13.07.2015 Views

Nomor 8 Tahun 1983

Nomor 8 Tahun 1983

Nomor 8 Tahun 1983

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang dapat dikompensasikan atau diminta kembali.Ayat (5)pengusaha Kena Pajak dalam satu Masa Pajak dapat melakukan 2 (dua) macam penyerahan, yaitupenyerahan kena pajak dan penyerahan tidak kena pajak.Dalam hal demikian, pajak Masukan yang dapat dikreditkan hanya Pajak Masukan yang berkenaandengan penyerahan kena pajak, yang harus dapat diketahui dengan pasti dari catatan dalampembukuan Pengusaha Kena Pajak.Ayat (6)Dalam hal pencatatan Pajak Masukan di dalam pembukuan pengusaha Kena Pajak tidak dapatdiketahui dengan pasti, maka cara pengkreditan Pajak Masukan dihitung berdasarkan pedoman yangditetapkan oleh Menteri keangan. Pedoman tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahandan kepastian kepada Pengusaha kena Pajak.Ayat (7)Bagi Pengusaha Kena Pajak dimaksud dalam ayat ini, cara pengkreditan Pajak Masukan terhadapPajak Keluaran, ditentukan dengan suatu pedoman penghitungan kredit Pajak Masukan yangditetapkan oleh Menteri Keuangan, Pedoman ini selain diperlukan karena golongan Pengusaha KenaPajak ini hanya diwajibkan membuat catatan peredaran bruto sebagaimana dimaksud dalam pasal 6ayat (3), juga dimaksudkan untuk membantu golongan Pengusaha Kena Pajak tersebut, agar dapatmengkreditkan Pajak Masukannya meskipun golongan Pengusaha Kena Pajak ini tidak mempunyaibukti pungutan Pajak Masukan.Ayat (8)Pajak Masukan pada dasarnya dapat dikreditkan dengan Pajak keluaran, akan tetapi khusus untukpengeluaran yang dimaksud dalam ayat ini, Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan.Huruf aPajak Masukan hanya dapat dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak yang telahdikukuhkan menurut ketentuan dalamPasal 3 ;Huruf bCukup Jelas.Huruf cPasal 10Ayat (1)Cukup Jelas.Cara menghitung Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang terhutang adalah dengan mengalihkanHarga Jual atau Nilai Impor dengan tarif pajak sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 8Ayat (2)Berbeda dengan Pajak pertambahan Nilai yang dipungut beberapa kali, Pajak Penjualan Atas BarangMewah dikenakan satu kali saja pada tingkat Pabrikan atau pada waktu Impor. Karenanya PajakPenjualan Atas Barang Mewah yang telah dibayar, tidak dapat dikreditkan dengan PajakPertambahan Nilai pada waktu penyerahan berikutnya.Ayat (3)Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang telah dibayar pada waktu perolehan, dapat dimintakembali apabila Barang Mewah itu diekspor. Selanjutnya lihat penjelasan Pasal 7 ayat (2).Pasal 11Ayat (1)pemungutan Pajak Pertambahan Nilai menganut prinsip dasar akrual, artinya pajak terhutang pada

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!