Review program (PJM Pronangkis)• Review kelembagaan (UP-UP, PraLKM, LKM, dll)• Review <strong>Keuangan</strong> (akuntabilitas &Pembukuan UPK, Sekretariat dll)44. Koordinasi Rencana PJM Pronangkisdgn Rencana kel/desa berbasis KinerjaIPM-MDGs• Sosialisasi ke seluruh stakeholderklurahn/desa• Penyepakatan integrasi PJM Pronangkissbg Program Kelurahan/Desa• Matriks Klasifikasi Kontribusi SumberDaya Masyarakat, Pemerintah, &Channeling Program• Marketing Sosial PJM PronangkisTAHAP 3:PENCAIRAN BLMPRONANGKIS55. Pengajuan danadministrasi pencadana BLM66. Pencairan dandan PengembaKSM77. <strong>Pelaksanaan</strong> PJMPronangkis berbasis IPM-MDGsMDGsTAHAP 4: PELAKSANAAN<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP9


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>b. Pendampingan <strong>Pelaksanaan</strong> KegiatanTingkat Masyarakat di Lokasi BaruPendampingan pelaksanaan kegiatan tingkatmasyarakat di lokasi baru pada prinsipnyaadalah wujud pendampingan dariimplementasi pembelajaran Tridaya dalamrangka transformasi sosial dari masyarakattidak berdaya menuju masyarakat berdaya.Untuk itu, tahapan kegiatan di lokasi barumencakup serangkaian kegiatan yangberorientasi pada siklus rembug kesiapanmasyarakat dan kerelawanan, refleksikemiskinan, pemetaan swadaya berbasisIPM-MDGs, pembentukan BKM,perencanaan partisipatif menyusun PJMPronangkis berbasis kinerja peningkatan IPM-MDGs dan pelaksanaan programpenanggulangan kemiskinan oleh masyarakatdengan stimulan BLM oleh masyarakat.PJM Pronangkis berbasis kinerja peningkatanIPM-MDGs yang disepakati masyarakatkemudian dibahas dalam lokakarya tingkatkelurahan/desa dengan melibatkan partisipasiaktif pemerintah kelurahan/desa sertakelompok peduli lainnya, sehingga PJMPronangkis menjadi program milik bersama.BKM bersama Pemerintah kelurahan/desaselanjutnya mengintegrasikan PJMPronangkis dalam mekansime perencanaanpembangunan daerah, yang dimulai dariproses Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan (Musbangdes/kel) di tingkatkecamatan hingga ke tingkat kota/kabupaten(musrenbang).Gambaran umum mengenai tahapankegiatan P2KP di tingkat masyarakat padalokasi baru dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini dan untuk langkah teknispelaksanaan, masih tetap mengacu padapedoman teknis yang sudah ada termasuksuplemennya dalam rangka peningkatan IPMserta pencapaian sasaran MDGs.10 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Gambar 2.2: Tahapan Kegiatan <strong>PNPM</strong> MANDIRI P2KP Tingkat Masyarakat di Lokasi BaruPemetaan SwadayaTAHAP 2: PERENCANAANMASYARAKAT• Identifikasi danpencacahan KK miskin• Kajian permasalahan,potensi sumber daya dankebutuhan• Kajian kelembagaan• Pemetaan : sebaran KKmiskin, kondisi lingkungan,sosial dan ekonomiRefleksi Kemiskinan• Penggalian akar persoalankemiskinan• Kriteria kemiskinan• Harapan penanggulangankemiskinanRembug/MusyawarahKesiapan Masyarakatdan PendaftaranRelawanPembentukan BKM• Persiapan (FGDKelembagaan ,KepemimpinanMoral)• Pemilihan Utusan Warga• Pemilihan anggota BKM danPembentukan BKMPerencanaan Partisipatifmenyusun PJM Pronangkisberbasis Peningkatan IPM-MDGsMDGs• Perumusan harapankelurahan/desa• Analisis persoalan, potensi dankebutuhan• Prioritasisasi Program• Rencana program 3 tahun dan 1tahun• Uji Publik dan Penetapan PJMpronangkisKoordinasi Rencana PJM Pronangkisdgn Rencana kelrhn/desa berbasisKinerja IPM-MDGsMDGs• Sosialisasi ke seluruh stakeholderkel/desa• Penyepakatan integrasi PJMPronangkis sbg ProgramKelurahan/Desa• Matriks Klasifikasi Kontribusi SumberDaya Masyarakat, Pemerintah, &Channeling Prgrm• Marketing Sosial PJM PronangkisTAHAP 3:PENCAIRAN BLMPengajuan danadministrasi pencairandana BLMTAHAP 1: PENYIAPANMASYARAKATPemetaan SosialdanSosialisasi AwalPencairan dana BLM danPembentukan KSMTAHAP 4: PELAKSANAA<strong>Pelaksanaan</strong> Kegiatan<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP11


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>c. Pendampingan <strong>Pelaksanaan</strong> KegiatanTingkat Pemerintah DaerahPendampingan pelaksanaan kegiatan tingkatpemerintah daerah pada prinsipnya adalahwujud Pendampingan untuk mendorongterwujudnya kebijakan, program danpenganggaran yang berorientasi padamasyarakat miskin, serta tata kepemerintahanyang baik di daerah.Untuk itu, tahapan kegiatan di tingkatpemerintah daerah mencakup serangkaiankegiatan yang berorientasi pada sikluspenguatan aparat pemda melalui pelatihandasar dan lokakarya, Komunitas BelajarPerkotaan (KBP), revitalisasi TKPKD,reorientasi penyusunan SPKD dan PJMPronangkis Kota berbasis kinerja peningkatanIPM-MDGs, serta pelaksanaan PAKET,Channeling Program dan Replikasi, termasukupaya dalam rangka integrasi programmasyarakat dengan program pembangunankota/kabupaten melalui proses perencanaandan pemrograman yang ada.Gambaran umum mengenai tahapankegiatan P2KP di tingkat masyarakat padalokasi baru dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini.Gambar 2.3. Tahapan Kegiatan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP Tingkat Kota/KabupatenSilaturahmi sosial keWalikota/Bupati &Lobby-lobby KelompokStrategis(DPRD, Dinas, KlpkPeduli, dll)Pelatihan DasarTKPKD/ TKPP & PJOKLokakarya OrientasiP2KP Tkt.Kota/kab<strong>Pelaksanaan</strong>PAKET danReplikasiProgram P2KPProses belajar Dari LapanganKBP (PembelajaranLapangan Tematik):• Kunjungan lapang• Diskusi Refleksi• VCD-VCD• Lokakarya• Wawancara, dllMembangunRelawanKota/KabChanneling Programdari berbagaiStakeholdersReview Program danPenganggaranPemkot/kab ygberpihak padamasy.miskinAnalisis SosialKemiskinan KotaSerangkaian FGDRefleksiKemiskinan KotaSerangkaianRembug Kotauntuk PemetaanKemiskinan Kotasecara PartisipatifPenguatanKelembagaandanReorientasiKPK-Kota/kabLokakarya OrientasiP2KP Tkt.KecamatanSosialisasi TktKelurahan/DesaPenyusunan/reviewDokumenSPK-Kota/Kab.Keterangan :Urutan/Sekuen Siklus KegiatanHubungan KeterkaitanPenyusunan ProgramKemiskinan Kota/Kab. ygberpihak pada masy.miskindan berbasis PJM Pronangkis-IPM/MDGs12 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>3 Organisasi <strong>Pelaksanaan</strong>Penyelenggaraan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP tahun 2007dilakukan secara berjenjang dari tingkat nasionalsampai tingkat desa/kelurahan denganpengorganisasian sebagai berikut.3.1. Tingkat NasionalPenanggungjawab pengelolaan program tingkatnasional adalah Direktorat Jenderal Cipta Karya,Departemen Pekerjaan Umum, yang bertindaksebagai penyelenggara program (executingagency) yang dibantu oleh Satker P2KP (PMU)sebagai penanggungjawab operasional kegiatan.Untuk melaksanakan tugas tersebut PMU dibantuoleh 2 (dua) Konsultan Manajemen Pusat (KMP)P2KP yang bertugas melakukan pengawasan,pengkoordinasian dan pengendalian KMW-KMW(Konsultan Manajemen Wilayah) sesuaipembagian wilayah dampingan pada pelaksanaanP2KP2 dan P2KP3. PMU juga akan dibantu olehTim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yangbertanggungjawab dalam merumuskanpengembangan konsep dan penyusunanpedoman umum program, termasuk melakukankajian-kajian substantif yang dibutuhkan, selain ituPMU akan dibantu oleh Program Manager untukmerumuskan strategi dan petunjuk pelaksanaankegiatan.Pemerintah Indonesia juga membentuk TimPengendali <strong>PNPM</strong> yang terdiri dari Tim Pengarahdan Tim Teknis. Keanggotaan Tim Pengarahterdiri dari :Ketua : Menteri Koordinator BidangKesejahteraan RakyatWakil Ketua : Menteri Koordinator BidangPerekonomianAnggota :1. Menteri Dalam Negeri2. Menteri <strong>Keuangan</strong>3. Menteri Sosial4. Menteri Kesehatan5. Menteri Pendidikan Nasional6. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata7. Menteri Pertanian8. Menteri Kelautan dan Perikanan9. Menteri Kehutanan10. Menteri Pekerjaan Umum11. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi12. Menteri Perindustrian13. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecildan Menengah14. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan15. Menteri Negara Pembangunan DaerahTertinggal16. Menteri Negara Perumahan Rakyat17. Menteri Negara Lingkungan Hidup18. Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala <strong>Badan</strong>Perencanaan Pembangunan Nasional19. Sekretaris Kabinet20. Kepala <strong>Badan</strong> Pusat Statistik21. Kepala <strong>Badan</strong> Koordinasi KeluargaBerencana Nasional22. Kepala <strong>Badan</strong> Pertanahan Nasional<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP13


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Untuk Tim Teknis keanggotaan terdiri dari :Ketua : Deputi bidang KoordinatorPenanggulangan Kemiskinan,Kantor Menteri Negara KoordinatorBidang Kesejahteraan Rakyat.Wakil Ketua : Deputi Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM,BappenasSekretaris I : Asdep Urusan Pendanaan danInfrastruktur, Kantor MenkokesraSekretaris II : Direktur PenanggulanganKemiskinan, BappenasAnggota :1. Deputi Pengembangan Regional danOtonomi Daerah, Bappenas;2. Dirjen Perbendaharaan, Departemen<strong>Keuangan</strong>;3. Dirjen Anggaran dan Perimbangan<strong>Keuangan</strong>, Departemen <strong>Keuangan</strong>;4. Dirjen Pemberdayaan Masyarakat danDesa, Departemen Dalam Negeri;5. Dirjen Cipta Karya, Departemen PekerjaanUmum;6. Staf Khusus Kantor Menko BidangPerekonomian;7. Direktur Kantor Pemberdayaan Masyarakat,Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,Departemen Dalam Negeri;8. Direktur Usaha Ekonomi Masyarakat, DitjenPemberdayaan Masyarakat dan Desa,Departemen Dalam Negeri;9. Direktur Perekonomian Daerah, DitjenPemberdayaan Masyarakat dan Desa,Departemen Dalam Negeri;10. Direktur Anggaran, Ditjen AnggaranPerimbangan dan <strong>Keuangan</strong> , Departemen<strong>Keuangan</strong>;11. Direktur Perbendaharaan, DitjenPerbendaharaan, Departemen <strong>Keuangan</strong>;12. Direktur Penataan Bangunan danLingkungan, Ditjen Cipta Karya, DepartemenPekerjaan Umum3.2.Tingkat PropinsiDi tingkat propinsi dikoordinasikan langsung olehGubernur setempat melalui Bappeda Propinsidengan menunjuk Tim Koordinasi <strong>Pelaksanaan</strong>P2KP (TKPP) tingkat propinsi atau TKPK yangsudah ada. Pelaksana tingkat Propinsi adalah DinasPekerjaan Umum/ Bidang Ke-Cipta Karya-andibawah kendali/koordinasi Satker Non VertikalTertentu (SNVT) PBL tingkat propinsi. Dalampelaksanaan dan pengendalian kegiatan akandilakukan oleh KMW yang ditugasi oleh Satker/PMU P2KP untuk Propinsi tersebut.Dalam rangka efektifitas pelaksanaan kegiatan,ditunjuk KMW-KMW P2KP saat ini denganpenguatan personil sesuai kebutuhan lapanganyang diperlukan.3.3.Tingkat Kabupaten/KotaDi tingkat kota/kabupaten dikoordinasikan langsungoleh Bupati/Walikota setempat melalui BappedaKota/Kabupaten dengan menunjuk Tim Koordinasi<strong>Pelaksanaan</strong> <strong>PNPM</strong> P2KP (TKPP) tingkat kota/kabupaten atau TKPK yang sudah ada. Pemkot/kab dibantu oleh Pejabat Pembuat Komitmen yangdiangkat Menteri PU atas usulan Bupati/Walikotadibawah koordinasi SNVT PBL Propinsi dalammengendalikan pelaksanaan kegiatanpendampingan dan pencairan dana BLM.Pemkot/kab memfasilitasi KBP dan penguatanTKPK-D untuk dapat menyusun SPK-D dan PJMpronangkis Kota/Kabupaten sesuai ketentuan.Dalam pelaksanaan dan pengendalian kegiatanditingkat Kota/Kabupaten akan dilakukan olehKoordinator Kota (Korkot), yang dibantu beberapaasisten korkot di bidang pembukuan, teknik/infrastruktur, management data dan urban planer.3.4.Tingkat KecamatanDi tingkat kecamatan akan ditunjuk PJOK(Penanggung Jawab Operasional Kegiatan). PJOKadalah perangkat kecamatan yang diangkat olehwalikota/bupati untuk pengendalian kegiatanditingkat kelurahan dan berperan sebagaipenanggungjawab administrasi pelaksanaanP2KP di wilayah kerjanya.Tugas pokok PJOK adalah sebagai berikut:• Memantau pelaksanaan P2KP di wilayahkerjanya sesuai dengan pentahapan yangsudah ditentukan• Melaksanakan administrasi program berupapenanda-tanganan SPPB, memproses SPBke bank pembayar dan lain-lain14 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>• Membuat laporan perkembanganpelaksanaan tugas, termasuk laporanpertanggungjawaban akhir masa jabatannya• Jika terjadi pergantian PJOK antar waktu,maka PJOK sebelumnya harus membuatBerita Acara Serah Terima Pekerjaan kepadaPJOK penggantinya. Berita Acara tersebutmemuat pelaksanaan tugas, hasil-hasilkegiatan, hasil monitoring dan evaluasi sertadilengkapi dengan uraian dan penjelasanpenggunaan dana BOP-PJOK• Melakukan koordinasi dan sinkronisasikegiatan P2KP dengan KMW dan TimFasilitator untuk bersama-sama menanganipenyelesaian permasalahan dan pengaduanmengenai pelaksanaan P2KP di wilayahkerjanya• Melakukan pemeriksaan terhadappenggunaan dana yang telah disalurkankepada masyarakat sesuai dengan usulanyang disetujui3.5.Tingkat Kelurahan/DesaPada tingkat kelurahan/desa, P2KP akanmemanfaatkan BKM yang ada atau membentukBKM baru dengan fungsi utamamengkoordinasikan pelaksanaan programpenanggulangankemiskinan,mengakomodasikan berbagai masukanpembangunan untuk wilayahnya serta membentukUnit-Unit/pokja pelaksana dan mengorganisirrelawan-relawan dari warga setempat.Pengorganisasian pelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong>P2KP seperti dijelaskan diatas, digambarkandalam bagan Struktur Organisasi sesuai gambar3.1.<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP15


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Gambar 3.1: Struktur Organisasi Pengelolaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPDEPARTEMEN PUDirjen Cipta KaryaPusatDirektur PenataanBangunan dan LingkunganTim InterDepartemen selakuTim KoordinasiPusat dan TimPengendali <strong>PNPM</strong>R & D danProgramManagerSNVTP2KPKEKepala PMUP2KPKMPPropinsiKMWSNVT PBL PropBappeda PropinsiKepala Dinas PU/Perumahan/KimpraswilPropinsiTim KoordinasiPropinsi & TimPengendali <strong>PNPM</strong>KabupatenKotaKoord.Kota/KabPKP2KPBappeda Kota/Kab.Kepala Dinas PU/Perumahan/KimpraswilKota/Kab.Tim KoordinasiKota/Kab dan TimPengendali <strong>PNPM</strong>.KecamatanPJOK KecCAMATKelurahanTim Fasilitator 5 org utk 7 Kel/DesaLURAHRelawanBKMKSMGaris pengendalianGaris fasilitasiGaris koordinasiGaris pelaporan-16 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>4 PenutupKeberhasilan dari pelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPtahun 2007 ini akan sangat tergantung dari dukunganseluruh masyarakat baik yang terlibat langsung dalampelaksanaan kegiatan maupun yang tidak terlibatlangsung. Salah satu bentuk dukungan yang pentingdalam pelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP ini adalahkomitmen dari seluruh pelaku untuk menegakkanprinsip transparansi dan akuntabilitas sejalan denganprinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik. Seluruhpelaku harus secara terbuka dan aktif untuk salingmengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan ini terutamamengawasi dana BLM sebagai stimulan yangpemanfaatannya haruslah tepat sasaran sesuai programyang disiapkan oleh masyarakat dan memberikanprioritas bagi masyarakat miskin sebagai kelompokpenerima manfaat dalam rangka upaya peningkatanIPM dan pencapaian sasaran MDGs.Transparansi dalam pelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPpada dasarnya dapat diterapkan dengan memberikan akseskepada semua pihak untuk mengetahui informasi-informasimengenai pelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP, mulai darikebijakan, proses pelaksanaan kegiatan dan penggunaankeuangan, serta informasi-informasi lainnya dari parapelaku <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP.Penerapan transparansi secara konsisten oleh seluruhpelaku <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP tersebut pada dasarnyadimaksudkan, antara lain; (1) mencegah sedini mungkinterjadinya penyimpangan-penyimpangan melaluitumbuhnya kesadaran masyarakat untuk melakukankontrol sosial, (2) menghindarkan mis komunikasiataupun salah persepsi, (3) mendorong prosesmasyarakat belajar dan “melembagakan” sikapbertanggung jawab serta tanggung gugat terhadappilihan keputusan dan kegiatan yang dilaksanakannya,(4) membangun kepercayaan semua pihak (trustbuilding) terhadap pelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPsecara keseluruhan, sehingga <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPdiharapkan dapat dilaksanakan sesuai denganketentuan, prinsip dan nilai P2KP. Dalam rangka upayatersebut telah disiapkan strategi anti korupsi baik strategipencegahan dini dilevel pusat maupun di levelmasyarakat yang selengkapnya dapat dilihat padalampiran 3.Selain hal tersebut diatas, sebagai ukuran keberhasilanpelaksanaan kegiatan ini telah ditetapkan indikatorkinerja untuk mengukur kualitas capaian pelaksanaankegiatan. Standar indikator kinerja <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPsecara rinci tercantum pada lampiran 4. Sedangkanuntuk mengukur kinerja personil pendamping mulaifasilitator hingga tingkat pusat mengacu pada matrixakuntabilitas yang telah ditetapkan PMU P2KP Pusat.Melalui proses pengendalian kegiatan seperti tersebutdiatas, diharapkan pelaksanaan <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP2007 ini dapat efektif dan optimal untuk mendukungupaya pemerintah dalam menurunkan jumlah orangmiskin di Indonesia menjadi 8,2 % pada tahun 2009dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesiasesuai amanat UUD’45.Semoga bermanfaat<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP17


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Lampiran1Informasi Ringkas <strong>PNPM</strong>,IPM dan MDGSI. PROGRAM NASIONALPEMBERDAYAAN MASYARAKAT(<strong>PNPM</strong>) MANDIRII.1. LATAR BELAKANGSalah satu masalah utama pembangunan diIndonesia saat ini adalah masih besarnya jumlahpenduduk miskin dan pengangguran. Meskipunpenanggulangan kemiskinan senantiasadiprioritaskan dalam pembangunan, namun targetpenurunan angka kemiskinan maupunpengangguran sebagaimana tercantum dalamRPJM 2004-2009 masih sulit dicapai. Kenaikanharga minyak dunia selama tahun 2005 yangmengharuskan pemerintah menerapkan kebijakanpengurangan subsidi BBM memicu tingginya inflasiyang kemudian menyebabkan bertambahnyapenduduk miskin. Pada bulan Maret 2006, jumlahpenduduk miskin tercatat sebesar 39,05 juta jiwaatau 17,75 persen dari jumlah penduduk. Sejalandengan itu, angka pengangguran terbuka jugamasih besar, yaitu 10,9 juta jiwa (10,3 persen) padaAgustus 2006. Meskipun terjadi penurunan dari11,9 juta jiwa (11,2 persen) pada November 2005,namun penurunan tersebut belum signifikan.Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleksmembutuhkan intervensi semua pihak secarabersama dan terkoordinasi. Penanggulangankemiskinan memerlukan perubahan yang bersifatsistemik dan menyeluruh, namun penanganannyaselama ini cenderung parsial di masing-masingsektor dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usahadan masyarakat pada umumnya juga belumoptimal. Kerelawanan sosial dalam budayakehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumberpenting pemberdayaan dan pemecahan akarpermasalahan kemiskinan mulai luntur. Untukmeningkatkan efektivitas upaya penanggulangankemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, makapemerintah memutuskan meluncurkan ProgramNasional Pemberdayaan Masyarakat (<strong>PNPM</strong>)mulai tahun 2007.Sebagai langkah awal, pelaksanaan <strong>PNPM</strong> tahun2007 dimulai dengan dua program pemberdayaanmasyarakat yang dinilai cukup besar dan efektif,yaitu Program Pengembangan Kecamatan (PPK),yang menjadi dasar bagi pengembangan <strong>PNPM</strong>di perdesaan, dan Program PenanggulanganKemiskinan di Perkotaan (P2KP), yang menjadidasar bagi pengembangan <strong>PNPM</strong> di perkotaan.Mulai tahun 2008, <strong>PNPM</strong> diperluas denganmelibatkan Program Pengembangan DaerahTertinggal dan Khusus (P2DTK), yang menjadidasar pengembangan <strong>PNPM</strong> di daerah tertinggal,pasca bencana dan pasca konflik; dan ProgramInfrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), yangmenjadi dasar pengembangan <strong>PNPM</strong> untukmengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhanekonomi dengan daerah sekitarnya. Selain itu,<strong>PNPM</strong> juga diperkuat dengan mengintegrasikanberbagai program pemberdayaan lainnya yangdilaksanakan oleh berbagai sektor. Denganpengintegrasian tersebut, diharapkan terjadipeningkatan efektivitas berbagai kegiatanmasyarakat sekaligus efisien komponen biaya yangselama ini sering duplikasi antar proyek.Pengintegrasian berbagai program tersebutdiharapkan akan memperluas cakupanpembangunan hingga ke daerah-daerah terpencildan terisolir, termasuk pulau-pulau kecil terdepan.Untuk itu, lokasi <strong>PNPM</strong> secara bertahap akan18 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>mencakup seluruh kecamatan di Indonesia padatahun 2009. Mengingat proses pemberdayaanpada umumnya membutuhkan waktu sekitar 5-6tahun, maka diharapkan pemberdayaanmasyarakat di kecamatan-kecamatan yang barutercakup pada tahun 2009 dapat diwujudkan padatahun 2015. Oleh sebab itu, <strong>PNPM</strong> akandilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun2015, sejalan dengan target waktu pencapaianMillennium Development Goals (MDGs).<strong>Pelaksanaan</strong> <strong>PNPM</strong> yang berdasar pada indikatorindikatorkeberhasilan yang terukur dapatmembantu Indonesia dalam mewujudkanpencapaian target-target MDGs yang telahdisepakati secara global.1.2.PENGERTIAN <strong>PNPM</strong> MANDIRI• <strong>PNPM</strong> pada hakekatnya adalah gerakan nasionalyang dituangkan dalam kerangka kebijakan yangmenjadi acuan pelaksanaan berbagai programpenanggulangan kemiskinan berbasispemberdayaan masyarakat.• Dalam pengertian ini, pemberdayaan masyarakatbertujuan menciptakan/ meningkatkan kapasitasmasyarakat, baik secara individu maupunberkelompok, untuk memutuskan berbagaipersoalan pembangunan yang dihadapinyadengan baik dan benar.• Agar pemberdayaan masyarakat tidak hanyadilakukan oleh para konsultan pendampingmaupun LSM, pemahaman aparat pemerintah danberbagai pihak lainnya terhadap pemberdayaanmasyarakat memerlukan rekonstruksi yang benaruntuk dapat memfasilitasi dan merespon masalahyang dihadapi masyarakat.• Untuk itu, dalam <strong>PNPM</strong> dilakukan harmonisasikebijakan, program, dan kegiatan pembangunan,khususnya yang berbasis pemberdayaanmasyarakat. Harmonisasi dilakukan melaluikoordinasi pemilihan sasaran (baik sasaran wilayahmaupun sasaran masyarakat penerima manfaat),prinsip dasar, strategi, pendekatan, indikator, sertaberbagai mekanisme dan prosedur yangdiperlukan untuk mengefektifkan penanggulangankemiskinan dan mempercepat tercapainyapeningkatan kesejahteraan masyarakat.1.3 PENDEKATAN <strong>PNPM</strong> MANDIRIPendekatan atau metode/cara yang digunakan dalammewujudkan tujuan <strong>PNPM</strong> adalah pembangunan yangberbasis masyarakat dengan:• Menggunakan basis kecamatan sebagaipendekatan lokus program.• Memposisikan masyarakat sebagai pelaku utamapembangunan.• Mengutamakan nilai-nilai universal dan budayalokal dalam proses pembangunan partisipatif.• Menggunakan pendekatan pemberdayaanmasyarakat yang sesuai dengan karakteristikgeografis.• Melalui proses pemberdayaan yang terdiri ataspembelajaran, pelembagaan, dan keberlanjutan.1.4. KATAGORISASI <strong>PNPM</strong> MANDIRIMasyarakat yang mandiri melaksanakan pembangunandan upaya penanggulangan kemiskinan tidak dapatdiwujudkan secara instan. Kemandirian masyarakatdapat terwujud melalui serangkaian proses kegiatanpemberdayaan masyarakat yang direncanakan,dilaksanakan dan dimanfaatkan oleh masyarakatsendiri. Agar pelaksanaan berbagai programpemberdayaan di suatu wilayah berjalan efektif dansinergis mendukung upaya penanggulangankemiskinan, dilakukan harmonisasi pelaksanaanberbagai program tersebut dalam kerangka kebijakan<strong>PNPM</strong>.Program penanggulangan kemiskinan yang berbasispemberdayaan masyarakat dapat dikategorikansebagai berikut:a. <strong>PNPM</strong>-Inti: terdiri dari program/proyekpenanggulangan kemiskinan berbasispemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan ditingkat kecamatan atau desa/kelurahan. Untuktahun 2008, termasuk dalam <strong>PNPM</strong>-Inti adalahProgram Pengembangan Kecamatan (PPK),Program Penanggulangan Kemiskinan diPerkotaan (P2KP), Pengembangan InfrastrukturSosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW/RISE), danProgram Pengembangan Daerah Tertinggal danKhusus (P2DTK/SPADA).b. <strong>PNPM</strong>-Pendukung: terdiri dari program-programpembangunan sektoral berbasis pemberdayaanmasyarakat yang pelaksanaanya terkait denganpencapaian target sektor tertentu. Dalam rangka<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP19


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>efektivitas dan efisiensi upaya penanggulangankemiskinan, pelaksanaan program-program ini ditingkat masyarakat mengacu pada kerangkakebijakan <strong>PNPM</strong>.II. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2a. UmumSejak 1990, Indeks Pembangunan Manusia -IPM(Human Development Index - HDI) mengartikandefinisi kesejahteraan secara lebih luas darisekedar pendapatan domestik bruto (PDB).IPM merupakan indeks yang mengukurpencapaian keseluruhan suatu negara, yangdirepresentasikan oleh 3 dimensi, yaitu: umurpanjang dan sehat, pengetahuan dan kualitashidup yang layakHDI memberikan suatu ukuran gabungan tigadimensi tentang pembangunan manusia:1. Indeks kesehatan : Panjang umur danmenjalani hidup sehat (diukur dari usiaharapan hidup),2. Indeks pendidikan : Terdidik (diukur daritingkat kemampuan baca tulis orang dewasadan tingkat pendaftaran di sekolah dasar,lanjutan dan tinggi)3. Indeks daya beli : Memiliki standar hidup yanglayak (diukur dari paritas daya beli/ PPP,penghasilan).Secara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihatpada tabel dibawah ini :b. Proses Penghitungan Indeks X i(i=1,2,3)Indeks X (i,j)= (X (i,j)- X (i-min))/ (X (i-max)- X (i-min)),dimanaX (i,j)= Indikator ke-i dari daerah jX (i-min)= Nilai minimum dari X i StandardX (i-max)= Nilai maksimum dari X UNDPiNilai maksimum dan minimum dari setiapkomponen IPMa) Perkiraan maksimum pada akhir PJP II tahun 2018b) Penyesuaian garis kemiskinan lama dengan garis kemiskinan baruDimensi Indikator Indeks DimensiUmur panjang dansehatPengetahuanKehidupan yanglayakAngka harapan hidup pdsaat lahir (e0)1. Angka melek huruf(AMH)2. Rata-rata lama sekolah(MYS)Pengeluaran per kapita riilyang disesuaikan (PPPRupiah)Indeks harapan hidup Indeks X1Indeks pendidikan Indeks X2Indeks pendapatan Indeks X3IPMDari tabel diatas, untuk penghitungan IPM dapatdirumuskan sebagai berikut :IPM = 1/3 (Indeks X 1+ Indeks X 2+ Indeks X 3)2Biro Pusat Statistik20 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Indeks X 1= Indeks lamanya hidupProses penghitungan e 0• Sumber data:Susenas 2005-Kor• Penghitungan dilakukan berdasarkan 2 datadasar:1. ALH2. AMH• Menggunakan paket program mortpack(Metode Trussel dengan model West),pilihan pada q 2, q 3, q 5Contoh Perhitungan :Indonesia, th 2005• e 0= 68,1 tahun• Indeks X 1= (68,1-25)/(85-25)= 0,718= 71,8 %Indeks X 2= Indeks Pendidikan• Sumber data: Susenas 2005-Kor• Terdiri dari dua komponen:1. AMH % angka melek huruf2. MYS rata-rata lamanya sekolahPenghitungan MYS, melalui tahun konversi yangditinjau dari pendidikan tertinggi yang ditamatkanseperti tabel dibawah ini :Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tahun Konversi1. Tidak pernah sekolah 02. Sekolah Dasar 63. SLTP 94. SLTA/SMU 125. Diploma I 136. Diploma II 147. Akademi/Diploma III 158. Diploma IV/Sarjana 169. Magister (S2) 1810. Doktor (S3) 21Indeks X 3= Indeks Pendapatan• Sumber data: Susenas 2002, Susenas 2005• Data Pokok: pengeluaran per kapita• Penghitungan pengeluaran riil tergantungIHK• Proses penghitungan pengeluaran riil:1. Y: pengeluaran per kapita2. Validasi data3. Y 2: nilai riil Y 1deflasi,IHK4. PPP*)5. Y 3: Y 2/PPP6. Y 4: Mengurangi nilai Y 3dg formulaAtkinson**)Keterangan :*)Menghitung PPP(Purchasing Power Parity) Didasarkan 27komoditiPPP =∑j∑jPE(9, j)( i,j)Q( i,j)E (i,j)= pengeluaran untuk komoditi j di propinsi iP (i,j)= harga komoditi j di Jakarta SelatanQ (i,j)= volume komoditi j (unit) yang dikonsumsi diPropinsiContoh Perhitungan :Indonesia, th 2005• AMH = 90,9– Indeks X 21= (90,9-0)/(100-0) = 0,909• MYS = 7,3– Indeks X 22= (7,3-0)/(15-0) = 0,487Indeks X 2= 2/3 Indeks X 21+ 1/3 Indeks X 22Indeks X 2= 2/3 (0,909)+1/3 (0,487)= 0,768 = 76,8 %<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP21


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Daftar paket komoditas yang digunakan dalam penghitungan PPP :KomoditiUnitProporsi dari totalkonsumsi (%)1. Beras Lokal Kg 7,252. Tepung terigu Kg 0,103. Singkong Kg 0,224. Tuna/cakalang Kg 0,505. Teri Ons 0,326. Daging sapi Kg 0,787. Ayam Kg 0,658. Telur Butir 1,489. Susu kental manis 397 Gram 0,4810. Bayam Kg 0,3011. Kacang panjang Kg 0,3212. Kacang tanah Kg 0,2213. Tempe Kg 0,7914. Jeruk Kg 0,3915. Pepaya Kg 0,1816. Kelapa Butir 0,5617. Gula Ons 1,6118. Kopi Ons 0,6019. Garam Ons 0,1520. Merica Ons 0,1321. Mie instan 80 Gram 0,7922. Rokok kretek 10 batang 2,8623. Listrik Kwh 2,0624. Air minum M3 0,4625. Bensin Liter 1,0226. Minyak tanah Liter 1,7427. Sewa Rumah Unit 11,56Total 37,52**)Formula Atkinson, digunakan untuk menyesuaikan nilai Y 3C(1)* = C(i) ; jika C (i)< Z= Z + 2(C (i)– Z) (1/2) ; jika Z < C (i)< 2Z= Z + 2(Z) (1/2) + 3(C (i)– 3Z) (1/4) ; jika 3Z < C (i)< 4Z= Z + 2(Z) (1/2) + 3(Z) (1/3) + 4(C (i)– 3Z) (1/4) ; jika 3Z < C (i)< 4Zdimana:C (i)= PPP dari nilai riil pengeluaran per kapitaZ = batas tingkat pengeluaran yang ditetapkan secara arbiter sebesarRp 549 500 per kapita per tahun atau Rp 1 500 per kapita hari.Contoh Perhitungan :Indonesia, th 2005• Pengeluaran riil perkapita yang telah disesuaikan (ribu rupiah): 619,9 Y 4• Indeks X 3= (619,9-360)/(732,72-300) = 0,601 = 60,1 %Contoh penghitungan IPM ini diambil dari data untuk Indonesia th 2005Angka harapan hidup (Indeks X 1) : 71,8 %Indeks tingkat pendidikan (Indeks X 2) : 76,8 %Indeks pendapatan (Indeks X 3) : 60,1 %Indeks Pembangunan ManusiaIPM = (71,8+76,8+60,1)/3 = 69,622 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>III. MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) 3III.1. Tujuan dan Target dalam MDGs12345678Tujuan 1:Menanggulangi Kemiskinan danKelaparanTujuan 2:Mencapai Pendidikan Dasar untukSemuaTujuan 3: Mendorong KesetaraanGender dan PemberdayaanPerempuanTujuan 4: Menurunkan AngkaKematian AnakTujuan 5:Meningkatkan Kesehatan IbuTujuan 6:Memerangi HIV/AIDS, Malaria danPenyakit Menular lainnyaTujuan 7: Memastikan KelestarianLingkungan HidupTujuan 8: MengembangkanKemitraan Global untukPembangunanTarget 1: Menurunkan proporsi penduduk yang tingkatpendapatannya di bawah USD 1/hari menjadi setengahnya antara1990-2015Target 2 : Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparanmenjadi setengahnya antara tahun 1990-2015Target 3: Menjamin bahwa sampai dengan tahun 2015, semua anak,di manapun, laki-laki dan perempuan, dapat menyelesaikan sekolahdasar (primary schooling)Target 4: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikandasar dan lanjutan pada tahun 2005 dan di semua jenjangpendidikan tidak lebih dari tahun 2015Target 5: Menurunkan angka kematian Balita sebesar duapertiganya, antara tahun 1990 dan 2015Target 6: Menurunkan angka kematian ibu antara tahun 1990-2015sebesar tiga –perempatnyaTarget 7: Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulaimenurunnya jumlah kasus baru pada tahun2015Target 8 : Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnyajumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada tahun 2015Target 9: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutandengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikansumber daya lingkungan yang hilangTarget 10 :Penurunan sebesar separu, proposisi penduduk tanpaakses terhadap sumber air minimum yang aman dan berkelanjutanserta fasilitas sanitasi dasar pada 2015Taeget : 11: Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupanpenduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020Target 12 : Kemitraan dan kerjasama regional untuk pencapaianMGD antara lain di bidang perdagangan, investasi, pengembangankapasitas, dukungan teknologi, pembangunan infrastruktur sepertitransportasi, ICT dan environmental sustainabilityIII.2.Menyusun prioritas utama Pemerintah melalui MDG’sIndikator/Sasaran (%) 2002 RPJM 2009 MDGs 2015TargetTargetKemiskinanPopulasi dengan pendapatan di bawah US$ 1 per hari 35.4 10.3Persentase jumlah orang miskin 18.2 8.2 7.5KesehatanTingkat kematian Balita (per 1,000 kelahiran hidup) 60 26 (


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Lampiran 2Langkah-langkah Kegiatan <strong>PNPM</strong> 2007di Tingkat Masyarakat pada Lokasi Lamaa. Tahapan Review Partisipatif Program Penanggulangan KemiskinanTahapan ini pada prinsipnya merupakan media masyarakat untuk merefleksi dan mereview kembali perjalananpelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan oleh masyarakat, khususnya melaluipelaksanaan P2KP, sehingga dapat disepakati upaya-upaya perbaikan maupun kinerja program dan sekaligusjuga sebagai upaya masyarakat dan pemerintah serta stakeholder kelurahan membangun komitment bersamauntuk meningkatkan IPM dan pencapaian MDGs di wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan.a.1. Lingkup dan Aspek-Aspek Review PartisipatifNo Lingkup Review Partisipatif Aspek-Aspek Yang Direview1 Review Program a. % PJM Pronangkis yang telah terlaksana dan klasifikasinya(Oleh Swadaya, P2KP dan Channeling Program)b. % KK miskin yang menerima manfaat P2KP dan Programlainnya (langsung dan tidak langsung)c. % Kelompok perempuan dan marjinal yang menjadi penerimamanfaat dan pengelola programd. % warga yang memperoleh akses informasi P2KP &e. % KK Miskin penerima bantuan yang meningkatkesejahterannnyaf. Review data sekunder (dr kantor kelrhn/ds/ kec/kota/ kab) ttgdata profil IPM di lokasi sasarang. Kesesuaian PJM pronangkis dengan arah visi/harapankedepan penanggulangan kemiskinanh. % jenis kegiatan dan anggaran yang dialokasikan untukmendukung pencapaian IPM-MDGs2 Review Kelembagaan a. Jumlah relawan yang masih aktif dan perbandingan dgnjum lah relawan terdaftar serta yg dilatihb. Intensitas pelaksanaan KBK & tgt keaktifan pesertac. % anggota BKM yg aktif dan tingkat kolektifitas pengambilankeputusand. Intensitas pertemuan BKM dg warga dan perangkat kelurahanserta kelompok peduli setempate. % Kontribusi UPK, UPL dan UPS dlm realisasi PJMf. % warga miskin yang dilayani UPK, UPL dan UPSg. Orientasi kegiatan UP-UP (dana P2KP atau jg dana swadayadan akses sumber dana lain)h. % KK miskin yg mjd anggota/pengelola KSM/Panitiai. % wanita dan kelompok marjinal yg mjd pengelola KSM/UP-UP/BKMj. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan serta kinerjaBKM dan UP-UPk. Kinerja KSM/Panitia/BKM/UP-UP dlm penerapan prinsip2transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dll.l. Tingkat/Jml koordinasi dan/atau kerjasama BKM dg pemdaserta akses lembaga/donor lainnya24 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>3 Review <strong>Keuangan</strong> a. Jumlah asset dana yang dikelola BKM dan UP-UP yangexisting dgn perbandingan asset awalb. % proporsi pembiayaan kegiatan oleh BKM dan UP-UP(ekonomi, lingkungan dan sosial)c. % komposisi asset dana (ek, lingk dan sosial)d. Kinerja pembukuan sekretariat BKM dan UPKe. Tingkat repayment rate pengelolaan dana bergulirf. Karakteristik kemacetan dana bergulir (KSM, pria/ wanita,miskin/non miskin, jenis usaha, dll)g. Kinerja pengelolaan dana hibah (UPL & UPS)h. % jmlh dana swadaya yg digalang BKM-UP-UPi. % jmlh dana dari akses sumber daya luar non p2kpj. Rutinitas pelaksanaan audit independen tiap tahunk. % kepuasan masyarakat dlm Kinerja penerapan prinsiptransparansi dan akuntabilitasi pada pengelolaan keuangan diwilayahnya (laporan, dll).l. Rata2 jumlah dana yang diterima oleh setiap KK Miskinm. % KK miskin yg menerima dana bantuan lebih 1 kalia.2. Langkah-langkah Review Partisipatif PronangkisLangkah-langkah pelaksanaan kegiatan review partisipatif pronangkis adalah sebagai berikut:No Waktu Kegiatan Pelaku Output1 Bulan 1, mingguke-12 Bulan 1, mingguke-13 Bulan 1, mingguke-24 Bulan 1, mingguke-2Bimbingan review partisipatifpronangkis kepada fasilitator olehKMWPenyepakatan rencanapertemuan warga untukpelaksanaan lokakarya reviewpartisipatif pronangkisBimbingan pelaksanaan lokakryareview partispatif pronangkiskepada BKM dan Relawan<strong>Pelaksanaan</strong> lokakarya reviewpartisipatif pronangkis tingkatkelurahan/desa, dikoordinir olehBKMPelaksana : Korkot/TAPelatihanPeserta : FasilitatorFasilitator : PemanduNasional KMW/KMPPelaksana : Lurah/KadesPeserta : BKM, Relawan,LPM/BPDFasilitator : FasilitatorkelurahanPelaksana : Tim fasilitatorPeserta : BKM & RelawanPelaksana : BKMPeserta : Representasi /perwakilan masyarakatFasilitator : RelawanFasilitator mampumemfasilitasi BKMmelakukan reviewpartisipatifTerlaksananyapertemuan wargauntuk menyepakatipelaksanaanlokakarya reviewpartisipatif pronangkisBKM dan Relawanmampu memfasilitasipelaksanaanlokakarya reviewpartisipatif pronangkis• Masyarakat sepakatmelakukan reorientasiPS dan PJMPronangkis• Pembentukan tim PPutk melaksana-kanre-orientasi PS &PJM pronangkis• RKTL Tim PP<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP25


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>b. Tahapan Re-orientasi Pemetaan SwadayaTahapan ini pada prinsipnya merupakan sarana masyarakat untuk mereorientasi kembali data-datapemetaan swadaya yang telah dimiliki sebelumnya, dengan lebih memfokuskan keterkaitan denganpeningkatan IPM-MDGs di wilayahnya. Sehingga tahapan ini merupakan upaya masyarakat danpemerintah serta stakeholder kelurahan lainnya untuk membangun komitmen bersama dalammeningkatkan IPM-MDGs di wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan.b.1. Data PS yang mendukung IPM-MDGsNo Hasil PS IPM MDGs1 Data KK miskin di kel/desa ygdisepakati bersama (detail nama,alamat, data-data kondisi masingmasing)Data warga yg masuk kelompokmarjinal/vulnerable (pendatang ygmiskin, yatim piatu, jompo,penyandang cacat, dll)2 Data dan peta kondisi prasanadasar lingkungan yg ada (kondisifisik: kwantitatif & kwalitatif,persoalan dan potensi terkait)Mencakup: air bersih, jamban,pematusan, pembuangan sampah,jalan setapak, dsb3 Data dan peta kondisi pendidikan(kondisi sarana fisik; kwantitatif &kwalitatif, persoalan dan potensiterkait)Mencakup: TB, TK, SD, SMP,SMA, Madrasah, dan sejenisnya4 Data dan peta kondisi kesehatan(kondisi sarana fisik; kwantitatif,kwalitatif, persoalan dan potensiterkait)Mencakup : Posyandu, BalaiPengobatan, PuskesmasPembantu, Puskesmas, Poliklinik,Rumah Sakit5 Data dan peta kondisi sosial(kondisi sarana fisik, persoalandan potensi terkait)Mencakup : Balai kampung,lapangan terbuka, tempat hiburan,tempat-tempat masyarakatberkumpul, dsb6 Data dan peta kondisi ekonomi(kondisi sarana fisik, persoalandan potensi terkait)Mencakup : warung, toko, rumahmakan, pasar, bengkel, gudang,tempat kerja, dsb*) tidak dilakukan dalam re-orientasi PS• % KK miskin dan kriterianya:• % KK saat ini yg berpendapatan< 1 $ per hari (detail per namadan alamat)• % Jumlah balita kekurangan gizi• % warga perempuanmenganggur• % masyarakat yg mengakses airbersih• % masyarakat yg mengaksessanitasi• % masyarakat yg mengakseslistrik• % anak2 yang lulus wajib belajar(9 tahun) laki-laki danperempuan• % anak putus sekolah (9 tahun)laki-laki dan perempuan• Tingkat kehadiran laki2 danperempuan di SD dan SMP(wajib belajar 9 tahun)• % orang dewasa yang melekhuruf (IPM)• % usia SMA yang masihbersekolah (laki2 & perempuan)*)• Jumlah ibu yang meninggalsewaktu hamil danmelahirkan/100.000 kelahiranhidup *)• Angka kematian balita/1000balita *)• % anak2 di bawah 12 bulanyang diimunisasi campak• Jumlah kejadian TBC per100.000 orang% keterlibatan wanita dlm programdan pembangunan sosial diwilayahnya *)% keterlibatan wanita dlm prgramdan pembangunan ekonomi diwilayahnya *)Sumber Data yangMendukung• PS• PS• PS dan datasekunder• PS• PS dan datasekunder• PS dan datasekunder• PS dan datasekunder• PS dan datasekunder• PS dan datasekunder• PS dan datasekunder• PS dan datasekunder• PS dan Datasekunder• PS dan Datasekunder26 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>b.2. Langkah-Langkah Re-orientasi Pemetaan SwadayaLangkah-langkah kegiatan re-orientasi Pemetaan Swadaya ialah sebagai berikut:No Waktu Kegiatan Pelaku Output1 Bulan 1, mingguke-3 & 42 Bulan 2, mingguke-1Bimbingan kepada Tim PPuntuk pelaksanaan re-orientasiPS oleh fasilitator<strong>Pelaksanaan</strong> identifikasi danpencacahan KK miskin ditingkatmasyarakat oleh Tim PPPelaksana : TimFasilitatorPeserta: Tim PPFasilitator : BKMPelaksana : Tim PPPeserta: masyarakatkeluarga miskinFasilitator : BKMTim PP mampumelaksankan reorientasiPSData pemetaan keluargamiskin, lengkap besertanama-nama anggotakeluarga3 Bulan 2, mingguke-2 & 34 Bulan 2, mingguke-45 Bulan 2, mingguke-4<strong>Pelaksanaan</strong> pemetaan danpenajaman kajian persoalan danpotensi sumber daya(lingkungan, sosial dan ekonomi),kajian kelembagaan oleh Tim PP<strong>Pelaksanaan</strong> lokakarya PStingkat kelurahan/desa olehBKMSosialisasi hasil PS kepadamasyarakat kelurahan/desaPelaksana : Tim PPPeserta: MasyarakatFasilitator : BKMPelaksana : BKMPeserta:RepresentasiperwakilanmasyarakatFasilitator : Tim PPPelaksana : BKM &relawanPeserta: masyarakatData dan peta kondisilingkungan, ekonomi,pendidikan, kesehatan,kelembagaan yg ada(kondisi fisik: kwantitatif& kwalitatif, persoalandan potensi terkait)Dokumen hasil PSBukti sosialisasi (beritaacara sosialisasi, tandaterima penempelaninformasi)c. Tahapan Orientasi PJM Pronangkis-IPMTahapan ini pada prinsipnya merupakan media masyarakat untuk mere-orientasi kembaliprogram-program kemiskinan di wilayahnya, dengan lebih memfokuskan pada upayapeningkatan IPM-MDGs di wilayahnya.c.1. Lingkup dan Aspek-Aspek Re-orientasi PJM PronangkisLingkup dan aspek-aspek tahapan reorientasi PJM Pronangkis adalah:No Lingkup Aspek-Aspek Re-Orientasi PJM Pronangkis1 Harapan kedepan a. Kelurahan/desa seperti apa yang diharapkan terjadi dalam 5 tahunkedepan2 Klasifikasi ProgramKegiatanb. Program terkait dengan peningkatan kesejahteraan dan pendapatan KK ygpendapatan < 1 $ per hari (detail per nama dan alamat)c. Program terkait dengan penurunan angka anak2 yang tdk menyelesaikanSD (putus sekolah atau tdk sekolah lagi)d. Program Terkait dengan penurunan angka kematian bayi dan ibu hamile. Program terkait dg peningkatan akses masyarakat ke fasilitas pendidikandan kesehatanf. Program terkait dgn peningkatan akses masyarakat ke sarana air bersih,sanitasi sehat dan lingkungan permukiman yg sehat dan tertibg. Program terkait dg penurunan jumlah warga yang menderita penyakitmalaria, demam berdarah, busung lapar, lumpuh layu, dllh. Program terkait dg keterlibatan wanita dlm prgram dan pembangunan diwilayahnyai. Dll<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP27


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Lingkup Aspek-Aspek Re-Orientasi PJM Pronangkis3 Klasifikasi PrioritasProgram4 KlasifikasiPembiayaanPrograma. Program yang segera harus dilakukan masyarakatb. Program yang dapat diselesaikan dlm waktu 1 thnc. Program yang akan diselesaikan dlm waktu 3 thna. Program-Program yang dapat diselenggarakan dengan swadayamasyarakat sepenuhnyab. Program-program yang diharapkan dapat disinergis dgn programkelurahan dan Pemda melalui mekansime perencanaanpembangunan daerah (Musbangdes, dll)c. Program-program yang diharapkan dapat dibiayai dengan swadayadan sumber dana P2KPd. Program-program yang diharapkan dapat dibiayai dengan swadayadan akses sumber dana channeling programe. Dllc.2. Langkah-Langkah <strong>Pelaksanaan</strong> Orientasi PJM PronangkisLangkah-langkah pelaksanaan orientasi PJM Pronangkis adalah sebagai berikut:No Waktu Kegiatan Pelaku Output1 Bulan 3, mingguke-12 Bulan 3, mingguke-13 Bulan 3, mingguke-24 Bulan 3, mingguke-3Bimbingan kepada TimPerencanaan Partisipatif untukpelaksanaan re-orientasi PJMPronangkis oleh fasilitatorLokakarya perencanaanpartisiapatif kelurahan/desa yangdikoordinir oleh BKMPenyusunan draft dokumen PJMPronangkis oleh TimPerencanaan PartisipatifKonsultansi dan sosialisasiperencanaan pronangkis dikelurahan/desa (pameranperencanaan partisipatif, bazar,lelang amal penanggulangankemiskinan)Pelaksana: BKM &Tim FasilitatorPeserta : Tim PPPemandu :FasilitatorPelaksana: BKM &Lurah/KadesPeserta :representatifmasyarakat danstakeholderstingkatkelurahan/desaFasilitator : Tim PPPelaksana: Tim PPPeserta : seluruhanggota Tim PPFasilitator : BKMPelaksana: BKM &Lurah/KadesPeserta : seluruhmasyarakatkelurahan yangpeduliFasilitator : Tim PPTim PerencanaanPartisipatif mampumelaksanaan rangkaiankegiatan re-orientasiPJM Pronangkis• Tersusunnya visi danmisi kelurahan untukpenanggulangankemiskinan• Tersusunnya matrikspersoalan dan daftarprioritas• Tersusunnya matriksrencana programpenanggulangankemiskinan lengkapdengan targetcapaianDraft dokumen PJMPronangkis yangmenghasilkan daftarrencana program 3tahun dan rencanatahunan lengkapdengan klasifikasisumber pembiayaannya• Catatan prosesusulan/ide/gagasanmasyarakat terhadapdraft yang telahdisusun• Kesepakatankesepakatanprioritasprogram• Daftarrencanapembiayaan program(hasil lelang amal)28 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Waktu Kegiatan Pelaku Output5 Bulan 3, mingguke-4Revisi final dokumen PJMPronangkis oleh TimPelaksana: BKM &Tim PPDokumenPronangkisPJMPerencanaan Partispatif & BKMPeserta : AnggotaBKM, UP-UP &Anggota Tim PPkelurahan/desaFasilitator :Fasilitator sebagaipengendalijaminan kualitasPJMd. Tahapan Koordinasi Program PJM PronangkisTahapan ini pada prinsipnya merupakan sarana bagi masyarakat, pemerintah kelurahan dan kelompokpeduli setempat untuk membangun kesepakatan bersama mengenai sinergi dan harmonisasi prograrmprogrampenanggulangan kemiskinan dan pembangunan di wilayahnya dengan berbasis pada aspirasimasyarakat dan upaya peningkatan IPM-MDGs di wilayahnya.d.1. Lingkup dan Aspek-Aspek Koordinasi PJM PronangkisLingkup dan aspek-aspek tahapan Koordinasi PJM Pronangkis adalah:No Lingkup Aspek-Aspek Orientasi PJM Pronangkis1 Koordinasi Programbersama2 Integrasi programbersama melaluiMusrenbanga. pendapatan KK yg pendapatan < 1 $ per hari (detail per nama danalamat)b. Integrasi PJM Pronangkis dengan Program-Program non kemiskinanlainnya (sosial, budaya, pelayanan publik, dll)c. Kesepakatan pelaksanaan good governance dalam pelayanan publikuntuk peningkatan IPM dan penanggulangan kemiskinand. Menetapkan Program bersama tingkat kelurahan yang akan diusulkanmelalui mekanisme musrenbang dengan berbasis PJM PronangkisIPMe. Pooling sumber daya untuk mendukung PJM Pronangkis-IPMf. Penyepakatan Tim Pemantau Implementasi PJM Pronangkis-IPMyang melibatkan BKM, relawan, perangkat kelurahan dan kelompokpeduli setempatg. dlla. Kelurahan mengusulkan PJM Pronangkis-IPM sbg programkelurahannya untuk musrenbangb. Kelurahan bersama BKM berpartisipasi aktif dalam UDKP Kecamatanc. Sebagian PJM pronangkis diusulkan kecamatan dan disetujuipemkot/kab dlm APBD-nya<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP29


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>d.2. Langkah-Langkah <strong>Pelaksanaan</strong> Koordinasi PJM Pronangkis-IPMAdapun langkah-langkah pelaksanaan koordinasi PJM Pronangkis IPM adalah sebagai berikut :1No Waktu Langkah Kegiatan Pelaku Output234Bulan ke-4,minggu ke-1Bulan ke-4,minggu ke-1Bulan ke-4,minggu ke-1Bulan ke-4,minggu ke-2Musyawarah wargapenyepakatan integrasiPJM Pronangkis sebagaibagian dari programKelurahan/DesaPenetapan dan penerbitansurat bahwa PJMPronagkis yang telahdisusun bersama sebagaikeputusan kelurahan/desa.Sosialisasi PJMPronangkis kepada wargamasyarakat danstakeholderskelurahan/desa.Pemasaran program PJMPronangkis kepadapemerintah dansumberdaya lainnya(swasta).Pelaksana : BKM& Lurah/KadesFasilitator : TimFasilitatorPelaksana :Lurah/KadesPelaksana : Tim PPFasilitator : BKM,Lurah/KadesPelaksana : BKM& UP-UPFasilitator :Relawan• Adanya kesepakatanuntukmengintegrasikan PJMPronangkis kedalamprogramkelurahan/desa• Penetapan JenisProgram Bersamaberbasis peningkatanIPM yang akandijadikan usulankelurahan melaluiMusrenbang• Konsultasi Publikusulan yang akandiajukankemusrenbangSurat KeputusanLurah/Kades tentang PJMPronangkis sebagaiprogram nangkisKelurahan/DesaSeluruh masyarakatmengetahui PJMPronangkis sebagaikeputusan kelurahan/desa• PJM Pronangkis dapatdiakomodir kedalamprogram pemerintahmelalui mekanismemusrenbangkelurahann/desa,kecamatan, forumSKPD dankabupaten/kota• PJM Pronangkis dapatmenarik minat swastauntuk memberikanpeluang kerjasamadengan pihak swastadalam penangulangankemiskinan30 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>e. Tahap Pengajuan dan Administrasi Pencairan Dana BLMTahapan kegiatan ini merupakan rangkaian langkah-langkah bagi masyarakat/ BKM yang memenuhisyarat untuk dapat mengakses peluang stimulan BLMe.1. Lingkup dan Aspek-aspek Pengajuan dan administrasi pencairan dana BLMAdapun lingkup dan aspek-aspek kegiatan pengajuan dan administrasi pencairan dana BLM adalahsebagai berikut :No Lingkup Aspek-Aspek Pengajuan dan Administrasi PencairanDana BLM1 Pemahaman tentang dana BLM Sosialisasi tentang esensi dana BLM sebagai stimulandan pelengkap keswadayaan serta kemandirianmasyarakat2 Transparansi dan akuntabilitas, Masyarakat paham ketentuan, persyaratan danmekanisme penyaluran maupun pemanfaatan danpengelolaan dana BLM3 Kontrol sosial Masyarakat paham mekanisme pengajuan proposalmaupun pemanfaatan dana yang harus efektif bagipenanggulangan kemiskinan & berorientasi padapembangunan berkelanjutane.2. Langkah-langkah Pengajuan dan Administrasi Pencairan Dana BLMLangkah-langkah pengajuan dan administrasi pencairan dana BLM adalah sebagai berikut :No Waktu Langkah Kegiatan Pelaku Output123Bulan ke-4,minggu ke-3Bulan ke-4,minggu ke-3Bulan ke-4,minggu ke-4Coaching AdministrasiPencairan dana BLMP2KP oleh KMWPenyiapan BerkasPencairan oleh BKM & UP-UP yang difasilitasi olehfasilitatorVerifikasi kelengkapanDokumen Pencairan olehPJOKPelaksana: KPPN,PJOK, BKM &Relawan Masy.Fasilitator: KMWPelaksana : BKM&UP-UPFasilitator :KMW/TimFasilitatorPelaksana: PJOK,BKM & UP-UPFasilitator: TimFasilitatorSeluruh para pihak yg terkaitdalam proses administrasipencairan dana BLMmemiliki persepsi sertapemahaman yang samatentang tata caraadministrasi dan mekanismepencairan dana BLM.• BKM & UP-UP memilikikesiapan dalammelakukan prosespenyiapan kelengkapanpencairan• Kelengkapan DokumenPencairan sesuai tahapanyang akan dicairkan• PJOK mampumemberikan justifikasikelayakan dokumenpencairan dana BLM yangdiusulkan BKM• Dokumen Kelengkapanpencairan diverifikasiPJOK• Permohonan Pembayaranyang dilampiri dok. PJMPronangkis<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP31


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Waktu Langkah Kegiatan Pelaku Output4Bulan ke-5,minggu ke-1Verifikasi DokumenPencairan oleh Pej. PKKab/kota dan KorkotPelaksana: PJOK &Pej.PK Kab/KotaFasilitator: Korkot• Pej. PK Kab/kotamampu memberikanjustifikasi kelayakandokumen pencairandana BLM yangdiusulkan BKM• Dokumen Kelengkapanpencairan telahdiverifikasi oleh Pej. PKKab/kota• Pengiriman DokumenPencairan ke SNVTProp5Bulan ke-5,minggu ke-1Verifikasi DokumenPencairan oleh SNVT PBLProp. dan TL KMWPelaksana:,Pej.PKKab/kota & SNVTPBL Prop.Fasilitator: KMW• Penerbitan SPMkepada KPPNKota/Kabupaten untukmembayarkan sejumlahdana langsung kerekening BKM6Bulan ke-5,minggu ke-2Verifikasi oleh KPPN danpenerbitan SP2DPelaksana: KPPN,SNVT PBL PropFasilitator: KMW• KPPN Pembayar dikab/kota menerbitkanSP2D ke BankPelaksana dimanaKPPN tersebutmembuka rekening.• Bank PelaksanaDaerah mentransferdana BLM ke RekeningBKM sesuai SP2D yangditerimaf. Tahap Pencairan Dana BLM dan Pengembangan KSMPada tahap ini masyarakat dan seluruh stakeholder terkait melaksanakan serangkaian kegiatan untukakses pencairan dana stimulan BLM Pronangkis IPM dan mengelolanya sesuai ketentuan yang diitetapkanP2KP.f.1. Lingkup dan Aspek-aspek Kegiatan Pencairan Dana BLMLingkup dan Aspek-aspek kegiatan pencairan dana BLM dan pengembangan KSM adalah sebagaiberikut :NoLingkup1 Pengembangan KSMAspek-Aspek Pencairan Dana BLM dan PengembanganKSM• BKM, UP-UP dan relawan memfasilitasi masyarakat untukmeningkatkan kapasitas kelompok-kelompok swadayayang telah ada di tengah masyarakat , memfasilitasipengembangan kelompok swadaya masyarakat, sesuaidengan status KSM sebagai alat pembelajaran masyarakatdan Pendaftaran keberadaan KSM kepada BKM• Justifikasi kelayakan KSM oleh BKM• Pembelajaran masyarakat untuk membangun KSM sbgsarana seluruh masyarakat membangun kepedulian dankesatuan sosial, bukan sarana pengkotak-kotakanmasyarakat dan bukan sarana untuk sekedar memperolehpinjaman/bantuan• Kesadaran kritis masyarakat terhadap substansi KSMsebagai Institusi Lokal (local institution)• Masyarakat menerapkan prinsip dan nilai P2KP dalamproses kegiatan pembentukan dan pengokohan peranserta fungsi KSM-KSM32 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Lingkup Aspek-Aspek Pencairan Dana BLM dan PengembanganKSM2 Pencairan Dana BLM ke KSM danPemanfaatan dana oleh anggotaKSM• Deseminasi kaidah umum teknis penyusunan usulankegiatan KSM oleh BKM/UP-UP• Penyusunan Usulan KSM dan penyampaian usulanKSM tsb ke UP BKM• Verifikasi kelayakan usulan Kegiatan KSM oleh UP-UPBKM sesuai kaidah umum• Penetapan prioritas usulan kegiatan KSM oleh BKM• BKM menyalurkan dana BLM ke KSM/Panitia sesuaiPJM Pronangkis dan prioritas usulan kegiatan• KSM memanfaatkan dana BLM yang diharapkan mampumendorong meningkatnya IPM-MDGsf.2.Langkah-langkah Pencairan Dana BLM & Pengembangan KSMAdapun langkah-langkah pencairan dana BLM dan Pengembangan KSM adalah sebagai berikut :No Waktu Langkah Kegiatan Pelaku Output12345Bulan ke-5,minggu ke-3Bulan ke-5,minggu ke-3Bulan ke-5,minggu ke-4Dapat mulaisetelah hasilPS danmenerusDapat mulaisetelah hasilPS danmenerusPencairan dana BLM tahap I kerekening BKM.Konsultasi Publik KetersediaanDana BLM<strong>Pelaksanaan</strong> Kegiatan denganBLM Pronangkis Thp 1 (40%)Sosialisasi Konsepsi KSM danFGD tentang DinamikaKelompokPengorganisasian danpendaftaran KSM ke BKMPelaksana:KPPNFasilitator: KMW& PJOKPelaksana: BKMFasilitator:RelawanPelaksana: UP-UP/Panitia/KSM/MasyarakatFasilitator: BKM,Lurah danRelawanPelaksana:BKM, UP-UPdan RelawanFasilitator : TimFasilitatorPelaksana:MasyarakatFasilitator : BKM,UP-UP, Relawandan TimFasilitator• Dana BLM Tahap I(40%) tersedia direkening BKM• Masyarakat tahu danpaham posisikeuangan BKMdengan cairnya danaBLM pronangkis• Prioritas kegiatanPJM Pronangkis IPMmulai direaliasasisesuai kesepakatanbersama (jenisprogram, jadwal,pelaksana, dll)• Masyarakat pahammaksud dan tujuanpembentukan KSM• Masyarakat memilikimotivasi kuat untukmembangun ataumembentuk KSMsebagai wadahkepentinganbersama• Masyarakatmempraktekan tatacara pembentukanKSM dan/ataumelakukanrevitalisasi kelompokyang sudah adamenjadi KSM sesuaikonsepsi P2KP.• Masyarakat secaramandirimendaftarkan KSMyang telahdibentuknya ke BKM.<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP33


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Waktu Langkah Kegiatan Pelaku Output6Dapat mulaisetelah hasilPS danmenerusJustifikasi kelayakan KSMoleh BKMPelaksana : BKMFasilitator : TimFasilitatorBKM dan UP BKMmampu melakukanverifikasi kelayakan KSM• Anggota BKM mampumengambil keputusansecara demokratismengenai kelayakanKSM7Dapat mulaisetelah hasilPS danmenerusDiseminasi Kaidah Umumdan bimbingan teknispenyusunan usulan kegiatanKSMPelaksana : BKM,UP-UP danRelawanFasilitator : TimFasilitator• Anggota BKM, UP-UPdan Relawan memilikipemahaman dankemampuanmelakukan fasilitasiteknis penyusunanusulan KSM.8Dapat mulaisetelah hasilPS danmenerusProses penyusunan usulankegiatan oleh KSMberdasarkan PJMPronangkisPelaksana: UP-UPBKM dan RelawanMasyarakatPeserta : KSM-KSMFasilitator : Faskel &Relawan• Pengajuan UsulanKSM kpd UP BKM,untuk kegiatankegiatankepentinganumum (prasaranalingkungan danpermukiman,pelatihan, sosial, dll).9Dapat mulaisetelah BLM thp1 mulaidilaksanakanProses analisis kelayakanusulan KSMPelaksana: BKM &UP-UPFasilitator : TimFasilitator danRelawan• Daftar usulan KSMyang layak, yangperlu perbaikan danyang tidak layak10Dapat mulaisetelah BLM thp1 mulaidilaksanakanPenetapan prioritas usulanyang layak melalui rembugwarga dimana ygberkepentingan diundangPelaksana: BKMPeserta: TimVerifikasi, KSM-KSM dan Masy.Fasilitator : Relawan• Daftar urutan prioritasusulan kegiatan• Proposal kegiatanBKM Berdaya Tahap2 disetujui11Dapat mulaisetelah kegiatandengan BLM thp1 sudah 95%dilaksanakanVerifikasi KMW terhadapkinerja tahap sebe-lumnyauntuk rekomen-dasipencairan BLM tahap 2(60%)Pelaksana: KMWFasilitator : TenagaAhli dan TimFasilitator• BKM dan masyarakattelah memenuhipersyaratan untukmemperoleh danaBLM tahap berikutnya• Kemajuan fisikkegiatan danpenggunaan danatahap sebelumnyatelah mencapai 95%;34 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Waktu Langkah Kegiatan Pelaku Output131415Mulai MingguBulan ke-7,minggu ke-3Bulan ke-7,minggu ke-3 danmenerusBulan ke-7,minggu ke-3 danmenerusPencairan dana BLM tahap IIke rekening BKMPencairan dana ke KSM /PanitiaPemanfaatan dana olehKSM/anggota sesuai usulanPelaksana: KPKNFasilitator: KMW& PJOKPelaksana : UP-BKMPeserta: KSM-KSM/MasyFasilitator :RelawanPelaksana : KSM-KSMFasilitator: TimFasilitator danRelawanMasyarakat• Dana BLM Tahap IItersedia di rekeningBKM• Dana diterima olehKSM/ panitia• Dana dimanfaatkanuntukpenanggulangankemiskinan dandikelola secaratransparan,partisipatif danakuntabel olehmasing-masing KSMDana dimanfaatkanuntukpenanggulangankemiskinan dandikelola secaratransparan,partisipatif danakuntabel olehmasing-masing KSMg. Tahap <strong>Pelaksanaan</strong> Kegiatan dalam PJM Pronangkis berbasis IPM-MDGsTahap ini pada prinsipnya merupakan media masyarakat, pemerintah kelurahan dan kelompok pedulisetempat untuk melakukan sinergi dan harmonisasi program-program penanggulangan kemiskinan danpembangunan di wilayahnya dengan berbasis pada aspirasi masyarakat dan upaya peningkatan IPM-MDGs di wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan.g.1. Lingkup dan Aspek-aspek <strong>Pelaksanaan</strong> PJM PronangkisLingkup dan Aspek-aspek <strong>Pelaksanaan</strong> PJM Pronangkis berbasis kinerja peningkatan IPM-MDGsadalah sebagai berikut:No Lingkup Aspek-Aspek <strong>Pelaksanaan</strong> PJM Pronangkis berbasis IPM-MDGs1 PemberdayaanMasyarakat danPenguatan Peranserta KapasitasPemda2 <strong>Pelaksanaan</strong>Kegiatan denganPemanfaatan DanaMasyarakat danStimulan BLM3 <strong>Pelaksanaan</strong>Kegiatan denganSumber DanaChanneling APBDdan Sumber Dayalainnya• Optimalisasi dan efektivitas Komunitas Belajar Kelurahan (KBK) danKomunitas Belajar Perkotaan (KBP)• Penguatan dan perluasan pelayanan UP-UP BKM• Pelembagaan perencanaan partisipatif oleh Pemda berbasis PJMPronangkis• <strong>Pelaksanaan</strong> program-program prioritas dari PJM Pronangkis dengansumber dana swadaya dan stimulan BLM Pronangkis.• Menggalang/Pooling Sumber Daya Masyarakat dalam rangka perluasanrealisasi PJM Pronangkis• BLM Pronangkis untuk kepentingan “marketing sosial” dalam rangkamensosialisasikan PJM Pronangkis ke berbagai pihak untuk akseschanneling program• Sosialisasi PJM Pronangkis yang telah ditetapkan sebagai programpemda dalam APBD• Koordinasi dengan Kades/Lurah & LPM/BPD untuk pelaksanaankegiatan PJM Pronangkis yang telah ditetapkan sebagai program pemdadalam APBD• Monitoring bersama terhadap pelaksanaan kegiatan PJM Pronangkisyang telah ditetapkan sebagai program pemda dalam APBD<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP35


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>g.2. Langkah-langkah <strong>Pelaksanaan</strong> PJM Pronangkis berbasis IPM-MDGsNo Waktu Langkah Kegiatan Pelaku Output1Bulan ke-7,minggu ke-3dan menerus<strong>Pelaksanaan</strong> Kegiatan PJMPronangkis dengan berbagaisumber daya dan dana(masyarakat, BLM pronangkis,APBD, Swasta, dllPelaksana:BKM/UP-UPmaupunKSM/PanitiaFasilitator : TimFasilitator danRelawan• Minimal 25 % PJMPronangkis berbasis IPM-MDGs dapat terealisasipada tahun pertama;• Terdapat minimal 30 %wanita dalam penerimamanfaat pelayanan sosial• Terdapat minimal 30 %wanita yang menjadianggota KSM• BKM mampu mengakseschanneling ke sumberdaya lain maupunpemerintah (APBD)2Bulan ke-7,minggu ke-3dan menerusMonitoring dan EvaluasiPelaksana: BKMFassilitator : TimFasilitator danRelawanMonitoring bersamaterhadap pelaksanaankegiatan PJM Pronangkisyang bersumber dari danaBLM, APBD maupunpihak lain (swasta)36 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Lampiran 3Rencana Aksi Anti Korupsi Indonesia:Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat <strong>Mandiri</strong>melalui Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan(<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP 2007)DRAFT KERANGKAI. Ringkasan EksekutifRencana Aksi Anti Korupsi <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KPbertujuan mengidentifikasi risiko korupsi dan langkahlangkahpenanganan di luar sistem pengendalian bakuyang diterapkan oleh Bank. Rencana Aksi ini (i)memetakan risiko potensial korusi; dan (ii) menyajikankegiatan program untuk menangani risiko tersebutdalam bentuk Rencana Aksi.Proyek tersebut mengikuti suatu pendekatanpembelajaran dan pengalaman pelaksanaan akansecara terus menerus dimasukkan dalam prosespelaksanaan. Rencana Aksi Anti Korupsi harus dilihatsebagai titik tolak dan bukan suatu daftar lengkap darisemua langkah-langkah mitigasi.Pemetaan Korupsi: Matriks tersebut yang dicantumkandalam rencana aksi ini mengidentifikasi beberapa risikopotensi korupsi dan merumuskan beberapa langkahlangkahpenanggulangan yang sesuai yang telahdisetujui oleh Instansi Penanggungjawab dariPemerintah Indonesia, yakni Departemen PekerjaanUmum (PU) (lihat tabel di bawah ini: Matriks PemetaanKorupsi). Latihan pemetaan tersebut diulangi selamajangka waktu proyek untuk memasukkan inovasi danpelajaran yang dapat diperik.Rencana Aksi: Strategi anti korupsi telahdikembangkan untuk dua lembaga yang berbeda, yaknisatu pada tingkat pusat (melibatkan PU sebagai InstansiPenanggungjawa), dan satu lagi pada tingkatmasyarakat (aebagai penerima mamfaat Proyeksebagaimana juga sebagai satuan pelaksana subproyek). Partisipasi dan pemberdayaan tingkatmasyarakat merupakan hal yang penting bagikeberhasilan proyek. Secara bersama-sama, faktortersebut akan memberi inspirasi akuntabilitas yang lebihbesar serta pengaturan (governance) yang lebih baik.Proyek ini memberdayakan masyarakat (penerimamamfaat proyek ini) untuk mengelola secara resmi subproyek tersebut dan bertanggungjawab terhadapkualitas teknis hasil dan keluaran pada tingkatKelurahan. Disain proyek tersebut menggabungkansosialisasi secara cermat dan teknik pengelolaan yangtransparan sehingga memungkinkan partisipasi danpemberdayaan yang diperlukan. Partisipasi aktif darianggota masyarakat diperlukan dalam perencanaandan pengembangan sub proyek. Selain itu, programtersebut memberikan dana yang disalurkan secaralangsung kepada masyarakat, yakni ke rekening BKMdalam kasus Hibah Kelurahan dan ke rekening bersamaDinas/BKM dalam hal program penanggulangankemiskinan terpadu atau PAKET (Poverty AlleviationPartnership Grant). Bila penerima mamfaat memenuhipersyaratan yang ditentukan, dana dikirim dari RekeningKhusus dalam beberapa hari. Format baku dansederhana digunakan untuk mencatat dan melaporkanpenggunaan dana. Penyederhanaan ini mengurangiperlunya ketrampilan khusus yang juga membuat sistemlebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.Melalui partisipasi aktif, lebih besar kemungkinanmasyarakat menginginkan pelayanan dari pemerintahkota dan menjamin bahwa sumberdaya diperuntukkanbagi pengelolaan yang efektif dan meningkatkankesejahteraan mereka yang dapatdipertanggungjawabkan.Beberapa aspek paling penting dari rencana aksi antikorupsi dapat dirumuskan ke dalam lima unsur kunciberikut. Penyokong masing-masing unsur tersebutadalah proses konsultatif secara cermat yang menjaminpartisipasi dan pemberdayaan.<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP37


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>A) Peningkatan Keterbukaan dan Transparansi.Program tersebut akan mengambil langkahketerbukaan Bank yang baru yang selangkah lebihmaju dengan menyederhanakan materi yangdisajikan dan membuatnya selalu tersedia melaluipusat informasi publik. Informasi yang menonjolakan disediakan bagi masyarakat dengan caracaralain, termasuk pertemuan publik dan papanpengumuman. Langkah-langkah khususmencakup, tapi tidak terbatas pada:• Pemberian informasi kepada masyarakatmengenai rencana dan jadwal (sertapemutakhirannya) pengadaan tahunan,dokumen pelelangan dan permintaanproposal.• Pemberian informasi kepada semua penawatmengenai ringkasan evaluasi danperbandingan penawaran, proposal, tawaran,dan penawaran harga, setelah penawar yangberhasil diumumkan.• Pemberian informasi mengenai laporanaudit.B) Pengawasan Masyarakat Madani. Programtersebut mengakui bahwa pengawasan yang lebihbesar oleh masyarakat madani mungkinmengurangi risiko korupsi dan penyalahgunaankekuasaan. Program tersebut melibatkan tingkatpartisipasi formal yang tinggi oleh kelompokmasyarakat di daerah penerima mamfaat, sektorswasta, dan pemimpin tradisional/adat danpemimpin agama, melalui pemantauan proyek/hasil akhir, keanggotaan panitia tender, dan evaluasikualitas penyediaan jasa/produk yang dibeli.LSM yang ada dan organisasi sosial masyarakatlainnya akan dilibatkan dalam berbagai cara,antara lain: i) melalui partisipasi dalam lokakarayaregional; ii) sebagai nara sumber kunci untukpengembangan CDP bila memungkinkan; iv)sebagai evaluator ad-hoc; dan v) sebagai penyediapelatihan untuk bidang ketrampilan tertentu.C) Penanggulangan Kolusi, Pemalsuan &Nepotisme. Peluang kolusi dan pemalsuan adadalam setiap proyek. Namun, karena tema pusatproyek ini pengaturan yang lebih meningkat danresponsif, banyak risiko yang mungkin tersebutditanggulangi sebagai hasil dari rancangantersebut. Pengadaan yang transparan dandiiklankan dengan baik di bawah program inidengan pengawasan yang tepat akan mengurangijenis korupsi ini. Prosedur audit dan pengadaantambahan diusulkan seperti pengawasan olehbantuan teknis dan pengembangan kapasitastenaga ahli pengadaan dan keuangan dipetakanuntuk masing-masing wilayah. Pada tingkat pusat,akan ada sebuah komite yang dibentuk untukmengevaluasi secara teratur kinerja konsultan yangdikontrak di bawah proyek ini, danmenyebarluaskan hasilnya kepada pihak teknisterkait. Kasus kolusi, pemalsuan dan nepotismeakan dilaporkan langsung kepada instansi yangberwenang sesuai peraturan Indonesia, yaknikantor kejaksaan. Dalam kasus kolusi, pemalsuandan nepotisme dalam masyarakat, kasus tersebutpertama akan dilaporkan, dibahas dan diputuskanpada Rembug Warga sebelum mengajukannnyakepada ke kejaksaan. Pengalaman pada proyekCDD menunjukkan bahwa banyak risiko dapatditanggulangi dengan ancaman dan penggunaansanksi berbasis masyarakat seperti yang digunakandi bawah P2KP 2 dan 3.D) Mekanisme Penanganan Keluhan. Prosedurpenanganan keluhan seperti yang dirumuskandalam Keppres 80/2003 akan diikuti dengan ketatdengan menugaskan pejabat yang berwenang yangbertanggungjawab mengelola database keluhandan tindak lanjut. Sementara program tersebutdirancang untuk mendorong penyelesaian keluhanmelalui saluran resmi, sebagaimana juga tekananpublik, dalam beberapa kasus elit lokal mungkinmenyalahgunakan kekuasaan dan kegiatanprogram. Untuk kasus tersebut, sistem alternatiftelah dibentuk melalui suatu mekanisme umpanbalik pada tingkat nasional. Satu satuan khususditunjuk untuk menangani keluhan akan ada padaKMP dan KMW. Satuan penanganan keluhan akanmenyelidiki dan memfasilitasi penyelesaiankeluhan dan masalah. Database keluhan, tindaklanjut yang dilakukan, dan sanksi yang diterapkanakan diumumkan untuk meningkatkan keterlibatanpeserta dan meningkatkan kemungkinan protesyang dipendam, sehingga meningkatkan biayasosial penyalahgunaan dana. Mekanisme inimenangani keluhan agar menjadi perhatian.Keluhan ini akan dilaksanakan secara profesionaldan tepat waktu, dan tanpa risiko pembalasankepada ‘orang yang menghembuskan keluhan’tersebut ke masyarakat. Mekanisme penanganankeluhan di bawah proyek ini juga memberikanakses yang lebih luas bagi masyarakat untukmeningkatkan dan memantau keluhan melaluipembentukan alamat surat untuk keluhan, yangakan dipajang pada papan pengumumankelurahan.38 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Sanksi & Perbaikan. Sanksi dan perbaikan yang jelasmerupakan langkah penting untuk memerangi korupsi.Seperti sudah dilaksanakan pada P2KP 1, 2 dan 3,program ini memiliki tolerenasi yang rendah terhadapkorupsi. Masyarakat didorong untuk mengenakan sanksikepada warga yang menyalahgunakan kekuasaan yangtelah mereka percayakan kepada mereka. Terdapatbukti bahwa sanksi semacam itu dapat lebih mudahdilaksanakan dan lebih efektif daripada naskah hukumyang panjang lebar, khususnya dalam kasus korupsiyang lebih kecil. Proyek tersebut tidak mengakuivigilantisme atau sanksi masyarakat yang ekstrim, tapidalam banyak kasus masyarakat dapat mencapaipenyelesaian yang bersahabat tanpa mengambil sistemlegal yang lambat dan berat (lihat kotak sebagai contoh).Disebutkan, sanksi formal juga mungkin diterapkan.Sebagai contoh, pejabat (pemerintah, non-pemerintah,dll), anggota masyarakat, atau entitas sektor swasta yangterlibat dalam proyek tersebut dapat dilaksanakan jikatersedia bukti yang memadai. Dalam semua kontrakpengadaan, bukti korupsi, kolusi atau nepotisme akanmenyebabkan pemutusan kontrak terkait, mungkindengan tambahan penalti yang dikenakan (sepertidenda, masuk daftar hitam, dll) sesuai dengan peraturanBank dan Pemerintah. Penarikan dana dari RekeningKhusus proyek kepada BKM akan ditangguhkan dalamkasus dimana diduga terjadi penyalahgunaan dana.Pada skala yang lebih luas, seluruh kota mungkin tidakdiikutsertakan dalam fase berikutnya bila didugapenyalahgunaan dana terjadi secara luas pada kotatersebut. Informasi mengenai kasus yang berhasil,dimana pelajaran dapat dipetik dan dana dikembalikan,akan disebarluaskan.Kotak 1: Contoh tipikal aksi masyarakat memerangikorupsiDalam satu kasus baru-baru ini masyarakat memutuskanuntuk menahan sepeda motor milik bendaharawan lokalsebagai jaminan sampai dana yang hilang (Rp 3 juta atau$375) dipertanggungjawabkan dan dikembalikan. Ini jauhlebih cepat daripada mengadukannnya ke aparat hukumyang mungkin membutuhkan biaya lebih besar daripadajumlah yang hilang dan membutuhkan waktu berbulan-bulanuntuk menyelesaikannnya.II. Matriks Pemetaan KorupsiPembatasan terjadinya korupsi dalam proyek ini dimulaidengan mengidentifikasi area risiko yang potensial – inidisebut pemetaan korupsi. Pemetaan korupsi ini danidentifikasi peluang korupsi akan diulang sekurangkurangnyasetiap enam bulan sejalan dengan kemajuanproyek dan pelajaran yang dipetik.BidangPemetaan KorupsiPENGADAANKapasitas Pimpro danPanitia Tender/EvaluasiTingkatRisikoMEDIUM(Pusat)Peluang KorupsiPenilaian yang tidakindependen dalam prosesevaluasi konsultan.Keputusan cenderung biasterhadap konsultan sesuai“yang diinstruksijab” olehpejabat yang lebih tinggiatau pihak lain.Aksi Penanggulangan- Profesional independen termasuk sebagaibagian dari tim evaluasi proposal konsultan- Pengembangan kapasitas untuk semua pelakuyang terlibat dalam pengadaan, termasuksertifikasi staf sesuai dengan Keppres 80/2003- Pengembangan <strong>Petunjuk</strong> Pengelolaan Proyekuntuk merampingkan semua prosedur danmekanisme sanksi/penanganan keluhan<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP39


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>BidangTingkatPemetaan Korupsi RisikoPeluang KorupsiEvaluasi Proposal MEDIUM - Penundaan prosesevaluasi yang akanmenguntungkan konsultan(tertentu)- Proposal ditolak karenaalasan yang tidak terkaitdengan kapasitaskonsultan dalammelaksanakan jasatersebut- Skor teknis yang cukupsignifikan tinggi diberikankepada konsultan “yanglebih disukai” sehingga tidakada konsultan lainmengalahkan proposalmereka tanpamemperdulikan biaya, yangdapat menghasilkan biayayang tinggi- Informasi palsu mengenaiyang diberikan olehkonsultanPenentuan PemenangKontrakKualitas pelayananyang diberikanPerencanaanpengadaan, termasuksatu untuk sub proyekPengadaan secaraumumMEDIUMMEDIUMMEDIUMMEDIUM- Panitia mungkin memanggilcalon pemenang danbernegosiasi nilai kontrak- Kolusi dan nepotismedalam penentuanpemenang kontrak- Pelayanan yang diberikanlebih rendah kualitasnyadaripada yang ditentukandalam KAK (TOR), danpejabat mungkinmengambil keuntunganmelalui perbedaan tersebut- Perubahan siginifikan stafkunci konsultan padatahap awal penugasan- Pengawasan yang rendahsecara internasional danmengambil keuntungandari konsultanRisiko mengambilkeuntungan dan mark upanggaranRisiko mengambilkeuntungan, praktik kolusiuntuk “memberikan” kontrakkepada konsultan “yanglebih disukai”, dan kualitaspelayanan yang lebihrendahAksi Penanggulangan- Rencana Pengadaan, dengan jangka waktuyang jelas, akan mengikat dalam KesepakatanLegal, dan akan ditetapkan sebagai dasar untukpengadaan apapun.- Bank akan menyatakan pengadaan yang tidaksesuai (misprocurement) untuk perpanjanganvaliditas proposal yang tidak beralasan- Prosedur QCBS dengan pagu anggaran akandiikuti- Taksiran anggaran untuk masing-masing paketkontrak akan didasarkan pada pengalamanaktual yang ditentukan melalui survei ekstensifpaket yang sejenis yang dilaksanakan padaP2KP 1 dan 2- TOR akan dirancang agak saklek (kaku)- Mewajibkan pengumuman pemenang kontrak- Keterlibatan pengawasan masyarakat madanidan konsultan pengawas (sebagai contoh: KMPdalam kasus KMW, dan EC dalam kasus KMP)dalam pemeriksaan jasa yang telah diberikan- Penajaman mekanisme penanganan keluhan- Keterlibatan kelompok masyarakat dalampemantauan kualitas hasil (deliverable)konsultan- Memberlakukan sistem ganjaran dan hukumanseperti dirumuskan dalam Keppres 80/2003- Peninjauan wajib oleh Bank terhadapperencanaan pengadaan, dan pengumumanrencana pengadaan pada ranah publik,termasuk nilai kontrak- Peningkatan keterbukaan informasi,penanganan keluhan, dan sanksi sepertidirumuskan dalam Keppres 80/2003- Peningkatan kapasitas pejabat yang terlibatdalam pengambilan keputusan tentangpengadaan, termasuk merekrut konsultan- Peningkatan sistem pengendalian (internal daneksternal) termasuk keterlibatan profesionalanggota masyarakat dalam pengambilankeputusan tentang pengadaan- Pengembangan Manual Proyek- Memperketat pengawasan Bank40 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>BidangPemetaan KorupsiPENGELOLAANPROGRAMDaftar final staf CPMU,PMU dan PIU dengan(i) pengalamannyadalam menanganiproyek yang didanaidonor, dan (ii) sejarahpengelolaan proyekatau pelatihanbendaharawan yangdiikutiTingkatRisikoMEDIUMPeluang Korupsi- Risiko kapasitas stafCPMU, PMU dan PIU yangtidak memadai.Publikasi Laporan Audit MEDIUM Risiko ketidaktersediaaninformasi mengenaikemajuan dan hasilpelaksanaan proyek(termasuk penyalahgunaan,praktik kolusi dan nepotisme,jika ada).MekanismeAkuntabilitas LokalMEDIUMTidak adanya pengalamansetempat mungkinmenyebabkan kasuspenyalahgunaan dalammasyarakat.Aksi Penanggulangan- Kriteria dan indikator kinerja Pimpinan Proyek,Bendaharawan, staf perencana, staf pengadaan,staf keuangan dan monev (monitoring danevaluasi). Staf CPMU, PMU dan PIU disepakatioleh Bank telah dimasukan dalam PMM dan akandigunakan sebagai dasar peninjauan kinerjatahunan staf yang relevan- Ketentuan POM sebagai pedoman bagipelaksanaan proyek.- Ketentuan Pengelolaan Proyek Pemerintah,Kebendaharaan dan pelatihan POM untuk stafCPMU, PMU dan PIU.- Pelatihan tahunan yang disepakati oleh Bankmengenai staf CPMU, PMU dan PIU.Instansi pelaksana akan (dan Bank Dunia dapat)mengumumkan segera setelah menerima laporanakhir audit yang disusun sesuai dengankesepakatan pinjaman/kredit, dan semuatanggapan formal pemerintah.- Disain proyek mencakup pengawasan dansupervisi untuk menekan risiko tersebut.- BKM akan bertemu secara reguler untukmembuat keputusan kolektif mengenai isustrategis, dan meninjau rekening UPK berkenaandengan penggunaan dana. BKM juga akanmelaksanakan pertemuan tahunan denganmasyarakat umum untukmempertanggungjawabkan kegiatannyasepanjang tahun tersebut.- <strong>Keuangan</strong> BKM akan diaudit setiap tahun olehakuntan setempat. Hasil audit akan dilaporkankepada masyarakat pada rapatpertanggungjawaban akhir tahun BKM. Idealnya,masing-masing BKM harus dikunjungi sekurangkurangnyadua kali per tahun oleh KMP.- Untuk meningkatkan kualitas supervisi konsultandi bawah proyek tersebut, fasilitator dimintauntuk memeriksa secara teratur pembukuanBKM dan UPK. Mereka juga perlumenandatangani dan membuat “pernyataanrepresentasi” secara teratur, yang menegaskanbahwa mereka memeriksa pembukuan tersebutdan menganggapnya memuaskan. KMW padatingkatan yang lebih tinggi akan memeriksasecara acak pernyataan fasilitator dan juga akandiminta menandatangani dan membuatpernyataan yang sama. Mekanisme untukmemeriksa dan menerapkan sanksi akandikembangkan untuk mereka yang membuatpernyataan yang salah (sanksi mungkinmencakup pemisahan pekerjaan).<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP41


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>BidangPemetaan KorupsiPARTISIPASIMASYARAKATDiseminasi secaraterbatas informasimengenai programTingkatRisikoRENDAHPeluang KorupsiInformasi dibatasi padaperedarannya ataudiberikan hanya padakelompok tertentusehingga proposal yangtidak layak mungkin terjadiPemilihan anggota BKM RENDAH Proses keanggotaan BKMyang tidak transparansehingga menyebabkanrendahnya integritasPenyaluran dana MEDIUM Mengambil keuntunganuntuk pejabat pemerintah<strong>Pelaksanaan</strong> investasisub proyekMEDIUMPenyalahgunaan dana olehBKM dan KSMAksi PenanggulanganSosialisasi akan dilaksanakan melalui rapat,lokakarya, dan focus group discussions pada tingkatkelurahan, kecamatan, kota dan provinsi. Sosialisasitersebut juga mencakup kampanye melalui spotsurat kabar dan program radio. Strategi sosialisasidipicu untuk membuat masyarakat sadar mengenaitujuan proyek, dan aturan dan peraturannya. Inidimaksudkan untuk menjamin bahwa stakeholdersmengetahui bahwa peran dan tanggung jawabmereka, dan bagaimana membuat masing-masingbertanggungjawab terhadap tindakan mereka.Proses pemilihan anggota BKM akan dilaksanakanmelalui proses pemilihan yang transparan dan adil,dengan partisipasi siginifikan dari anggotamasyarakatDana NCEP-P2KP ditujukan langsung kepadamasyarakat, yakni rekening BKM. Bila penerimamamfaat memenuhi persyaratan yang ditentukan,mengikuti permintaan dari PJOK (setelah verifikasioleh Konsultan Manajemen Wilayah), dana dikirimdari Rekening Khusus dalam beberapa hari.Prosedur, ukuran dan kriteria untuk merumuskanhibah, kriteria eligibilitas untuk penerima mamfaat,dan kondisi untuk penarikan semua disederhanakandan dirumuskan di depan untuk menjamin bahwastakeholders dapat memahaminya dengan mudah.Untuk Hibah Kelurahan, persyaratan penarikan danakepada BKM terkait dengan kinerja bukannya input,dengan penarikan pertama 20% berdasarkanpenyelesaian secara memuaskan RencanaPengembangan Masyarakat BKM; penarikan kedua50% berdasarkan indikator penggunaan dana danpengelolaan keuangan yang memuaskan, danpenarikan ketiga 30% berdasarkan indikatorkesinambungan BKM. Karena masyarakatmengetahui berapa banyak mereka harus terima,maka seharusnya akan lebih sulit bagi pejabat untukmengambil keuntungan.KSM diminta untuk menyusun dan mengajukanlaporan mengenai kemajuan dan penggunaan danaproyek ke BKM.Semua informasi keuangan dibuat tersedia untukpublik dan ditampilkan di kelurahan. Berita acara,status keuangan bulanan BKM, dan nama dan nilaiproposal yang didanai ditempelkan pada papanpengumuman yang diletakkan di sekitar kelurahan.Kebebasan pelaku dibatasi dengan menetapkanaturan bahwa semua transaksi keuanganmemerlukan sekurang-kurangnya tiga tanda tangan,dua dari anggota BKM terpilih dan satu dari KMW.Untuk pembelian di atas Rp 15 juta, proyek memintaBKM untuk melaksanakan penawaran terbatasdimana penawaran harus terbaca di publik. Untukpembelian yang lebih kecil, pembelian harusdilaksanakan oleh dua orang yang akan memintapenawaran dari pemasok lokal.<strong>Keuangan</strong> BKM akan diaudit setiap tahun olehakuntan setempat. Hasil audit akan dilaporkankepada masyarakat pada rapat pertanggungjawabanakhir tahun BKM.42 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Lampiran 4 Indikator Kinerja <strong>PNPM</strong> P2KP 2007INDIKATOR DAMPAKIndikator1) % masyarakat miskin di kelurahan sasaranmenerima manfaat dan peningkatan pelayanandari <strong>PNPM</strong>-P2KP- % penerima manfaat pinjaman bergulir dapatmeningkat pendapatannya- % kelurahan sasaran dimana prasarana dansarana infrastruktur yang dibangun masyarakat20% lebih murah dibandingkan dengan yangdibangun dengan pola yang tidak berbasismasyarakat (non community based) sertasesuai dengan kebutuhan masyarakat (sesuaiPJM Pronangkis)- % kelurahan sasaran dengan dana bantuanhibah (dana social) berkelanjutan- Tingkat kepuasan dari penerima manfaatdengan perbaikan pelayanan2) % BKM yang terbentuk representatif, efektif, danpartisipatif dalam operasionalnyaLokasiP2KP-31726kelurahanTargetLokasi lama(P2KP 1 & 2)Lokasi Baru2674 kelurahan 2873 kelurahanTotalTahun ke-1(2007)Tahun ke-2(2008)30% 50% 20% 30% 30%30% 50% 0 20% 20%80% 80% 80% 80% 80%30% 70% 10% 30% 30%80% 80% 80% 80% 80%70% 70% 70% 70% 70%3) % pemerintah kota/ kab. yang berpartisipasi padapelaksanaan <strong>PNPM</strong>-P2KP dapat menyediakan 30% 50% 10% 30% 30%sumber daya untuk pemantauan, kemitraan,ataupun channeling untuk melaksanakan PJMPronangkisINDIKATOR HASIL DARI MASING-MASING KOMPONEN PROYEKKomponen 1 : Pemberdayaan Masyarakat:a) % Penduduk berpartisipasi pada serangkaianproses musyawarah warga selama pelaksanaan30% 30% 30% 30% 30%<strong>PNPM</strong>-P2KPb) % kelompok marjinal dan wanita yang berpartisipasidi dalamnya30% 30% 30% 30% 30%c) % Penduduk kelurahan yang paham program dantujuannya20% 30% 20% 25% 25%d) Jumlah relawan setiap kelurahan 25 25 25 25 25e) % Penduduk Dewasa yang berpatisipasi memilihdalam Pemilihan BKM 30% 30% 30% 30% 30%f) % Wanita yang terpilih sbg anggota BKM 20% 20% 20% 20% 20%g) % PJM Pronangkis yang terealisir/diimplementasikan20% 50% 5% 25% 25%h) % Penduduk yang paham PJM Pronangkis 20% 30% 20% 25% 25%i) % BKM forum terbentuk dari total pemerintahdaerah berpartisipasi dalam P2KP50% 90% - 40%40%<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP43


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>IndikatorKomponen 2: Bantuan Langsung Masyarakat:LokasiP2KP-31726kelurahanTargetLokasi lama(P2KP 1 & 2)2623kelurahanLokasiBaru2911kelurahanTotalTahun ke-1(2007)Tahun ke-2(2008)a) (1) % keluarga miskin yang menerima manfaatdari pembangunan infrastruktur(2) % hasil pembangunan infrastruktur berkualitastinggib) (1) % keluarga miskin yang telah mengakses danabergulir30% 60% 20% 35% 35%70% 70% 70% 70% 70%20% 30% - 15% 15%(2) % wanita sebagai penerima manfaatnya 30% 30% - 30% 30%c) % kelurahan dengan tingkat pengembalian(repayment rates) dana bergulir di atas 90%d) (1) % Keluarga Miskin yang Menerima BantuanDana Hibah (program sosial)70% 70% - 70% 70%10% 15 % 10% 10% 10%(2) % wanita sebagai penerima manfaatnya 30% 30% 30% 30% 30%e) % BKM yang Menerima Bantuan Dana dari sumberlain 10% 20% - 10% 10%f) % wanita sebagai anggota KSM30% 30% 30% 30% 30%Komponen 4: Dukungan/Bantuan Teknisa) % BKM yang menyelesaikan audit keuangantahunanb) % KMW yang menyampaikan data akurat secaratepat waktu melalui SIM50% 80% - 40% 40%90% 90% 90% 90% 90% 90%c) % lokasi sasaran penerima bantuan teknis 90% 90% 90% 90% 90%44 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>Lampiran 5Daftar Lokasi Sasaran<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> P2KP Tahun 2007No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KEL JML KEL TOTALP2KP NON P2KP KEL.1 SUMATERA UTARA Kab. Labuhan Batu Rantau Selatan 8 1 9Kab. Asahan Kisaran Barat 2 11 13Tanjung Balai 6 6Kab. Simalungun Siantar 8 13 21Kab. Dairi Sidikalang 14 2 16Kab. Karo Kabanjahe 8 5 13Kab. Deli Serdang Tanjung Morawa 14 8 22Percut Sei Tuan 2 17 19Beringin 4 7 11Lubuk Pakam 2 9 11Kab. Langkat Stabat 3 4 7Sei Lepan 6 4 10Babalan 2 2Kota Sibolga Sibolga Utara 2 2 4Sibolga Kota 2 2 4Sibolga Selatan 7 7Kota Tanjung Balai Datuk Bandar 6 3 9Sei Tualang Raso 4 1 5Teluk Nibung 5 5Tg. Balai Utara 5 5Kota Tebing Tinggi Padang Hulu 6 4 10Rambutan 10 1 11Padang Hilir 2 4 6Kota Medan Medan Tuntungan 3 4 7Medan Johor 1 5 6Medan Denai 1 5 6Medan Area 3 5 8Medan Kota 1 6 7Medan Maimun 2 4 6Medan Sunggal 1 3 4Medan Barat 1 4 5Medan Timur 6 4 10Medan Perjuangan 2 5 7Medan Deli 1 5 6Medan Labuhan 4 2 6Medan Marelan 1 3 4Medan Belawan 4 2 6Medan Tembung 7 7Kota Padang Sidempuan Padangsidimpuan Tenggara 3 15 18Padangsidimpuan Selatan 6 4 10Padangsidimpuan Utara 2 9 11<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP45


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.2 NANGGROE ACEH Kab. Aceh Barat Johan Pahlawan 21 21DARUSSALAM Meureubo 26 26Kab. Aceh Jaya Jaya 48 48Kab. Aceh Tenggara Babus-Salam 20 20Kab. Gayo Lues Blang Kejeran 32 32Kab. Nagan Raya Kuala 55 55Kota Banda Aceh Baiturrahman 10 10Banda Jaya 10 10Jaya Baru 9 9Kuta Alam 11 11Kutaraja 6 6Lueng Bata 9 9Meuraxa 16 16Syiah Kuala 9 9Ulee Kareng 9 9Kota Langsa Langsa Barat 14 14Langsa Kota 13 13Langsa Timur 24 24Kota Lhokseumawe Banda Sakti 18 18Blang Mangat 22 22Kota Sabang Sukajaya 10 10Sukakarya 8 83 SUMATERA BARAT Kota Padang Lubuk Begalung 4 6 10Padang Selatan 3 9 12Padang Timur 1 7 8Kota Sawah Lunto Silungkang 4 1 5Lembah Segar 5 6 11Barangin 3 7 10Kota Padang Panjang Padang Panjang Barat 4 3 7Padang Panjang Timur 4 4 8Kab. Agam Baso 1 1Kamang Magek 1 1Matur 5 5Palembayan 2 2Palupuh 1 1Tanjung Mutiara 2 2Kab. Kepulauan Mentawai Sipora 10 10Kab. Lima Puluh Koto Akabiluru 4 4Payakumbuh 7 7Kab. Pesisir Selatan Iv Jurai 4 4Kab. Sawahlunto/Sijunjung Sijunjung 8 8Kab. Solok X Koto Singkarak 8 8Kota Bukittinggi Guguk Panjang 4 3 7Aur Birugo Tigo Baleh 4 4 8Kota Payakumbuh Payakumbuh Barat 4 13 17Payakumbuh Timur 2 6 8Payakumbuh Utara 2 19 21Kota Pariaman Pariaman Tengah 10 19 294 JAMBI Kab. Kerinci Sungai Penuh 12 19 31Kota Jambi Kota Baru 1 6 7Jelutung 2 5 7Pasar Jambi 1 2 3Danau Teluk 4 1 5Pelayangan 2 4 6Kab. Batang Hari Muara Bulian 16 16Kab. Bungo Muara Bungo 9 9Kab. Merangin Bangko 8 8Kab. Muaro Jambi Sekernan 8 8Kab. Sarolangun Sarolangun 16 16Kab. Tanjung Jabung Barat Tungkal Ilir 8 8Kab. Tanjung Jabung Timur Mendahara 8 846 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.5 RIAU Kab. Bengkalis Bengkalis 8 8Kab. Indragiri Hilir Tembilahan 7 7Tembilahan Hulu 4 4Kab. Pelalawan Pangkalan Kerinci 4 4Ukui 4 4Kab. S I A K Siak 8 86 KEPULAUAN RIAU Kab. Karimun Karimun 4 4Meral 2 2Tebing 2 2Kota Tanjung Pinang Bukit Bestari 5 5Tanjung Pinang Kota 2 27 SUMATERA SELATAN Kab. Ogan Komering Ulu Batu Raja Barat 8 3 11Kab. Muara Enim Muara Enim 8 8Kab. Banyuasin Banyuasin III 16 16Betung 13 13Kab. Lahat Lahat 42 42Kota Palembang Ilir Barat II 3 4 7Gandus 3 2 5Seberang Ulu I 4 6 10Seberang Ulu II 7 7Kertapati 5 1 6Kemuning 6 6Plaju 3 3 6Ilir Barat I 1 5 6Bukit Kecil 3 3 6Ilir Timur I 5 5 10Ilir Timur Ii 6 6 12Sako 2 4 6Sukarami 4 5 9Kota Prabumulih Prabumulih Timur 4 3 7Prabumulih Barat 4 2 6Kota Pagar Alam Pagar Alam Selatan 7 2 9Kota Lubuk Linggau Lubuk Linggau Barat I 8 3 11Lubuk Linggau Barat II 3 5 8Lubuk Linggau Selatan I 3 4 7Lubuk Linggau Selatan II 4 5 9Lubuk Linggau Timur I 2 5 7Lubuk Linggau Timur II 3 5 8Lubuk Linggau Utara I 5 4 9Lubuk Linggau Utara II 9 98 BENGKULU Kab. Bengkulu Selatan Kota Manna 8 3 11Kab. Rejang Lebong Curup 9 42 51Kab. Bengkulu Utara Air Napal 12 12Arga Makmur 14 14Ketahun 5 5Lais 2 2Padang Jaya 2 2Pagar Jati 9 9Pondok Kelapa 17 17Putri Hijau 5 5Taba Penanjung 1 1Talang Empat 3 3Kab. Kaur Kaur Selatan 8 8Kab. Seluma Seluma 19 19Semidang Alas 5 5Semidang Alas Maras 2 2Sukaraja 16 16Talo 16 16Kota Bengkulu Selebar 4 2 6Gading Cempaka 2 18 20Teluk Segara 11 12 23Muara Bangka Hulu 2 2 4<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP47


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.9 LAMPUNG Kab. Lampung Utara Kotabumi 12 1 13Kab. Lampung Selatan Kalianda 22 22Kab. Tanggamus Kota Agung 34 34Kota Bandar Lampung Teluk Betung Selatan 4 7 11Teluk Betung Barat 8 8Tanjung Karang Timur 1 10 11Teluk Betung Utara 5 3 8Tanjung Karang Pusat 6 4 10Tanjung Karang Barat 4 2 6Kemiling 6 1 7Tanjung Senang 1 3 4Sukarame 4 1 5Sukabumi 4 2 6Panjang 7 710 BANGKA BELITUNG Kab. Bangka Sungai Liat 4 1 5Pemali 4 2 6Kab. Belitung Tanjung Pandan 8 4 12Kab. Bangka Barat Mentok 5 2 7Jebus 4 4Kab. Bangka Tengah Koba 7 7Pangkalan Baru 7 7Kab. Belitung Timur Manggar 8 8Kota Pangkal Pinang Gerunggang 3 3 6Rangkui 4 5 911 DKI JAKARTA Kota Jakarta Selatan Jagakarsa 2 2Pesanggrahan 1 1Kebayoran Lama 2 2Pancoran 2 1 3Tebet 1 1 2Kota Jakarta Timur Pasar Rebo 1 1Jatinegara 1 1Duren Sawit 3 1 4Cakung 1 1Matraman 1 1Kota Jakarta Pusat Tanah Abang 1 1Menteng 2 1 3Senen 1 1Johar Baru 1 1Cempaka Putih 1 1Kota Jakarta Barat Kembangan 1 1Palmerah 3 1 4Grogol Petamburan 2 2Tambora 1 1 2Cengkareng 1 1Kota Jakarta Utara Penjaringan 1 1Pademangan 1 1Tanjung Priok 1 1 2Koja 1 1 2Kelapa Gading 3 312 JAWA BARAT Kab. Bogor Cigombong 6 6Tajurhalang 7 7Kab. Sukabumi Surade 10 10Pelabuhan Ratu 8 8Cikembar 9 9Sukaraja 9 9Sukabumi 5 5Cisaat 13 13Cibadak 10 10Cicurug 13 13Parung Kuda 8 848 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.JAWA BARAT Kab. Bandung Rancaekek 8 5 13Majalaya 10 1 11Ciparay 11 2 13Baleendah 7 1 8Banjaran 8 3 11Katapang 10 10Soreang 4 14 18Dayeuhkolot 6 6Bojongsoang 4 4Kab. Garut Pameungpeuk 7 7Tarogong Kidul 12 12Tarogong Kaler 10 3 13Garut Kota 9 9Karangpawitan 20 20Wanaraja 8 8Kab. Tasikmalaya Manonjaya 12 12Gn Tanjung 6 6Sukarame 6 6Mangunreja 6 6Ciawi 11 11Kadipaten 6 6Kab. Cirebon Ciledug 5 5 10Losari 7 3 10Babakan 5 5Karangsembung 3 5 8Lemahabang 6 6 12Sumber 12 12Dukuh Puntang 5 8 13Palimanan 1 11 12Weru 7 2 9Cirebon Utara 10 5 15Panguragan 5 4 9Kab. Indramayu Juntinyuat 2 2Jatibarang 3 12 15Balongan 2 2Indramayu 5 14 19Kab. Subang Sagalaherang 1 1Pabuaran 2 2Kab. Purwakarta Plered 16 16Kab. Karawang Klari 3 15 18Cikampek 6 10 16Jatisari 1 1Kotabaru 4 4 8Karawang Barat 4 2 6Kab. Bekasi Serang Baru 1 1Cikarang Pusat 6 6Cikarang Utara 7 4 11Cikarang Barat 4 7 11Tambun Selatan 5 5 10Babelan 4 4Pebayuran 1 1Kota Bogor Bogor Selatan 16 16Bogor Timur 6 6Bogor Utara 8 8Bogor Tengah 11 11Tanah Sereal 11 11Kota Sukabumi Baros 4 4Lembursitu 5 5Cibeureum 4 4Citamiang 5 5Kota Bandung Bandung Kidul 4 4Ujung Berung 7 7Arcamanik 4 4Batununggal 8 8Coblong 6 6Kota Cirebon Harjamukti 5 5Kesambi 5 5Kota Bekasi Pondok Gede 1 1Jati Sampurna 1 1Pondok Melati 2 2Mustika Jaya 4 4Bekasi Selatan 5 5<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP49


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.JAWA BARAT Kota Depok Sawangan 6 7 13Pancoran Mas 11 11Sukma Jaya 3 3Cimanggis 13 13Beji 3 3Limo 4 4Kota Tasikmalaya Tamansari 8 8Tawang 5 5Cihideung 6 6Indihiang 13 13Cipedes 4 4Kota Banjar Banjar 6 6Purwaharja 4 4Pataruman 6 613 JAWA TENGAH Kab. Banyumas Banyumas 12 12Baturraden 12 12Sokaraja 18 18Purwokerto Barat 7 7Purwokerto Timur 6 6Kab. Purbalingga Purbalingga 13 13Padamara 13 1 14Bobotsari 15 15Kab. Kebumen Kebumen 29 29Gombong 14 14Kab. Magelang Muntilan 14 14Mertoyudan 13 13Kab. Boyolali Boyolali 9 9Teras 13 13Sawit 12 12Banyudono 15 15Ngemplak 12 12Klego 13 13Kab. Klaten Kalikotes 7 7Ngawen 13 13Kab. Sukoharjo Mojolaban 15 15Grogol 14 14Baki 14 14Gatak 14 14Kab. Wonogiri Selogiri 11 11Wonogiri 15 15Kab. Karanganyar Karanganyar 12 12Tasikmadu 10 10Jaten 8 8Colomadu 11 11Kebakkramat 10 10Kab. Sragen Ngrampal 8 8Sragen 8 8Kab. Grobogan Purwodadi 17 17Kab. Blora Randublatung 2 2Cepu 5 12 17Kota Blora 1 24 25Kab. Rembang Sale 1 1Sarang 2 2Rembang 31 31Lasem 2 18 20Kab. Pati Pati 6 23 29Margoyoso 21 21Kab. Kudus Kaliwungu 5 10 15Kota Kudus 15 8 23Jati 11 3 14Mejobo 2 9 11Bae 9 1 10Gebog 4 6 10Kab. Jepara Pecangaan 4 8 12Kalinyamatan 5 7 12Welahan 12 12Nalumsari 2 2Tahunan 12 12Jepara 8 8 16Mlonggo 11 1150 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.JAWA TENGAH Kab. Demak Karang Tengah 1 1Demak 18 18Kab. Semarang Ambarawa 8 8 16Bawen 2 2Ungaran 7 14 21Kab. Kendal Sukorejo 2 2Kaliwungu 11 11Brangsong 11 11Weleri 11 11Patebon 2 2Kota Kendal 18 18Kab. Batang Batang 14 14Warung Asem 18 18Kab. Pekalongan Wonopringgo 14 14Karangdadap 11 11Buaran 4 6 10Wiradesa 5 11 16Kab. Pemalang Pemalang 14 14Taman 16 16Petarukan 20 20Comal 6 12 18Kab. Tegal Margasari 2 2Lebaksiu 3 12 15Pangkah 8 15 23Slawi 8 2 10Dukuhwaru 10 10Adiwerna 8 13 21Dukuhturi 9 9 18Talang 8 11 19Kab. Brebes Bumiayu 9 9Brebes 14 14Kota Salatiga Argomulyo 4 4Tingkir 4 4Sidomukti 1 1Sidorejo 3 3Kota Semarang Mijen 13 13Gunung Pati 12 12Banyumanik 2 2Gajah Mungkur 1 1Semarang Selatan 10 10Candisari 7 7Tembalang 8 3 11Pedurungan 10 2 12Genuk 7 7Gayamsari 7 7Semarang Timur 9 1 10Semarang Utara 9 9Semarang Tengah 13 2 15Semarang Barat 15 1 16Tugu 3 4 7Ngaliyan 3 3Kota Pekalongan Pekalongan Barat 13 13Pekalongan Timur 13 13Pekalongan Selatan 11 11Pekalongan Utara 9 9Kota Tegal Tegal Selatan 5 3 8Tegal Barat 5 2 7Margadana 7 714 D.I. YOGYAKARTA Kab. Kulon Progo Wates 4 4Sentolo 3 3Pengasih 5 5Kokap 5 5Girimulyo 2 2Kalibawang 2 2Kab. Bantul Imogiri 2 2Piyungan 3 3<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP51


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.D.I. YOGYAKARTA Kab. Gunung Kidul Paliyan 2 2Semanu 2 2Ponjong 1 1Karangmojo 1 1Wonosari 3 3Playen 1 1Gedang Sari 2 2Nglipar 1 1Ngawen 1 1Semin 1 1Kab. Sleman Moyudan 1 3 4Prambanan 1 1Ngemplak 1 4 5Ngaglik 3 3 6Sleman 1 1 2Tempel 2 4 6Pakem 2 2Kota Yogyakarta Mantrijeron 3 3Mergangsan 3 3Umbulharjo 7 7Gondokusuman 5 5Danurejan 3 3Pakualaman 2 2Gondomanan 2 2Ngampilan 2 2Wirobrajan 3 3Gedong Tengen 2 2Jetis 3 3Tegalrejo 4 415 JAWA TIMUR Kab. Ponorogo Ponorogo 19 19Kab. Tulungagung Ngunut 18 18Boyolangu 17 17Kedungwaru 18 18Kauman 13 13Kab. Blitar Kanigoro 12 12Wlingi 9 9Srengat 16 16Kab. Kediri Ngadiluwih 16 16Pare 18 18Grogol 9 9Kab. Malang Poncokusumo 1 1Turen 2 2Kepanjen 8 8Sumber Pucung 3 3Kromengan 1 1Pakisaji 4 4Tumpang 1 1Pakis 2 2Jabung 1 1Lawang 5 5Singosari 4 4Kab. Lumajang Lumajang 11 11Kab. Banyuwangi Purwoharjo 4 4Muncar 5 5Glenmore 4 4Kalibaru 3 3Genteng 4 4Singojuruh 2 2Banyuwangi 8 8Giri 2 4 6Kalipuro 3 3Wongsorejo 3 3Kab. Bondowoso Wonosari 1 1Bondowoso 5 5Kab. Situbondo Panarukan 4 4 8Situbondo 4 4Mangaran 3 3Kapongan 2 2Arjasa 1 1Asembagus 5 552 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.JAWA TIMUR Kab. Probolinggo Besuk 17 17Pajarakan 3 3Dringu 5 5Kab. Pasuruan Pandaan 6 6Beji 2 2Bangil 10 10Pohjentrek 2 2Gondang Wetan 2 2Grati 4 4Kab. Sidoarjo Tanggulangin 1 1Tulangan 22 22Sidoarjo 21 21Sedati 1 1Waru 5 5Gedangan 2 2Taman 22 22Krian 1 1Balong Bendo 20 20Kab. Mojokerto Ngoro 2 2Mojosari 6 6Bangsal 1 12 13Puri 1 1Sooko 6 6Gedeg 2 2Kab. Jombang Diwek 20 20Mojowarno 19 19Mojoagung 17 17Jogo Roto 11 11Jombang 20 20Kab. Bojonegoro Bojonegoro 11 11Kab. Tuban Tuban 13 13Kab. Lamongan Mantup 2 2Sugio 3 3Babat 3 3Lamongan 7 7Glagah 1 1Paciran 1 1Kab. Gresik Kebomas 8 8Gresik 6 6Manyar 14 14Kab. Pamekasan Pamekasan 18 18Kab. Sumenep Kalianget 7 7Kota Blitar Sukorejo 6 6Kepanjenkidul 7 7Sananwetan 7 7Kota Malang Kedungkandang 12 12Sukun 11 11Klojen 11 11Blimbing 11 11Lowokwaru 12 12Kota Probolinggo Kademangan 8 8Wonoasih 3 3Mayangan 8 8Kota Pasuruan Gadingrejo 9 9Purworejo 8 8Bugulkidul 5 2 7Kota Mojokerto Prajurit Kulon 8 8Magersari 10 10<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP53


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.JAWA TIMUR Kota Surabaya Karang Pilang 3 3Jambangan 3 3Gayungan 2 2Tenggilis Mejoyo 2 2Gunung Anyar 2 2Rungkut 3 3Sukolilo 2 2Mulyorejo 2 2Gubeng 6 6Wonokromo 6 6Dukuh Pakis 4 4Lakar Santri 1 1Sambi Kerep 3 3Tandes 8 8Sukomanunggal 2 2Sawahan 6 6Tegal Sari 5 5Genteng 5 5Tambaksari 6 6Kenjeran 3 3Bulak 5 5Simokerto 5 5Semampir 5 5Pabean Cantian 5 5Bubutan 5 5Krembangan 5 5Asemrowo 3 3Benowo 4 4Pakal 5 5Kota Batu Batu 5 5Junrejo 2 2Bumiaji 1 116 BANTEN Kab. Pandeglang Labuan 5 4 9Menes 1 1Cipeucang 1 1Cadasari 1 1Kab. Lebak Warunggunung 12 12Rangkasbitung 21 21Kab. Tangerang Cikupa 2 12 14Panongan 8 8Curug 3 3 6Legok 10 10Pagedangan 12 12Serpong 6 9 15Cisauk 12 12Pamulang 7 7Ciputat 13 13Pondok Aren 8 3 11Pasarkemis 4 10 14Balaraja 3 3Sukadiri 1 1Pakuhaji 1 1Teluknaga 3 3Kab. Serang Cikande 3 3Cipocok Jaya 2 2Serang 12 12Taktakan 3 3Anyer 1 1Kota Tangerang Karang Tengah 7 7Cipondoh 10 10Cibodas 6 6Periuk 5 5Batuceper 7 7Benda 5 5Kota Cilegon Ciwandan 3 3Citangkil 2 2Pulomerak 1 1Purwakarta 3 3Gerogol 2 2Cilegon 2 2Jombang 1 154 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.17 BALI Kab. Badung Kuta 5 5Kuta Utara 6 6Kab. Gianyar Blahbatuh 9 9Ubud 8 8Kab. Klungkung Klungkung 18 18Dawan 12 12Kab. Buleleng Buleleng 29 29Kota Denpasar Denpasar Selatan 10 10Denpasar Timur 15 15Denpasar Barat 18 1818 NUSA TENGGARA Kab. Lombok Barat Labu Api 10 10BARAT Kediri 8 8Kuripan 4 4Lingsar 10 10Kab. Lombok Tengah Praya 14 14Jonggat 13 13Pringgarata 7 7Kab. Lombok Timur Terara 7 7Masbagik 7 7Pringgasela 4 4Selong 11 11Labuhan Haji 7 7Aikmel 7 7Wanasaba 1 1Kab. Sumbawa Alas 8 8Sumbawa 8 8Kab. Bima Bolo 10 10Mada Pangga 7 7Woha 13 13Wawo 8 8Langgudu 5 5Kota Mataram Ampenan 7 7Mataram 7 7Cakranegara 9 9Kota Bima Rasanae Barat 8 8Rasanae Timur 13 13Asakota 4 419 NUSA TENGGARA Kab. Sumba Barat Kota Waikabubak 11 11TIMUR Kab. Sumba Timur Kota Waingapu 11 11Kab. Timor Tengah Selatan Kota Soe 8 2 10Kab. Belu Atambua 12 12Kab. Sikka Alok 13 13Kab. Ende Ende Selatan 13 13Kab. Ngada Ngada Bawa 8 1 9Kab. Manggarai Langke Rembong 11 11Kota Kupang Alak 7 4 11Maulafa 9 9Oebobo 9 3 12Kelapa Lima 6 7 1320 KALIMANTAN BARAT Kab. Bengkayang Capkala 2 2Bengkayang 6 6Teriak 7 7Sungai Betung 3 3Lumar 2 2Siding 3 3Kab. Landak Ngabang 29 29Sengah Temila 8 8Kab. Sanggau Mukok 7 7Kab. Ketapang Delta Pawan 5 5Simpang Hilir 9 9Kab. Sekadau Sekadau Hilir 14 14Kota Pontianak Pontianak Selatan 2 2Pontianak Timur 7 7Pontianak Barat 3 3Pontianak Kota 5 5Pontianak Utara 3 321 KALIMANTAN TENGAH Kab. Barito Utara Teweh Tengah 21 21Kota Palangka Raya Sebangau 6 6Jekan Raya 3 3Bukit Batu 4 3 7Rakumpit 7 7<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP55


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPJML KELNON P2KPTOTALKEL.22 KALIMANTAN SELATAN Kab. Tanah Laut Pelaihari 18 10 28Kab. Hulu Sungai Selatan Kandangan 18 18Kab. Tabalong Tanjung 7 7 14Murung Pudak 10 10Kota Banjarmasin Banjarmasin Selatan 11 11Banjarmasin Timur 9 9Banjarmasin Barat 8 8Banjarmasin Tengah 6 4 1023 KALIMATAN TIMUR Kab. Pasir Tanah Grogot 8 4 12Kab. Kutai Kartanegara Loa Janan 2 5 7Loa Kulu 2 2Tenggarong 4 3 7Kota Samarinda Samarinda Ilir 3 8 11Samarinda Seberang 3 1 4Sungai Kunjang 2 3 5Samarinda Utara 2 3 5Kab. Kutai Barat Long Iram 15 15Kab. Kutai Timur Sangatta 8 8Kab. Malinau Malinau 6 6Malinau Selatan 4 4Kab. Penajam Paser Utara Penajam 10 10Kota Bontang Bontang Selatan 4 2 6Bontang Utara 4 2 6Kota Tarakan Tarakan Barat 5 5Tarakan Tengah 2 224 SULAWESI UTARA Kab. Kepulauan Sangihe Tagulandang 3 3Tahuna 9 9Tahuna Timur 8 8Tahuna Barat 6 6Kab. Minahasa Utara Airmadidi 9 9Kota Manado Malalayang 5 4 9Singkil 6 3 9Tuminting 7 3 10Wenang 10 10Kota Bitung Bitung Selatan 8 7 15Bitung Utara 4 8 12Kota Tomohon Tomohon Selatan 4 5 9Tomohon Utara 8 1 925 SULAWESI TENGAH Kab. Banggai Luwuk 6 6Kota Palu Palu Barat 15 15Palu Selatan 12 12Palu Timur 8 8Palu Utara 8 826 SULAWESI SELATAN Kab. Selayar Benteng 2 2Kab. Bulukumba Gantarang 20 20Ujung Bulu 8 1 9Ujung Loe 12 12Kab. Bantaeng Uluere 11 11Bantaeng 9 9Eremerasa 9 9Kab. Jeneponto Binamu 13 13Turatea 10 10Kab. Takalar Mappakasunggu 8 8Kab. Gowa Pallangga 16 16Barombong 7 7Somba Opu 14 14Kab. Sinjai Sinjai Selatan 11 11Sinjai Timur 10 10Sinjai Utara 6 6Kab. Maros Turikale 7 7Kab. Barru Barru 8 8Kab. Bone Barebbo 13 13Tanete Riattang 8 8Kab. Sidenreng Rappang Panca Rijang 5 5Maritengngae 7 5 12Watangsidenreng 3 3Kab. Tana Toraja Rantepao 17 17Tallunglipu 7 7Kab. Luwu Utara Mappedeceng 7 756 <strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP


<strong>Petunjuk</strong> <strong>Pelaksanaan</strong>No Provinsi Kabupaten Kecamatan JML KELP2KPSULAWESI SELATAN Kota Makassar Mariso 1 8 9Tamalate 2 8 10Makassar 5 9 14Bontoala 2 10 12Ujung Tanah 10 2 12Tallo 4 11 15Panakkukang 3 6 9Kota Palopo Wara 10 10Wara Utara 6 6Telluwanua 4 2 627 SULAWESI BARAT Kab. Polewali Mamasa Matakali 7 7Polewali 8 8Kab. Majene Banggae 8 828 SULAWESI TENGGARA Kab. Buton Lasalimu 3 3Lasalimu Selatan 9 9Siompu 7 7Kapontori 4 4Talaga Raya 3 3Kab. Muna Katobu 8 8Lohia 5 5Kab. Konawe Wawotobi 10 10Unaaha 6 6Kab. Bombana Kabaena 6 6Poleang 11 11Kab. Kolaka Utara Ngapa 4 4Kota Kendari Mandonga 10 10Baruga 7 7Poasia 1 2 3Abeli 8 8Kendari 9 9Kendari Barat 8 8Kota Bau Bau Betoambari 14 1 15Wolio 12 12Sorawolio 4 4Bungi 6 1 729 GORONTALO Kab. Gorontalo Limboto 12 12Telaga 18 18Kota Gorontalo Kota Barat 7 7Kota Selatan 9 1 10Kota Utara 14 1430 MALUKU Kota Ambon Nusaniwe 5 8 13Sirimau 9 10 19Teluk Ambon Baguala 9 9 18Kab. Buru Buru Utara Timur 15 15Kab. Maluku Tengah Amahai 13 1331 MALUKU UTARA Kota Tidore Kepulauan Tidore 8 2 10Kab. Halmahera Barat Jailolo Selatan 13 13Makian 26 26Kab. Halmahera Selatan Bacan Barat 27 27Pulau Makian 14 14Kab. Halmahera Utara Galela 9 9Loloda Utara 11 11Morotai Selatan Barat 11 11Tobelo Selatan 13 13Tobelo 10 10Kab. Kepulauan Sula Mangoli Barat 10 10Mangoli Timur 5 5Sula Besi Barat 2 232 PAPUA Kota Jayapura Jayapura Utara 7 7Kab. Biak Numfor Biak Kota 12 12Kab. Nabire Nabire 12 1233 IRIAN JAYA BARAT Kota Sorong Sorong Barat 3 2 5Sorong Timur 5 1 633 249 834 4400 2873 7273:::: Lokasi Sasaran dapat berubah sesuai keputusan P2KP PusatJML KELNON P2KPTOTALKEL.<strong>PNPM</strong> <strong>Mandiri</strong> - P2KP57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!