13.07.2015 Views

Hasil Penelitian Hama Kumbang Bubuk Sitophilus Zeamais Motsch ...

Hasil Penelitian Hama Kumbang Bubuk Sitophilus Zeamais Motsch ...

Hasil Penelitian Hama Kumbang Bubuk Sitophilus Zeamais Motsch ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Masmawati : <strong>Hasil</strong> <strong>Penelitian</strong> <strong>Hama</strong> <strong>Kumbang</strong> <strong>Bubuk</strong> S.zeamais pada Tanaman Jagunghasil rekayasa teknologi baik dalam danluar negeri, uji heribilitas ketahanangenotipe, studi kehilangan hasil, studi polamakan, pengujian preferensi terhadapsumber makanan dan kajian-kajian lainyang diharapkan mrnghasilkan masukanmasukanteknologi dan penanganan hamagudang.PERSPEKTIF KERAGAAN HASILKajian Dinamika SeranggaKajian dinamika seranggadimaksudkan untuk melihat responserangga dalam mengakses sumbermakanan dan perilaku serangga terhadapstimuli lingkungan sekitar. Kajian inidigunakan untuk melihat ketahanan suatutanaman terhadap infestasi serangga,pengaruh penundaan waktu panenterhadap kehilangan hasil, pengaruhtekanan (padat populasi) seranggaterhadap kualitas dan kuantitas kerusakanbiji, pengaruh beberapa bahan nabatiterhadap infestasi serangga pada periodepenyimpanan biji.Uji Ketahanan Terhadap SeranggaUji ketahanan terhadap infestasiserangga dilakukan baik terhadapgalur/famili yang dihasilkan dari seleksi S1maupun seleksi saudara kandung. Terlihatbahwa galur yang memperlihatkan nilaikerusakan < 10 % ada 62 galur, 11-20 %ada 82 galur dan > 20 % ada 606 galur.Dari 750 galur yang diuji hanya yangmempunyai nilai kerusakan < 10 % yangdiambil yakni 10 galur dari populasiMCF(FS)C5, 8 galur dari populasiMCF(FS)C6, 2 galur dari populasiAC(FS)C6 dan 1 galur dari populasiP31(FS)C6 (Masmawati et al.,1996).Kajian Kehilangan <strong>Hasil</strong> OlehPenundaan Waktu PanenPada kajian kehilangan hasil olehpenundaan waktu panen dipilih umurpanen I (96 hari sesudah panen) yaknipada kondisi jambul dan klobot kering(cuaca hujan, gerimis), panen II (101 hari)pada kondisi jambul dan klobot sebagiandaun telah kering (cuaca hujan,gerimis),panen III (108 hari) pada kondisi semuadaun kering (cuaca hujan tanpa hujan),panen IV (115 hari) pada kondisi seluruhtanaman kering (cuaca hujan tanpa hujan).Pada perlakuan penyimpanan dalambentuk pipilan sudah ditemukan populasiawal pada perlakuan panen III dan IVmasing-masing 2 dan 3 ekor dengankondisi kerusakan biji awal 1,5 % dan 2,1%. Setelah disimpan selama 6 bulan,jumlah populasi adalah 413,50 ekor(panen I) dengan kerusakan biji 54,27 %,429,67 ekor (panen II) dengan kerusakanbiji 31,31 % dan 176,17 ekor (panen IV)dengan kerusakan biji 15,95 % (Tabel 1).Pada perlakuan penyimpana dalam bentukklobot, populasi awal serangga/15 tongkoltelah ditemukan pada perlakuan III dan IVmasig-masing 30 ekor dan 45 ekor denganpersen tongkol terserang 56,82 % dan62,34 %. Setelah disimpan 6 bulan,populasi serangga untuk perlakuan panen1363 ekor dengan persen tongkol rusak54,58 %, panen II 210 ekor dengan persentongkol rusak 46,47 %, panen III 492 ekordengan tongkol rusak 56,82 % dan panenIV 544 ekor dengan tongkol rusak 62,34%. Kondisi kadar air meningkat sekitar 50% setelah disimpan 6 bulan terjadi padaperlakuan penyimpanan bentuk pipilan,sedang pada bentuk klobot hanya sekitar15 %. <strong>Hasil</strong> dari kajian ini diperolehkesimpulan bahwa panen yang telambat(3-4) minggu sesudah masuk fisiologi tidakberpengaruh terhadap kerusakan bijijagung disimpan dalam bentuk pipilan.44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!